Anda di halaman 1dari 11

UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU

PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN


SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM
(Studi Kasus: Pengadilan Agama Ujung Tanjung)

Fitara Nisa*1, Fitri Suryani2, Sri Rahayu3

Abstrak
Arsitektur enterprise sistem informasi Pengadilan Agama Ujung Tanjung dirancang untuk memenuhi
kebutuhan pengadilan yang membutuhkan layanan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam sistem
yang terkomputerisasi untuk meningkatkan pelayanan dan menunjang pengadilan dalam mewujudkan
visi misi sehingga lebih optimal dan lebih efisien. Hasil dari penelitian ini adalah berupa arsitektur
sistem informasi pengarsipan surat Pengadilan Agama Ujung Tanjung yang akan menunjang proses
yang ada pada pengadilan secara menyeluruh dan menyelesaikan permasalahan sistem informasi
pengarsipan surat yang masih belum terintegrasi.

Kata kunci: Perancangan, Arsitektur Sistem Informasi, Sistem Informasi Pengadilan, Pengarsipan
Surat, TOGAF ADM

Abstract
Enterprise architecture information system Ujung Tanjung Religious Court is designed to meet the
needs of the court that requires services for all parties involved in a computerized system to improve
services and support the court in realizing the vision and mission so that it is more optimal and more
efficient. The results of this study are in the form of an archiving information system architecture of
the Ujung Tanjung Religious Court letter which will support the existing process in the court as a
whole and resolve the problem of the filing information system that is still not integrated.

Keywords: Design, Information Systems Architecture, Court Information Systems, Letter Filing,
TOGAF ADM

PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sekarang ini pekembangan teknologi informasi dan sistem informasi sangat
pesat dan telah membuat hampir seluruh aspek kehidupan tidak dapat terhindar dari penggunaan
perangkat komputer. Dengan kata lain setiap instansi atau perusahaan pasti memerlukan suatu unit yang
mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan administrasi yang pada akhirnya akan
berhubungan dengan kegiatan pengarsipan.
Pada instansi atau perusahaan pemerintah ataupun swasta sudah banyak melakukan penyimpanan
arsip. Hal ini digunakan untuk mempermudah pekerjaan di instansi atau perusahaan tersebut. Segala data
atau bukti kongkrit dan rekaman dari kegiatan dan transaksi yang terjadi di instansi atau perusahaan
adalah bentuk arsip. Hal ini dikarenakan setiap manusia selalu memerlukan catatan atau rekaman dari
setiap pekerjaan yang dilakukan sekaligus arsip merupakan alat bantu untuk mengingat segala keperluan
instansi atau perusahaan baik keperluan administrasi atau kepentingan yang lain dari data tersebut.
Kegiatan administrasi pada dasarnya adalah menghasilkan, menerima, mengolah dan menyimpan
berbagai surat, laporan, formulir dan sebagainya. Penggunaan media elektronik diharapkan dapat
membantu pihak pengelola arsip dan dapat mengeglola arsipnya secara efektif dan efisien. Penggunaan
media elektronik dalam pengarsipan akan memperoleh manfaat kecepatan, kemudahan dan hemat.
Maksudnya, kecepatan dalam proses pencarian, penemuan, pendistribusian dan pengolahan data
dilakukan dalam waktu yang singkat. Maksud kemudahan yaitu dalam hal pendistribusian dan
pengolahan data. Dan yang dimaksud hemat dalam penggunaan media elektronik bahwa bisa mengurangi
tenaga, pikiran dan hemat biaya dalam pengelolaan arsip.
Dengan alasan tersbut, maka pada masa sekarang banyak instansi atau perusahaan yang
menggunakan media elektronik dalam pengelolaan arsip mulai dari yang sederhana sampai yang canggih.
Pengadilan Agama Ujung Tanjung merupakan Pengadilan Agama non-Negara yang masih minim sekali
sistem yang ada disana. Pengadilan Agama Ujung Tanjung mengalami kesulitan dalam pengelolaan

Jurnal Sistem Informasi-Sif 6 E


2 | UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU

menerima dan menyimpan berbagai surat, laporan, formulir dan sebagainya. Pengadilan Agama Ujung
Tanjung mengelola arsip-arsip sebagai hasil akhir dari kegiatan administrasi. Salah satu jenis arsip yang
dikelola adalah berkas-berkas surat masuk dan surat keluar. Berkas ini masih dilakukan secara manual.
Dan oleh sebab itu, penulis melakukan riset tentang Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Pengadilan Agama Ujung Tanjung.

METODE PENELITIAN
a. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan metode action research.
Peneliti terjun langsung ke objek penelitian di SMK Bhakti Mulia Pare Kabupaten Kediri Jawa Timur.
Menurut Hasibuan (2007:79) menyatakan bahwa “Action research merupakan penelitian yang
berfokus langsung pada tindakan sosial. Empowering peneliti yang terjun langsung ke daerah
penelitian karena tidak bisa disurvei”.
Dari uraian diatas tentang metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Diagnosa (diagnosing), pada tahap ini melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang
ada guna menjadi dasar untuk pengembangan pemodelan enterprise architecture. Kegiatan ini
meliputi dari merumuskan masalah, menentukan tujuan, studi literature, definisi variable
sampai pembuatan proposal penelitian.
2. Rencana Kegiatan (Action Planning), peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian
dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah
yang ada. Pada tahap ini meliputi membuat fase scope di framework zachman, membuat
value chain, membuat analisis SWOT, membuat Critical Succes Factor dan membuat Mc
Farlan Grid.
3. Pengambilan Tindakan (Action Taking), peneliti mengimplementasikan rencana tindakan
dengan harapan dapat menyelesaikan masalah. Selanjutnya melakukan model dari architecture
vision, bussines architecture, information system dan technology architecture.
4. Evaluasi (Evaluating), setelah masa pengambilan tindakan dianggap cukup kemudian peneliti
melaksanakan evaluasi hasil dari implementasi pengambilan tindakan. Pada tahap ini dilakukan
kuisioner apakah hasil dari implementasi sesuai dengan kenyataan atau realita yang ada.
5. Pembelajaran (Learning), pada tahap ini merupakan bagian akhir dari siklus yang telah dilalui
dengan melaksanakan review tahap pertahap yang telah berakhir kemudian penelitian ini
menghasilkan rekomendasi dari hasil evaluasi berupa rekomendasi architecture.

b. Metode Pengumpulan Data


Alur berpikir dalam proses penelitian pemodelan Arsitektur Enterprise dengan TOGAF
pada Pengadilan Ujung Tanjung, akan dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut :
1. Diagnosa (Diagnosing), pada tahap ini melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang
ada guna menjadi dasar untuk pengembangan pemodelan enterprise architecture. Kegiatan ini
meliputi dari merumuskan masalah, menentukan tujuan, studi literature, definisi variabel
sampai pembuatan proposal penelitian.
2. Rencana Kegiatan (Action Planning), peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian
dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah
yang ada. Pada tahap ini meliputi membuat fase scope di framework zachman, membuat
value chain, membuat analisis SWOT, membuat Critical Succes Factor dan membuat Mc
Farlan Grid.
3. Pengambilan Tindakan (Action Taking), peneliti mengimplementasikan rencana tindakan
dengan harapan dapat menyelesaikan masalah. Selanjutnya melakukan model dari
architecture vision, bussines architecture, information system dan technology architecture.
4. Evaluasi (Evaluating), setelah masa pengambilan tindakan dianggap cukup kemudian peneliti
melaksanakan evaluasi hasil dari implementasi pengambilan tindakan. Pada tahap ini
dilakukan kuisioner apakah hasil dari implementasi sesuai dengan kenyataan atau realita
yang ada.
UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU| 3

5. Pembelajaran (Learning), pada tahap ini merupakan bagian akhir dari siklus yang telah
dilalui dengan melaksanakan review tahap pertahap yang telah berakhir kemudian penelitian
ini menghasilkan rekomendasi dari hasil evaluasi berupa rekomendasi architecture.
c. Metode Analsis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode TOGAF. Adapun fase-fase dalam
TOGAF yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yaitu :
1. Fase Prelimanary
Pada tahapan ini melakukan penentuan framework dan ruang lingkup. Enterprise
Architecture (EA) yang akan dikembangkan serta pendefinisian dari unsur manajemen.
2. Fase Requirement Management
Terdiri dari :
1) Fase A : Arsitektur Visi
- Fase ini digunakan untuk mendefinisikan scope dan vision arsitektur secara keseluruhan
meliputi profil organisasi, pendefinisian visi dan misi dari tempat studi kasus.
2) Fase B : Arsitektur Bisnis
- Fase ini digunakan untuk mendeskripsikan arsitektur bisnis saat ini.
- Pemaparan tentang stakeholder (org-org yg terlibat)
- Pendeskripsian aktivitas utama dan aktivitas pendukung melalui gambaran analisis value
chain.
- Pemaparan tentang kondisi internal dan eksternal tempat studi kasus dengan analisis
SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman).
3) Fase C : Arsitektur Sistem Informasi
- Pada tahapan ini peneliti melakukan pemaparan rekomendasi arsitektur data.
4) Fase D : Arsitektur Teknologi
- Fase ini digunakan untuk menggambarkan perancangan topologi jaringan.
5) Fase E : Peluang dan Solusi
- Fase ini menjelaskan tentang SWOT yang mengambil kelemahan dan ancaman tempat
studi kasus untuk membuat usulan solusi dari kelemahan dan ancaman yang ada.
6) Fase F : Perencanaan Migrasi
- Membuat Roadmap rencana migrasi.
- Serta pendeskripsian hasil analisis Mc Farlan Strategy Grid tentang pemetaan jenis
aplikasi yang ada, yang bersifat strategi, aplikasi yang memiliki kunci operasional,
aplikasi yang berpotensi tinggi, dan aplikasi pendukung.

HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Fase Preliminary
Fase ini mencakup aktivitas persiapan untuk menyusun kapabilitas arsitektur termasuk
kustomisasi TOGAF dan mendefinisikan prinsip-prinsip arsitektur. Tujuan fase ini adalah untuk
menyakinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini untuk mensukseskan proses
arsitektur. Fase preliminary merupakan tahapan awal dari framework TOGAF, berikut adalah
penjelasannya:
1. Ruang Llingkup Enterprise
4 | UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU

Ruang lingkup yang terdapat pada Pengadilan Agama Ujung Tanjung di bagi menjadi beberapa
bidang, di antaranya Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqah, Ekonomi
Syari’ah.
2. Menentukan Framework Arsitektur
Pada perancangan Arsitektur enterprise memerlukan sebuah framework untuk memberikan
panduan dalam menjalankan perancangan arsitektur enterprise. Framework yang digunakan adalah
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) dengan metodologi mengacu pada TOGAF
ADM (Architecture Development Method) sebagai metode yang detil dalam membangun sebuah
arsitektur enterprise
3. Melaksanakan Tools Arsitektur
Pendefinisian terhadap tools (alat) arsitektur menjadi acuan dalam pembangunan arsitektur
enterprise kedepannya menjadi lebih efektif karena permasalahan yang muncul dari setiap unit
organisasi dapat terstruktur dalam area lingkup tools.

b. Fase Requirement Management


Tahapan Requirement Management tujuannya adalah menentukan kebutuhan proses yang ada
serta pengelolaan kebutuhan arsitektur enterprise yang mana tahapannya mengidentifikasi seluruh
kebutuhan dan kemudian menyimpannya lalu menerapkannya dalam tahapan TOGAF ADM.
a) Fase A (Arsitektur Visi)
Pengadilan Agama Ujung Tanjung merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman
bagi masyarakat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu. Pada waktu
awal berdirinya, Pengadilan Agama Ujung Tanjung berkedudukan di Bagansiapiapi dengan status
menyewa rumah salah seorang penduduk Bagansiapiapi yang beralamat di Jalan Pahlawan nomor
10 Bagansiapiapi. Keadaan ini berlangsung sejak Oktober tahun 2001 sampai dengan bulan
Oktober 2005. Sejak bulan Oktober tahun 2005 Kantor Pengadilan Agama Ujung Tanjung pindah
ke Ujung Tanjung.
Pengadilan Agama Ujung Tanjung mempunyai visi dan misi yang mengedepankan peradilan
untuk mendukung terwujudnya badan peradilan yang agung di lingkungan pengadilan agama ujung
tanjung. Berdasarkan visi tersebut, misi Pengadilan Agama Ujung Tanjung dirumuskan menjadi
sebagai berikut : (1) Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Ujung Tanjung, (2) Mewujudkan
peradilan yang sederhana, biaya ringan, cepat dan transparan, (3) Meningkatkan pelayanan hukum
dan keadilan kepada pencari keadilan, (4) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pengadilan,
dan (5) Meningkatkan kredibilitas dan transparansi pengadilan.
Penelitian mengenai Perancangan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Pengarsipan Surat
Pengadilan Agama Ujung Tanjung yang diharapkan dapat membantu melaksanakan visi, misi dan
kebutuhan pengadilan, salah satunya dalam meningkatkan pelayanan publik yang semakin
bertambahnya daftar penggugat, selain itu juga sistem informasi ini dapat membantu dalam
penyimpanan surat laporan agenda. Pada penelitian perancangan sistem informasi pengadilan ini
menggunakan Framework TOGAF ADM (Architetue Development Method) versi 9.1. Pemilihan
Framework TOGAF ADM didasarkan pada kebutuhan perancangan sistem, karena TOGAF ADM
terbilang lengkap untuk membuat blueprint. TOGAF ini digunakan untuk mengembangkan
enterprise architecture, dimana terdapat metode dan tools yang detil untuk
mengimplementasikannya. Salah satu kelebihan menggunakan framework TOGAF ini adalah
karena sifatnya yang fleksibel.

b) Fase B Arsitekrut Bisnis


- Stakeholder Map Matrix Pengadilan Agama Ujuang Tanjung
Stakeholder Map Matrix adalah proses pengidentifikasian pengambil kebijakan internal
maupun eksternal dan keterkaitannya terhadap fungsi utama atau fungsi pendukung pada proses
bisnis Pengadilan Agama Ujung Tanjung.
Tabel 1. Stakeholder
No Stakeholder Keterangan
1. Ketua Pemimpin pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Ujung Tanjung.
2. Wakil Mewakili Ketua Pengadilan Agama Ujung Tanjung.
Menerima dan meneliti berkas perkara serta bertanggung jawab
UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU| 5

3. Hakim atas perkara yang diterima yang menjadi wewenang nya baik dalam
proses maupun peneyelesaiannya sampai dengan minutasi.
Berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Agama dalam
merencanakan dan melaksanakan pelayanan teknis di bidang
4. Panitera Administarsi Perkara yang berkaitan dengan menyiapkan konsep
rumusan kebijakan dalam menggerakkan dan mengarahkan
pelaksanaan tugas kegiatan Kepaniteraan dalam menyusun program
kerja jangka panjang dan jangka pendek.
Berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Agama dalam
merencanakan dan melaksanakan pelayanan teknis di bidang
Administarsi umum dan administrasi lainnya yang berkaitan
5. Sekretaris dengan menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam
menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas kegiatan
Kesekretariatan dalam menyusun program kerja jangka panjang
dan jangka pendek.
Memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada
Kasubag Sub. Bag Perencanaan, TI dan Pelaporan serta menyiapkan konsep
6. perencanaan, TI, rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat
dan pelaporan laporan/bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada
Kasubag Sub. Bag Kepegawaian, Organisasi & Tata Laksana serta
7. kepegawaian dan menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan
ortala mengevaluasi dan membuat laporan/ bertanggungjawab kepada
Sekretaris.
Memimpin dan mengkoordinir dan menggerakan seluruh aktivitas
Kasubag umum dan pada Sub.bagian umum (rumah tangga) dan Keuangan serta
8. keuangan menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan
mengevaluasi dan membuat laporan/ bertanggungjawab kepada
Sekretaris.
Memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada
9. Panmud bagian permohonan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan
permohonan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/
bertanggungjawab kepada Panitera.
10. Memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada
Panmud gugatan bagian gugatan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam
pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan
/bertanggungjawab kepada Panitera.
Memimpin dan mengkoordinir / menggerakan seluruh aktivitas
11. Panmud hukum pada bagian hukumserta menyiapkan konsep rumusan kebijakan
dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/
bertanggungjawab kepada Panitera.

- Analisis Value Chain


Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi saat ini pada proses bisnis Pengadilan
Agama Ujung Tanjung. Adapun tahapan yang dilakukan mencakup analysis bisnis internal dan
eksternal. Analisis bisnis internal maupun eksternal digunakan untuk mengetahui masalah-
masalah dan kesempatan-kesempatan bisnis yang akan digunakan dalam pembuatan perencanaan
infrasutruktur TI. Mempelajari factor-faktor internal penting karena setiap organisasi berbeda
dengan organisasi yang lain. Aspek eksternal juga harus di pelajari karena aspek tersebut sangat
kuat dalam menentukan kelangsungan hidup suatu organisasi.
6 | UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU

Gambar 1. Value Chain

- Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman)


1. Analisis Kekuatan
Factor yang menjadi peluang bagi Pengadilan Agama Ujung Tanjung dapat dijabarkan sebagai
berikut :
a. Adanya kerjasama dengan organisasi di luar Pengadilan Agama Ujung Tanjung
b. Tersedianya infrastruktur teknologi informasi
c. Adanya website yang digunakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, tentang
alur proses berperkara
d. Administrasi perkara sudah menggunakan aplikasi sehingga memudahkan dalam proses
administrasi.
2. Analisis kelemahan
Factor yang menjadi peluang bagi Pengadilan Agama Ujung Tanjung dapat dijabarkan sebagai
berikut :
a. Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan.
b. Masih ada kekurangan sumber daya manusia.
c. Laporan hasil pengawasan yang masih lambat ditindaklanjuti.
3. Analisis Peluang
Factor yang menjadi peluang bagi Pengadilan Agama Ujung Tanjung dapat dijabarkan sebagai
berikut :
a. Memiliki wilayah hukum yang luas
b. Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, dan pelatihan yang dilaksanakan.
4. Analisis Ancaman
Factor yang menjadi ancaman bagi Pengadilan Agama Ujung Tanjung dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Ruang tunggu yang belum memadai untuk masyarakat yang datang.
b. Lokasi pengadilan yang kurang strategis.

c) Fase C Arsitektur Sistem Informasi


UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU| 7

Fase ini menguraikan beberapa output. Arsitekutr data yang berada diaktifitas utama
diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 2. Rekomendasi Arsitektur Data
No Aktifitas Data
1. Menerima, memeriksa, mengadili, Data calon penggugat, ahli waris,
menyelesaikan/memutus setiap perkara yang wakaf, calom zakat.
diajukan.
Menyelenggarakan peradilan guna meneggakkan Data hakim, data pengacara, data
2. hukum dan keadilan. penuntut, data saksi, data penggugat,
data pegawai.
Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan Data perkara, data hakim, data
perkara ditingkat pertama antara orang-orang penuntut, data ahli waris, data
3. yang beragama islam di bidang perkawinan, pengacara.
waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq dan
ekonomi syari’ah serta pengangkatan anak.
4. Memberikan itsbat kesaksian rukyatul hilal dan Data peserta sidang itsbat, data hasil
penentuan awal bulan pada tahun hijriyah. sidang itsbat.

Selanjutnya aalah sebuah perancangan arsitektur aplikasi solusi dalam menangani


permasalahan yang ada. Pada tabel berikut merupakan tabel kandidat aplikasi.

Tabel 3. Kandidat Aplikasi


No Aktifitas Fungsi Bisnis Kandidat Aplikasi
Menerima, memeriksa, ✓ Pendaftaran calon-callon ✓ Aplikasi perkara
1. mengadili, penggugat ✓ Aplikasi antrean
menyelesaikan/memutus ✓ Registrasi para sidang
setiap perkara yang diajukan. penggugat
Menyelenggarakan peradilan ✓ Pengelolaan data dan ✓ Aplikasi informasi
2. guna meneggakkan hukum informasi pengadilan produk pengadilan
dan keadilan.
Memeriksa, memutus, dan ✓ Pengelolaan jadwal ✓ Aplikasi e-keuangan
menyelesaikan perkara persidangan ✓ Aplikasi penjadwalan
3. ditingkat pertama antara ✓ Pengelolaan persidangan
orang-orang yang beragama penjadwalan hilal ✓ Aplikasi e-document
islam di bidang perkawinan, ✓ Pengelolaan jadwal
waris, wasiat, hibah, wakaf, perkara
zakat, infaq dan ekonomi
syari’ah serta pengangkatan
anak.
Memberikan itsbat kesaksian ✓ Pengelolaan jadwal ✓ Aplikasi informasi
rukyatul hilal dan penentuan sidang itsbat hasil sidang itsbat
awal bulan pada tahun ✓ Pengelolaan anggota
4. hijriyah. sidang itsbat
✓ Pengelolaan hasil sidang
itsbat

d) Fase D Arsitektur Teknologi


8 | UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU

Gambar 2. Arsitektur Teknologi

e) Fase E Peluang dan Solusi


Pada tahap ini peluang-peluang bisnis baru dari arsitektur pada tahap-tahap sebelumnya yang
mungkin muncul diidentifikasi. Hasil dari fase ini merupakan dasar dari rencana implementasi yang
diperlukan untuk mencapai sasaran rancangan arsiterktur.

Analisis SWOT

Peluang (O) Ancaman (T)


• Memiliki wilayah hukum • Ruang tunggu yang belum
Eksternal
yang luas. memadai untuk masyarakat
Internal • Adanya sosialisasi, yang datang.
bimbingan teknis, dan • Lokasi pengadilan yang
pelatihan yang dilaksanakan. kurang strategis.
Kekuatan (S) • Meningkatkan kerjasama • Melengkapi sarana yang
• Adanya kerjasama dengan dengan organisasi diluar dirasa masih sangat kurang.
organisasi di luar Pengadilan Agama Ujung • Meningkatkan kapabilitas
Pengadilan Agama Ujung Tanjung. jaringan internet.
Tanjung. • Meningkatkan infrastruktur
• Tersedianya infrastruktur teknologi yang ada.
teknologi informasi • Meningkatkan penggunaan
UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU| 9

• Adanya website yang teknologi informasi dan


digunakan untuk komunikasi untuk
memberikan informasi memperbarui informasi di
kepada masyarakat, web.
tentang alur proses
berperkara.
• Administrasi perkara
sudah menggunakan
aplikasi sehingga
memudahkan dalam
proses administrasi.
Kelemahan (W) • Menyempurnakan sistem • SDM diberi penguasaan
• Rekrutmen PNS yang serta pengelolaan data yang teknologi informasi yang
diterima belum sesuai belum terintegrasi dan handal terbaru.
dengan kapasitas dan • Meningkatkan kemampuan • Manfaatkan media online
kemampuan. SDM yang terampil dalam sebagai sarana
• Masih ada kekurangan penggunaan teknologi penyampaian informasi
sumber daya manusia. informasi. yang up to date dan
• Laporan hasil pengawasan dinamis
yang masih lambat
ditindaklanjuti.

Tabel 4. Hasil Gap Analisis Arsitektur Sistem Pengadilan Agama Ujung Tanjung :
Arsitektur bisnis dan Analisa / Usulan Solusi Target Arsitektur Bisnis
NO Kebijakan TI Saat Ini dan Kebijakan Masa
Depan
Dalam menjalankan proses Upgrade kemampuan Dalam pemanfaatan TI
bisnis baik proses bisnis SDM yang ada bisa optimal.
1. utama atau pendukung,
penggunaan teknologi
informasi belum optimal.
Belum adanya panduan dalam Ugrade Kebijakan dan Dokumentasi dalam
perencanaan dan strategi perencanaan TI pembangunan dan
pembangunan teknologi untuk masa depan penerapan jangka panjang
2. informasi di Pengadilan
Agama Ujung Tanjung yang
sesuai dengan kondisi
perkembangan teknologi saat
ini
3. Proses pendaftaran masih ada Dengan merubah dan Memudahkan pendaftar
yang bersifat manual merancang sistem usulan agar tidak menunggu lama
Sarana yang tersedia masih Melengkapkan sarana Sarana selalu terjamin
4. ada yang tidak lengkap yang masih kurang dan ketersediaannya
melakukan pengecekan
secara rutin
Level manajemen kurang Pelatihan dan Pembekalan Level manajemen
memahami teknologi kepada seluruh unit memahami Teknologi
5. informasi sebagai salah satu organisasi Informasi
faktor keberhasilan
pencapaian visi dan misi
organisasi
10 | UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU

f) Fase F Perencanaan Migrasi


- Membuat Roadmap Rencana Migrasi.
Untuk mengurutkan aplikasi-aplikasi tersebut dibuat dalam Tabel yang merupakan
roadmap rencana migrasi.
Tabel 5. Roadmap Rencana Migrasi
No. Nama Aplikasi Keterangan Layanan Aplikasi
1. Aplikasi Perkara Aplikasi Baru Berbasis Web
2. Aplikasi Antrian Sidang Aplikasi Baru Berbasis Web
3. Aplikasi Informasi Produk Pengadilan Aplikasi Baru Berbasis Web
4. Aplikasi e-keuangan Aplikasi Baru Berbasis Web
5. Aplikasi Penjadwalan Persidangan Aplikasi Baru Berbasis Web
6. Aplikasi Informasi Hasil Sidang Itsbat Aplikasi Baru Berbasis Web
7. Aplikasi e-document

- Serta pendeskripsian hasil analisis Mc.Farlan Strategy Grid tentang pemetaan jenis aplikasi yang
ada, yang bersifat strategi, aplikasi yang memiliki kunci operasional, aplikasi yang berpotensi
tinggi, dan aplikasi pendukung.
Pemetaan kandidat-kandidat aplikasi tersebut kedalam matriks Mc. Farlan pada tabel .
Matrik ini membagi aplikasi kedalam 4 bagian, yaitu strategic, operational, high potensial, dan
support sesuai dengan kategori penilaian suatu aplikasi terhadap dampaknya terhadap bisnis. Dan
hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran kontribusi sistem informasi terhadap bisnis. Hasil
tersebut dapat menjadi masukan bagi kegiatan pembuatan strategi sistem informasi dan
kemungkinan pengembangan ke depan.
Tabel 6. Mc. Farlan Strategic Grid Pengadilan Ujung Tanjung
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
Aplikasi Sistem Informasi Pengadilan 1) Aplikasi Perkara
2) Aplikasi informasi Hasil Sidang Itsbat
KEY OPERATIONAL SUPPORT
1) Aplikasi Informasi Hasil Persidangan 1) Aplikasi Antrian Sidang
2) Aplikasi Penjadwalan Persidangan 2) Aplikasi e-keuangan
3) Aplikasi e-document

KESIMPULAN
Kesimpulan dari pemodelan enterprise architecture Pengadilan Ujung Tanjung ini adalah :
a. Model enterprise architecture Pengadilan Ujung Tanjung dapat dibangun menggunakan framework
TOGAF. Pengadilan Ujung Tanjung belum mempunyai blueprint tentang pengembangan EA sehingga
TOGAF merupakan framework yang cocok.
b. Dari fase arsitektur visi dihasilkan visi enterprise arsitektur yang menjawab kebutuhan visi Pengadilan
Ujung Tanjung kedepannya.
c. Perancangan EA ini menghasilkan sebuah blueprint Pengadilan Ujung Tanjung. Blueprint tersebut
berisi arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data dan arsitektur teknologi. Blueprint tersebut
dapat digunakan untuk mempermudah proses pengembangan arsitektur TI di Pengadilan Ujung
Tanjung.
d. Pada Fase F menghasilkan roadmap rencana migrasi sebagai pedoman dalam migrasi sistem.

SARAN
Penelitian ini lebih focus pada blueprint pengembangan SI dan TI dari sisi arsitektur bisnis,
aplikasi, data dan teknologi. Penelitian ini belum mencakup cara implentasi, identifikasi parameter
strategis untuk perubahan, perhitungan biaya dari proyek dan menghasilkan rencana implementasi secara
keseluruhan. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lengkap harus dilakukan analisis disemua fase
TOGAF ADM.

DAFTAR PUSTAKA
Nalendra, Adimas Ketut, Wing Wahyu Winarno, Andi Sunyoto. 2016. Pemodelan Arsitektur Enterprise
UIN SUSKA RIAU-PEKANBARU| 11

dengan TOGAF pada SMK Bhakti Mulia Pare. Jurnal Ekonomi dan Teknik Informatika. 5 : 1-11.
Santika, Deris. 2016. Perancangan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Sekolah dengan Menggunakan
TOGAF ADM (Studi Kasus : SMK Informatika Sumedang). Jurnal Ilmu-ilmu Informatika dan
Manajemen STMIK. 10 (2) : 12-25.

Anda mungkin juga menyukai