Anda di halaman 1dari 17

SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN DAN

KETATAUSAHAAN

Kelompok 3:
1. Ahmad Ismatin 2280170017
2. Dian Herdianti 2280170018
3. Fahmi Hazman 22801700
4. Putri Dwi Jayanti 22801700
5. Siska 22801700
6. Tia Febiana 22801700
Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem merupakan kumpulan dari unsur/elemen-
elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu
Informasi merupakan data yang telah diproses
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat
berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Menurut Robert A. Leitch sistem informasi adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Alasan Kebutuhan Informasi Bermutu Dalam
Pendidikan
Ada lima hal yang dapat memberikan tekanan terhadap
tuntutan perkembangan informasi bagi organisasi-
organisasi sosial seperti halnya organisasi pendidikan.
(Sanders, 1973) :
1. Peningkatan volume pekerjaan tulis menulis.
2. Permintaan ketepatan waktu.
3. Permintaan kualitas.
4. Tekanan dari perubahan lingkungan luar.
5. Biaya.
Pengembangan Sistem Informasi dalam
Pendidikan Nasional
Mengembangkan sistem informasi pada pendidikan
nasional agar lebih efisensien merupakan suatu kebutuhan.
Kemendikbud membutuhkan suatu sistem yang dapat terpantau
setiap saat. Untuk mengurusi 34 provinsi dengan 5 pulau besar
yang dibatasi oleh lautan tidaklah mudah. Oleh karena itu,
diperlukannya sistem informasi yang dibuat dari masing-masing
instansi yang dapat terhubung langsung dengan Kemendikbud.
Sistem yang cukup sederhana untuk dibuat adalah
berbasis web. Masing-masing instansi dapat membuat database
sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi. Database
tersebut tidak harus terhubung dengan internet, dengan Local
Area Network (LAN) saja sudah cukup untuk menjalankan sistem
ini. Ketika data dibutuhkan oleh pusat tinggal mengupload data
yang sudah tercatat karena data yang masuk akan selalu tercatat
secara otomatis.
Hal yang Harus Dikembangkan dalam
Pengembangan Sistem Informasi PTK
Pengembangan sistem informasi manajemen pendidik
dan tenaga kependidikan berbasis teknologi informasi
terpadu (SI-PINTER). SI-PINTER yang dikembangkan
meliputi:
1. Modul Data Induk Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK)
2. Modul Presensi Guru dan Karyawan
3. Modul Jurnal Mengajar yang dilaksanakan oleh
guru.
Rancangan Pembuatan Sistem Informasi PTK

Tahap Pengembangan Sistem Informasi

Tahap Analisis Profil Lembaga dan Aktivitas


Administrasi

Tahap Rancangan Model Struktur Sistem Informasi

Tahap Uji Coba Produk

Sistem Pendataan PTK


Proses Pengembangan Sistem Informasi untuk
Manajemen Nasional
Sistem informasi manajemen nasional (SIMNAS) adalah suatu
totalitas yang terpadu terdiri atas piranti pengolah (pengumpul, prosedur,
tenaga pengolah, piranti lunak), piranti penyimpan (pusat data, bank data),
piranti komunikasi, pemakai (para pengambil keputusan, staf, ahli aparatur
negara) yang saling berhubungan, terkait, dan ketergantungan dalam rangka
mendukung proses pengambilan keputusan.
Adapun langkah-langkah dasar yang dapat ditempuh dalam mengembangkan
sistem informasi meliputi :
• Studi fisibilitas.
• Menentukan persyaratan sistem.
• Merancang dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri atas : basis
data (data base) persiapan fisik, langkah-langkah kerja dan solusi program.
• Perubahan organisasi.
• Pengetesan solusi.
• Konservasi.
• Manajemen proyek.
Proses penerapan pengelolaan sistem informasi manajemen
pendidikan berbasis komputer harus diketahui bagaimana proses dan
alat penanganan informasi di sekolah yaitu :
• Proses perencanaan data, menetapkan tujuan, jenis data dan waktu
• Pengumpulan data
• Proses pengorganisasian data, menetukan tugas dan ruang lingkup
data yang ditangani oleh sekolah
• Proses pengumpulan data dan penyiapan data, menentukan
meyode
• Menentukan sumber data dan menyusun pengumpulan data serta
pelaksanaan pengumpulan data
• Proses pengolahan data, menentukan format sajian, menyesuaikan
permintaan informasi dan mengamankan informasi
• Proses penyajian laporan, menganalisis dan menginterpretasikan
hasil olahan data serta mengamankan hasilnya
Tahap-Tahap Proses Pengembangan Sistem Informasi :
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika
proyek pengembangan sistem informasi di
rencanakan secara matang, mencakup:
• Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas
dan tegas.
• Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan
potensial.
• Dapat mengatur urutan kegiatan.
• Tersedianya sarana pengendalian.
2. Tahap Analisis (Analysis)
Selama tahap analisis, sistem analisis terus
bekerja sama dengan manajer dan komite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup
kegiatan sebagai berikut :
• Menetapkan rencana penelitian sistem
• Mengorganisasikan tim proyek
• Mendefinisikan kebutuhan informasi
• Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
• Menyiapkan usulan rancangan sistem
• Menyetujui atau menolak rancangan proyek
pengembangan sistem
3. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama
dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan
komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi
informasi akan melakukan perancangan teknis dari
teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem
basis data, jaringan komputer, teknik konversi data, metode
migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim
bisnis dan manajemen, dan tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan terhadap komponen-komponen
organisasi yang terkait, seperti yang akan berpengaruh atau
memiliki dampak tertentu terhadap proses desain,
konstruksi, dan implementasi.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi
inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber
daya terbesar, terutama dalam penggunaan SDM,
biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen
proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar
penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien.
Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap
keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan
secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi
biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang
baru dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Pekerjaan utama dalam implementasi sistem
biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut :
• Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
• Mengumumkan rencana implementasi
• Mendapatkan sumber daya perangkat keras dan
lunak
• Menyiapkan database
• Menyiapkan fasilitas fisik
• Memberikan pelatihan dan workshop
• Menyiapkan saat yang tepat untuk cut over
(peralihan sistem)
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya
diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun,
ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan
diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca
implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca
implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem
akan dikelola.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi
adalah berupa suatu aktivitas dimana harus ada
personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan
atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan
dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
Manfaat Teknologi Informasi dalam Pendidikan
dan Ketatausahaan
Menurut H. Hamzah B. Uno dan Hj. Nina Lamatenggo, (2011, 61)
dalam Budiman (2017). Mengatakan bahwa kecendrungan
pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah sebagai
berikut :
1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar
jarak jauh (distance learing).
2. Shareng resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan
dalam sebuag jaringan perpustakaan dan istrumen
pendidikan lainnya (guru, laboraturiom) berubah fungsi
menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku;
3. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti
CD-ROM multimedia dalam pendidikan secara bertahap
menggantuikan televisi dan vedio.
Selain guru, teknologi juga memiliki peran tersendiri terhadap siswa siwi ,
Sebagai contoh peranan teknologi untuk siswa dan siswi :
• Sebagai media pembelajara daring(online)
• Sebagai media belajar online dengan cangkupan yang lebih luas sebagai pengganti
buku dan digantikan teknologi buku elektronik.
• Sebagai media belajar kelompok , Karena teknologi smartphone yang dilengkapi
aplikasi messenger seperti whatsap dapat membuat grub antar siswa agar lebih
mudah dalam melakukan diskusi berkelompok tanpa harus berkumpul.
• Dengan adanya teknologi untuk metode belajar siswa akan memiliki pengetahuan
yang lebih luas sebagai contoh mesin penulusur google yang memiliki banyak
sekali artikel dan ilmu didalamnya yang dapat kita akses secara gratis.
• Peran teknologi terhadap siswa lainya sebagai media untuk mendapatkan
pengumuman dari seorang guru atau ketua kelas jika ada PR ataupun
pengumuman untuk libur memalui smartphone via sms ataupun online messenger
atau whatsap
• Lebih ringkas dalam pembelajaran karena materi yang tertera pada teknologi
mesin telusur google menunjukan apa yang sedang kita cari dan sangat
memudahkan kita dalam menemukan suatu jawaban tanpa memakan waktu lama
dan dapat mempersingkat waktu dalam pencarian artikel atau wacana untuk para
siswa siswi belajar.

Anda mungkin juga menyukai