1
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 10, No. 1, 2016, 1-6. ISSN 1693 0010 (print)
(ISACA, 2012). COBIT 5 dipilih karena memiliki Kementerian Agama Provinsi Lampung. Hasil
cakupan yang luas untuk proses pengelolaan teknologi evaluasi menemukan variasi antara kedelapan
informasi, kedetilan proses dan aktivitasnya. proses domain yang digunakan untuk menganalisis
Rumusan Masalah yang dibuat adalah bagaimana tata kelola keamanan informasi, diamana pada
menganalisis tata kelola untukintegritas data pada sistem proses EDM03, APO01, APO07, APO12, BAI06,
Trainplan dengan menggunakan framework COBIT 5 DSS01, DSS02, DSS05, dan MEA02 dikategorikan
dengan Domain proses EDM03, APO01, APO02,
kedalam Defined Process kemudian untuk proses
BAI01, BAI02, BAI04, DSS01, MEA01 pada PT Kereta
domain APO01, DSS03, dan MEA01 dikategorikan
Api Indonesia (Persero) Dvire IV Tanjungkarang dan
bagaimana hasil evaluasi analisis sistem tata kelola kedalam Managed and Measureabel[2].
kemanan informasi menggunakan framework COBIT 5 c) Evaluasi Tingkat Kematangan Tata Kelola
dengan Domain EDM (Evaluate, Direct and Monitor), Teknologi Informasi STAIN Kediri Menggunakan
APO (Align, Plan and Organise), BAI (Build, Acquire Framework COBIT 5.Objek penelitian dalam
and Implement), DSS (Deliver, Service, and Support), tulisan ini adalah Evaluasi Tingkat Kematangan
MEA (Monitor, Evaluate and Assess). Tata Kelola Teknologi Informasi STAIN Kediri.
Tujuan penelitian ini adalah Menagalisis tata kelola Berdasarkan analisis temuan audit menggunakan
untuk integritas data pada sistem Trainplan dengan COBIT 5, untuk keenam proses IT relatedgoals
menggunkan framework COBIT 5 dengan Domain sebelumnya, staf operator IT dan sistem yang
proses EDM03, APO01, APO02, BAI01, BAI02, digunakan di STAIN Kediri sebagian besar masih
BAI04, DSS01, MEA01 pada PT Kereta Api Indonesia dalam tahap reaktif[8].
(Persero) Divre IV Tanjungkarang.Untuk mengetahui d) Evaluasi Tingkat Kematangan Teknologi Informasi
hasil evaluasi analisis sistem tata kelola integritas data Dengan Menggunakan Model Maturity Level Cobit
menggunakan framewok COBIT 5 dengan Domain EDM 4.1. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini
(Evaluate, Direct and Monitor), APO Align, Plan and adalah kinerja IT belum maksimal, hal ini
Organise), BAI (Build, Acquire and Implement), DSS disebabkan karena pergantian kepemimpinan yang
(Deliver, Service, and Support), MEA (Monitor, sering terjadi. Selain itu kurangnya pengetahuan
Evaluate and Assess) pada PT Kereta Api Indonesia untuk menilai kualitas software yang digunakan
(Persero) Divre IV Tanjungkarang. sehingga tidak diketahui apakah aplikasi yang
digunakan efektif dan efisien untuk proses bisnis
B. Landasan Teori yang ada. Teridentifikasi proses pada domain Plan
1. Tinjauan Pustaka
and Organise (PO) terutama mengelola kualitas
Tinjauan Pustaka pada Penelitian ini di referensi
dari beberapa penelitian sebelumnya yaitu: PO8 berpengaruh dalam pengelolaan IT pada PT
a) Audit Sistem Informasi Menggunakan Framework BRI Cabang Bangkinang. Dari hasil pengukuran
COBIT 5 Sebagai Upaya Peningkatan Keamanan maturity model, diketahui bahwa tingkat
Data Pada SMKK BPK Penabur Bandar Lampung. kematangan IT domain PO8 berada antara tingkat
Pada penelitian ini objek yang dituju Evaluasi Tata repeatable dan defined dengan skor rata-rata 2.9
Kelola Teknologi Informasi pada SMK BPK [5].
Penabur Bandar Lampungkesimpulan yang di dapat e) Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk
adalah SMKK BPK Penabur Bandarlampung telah mengontrol Manajemen Kualitas Menggunakan
menerapkan proses pengamanan data dan informasi Cobit 4.1.Permasalahan yang dikaji dalam
pada rata-rata level Repeatable but Intuitive.Hasil penelitian ini adalah masih rendahnya tingkat
pengolahan kuesioner mendapati nilai rata-rata kepedulian manajenen terhadap penggunaan TI di
untuk domain MEA, APO, BAI, DSS, dan MEA PT Nikkatsu Electric Works khususnya dalam
adalah 2,3 dari rentang nilai 0 sampai 5. Artinya mengontrol manajemen kualitas dan belum
SMKK BPK Penabur Bandarlampung telah diketahuinya tingkat kematangan di perusahaan
melakukan proses pengamanan namun belum baku pada proses pengawasan dan evaluasi kinerja TI.
atau belum mengikuti standar yang [1]. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Tingkat
b) Audit Tata Kelola Kemanan Informasi Pada Kantor kepedulian manajemen (management awareness)
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung pada saat ini ada di angka 1,78 artinya tingkat
Menggunakan Framework COBIT 5. Metode yang kepedulian manajemen terhadap TI masih rendah.
digunakan dalam penelitian ini adalah Framework Sehingga secara tidak langsung dapat
COBIT 5 sebagai metode untuk evaluasi mempengaruhi tingakt kematangan pada PT
maturitylevel dalam tata kelola kemanan informasi Nikkatsu Electric Works. [6].
pada kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi
Lampung. Objek penelitian dalam tulisan ini adalah
Evaluasi MaturityLevel Dalam Tata Kelola
kemanan informasi pada kantor wilayah
2
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 10, No. 1, 2016, 1-6. ISSN 1693 0010 (print)
3
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 10, No. 1, 2016, 1-6. ISSN 1693 0010 (print)
C. Analisis Data
1. Analisis Tingkat Kematangan (Maturity Level) G. Identifikasi Proses COBIT 5
Dari hasil jawaban kuisioner tingkat Pada tahap ini, menetapkan Proses COBIT 5
kematangan,akan tersedia jawaban dengan nilai 0-5. berdasarkan Domain COBIT 5 yang disesuaikan dengan
Selanjutnya akan diambil rata-rata dari bobot jawaban studi kasus pada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
setiap kegiatan proses audit tata kelola teknologi Divre IV Tanjungkarang. Proses yang akan digunakan
informasi untuk integritas data aplikasi Trainplan pada untuk proses audit dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV
Tanjungkarang dari setiap responden untuk mengetahui
tingkat kematangan.
4
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 10, No. 1, 2016, 1-6. ISSN 1693 0010 (print)
5
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 10, No. 1, 2016, 1-6. ISSN 1693 0010 (print)
e. BAO02 nilai 3,63 dengan kondisi managed and [6] Raufan, Rani,. 2015. Audit Tata Kelola Teknologi
measureabel Informasi Untuk mengontrol Manajemen Kualitas
f. BAO03 nilai 3,67 dengan kondisi managed and Menggunakan Cobit 4.1, Study Kasus : PT.
measureabel Nikkatsu Electric Works.
g. DSS01 nilai 3,77 dengan kondisi managed and
[7] Romney, Steintbart ., 2015. Informasi Sistem
measureabel
Informasi, Jakarta.
h. MEA01 nilai 3,71 dengan kondisi managed and
measureabel [8] Syamsudin , emha,. 2014. Evaluasi Tingkat
Dengan nilai rata adalah 3,68 dikategorikan Kematangan Tata Kelola Teknologi Informasi
kedalam managed and measureabel. STAIN Kediri Menggunakan Framework COBIT 5,
Studi Kasus : Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
[9] Wardani S., 2014. Audit Tata Kelola Teknologi
peneliti merekomendasikan saran yang nantinya dapat
nformasi Menggunakan Framework COBIT dengan
digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC),
IV Tanjungkarang untuk meningkatkan tata kelola
Program Studi Teknik Informatika Universitas
integritas data sebagai landasan bagi penelitian
PGRI, Yogyakarta.
selanjutnya.
1. Menggunakan sotware audit seperti GAS
(Generalized Audit Software), ACL (Audit
Command Language), Utility Program untuk
menganalisis dan menguji data pada sebuah sistem.
2. Melakukan audit untuk tata kelola teknologi
informasi secara keseluruhan pada PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang
dengan menambahkan domain serta aktivitas yang
sesuai dengan standar IT Goals dan kebutuhan
organisasi.
Daftar Pustaka