Anda di halaman 1dari 9

Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Firma Hukum Dwi-Heru

Menggunakan Kerangka Kerja Ward & Peppard

1st Ezra Julang Prasetyo 2nd Misi Sisilia Pananginan 3rd Genaro Asa Prima
Fakultas Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga, Indonesia Salatiga, Indonesia Salatiga, Indonesia
682019077@student.uksw.edu 682021602@student.uksw.edu 682019090@student.uksw.edu

4th William Frederik Worotikan 5th Arsel Tirta Asferand


Fakultas Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga, Indonesia Salatiga, Indonesia
682019010@student.uksw.edu 682019081@student.uksw.edu

Abstract— Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada lingkungan bisnis dan SI/TI eksternal perusahaan. Dengan
lembaga Firma Hukum Dwi-Heru ditujukan untuk menganalisis menggunakan framework Ward and Peppard, dapat diusulkan
dan mengembangkan strategi yang akan digunakan oleh lembaga strategi SI/TI yang secara keseluruhan.
guna mengembangkan dan bersaing dalam teknologi SI/TI nya.
Pada perencanaan strategis sistem informasi lembaga ini Firma Hukum Dwi-Heru ini mengalami kesulitan dalam
digunakannya metode analisis Ward & Peppard. Didalam metode melakukan penyimpanan dokumen, pembukuan yang
Ward & Peppard ini terdapat metode metode lainnya yang menggunakan bentuk fisik, dan juga kurangnya pemahaman
digunakan untuk menunjang analisis strategi seperti analisis para karyawan dalam TI. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
PEST, Porter Five Force, SWOT, McFarlan, Value Chain, SI/TI
proses yang dilakukan Firma Hukum Dwi-Heru ini kurang
Trend, CSF, dan Gap Analisis. Hasil analisis yang telah
dilakukan akan menghasilkan strategi lembaga ini untuk
efektif digunakan di jaman sekarang. Dengan adanya
menunjang efesiensi aktivitas akademik penggunaan SI/TI dalam perencanaan strategis sistem informasi, diharapkan dapat
proses bisnis yang dijalankan.Pada akhirnya dapat disimpulakan membantu Firma hukum Dwi-Heru dalam mengatasi masalah
bahwa analisis ini akan menghasilkan perencanaan Strategi yang sudah disebutkan. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
SI/TI melalui hasil solusi dari pembahasan analisis PEST, CSF, sistem informasi yang digunakan Firma Hukum Dwi-Heru ini
Value Chain dan Tren SI/TI terkini dengan tujuan meningkatkan tergolong tidak efektif.
pengetahuan penggunaan SI/TI lebih tinggi untuk kedepannya.
Beranjak dari permasalahan tersebut, akan dibuat
Keywords— Ward & Peppard, SI/TI, PEST, SWOT, Value perencanaan sebuah sistem pendataan digital atas perkara
Chain, Strategis, Analisis, Metode yang sedang berjalan. Juga penyimpanan berbentuk digital
yang akan membantu menyimpan semua berkas perkara yang
I. PENDAHULUAN sudah selesai. Dengan ini peneliti juga memikirkan tentang
Di era teknologi saat ini penerapan SI dan TI menjadi kualitas sistem yang akan digunakan yang mana akan
sebuah kebutuhan utama yang dapat membantu proses bisnis berdampak positif dalam peningkatan pelayanan akibat dari
dalam sebuah perusahaan. Firma Hukum Dwi-Heru dalam kecepatan dalam mengakses dokumen yang sudah terintegrasi
proses bisnisnya belum menerapkan secara maksimal SI dan kedalam satu sistem. Maka dari itu Penelitian ini
TI, pengelolaan data masih menggunakan tools sederhana mengasumsikan bahwa terdapat pencapaian Firma Hukum
seperti micsrosoft. [1] Dalam sebuah Firma hukum diharuskan Dwi-Heru dalam meningkatkan sistem pelayanan hanya
untuk menjadi penengah terhadap masalah yang sedang dengan menggunakan Sistem Informasi.
dihadapi klien. Penengah ini dimaksudkan untuk Perencanaan strategi sistem informasi sangat penting bagi
mempermudah seorang klien dalam menghadapi Firma Hukum Dwi-Heru, karena tanpa adanya perencanaan
permasalahan yang terjadi. Dalam hal ini pengelolaan data startegi Firma Hukum Dwi-Heru akan mengalami kesulitan
masih dilakukan secara sederhana dan ditemui ada banyak dalam menyalaraskan kebutuhan dengan startegi sistem
data klien yang sulit untuk diakses dan dikelola serta adanya informasi. Penyusunan rencana startegi sistem informasi
data klien yang berupa hardcopy sehingga berdampak pada menggunakan kerangka kerja ward and peppard, metode ini
kehilangan atau kerusakan data. memiliki keunggulan kerangka kerja yang jelas serta
Sesuai dengan kajian-kajian yang telah dilakukan, bahwa memiliki teknik analisis yang berfokus pada kebutuhan bisnis
[2] setiap solusi SI/TI dihasilkan dari setiap analisis yang ada dan teknologi informasi untuk kedepannya.
pada framework Ward and Peppard. Penelitian ini
menghasilkan usulan solusi SI/TI sesuai dengan proses bisnis Berdasarkan latar belakang yang ada maka yang menjadi
yang ada di perusahaan, sehingga dapat membantu kinerja rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
operasional perusahaan. Framework Ward and Peppard dapat menyusun perencanaan strategis sistem informasi
menghasilkan suatu perencanaan SI/TI yang bersifat strategis, menggunakan kerangka kerja Ward and Peppard dalam
karena tidak hanya menganalisis lingkungan bisnis dan SI/TI kasus ini. Penelitian ini dilakukan dengan melihat
internal perusahaan saja, namun juga menganalisis lingkungan bisnis SI/TI baik secara internal maupun

XXX-X-XXXX-XXXX-X/XX/$XX.00 ©20XX IEEE


eksternal. Metode - metode yang digunakan antara lain, manusia, perangkat lunak dan keras, jaringan
SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang komputer, dan data yang bertugas mengumpulkan,
dan ancaman perusahaan, Value Chain untuk mengubah, dan mendisribusikan informasi pada
menggambarkan aktivitas proses bisnis utama dan proses suatu kelompok tertentu.
bisnis pendukung dari perusahaan. Hasil analisis ini
B. Pentingnya Perencanaan Strategi Informasi
kemudian akan digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan
sistem informasi di perusahaan, Porter 5 Forces untuk Menurut Ward dan Pepard [4], mengemukakan beberapa
mengetahui 5 kekuatan eksternal yang menjadi ancaman alasan yang menyebabkan perlunya suatu perusahaan
perusahaan, PESTLE untuk mengawasi pengoperasian memiliki strategi sistem informasi :
perusahaan, merencanakan untuk peluncuran produk atau
layanan, atau menghindari kondisi makro yang dapat 1. Investasi SI/TI tidak mendukung sasaran bisnis.
mempengaruhi perusahaan, McFarlan Strategic Grid untuk 2. Sistem yang tidak terintegrasi.
memetakan aplikasi atau sistem kedalam 4 bagian yaitu
strategic grid, high potential, key operational, support. 3. Tidak terkontrolnya SI/TI yang dimiliki.
Hasil output dari penelitian ini yaitu sebuah rancangan sistem 4. Perusahaan tidak memiliki panduan prioritas proyek
informasi yang diharapkan dapat meningkatkan proses bisnis SI/TI.
yang lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan SI/TI Firma
Hukum Dwi-heru sehingga dapat bersaing dengan Firma 5. Manajemen Informasi yang tidak efisien.
Hukum lainnya. 6. Strategi SI/TI yang tidak sejalan dengan strategi
bisnis perusahaan.
7. Proyek SI/TI yang hanya digunakan pada basis
II. LANDASAN TEORI
keuangan semata.
A. Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Perencanaan Strategi SI/TI seharusnya dapat membuat
Perencanaan Strategis Sistem Informasi merupakan [3] arahan kinerja sistem yang terpadu dan terkait sehingga
mekanisme tahapan indentifikasi portofolio dari sebuah menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
aplikasi SI yang berdasar pada komputer dengan tujuan evaluasi untuk pengambilan keputusan pihak tertentu.
mendukung organiasi pemakai dalam merencanakan dan
mencapai visi yang diinginkan. Berikut merupakan definisi III. METODE PENELITIAN
secara rinci mengenai Perencanaan Strategis Sistem Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
Informasi : metode penelitian kualitatif, yaitu dengan melakukan
1. Definisi Perencanaan pengumpulan data berupa observasi, melakukan
wawancara kepada pihak Firma Hukum Dwi-Heru dan
Perencanaan merupakan tahapan yang mencakup melakukan kajian pustaka. Penjelasan mengenai teknik
ketentuan tujuan suatu pihak, menyusun rencana pengumpulan data adalah sebagai berikut :
secara rinci guna mencapai suatu tujuan yang
ditentukan. Perencanaan merupakan tahapan dasar a. Observasi
yang dipakai untuk menentukan tujuan dan proses Observasi merupakan teknik pengumpulan data
realisasinya. yang dilakukan melalui pengamatan terhadap objek
2. Definisi Strategi peneliti secara langsung. Observasi dilakukan untuk
memperoleh informasi yang terjadi secara nyata dengan
Strategi merupakan sekumpulan rangkaian tindakan melakukan pengamatan atau peninjauan langsung ke
terencana yang bertujuan untuk mendukung Firma Hukum Dwi-Heru.
keberhasilan suatu kalangan dalam mencapai suatu
visi yang terlah ditentukan. b. Wawancara

Menurut Chandler [4] strategi merupakan tujuan Wawancara adalah proses tanya jawab secara
jangka panjang suatu perusahaan serta langsung dengan sumber data atau pihak-pihak yang
pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang berkepentingan yang berhubungan dengan penelitian.
penting untuk mencapai tujuan tersebut. Teknik wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data
dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas pelayanan
3. Definisi Sistem Informasi yang ada di Firma Hukum Dwi-Heru.
Sistem Informasi merupakan kumpulan komponen c. Studi Pustaka
yang saling terintegrasi dan sejalan untuk bekerja
sama dalam memproses, mengumpulkan, Pengumpulan data dari jurnal-jurnal yang sesuai
menyimpan, dan menyebarkan informasi guna dengan tema permasalahan. Seperti teori-teori mengenai
mendukung suatu keputusan, koordinasi, analisis, perancangan sistem informasi. Dengan menggunakan
kontrol, dan visualisasi kelompok tertentu studi pustaka maka penulis bisa mendapatkan data yang
(Laudon). lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan [5].

Sistem Informasi menurut O’Brien [4], adalah Dengan melakukan studi kasus dapat
rangkaian sumber daya yang terpadu melalui memperkuat dan dapat mengembangkan topik yang akan
dibahas oleh peneliti pada penelitian ini. Dan untuk
tahapan penelitian ini penulis menggunakan kerangka pesaing serta teknologi yang dipakai untuk
kerja Ward and Peppard. Pemilihan kerangka kerja mendukung tujuan bisnis perusahaan.
Ward and Peppard karena
d. Analisa lingkungan internal SI/TI (Tahap 4)
akan digunakan sebagai metode analisis perusahaan
dari sisi internal dan sisi eksternal Analisa lingkungan internal ini merupakan
sehingga menghasilkan strategi sistem tahapan untuk mengetahui keadaan SI/TI pada
informasi yang tepat sesuai kebutuhan sisi internal Firma Hukum dengan menggunakan
perusahaan. Alur penelitiannya dapat dilihat melalui metode analisa McFarlan.
diagram berikut.
2. Proses Strategi SI/TI
Hasil dari analisa internal dan eksternal bisnis
dan hasil analisa internal dan eksternal SI/TI akan
menghasilkan usulan perencanaan strategis yang akan
diterapkan, adapun penjelasan mengenai strategi tersebut
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Tahapan Penelitian Penyusunan SI/TI strategic Planning (Ward


& Peppard. 2002) Gambar 2. Diagram Tahapan Proses Identifikasi Strategi SI / TI

1. Input 3. Output

a. Analisa lingkungan eksternal bisnis (Tahap 1) Strategi manajemen TI/SI adalah elemen dari
strategi yang diberlakukan secara umum dalam lingkup
Metode analisa lingkungan eksternal organisasi dalam rangka memastikan konsistensi
bisnis merupakan metode yang digunakan untuk terhadap aturan dan kebijakan. Strategi sistem informasi
mengidentifikasi faktor-faktor di luar untuk bisnis, adalah strategi pemanfaatan TI/SI pada
lingkungan bisnis perusahaan. Pada metode ini setiap unit dan fungsi organisasi dalam pencapaian
terdapat dua metode analisis yang digunakan tujuan bisnis. Strategi Teknologi informasi, adalah
yaitu analisis PEST (pembahasan seputar kebijakan dan langkah strategi yang ditempuh untuk
Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi) dan kebutuhan manajemen teknologi dan tenaga spesialis.
analisis Five Force Model.
b. Analisa lingkungan internal bisnis (Tahap 2)
IV. PEMBAHASAN
Pada tahap analisa lingkungan internal
bisnis akan menggambarkan proses pengkajian Sebelum dibuat perencanaan strategi sistem informasi,
faktor-faktor dalam perusahaan guna Perlu dilakukan analisa organisasi melalui proses input yang
menentukan faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam framework Ward & Peppard.
dengan menggunakan metode SWOT.
4.1 Proses Input
c. Analisa lingkungan eksternal SI/TI (Tahap 3)
A. External Businness Environment
Tahapan selanjutnya yaitu dengan
Analisa lingkungan eksternal bisnis pada
menganalisa kondisi lingkungan ekseternal SI/TI
perusahaan dapat didasari dari faktor yang berasal dari
pada Firma Hukum Dwi-Heru dengan
luar lingkungan perusahaan. Faktor yang dapat
mengidentifikasi teknologi yang berkembang
mempengaruhi adalah faktor politik, ekonomi, sosial,
saat ini, hingga SI/TI yang digunakan oleh
dan teknologi. Kelebihan dari faktor eksternal bisnis ini
adalah dapat memberi kesempatan tinggi bagi
perusahaan untuk berkembang, meskipun begitu, faktor menghindari kondisi makro yang dapat mempengaruhi
eksternal ini pun dapat menjadi hambatan untuk perusahaan
berkembang. Terdapat berbagai macam metode analisis
A. Faktor Politik 
yang dapat digunakan untuk memahami situasi pada
lingkungan eksternal antara lain : Faktor politik sangat bersangkutan dengan
firma hukum, contohnya seperti pembuatan kebijakan
1. Porter 5 Forces
mengenai kewajiban membayar upah yang sudah
Kajian pada Firma Hukum Dwi-Heru dapat tercantum dalam UU Ketenaga Kerjaan karena firma
menggunakan model analisa Porter Five Forces. hukum termasuk kedalam kantor Individu ataupun
Analisa ini bertujuan untuk menganalisa keadaan kelompok, juga keharusan firma hukum untuk
persaingan antara perusahaan yang meliputi memiliki sertifikat izin advokat untuk membuka jasa
kepeminatan klient terhadap jasa yang ditawarkan dan hukum.
ancaman dari perusahaan jasa hukum lainnya. Hasil dari
B. Faktor ekonomi 
metode Porter 5 Forces dapat digunakan untuk masukan
dari ancaman dan peluang untuk analisis SWOT Kondisi perekonomian negara dapat mempengaruhi
perusahaan. firma hukum di negara ini, karena biaya yang
dikeluarkan untuk menyewa jasa advokat tergolong
a. Ancaman Persaingan se-industri 
lumayan mahal tergantung dengan perkara yang
Ancaman persaingan seindustri berasal dari dibawa.  
Pengacara-pengacara yang ada di daerah Salatiga
C. Faktor sosial 
dan Semarang dan telah berpengalaman,
pengacara yang harganya lebih terjangkau, Banyaknya masyarakat yang membutuhkan
pengacara yang memiliki sistem informasi yang penengah untuk permasalahan pembagian harta
lebih baik, dan Lembaga Bantuan Hukum  warisan ataupun dalam pembacaan wasiat yang telah
dibuat atau dititipkan sebelum yang bersangkutan
b. Ancaman Pendatang Baru 
tiada. Juga masyarakat yang membutuhkan hukum
Pengacara pengacara baru biasanya lebih perdata seperti pembuatan surat waris, dsb. 
mengerti tentang teknologi dan lebih memahami
D. Faktor Teknologi 
metode metode terbaru dalam melakukan
pekerjaannya lalu mereka juga memiliki ilmu dan Semua hal yang dapat dimudahkan dalam
skill yang lebih baru menghadapi tantangan bisnis yang mendukung
efisiensi bisnis seperti penggunaan aplikasi excel
c. Ancaman Pembeli 
ataupun word (Microsoft Office), juga meningkatkan
Ancaman pembeli merupakan resiko yang kekuatan jaringan internet, komputer yang harus
disebabkan dari konsumen atau klien seperti klien memadai, juga aplikasi sistem Informasi agar
yang tidak sanggup membayar honorarium pemberkasan tidak lagi menggunakan hardcopy dan
pengacara seperti yang telah disepakati, Client dapat dilakukan menggunakan softcopy dan dapat
yang memaksakan kehendak untuk menang dalam disimpan di cloud save. 
suatu perkara, Client yang tidak taat terhadap
E. Faktor Legal 
ketentuan yang ada baik dari ketentuan pengacara
maupun keadilan, dan Ketidakjelasan Client dalam Contohnya seperti kewajiban untuk membayar
memberikan informasi yang dibutuhkan. pajak PBB dan pajak badan usaha berdasarkan UU
HPP terbaru yang mana badan usaha akan dikenakan
d. Ancaman Pemasok 
tarif PPh sebesar 22%, mematuhi hukum
Ancaman dari pemasok adalah jumlah perkara Ketenagakerjaan sesuai UU no. 13 tahun 2003 tentang
yang terjadi tidak selalu banyak namun selalu ada  Ketenagakerjaan. 
e. Ancaman Produk Pengganti  F. Faktor Lingkungan 
Belum ada produk pengganti dari jasa Peraturan dan pembatasan seperti lingkungan yang
pengacara karena pembelaan terhadap suatu sekarang ini dengan kondisi pandemi yang
perkara dalam ranah hukum adalah tugas dari mengharuskan kita tetap dirumah, dengan ini
pengacara. pengacara akan tetap menemani client dalam
melakukan persidangan baik persidangan daring
2. PESTLE
maupun luring. Juga menjaga tingkah laku dan
Analisis PESTLE (Politik, Ekonomi, Sosial, perkataan kepada client sebagaimana mestinya. 
Teknologi, Environment, dan Legal) merupakan konsep
3. Analisis SWOT (Opportunities & Threat)
yang terdapat pada prinsip manajemen strategi. Konsep
PESTLE dapat digunakan sebagai metode untuk Firma Hukum Dwi-Heru lebih dikenal dan
mengawasi pengoperasian perusahaan, merencanakan terpercaya di daerah salatiga dan pengacara di salatiga
untuk peluncuran produk atau layanan, atau, bisa dibilang tidak terlalu banyak dan banyak
masyarakat yang membutuhkan pengacara
Saingan dari firma hukum luar salatiga yang Jika berbicara mengenai Strength,
mungkin lebih maju di dalam bidang IT/IS dan organisasi ini juga memiliki Weakness. Seperti;
adanya pedoman kode etik yang membatasi firma manajemen pengarsipan berkas masih belum teratur
hukum dalam marketing lalu kelemahan salah satu dan masih menggunakan hard copy yang memakan
firma ini berkas masih berupa hardcopy bukan digital banyak tempat di dalam kantor. Lalu penjadwalan
sehingga sulit untuk diakses jika ada client yang ingin yang masih dilakukan secara manual dan bahkan
informasi dalam berkas perkara yang telah selesai di belum terkoordinasi dengan baik. Juga firma hukum
masa lampau   ini belum meiliki standar operasional prosedur bagi
para pegawainya.
B. Internal Businness Environment
C. External IS/IT Environment
1. Analisis Value Chain 
1. IS/IT Trend 
Analisis Value Chain merupakan
gambaran aktivitas-aktivitas dalam perusahaan yang • Web profile 
dilakukan dengan tujuan mendesain, pemasaran,
produksi, dan support produk. Pada proses bisnis, Web based application adalah sebuah
dapat dikelompokan menjadi dua jenis aktivitas aplikasi yang dapat diakses melalui internet.
besar yaitu aktivitas pendukung dan aktivitas utama. Sekarang ini  orang-orang kebanyakan
Aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang menggunakan internet untuk hal
mendukung dari aktivitas utama, contohnya : kesehariannya, seperti bekerja, belajar dan
infrastuktur, SDM, SDA, dan teknologi. Aktivitas mencari jasa. Selain itu orang orang yang ingin
utama merupakan seluruh aktivitas yang membeli sesuatu atau menyewa jasa akan
bersangkutan dengan produksi, distribusi, melakukan observasi di internet. Dan banyak
pelayanan, dan penyimpanan. perusahaan jaman sekarang yang sudah
mengikuti era globalisasi dan membuat web
Tabel 1. Tabel identifikasi Analisis Value Chain profile mereka masing - masing supaya orang
orang bisa melihat profile perusahaan atau latar
belakang perusahaan tersebut. Maka dari itu
diperlukan web profile supaya orang orang
bisa melihat profile perusahaan tersebut.  
• Cloud data 
Lalu salah satu keunggulan teknologi
cloud yaitu pengguna dapat menyimpan data
secara terpusat di satu server berdasarkan
layanan yang disediakan oleh penyedia
layanan cloud computing itu sendiri cth:
google drive. Selain itu pengguna juga tidak
perlu repot-repot lagi menyediakan
infrastruktur seperti data center, media
penyimpanan/storage dll, karena semua telah
tersedia secara virtual. 
• Cloud computing 
Cloud computing adalah teknologi
yang menggunakan internet dan server pusat
yang jauh untuk menjaga atau mengelola data
2. Analisis SWOT (Strength & Weakness) pengguna. Cloud computing membantu
Analisis SWOT terhadap Strenght & pengguna untuk menggunakan aplikasi tanpa
Weakness pada Firma Hukum Dwi-Heru disini melakukan instalasi sehingga file pribadi dapat
memiliki banyak sekali Point pendukung. Strength diakses di manapun dan kapanpun dengan
yang dimiliki organisasi ini yakni; Practice area mengakses internet. Teknologi ini
yang beragam contohnya firma hukum ini bisa memungkinkan efisiensi dengan memusatkan
menangani hukum pidana dan juga perdata. penyimpanan, pemrosesan dan memori data.
Memiliki banyak client yang tetap sehingga firma Contohnya seperti google docs, slides sheets
hukum ini bisa terbilang tidak pernah sepi bahkan gmail pun salah satu aplikasi yang kita
pelanggan. Lalu memiliki banyak perkara berjalan gunakan sehari hari merupakan salah satu dari
yang telah terselesaikan, sehingga dapat menjadi cloud computing. Dimana cloud computing
firma hukum yang terpercaya, juga memiliki kondisi dapat memudahkan kita dalam aktivitas sehari-
keuangan yang baik sehingga dapat meningkatkan hari .  
kinerja ataupun pelayanan yang nantinya berdampak D.   Internal IS/IT Environment
terhadap organisasi.
Analisa lingkungan Internal IS/IT mencakup Tabel 4. Tabel identifikasi Analisis Strategi Sistem Informasi
indentifikasi umum terhadap infrastruktur, kebijakan No SWOT BSC CSF Strategi
manajemen IS/IT, lingkungan internal IS/IT, skill, Sistem
sumber daya, dan portofolio yang dirangkum dalam Informasi
analisa McFarlan’s Strategic Grid. Kebijakan
manajemen IS/IT. 1 Peningkatan Customer Tidak ada Memiliki SOP
pelayanan keluhan dari dalam
1. McFarlan Strategic Grid 
pelanggan client pelayanan
Berikut pemetaan kondisi portfolio sistem informasi mengenai dengan
pada firma hukum Dwi-Heru saat ini. pelayanan customer
Tabel 2. Tabel identifikasi McFarlan Strategic Grid 2 Memiliki Financial Pencatatan Menggunakan
pencatatan keuangan software
keuangan yang yang BukuKas
terorganisir terbukukan dalam
dengan jelas pencatatan
keuangan
3 Mengarahkan Internal Pekerjaan Berlangganan
proses bisnis Business dalam segala Office 365
dan aspek untuk
dokumentasi dimungkinkan organisasi dan
melalui IS/IT untuk Zoom
dilakukan Meeting
4.2 IS/IT Strategy Process melalui SI/TI Premium
Setelah melakukan proses input, langkah 4 Mengenalkan Customer Client dapat Membuat
selanjutnya adalah melakukan proses perancangan strategi portofolio mengakses company
IS/IT. firma hukum portofolio profile
A. Strategy SWOT Dwi-Heru Firma Hukum berbasis
kepada Dwi-Heru website
Berikut penentuan strategi SWOT berdasarkan masyarakat dimana saja
kekuatan, kelemahan, ancaman dan kesempatan yang ada kapan saja
pada firma hukum Dwi-Heru.
Tabel 3. Tabel identifikasi SWOT
5 Memiliki Internal Karyawan Membuat
manajemen Business dapat dokumen
risiko melakukan manajemen
tindakan yang risiko
tepat apabila
suatu
ancaman
terjadi
6 Menyamakan Internal Karyawan Membuat
persepsi visi Business dapat bekerja Anggaran
misi organisasi sesuai dengan Rumah
dengan visi dan misi Tangga bagi
karyawan organisasi organisasi
dalam
menangani
suatu perkara
7 Memberikan Customer Terdapat Membuat
penjadwalan penjadwalan sistem
dan dan informasi
komunikasi komunikasi penjadwalan
yang jelas yang jelas dengan client
dengan client dengan client berbasis
dalam proses website
suatu perkara
B. Analisis Strategi Sistem Informasi dijalankan
Setelah menentukan strategi SWOT, langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis strategi sistem
informasi.
8 Mendigitalisasi Learning Dokumen Membuat
dokumen- & tersimpan sistem
D. Gap Analysis
dokumen yang Growth secara digital informasi
ada dan dapat pengarsipan Berdasarkan sistem dan dokumen yang diusulkan,
diakses dari dilakukan gap analysis berdasarkan sistem/dokumen yang
mana saja dan diusulkan dibandingkan dengan kondisi saat ini yang
kapan saja diklasifikasikan apakah sistem/dokumen yang dibuat
merupkan upgrade, delete atau planning.
9 Memiliki Learning Memiliki Membuat
Knowledge & suatu sistem sistem Tabel 6. Tabel analisis Gap Analysis
Management Growth yang dapat informasi Sistem/Dokumen Upgrade Delete Planning
System digunakan knowledge
dalam management Sistem Informasi V
mempelajari system Pengarsipan
suatu perkara
Anggaran Rumah Tangga V
yang akan
dijalankan Company Profile berbasis V
Website
10 Memiliki Internal Memiliki Menggunakan
pembagian Business sistem yang software SOP Pelayanan Customer V
kerja, dapat manajemen
penjadwalan, melakukan seperti Trello Office 365 Premium V
dan manajemen dan Sistem BukuKas V
manajemen perkara Absensi
perkara yang Karyawan SI Penjadwalan Customer V
jelas Sidik Jari
Trello V
Sistem Absensi Karyawan V
Sidik Jari
C. McFarlan Strategic Grid (Portfolio Aplikasi yang SI Knowledge Management V
direncanakan) System
Setelah mengetahui usulan strategi sistem Dokumen Manajemen V
informasi, akan dipetakan melalui McFarlan Strategic Grid Risiko
portofolio sistem informasi yang diusulkan.
Zoom Meeting Premium V
Tabel 5. Tabel Portofolio aplikasi yang disarankan melalui metode
McFarlan Strategic

Strategic  High Potential  E. Kebutuhan Infrastruktur Teknologi Informasi


Dalam merencanakan sistem informasi, diperlukan
• Sistem Informasi • SI Knowledge beberapa kebutuhan infrastruktur TI yang tercantum dalam
Pengarsipan Management System table berikut.
• Anggaran Rumah • Dokumen Manajemen Tabel 7. Tabel perencanaan Kebutuhan Infrastruktur Teknologi Informasi
Tangga Risiko
Kebutuhan TI Keterangan
• Company Profile
berbasis Website Server yang dapat beroperasi Supaya website dan sistem
24 Jam informasi berbasis online
Key Operational  Support  dapat diakses selama 24 jam
Laptop bagi masing-masing Memastikan setiap karyawan
• SOP Pelayanan • Zoom Meeting karyawan dapat mengakses dan
Customer Premium melakukan pekerjaan sesuai
• Office 365 dengan jobdescnya dengan
lebih mobile
• BukuKas
Penggunaan jasa penyedia Supaya pekerjaan yang
• SI Penjadwalan internet yang terpercaya dilakukan secara online dapat
Customer dilakukan secara lancar
• Trello Peningkatan kecepatan Agar pekerjaan yang
• Sistem Absensi layanan wifi kantor dilakukan di kantor dapat
Karyawan Sidik Jari dilakukan lebih lancar
Pengadaan CCTV di kantor Mencegah adanya kehilangan
perangkat kantor

F. Roadmap
Rancangan Road Map berdasarkan hasil model
McFarlan Strategic Grid yang telah dirancang. Pada bagan
Roadmap berisikan tahapan-tahapan strategi Firma Hukum
Dwi Heru dalam mengimplementasikan SI/TI pada
infrastruktur dan proses bisnisnya. Melalui pemetaan ini dapat
diharapkan untuk membantu meningkatkan dan mempercepat
pencapaian tujuan sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan.

Gambar 3. Gambar Roadmap


.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang
dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Perencanaan Strategis SI/TI menghasilkan
Perencanaan Strategi SI dan Perencanaan Strategi TI. Solusi
SI yang dihasilkan berdasarkan hasil analisis SWOT, Value
Chain, Porter 5 Forces, PESTLE, CSF, Mc Farlan Strategic
Grid dan analisis tren SI/TI terkini. Lebih efektif dan efisien
dalam menjalankan aktifitas akademik karena sudah
maksimal dalam penggunaan SI/TI. Model Perencanaan
Strategis SI/TI tersebut dapat dijadikan acuan untuk
pengembangan SI/TI dalam mencapai visi, misi dan tujuan
Firma Hukum Dwi Heru. Penelitian ini menghasilkan sebuah
perencanaan portofolio strategis sistem informasi yang
berpotensi dapat membuat aktivitas bisnis firma hukum Dwi-
Heru lebih efektif dan efisien.

References
[1] Nurwandi, Andri. "Problematika Profesi Advokat Dalam Beracara di
Lingkungan Pengadilan Agama." Jurnal Penelitian Medan
Agama (2018).
[2] Prasetyo,Wijaya Fritz “Perencanaan Strategis SI/TI menggunakan
Framework Ward and Peppard” (Stdui Kasus : PO.Blue Star).
InComTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer vol.10, no.3,
Desember 2020.
[3] Septiana, Yosep. "Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan
Pendekatan Ward and Peppard Model” (Studi Kasus: Klinik INTI
Garut)." Jurnal Wawasan Ilmiah 8.1 (2017).J. Clerk Maxwell, A
Treatise on Electricity and Magnetism, 3rd ed., vol. 2. Oxford:
Clarendon, 1892, pp.68–73.
[4] Library Binus. (2010. Bab II Landasan Teori. Library.binus.ac.id.
Diakses tanggal 4 April 2022
[5] Purnama, Noviana “"Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Menggunakan Metode Ward and Peppard” (Studi Kasus: Universitas.
Sangga Buana. YPKP Bandung)

Anda mungkin juga menyukai