Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah Dosen Pembimbing

Sistem Operasi Eki Saputra, S.Kom., M.Kom.

Makalah
Sistem Operasi
Menajemen Penyimpanan File

Di Susun Oleh : Kelompok 4 SIF17E


1. Aziz Syafi’i
2. Iwan Kurniansyah
3. M Iqbal Indrawan
4. Nurman
5. Stedico Anderjovi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau


Fakultas Sains & Teknologi
Jurusan Sistem Informasi
Pekanbaru
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menajemen Penyimpanan File”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen mata
kuliah Sistem Operasi, Bapak Eki Saputrra, S.Kom, M.Kom yang telah memberikan tugas dan
petunjuk sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Pekanbaru, 14 Oktober 2018

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Menajemen File ....................................................................................... 2

2.2 Konsep File ............................................................................................................... 2

2.3 Metode Akses............................................................................................................. 3

2.4 Menajemen Ruang..................................................................................................... 4

2.5 Struktur Direktori...................................................................................................... 4

2.6 Efisiensi dan Untuk Kerja..................................................................................... 10

2.7 Manfaat Menajemen File...................................................................................... 10

2.8 Sasaran Menajemen File....................................................................................... 10

2.9 Fungsi Menajemen File........................................................................................ 11

2.10 Arsitektur Menajemen File................................................................................... 11

2.11 Atribut File.............................................................................................................. 12

BAB III : PENUTUP .................................................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 13

REFERENSI ............................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manjemen file merupakan salah satu bab dari matakuliah sistem operasi. File atau berkas
adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan informasi yang saling
berhubungan dan disimpan diperangkat penyimpanan. Sistem berkas ini sangatlah penting.
Karena informasi atau data yang disimpan dalam berkas adalah suatu yang sangat berharga
bagi pengguna.
Dalam sistem operasi komputer kita mengenal sistem manajemen file. Sistem
manajemen file ini perlu diterapkan agar dapat digunakan dalam sistem operasi komputer.
Dalam penerapannya seringkali menimbulkan beberapa masalah, oleh karena itu masalah
tersebut harus dapat diselesaikan oleh sistem operasi komputer. Penyelesaian tersebut memiliki
beberapa cara yang masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Manajemen file dalam sistem operasi keluaran Microsoft Windows dapat dilakukan
dengan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada pada program aplikasi file manager
Windows Explorer. Aplikasi tersebut berfungsi untuk mengelola file dan folder, seperti
menyalin file menjadi dua atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan file atau folder ke
tempat lain, seperti ke dalam disket atau folder lainnya.
Penggunaan menu dan operasi-operasi file pada Windows Explorer ini relatif mudah
digunakan dan sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu |
Program | Accessories | Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan klik kanan pada Start
Menu, kemudian pilih Explorer.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Menajemen File ?
2. Apa saja konsep dari Menajemen File ?
3. Apa yang termasuk dalam Metode Akses ?
4. Apa pengertian dari Menajemen Kosong ?
5. Bagaimana Struktur Derektori ?
6. Bagaimana Efisiensi dan Untuk Kerja dalam Menajemen File ?
7. Apa saja manfaat Menajemen File ?
8. Apa saja yang termasuk kedalam Sasaran Menajemen File ?
9. Apa Fungsi Menajemen File ?
10. Bagaimana Arsitektur Menajemen File ?
11. Apa saja yang termasuk kedalam Atribut File ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu Menajemen File.
2. Mengetahui Konsep dari Menajemen File.
3. Mengetahui Metode Akses dalam Menajemen File.
4. Mengetahui apa itu Menajemen Kosong.
5. Mengetahui bentuk dari Struktur Derektori.
6. Mengetahui Efesiensi dan Untuk Kerja dalam Menajemen File.
7. Mengetahui manfaat dari Menajemen File.
8. Mengetahui Sasaran dari Menajemen File.
9. Mengetahui Fungsi dari Menajemen File.
10. Mengetahui bentuk Arsitektur Menajemen File.
11. Mengetahui Atribut yang terdapat dalam Menajemen File.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menajemen File


File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem
operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat
diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara
tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan
Format.

2.2 Konsep File


File merupakan sekumpulan data yang terkumpul menjadi satu dan tersimpan di dalam
suatu memory (storage). File cenderung terlalu besar untuk dapat di simpan dalam
penyimpanan utama (main storage) dan oleh karena itu, di simpan dalam penyimpanan
pendukung(backing storage) seperti alat alat disk magnetic dan pita magnetic. Jika data dalam
file akan diproses maka file di bacakan ke dalam penyimpanan utama dalam jumlah yang dapat
dikelola.
Pada umumnya file mempunyai sifat berikut :
 Persistence : Informasi dapat bertahan meski proses yang membuatnya berakhir.
Dengan property ini, file dapat digunakan untuk menyimpan hasil-hasil yang
diperoleh proses agar dapat digunakan dimasa yang akan datang.
 Size : File umumnya berukuran besar. Memungkinkan untuk menyimpan informasi
yang sangat besar.
 Sharability : File dapat digunakanbanyak proses mengakses informasi secara
konkuren.

Tujuan dari konsep file yaitu sebuah file dapat menangani data yang di butuhkan untuk
menyediakan informasi. Beberapa file diproses dengan selang waktu teratur, contoh: file daftar
gaji. File lainnya di butuhkan untuk menangani data yang tidak memerlukan selang waktu
teratur, contoh file yang berisi harga harga barang.
Terdapat dua cara umum untuk meninjau file :
 File Logika : File yang di tinjau dari istilah pokok data apa yang terdapat dalam
record dan operasi operasi apa saja yang dilakukan terhadap file.
 File Fisik : File yang ditinjau dari segi bagaimana data disimpan dalam alat
penyimpanan seperti disk megnetik dan bagaimana proses operasi dapat
dilaksanakan.

Berikut elemen elemen file Komputer yang merupakan elemen mendasar dari suatu file
tersebut:
 Karakter : Merupakan elemen terkecil dalam file, dapat berupa abjad, angka ataupun
bentuk khusus
 Field : Pokok data di dalam record disebut field yang tersusun dari
sejumlah Karakter. Contoh : nama, tanggal atau jumlah.
 Record : Tersusun atas sejumlah field yang berkaitan. Contoh : record langganan,
record daftar gaji karyawan.

Kebutuhan manajemen data bagi pemakai, yaitu kemampuan melakukan operasi operasi
berikut :
 Retrieve all : Menampilkan seluruh record data.
 Retrieve one : Menampilkan salah satu record data tertentu.
 Retrieve next : Menampilkan satu record data berikutnya.
 Retrieve previous : Menampilkan satu record data sebelumnya.
 Insert one : Menyisipkan satu record data.
 Delete one : Menghapus satu record data tertentu.
 Update one : Memperbaharui satu record data tertentu.
 Update few : Memperbarui beberapa record data tertentu yang satu criteria.

2.3 Metode Akses


File menyimpan informasi. Bila digunakan, informasi tersebut harus diakses dan dibaca
ke memory. Terdapat beberapa cara mengakses informasi pada file yaitu :
1. Sequential Access / akses berurutan
Akses berurutan merupakan metode akses paling sederhana. Informasi pada file
diproses secara berurutan, satu record diakses setelah record yang lain. Operasi pada akses
berurutan terdiri dari :
 Read next
 Write next
 Reset
 No read after last write (rewrite).

Operasi read membaca bagian selanjutnya dari file dan otomatis menambah file
pointer yang melacak lokasi I/O. Operasi write menambah ke akhir file dan ke akhir material
pembacaan baru (new end of file). File dapat di-reset ke awal program untuk meloncat maju
atau mundur ke awal record.

2. Akses Langsung (Direct Access)


Merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan program
membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu. Metode akses langsung
berdasarkan model disk dari suatu file, memungkinkan acak ke sembarang blok file,
memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis. Operasi pada akses langsung terdiri dari
:
 Read
 Write
 Position to
 Read Next
 Write Next
 Rewrite

3. Random Access
Akses random adalah kemampuan untuk mengakses elemen pada posisi acak secara
berurutan dalam waktu yang sama, terlepas dari ukuran urutan. Kebalikan dari akses
sekuensial, di mana elemen jarak jauh membutuhkan waktu lebih lama untuk mengakses.
Dalam struktur data, akses random memiliki kemampuan untuk mengakses setiap
entri dalam daftar di konstan (yaitu independen dari posisinya dalam daftar dan ukuran
list.Sangat sedikit struktur data dapat menjamin hal ini, selain array. Akses random sangat
penting, atau setidaknya berharga, untuk banyak algoritma seperti pencarian biner, pemilahan
integer atau versi tertentu dari saringan Eratosthenes.
2.4 Menajemen Ruang Kosong
Semenjak hanya tersedia tempat yang terbatas pada disk maka sangat berguna untuk
menggunakan kembali tempat dari berkas yang dihapus untuk berkas baru, jika
dimungkinkan,karena pada media yang sekali tulis (media optik) hanya dimungkinkan sekali
menulis dan menggunakannyanya kembali secara fisik tidak mungkin. Untuk mencatat tempat
kosong pada disk, sistem mempunyai daftar tempat kosong (free space list). Daftar ini
menyimpan semua blok disk yang kosong yang tidak dialokasikan pada sebuah berkas atau
direktori. Untuk membuat berkas baru, sistem mencari ke daftar tersebut untuk mencarikan
tempat kosong yang di butuhkan, lalu tempat tersebut dihilangkan dari daftar. Ketika berkas
dihapus, alamat berkas tadi ditambahkan pada daftar.
1. Menggunakan Bit Vektor
Seringnya daftar raung kosong diimplementasikan sebagai bit map atau bit vektor.
Tiap blok direpresentasikan sebagai 1 bit. Jika blok tersebut kosong maka isi bitnya 1 dan jika
bloknya sedang dialokasikan maka isi bitnya 0. Sebagai contoh sebuah disk dimana blok 2, 3,
4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 25, 26 dan 27 adalah kosong, dan sisanya dialokasikan. Bit
mapnya akan seperti berikut:

001111001111110001100000011100000...

Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah relatif sederhana dan efisien untuk
mencari blok pertama yang kosong atau berturut-turut n blok yang kosong pada disk. Banyak
komputer yang menyediakan instruksi manipulasi bit yang dapat digunakan secara efektif
untuk tujuan ini. Sebagai contohnya, dari keluarga prosesor Intel dimulai dari 80386 dan
keluarga Motorola dimulai dari 68020 (prosesor yang ada di PC dan Macintosh) mempunyai
instruksi yang mengembalikan jarak di word dari bit pertama dengan nilai 1. Sistem operasi
Apple Macintosh menggunakan metode bit vektor untuk mengalokasikan tempat pada disk.
Dalam hal ini perangkat keras mendukung perangkat lunak tetapi bit vektor tidak efisien
kecuali seluruh vektor disimpan dalam memori utama (dan ditulis di disk untuk kebutuhan
pemulihan). Menyimpan dalam memori utama dimungkinkan untuk disk yang kecil pada mikro
komputer, tetapi tidak untuk disk yang besar. Sebuah disk 1,3 GB dengan 512-byte blok akan
membutuhkan bit map sebesar 332K untuk mencatat blok yang kosong.
2. Linked List
Pendekatan lain adalah untuk menghubungkan semua blok yang kosong,
menyimpan pointer ke blok pertama yang kosong di tempat yang khusus pada disk dan
menyimpannya di memori. Blok pertama ini menyimpan pointer ke blok kosong berikutnya
dan seterusnya. Pada contoh sebelumnya kita akan menyimpan pointer ke blok ke 2 sebagai
blok kosong pertama, blok 2 akan menyimpan pointer ke blok 3, yang akan menunjuk ke blok
4 dan seterusnya. Bagaimana pun metode ini tidak efisien karena untuk traverse daftar tesebut
kita perlu membaca tiap blok yang membutuhkan waktu I/O. Untungnya traverse ini tidak
sering digunakan. Umumnya, sistem operasi membutuhkan blok kosong untuk
mengalokasikan blok tersebut ke berkas, maka blok pertama pada daftar ruang kosong
digunakan.

3. Grouping
Modifikasi lainnya adalah dengan menyimpan alamat dari n blok kosong pada blok
kosong pertama. Pada n-1 pertama dari blok-blok ini adalah kosong. Blok terakhir menyimpan
alamat n blok kosong lainnya dan seterusnya. Keuntungannya dari implementasi seperti ini
adalah alamat dari blok kosong yang besar sekali dapat ditemukan dengan cepat, tidak seperti
pendekatan standar linked-list.

4. Counting
Pendekatan lain adalah dengan mengambil keuntungan dari fakta bahwa beberapa
blok yang berkesinambungan akan dialokasikan atau dibebaskan secara simultan. Maka dari
itu dari pada menyimpan daftar dari banyak alamat disk, kita dapat menyimpan alamat dari
blok kosong pertama dan jumlah dari blok kosong yang berkesinambungan yang mengikuti
blok kosong pertama. Tiap isi dari daftar menyimpan alamat disk dan penghitung (counter).
Meski pun setiap isi membutuhkan tempat lebih tetapi secara keseluruhan daftar akan lebih
pendek, selama count lebih dari satu.

2.5 Struktur Direktori


1. Pengertian
Direktori/folder merupakan suatu entitas dalam sistem berkas yang mengandung
berkas atau direktori lain. Direktori digunakan sebagai sarana untuk pengorganisasian berkas
pada suatu sistem komputer. Dengan adanya direktori, setiap berkas dapat dikelompokkan
dalam pengorganisasian berkas. sistem operasi dapat memartisi disk menjadi beberapa
direktori atau menjadikan dua disk menjd sebuah direktori

2. Atribut Direktori
Merupakan nama dari direktori itu sendiri, Alamat merupakan alamat daridirektori
tersebut, Tanggal berisi tanggal pembuatan, Ukuran merupakan besarnya ukuran direktori,
biasanya dalam satuan Byte,Kilobyte,Megabyte,Gigabyte Proteksi berguna untuk
perlindungan. Type type dari berkas misalnya : exe,com,txt

3. Struktur Direktori
Pemahaman bagaimana menyusun sebuah directori dalam suatu sistem berkas Ada
tiga struktur direktori yang dikenal : Struktur direktori bertingkat, dimana direktori ini dibagi
menjadi direktori satu tingkat (Single Level Directory) dan direktori dua tingkat (Two Level
Directory) Direktori berstruktur pohon (Tree Structured Directory) Direktori berstruktur graph,
dimana direktori ini dibagi menjadi struktur graf asiklik (Acyclic-structured Directory) dan
struktur graf sederhana (General graph Directory)

4. Operasi Direktori
Yaitu mencari berkas yang berhubungan dengan file tersebut dengan menelusuri
direktori yang bersangkutan, Membuat berkas, maka sebuah entri akan ditambahkan ke
direktori Menghapus berkas jika sudah tidak dipakai maka dapat dihapus dari
direktori,Menampilkan isi direktori menampilkan seluruh atau sebagaian dari
direktori, Mengubah nama berkas diubah jika tidak sesuai lagi isi dan kegunaannya, Akses
sistem berkas pengguna bisa mengakses setiap berkas/direktori yang ada dalam struktur
direktori Update direktori karena atribut disimpan dalam direktori,perubahan yang terjadi
berpengaruh terhadap atribut yang bersangkutan di direktori tersebut.

5. Direktori Bertingkat Satu (Single Level Direktori)


Merupakan directori yang paling sederhana, karena semua berkas yang ada disimpan
dalam direktori yang sama. Direktori satu tingkat ini memiliki keterbatasan , yaitu bila berkas
bertambah banyak atau system memiliki lebih dari satu pengguna menyebabkan
ketidaknyamanan. Hal ini mungkin saja terjadi karena pengguna hanya dapat menyimpan
berbagai berkas dalam sebuah direktori saja.
6. Direktori Dua Tingkat (Two Level Direltori)
Sering terjadi kesulitan dalam menentukan nama file dari dua pengguna yang
berbeda,penyelesaian dengan menggunakan direktori terpisah yaitu User File Direktori
(UFD).Jika melakukan login maka Master File Directory dipanggil. Directori Dua Tingkat
Master File Directory

7. Direktori Berstruktur Pohon Tree Structured Directories


Pada Tree-Structured Directories, setiap pengguna dapat membuat sub-direktori
sendiri dan mengorganisasikan berkas-berkas yang dimiliki.Dalam penggunaan normal,setiap
pengguna memiliki direktori saat ini (current directory). Nama lintasan (path name) dapat
digolongkan menjadi dua jenis :
a. Lintasan mutlak (absolute path). Merupakan lintasan yang dimulai dari root
directory
b. Lintasan relatif (relative path). Merupakan lintasan yang dimulai dari direktori
saat ini (current directory)

8. Direktori Berstruktur Graf


Struktur pohon tidak memperbolehkan pembagian berkas/direktori, sedangkan
Struktur Graf Asiklik Acyclic- Structure Directory) memperbolehkan direktori untuk berbagi
berkas atau subdirektori. JIka ada berkas yang diakses oleh dua pengguna/lebih, maka struktur
ini menyediakan fasilitas sharing

9. Mounting
Adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah
piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti yang akan dimount
dapat berupa CD-ROM, disket,dll. Tiap-tiap sistem berkas yang dimount akan diberikan mount
point atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem yang sedang anda akses. Mount point
adalah direktori tempat dimana akan meletakkan sistem berkas tersebut.

2.6 Efisiensi dan Untuk Kerja


Efisiensi hard disk sangat bergantung pada metode alokasi disk dan algoritma direktori
yang digunakan. Contohnya, UNIX mengembangkan kinerjanya dengan mencoba untuk
menyimpan sebuah blok data berkas dekat dengan blok i-node berkas untuk mengurangi waktu
perncarian. Efisiensi juga bergantung pada tipe data yang disimpan pada masukan direktori
(atau i-node).
Kinerja yang dibahas pada bagian ini merupakan kelanjutan kinerja pada poin sebelumnya.
Apabila algoritma yang tepat telah dipilih, kinerja masih bisa ditingkatkan lagi dengan
memanfaatkan cache. Beberapa sistem membuat bagian yang terpisah dari memori utama
untuk digunakan sebagai disk cache, dimana blok-blok disimpan dengan asumsi mereka akan
digunakan lagi secepatnya.

2.7 Manfaat Menajemen File


Dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak
disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan.

2.8 Sasaran Menajemen File


Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan
berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi. Biasanya satu-satunya
cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai atau pemrogram tidak
perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem
pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini. Sasaran sistem file adalah sebagai
berikut :
1. Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai.
2. Menjamin data pada file adalah valid.
3. Optimasi kinerja.
4. Menyediakan dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan.
5. Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusahaan data.
6. Menyediakan sekumpulan rutin interface masukan/keluaran.
7. Menyediakan dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser.

2.9 Fungsi Menajemen File


1. Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :
2. Penciptaan, modifikasi, dan penghapusan file.
3. Mekanisme pemakaian file secara bersama.
4. Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena
kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi.
5. Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan
menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik.
6. Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
7. Sistem file harus menyediakan interface user-friendly.

2.10 Arsitektur Menajemen File


Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :
1. Sistem Akses Berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file
diakses.
2. Manajemen file Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
a. Penyimpanan.
b. Pengacuan.
c. Pemakaian bersama.
d. Pengamanan.
3. Manajemen Ruang Penyimpan Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di
perangkat penyimpan.
4. Mekanisme Integritas File Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak
terkorupsi. Manajemen Perangkat Masukan / Keluaran di Sistem Operasi : Device
Driver.

2.11 Atribut File


Informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi
yang dapat diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file.
Operasi pada file :
 Create : Menciptakan berkas
 Delete : Menghapus berkas
 Open : Membuka berkas untuk menyimpan proses selanjutnya
 Close : Menutup berkas utuk menyimpan semua informasi ke berkas dan
mendealokasikan sumber daya yang digunakan
 Read : Membaca data pada berkas
 Write : Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi yang ditunjuk
 Append : Menambah data pada berkas, merupakan operasi write yang lebih spesifik,
yaitu di akhir berkas
 Seek : Mencari lokasi tertentu, hanya berlaku untuk berkas akses lacak Get attributes
Membaca atribut-atribut berkas, Set attributes Menuliskan (memodifikasi) atribut-
atribut berkas
 Rename : Mengganti nama berkas
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen file dalam sistem operasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan fungsi dan
fasilitas yang ada pada program aplikasi file manager Windows Explorer. Aplikasi tersebut
berfungsi untuk mengelola file dan folder, seperti menyalin file menjadi dua atau lebih,
menghapus atau memindahkan file atau folder ke tempat lain, seperti ke dalam disket atau
folder lainnya.
Sebagai Manfaat Manajemen File antaralain dapat mengurangi resiko kehilangan file
yang dikarenakan terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja,
dan hal lain yang tidak kita inginkan. Pada sebagian besar pemakai, system file merupakan
bagian system operasi yang paling tampak. System file menyediakan pengaksesan dan
penyimpanan file secara online terhadap data dan program. System file terisi dua bagian
terpisah, yaitu kumpulan file yang masing-masing file menyimpan data dan / atau program
serta struktur direktori yang mengorganisasikan dan menyediakan informasi mengenai file di
system.
REFERENSI
http://manajementos.blogspot.com/2010/10/sistem-manajemen-file.html
http://www.erllang.ga/teknik-informatika/makalah-manajemen-sistem-file.html
http://lilyaulia0105.blogspot.com/2017/01/kelompok-9-manajemen-sistem-file.html
https://achmadsuhaidi.wordpress.com/2014/02/26/manajemen-file-sistem-operasi/

Anda mungkin juga menyukai