Technology
Homepage: https://journal.ilmudata.co.id/index.php/ijmst
Vol. 1 No. 1 (2023) pp: 74-80
P-ISSN: 2986-6790, e-ISSN: 2986-6782
Abstrak
Layanan Teknologi Informasi (TI) adalah salah satu fasilitas yang diberikan oleh suatu instansi atau perusahaan. Layanan
Teknologi Informasi juga diberikan untuk membantu pengguna (user) untuk membantu mempermudah pekerjaan. SMK
Muhammadiyah 1 Palembang saat ini menggunakan layanan teknologi Informasi terutama untuk membantu proses belajar
mengajar antara siswa dan guru. Layanan Teknologi Informasi tersebut dibangun dalam bentuk sistem e-learning bernama
Edumu yang bisa di akses oleh seluruh siswa, guru dan karyawan sekolah lainnya. Layanan e-learning Edumu pada SMK
Muhammadiyah 1 Palembang telah di atur di dalam SOP (Standar Operational Procedure). Namun Sistem e-learning Edumu
pada SMK Muhammadiyah 1 Palembang ini penggunaannya belum optimal. Oleh karena itu perlu adanya analisis manajemen
layanan e-learning berbasis teknologi informasi untuk mengetahui kinerja ataupun kualitas layanan teknologi informasi e-
learning yang digunakan dengan cara membandingkan tingkat kematangan teknologi informasi saat ini (Current Maturity) dan
kondisi yang akan datang (Expected Maturity). Hasil dari Analisis ini adalah gap analisis dan rekomendasi rekomendasi untuk
perbaikan kualitas layanan teknologi informasi. Analisis manajemen layanan teknologi informasi ini menggunakan Framework
ITIL Versi 3 karena metode ini lebih mudah digunakan dan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki kinerja teknologi
informasi agar dapat meningkatkan kepuasan stakeholder. Kami menjadikan objek analisis manajemen layanan teknologi
informasi di SMK Muhammadiyah 1 Palembang adalah sistem e-learningnya yang bernama EDUMU (Edukasi
Muhammadiyah). Data penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung ke SMK Muhammadiyah 1 Palembang dengan
wawancara ke bagian pengembang dan pengguna e-learning dan menyebar kuisionernya.
Kata kunci: Analisis Manejemen Teknologi Informasi, E Learning, ITIL V3, Gap Analysis, Maturity Level
operation technology consideration, dan implementing skala likert. Hasil dari perhitungan skala likert akan
service operation. digunakan selanjutnya pada proses perhitungan
maturity level dan akan dibandingkan hasilnya dengan
e-learning menjadi salah satu pemanfaatan TI yang ada
level harapan (expected level) yang diinginkan
dengan tujuan membantu siswa dan guru dalam proses
sehingga terbentuklah sebuah hasil analisis kesenjangan
pembelajaran. E-learning dapat membantu siswa
(analisis gap). Langkah terakhir, hasil dari analisis gap
memperoleh informasi tentang pembelajaran seperti
akan dijadikan sebagai panduan untuk menciptakan
materi dan tugas yang diberikan oleh guru. Bagi siswa,
rekomendasi rekomendasi untuk perbaikan manajemen
e-learning dapat membantu dalam hal memahami
layanan TI di masa yang akan datang. Desain penelitian
materi belajar secara mandiri serta dengan mudah
ini dapat dilihat pada gambar 1.
menemukan refrensi materi yang dibutuhkan tanpa
harus berdiskusi tatap muka secara langsung dengan
guru.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan
gambaran kemudahan kepada SMK Muhammadiyah 1
Palembang khusus nya pada penggunaan sistem e-
learning untuk mengukur kualitas layanan teknologi
informasi yang sedang atau akan digunakan dengan
cara membandingkan tingkat kematangan teknologi
informasi kondisi saat sekarang dan kondisi yang akan
dating sehingga diperoleh gap analisis dan rekomendasi
– rekomendasi untuk perbaikan kualitas layanan
teknologi informasi.
Metode Penelitian merupakan teknik atau cara yang 2.2 Framework Information Technology Infrastructure
disusun secara teratur yang digunakan oleh peneliti Library (ITIL) Versi 3
untuk mengumpulkan informasi dan data dalam m
Secara umum Information Technology Infrastructure
elakukan penelitian yang disesuaikan degan objek atau
Library (ITIL) didefinisikan sebagai sebuah kerangka
subjek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan
kerja yang berisi pengetahuan praktis yang dapat
pendekatan induktif yang menggambarkan
digunakan dalam membantu organisasi bisnis untuk
permasalahan yang terjadi berdasarkan fakta yang ada
mengembangkan dan menyediakan proses Information
kemudian dianalisis agar dapat ditemukan titik Technology Service Management (ITSM) (itSMF,
permasalahannya dan kemudian diberikan rekomendasi 2007). Kerangka kerja ITIL Versi 3 bertujuan untuk
serta ditarik kesimpulan.
meningkatkan efisiensi operasional TI dan kualitas
layanan penggunanya.
2.1 Desain Penelitian
Framework ITIL juga dikenal sebagai pendekatan
Desain penelitian yang dilakukan memiliki beberapa manajemen pelayanan TI yang paling banyak diterima
tahapan. Tahap awal dari penilitian analisis manajemen di seluruh dunia, juga merupakan sekumpulan best
layanan teknologi informasi E Learning Pada SMK practice dari manajemen pelayanan IT konsisten dan
Muhammadiyah 1 Palembang ini yakni identifikasi menyeluruh yang menyajikan pendekatan berkualitas
masalah, digunakan untuk mengidentifikasi dan pencapaian efektif dan efisien dalam penggunaan
mengenali permasalahan – permasalahan yang ada pada sistem informasi disebuah lingkungan bisnis, juga
sistem E Learning SMK Muhammadiyah 1 Palembang. merupakan framework yang dapat dikembangkan dam
Selanjutnya adalah studi literatur, yang digunakan diadaptasikan dalam pengembangan suatu sistem.
dalam penelitian ini berupa jurnal, dan buku tentang
analisis manajemen layanan teknologi informasi Framework ITIL v3 digunakan karena memiliki
menggunakan framework ITIL Versi 3. manfaat untuk meningkatkan kepuasan pengguna dan
pelanggan dengan layanan TI dan meningkatkan
Selanjutnya adalah pengumpulan data, teknik ketersediaan layanan yang langsung mengarah untuk
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan memberikan peningkatan pada keuntungan bisnis dan
Teknik obervasi dan wawancara sesuai dengan pendapatan.
instrumen pada framework ITIL Versi 3. Lalu Langkah
berikutnya adalah menentukan responden dengan Framework ITIL Versi ketiga (ITIL v3) intinya terdiri
menggunakan RACI model. Setelah ditentukan dari lima domain yang bisa dilihat pada gambar 2 dan
respondennya, dilakukan penyebaram kuisioner yang lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup
berisikan butir butir pertanyaan dengan menggunakan layanan yang disediakan oleh teknologi informasi.
DOI: https://doi.org/10.31004/ijmst.v1i2.122
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
75
Amrullah Maulana Fiqri, Tata Sutabri
Indonesian Journal of Multidisciplinary on Social and Technology Vol. 1 No. 2, Juni 2023
Kelima domain tersebut adalah Service Strategy, mereka yang diberitahu setelah keputusan dibuat, dan
Service Design, Service Transition, Service Operation dengan siapa ada komunikasi satu arah.
dan Continual Service Improvement.
DOI: https://doi.org/10.31004/ijmst.v1i2.122
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
76
Amrullah Maulana Fiqri, Tata Sutabri
Indonesian Journal of Multidisciplinary on Social and Technology Vol. 1 No. 2, Juni 2023
DOI: https://doi.org/10.31004/ijmst.v1i2.122
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
77
Amrullah Maulana Fiqri, Tata Sutabri
Indonesian Journal of Multidisciplinary on Social and Technology Vol. 1 No. 2, Juni 2023
Sub domain service management as a practice berfokus Kemudian selanjutnya adalah sub domain service
pada bagaimana manajemen operasional secara operation technology consideration. Terdapat tiga
prakteknya. Dimulai dari rekomendasi pendefinisian rekomendasi yang bisa dirumuskan. Pertama adalah
keterhubungan antar service lifecycle, memperluas perlu adanya integrasi dan menjelaskan keterhubungan
cakupan service operation, menjalankan aspek incident antar teknologi layanan TI. Selanjutnya adalah
management, problem management, request membuat aplikasi sebagai media untuk mengisi fungsi
fulfillment, dan membuat dokumentasi untuk prosedur service desk. Lalu yang terakhir adalah regulasi untuk
pengoperasian TI. Jika rekomendasi dijalankan, sub mengatur tentang bagaimana volume, average speed of
domain ini bisa mencapai level 3 dengan mudah karena answer, dan call abandonment rates.
matuiry level nya termasuk salah satu yang paling
Yang terakhir adalah implementing service operation
mendekati level 3 diantara sub domain yang lain.
yang mengandung rekomendasi yang berfokus pada
Selanjutnya adalah service operation principle yang melakukan change assessment dengan dokumentasi
mengandung penekanan prinsip operasional sekolah. change management yang berhubungan dengan metode
Rekomendasinya adalah pembuatan dokumen yang dan prosedur standar untuk menangani perubahan. Lalu
berisi pandangan internal IT dan external business, menambah staf IT yang mempunyai spesialisasi di
mendefinisikan daftar proses mana saja yang memakai bidang penyusunan design dan transition. Langkah
pendekaran reactiveness dan pendekatan proactiveness, terakhir adalah mengupayakan untuk selalu melakukan
dan membuat definisi objektif apa saja mengenai IT checking lisensi, deployment, capacity checks, dan
service dan performanya. Kemudian ada rekomendasi timing.
tambahan mengenai performa operasional sekolah
4. Kesimpulan
mulai dari pendefinisian kebutuhan performa, membuat
vital signs, formalisasi pelaporan dan membuat Dari pembahasan yang telah dilakukan dilakukan,
dokumentasi yang berisi instruksi untuk kesimpulan dari penelitian ini didapat bahwa
mengoperasikan service management tool. manajemen layanan TI sistem e-learning SMK
Muhammadiyah 1 Palembang masih pada level 2
Kemudian pada sub domain service operation processes
(repeatable) dengan nilai 1,79 karena pada level 2
berkonsentrasi pada berbagai proses yang ada di service
dokumentasi belum tersedia dan belum adanya aturan
operation. Rekomendasi yang diberikan antara lain
baku dalam bentuk SOP di semua lini manajemen
menyusun aktifitas pembelajaran di kelas,
layanan TI. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan
mengkategorisasikan tugas online,
maturity level pada manajemen layanan TI sistem e-
mendokumentasikan response selection, merumuskan
learning SMK Muhammadiyah 1 Palembang sesuai
tantangan yang dihadapi penerapan E Learning SMK
dengan rekomendasi yang diberikan sehingga proses
Muhammadiyah 1 Palembang beserta resikonya,
pendokumentasian, standarisasi dan pengukuran serta
memodelkan insiden hingga menambah staff IT untuk
pencatatan pada seluruh lini yang ada berjalan dengan
pengerjaan proses yang lebih spesifik. Sub domain ini
optimal agar pemanfaatan TI di SMK Muhammadiyah
memerlukan usaha yang besar untuk mencapai level 3
1 Palembang bisa lebih baik lagi.
(defined) karena kesenjangan yang besar.
Ucapan Terimakasih
Rekomendasi selanjutnya pada common service
operation activities meliputi pemisahan technology Kami ucapkan terimakasih kepada kepala SMK
centric dengan business centric. Lalu membuat regulasi Muhammadiyah 1 Palembang ibu Dra. Tuti Sumarni
serta dokumen valid seperti daftar nilai, daftar peserta atas bantuan izin penelitian dan fasilitas yang diberikan
didik dan daftar guru yang mengajar demi mendukung sehingga penelitian ini dapat selesai sebagaimana
keabsahan output informasi. Kemudian yang tidak mestinya. Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih
kalah penting adalah melakukan pengukuran atau kepada dewan guru, siswa dan staf IT yang telah
analisis manajemen layanan TI yang dilengkapi dengan membantu selama proses penelitian ini berlangsung.
standar tertentu.
Rumusan rekomendasi untuk sub domain organizing Reference
service operation berfokus pada penekanan definisi J. Sistem, R. D. Handayani, and R. Z. A. Aziz, “Framework
mulai dari objektif, aktivitas, pengukuran, hingga Information Technology Infrastructure Library ( Itil V3 ) :
Audit Teknologi Informasi Sistem Informasi Akademik (
dokumentasinya sehingga mempermudah Siakad ) Perguruan Tinggi,” vol. 11, no. 1, pp. 29–35, 2020.
mengorganisasikan operasional layanan. Dimulai dari I. Versi, S. Kasus, and U. I. N. Sgd, “It governance,” vol. V, no. 1,
membuat pendefinisian service desk, technical 2011.
management, IT operations, application management, S. Hanief and I. W. Jepriana, “ANALISIS MATURITY LEVEL
DALAM BLENDED LEARNING PADA DOMAIN
dan melengkapinya dengan dokumentasi yang SERVICE OPERATION FRAMEWORK ITIL V3,” pp.
terstruktur. 68–75.
A. B. Febriant, Y. T. Mursityo, and A. Rachmadi, “Evaluasi Maturity
Level Manajemen Layanan Teknologi Informasi
DOI: https://doi.org/10.31004/ijmst.v1i2.122
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
79
Amrullah Maulana Fiqri, Tata Sutabri
Indonesian Journal of Multidisciplinary on Social and Technology Vol. 1 No. 2, Juni 2023
DOI: https://doi.org/10.31004/ijmst.v1i2.122
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
80