Anda di halaman 1dari 12

592 SEBATIK 2621-069X

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI


PADA STMIK – STIE MIKROSKIL MENGGUNAKAN METODE
WARD & PEPPARD

Chatrine Sylvia1) dan Angela2)


1,2
Jurusan Sistem Informasi, STMIK Mikroskil Medan
1,2
Jl. Thamrin No. 112, 124, 140, Medan, Sumatera Utara 20212
E-mail : chatrine.sylvia@mikroskil.ac.id1), angela.woen@mikroskil.ac.id2)

ABSTRAK
Meningkatnya permintaan pasar akan pendidikan yang berkelanjutan namun dapat dilakukan dengan efektif dan efisien
merupakan prioritas penting saat ini bagi perguruan tinggi dan mengakibatkan STMIK - STIE Mikroskil harus menetapkan
strategi bisnis yang sesuai untuk memenuhi permintaan tersebut. Penetapan strategi bisnis ini berhubungan erat dengan
strategi SI/ TI dimana penerapannya dalam penelitian ini berkaitan dengan penerapan pembelajaran jarak jauh dengan
pemanfaatan penuh SI/ TI. Salah satu faktor yang telah diidentifikasi sebagai isu manajemen kritis adalah perencanaan
strategis sistem informasi. Hal ini dianggap oleh banyak orang sebagai mekanisme terbaik untuk memastikan bahwa
aktivitas SI/TI sesuai dengan aktivitas organisasi lainnya dan kebutuhannya yang terus berkembang. Perencanaan strategis
sistem informasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berdasarkan kerangka Ward & Peppard (2002) yang mencakup
metode dan teori analisis: value chain perusahaan, SWOT, analisis IT BSC, infrastruktur sistem, dan portofolio aplikasi.

Kata Kunci: Perencanaan Strategis, Ward & Peppard, Value Chain, SWOT, IT BSC

1. PENDAHULUAN Surakarta dimana didalamnya membahas mengenai


Dalam industri usaha jasa, sistem informasi desain masukan/keluaran, desain basis data yang
merupakan senjata yang paling penting dalam disesuaikan dengan Entity Relationship Diagram (ERD),
memenangkan ketatnya persaingan. Sebelum suatu dan desain jaringan strategis yang dapat digunakan oleh
teknologi ataupun sistem informasi dapat diterapkan pihak perguruan tinggi swasta dalam kegiatan
dalam perusahaan, salah satu kunci utama yang pengambilan keputusan (Wijiyanto & Purwanto, 2015).
menentukan adalah adanya perencanaan strategis sistem Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, Rosidi dan
dan teknologi informasi. Hal ini dikarenakan Boedijanto yang membahas mengenai perencaan sistem
perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi informasi strategis pada dinas kesehatan Kabupaten
yang matang dapat mendorong terwujudnya rencana dan Kediri. Penelitian ini menggunakan analisis Value Chain,
pengembangan bisnis sehingga menghasilkan nilai tabel Critical Success Factor dan McFarlan Strategic
tambah bagi perusahaan berupa keunggulan kompetitif Grid. Perencanaan strategis dilakukan dengan mengacu
dalam persaingan bisnis (Porter, 2011). Perencanaan pada analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan
strategis sistem informasi yang dilakukan dalam eksternal dengan mempertimbangkan berbagai aspek
penelitian ini memanfaatkan metodologi Ward and nilai luhur yaitu strategi melayani masyarakat,
Peppard, yang mempunyai tahap masukan berupa pemberdayaan karyawan, dan kerja sama yang baik
analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan (Setiawan, Rosidi, & Boedijanto, 2014). Selain itu, juga
bisnis eksternal, analisis lingkungan SI/TI internal, dan terdapat penelitian yang membahas mengenai
analisis lingkungan SI/TI eksternal. Hasil dari analisis ini perencanaan strategis sistem informasi smart campus
akan mendefinisikan perencanaan strategis sistem untuk meningkatkan pelayanan di Politeknik Indonusa
informasi berupa strategi manajemen SI/TI, penerapan Surakarta. Penelitian ini dilakukan oleh Susena, Utami
dan pemilihan teknologi informasi yang selaras dengan dan Sunyoto dimana penelitian ini memanfaatkan
strategi bisnis STMIK - STIE Mikroskil. analisis PIECES, SWOT dan kerangka Ward dan
Penelitian mengenai perencanaan sistem informasi Peppard. Hasil penelitian ini yaitu perencanaan strategis
strategis pendidikan di perguruan tinggi swasta kota dan roadmap pengembangan sistem informasi smart
Surakarta yang dilakukan oleh Wijiyanto dan Purwanto. campus, dimana terdapat 24 sistem informasi yang
Kegiatan analisis menggunakan analisis SWOT dan CSF. diprioritaskan untuk dikembangkan dan pengembangan
Hasil dari penelitian ini yaitu perencanaan sistem sistem informasi untuk lima tahun kedepan (Susena,
informasi strategis pendidikan yang diterapkan pada kota Utami, & Sunyoto, 2015).
SEBATIK 1410-3737 593

Berikutnya merupakan penelitian yang dilakukan menjaga target yang ingin dicapai. Penelitian ini
oleh Rida Indah Fariani dimana penelitian ini berfokus pada perencanaan strategis sistem informasi
mengangkat judul analisa perencanaan strategis sistem yang diselaraskan dengan strategi bisnis agar dapat
informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dengan membantu pihak perguruan tinggi untuk memenuhi tugas
menggunakan Framework Ward & Peppard di Perguruan dan fungsinya.
Tinggi ABC. Pada penelitian ini dilakukan penyusunan STMIK - STIE Mikroskil belum menerapkan sistem
perencanaan strategis sistem informasi dengan informasi secara strategis, oleh karena itu sistem tidak
memanfaatkan kerangka Ward dan Peppard yang dapat berjalan optimal jika implementasi kelas jarak jauh tidak
memastikan keselarasan strategi bisnis dengan strategi dipetakan sesuai kerangka yang ditunjuk dan laporan
SI/TI. Penelitian ini merekomendasikan portofolio SI mahasiswa kelas jarak jauh tidak dilaporkan dalam satu
masa depan, analisis kesenjangan dan roadmap platform. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam
pengembangan SI/TI kedepannya (Fariani, 2014). pengoperasiannya serta pengumpulan data dan
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Panca Anitasari pengolahannya. Solusinya yaitu dengan membuat
yang membahas mengenai perencanaan strategis sistem Perencanaan Strategis SI dengan menganalisis situasi
informasi dalam meningkatkan daya saing sekolah pada (sumber daya, infrastruktur), proses dan sistem pada
SMK Komputer Mandiri Banjarbaru. Perencanaan STMIK - STIE Mikroskil, serta menyediakan solusi
strategis yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan berupa manajemen pembelajaran berbasis web yang
kualitas lulusan dan menghadapi persaingan global dapat mendukung pembelajaran jarak jauh, informasi
dengan mengacu pada analisis Value Chain dan Five bisnis, pengembangan aplikasi mobile, dan melakukan
Force Porter. Hasil perencanaan strategis ini analisis gap. Terciptanya sistem informasi yang strategis
digambarkan menggunakan portofolio aplikasi McFarlan menunjukkan perencanaan strategi manajemen SI / TI,
Strategic Grid (Anitasari, 2016). Selanjutnya merupakan strategi TI, strategi bisnis SI, serta portofolio aplikasi
penelitian oleh Ronny Faslah dan Abdul Haris yang yang sesuai dengan tugas dan fungsi keberadaan lembaga
berjudul perencanaan strategis sistem informasi dengan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
objek penelitiannya yaitu STMIK WICIDA. Penelitian rencana sistem informasi strategis yang dapat digunakan
ini memanfaatkan kerangka Ward dan Peppard dan pada perguruan tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan
menggunakan PEST, analisis Value Chain utuk sebagai referensi pengembangan sistem informasi di
menganalisis lingkungan internal dan eksternal bisnis, STMIK - STIE Mikroskil.
menggunakan McFarlan Strategic Grid untuk
menganalisis lingkungan internal SI/TI. Rekomendasi 2. RUANG LINGKUP
dari penelitian ini yaitu perencanaan strategis sistem Ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini
informasi yang dapat diterapkan pada STMIK WICIDA mencakup:
berdasarkan pada hasil analisis (Faslah & Haris, 2017). 1. Cakupan permasalahan dalam penelitian ini yaitu
Penelitian ini juga menggunakan beberapa analisis sistem tidak berjalan optimal jika implementasi kelas
yang dipakai pada penelitian terdahulu. Beberapa jarak jauh tidak dipetakan sesuai kerangka yang
penelitian terdahulu menggunakan kerangka Ward dan ditunjuk dan laporan mahasiswa kelas jarak jauh
Peppard untuk menyelaraskan strategi dan visi dari tidak dilaporkan dalam satu platform yang dapat
organisasi. Dengan adanya visi dan misi yang sangat menyebabkan masalah dalam pengoperasiannya serta
berkaitan erat dengan basis SI/ TI, maka penetapan pengumpulan data, dan pengolahannya.
strategi SI/ TI sangat diperlukan untuk pencapaian visi 2. Batasan-batasan dalam penelitian ini yaitu hanya
dan misi tersebut. Hal ini didukung pula dengan ambisi membahas rencana strategis SI/TI namun tidak
untuk menerapkan program pembelajaran jarak jauh (on- membahas rencana pengembangan Sumber Daya
line) yang terhubung 100% pada platform TI. STMIK - Manusia dan ketentuan lainnya.
STIE Mikroskil mempunyai misi dan ambisi untuk
mengoptimalkan sumber daya lokal dalam memajukan 3. BAHAN DAN METODE
masyarakat Indonesia melalui program pembelajaran Berikut merupakan landasan teori dan tahapan
jarak jauh bagi yang memiliki kendala waktu dan jarak penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu
untuk belajar secara langsung di kampus. STMIK - STIE sebagai berikut.
Mikroskil menghadapi tantangan permintaan
pembelajaran jarak jauh, ketersediaan dan kualitas hasil 3.1 Perencanaan Strategis SI/TI
pembelajaran jarak jauh, presensi data mahasiswa Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses
pembelajaran jarak jauh, perubahan manajemen yang menganalisis dan mengidentifikasi portofolio aplikasi
berkesinambungan, munculnya pemanfaatan teknologi, suatu sistem informasi yang berbasiskan pada komputer
dan sebagainya. Mengacu pada tantangan tersebut, dimana sistem informasi ini digunakan untuk
STMIK - STIE Mikroskil menciptakan strategi bisnis mendukung kegiatan organisasi dalam menerapkan
yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya untuk rencana bisnis untuk mencapai tujuan bisnis.
menjamin kesinambungan dan konsistensi program Perencanaan strategis SI/TI membahas mengenai
penciptaan dan pengembangan kelas jarak jauh dan juga kontribusi SI/TI terhadap kinerja bisnis dan pengaruhnya
594 SEBATIK 2621-069X

terhadap organisasi dalam mengimplementasikan 4. Perencanaan sistem strategis dapat memberikan hasil
tahapan-tahapan strategis. Perencanaan strategis SI/TI yang baik. Secara historis, perencanaan sistem telah
juga membahas mengenai alat, teknik, dan kerangka terbukti mampu mengefektifkan biaya dalam
kerja yang cocok digunakan manajemen dalam mengelola berbagai proyek dan pengembangan
menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, serta sistem aplikasi.
mencari peluang untuk mengembangkan dan
menerapkan teknologi yang lebih kreatif dan inovatif 3.2 Metode Ward & Peppard
(Ward & Peppard, 2002). Pendekatan metodologi versi Ward and Peppard ini
Perencanaan sistem strategis melibatkan alokasi dimulai dari analisis kondisi bisnis dan investasi SI/TI
berbagai sumber daya sistem di tingkat makro. Ada 4 yang sudah berjalan yang dinilai kurang efektif, lalu
(empat) alasan dilakukan perencanaan strategis yaitu menganalisa kondisi bisnis eksternal sehingga dapat
sebagai berikut (Wijiyanto & Purwanto, 2015). meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi.
1. Lebih baik ada rencana yang terus berubah daripada Penggunaan SI/TI dalam organisasi dianalis apakah
tidak ada rencana sama sekali. Perencanaan strategis hasilnya sudah maksimal untuk kemudian dibandingkan
menggambarkan jalur yang harus diikuti perusahaan dengan kecenderungan penggunaan SI/TI di luar
untuk mencapai tujuan sistem informasinya yang organisasi. Alasannya, karena sering kali kurang
akan disertai dengan banyaknya penyesuaian di bermanfaatnya SI/TI bagi organisasi disebabkan oleh
tengah jalan. penggunaan SI/TI yang lebih berfokus pada teknologi,
2. Adanya perencanaan strategis akan mengurangi bukan pada kebutuhan bisnis organisasi (Ward &
kekritisan komponen masalah yang muncul dalam Peppard, 2002).
pengembangan sistem. Perencanaan formal ini Strategi SI/TI harus menjadi bagian yang terintegrasi
bertujuan merincikan kebutuhan pengguna dan dengan strategi bisnis, rencana bisnis dan
membuat skala prioritas sehingga pihak manajemen implementasinya. Tujuan utama dari pengembangan
dapat membuat keputusan yang lebih baik dengan strategi SI/TI adalah untuk mengidentifikasikan
mempertimbangkan berbagai kebutuhan di masa portofolio aplikasi yang memberikan nilai tambah
depan, mengidentifikasi masalah secara dini, dan juga sehingga berdampak strategis untuk jangka panjang.
mengantisipasi kebutuhan sebelum muncul gejala Sasaran implementasi SI/TI di dalam suatu organisasi
masalah. memiliki tiga sasaran utama yaitu untuk memperbaiki
3. Perencanaan strategis sistem memberikan kontrol efisiensi kerja, meningkatkan efektifitas manajemen
otorisasi untuk pengembangan sistem. Rencana untuk mendukung pengambilan keputusan dan
sistem strategis akan memastikan terlebih dahulu meningkatkan daya saing ataupun keunggulan kompetitif
bahwa keputusan dalam mengembangkan suatu organisasi (Ward & Peppard, 2002).
sistem memang selaras dengan tujuan perusahaan. Pendekatan ini dapat dilihat dari gambar 1 (Ward &
Peppard, 2002).

Gambar 1. Metode Ward & Peppard


SEBATIK 1410-3737 595

Tahapan masukan dapat dibagi menjadi (Ward & dan aktivitas pendukung (support activities). Hal ini
Peppard, 2002): mengacu pada dokumen yang merincikan tugas dan
1. Analisis lingkungan bisnis internal, meliputi aspek tanggung jawab setiap unit kerja berdasarkan observasi
strategi bisnis, sasaran, sumber daya, proses, serta yang dilakukan terhadap proses kerja yang dilakukan
budaya nilai-nilai bisnis yang terkandung dalam pada masing-masing unit kerja. Tujuan dari value chain
organisasi saat ini. analysis adalah untuk mengenali kegiatan manakah yang
2. Analisis lingkungan bisnis eksternal, meliputi aspek paling berharga bagi perusahaan dan kegiatan manakah
ekonomi, industri, dan kondisi persaingan organisasi. yang dapat ditingkatkan untuk memberikan keunggulan
3. Analisis lingkungan SI/TI internal, meliputi kondisi kompetitif. Dengan demikian, dengan cara melihat ke
SI/TI organisasi dari perspektif bisnis, tingkat dalam aktivitas internal perusahaan, value chain analysis
kematangan (maturity) SI/TI, kontribusinya terhadap dapat mengungkapkan dimana keunggulan kompetitif
bisnis, skill sumber daya manusia yang dimiliki, dan kelemahan suatu perusahaan. Misalnya, perusahaan
infrastruktur dan sumber daya teknologi, termasuk yang bersaing menggunakan strategi diferensiasi akan
juga dokumentasi perencanaan strategis dari SI/TI berusaha untuk melakukan kegiatan berbeda yang lebih
dalam organisasi saat ini. baik dari para pesaingnya. Jika perusahaan bersaing
4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal, meliputi tren menggunakan strategi keunggulan biaya, maka
teknologi dan peluang penggunaannya, serta cara perusahaan akan mencoba untuk menekan biaya aktivitas
penggunaan SI/TI oleh pesaing, pemasok, dan internal agar lebih rendah dari para pesaingnya. Ketika
pelanggan. perusahaan tersebut mampu memproduksi barang dengan
Sedangkan tahapan keluaran yang dilakukan untuk biaya yang lebih murah dari harga pasaran atau mampu
memperoleh suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI menghasilkan produk-produk unggulan, maka
yang berisi (Ward & Peppard, 2002): perusahaan akan memperoleh keuntungan (Wijaya &
1. Strategi bisnis SI, yang membahas tentang cara setiap Sensuse, 2011).
unit/fungsi bisnis dalam menggunakan SI/TI untuk Meskipun, aktivitas utama (primary activities)
mencapai sasaran bisnisnya, dokumentasi menambah nilai secara langsung ke proses produksi,
perencanaan strategis sistem informasi/aplikasi dan tetapi aktivitas pendukung (support activities) juga tidak
gambaran dari arsitektur informasi yang digunakan. kalah penting. Saat ini, banyak perusahaan yang
2. Strategi TI, meliputi strategi dan kebijakan yang memperoleh keunggulan kompetitif terutama yang
diambil perusahaan untuk mengelola teknologi serta berasal dari peningkatan teknologi atau inovasi dalam
sumber daya manusia yang berkaitan dengan SI/TI. model atau proses bisnis. Oleh karena itu, aktivitas
3. Strategi Manajemen SI/TI, yang meliputi komponen- pendukung (support activities) seperti ‘sistem informasi’,
komponen umum untuk memastikan bahwa ‘R & D’ atau ‘general management’ biasanya merupakan
penerapan kebijakan SI/TI yang diterapkan lewat sumber yang paling penting dari strategi diferensiasi. Di
organisasi berjalan secara konsisten. sisi lain, aktivitas utama (primary activities) biasanya
merupakan sumber dari keunggulan biaya, dimana biaya
3.3 Value Chain dapat dengan mudah diidentifikasi untuk setiap proses
Value Chain memetakan seluruh proses bisnis atau bisnis apabila dikelola dengan baik. Gambaran aktivitas
aktivitas dalam organisasi menjadi 2 (dua) kategori utama dan aktivitas pendukung dapat dilihat pada
aktivitas, antara lain aktivitas utama (primary activities) gambar 2 (Porter, 2011).

Gambar 2. Value Chain Model


596 SEBATIK 2621-069X

Terdapat lima prinsip dasar bagi organisasi yang


3.4 Analisis SWOT berfokuskan strategi dalam menggunakan balance
Analisis SWOT adalah metode yang banyak scorecard, yaitu (Zizlavsky, 2014):
digunakan dalam perencanaan strategis untuk 1. Menerjemahkan strategi ke dalam istilah operasional
mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan yang mudah dipahami dengan menggunakan
(weaknesses) internal organisasi, serta menemukan balanced scorecard maupun peta strategis.
peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang 2. Menyelaraskan organisasi ke dalam strategi dengan
muncul dari luar (Wedhasmara, 2014). cara menuangkan strategis pada level yang lebih
Proses ini mencakup penetapan tujuan yang spesifik tinggi ke strategis unit bisnis, departemen pendukung,
dari organisasi dan menemukan faktor internal serta dan rekan eksternal.
eksternal yang mendorong dan yang menghambat dalam 3. Membuat setiap personal menyusun strategi untuk
pencapaian tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat menciptakan kesadaran strategis dengan
dilakukan dengan cara menganalisis dan memilah-milah menggunakan personal scorecards dengan insentif
berbagai komponen yang dapat mempengaruhi tujuan terkait.
organisasi, dan kemudian menempatkan komponen- 4. Membuat strategi proses yang berkesinambungan
komponen tersebut dalam matrik SWOT, di mana dengan menghubungkan anggaran perusahaan dengan
penerapannya adalah bagaimana agar kekuatan strategi, dan melaksanakan proses pembelajaran dan
(strengths) yang dimiliki oleh organisasi mampu adaptasi terhadap strategi perusahaan.
mengambil keuntungan (advantage) dari berbagai 5. Mobilisasi kepemimpinan untuk perubahan ke sistem
peluang (opportunities) yang tersedia dan bagaimana manajemen strategis.
cara untuk mengatasi kelemahan (weaknesses) organisasi Berdasarkan pengukuran kinerja pada Balance
yang menghambat pengambilan keuntungan (advantage) Scorecard, Grembergen mengembangkan IT Balance
dari peluang (opportunities). Selanjutnya, juga dibahas Scorecard dan menjelaskan bahwa terdapat 4 perspektif
bagaimana kekuatan (strengths) organisasi mampu pula dalam IT Balance Scorecard, yaitu (Van
menghadapi ancaman (threats) yang muncul, dan Grembergen & Saull, 2001):
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan 1. Customer orientation: menjadi pemasok pilihan
(weaknesses) organisasi yang mampu mewujudkan untuk semua layanan informasi baik yang langsung
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan maupun tidak langsung lewat hubungan pemasok.
ancaman baru (Wedhasmara, 2014). Berikut merupakan 2. Corporate contribution: memberikan dan
gambaran Analisis SWOT seperti pada Tabel 1. meningkatkan kontribusi terhadap pencapaian tujuan
bisnis melalui pemberian layanan informasi yang
Tabel 1. Analisa SWOT bernilai tambah secara efektif.
Internal Strength (S) Weakness (W) 3. Operational excellence: memberikan layanan
External informasi yang tepat waktu dan efektif sesuai dengan
Opportunities Strategi SO Strategi WO target tingkat dan biaya layanan.
(O) Menggunakan Mengatasi
4. Future orientation: terus mengembangkan
kekuatan kelemahan
dengan dengan kemampuan internal agar dapat meningkatkan kinerja
memanfaatkan memanfaatkan organisasi melalui inovasi, pembelajaran, dan
peluang peluang pertumbuhan personal.
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
Menggunakan Meminimalkan 3.6 McFarlan Strategic Grid
kekuatan untuk kelemahan dan McFarlan strategic grid biasa dipakai untuk
menghindar menghindar dari memetakan sistem aplikasi berdasarkan konstribusi
dari ancaman ancaman aplikasi tersebut terhadap organisasi. Sistem aplikasi
dipetakan pada empat kuadran, yaitu: strategic, high
3.5 IT Balanced Scorecard potential, key operational, dan support. Hasil pemetaan
Balance Scorecard merupakan metrik yang diajukan tersebut akan menggambarkan konstribusi suatu aplikasi
oleh Kaplan dan Norton untuk mengukur kinerja SI terhadap organisasi dan pengembangannya di masa
manajemen atau sistem manajemen strategis dari visi dan mendatang. Keempat kuadran yang dimaksud dapat
strategi perusahaan yang diterjemahkan ke aspek-aspek dilihat pada gambar 3 (Ward, Griffiths, & Whitmore,
penting dalam suatu bisnis (Pratiwi, Shinta, & Riyasari, 2002).
2009).
SEBATIK 1410-3737 597

Gambar 3. McFarlan Strategic Grid

dapat mendukung perencanaan strategis yang lebih


3.7 Metode Penelitian baik kedepannya, serta pengembangan aplikasi
Tahapan penelitian ini dilakukan mulai dari: mobile sehingga berbagai informasi dapat diakses
1. Mengidentifikasi Masalah dengan lebih mudah dan efisien.
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan mengidentifikasi
masalah apa saja yang muncul pada objek penelitian 4. PEMBAHASAN
yang berkaitan dengan perencanaan strategis untuk STMIK-STIE Mikroskil merupakan perguruan tinggi
kemudian dicari solusi yang dapat ditawarkan agar yang didirikan oleh Yayasan Bina Pertiwi. STMIK -
dapat mengatasi permasalahan tersebut. STIE Mikroskil terletak di Jl. Thamrin No 112, 124, 140
2. Melakukan Studi Pustaka Medan, Sumatera Utara. STMIK-STIE Mikroskil
Kegiatan studi pustaka dilakukan untuk merupakan perguruan tinggi yang mempunyai visi
mengumpulkan konsep dan teori yang dapat menjadi institusi pendidikan yang unggul di dalam iptek
digunakan untuk mendukung proses penulisan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan
penelitian ini. Konsep dan teori yang dicari berkaitan untuk mencapai visi tersebut telah dirumuskan sebanyak
dengan perencanaan strategis SI/TI beserta beberapa 4 (empat) buah misi utama yang nantinya dijadikan
analisis yang dapat dipakai untuk mendukung sebagai acuan dalam mencapai program rencana kerja
penyusunan rencana strategis SI/TI. secara baik dan berkelanjutan, dimana misi tersebut
3. Mengumpulkan data terdiri dari:
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan 1. Melaksanakan Proses Belajar dan Mengajar
observasi dan wawancara ke bagian-bagian terkait. berlandaskan Teknologi Informasi dan Komunikasi
4. Menganalisis dan menginterpretasi data yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
Hasil identifikasi masalah dan pengumpulan data 2. Menghasilkan sumber daya manusia yang
dapat dijasikan landasan untuk melakukan analisis berkualitas khususnya pada bidang Teknologi
dan interpretasi data pada saat menyusun Informasi dan Komunikasi.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Berikut ini 3. Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu
tahapan analisis dan interpretasi data yang dilakukan: berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan dalam
1) Analisis lingkungan internal dan eksternal bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
perusahaan menggunakan analisis SWOT 4. Mengembangkan organisasi yang dapat
2) Analisis lingkungan internal dan eksternal SI/TI melaksanakan tata kelola yang transparan dan
menggunakan analisis Value Chain akuntabel berdasarkan Teknologi Informasi dan
3) Evaluasi kinerja SI/TI menggunakan analisis IT Komunikasi.
Balanced Scorecard
4) Analisis infrastruktur yang menggambarkan 4.1. Analisis Value Chain
infrastruktur SI/TI yang tersedia Analisis proses bisnis dilakukan dengan
5) Penentuan portofolio aplikasi SI/TI menggunakan menggunakan analisis value chain. Value chain ini
McFarlan Strategic Grid dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kegiatan utama dan
5. Menawarkan Solusi kegiatan pendukung. Kegiatan utama meliputi:
Berdasarkan hasil analisis maka ditawarkan berbagai 1. Input berupa seleksi penerimaan mahasiswa baru.
solusi yang dapat digunakan untuk mengembangkan Proses penerimaan mahasiswa baru dilakukan setiap
strategi SI/TI pada STMIK - STIE Mikroskil yang tahun ajaran baru untuk menjaring calon-calon
lebih baik kedepannya yaitu pengembangan suatu mahasiswa/i yang akan diterima untuk mengikuti
Learning Management System untuk mendukung proses perkuliahan.
kelas jarak jauh, penyediaan informasi bisnis yang
598 SEBATIK 2621-069X

2. Bagian operasional yang berfungsi dalam aktifitas 2. Manajemen kepegawaian yang berfungsi mengurusi
sehari-hari untuk urusan kegiatan akademik dan karyawan perguruan tinggi guna lancarnya kegiatan
kemahasiswaan. Proses perkuliahan yang dilakukan proses bisnis yang dimotori oleh karyawan itu
berdasarkan kurikulum yang sudah disusun sesuai sendiri.
dengan kebutuhan. 3. Manajemen keuangan yang berfungsi mengelola
3. Output berupa kegiatan wisuda sarjana. Proses keuangan perguruan tinggi.
kelulusan bagi seluruh mahasiswa yang telah selesai 4. Manajemen Teknologi Informasi yang bertugas
mengikuti semua proses perkuliahan termasuk proses menjalankan penerapan strategi SI/TI untuk
ujian. keberlangsungan bisnis perguruan tinggi.
4. Pemasaran yang meliputi pekerjaan sosialisasi 5. Manajemen kesehatan dan keamanan yang berfungsi
institusi Pendidikan. Dalam hal ini, pemasaran harus memastikan bahwa kondisi dan situasi yang
giat mempromosikan pengimplementasian kelas jauh mencakup kesehatan dan keamana karyawan dan
sebagai bagian dari strategi SI/ TI. mahasiswa berjalan dengan baik.
5. Layanan yang melayani penelitian dan pengabdian Setiap aktivitas, baik aktivitas utama maupun
pada masyarakat. aktivitas pendukung membutuhkan SI/TI dalam
Kegiatan pendukung meliputi: implementasinya untuk menjamin berjalannya proses
1. Manajemen sarana dan prasarana yang melakukan bisnis organisasi secara baik. Berdasarkan hal tersebut
perencanaan dan pengawasan terhadap maka diperlukan rancangan strategi dan tujuan SI/TI
keberlangsungan sarana dan prasarana di universitas. yang sejalan dengan proses dan tujuan perguruan tinggi
seperti pada gambar 4.

Gambar 4. Proses Inti dan Proses Pendukung

kuadran III, artinya lembaga tersebut menggunakan


4.2. Analisis SWOT strategi untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada
Analisis SWOT dilakukan untuk menganalisis tetapi di lain pihak, lembaga berusaha meminimalkan
lingkungan bisnis baik eksternal maupun internal, untuk masalah-masalah internal agar dapat merebut peluang
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan pasar yang lebih baik. Analisis SWOT dapat dilihat pada
ancaman organisasi. Analisis SWOT dilanjutkan dengan Tabel 2.
menghitung bobot untuk mendapatkan hasil yang
menggambarkan posisi organisasi. Analisis SWOT
menunjukkan bahwa posisi STMIK Mikroskil berada di
SEBATIK 1410-3737 599

Tabel 2. Analisis SWOT STMIK – STIE Mikroskil


Internal Strength (S) Weakness (W)
External
Opportunities Strategi SO Strategi WO
(O)  Mensurvei pasar dengan cara mendistribusikan  Merapikan proses bisnis yang sekarang
kuesioner kepada mahasiswa yang ingin (as-is) dengan misi Perguruan tinggi
melanjutkan kuliah dengan keterbatasan waktu dengan mendukung layanan yang ada
 Melakukan sosialisasi ke sekolah- sekolah yaitu penelitian dan pengabdian pada
menengah atas untuk menjaring calon mahasiswa masyarakat sekaligus menaikkan derajat
baru status lembaga (dari Perguruan Tinggi ke
 Mengadakan sosialisasi dan event-event bertema Perguruan Tinggi berskala internasional)
pendidikan  Memperbaiki dan melakukan improvisasi
 Meningkatkan fasilitas baik sarana dan prasarana terhadap LMS untuk mendukung proses
dalam bidang teknologi secara up to date dan perkuliahan jarak jauh
pengenalan teknologi yang digunakan untuk  Peningkatan bandwidth untuk
mendukung perkuliahan mempercepat akses informasi
 Pengadaan pelatihan secara berkala untuk
peningkatan kualitas SDM dosen dan
civitas akademika
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
 Mempunyai branding kuat sebagai lembaga  Melakukan promosi yang berfokus pada
Pendidikan yang menitik beratkan kepada kelas jauh (on-line learning) dengan
keunggulan IS/ IT guna menonjolkan menjabarkan keuntungan-keuntungan
keunggulannya dari para lembaga pesaing yang diraih bagi pelanggan (mahasiswa).
 Pemberian bantuan beasiswa bagi mahasiswa  Bekerja sama dengan perusahaan
berprestasi dan mahasiswa kurang mampu perusahaan yang membutuhkan tenaga
ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
 Membuat dokumen tata kelola yang baik
dan jelas

4.3. Analisis IT Balanced Scorecard


Sebelum menganalisa divisi TI, penyelarasan visi, misi, dan strategi STMIK Mikroskil harus dilakukan. Hasilnya
adalah pemetaan perspektif TI dan Balanced Scorecard seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Analisis IT Balanced Scorecard
IT BSC Strategi Tujuan Strategi
Kontribusi Ketersediaan infrastruktur jaringan dan sistem informasi Meningkatkan kontribusi fungsi TI
Organisasi yang tepat
Orientasi  Memelihara dan mengembangkan sistem informasi  Kerjasama pengguna
Pengguna dan sumber daya infrastruktur.  Meningkatkan kepuasan pengguna
 Memastikan penyediaan data dan informasi yang  Meningkatkan kemampuan pengguna
lengkap, cepat, dan akurat.  Meningkatkan produktivitas pengguna
Penyempurnaan  ketersediaan infrastruktur jaringan dan sistem  manajemen masalah
Operasional informasi yang tepat.  efisiensi operasional
 memiliki kompetensi sumber daya manusia yang  efisiensi pengembangan aplikasi
tinggi.  kinerja staf TI
 memelihara dan mengembangkan sistem informasi
dan sumber daya infrastruktur.
 memastikan penyediaan data dan informasi yang
lengkap, cepat, dan akurat.
Orientasi Masa  memiliki kompetensi sumber daya manusia yang  mengembangkan sistem dan infrastruktur
Depan tinggi. TI
 memelihara dan mengembangkan sistem informasi  meningkatkan kemampuan karyawan
dan sumber daya infrastruktur.  meningkatkan kemampuan sistem

Pengukuran dilakukan dengan mengidentifikasi perspektif dan menghasilkan hasil pencapaian tujuan. Bobot
pengukuran yang ditentukan sangat buruk (0% -54%), buruk (55% - 64%), cukup (65% - 74%), bagus (75% - 84%), sangat
baik (85% - 100%). Di bawah adalah evaluasi dari kinerja departemen IT yang ditampilkan dalam Tabel 4.
600 SEBATIK 2621-069X

.Tabel 4. Evaluasi Kinerja Departemen TI 3. Printer sebanyak 55 unit


Perspektif Tujuan Strategi Hasil Identifikasi Printer di gunakan untuk mencetak data, di dalam
Kontribusi Meningkatkan 93% Sangat baik jaringan printer dapat digunakan secara bersama-
Organisasi kontribusi fungsi sama (printer sharing)
TI 4. Switch sebanyak 56 unit
Rata-rata 93% Sangat Switch merupakan perangkat keras untuk
baik
menghubungkan antar jaringan komputer yang
Orientasi kerja sama 83% Bagus
Pengguna pengguna
mempunyai protokol yang sama. Terdapat dua jenis
meningkatkan 88% Sangat baik arsitektur dasar yang digunakan pada switch yaitu
kepuasan cut-through dan store and forward. Switch cut-
pengguna through mempunyai keunggulan dari segi kecepatan
meningkatkan 85% Sangat baik karena switch hanya mengecek alamat tujuan suatu
kemampuan paket sebelum paket tersebut diteruskan ke
pengguna tujuannya, sedangkan switch store and forward
meningkatkan 82% Bagus menggunakan mekanisme yang berbeda. Switch ini
produktivitas akan menerima dan mengecek seluruh isi paket
pengguna sebelum mengirimkannya ke alamat tujuan.
Rata-rata 84.5% Bagus
Akibatnya, untuk memeriksa seluruh paket tersebut
Penyempurnaan manajemen 72% Cukup
masalah
merlukan banyak waktu, namun proses ini memiliki
Operasional
efisiensi 86% Sangat baik keunggulan yaitu switch dapat mengetahui adanya
operasional paket data yang rusak dan mencegahnya mengganggu
efisiensi 89% Sangat baik jaringan.
pengembangan 5. Modem sebanyak 28 unit
aplikasi Digunakan oleh jaringan agar dapat terhubung ke
Kinerja staf TI 90% Sangat baik internet
Rata-rata 84.25% Bagus 6. NIC (Network Internet Card) atau kartu jaringan
Orientasi Masa mengembangkan 84% Bagus sebanyak 668 unit
Depan sistem dan NIC merupakan hardware untuk mendukung jaringan
infrastruktur TI komputer yang berfungsi untuk menghubungkan
meningkatkan 91% Sangat baik
komputer yang satu dengan yang lainnya.
kemampuan
karyawan 7. Hub sebanyak 76 unit
meningkatkan 87% Sangat baik Hub merupakan perangkat keras untuk keperluan
kemampuan jaringan yang dapat digunakan sebagai terminal port
sistem yang menghubungkan komputer dalam jaringan. Hub
Rata-rata 87.33% Sangat memiliki sejumlah port RJ45 dimana jumlah port
baik minimal dalam sebuah hub adalah 4 port.
Nilai Rata-rata 85.83% Sangat 8. Kabel UTP
baik Kabel UTP merupakan kabel jaringan dengan 8 kabel
warna-warni di dalamnya yang berfungsi untuk
4.4. Analisis Infrastruktur menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya
Infrastuktur yang tersedia saat ini di STMIK - dalam jaringan.
STIE Mikroskil sebagai berikut: 9. Konektor RJ45
1. Server yang beroperasi 24 jam sebanyak 2 unit Konektor RJ45 merupakan konektor yang digunakan
Server adalah suatu komputer yang berfungsi menjadi untuk menghubungkan kabel UTP. Konektor RJ45
pusat dan pengelola komputer lainnya. Karena biasanya memiliki 8 pin di dalamnya yang dipasang
berfungsi sebagai pusat, sebuah server harus sesuai dengan kabel UTP.
memiliki beberapa spesifikasi yang lebih unggul 10. Front-End Processor
dibandingkan dengan komputer yang terhubung ke Front-end processor mengelola dan
dalam suatu jaringan. mengoordinasikan komunikasi serta lalu lintas data
2. Komputer Client (untuk keperluan laboratorium yang masuk dan keluar pada host komputer. Front-
maupun komputer staf) sebanyak 658 unit end processor bertugas untuk mengumpulkan pesan-
Komputer client adalah komputer yang meminta satu pesan yang masuk dari host komputer dan kemudian
layanan tertentu kepada komputer server. Komputer menyediakan data bagi host komputer. Tugas lainnya
client harus dilengkapi dengan aplikasi khusus agar adalah menerima permintaan-permintaan untuk
dapat memformat permintaan ke komputer server dan transmisi ke terminal.
kemudian layanan dari komputer server dapat 11. Jaringan kabel dan wireless
diterima dan digunakan. 12. Sistem Operasi yang digunakan: Windows 8.1,
Windows 10
SEBATIK 1410-3737 601

13. Aplikasi yang digunakan: Microsoft Office 2016, manual dan akibatnya kesalahan dalam analisis dapat
Adobe Photoshop CS6, Microsoft Visual Studio 2015, terjadi. Untuk solusi, informasi bisnis mampu
Microsoft SQL Server 2014 memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu
terkait dengan statistik mahasiswa dan
4.5. Portofolio Aplikasi pembelajarannya sehingga akan mendukung
Pemetaan aplikasi portofolio menggunakan keputusan dalam merencanakan pengembangan
McFarlan Strategic Grid. Pemetaan ini berguna untuk sistem, pelayanan terhadap mahasiswa, penilaian
mengidentifikasi kategori aplikasi, sehingga akademis dalam pembelajaran, dan sebagainya.
pertimbangan aplikasi mana yang memberikan kontribusi Dengan menerapkan Informasi bisnis, pengembangan
IT dan aplikasi mana yang sangat penting untuk kegiatan gudang data yang memudahkan integrasi aplikasi,
operasional dapat dijelaskan. Pemetaan portofolio dapat menunjukkan pengambilan data operasional, data
dilihat dalam Tabel 5. eksternal, flat file, kemudian diekstrak,
ditransformasikan, dan dimasukkan ke dalam data
Tabel 5. Pemetaan Aplikasi Portofolio warehouse tercapai. Kecerdasan bisnis bisa dilihat di
Strategi Potensi Tinggi dashboard sehingga bisa diakses lebih cepat, dan
 Sistem informasi yang  Pengembangan sistem didukung keputusan yang akurat.
terintegrasi berbasis cloud Business Information menggabungkan arsitektur,
 Sistem informasi computing alat, database, alat analisis, aplikasi, metodologi
berbasis web  Sistem informasi untuk memungkinkan akses data interaktif,
 Kegiatan pemasaran dan berbasis mobile menggunakan data, melakukan analisis yang sesuai.
promosi
Business Information adalah arsitektur organisasi
 Learning Management  Internet pengumpulan operasional terpadu serta aplikasi untuk
System  Website STMIK - STIE mendukung keputusan dan database yang
 Aplikasi Alumni Mikroskil
memberikan kemudahan akses data sehingga dapat
 Form elektronik  Media sosial seperti
 Aplikasi Penelitian dan Facebook, Twitter, membantu dalam pengambilan keputusan yang akurat
Pengabdian kepada Instagram (Turban, E. Aronson, & Liang, 2007).
Masyarakat Menggunakan Informasi bisnis memberi nilai
bagi organisasi, seperti; mengkonsolidasikan data
Kunci Operasional Dukungan dalam satu platform dan menyebarluaskan informasi
yang berguna untuk organisasi, memberikan
4.6 Solusi Yang Ditawarkan pelaporan yang mendalam, menyediakan fasilitasi
Beberapa solusi yang dapat ditawarkan dalam penyesuaian antar muka untuk ekspektasi pengguna,
perencanaan strategis ini yaitu: meminimalkan kesalahan operasional dari pengguna,
1. Manajemen Pembelajaran biaya tidak terlalu tinggi, databank fleksibel, dan
Manajemen pembelajaran diusulkan untuk responsif (Turban et al., 2007). Ketiga konsep
meningkatkan kinerja mahasiswa dan karyawan Informasi bisnis tersebut mengilhami peneliti dalam
dengan kemudahan uang, waktu. dan tempat. Dengan mengembangkannya.
belajar manajemen, mahasiswa bisa belajar tepat 3. Aplikasi Mobile
pada waktunya (langsung). Bahan belajar yang Aplikasi mobile ini diperuntukan ke mahasiswa
bersangkutan dengan proses konferensi dengan video, guna mempermudah proses belajar mengajar
forum dan tugas yang diberikan melalui LMS. dimanapun mahasiswa berada tanpa harus buka
Learning Management adalah aplikasi perangkat laptop dan koneksi ke internet terlebih dahulu.
lunak berbasis web untuk merencanakan, Mahasiswa akan cepat dapat mengisikan forum
menerapkan, menilai proses pembelajaran atau sebagai tugas mingguan guna berinteraksi dengan
layanan yang dikembangkan untuk pengiriman, semua mahasiswa dalam kelasnya termasuk dosen
melacak, melaporkan dan menetapkan konten pengajar.
pembelajaran (Buendia, Agusti, Benlloch, Bisbal, & Antarmuka aplikasi mobile berbasis pada konsep
Lluesma, 2004). Kelebihan pengelolaan pembelajaran web, terdiri dari header, menu, content, footer.
bagi pengguna adalah mereka bisa melakukan Antarmuka ini selaras dengan lapisan ponsel pada
pembelajaran mandiri sehingga menghemat waktu platform blackberry, iphone, android, dan windows.
dan biaya, sekaligus fleksibel, artinya sistem bisa Aplikasi mobile adalah aplikasi yang bisa dijalankan
diakses kemana-mana dan setiap asalkan terhubung meski pengguna berpindah dengan menggunakan alat
dengan internet. (mobile), biasanya dikelompokkan berdasarkan
2. Business Information platform. Dengan menggunakan aplikasi Mobile,
Informasi bisnis diusulkan untuk membatasi pengguna akan mudah mengakses informasi kapan
waktu untuk analisis dan membuat keputusan yang saja, berkomunikasi secara real time, mengelola
lebih baik, akurat, dan tepat waktu. Saat ini, STMIK - masyarakat, dapat memberikan informasi langsung
STIE Mikroskil masih melakukan analisis secara
602 SEBATIK 2621-069X

kepada pengguna, tidak bergantung pada internet, solusi umum, mengembangkan berbagai solusi sesuai
mudah dan ramah. dengan kunci operasional dan potensi tinggi yang
4. Analisis Gap dimunculkan dalam portofolio aplikasi serta
Analisis Gap berguna untuk mencari cara memanfaatkan berbagai sumber dukungan yang telah
memenuhi kebutuhan informasi bisnis mendatang dimiliki saat ini.
dengan membandingkan kebutuhan informasi bisnis Keselarasan antara strategi IS /IT dengan strategi
pada masa mendatang dan kemampuan sumber daya bisnis adalah mutlak serta komunikasi yang dibangun
SI/TI yang dimiliki organisasi pada saat ini, secara intensif oleh kepala bagian teknologi agar terjalin
kemudian mencari gap di antara keduanya. hubungan yang baik dengan jajaran pimpinan yang lain
Kebutuhan informasi yang masih belum bisa agar mendapat dukungan dan “buy in” dari leadership
dipenuhi pada saat ini ataupun yang masih perlu sebuah perguruan tinggi.
peningkatan kualitas merupakan target utama bagi
kegiatan perencanaan strategis SI/TI untuk dicarikan 6. SARAN
pemenuhannya. Analisis Gap menghasilkan berbagai Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan
efek yang ditimbulkan karena adanya kesenjangan dengan laporan dan penelitian ini yaitu perencanaan
antara kondisi yang seharusnya ada, dibandingkan strategis ini dapat dilakukan dengan menggunakan
dengan kondisi yang ada saat ini. Hasil analisis gap framework yang berbeda dan melengkapi metode-
yaitu sebagai berikut. metode analisis yang belum digunakan pada perencanaan
1) Informasi yang ada seharusnya dapat digunakan strategis ini sehingga mendapatkan berbagai hasil
dalam kegiatan pengambilan keputusan. analisis yang dapat mendukung pengembangan sistem
2) Aplikasi mobile yang sudah tersedia namun yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman serta
belum dikembangkan dengan baik dan kurang hasil yang didapatkan lebih akurat dan terpercaya.
efektif dan efisien
3) Knowledge management yang bisa lebih 7. DAFTAR PUSTAKA
dioptimalkan
4) Aplikasi manajemen perkuliahan yang lebih bisa Anitasari, P. 2016. Perencanaan Strategi Sistem
ditingkatkan efisiensinya Informasi Dalam Meningkatkan Daya Saing
Sekolah Pada SMK Komputer Mandiri Banjarbaru.
5. KESIMPULAN Jurnal Bianglala Informatika.
Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap Buendia, F., Agusti, M., Benlloch, J., Bisbal, E., &
berbagai data yang diperoleh di lapangan maupun dari Lluesma, M. 2004. XEDU , A Proposal of
hasil studi pustaka yang dianalisis menggunakan Learning Management System Implementation.
kerangka kerja Ward and Peppard, dapat disimpulkan Journal of Information Technology Impact, 4(1),
bahwa perencanaan strategis sistem informasi pada 55–66.
STMIK - STIE Mikroskil dapat digunakan untuk Fariani, R. I. 2014. Analisa Perencanaan Strategi Sistem
menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis, dan Informasi Dan Teknologi Informasi (SI/TI)
strategi SI/TI untuk menghasilkan nilai tambah bagi Dengan Menggunakan Framework Ward &
organisasi dalam bentuk peningkatan keunggulan Peppard Di Perguruan Tinggi ABC. Seminar
kompetitif. STMIK - STIE Mikroskil direkomendasikan Nasional Sistem Informasi Indonesia.
untuk membuat perencanaaan strategi IT dan IS secara Faslah, R., & Haris, A. 2017. Perencanaan Strategis
lebih detail dan cermat melalui pelaksanaan model Sistem Informasi. Jurnal ELTIKOM.
sumber dan pengiriman yang efektif yang didukung oleh https://doi.org/10.31961/eltikom.v1i1.4
organisasi TI yang lebih terpusat sesuai dengan hasil Porter, M. E. 2011. Competitive Advantage of Nations:
evaluasi kinerja departemen TI yang sudah tergolong Creating and Sustaining Superior Performance. In
baik sehingga departemen TI mampu mengembangkan Strategic Management.
sistem yang dipakai saat ini menjadi lebih baik lagi, Pratiwi, I., Shinta, H., & Riyasari, D. 2009. Pengukuran
merasionalisasi basis infrastruktur saat ini, mengurangi Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced
beban perawatan & peningkatan; kembali fokus pada Scorecard. Financial Analytics: Problems and
nilai tambah (value added) bagi perusahaan dan Solutions, (25), 28–34.
stakeholder. Selain itu juga dapat mengoptimalkan Setiawan, A. B., Rosidi, A., & Boedijanto, E. 2014.
fungsi TI berdasarkan proses praktik terbaik (best Perencanaan Sistem Informasi Strategis Di Dinas
practices process / ITIL) yang dikirimkan ke bisnis Kesehatan Kabupaten Kediri. NUSANTARA of
dalam mode pengalihan Service Letter Agreement (SLA) RESEARCH, 01(2), 105–115.
yang diformalkan untuk service yang bisa dialihkan dan Susena, E., Utami, E., & Sunyoto, A. 2015. Perencanaan
dikelola melalui IT outsourcing, memanfaatkan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk
(Leverage) dan menggunakan kembali (Reuse) apa yang Meningkatkan Pelayanan di Politeknik Indonusa
sudah sukses dalam bisnis, menentukan solusi TI secara Surakarta. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa
umum (general), memanfaatkan praktik terbaik dan Surakarta.
SEBATIK 1410-3737 603

Turban, E., E. Aronson, J., & Liang, T.-P. 2007. Metode Ward and Peppard. Jurnal Sistem
Decision Support Systems and Business Informasi.
Intelligence. Decision Support and Business Wijaya, A., & Sensuse, D. I. 2011. Perencanaan Strategis
Intelligence Systems, 7/E. Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi Pada
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Perusahaan Otomotif Dengan Menggunakan
Van Grembergen, W., & Saull, R. 2001. Aligning Metodologi Tozer. Jurnal Inovasi Dan
business and information technology through the Kewirausahaan, 17–18.
balanced scorecard at a major canadian financial Wijiyanto, & Purwanto, E. 2015. Perencanaan Sistem
group: Its status measured with an IT BSC Informasi Strategis Pendidikan di Perguruan
maturity model. Proceedings of the Hawaii Tinggi Swasta Kota Surakarta. DutaCom Journal,
International Conference on System Sciences. 8(1).
https://doi.org/10.1109/HICSS.2001.927176 https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Ward, J., Griffiths, P. M., & Whitmore, P. 2002. Zizlavsky, O. 2014. The balanced scorecard: Innovative
Strategic Planning for Information Systems (3rd performance measurement and management
ed.). Chichester: Wiley. control system. Journal of Technology
Ward, J., & Peppard, J. 2002. Success Factors in Management and Innovation.
Strategic Information Systems. In Strategic https://doi.org/10.4067/S0718-
Planning for Information Systems. 27242014000300016
https://doi.org/10.1016/0024-6301(90)90122-K
Wedhasmara, A. 2014. Langkah-Langkah Perencanaan
Strategis Sistem Informasi dengan Menggunakan

Anda mungkin juga menyukai