hengki@pelitanusantara.ac.id
Abstrak
Implementasi Tatakelolah Teknologi Informasi (IT Governance) di perguruan tinggi memiliki peranan
penting dalam pengembangan Kualitas Dosen dan tenaga Kependidikan terutama Lulusan dan penerapan
teknologi informasi dan Komunikasi(TIK) yang dimiliki agar memiliki nilai yang maksimal. Kenyamanan
dan peningkatan pelayanan bagi para stakeholder di lingkungan perguruantinggi dapat terus ditingkatkan
dengan penerapan teknologi informasi yang tepat sasaran. Dalam rangka menjaga agar Teknologi Informasi
menjadi penambah nilai dalam sebuah perguruan tinggi, maka perlu adanya Model Tatakelola agar semua
faktor dan dimensi yang berhubungan dengan Teknologi Informasi menjadi bersinergi dan mampu
memberikan nilai tambah serta pengembalian investasi yang diharapkan bagi perguruan tinggi. Model IT
Governance yang tepat bagi suatu perguruan tinggi harus sejalan dengan tujuan IT Governance yaitu mampu
menyelaraskan antara strategi IT dengan strategi bisnis yang ada dalam perguruan tinggi guna meningkatkan
kualitas lulusan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan Standar Baku TIK pada perguruan tinggi
di indonesia dengan menggunakan The Open Group Architecture Framework Architecture Development
Method (TOGAF ADM) dan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT.5).
TOGAF memberikan gambaran metode yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta
mengimplementasikan Enterprise Architecture (EA), sedangkan COBIT memberikan panduan untuk
manajemen dan tata kelola TIK. Kedua Kerangka kerja ini dirangkai dengan harapan dapat sebuah usulan
Model tatakelolah yang komprehensif sehingga menjadi standar baku bagi setiap perguruan tinggi indonesia.
Abstrack
Implementation of Information Technology (IT Governance) in tertiary institutions has an important role in
developing the Quality of Lecturers and Education Staff, especially Graduates and application of Information
and Communication Technology (ICT) that they have in order to have maximum value. The convenience and
improvement of services for stakeholders in the tertiary environment can be continuously improved by the
application of targeted information technology. In order to maintain information technology as an added
value in a tertiary institution, it is necessary to have a Governance Model so that all factors and dimensions
related to Information Technology are synergized and able to provide added value and expected return on
investment for tertiary institutions. The right IT Governance model for a university must be in line with the
goal of IT Governance, which is able to align IT strategy with business strategies that exist in universities to
improve the quality of graduates. This research is intended to develop ICT Standard Standards in Indonesian
universities by using The Open Group Architecture Framework Architecture Development Method (TOGAF
ADM) and Control Objectives for Information and related Technology (COBIT.5). TOGAF provides a
detailed method description on how to build and manage and implement Enterprise Architecture (EA), while
COBIT provides guidance for ICT management and governance. Both of these Frameworks are arranged in
the hope of a comprehensive Management Model proposal so that it becomes a standard standard for every
Indonesian tertiary institution.
Good Governance (Tata Kelola Teknologi memperbaiki tata kelola teknologi informasi
Informasi yang baik (Surya , 2013). Menurut menjadi lebih baik. Penelitian oleh (Marrone et
(Alberch & Pirani, 2014), IT Governance yang al. 2010) tentang menyelaraskan teknologi
dibutuhkan institusi pendidikan tinggi yaitu agar informasi dengan bisnis, oleh (Simonsson M.,
tercipta proses penyebaran ilmu dalam kegiatan 2008) bagaimana teknologi informasi dapat
pembelajaran yang lebih in teraktif dan dinamis, membantu mengambil keputusan, oleh (Weill
transparasi tatakelola operasional kegiatan & Ross, 2014), (Benaroch & Chernobai, 2012),
institusi, serta peningkatan kinerja berbasis (Tai, 2010), (Goldschmidt et al. 2007)
evaluasi dengan penilaian yang yang transparan, bependapat Tinjauan pustaka tidak lebih dari
serta keamanan data serta informasi yang 1000 kata dengan mengemukakan state of the
berhubungan dengan hak intelektual seseorang. art dalam bidang yang diteliti. Bagan dapat
IT Governance nantinya akan menjadi jawaban dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian
agar apa yang sudah diinvestasikan untuk disisipkan dalam isian ini. Sumber
teknologi informasi agar dapat memberikan pustaka/referensi primer yang relevan dan
hasil yang maksimal dan berguna bagi institusi. dengan mengutamakan hasil penelitian pada
Pada penelitian ini berfokus pada pembuatan jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini.
sebuah standar baku/Model dengan dengan Disarankan penggunaan sumber pustaka 10
menggunakan The Open Group Architecture tahun terakhir.
Framework Architecture Development bahwa teknologi informasi yang dikelola
Method(TOGAF ADM) dan Control dengan baik akan menghasilkan keselarasan
Objectives for Information and related antara bisnis dan teknologi informasi.
Technology (COBIT.5). TOGAF memberikan Selain mengenai topik penelitian dengan
gambaran metode yang detil bagaimana Evaluasi, beberapa juga penelitian yang
membangun dan mengelola serta membahas tentang Peramcangan Model
mengimplementasikan Enterprise Architecture Tatakelola, sepertia pada penelitian yang
(EA), sedangkan COBIT memberikan panduan dilakukan pada tahun 2013 oleh (Rijal Khusni
untuk manajemen dan tatakelola TIK yang Wicaksono dan Sri Handayaningsih. 2013) yang
nantinya diharapkan hasil penelitian ini membahas tentang model tatakelola TI yang
memperoleh hasil Output berupa Model berbasis Cobit dengan menitik beratkan kepada
Tatakelola TIK dan Model Arsitektur TIK pada proses mengelola sumber daya manusia TI
untuk Perguruan tinggi di indonesia sehingga yang di Publikasikan pada jurnal Sarjana Teknik
kualitas alumni akan meningkat. informatika Universitas Ahmad Dahlan yang
terindex scopus.Penelitian dibidang yang mirip
2. Teori juga pernah dilakukan dengan Judul Pemetaan
Model Tata Kelola Teknologi Informasi Yang
Topil penelitian yang penulis minati adalah Menunjang Strategi Dan Visi Organisasi Di
dibidang Manajemen Sistem informasi sejak Indonesia Pada Bank Swasta yang dilakukan
dari perkuliahan tingkat magister. Pada tahun oleh (Guntur Arbiansyah, Denden Kristianto,
2017 penulis telah memenangkan hibah Neneng 2010), penelitian ini berfokus pada
Penelitian Dosen Pemula dengan Judul Evaluasi kesesuaian model tata kelola TI pada Bank XYZ
Tingkat Kematangan Tata Kelola Teknologi dengan beberapa kerangka kerja dan teori yang
Informasi Dan Komunikasi (TIK) Dengan telah ada. Dalam penelitian ini juga penulisnya
Framework Cobit 5.0.pada penelitian ini merancang kembali dan mendeskripsikan
memfokuskan kepada pengukuran tingakat tatakelola yang baik dan sesuai dengan strategi
kematangan tatakelo IT dan pengukuran GAP proses bisnis dan visimisi organisasi tersebut.
Index. Setelah mendapatkan hasil tingkat Penelitian dalam bidang yang sama juga telah
kematangan penulis juga memberkan dilakukan oleh (Risma Bayu Putra dan Dana
rekomendasi perbaikan. berdasarkan Indra Sensuse,2011). Pada penelitiannya
pengalaman penulis pada penelitian sebelumnya memfokuskan pada rancangan suatu tata kelola
maka pada penelitian ini penulis akan teknologi informasi untuk Bappenas dengan
mengembangkan kepada bentuk Model menggunakan gabungan model tata kelola
Tatakelola TI untuk perguruan tinggi se teknologi informasi diantaranya model Peterson,
indonesia dengan kombinasi 2 metode Cobit 5 model Weill & Ross, model ITGI focus area,
dan TOGAF. model AS 8015 standar Australia, dan kontrol
Evaluasi terhadap tata kelola teknologi objektif dari COBIT. Dari keseluruhan model
informasi menggunakan COBIT framework tersebut dapat dilihat seberapa jauh tingkat
telah banyak diteliti dan hasil rekomendasinya kematangan tata kelola TI pada Bappenas yang
sudah banyak membantu perusahaan kemudian akan ditentukan solusi untuk
86
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 3 Desember 2018, pp. 85-93 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 3, No. 3, Desember 2019 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
mencapainya. Penelitian ini dipublikasi pada antara Cobit 5 dengan TOGAF. TOGAF
jurnal Sistem informasi UI.Evaluasi memberikan gambaran metode yang detil
menggunakan COBIT juga dilakukan di bagaimana membangun dan mengelola serta
Perusahaan Milik Negara (BUMN) contohnya mengimplementasikan Enterprise Architecture
pada PT.PLN oleh (Rhamadhanty, 2010) (EA), sedangkan COBIT memberikan panduan
Membahas bagaimana COBIT dapat unt uk manajemen dan tata kelola TI.
mengetahui kelemahan dari satu perusahan.
Penelitiannya mendapati PLN masih pada level 3. Metode
Defined process karena kurangnya Monitoring,
Evaluasi dan Help Desk System. Penelitian di 3.1 Tahapan Penelitian
PT.KAI dilakukan oleh (Marina & Krisdanto, Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
2012) membahas bagaimana COBIT dapat serta mampu mempermudah dalam penelitian
digunakan sebagai model untuk dapat menilai ini, digunakan beberapa metode pengumpulan
penerapan teknologi informasi lebih tepat dan data Primer dan data Skunder, diantaranya :
akurat dan dapat memberikan rekomendasi yang a. Studi Pustaka
tepat sesuai dengan 4 domain utama COBIT, b. Wawancara
dan ditemui bahwa PT.KAI telah mencapai c. Observasi
level 4 pada tata kelola teknologi informasi d. Kuisioner
(level kematangan dimulai dari level 0 tidak
a. Inisiasi Perancangan Tata Kelola TI
menggunakan teknologi informasi, sampai level
5 optimal). Penelitian yang hampir sama juga dan Arsitektur IT:
dilakukan oleh (Kesumawardhani, 2012) pada Metodologi penelitian dan tahapan
PT.Timah Persero.tbk. Mendapati hasil tata penerapan Tata Kelola TI menggunakan
kelola pada level 3,4. Penelitian lain oleh COBIT 5 digunakan sebagai acuan untuk
(Purnomo & Tjahyanto, 2007) pada BPK RI menyusun langkah-langkah perancangan.
juga membahas 4-domain COBIT didapati Berikut urutan langkah-langkah
bahwa pengelolan teknologi informasi masih perancangan :
lemah karena tidak ada proses transfer 1) Analisa model tata kelola TI di
pengetahuan dari ahli kepada staf teknologi Perguruan Tinggi (sampel
informasi. Dalam publikasi internasional oleh
Perguruan tinggi yang telah
(Maria & Haryani, 2011) menggunakan COBIT
Framework 4.1. penelitian ini menilai sejauh terakreditasi institusi di wilayah 1
mana tingkat kematangan UKSW sudah Sumut)
menerapkan teknologi informasi untuk 2) Dari analisa no.1 dilakukan analisa
mendukung proses bisnis. hasil penelitian organisasi yang diterapkan di
tersebut menghasilkan rekomendasi bagaimana Perguruan Tinggi sesuai sampel,
tata kelola teknologi informasi harus seperti bentuk perintah yang
ditingkatkan berdasarkan pada kerangka berlaku, kewenangan, kebijakan
COBIT, dan menyimpulkan bahwa teknologi dan tren teknologi yang mungkin
informasi di UKSW telah dikelola dengan baik, diterapkan.
di mana proses teknologi informasi untuk 3) Menyusun metode perancangan tata
mendukung tujuan bisnis telah distandarkan, kelola TI yang sesuai dengan Dunia
didokumentasikan dan dikomunikasikan dengan Pendidkan.
baik. Maria merekomendasikan untuk 4) Melakukan Identifikasi dan analisis
meningkatkan kinerja UKSW di masa depan terhadap strategi dan tujuan bisnis;
maka evaluasi teknologi informasi harus terus dilakukan melalui kajian terhadap
dilakukan dan kualitas layanan teknologi aspek bisnis mulai dari profile, visi,
informasi lebih ditingkatkan hari demi hari. misi, tujuan bisnis dan usaha yang
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka dijalankan untuk mendapatkan
penulis menyimpulkan bahwa COBIT gambaran keinginan dari pengelolaan
Framework merupakan model yang paling tepat proses TI untuk membantu mencapai
dan telah banyak digunakan untuk melakuan tujuan bisnis.
evaluasi terhadap tata kelola teknologi informasi 5) Melakukan analisis dan pemetaan
pada berbagai bidang organisasi yang aspek bisnis Pergutuan tinggi guna
mengimplementasikan teknologi informasi mendapatkan pemahaman mengenai
dalam proses bisnisnya dan pembuatan sebuah bisnis yang dijalankan.
Model Tatakelola IT di Perguruan Tinggi. Pada 6) Melakukan identifikasi kebutuhan
penelitian ini penulis akan mengkombinasikan bisnis terhadap TI. Kegiatan ini
87
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 3 Desember 2018, pp. 85-93 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 3, No. 3, Desember 2019 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
88
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 3 Desember 2018, pp. 85-93 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 3, No. 3, Desember 2019 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
Hasil
DOMAIN PROSES Hasil
Pengujian Domain Proses
Pengujian
Mengelola Sumber
APO07 Daya Manusia / Manage 1,85 Assess Compliance with
Human Resources External Requirements
Mengelola Hubungan /
APO08 1,85
Manage Relationships Dari tabel 3 tingkat kematangan (maturity
Mengelola Perjanjian
level) domain dapat dibuat representasinya
APO09 Layanan / Manage 1,83
Service Agreements dalam grafik radar, seperti yang terlihat pada
Mengelola Kualitas gambar 5 berikut ini:
APO11 1,87
/Manage Quality
Manage Risk / Manage
APO12 1,80
Risk
Mengelola Keamanan /
APO13 1,95
Manage Security
89
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 3 Desember 2018, pp. 85-93 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 3, No. 3, Desember 2019 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
Sel Sel
Curr Expe Curr Expe
Do isi Do isi
ent cted Status ent cted Status
ma Proses h/ ma Proses h/
Matu Matu Perbaikan Matu Matu Perbaikan
in Ga in Ga
rity rity rity rity
p p
e Quality
Enterpr Manag
AP Supe Dipe
ise e Risk / 1,80 1,2
O 3 rprio rbaik
Archite Manag 0 00
12 ritas i
cture e Risk
Mengel Mengel
ola ola
Inovasi Keama
AP Supe Dipe AP Supe Dipe
/ 1,43 1,5 nan / 1,95 1,0
O 3 rprio rbaik O 3 rprio rbaik
Manag 3 67 Manag 0 50
4 ritas i 13 ritas i
e e
Innovat Securit
ion y
Mengel Monito
ola r,
Portofo Evalua
AP Supe Dipe
lio / 1,83 1,1 si dan
O 3 rprio rbaik
Manag 8 63 Menila
5 ritas i
e i
Portfoli Kinerja
o dan
Mengel Confor
M Supe Dipe
ola mance/ 1,90 1,0
EA 3 rprio rbaik
Anggar Monito 7 93
1 ritas i
an dan r,
AP Supe Dipe
Biaya / 1,88 1,1 Evaluat
O 3 rprio rbaik
Manag 8 12 e and
6 ritas i
e Assess
Budget Perfor
and mance
Costs and
Mengel Confor
ola mance.
Sumbe Monito
r Daya r,
AP Manusi Supe Dipe Evalua
1,84 1,1
O a/ 3 rprio rbaik si dan
6 54
7 Manag ritas i Asses
e Sistem
Human Pengen
Resour dalian
ces Intern/
M Supe Dipe
Mengel Monito 1,78 1,2
EA 3 rprio rbaik
ola r, 0 20
2 ritas i
Hubun Evaluat
AP Supe Dipe
gan / 1,85 1,1 e and
O 3 rprio rbaik
Manag 0 50 Asses
8 ritas i
e the
Relatio System
nships of
Mengel Interna
ola l
Perjanj Control
ian Menge
AP Layana Supe Dipe valuasi
1,83 1,1
O n/ 3 rprio rbaik dan
3 67
9 Manag ritas i Menila
e i
Service Kepatu
M Supe Dipe
Agree han 1,46 1,5
EA 3 rprio rbaik
ments Persyar 0 40
3 ritas i
Mengel atan
ola Ekstern
AP Supe Dipe
Kualita 1,86 1,1 al/Eval
O 3 rprio rbaik
s 9 31 uate
11 ritas i
/Manag and
e Assess
90
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 3 Desember 2018, pp. 85-93 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 3, No. 3, Desember 2019 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
91
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 3 Desember 2018, pp. 85-93 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 3, No. 3, Desember 2019 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
Gambar 7. Grafik Rexume Current maturity level Pembulatan ke keatas dipilih sesuai
vs Expected maturity level pada domain MEA dan dengan konsep penentuan capability
APO. levelproses tertentu. Maka dari itu untuk
APO dan MEA capability level masih
Dari hasil audit yang dilaksanakan, pengukuran dianggap 1, sehingga capability level
capability level proses area APO dan MEA target yang diinginkan adalah level yang
STMIK Pelita Nusantara, diperoleh hasil level sedang ditujunya yaitu level 3.
kapabilitas 1.83 pada domain APO, 1.75 pada 4. Berdasarkan hasil analisa gap yang
Domain MEA, level rata-rata 1,80, artinya diperoleh, didapatkan jarak gap
MEA dan APO sedang dalam tahap menuju semuanya berada pada level diatas 1, hal
capability level 2 dan masih mencapai 0,20 di ini berarti masih banyak yang harus
atas level 1. Pembulatan ke atas dipilih sesuai diperbaiki oleh STMIK Pelita Nusantara
dengan konsep penentuan capability level dan harus secepat mungkin tindakan
proses tertentu. Maka dari itu untuk APO dan perbaikannya.
MEA capability level sudah dianggap 2, 5. Menurut capability level masing-
sehingga capability level target yang masing proses, ditentukan level target
diinginkan adalah level yang sedang ditujunya masing-masing proses yaitu 2 level di
yaitu level 3. atas capability level STMIK Pelita
Nusantara Medan saat dinilai, sehingga
5. UCAPAN TERIMAKASIH target capability level yang ingin dicapai
Terima kasih kepada Direktorat Riset dan adalah level 3 (Estabilished process)
Pengabdian Masyarakat (DRPM) Direktorat untuk masing-masing proses MEA dan
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan APO.
Kemenristek DIKTI, atas pendanaan penelitian
dan pubilkasi Sesuai dengan Kontrak Penelitian 7. REFERENSI
Tahun Anggaran 2019. 1. Alberch, B. & Pirani, J.A., 2014. Using an IT
Governance Structure to Archieve Alignment at
6. KESIMPULAN the University of Cincinnati
Berdasarkan audit yang dilakukan pada 2. Becker, J. & Bailey, E., 2014. A Comparison of IT
STMIK Pelita Nusantara Medan dengan Governance & Control Frameworks in Cloud
framework COBIT 5 Domain Align, Plan And Computing. Association for Information
Organise (APO) dan domain Monitor, Evaluate Systems Conference, pp.1–16. Available at:
http://aisel.aisnet.org/cgi/viewcontent.cgi?articl
and Assess (MEA) maka kesimpulan adalah : e=1160&context=amcis2014.
1. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat 3. Gehrmann, M., 2012. Combining ITIL , COBIT
maturitas IT pada STMIK Pelita and ISO / IEC 27002 for structuring
Nusantara Medan dengan menggunakan comprehensive information technology for
kerangka kerja CobIT 5, didapatkan management in organizations. Navus - Revista
tingkat maturitas masih berada dibawah de Gestao e Tecnologia., 2, pp.66–77.
standar yang telah ditentukan yaitu 4. Haes, S. De, Debreceny, R.S. & Wim Van
masih berada pada level lebih kecil dari Grembergen, 2013. COBIT 5 and Enterprise
3. Artinya tingkat maturitas tata kelola TI Governance of. JOURNAL OF
INFORMATION SYSTEMS. JOURNAL OF
STMIK Pelita Nusantara Medan masih INFORMATION SYSTEMS, pp.307–324
banyak perlu perbaikan. 5. Indrajit, R.E., 2011. Teknologi Informasi dan
2. Dari hasil evaluasi capability level Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan
pada area domain MEA dan APO, Pendidikan Abad Ke 21, Jakarta: Creative
STMIK Pelita Nusantara berada pada Common.
level 1 (performed) dari kesuluruhan 6. ISACA, 2013. COBIT ® Process Assessment
proses Align, Plan And Organise (APO) Model (PAM): Using COBIT ® 5
dan domain Monitor, Evaluate and 7. Mohseni, M., 2012. What is a Baseline for
Assess (MEA). Effective Information Technology Governance
for Higher Education Institutions that are
3. Dari hasil audit yang dilaksanakan, Members of Research University CIO Conclave
pengukuran capability level proses area in United States
APO dan MEA pada STMIK Pelita 8. Nassereslami, F. et al., 2008. Classification of IT
Nusantara Medan, diperoleh hasil level Governance Tools for Selecting the Suitable
kapabilitas 1, level rata-rata 1,80 , One in an Enterprise. Jdcta, 2(2), pp.4–10
artinya APO11 sedang dalam tahap 9. Ook, S.T.B. & Dition, E., 2008. C Obi T and V Al
menuju capability level 2 dan masih It : Nd
mencapai 0,80 di atas level 1. 10. Sahibudin, S., Sharifi, M. & Ayat, M., 2008.
Combining ITIL, COBIT and ISO/IEC 27002
92
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 3 Desember 2018, pp. 85-93 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 3, No. 3, Desember 2019 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
93
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 3 Desember 2018, pp. 85-93 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018