Abstrak : Prodi PTI (Pendidikan Teknologi Informasi) STKIP Taman Siswa Bima yang sangat memerlukan sarana
mendukung dalam hal pembelajaran dan meningkatkan kemampuan mahsiswa dalam proses belajar. Ketersedian serana asset
IT ini dapat menunjang dan kemajuan Lembaga STKIP Taman Siswa Bima dalam proses kenaikan akriditasi dalam hal
fasilitas lembaga. Iventasi dalam pengadaan Asset IT diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk menunjang keberlangsungan
prses pembeljaran maka dari itu proses pembelian, penjagaan dan maintenance aset IT akan memperingan pengeluaran pihak
lembaga dalam pengadaan Aset IT. Hal ini akan berdampak kepada pencapaian terhadap tujuan organisasi.Penelitian ini
menggunakan framework COBIT 2019. Hasil dari penelitian inimengetahui kondisi tingkat kapabilitas saat ini di Prodi PTI
STKIP Taman Siswa Bima merupakan rata-rata activiti pada sub domain BAI09 berada dilevel performed process. Pada
target tingkat kapabilitas yang diharapkan berada di level 3 untuk tahun-tahun berikutnya. Rekomendasi perbaikan dibuat
secara bertahap sesuai acuan COBIT 2019.
Kata Kunci : tata kelola, Asset IT, Cobit 2019
Abstract: PTI Study Program (Information Technology Education) STKIP Taman Siswa Bima which really needs supporting
facilities in terms of learning and improving students' abilities in the learning process. The availability of IT asset services
can support and progress the STKIP Taman Siswa Bima Institute in the process of increasing accreditation in terms of
institutional facilities. Investment in the procurement of IT Assets Requires a lot of money to support the continuity of pre-
learning, therefore the process of purchasing, maintaining and maintaining IT assets will make it easier for parties to
procure IT Assets. This will have an impact on reporting on organizational goals. This study uses the COBIT 2019
framework. The results of this study determine the current capability level conditions in the PTI STKIP Taman Siswa Bima
Study Program, namely the average activity in the BAI09 subdomain is at the level that is carried out by the process. The
target capability level which I hope to be at level 3 for the next year. Recommendations for improvements are made in stages
according to the 2019 COBIT reference.
IT ditetapkan berdasarkan besaran harga, Kualitas lembaga ini. Tujuan yang diharapkan disetiap
selama satu semester. [3] domain ke level 4 dan akan tercapai jika audit
Pengelolaan aset IT dapat membantu lembaga dilakukan kembali. Berdasarkan penyesuaian dari
dalam menentukan penentuan IT yang diperlukan audit sebelumnya. Penerapan rekomendasi berbasis
untuk mendukung kelancaran suatu aktvitas APO03 dapat mendukung pembelajaran yang
organisasi maka harus ditentukan secara akurat. kompetitif, inovatif, dan berorientasi terhadap
Pengelolaan aset IT yang diberikan dalam rangka efisiensi operasional penyampaian materi di kelas
peningkatan proses bisnis yang dijalankan haruslah yang dipadukan dengan perkembangan TI dengan
berdasarkan pertimbangan dan pembelanjaan sesuai secara selektif memilih perangkat TI yang tepat
dengan kebutuhan yang diajukan oleh instansi dalam mendukung proses belajar mengajar.
terkait. [4] Penerapan akan dianggap berhasil apabila dapat
Proses pengelolaan aset di STKIP Taman Siswa memberikan dokumen hasil yang diinginkan,
Bima belum efektif dan efisien sehingga sehingga penelitian ini berupa hasil rekomendasi
memerlukan perbaikan. Tidak adanya pedoman atau sesuai APO03 beserta rumusan yang tertera pada
panduan yang jelas dalam tata kelola pengelolaan bab IV berupa hasil rekomendasi. [5]
asset IT di Prodi PTI STKIP Taman Siswa Bima. Literatur review yang kedua merupakan audit
Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap proses tata kelola teknologi informasi menggunakan
pengelolaan asset IT yang menyebabkan tidak ada framework COBIT 2019 terhadap pencapaian IT
pembelajaran untuk perbaikan proses di masa depan. master plan lembaga pelatihan XYZ lembaga
Tidak adanya pengukuran kinerja yang pelatihan XYZ telah membuat IT Master Plan.
terstandarisasi dan tidak terukur secara obyektif Namun Lembaga Pelatihan XYZ masih belum
dalam proses pengelolaan aset di Prodi PTI STKIP memiliki indikator yang menunjukan bahwa kinerja
Taman Siswa Bima. Tidakadanya pengendalian teknologi informasi sesuai dengan tujuan yang dapat
internal yang memadai dalam proses pengelolaan dicapai. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis tata
aset di STKIP Taman Siswa Bima, sehingga kelola TI untuk mengetahui kinerja teknologi
meningkatkan resiko terjadinya fraud atau kesalahan informasi. Tujuannya untuk menentukan nilai
lainnya. keterampilan, menganalisis nilai kesenjangan dan
Tujuan penelitian COBIT (Control Objectives membuat rekomendasi perbaikan. Metode yang
for Information and Related Technology) versi 2019 digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
dilakukan bertujuan untuk memberikan rancangan, dan survei. [6] Adapun domain proses yang
rekomendasi atau rencana strategis Tata kelola pada digunakan yaitu EDM03 (Ensured Risk
Prodi PTI (Pendidikan Teknologi Informasi) STKIP Optimization), APO11 (Managed Quality), BAI06
Taman Siswa Bima agar dapat selaras dengan tujuan (Managed IT Changes) dan DSS03 (Managed
organisasi. Tata Kelola adalah struktur dan proses Problems) dari Framework COBIT 2019. Pada
untuk mengarahkan organisasi mencapai tujuannya penelitian ini, berhasil mendapatkan tingkat
dengan menambahkan nilai. Perancangan tata kelola kapabilitas IT Master Plan Lembaga Pelatihan XYZ
akan dilakukan pada Prodi PTI (Pendidikan untuk setiap domain proses yaitu EDM 03 untuk
Teknologi Informasi) STKIP Taman Siswa Bima level 1, APO11 untuk level 2, BAI06 untuk level 2,
sehingga nantinya menghasilkan solusi, rekomendasi dan DSS03 untuk level 4. Selain itu diperoleh hasil
dan standar informasi yang tepat. Setelah analisis gap yaitu 2 untuk domain EDM03 dan 1
dilakukannya perancangan dan menghasilkan hasil untuk domain APO11, BAI06 dan DSS03. Selain itu
berupa solusidanrekomendasi, hal tersebut dapat juga diberikan rekomendasi perbaikan, salah satunya
dijadikan standar acuan implementasi untuk rekomendasi adalah peningkatan kompetensi
perusahaan atau organisasi dimasa mendatang. pegawai. [7]
Tinjauan literature ketiga berkaitan dengan
TINJAUAN PUSTAKA penerapan Framework COBIT 2019 dalam audit
Pada penelitian ini membahas mengenai teknologi informasi di Politeknik Sambas yaitu
perancangan tata kelola pengelolaan aset IT pada menjelaskan tentang Audit yang dilakukan pada
Prodi PTI STKIP Taman Siswa Bima dengan Poltesa menggunakan framework COBIT 2019.
menggunakan COBIT 2019. Adapun hasil dari Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
penelitian ini yaitu mengenai beberapa literatur yang dari beberapa langkah yaitu perencanaan, tindakan,
pertama evaluasi managed enterprise architecture pengamatan, pengolahan dan analisis data, serta
pada pengelolaan aset pembelajaran teknologi membuat rekomendasi. Berdasarkan hasil dari audit
informasi menggunakan COBIT 2019 menjelaskan yang dilakukan pada teknologi informasi Poltesa
bahwa hasil audit menunjukkan bahwa tata kelola TI rata-rata nilai sebesar 3,21 dengan nilai maturity
SMKN 1 Nglipar pada awalnya hampir terpenuhi level pada domain antara nilai 2 sampai dengan 4,
nilai yang diharapkan ketika diproses berdasarkan yang dimana sistem berjalan dengan baik namun
domain APO03. Rekomendasi tersebut dapat tidak maksimal. Diharapkan pengelolaan TI di
dijadikan sebagai acuan yang valid untuk Poltesa dapat dilaksanakan dan telah dilaksanakan
memperbaiki proses bisnis yang dilakukan oleh dengan baik karena nilai antara rata-rata level saat
JINTEKS (JurnalInformatikaTeknologidanSains) ISSN 2686-3359 (Online)
Vol. x No. x, BulanTahun, hlm. xx – xx
HighNormalLow
9%
23%
68%
Gambar 7. Desain Factor 6
tidak berdampak, nilai 3 berdampak sedang, nilai 4 sistem merupakan sepenuhnya dilakukan di kampus
berdampak tinggi, dan nilai 5 berdampak tinggi. induk.
Prodi PTI (Pengantar Teknologi Informasi) STKIP
Taman Siswa Bima memiliki peran TI yang
difokuskan sebagai Support yang merupakan Design Factor 9 IT Implementation Methods
pendukung dalam proses inovasi pengadaan, AgileDevOpsTraditional
pengembangan dan perawatan, diberikan nilai
tingkat berdampak sebesar 5. 17%
66%17%
Gambar 10. Desain Factor 9
Design Factor 7 Role of IT
(Input)
Pada gambar 11 menunjukkan penilaian tingkat
0 1 2 3 4 5 kepentingan dari design factor-faktor 10
(Technology Adoption Strategy). Prodi PTI
Support 5 (Pendidikan Teknologi Informasi) STKIP Taman
Siswa Bima mencapai 64% kategori follower dan
Factory 3 18% kategori slow adopter. Prodi PTI (Pendidikan
Teknologi Informasi) STKIP Taman Siswa Bima
Turnaround 2 berada dikampus induk ketika mengambil
Strategic 2 pelengkapan Aset IT baru perlu persetujuan dari
Yayasan Pendidkan STKIP Taman Siswa. Oleh
Gambar 8. Desain Factor 7
Karena itu, saat pembelian Aset IT baru, Prodi PTI
(Pendidikan Teknologi Informasi) STKIP Taman
Pada Gambar 9 menunjukkan hasil evaluasi Siswa Bima termasuk lembaga yang lambat dalam
tingkat kepentingan design factor factor 8 mengambil keputusan.
(Sourching Model of IT). Prodi PTI (Pendidikan
Teknologi Informasi) STKIP Taman Siswa Bima
mencapai 50% jenis pemodel TI outsourcing dan
sourched, dimana kampus induk berhak menentukan
wewenang dalam mengadakan atau menyediakan
alat TI, sehingga semua berkaitan dengan TI telah
diatur oleh kampus induk. Oleh karena itu, jenis
penerapan TI pada outsourcing dan insourced.
Design Factor 8 IT
Sourcing Model (Input)
OutsourcingCloudInsourced