Makalah
Sistem Operasi
Menajemen Penyimpanan File
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menajemen Penyimpanan File”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen mata
kuliah Sistem Operasi, Bapak Eki Saputrra, S.Kom, M.Kom yang telah memberikan tugas dan
petunjuk sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
REFERENSI ............................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu Menajemen File.
2. Mengetahui Konsep dari Menajemen File.
3. Mengetahui Metode Akses dalam Menajemen File.
4. Mengetahui apa itu Menajemen Kosong.
5. Mengetahui bentuk dari Struktur Derektori.
6. Mengetahui Efesiensi dan Untuk Kerja dalam Menajemen File.
7. Mengetahui manfaat dari Menajemen File.
8. Mengetahui Sasaran dari Menajemen File.
9. Mengetahui Fungsi dari Menajemen File.
10. Mengetahui bentuk Arsitektur Menajemen File.
11. Mengetahui Atribut yang terdapat dalam Menajemen File.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan dari konsep file yaitu sebuah file dapat menangani data yang di butuhkan untuk
menyediakan informasi. Beberapa file diproses dengan selang waktu teratur, contoh: file daftar
gaji. File lainnya di butuhkan untuk menangani data yang tidak memerlukan selang waktu
teratur, contoh file yang berisi harga harga barang.
Terdapat dua cara umum untuk meninjau file :
File Logika : File yang di tinjau dari istilah pokok data apa yang terdapat dalam
record dan operasi operasi apa saja yang dilakukan terhadap file.
File Fisik : File yang ditinjau dari segi bagaimana data disimpan dalam alat
penyimpanan seperti disk megnetik dan bagaimana proses operasi dapat
dilaksanakan.
Berikut elemen elemen file Komputer yang merupakan elemen mendasar dari suatu file
tersebut:
Karakter : Merupakan elemen terkecil dalam file, dapat berupa abjad, angka ataupun
bentuk khusus
Field : Pokok data di dalam record disebut field yang tersusun dari
sejumlah Karakter. Contoh : nama, tanggal atau jumlah.
Record : Tersusun atas sejumlah field yang berkaitan. Contoh : record langganan,
record daftar gaji karyawan.
Kebutuhan manajemen data bagi pemakai, yaitu kemampuan melakukan operasi operasi
berikut :
Retrieve all : Menampilkan seluruh record data.
Retrieve one : Menampilkan salah satu record data tertentu.
Retrieve next : Menampilkan satu record data berikutnya.
Retrieve previous : Menampilkan satu record data sebelumnya.
Insert one : Menyisipkan satu record data.
Delete one : Menghapus satu record data tertentu.
Update one : Memperbaharui satu record data tertentu.
Update few : Memperbarui beberapa record data tertentu yang satu criteria.
Operasi read membaca bagian selanjutnya dari file dan otomatis menambah file
pointer yang melacak lokasi I/O. Operasi write menambah ke akhir file dan ke akhir material
pembacaan baru (new end of file). File dapat di-reset ke awal program untuk meloncat maju
atau mundur ke awal record.
3. Random Access
Akses random adalah kemampuan untuk mengakses elemen pada posisi acak secara
berurutan dalam waktu yang sama, terlepas dari ukuran urutan. Kebalikan dari akses
sekuensial, di mana elemen jarak jauh membutuhkan waktu lebih lama untuk mengakses.
Dalam struktur data, akses random memiliki kemampuan untuk mengakses setiap
entri dalam daftar di konstan (yaitu independen dari posisinya dalam daftar dan ukuran
list.Sangat sedikit struktur data dapat menjamin hal ini, selain array. Akses random sangat
penting, atau setidaknya berharga, untuk banyak algoritma seperti pencarian biner, pemilahan
integer atau versi tertentu dari saringan Eratosthenes.
2.4 Menajemen Ruang Kosong
Semenjak hanya tersedia tempat yang terbatas pada disk maka sangat berguna untuk
menggunakan kembali tempat dari berkas yang dihapus untuk berkas baru, jika
dimungkinkan,karena pada media yang sekali tulis (media optik) hanya dimungkinkan sekali
menulis dan menggunakannyanya kembali secara fisik tidak mungkin. Untuk mencatat tempat
kosong pada disk, sistem mempunyai daftar tempat kosong (free space list). Daftar ini
menyimpan semua blok disk yang kosong yang tidak dialokasikan pada sebuah berkas atau
direktori. Untuk membuat berkas baru, sistem mencari ke daftar tersebut untuk mencarikan
tempat kosong yang di butuhkan, lalu tempat tersebut dihilangkan dari daftar. Ketika berkas
dihapus, alamat berkas tadi ditambahkan pada daftar.
1. Menggunakan Bit Vektor
Seringnya daftar raung kosong diimplementasikan sebagai bit map atau bit vektor.
Tiap blok direpresentasikan sebagai 1 bit. Jika blok tersebut kosong maka isi bitnya 1 dan jika
bloknya sedang dialokasikan maka isi bitnya 0. Sebagai contoh sebuah disk dimana blok 2, 3,
4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 25, 26 dan 27 adalah kosong, dan sisanya dialokasikan. Bit
mapnya akan seperti berikut:
001111001111110001100000011100000...
Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah relatif sederhana dan efisien untuk
mencari blok pertama yang kosong atau berturut-turut n blok yang kosong pada disk. Banyak
komputer yang menyediakan instruksi manipulasi bit yang dapat digunakan secara efektif
untuk tujuan ini. Sebagai contohnya, dari keluarga prosesor Intel dimulai dari 80386 dan
keluarga Motorola dimulai dari 68020 (prosesor yang ada di PC dan Macintosh) mempunyai
instruksi yang mengembalikan jarak di word dari bit pertama dengan nilai 1. Sistem operasi
Apple Macintosh menggunakan metode bit vektor untuk mengalokasikan tempat pada disk.
Dalam hal ini perangkat keras mendukung perangkat lunak tetapi bit vektor tidak efisien
kecuali seluruh vektor disimpan dalam memori utama (dan ditulis di disk untuk kebutuhan
pemulihan). Menyimpan dalam memori utama dimungkinkan untuk disk yang kecil pada mikro
komputer, tetapi tidak untuk disk yang besar. Sebuah disk 1,3 GB dengan 512-byte blok akan
membutuhkan bit map sebesar 332K untuk mencatat blok yang kosong.
2. Linked List
Pendekatan lain adalah untuk menghubungkan semua blok yang kosong,
menyimpan pointer ke blok pertama yang kosong di tempat yang khusus pada disk dan
menyimpannya di memori. Blok pertama ini menyimpan pointer ke blok kosong berikutnya
dan seterusnya. Pada contoh sebelumnya kita akan menyimpan pointer ke blok ke 2 sebagai
blok kosong pertama, blok 2 akan menyimpan pointer ke blok 3, yang akan menunjuk ke blok
4 dan seterusnya. Bagaimana pun metode ini tidak efisien karena untuk traverse daftar tesebut
kita perlu membaca tiap blok yang membutuhkan waktu I/O. Untungnya traverse ini tidak
sering digunakan. Umumnya, sistem operasi membutuhkan blok kosong untuk
mengalokasikan blok tersebut ke berkas, maka blok pertama pada daftar ruang kosong
digunakan.
3. Grouping
Modifikasi lainnya adalah dengan menyimpan alamat dari n blok kosong pada blok
kosong pertama. Pada n-1 pertama dari blok-blok ini adalah kosong. Blok terakhir menyimpan
alamat n blok kosong lainnya dan seterusnya. Keuntungannya dari implementasi seperti ini
adalah alamat dari blok kosong yang besar sekali dapat ditemukan dengan cepat, tidak seperti
pendekatan standar linked-list.
4. Counting
Pendekatan lain adalah dengan mengambil keuntungan dari fakta bahwa beberapa
blok yang berkesinambungan akan dialokasikan atau dibebaskan secara simultan. Maka dari
itu dari pada menyimpan daftar dari banyak alamat disk, kita dapat menyimpan alamat dari
blok kosong pertama dan jumlah dari blok kosong yang berkesinambungan yang mengikuti
blok kosong pertama. Tiap isi dari daftar menyimpan alamat disk dan penghitung (counter).
Meski pun setiap isi membutuhkan tempat lebih tetapi secara keseluruhan daftar akan lebih
pendek, selama count lebih dari satu.
2. Atribut Direktori
Merupakan nama dari direktori itu sendiri, Alamat merupakan alamat daridirektori
tersebut, Tanggal berisi tanggal pembuatan, Ukuran merupakan besarnya ukuran direktori,
biasanya dalam satuan Byte,Kilobyte,Megabyte,Gigabyte Proteksi berguna untuk
perlindungan. Type type dari berkas misalnya : exe,com,txt
3. Struktur Direktori
Pemahaman bagaimana menyusun sebuah directori dalam suatu sistem berkas Ada
tiga struktur direktori yang dikenal : Struktur direktori bertingkat, dimana direktori ini dibagi
menjadi direktori satu tingkat (Single Level Directory) dan direktori dua tingkat (Two Level
Directory) Direktori berstruktur pohon (Tree Structured Directory) Direktori berstruktur graph,
dimana direktori ini dibagi menjadi struktur graf asiklik (Acyclic-structured Directory) dan
struktur graf sederhana (General graph Directory)
4. Operasi Direktori
Yaitu mencari berkas yang berhubungan dengan file tersebut dengan menelusuri
direktori yang bersangkutan, Membuat berkas, maka sebuah entri akan ditambahkan ke
direktori Menghapus berkas jika sudah tidak dipakai maka dapat dihapus dari
direktori,Menampilkan isi direktori menampilkan seluruh atau sebagaian dari
direktori, Mengubah nama berkas diubah jika tidak sesuai lagi isi dan kegunaannya, Akses
sistem berkas pengguna bisa mengakses setiap berkas/direktori yang ada dalam struktur
direktori Update direktori karena atribut disimpan dalam direktori,perubahan yang terjadi
berpengaruh terhadap atribut yang bersangkutan di direktori tersebut.
9. Mounting
Adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah
piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti yang akan dimount
dapat berupa CD-ROM, disket,dll. Tiap-tiap sistem berkas yang dimount akan diberikan mount
point atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem yang sedang anda akses. Mount point
adalah direktori tempat dimana akan meletakkan sistem berkas tersebut.
3.1 Kesimpulan
Manajemen file dalam sistem operasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan fungsi dan
fasilitas yang ada pada program aplikasi file manager Windows Explorer. Aplikasi tersebut
berfungsi untuk mengelola file dan folder, seperti menyalin file menjadi dua atau lebih,
menghapus atau memindahkan file atau folder ke tempat lain, seperti ke dalam disket atau
folder lainnya.
Sebagai Manfaat Manajemen File antaralain dapat mengurangi resiko kehilangan file
yang dikarenakan terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja,
dan hal lain yang tidak kita inginkan. Pada sebagian besar pemakai, system file merupakan
bagian system operasi yang paling tampak. System file menyediakan pengaksesan dan
penyimpanan file secara online terhadap data dan program. System file terisi dua bagian
terpisah, yaitu kumpulan file yang masing-masing file menyimpan data dan / atau program
serta struktur direktori yang mengorganisasikan dan menyediakan informasi mengenai file di
system.
REFERENSI
http://manajementos.blogspot.com/2010/10/sistem-manajemen-file.html
http://www.erllang.ga/teknik-informatika/makalah-manajemen-sistem-file.html
http://lilyaulia0105.blogspot.com/2017/01/kelompok-9-manajemen-sistem-file.html
https://achmadsuhaidi.wordpress.com/2014/02/26/manajemen-file-sistem-operasi/