Anda di halaman 1dari 15

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Menggunakan Metode

TOGAF Pada SMA Negeri 1 Tengaran

Ivena Leoma Leta


Universitas Kristen Satya Wacana, Jurusan Sistem Informasi
Jl. Diponegoro No.52-60, Salatiga, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50711
Ivena.leta@gmail.com

Abstract
Education is needed by everyone to hone and develop their potential. Education is not
only acquiring knowledge but also, judgment, and wisdom. Preparing someone in the
world of work so that they can produce quality and mature graduates, so they will have a
positive impact on the surroundings. But it must also be accompanied by today's
developments by utilizing technology, this can make it easier for students or teachers so
that quality and mature students are created. This study discusses "strategic planning of
information systems using the TOGAF method at SMA Negeri 1 Tengaran" using
analytical tools namely Value Chain, Porter's Five Force Factor analysis, and McFarlan
Portfolio analysis which produces an information system strategic planning document
that can later be implemented in SMA Negeri 1 Tengaran.
Keywords: Value Chain, Five Force Factor, McFarlan Portfolio, TOGAF, Strategic
Planning.
Abstrak
Pendidikan sangat dibutuhkan oleh semua orang untuk mengasah dan mengembangkan
potensi seseorang. Pendidikan juga tidak hanya memperoleh ilmu tetapi juga
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Mempersiapkan seseorang dalam dunia
kerja agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan matang sehingga
memberikan dampak positif bagi sekitar. Tetapi juga harus di iringi dengan
perkembangan zaman sekarang dengan memanfaatkan teknologi, ini dapat
mempermudahkan bagi siswa atau guru sehingga terciptanya siswa berkualitas dan juga
matang. Penelitian ini membahas tentang “perencanaan strategis sistem informasi dengan
menggunakan metode TOGAF pada SMA Negeri 1 Tengaran” dengan menggunakan alat
bantu analisa yaitu Value Chain, analisa Five Force Factor Porter dan analisa Portofolio
McFarlan yang menghasilkan dokumen perencanaan strategis sistem informasi yang
nantinya bisa diterapkan di sekolah SMA Negeri 1 Tengaran

Kata kunci: Value Chain, Five Force Factor, Portofolio McFarlan, TOGAF,
Perencanaan strategis.
2 Perencanaan strategis sistem informasi...(Nama belakang penulis)

Pendahuluan

Teknologi dan Sistem Informasi pada era modern ini berkembang semakin
pesat. Sistem Informasi menjadi suatu kewajiban yang harus digunakan oleh
setiap instansi atau organisasi untuk mempermudah dan mengoptimalkan
pelaksanaan operasional yang mereka lakukan. Instansi atau organisasi akan terus
berupaya semaksimal mungkin agar proses dan alur kerja yang ada pada instansi
mereka menjadi lebih efektif dan efisien dengan pemanfaatan sistem informasi
didalamnya. Melalui pertimbangan ini, banyak instansi yang semakin giat
membuat atau memanfaatkan sistem informasi agar kinerja instansi dapat berjalan
dengan baik, sistematis, dan terkontrol yang hasil akhirnya akan berdampak pada
kredibilitas instansi mereka[1]. Tiga sasaran utama dari upaya penerapan Sistem
Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu organisasi. Pertama
yaitu memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses
yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan keefektifan manajemen dengan
memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan. Ketiga,
memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi
dengan merubah gaya dan cara berbisnis. Kegiatan bisnis suatu organisasi tidak
terlepas dari peran Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI)[2]. Untuk
menunjang efektifitas, produktifitas dan efisiensi dalam suatu organisasi atau
instansi dalam memberikan pelayanan. Sistem yang di kerjakan secara manual
semakin bergeser oleh sistem informasi yang terkomputerisasi. Informasi yang
akurat, cepat dan tepat waktu tidak akan diperoleh apabila tidak didukung oleh
sistem yang baik[3].

SMA Negeri 1 Tengaran adalah sekolah menengah atas yang berlokasi di Dusun
Kembangsari Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang,
berdiri pada 2 Juni 1980. SMA Negeri 1 Tengaran memiliki lingkungan belajar
yang menarik dan kondusif bagi peserta didik dan tenaga pendidik maupun tenaga
kependidikan. Sehingga perlu sebuah solusi berupa analisa untuk
mempersiapkan kebutuhan sistem informasi dan teknologi informasi yang
mendukung visi, misi dan tujuan dari sekolah ini. Selain itu memerlukan
metode untuk membuat perencanaan sistem informasi yaitu TOGAF. Kemudian
analisa internal sekolah dengan analisa Value Chain, lalu analisa eksternal dengan
analisa five force factor Porter[4].

Penelitian ini bertujuan untuk membantu SMA Negeri 1 Tengaran dalam


menentukan perencanaan strategis sistem informasi dimasa mendatang dan
penelitian ini menghasilkan dokumen perencanaan strategis sistem informasi yang
nantinya bisa diterapkan di sekolah SMA Negeri 1 Tengaran.
AITI: Jurnal Teknologi Informasi
Volume x No. x April 202x, xx-xx

Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang juga menggunakan metode togaf adm dengan
judul “Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Menggunakan
Framework TOGAF versi 9.1 di SMK Kesehatan Hidayah Medika Tasikmalaya”
berdasarkan hasil perencanaan tersebut adalah blueprint untuk mendukung proses
bisnis di SMK Kesehatan Hidayah Medika Tasikmalaya. Blueprint yang
dihasilkan adalah 18 pemodelan Bussiness Process Model and Notation (BPMN),
11 pemodelan Use Case Diagram, 11 pemodelan Class Diagram dan arsitektur
teknologi yang menghasilkan infrastruktur jaringan usulan menggunakan
Communication enginering diagram[5].
Penelitian kedua juga telah membahas mengenai perencanaan menggunakan
metode togaf dengan judul “Perencanaan strategis sistem informasi berbasis togaf
adm pada dinas pariwisata dan kebudayaan kota yogyakarta” perencanaan
strategis sistem informasi di Disbudpar Kota Yogyakarta dengan fokus pada
kelarasan proses bisnis.[6]
Penelitian selanjutnya yang akan dijadikan referensi membahas tentang
“Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Togaf Pada Swasta
Ponorogo” Penelitian ini membahas tentang perencanaan strategis sistem
informasi disalah satu sekolah menengah kejuruan menggunakan metode
TOGAF serta alat bantu analisa yaitu Value Chain, analisa Five Forces Factor
Porter dan analisa portofolio Mcfarlan. Penelitian ini menghasilkan dokumen
portofolio aplikasi yang nantinya bisa diterapkan di sekolah menengah
kejuruan ini dengan harapan bisa memberikan dampak yang positif bagi
sekolah dan meningkatkan kualitas lulusan dari sekolah ini dengan
memanfaatkan teknologi informasi[7].
Penelitian selanjutnya juga membahas mengenai “Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Menggunakan TOGAF Dengan Studi Kasus Universitas Satria
Makassar” Bentuk akhir dari penelitian adalah di hasilkannya sebuah usulan rencana
strategis sistem informasi atau blue print menggunakan framework TOGAF ADM[8].

Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan terhadap suatu perusahaan/organisasi
mengenai arahan dan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan
selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan
lingkungan[9].
Perencanaan Strategi SI/TI
Sistem informasi dan teknologi informasi(SI/TI) merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Dikarenakan sistem
informasi dan teknologi yang akan terus berkembang, maka sebuah organisasi
sangat memerlukan perencanaan strategis SI/TI[10]. Perencanaan strategis
4 Perencanaan strategis sistem informasi...(Nama belakang penulis)

SI/TI juga suatu proses dari identifikasi portofolio aplikasi Sistem Informasi
berbasis komputer yang mana akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan
rencana bisnis serta merealisasikan tujuan dari bisnisnya. Perencanaan strategi
tersebut mempelajari mengenai bagaimana pengaruh yang akan diberikan oleh
sistem informasi dan teknologi informasi terhadap kinerja bisnis dan kontribusi
bagi organisasi ketika akan memilih langkah-langkah apa saja yang strategis[11].
TOGAF (The Open Group Architecture Framework)
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) merupakan kerangka kerja
arsitektur perusahaan yang memberikan pendekatan kompleks yang dapat
digunakan untuk desain, membangun, implementasi, serta tata kelola arsitektur
informasi dari suatu perusahaan [7]. Framework togaf merupakan suatu metode
yang dapat melakukan arsitektur enterprise, arsitektur enterprise adalah tool yang
berguna untuk pengembangan jangkaun dari setiap arsitektur yang ada[8].

Metodologi Penelitian

Tahapan Penelitian

Tahapan Penelitian merupakan suatu struktur dasar yang digunakan untuk


memecahkan atau menangani suatu masalah dan juga dalam penelitian ini
diperlukan kerangka kerja untuk mengetahui rincian apa saja yang dilakukan agar
Studi
terstruktur dan jelas. Berikut Literatur
kerangka penelitian ini :

Wawancara

Pengumpulan Data

Rumusan Masalah

Rekomendasi

Kesimpulan dan Hasil


Gambar 2. Tahapan Penelitian
Berdasarkan kerangka kerja diatas berikut penjelasan setiap tahap:
AITI: Jurnal Teknologi Informasi
Volume x No. x April 202x, xx-xx

Pada tahapan ini yaitu Mempelajari Literatur, pada tahapan ini penulis melakukan
kajian pustaka yaitu mempelajari beberapa jurnal maupun penelitian terdahulu
mengenai dan mendalami teori Togaf. Mempelajari Literatur ini bertujuan untuk
mendapatkan landasan teoritis mengenai permasalahan yang akan diteliti, agar
memahami permasalahan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan
pembahasan yang dilakukan.
Tahapan yaitu Wawancara, dilakukannya wawancara dengan Wakil kepala
sekolah (Kurikulum) yang berkaitan dengan sekolah.
Tahapan selanjutnya yaitu Pengumpulan Data, dengan melakukan wawancara ke
beberapa staff TU, kesiswaan dan administrasi serta bagian TIK sekolah SMA
Negeri 1 Tengaran.
Tahapan keempat yaitu rumusan masalah, pada tahap ini dikumpulkannya
permasalahaan melalui wawancara staff TU ke beberapa divisi masing-masing.
Tahapan kelima yaitu merupakan rekomendasi berupa cetak biru yang akan
diberikan pada SMA Negeri 1 Tengaran.
Tahapan yang terakhir yaitu kesimpulan dan hasil yang akan menjelaskan tahapan
SI/TI pada SMA Negeri 1 Tengaran.

Hasil dan Pembahasan


Pada hasil dan pembahasan akan menjelaskan meliputi TOGAF, Value Chain,
Five Force Factor Porter, Portofolio McFarlan. Berikut hasil dari analisa
tersebut:

Analisa Value Chain


Pada diagram Value Chain penulis telah menganalisa dari sisi internal sekolah dan
Value Chain ini terdapat 2 bagian yaitu Primary Activities dan Support Activities.
Value chain merupakan nilai-nilai demi mencapai visi dan misi serta tujuan dalam
suatu organisasi. Berikut Value Chain berdasarkan pada SMA Negeri 1 Tengaran.
6 Perencanaan strategis sistem informasi...(Nama belakang penulis)

Gambar 1. Diagram Value Chain

Dari gambar 1 menunjukkan diagram Value Chain yang terdapat 2 jenis yaitu
Primary Activities dan Support Activities. Pada Primary Activities yang pertama
(Inbound Logistics) penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang memiliki 3 jalur
yaitu Jalur Prestasi, Jalur Zonasi dan Jalur Afirmasi, yang kedua (Operations)
Kegiatan proses belajar mengajar siswa dan Pengembangan diri guru meliputi
pelatihan internal sekolah untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga
pendidik (IHT). Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Komunitas pratisi
merupakan strategi pelengkap bagi pengembangan profesi, yang ketiga
(Outbound Logistics) penjadwalan rutin UTS, UAS, UN serta kelulusan, dan yang
terakhir (Service) layanan kesehatan dan kesiswaan untuk siswa dan siswi.
Yang kedua Support Activities meliputi 4 yaitu pengelolaan administrasi dan
keuangan yang merupakan pengendalian keuangan milik sekolah agar terarah
pada pencapaian sekolah secara optimal, manajemen SDM atau sumber daya
manusia seperti kebutuhan internet siswa, pengelolaan sarana dan prasarana
penunjang keberlangsungannya proses belajar mengajar, dan yang terakhir
pengelolaan penjaminan mutu akademik untuk berkelanjutan kualitas sekolah dan
meningkatkan mutu pendidikan.

Analisa Five Force Factor Porter

Pada analisa Five Force Factor Porter memiliki 5 poin penting yaitu yang pertama
Persaingan internal industri (Competitive Rivary) kompetitor dalam hal ini adalah
pemain yang menghasilkan serta menjual produk sejenis, yang bersaing merebut
pasar[12], Ancaman pendatang baru (Threat of New Entry) Ancaman pesaing
tidak hanya datang dari para kompetitor lama. Seiring dengan berkembangnya
usaha, muncul juga ancaman dari pada produsen baru[12], kekuatan tawar
menawar pembeli (Buyer Power) adalah kekuatan tawar-menawar yang
konsumen/pembeli miliki dan dapat mempengaruhi profitabilitas atau keuntungan
dalam industri tertentu, ancaman produk pengganti (Threat Of Substitution)
Merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis[12],
kekuatan tawar-menawar pemasok (Supplier Power) Pemasok merupakan pihak
suatu organisasi memberikan atau menyediakan kebutuhan seperti barang dan
jasa. Berikut diagram analisa Five Force Factor Porter :
AITI: Jurnal Teknologi Informasi
Volume x No. x April 202x, xx-xx

Gambar 2. Diagram Five Force Factor Porter


Pada gambar 2 merupakan diagram Five Force Factor Porter memiliki 5 poin
yaitu Pesaing industri (Competitive Rivaly), pesaing industri ini merupakan
institusi pendidikan sejenis atau setara yang telah berdiri sebelum sekolah ini
berdiri yang dimana menawarkan program dan fasilitas lebih beragam. 2 Hal yang
perlu di perhatikan agar unggul dari pesaing lain yaitu mengenai lokasi strategis
yang dapat dijangkau seperti tengah kota dan akses transportasi. Dan mengenai
biaya pendidikan dimana semakin terjangkau hal ini dapat unggul dari pesaing
lain. Kemudian Ancaman pendatang baru (Threat of New Entry), ancaman dalam
institusi pendidikan tidak bisa di hindari semakin perkembangan zaman akan terus
bermunculan pesaing lain.
Yang ketiga yaitu Kekuatan tawar menawar pembeli (Buyer Power) dimana
pembeli terbesar dari institusi pendidikan para calon siswa dan orang tua karena
tujuan ini seperti mencari pelanggan yaitu dapat dilakukan dengan promosi ke
sekolah smp mengadakan seminar dan menawarkan keunggulan dari sekolah ini.
Selanjutnya Ancaman produk pengganti (Threat of Substitution), ancaman ini
seperti ancaman pendatang baru yan tidak akan lepas dari persaingan
diperlukannya lembaga pendidikan harus mempertahankan dan meningkatkan
kualitas kurikulum. Lalu poin terakhir Kekuatan tawar menawar pemasok
(Supplier Power), pemasok sebagian besar melalui pemerintah adapun melalui
usaha mandiri sekolah yang berupa pengelolaan kantin sekolah dan orang tua
siswa yang berupa uang SPP dan lain-lain.

Analisa Portofolio McFarlan


8 Perencanaan strategis sistem informasi...(Nama belakang penulis)

Portofolio McFarlan digunakan untuk memetakan aplikasi sistem informasi


berdasarkan pengunaannya terhadap lembaga. Pemetaan ini memiliki 4 poin yaitu
Strategic, High Potensial, Key Operational dan Support. Berikut portofolio
McFarlan saat ini:

Tabel 1. Portofolio aplikasi saat ini di SMA Negeri 1 Tengaran


Strategic High Potensial

Website sekolah Sistem pengelolaan mutu akademik

Key Operational Support

Aplikasi pendukung belajar mengajar Aplikasi finger print

Pada tabel 1 merupakan aplikasi yang saat ini berjalan pada SMA Negeri 1
Tengaran aplikasi yang berjalan digunakan untuk membantu kegiatan sekolah
namun aplikasi yang digunakan masih kurang maksimal ditambah pada jaman
teknologi sekarang. Berikut hasil analisis Portofolio McFarlan:

Tabel 2. Rekomendasi Portofolio McFarlan


Strategic High Potensial
- SI Manajemen Sumber Daya
- SI Penerimaan peserta didik Manusia
baru - SI Sarana dan Prasarana
- SI Website sekolah - SI pengelolaan administrasi &
keuangan
Key Operational Support
- E-Absensi
- E-Learning
- SI Pengelolaan data alumni
- E-Raport
- SI Pengelolaan surat menyurat

Pada tabel 2 hasil rekomendasi portofolio McFarlan yang dimana memiliki 4 poin
Strategic, pada Strategic meliputi 2 yaitu SI Penerimaan, peserta didik baru hal ini
agar memudahkan para calon siswa dalam mendaftar melalui jarak jauh sehingga
memudahkan peserta didik. yang kedua SI Website Sekolah, website sekolah
merupakan dasar dari sistem informasi yang diterapkan di sekolah melalui website
semua informasi mengenai sekolah seperti profil, visi-misi, serta fasilitas dan
program sekolah yang unggul, berbagai berita, artikel, galeri dan lain-lain hal ini
harus selalu update agar menarik para calon siswa. Poin kedua High Potensial
meliputi 4 yaitu SI Manajemen Sumber Daya Manusia, pada bagian ini bertujuan
AITI: Jurnal Teknologi Informasi
Volume x No. x April 202x, xx-xx

untuk mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen sumber daya
manusia, SI sarana dan prasarana, sarana dan prasarana sangat penting bagi siswa
dalam memudahkan proses belajar mengajar sistem informasi sarana dan
prasarana bertujuan untuk pendataan agar terarah dan terukur, SI pengelolaan
administrasi dan keuangan, ini bertujuan untuk membantu dalam data siswa dan
guru serta staff dan mengelola seluruh keuangan seperti pemasukan bulanan,
penggajian karyawan serta pengeluaran. Poin ketiga Key Operational meliputi 2
yaitu E-Learning, membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar
seperti memberikan materi dan soal sebagai bahan evaluasi siswa. selanjutnya E-
Raport, dengan adanya aplikasi ini siswa dapat mengakses hasil nilainya
kapanpun serta orang tua dapat memantau hasil pembelajaran. Poin terakhir yaitu
Support yang pertama E-Absensi, pada aplikasi ini dipergunakan untuk
melakukan absensi bagi karyawan dan murid sehingga memudahkan dan juga
menghindari kecurangan dalam kehadiran, SI Pengelolaan data alumni,
merupakan sistem informasi berupa data-data alumni agar mempermudahkan staff
dalam mengelola data. SI Pengelolaan surat menyurat, ini bertujuan agar surat
yang masuk dan yang keluar lebih efektif dan efesien sehingga surat-surat yang
masuk maupun keluar dapat tersusun secara rapi tanpa menghabiskan banyak
waktu dan akan mempermudah pencarian kembali surat masuk tersebut.

Pemodelan Arsitektur dengan TOGAF

Untuk memaksimalkan tujuan sekolah agar selaras perencanaan strategis SI/TI


akan dibuat sesuai dengan visi dan misi sekolah. Penelitian ini mencakup 5
Metode TOGAF yaitu Fase Preliminary, Fase Architecture Vision, Fase Business
Architecture, Fase Information System Architecture, dan Fase Technology
Acrhitecture.
10 Perencanaan strategis sistem informasi...(Nama belakang penulis)

Gambar 3. TOGAF ADM


Preliminary Fase
Preliminary fase merupakan tahapan persiapan dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk tercapainya tujuan bisnis arsitektur enterprise yang baru dan
juga termasuk penentuan metode dan juga Arsitektur Enterprise, serta
mendefinisikan prinsip-prinsip arsitektur[13]. Analisa pada SMA Negeri 1
Tengaran menggunakan analisa Value Chain pada Gambar 1. Analisis ini
memiliki 2 poin yaitu Primary Activities dan Support Activities.
Architecture Vision
Pada fase Architecture Vision bertujuan untuk meyelaraskan pandangan dalam
mencapai tujuan utama organisasi serta sasaran dan strategi pencapaian pada
SMA Negeri 1 Tengaran. Berikut sasaran dan strategi pencapaian.

No Sasaran Strategi Pencapaian


 Mendukung dan membina siswa
dalam setiap pembelajaran menuju
Terwujudnya peserta didik lomba sehingga dapat bersaing
yang berprestasi dan mampu dengan baik.
1.
bersaing di tingkat nasional,  Menjalin kerjasama dengan beberapa
regional, dan internasional. universitas dan perusahaan agar
peserta didik berkembang secara
optimal.
AITI: Jurnal Teknologi Informasi
Volume x No. x April 202x, xx-xx

Memberikan materi-materi
Menghasilkan peserta didik
berkualitas, kegiatan lapangan,
yang berpengetahuan,
2. menambah referensi buku-buku pada
terampil, dan berperilaku
perpustakaan dan peningkatan
yang berwawasan lingkungan
kualitas tenaga didik.

Meningkatkan sarana dan Meningkatkan fasilitas seperti lapangan,


3. prasarana demi menunjang ruangan kelas, perpustakaan,
akademik maupun non laboratorium, peralatan pratikum, ruang
akademik. olahraga dan kantin sekolah.

Meningkatkan kesadaran dan Mengadakan acara bakti sosial yang


4. kepedulian setiap warga diadakan terjadwal agar siswa dapat
sekolah terhadap lingkungan peduli akan kebersihan terhadap
alam sekitar. lingkungan sekolah

Tabel 3. Architecture Vision SMA Negeri 1 Tengaran

Business Architecture
Pada fase ini mencakup pengembangan business architecture perusahaan yang
berguna dalam mendukung tujuan bisnis. Pada tahapan ini akan dilakukan usulan
mengenai penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan Unified Modeling
Language (UML).
12 Perencanaan strategis sistem informasi...(Nama belakang penulis)

Gambar 4. Business Architecture SMA Negeri 1 Tengaran


Information System Architecture
Information System Architecture adalah fase perancangan perusahaan yang
membahas mengenai rancangan arsitektur sistem informasi berdasarkan dengan
kebutuhan dari business architecture pada TOGAF ADM.
AITI: Jurnal Teknologi Informasi
Volume x No. x April 202x, xx-xx

Gambar 5. Information System Architecture PPDB

Technology Acrhitecture
Tahapan ini adalah mendefinisikan mengenai teknologi-teknologi utama yang
dibutuhkan untuk mengidentifikasi infrastruktur terhadap penerimaan peserta
didik baru bertujuan untuk membuat infrastruktur agar lebih efektif. Berikut
technology architecture yang disajikan pada gambar 6.

Gambar 6. Technology Architecture SMA Negeri 1 Tengaran


14 Perencanaan strategis sistem informasi...(Nama belakang penulis)

Kesimpulan
Bedasarkan hasil analisis pada studi kasus SMA Negeri 1 Tengaran dapat
disimpulkan bahwa analisa dengan menggunakan TOGAF ADM dan
menggunakan alat bantu Value Chain, Five Force Factor Porter dan Portofolio
McFarlan dapat membantu permasalahan pada SMA Negeri 1 Tengaran
khususnya pada bagian teknologi informasi dan sistem informasi agar SMA
Negeri 1 Tengaran tercapainya kinerja yang lebih baik untuk masa mendatang
sesuai visi dan misinya. Analisis ini menghasilkan rekomendasi berupa dokumen
perencanaan strategis sistem informasi. Diharapkan agar SMA Negeri 1 Tengaran
dapat lebih memaksimalkan teknologi yang ada.

Daftar Pustaka

[1] I. Rusi and F. Febriyanto, “Perencanaan Strategi Sistem Informasi untuk


Optimalisasi Layanan Sekolah Menggunakan Ward and Peppard.” Jurnal Sistem
Informasi dan Komputer, Vol. 10, No 2, pp. 189-196, 2021.

[2] W.W. Karsana, M. Candiasa and G. R. Dantes, “Perencanaan Strategis Sistem


Informasi dan Teknologi Informasi Memggunakan Framework Ward and peppard
pada Sekolah Bali Kiddy” Jurti : Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi, vol. 3 no.
1, pp. 30-31, 2019.
[3] J. L. Whitten, L. D. Bentley, and K. V. Dittman, Metode Desain & Analisis
Sistem, 6th ed. Yogyakarta: Andi, 2004.
[4] M. Azmi, B. Soeddijono, and M. R. Arief, “ Perencanaan Strategi Sistem
Informasi dengan Metode Enterprise Architecture Planning” Jurnal Teknologi
Informasi, Vol. XIV no. 2, 2019.
[5] G. S. S. Rukoyah, R. N. Shofa and Rianto “PERENCANAAN STRATEGI
SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK
TOGAF VERSI 9.1 DI SMK KESEHATAN HIDAYAH MEDIKA
TASIKMALAYA” Jurnal SITECH Sistem Informasi dan Teknologi, Vol. 2, no 1,
2019.
[6] A. Gandhi and A. P. Kurniati, ST. MT., “Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Berbasis TOGAF ADM pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta” SNATI:Seminar Nasional Teknologi Informasi, 2012.
[7] R. A. S. Prayoga, “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan
Togaf Pada Swasta Ponorogo” Jurnal Ilmiah MEDIA SISFO, vol. 16, no 2, pp. 1-
10, 2022.
[8] A. Mualo and A. D. Budiyanto, “ Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Menggunakan TOGAF Dengan Studi Kasus Universitas Satria Makassar”
AITI: Jurnal Teknologi Informasi
Volume x No. x April 202x, xx-xx

SRITI:Seminar Teknologi Informasi, 2016.


[9] Y. Septiana, “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Pendekatan
Ward and Peppard Model (Studi Kasus: Klinik INTI Garut),” J. Wawasan Ilm.,
vol. 8, no. 1, 2017.
[10] Y. Utami, A. Nugroho and A. F. Wijaya, “Perencanaan Strategis Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
Kota Salatiga” JTIIK : Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 5, no.
3, pp. 254, 2017.
[11] N. D. Wulansari, K. Ghonzali and R. V. H. Ginardi, “Perancangan
Enterprise Architecture Menggunakan TOGAF (The Open Architecture
Framework) Pada Pelayanan Pembayaran Pelanggan PT. Anugerah Lapocino
Abadi” Jurnal Teknik ITS, vol. 11, no. 2, 2022.
[12] D. P. Pamungkas, “Analisis Competitive force dan Competitive Strategy
Sistem Informasi Kuliner di Indonesia (Studi kasus:Kulina.id)” Jurnal Electronics
Informatics, and Vocational Education (ELINVO), vol. 1, no. 2, 2016.
[13] D. Irmayanti and B. Permana, “Perencanaan Arsitektur Enterprise Sistem
Informasi Disnakersostrans Kabupaten Purwakarta Menggunakan TOGAF,” J.
Teknol. Rekayasa, vol. 3, no. 1, p. 17, 2018, doi: 10.31544/jtera.v3.i1.2018.17-
28.

Anda mungkin juga menyukai