Abstrak
PT. Aerofood Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang berdiri dibawah garis komando perusahaan
induk Badan Usaha Milik Negara yaitu PT. Garuda Indonesia, Tbk. PT. Aerofood Indonesia merupakan
perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa in-flight catering services. Dalam kegiatan operasional
sehari-hari perusahaan PT. Aerofood Indonesia menggunakan teknologi informasi sebagai sumber
pendukung dalam kegiatan bisnis untuk menunjang infrastruktur dan komunikasi layanan jasa in-flight
catering services. Dengan diterapkannya teknologi informasi pada perusahaan PT. Aerofood Indonesia
terdapat permasalahan yang sering terjadi pada layanan teknologi informasi perusahaan. Permasalahan
ini tentu membutuhkan solusi. Untuk itu perlu adanya proses yang difokuskan dalam permasalahan yang
muncul dalam perusahaan PT. Aerofood Indonesia. Permasalahan ini mengacu pada domain DSS yang
ada pada framework COBIT versi 5. Perlu adanya proses evaluasi untuk dapat membantu untuk
memberikan informasi serta rekomendasi yang bermanfaat bagi perusahaan agar dapat mengatasi
permasalahan dalam TI perusahaan PT. Aerofood Indonesia. Proses evaluasi dilakukan berdasarkan
metode COBIT yaitu Process Assesment Model. Dari hasil evaluasi yang dilakukan perusahaan ini
mendapatkan nilai (as-is) untuk subdomain DSS01 berada pada level 3, dan nilai kapabilitas (as-is)
untuk subdomain DSS02 berada pada level 2, sedangkan nilai (as-is) untuk subdomain DSS03 berada
pada level 2. Serta dalam melakukan penilaian ditemukan kesenjangan berdasarkan nilai kapabilitas
yang diharapkan (to-be) sebesar 1,0. Dalam hal ini departemen IT yang ada pada perusahaan
menginginkan harapan yang dapat dicapai berada pada satu level tingkat diatasnya. Dengan dilakukan
evaluasi ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan keputusan yang strategis.
Kata kunci: Evaluasi, Tata Kelola Teknologi Informasi ,COBIT 5
Abstract
PT. Aerofood Indonesia was company that had been appointed together with the command of State-
Owned Enterprises namely PT. Garuda Indonesia, Tbk. PT. Aerofood Indonesia is a company focused
in in-flight services catering services. In the daily operational activities PT. Aerofood Indonesia uses
information technology as a source of support in business activities to support infrastructure and
communication services in-flight catering services. With implemented of information technology at PT.
Aerofood Indonesia there were problems that often occured in corporate information technology
services. This problem would required a solution. For that company they need a process that is focused
in the problems appear in the company PT. Aerofood Indonesia. This problem refered to the existing
DSS domain in the framework COBIT version 5. Need an evaluation process to be able to help to
provided information and recommendations that are beneficial to the company in order to overcome the
problems in the IT company PT. Aerofood Indonesia. The evaluation process is based on COBIT method
that is Process Assessment Model. From the results of the evaluation the company is getting the (as-is)
value for the subdomain DSS01 is at level 3, and the (as-is) value for the subdomain DSS02 is at level
2, while the (as-is) value for subdomain DSS03 is at level 2. Within the assessment process founded the
gap based on the value of the expected capability (to-be) of 1.0 point. In this case the existing IT
department at the company want expectations that can be achieved at one level above level (as-is). With
this evaluation is expected to help companies to improve strategic decisions.
Keywords: Evaluation, IT Governance, COBIT 5
DSS 01 - Manage Operations yaitu pada level 2 dan level yang diharapkan
Tabel 3. Hasil Kuesioner DSS01 berada pada level 3.
Responden 0 1 2 3 4 5
4.5 Perhitungan Capability Level
1 F F L P N
Tahapan yang dilakukan setelah memperoleh
2 F F L P N
nilai Capability Level masing-masing proses,
3 F F L P N dilakukan tahap untuk melakukan perhitungan
Target V Process Assesment.
DSS 02 - Manage Service Request and Pada Tabel 6 dijelaskan bahwa untuk
Incidents menyimpulkan hasil penelitian dan perolehan
Tabel 4. Hasil Kuesioner DSS02 target berdasarkan wawancara yang dilakukan
dalam penentuan domain kepada pihak PT.
Responden 0 1 2 3 4 5
Aerofood Indonesia. Nilai yang diperoleh
1 F L P N N Capability Level diperoleh berdasarkan hasil
2 F L P N N dari wawancara, kuesioner, dan observasi yang
3 F L P N N berpanduan pada metode Process Assesment
Model COBIT 5. Dan pembobotan adalah hasil
Target V dari perkalian nilai Capability dan responden.
7. Belum ada bukti untuk pengendalian Pada Tabel 9 dijelaskan bahwa untuk
terhadap permintaan layanan memahami hasil dalam Analisis Capability
Level DSS03 yang dilakukan pada perusahaan
8. Proses penanganan masalah yang rumit
PT. Aerofood Indonesia diketahui bahwa nilai
sangat sulit dikarenakan pedoman
kematangan proses DSS03 saat ini adalah
penangan masalah belum jelas.
bernilai level 2 yaitu managed process.
Sedangkan untuk pencapaian level yang
diharapkan yaitu bernilai level 3. Terjadi Gap
5. EVALUASI DAN ANALISIS DATA
atau kesenjangan dalam proses DSS03 ini
5.1 Analisis Capability Level DSS01 sebesar 1.
6. PENUTUP
5.3 Analisis Capability Level DSS03
6.1 Kesimpulan
Implementasi tata kelola teknologi pada
Tabel 9. Analisis Capability Level DSS03
perusahaan PT. Aerofood Indonesia sudah
(as-is) (to-be) Gap berjalan sesuai prosedur terutama dalam
DSS03 2 3 1 pengelolaan infrastruktur TI dalam perusahaan.
Namun beberapa hal yang menjadi faktor
penghambat dalam proses dalam implementasi
TI dikarenakan belum adanya dokumentasi yang ISACA. 2012. COBIT 5 Enabling Processes.
lengkap serta belum adanya bagan maupun USA: IT Governance Institute.
jendela antar muka untuk mengkomunikasikan
masalah TI secara efektif. ISACA. 2012. COBIT 5 Implementation. USA:
Perolehan dari nilai kematangan proses IT Governance Institute.
yang didapatkan dalam proses DSS01 adalah
level 3 yaitu established process dan nilai yang ISACA. 2012. COBIT 5 Process Assessment
diharapkan dalam DSS01 adalah level 4. Model. USA: IT Governance Institute.
Ditemukan kesenjangan gap sebanyak 1. Namun
pada perolehan nilai kematangan proses yang Surendro, Kridanto. 2009. Implementasi Tata
didapatkan dalam proses DSS02 adalah level 2 Kelola Teknologi Informasi. Bandung:
yaitu managed process dan nilai yang Informatika.
diharapkan dalam DSS02 adalah level 3.
Ditemukan kesenjangan gap sebanyak 1. Setelah Wirawan. 2012. Evaluasi :Teori, Model,
itu untuk perolehan nilai kematangan proses Standar, Aplikasi, dan Profesi. Depok :
yang didapatkan dalam proses DSS03 adalah PT Raja Grafindo Persada.
level 2 yaitu managed process dan nilai yang
diharapkan dalam DSS03 adalah level 3.
Ditemukan kesenjangan gap sebanyak 1. Setelah
memahami hasil dari analisa tersebut maka
diberikan rekomendasi yang sesuai tiap proses.
6.2 Saran
Setelah melakukan penelitian terhadap
perusahaan PT. Aerofood Indonesia, saran yang
tepat dalam langkah pengembangan evaluasi
tersebut dengan menggunakan framework
COBIT 5 sebagai berikut :
Dalam melakukan penelitian pada
perusahaan PT. Aerofood Indonesia
diharapkan mampu menangani masalah
terhadap pengelolaan terhadap infrastruktur
serta manajemen layanan maupun masalah
berdasarkan rekomendasi dalam penelitian.
Agar dapat memahami lebih detail terhadap
kondisi PT. Aerofood Indonesia,
diharapkan peneliti lain dapat
menggunakan kerangka kerja lain untuk
membandingkan nilai kematang proses
yang ada dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA