Anda di halaman 1dari 9

Audit Sistem Informasi Finance pada Perusahaan Pakan Ternak

Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.1


Christian Hendry1, Muhammad Ryo Rahman2, Bryan Arvin3, I Made Dharmayasa Nugraha4

Universitas Bunda Mulia


Jl. Lodan Raya No. 2 Ancol, Jakarta Utara 14430
Email: Christianmega92@gmail.com1, ryorahman75@gmail.com2, arvinbryan27@gmail.com3,
Mdedharma62@gmail.com4

ABSTRAK
Perusahaan pakan ternak, merupakan suatu perusahaan yang berjalan pada bidang agribisnis, perusahaan tersebut memanfaatkan
bahan baku yang berasal dari kegiatan pertanian secara luas, baik berupa limbah atupun hasil sampingan dari industri pertanian.
Perusahaan tersebut telah menerapkan Sistem Informasi (SI). SI mencakup semua aspek penting dari proses bisnis suatu perusahaan
dan berdampak pada keuntungan strategis dan kompetitif termasuk bidang keuangan perusahaan (finance). Kualitas laporan
keuangan dapat dilihat melalui hasil audit dan hal tersebut menjadi alat ukur bagi investor untuk mengukur kinerja perusahaan
sehingga laporan keuangan harus berkualitas dan relevan. Alat analisis yang dipakai adalah standar prosedur COBIT 4.1 yang terus
menerus melakukan pengembangaan yang berkelanjutan dari proses bisnis. Standar COBIT 4.1 dapat membantu penulis dan
manajemen dalam menangani resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah teknis IT dalam operasional bisnis dengan menggunakan
domain Delivery & Support (DS) dan sub domain DS1, DS2, DS3, DS10, DS12 dan DS13. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penerapan SI terhadap kualitas dan validitas laporan keuangan yang nantinya dapat menjadi tolak ukur bagi
perusahaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi yang terdapat pada perusahaan pakan ternak tersebut
berjalan cukup baik pada sistem finance yang digunakan sebagai sistem yang mendukung berjalannya operasi bisnis.

Kata Kunci: Audit; Finance; COBIT 4.1; Perusahaan Pakan Ternak, Delivery Support

ABSTRACT
Animal feed company, is a company that runs in the field of agribusiness, the company utilizes raw materials originating from
agricultural activities widely, either in the form of waste or by-products from the agricultural industry. The company has
implemented an Information System (SI). IS covers all important aspects of a company's business processes and has an impact on
strategic and competitive advantages including the field of corporate finance (finance). The quality of financial statements can be
seen through audit results and this becomes a measuring tool for investors to measure company performance so that financial
reports must be of high quality and relevant. The analysis tool used is the COBIT 4.1 standard procedure which continuously carries
out the continuous development of business processes. The COBIT 4.1 standard can assist writers and management in dealing with
business risks, control needs and IT technical issues in business operations by using the Delivery & Support (DS) domain and the
DS1, DS2, DS3, DS10, DS12 and DS13 sub domains. The purpose of this study was to determine the effect of the application of IS on
the quality and validity of financial statements which later could become a benchmark for the company. From the results of the study
it can be concluded that the information system contained in the animal feed company is running quite well on the finance system
used as a system that supports business operations.

Keywords: Audit; Finance; COBIT 4.1; Animal Feed Company, Delivery Support

Sedangkan teknologi komunikasi merupakan hal yang


1. PENDAHULUAN berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
Berdasarkan keberadaan Internet semakin tidak dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
terhindarkan, pemanfaatan Internet telah masuk pada berbagai
bidang kehidupan (Siregar & Nasution, 2020). Pada bidang Oleh sebab itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi
bisnis pun perkembangan teknologi menuntut dunia usaha merupakan dua buah konsep yang tidak dapat pisahkan
untuk berkembang secara efektif dan efisien dalam (Mutiara, 2020). Sistem informasi dapat berdampak besar
meningkatkan keuntungan yang didapatkan. TIK memiliki dalam kemajuan bisnis. Namun disisi lain teknologi informasi
dua aspek yaitu teknologi informasi dan komunikasi. juga memiliki risiko yang dapat menyebabkan kerugian pada
Teknologi informasi meliputi segala yang berkaitan dengan perusahaan dan tidak tercapainya suatu tujuan pada
proses, penggunaan, manipulasi, dan pengelolaan informasi. perusahaan, Maka dari itu diperlukan penilaian terhadap
pengelolaan sebuah manajemen risiko teknologi informasi • User menginput Purchase Order (PO)
(Budiono et al., 2021). Untuk mencapai tujuan proses bisnis • PO di verifikasi oleh finance dept
perusahaan, maka diperlukan perencanaan strategis SI/TI • Setelah di verifikasi akan muncul DO (Delivery
untuk mengidentifikasi strategi dan teknologi yang digunakan Order)
sistem informasi sesuai dengan visi dan misi (Kristanto, • Setelah muncul delivery order barang di kirim ke
2015). Industri pakan peternakan adalah salah satu industri customer
yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. • Setelah barang di terima perusahaan akan
Perusahaan pakan ternak unggas terbagi menjadi perusahaan menerbitkan invoice penagihan ke customer yang
nasional dan perusahaan multinasional (Maulidya et al., membeli barang
2020). Selain itu perusahaan ini juga melakukan • Invoice di cetak menggunakan sistem SAP
pengembangbiakan dan budidaya ayam pedaging dengan Perusahaan dapat memantau seluruh divisi atau bagian hanya
pengolahannya, makanan olahan, pelestarian ayam dan beef dengan satu alat yang sudah terintegrasi dengan sistem. Hal
termasuk unit cold storage, penjualan pakan unggas, ayam ini sangat menguntungkan bagi perusahaan atau organisasi
dan daging sapi. Ada inidikasi bahwa orientasi pabrik pakan besar dengan banyak divisi yang beragam.
saat ini tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan pakan dalam
negeri, tetapi juga untuk ekspor (Swastika et al., 2011). Maka Audit sistem informasi adalah salah satu bentuk audit
dari itu prospek perkembangan dari sektor industri tersebut operasional, sebagai salah satu audit operasional, maka aspek
cukuplah besar. Maka dari itu perusahaan harus memiliki evaluasinya merupakan efektivitas, efisiensi, dan tingkat
sektor keuangan atau finance yang mumpuni. ekonomis setidaknya unit fungsional sistem informasi pada
organisasi terhadap manajemen sumber daya informasi (Driya
Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan et al., 2022). Audit keuangan adalah suatu pemeriksaan yang
perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak independen
yang dapat mencerminkan prestasi kerja perusahaan terhadap laporan keuangan beserta catatan akuntansi
(Lumenta et al., 2021). Dalam laporan keuangan, standar pendukung dari manajemen perusahaan, untuk menyajikan
audit menjadi bagian terpenting untuk mengetahui bagaimana pendapat atas tingkat kewajaran laporan tersebut. Untuk
kondisi dalam sebuah perusahaan. Hal ini akan menjadi memastikan keselarasan TI dengan tujuan bisnis
sarana melakukan strategi dan juga mengevaluasi setiap hal menggunakan standar COBIT (Andry & Hartono, 2017).
yang diambil dalam keputusan perusahaan tersebut (Priharto,
2020). Posisi keuangan suatu perusahaan yang memiliki Framework yang penulis gunakan untuk melakukan audit
manfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan sistem informasi adalah COBIT 4.1 framework. Kerangka
ekonomi sehingga kinerja keuangan bisnisnya dapat kerja Cobit 4.1 adalah kerangka kerja yan tepat untuk
berkembang (Istinasari et al., 2021). mengetahui tingkat kematangan tata kelola teknologi
informasi (Tukino et al., 2021). COBIT 4.1 memiliki 4
SAP adalah perangkat lunak yang biasa digunakan dalam bagian, yaitu: (1) Plan and Organize (PO) yang berfokus pada
kepentingan bisnis atau perusahaan untuk mendukung proses perencanaan dan menyelaraskan strategi teknologi
kegiatan atau aktivitas yang berjalan dalam suatu organisasi informasi dengan strategi yang dimiliki oleh perusahaan; (2)
secara otomatis sehingga efisiensi dan produktivitas bisa Acquire and Implement (AI) dengan fokus dalam
meningkat secara efisien. SAP bisa melakukan integrasi implementasi solusi teknologi informasi dan integrasinya
berbagai kebutuhan dan berbagai hubungan dalam dalam proses bisnis organisasi untuk mewujudkan teknologi
operasional perusahaan dan juga bisnis. SAP adalah informasi (3) Deliver and Support (DS) dengan fokus layanan
perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan atau pengolahan data yang sedang berlangsung; dan (4)
enterprise resource planning (ERP), SAP adalah solusi Monitoring and Evaluating (ME) yang berfokus pada
perangkat lunak yang berada di bawah payung ERP. SAP pengawasan internal dan eksternal kontrol dan juga jaminan
berisi ratusan modul terintegrasi yang mencakup hampir independen dari proses pemeriksaan yang dilakukan.
setiap aspek manajemen bisnis. ERP adalah sistem aplikasi
perangkat lunak yang memungkinkan mengelola fungsi bisnis Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini adalah pada
utama mereka di satu tempat. Departemen penjualan, saat mentransfer uang dari bank, tidak dapat langsung masuk
pemasaran, pengadaan, SDA, dan aspek lainnya memiliki ke data perusahaan. Tetapi harus dicoding ulang secara
kemampuan untuk berkomunikasi dan merencanakan melalui manual. Hal tersebut dapat menyebabkan kesalahan data yang
ERP. Salah satu fitur utama dari sistem SAP ERP adalah dapat berdampak cukup signifikan bagi perusahaan dan masih
secara efisien mengatur dan mengolah data. Untuk organisasi banyak masalah yang terdapat pada perusahaan pakan ternak
atau perusahaan mana pun, dan juga menyimpan data di lokasi tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penting
yang aman sehingga dapat diakses dengan mudah dan siap untuk melakukan audit sistem informasi pada perusahaan
digunakan. SAP juga dapat mengumpulkan semua data di satu tersebut dan hasil dsari penelitian akan dituangkan pada jurnal
tempat, lalu mengatur dan mengelola data yang tersebar ini untuk mengevaluasi dan menjadikan hasil audit sebagai
dengan baik. Langkah - langkah SAP pada penjualan barang: masukan atau tolak ukur untuk perusahaan dikedepannya.
• User mengecek stock barang di Gudang Untuk membatasi pembahasan agar lebih terarah, maka
menggunakan SAP penulis hanya akan membahas proses auditing seputar Audit
Sistem Informasi berdasarkan standar framework COBIT 4.1.
Bersama penetapan salah satu domain yaitu Delivery and
Support (DS). Sub-sub domain seperti DS1, DS2, DS3, DS10, Kerangka Kerja COBIT 4.1
DS12 dan DS13 dipilih karena bagian tersebut lebih berkaitan Control Objectives for Information and Related
dengan hal yang akan diberi penilaian, yaitu untuk Technology (COBIT), dirilis pada April 1996. COBIT adalah
mengetahui apakah sistem finance berjalan dengan baik dan framework yang diakui dan disahkan secara internasional
hasilnya akan digunakan untuk menjadi rekomendasi yang untuk IT Governance and Control. Versi COBIT 4.1 dirilis
dapat dipertimbangkan oleh pihak perusahaan dalam rangka pada tahun 2007. COBIT dikembangkan oleh IT Governance
mengembangkan sistem informasi yang sudah ada Institute (ITGI) bekerjasama dengan para ahli dari berbagai
sebelumnya. bidang seperti industri, akademisi, pemerintah, serta
keamanan IT dan kontrol IT. Tujuan Penggunaan COBIT
2. TINJAUAN PUSTAKA dalam mendukung tata kelola TI, akan dapat memberikan
Audit Sistem Informasi sebuah framework dengan tujuan untuk memastikan hal
Audit sistem informasi merupakan proses pengumpulan sebagai berikut:
dan pengevaluasian bukti untuk menentukan apakah sistem a. TI selaras dengan bisnis
informasi menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian b. TI memungkinkan bisnis dan memaksimalkan benefit
intern yang memadai, semua aset dilindungi dengan baik dan c. Sumberdaya IT digunakan dengan tanggung jawab
tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, d. Resiko TI dikelola dengan tepat. (Esfarditya &
keandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan Rachmadi, 2019)
sistem informasi berbasis komputer (Azizah, 2017). Audit
sistem informasi adalah salah satu matakuliah yang diajarkan COBIT adalah kerangka kerja berdasarkan praktik terbaik,
di dalam jurusan sistem informasi pada fakultas teknik dan dengan fokus pada proses organisasi IT dan bagaimana
ilmu komputer, matakuliah ini memberikan pemahaman dan kinerjanya dapat dinilai dan dipantau. Domain menunjukkan
pelaksanaan audit untuk sistem informasi berbasis komputer, apa keputusan harus mempertimbangkan. Ini terdiri dari
sehingga pada akhirnya diharapkan mahasiswa dapat empat unit dimensi: tujuan, proses, orang, dan teknologi.
melaksanakan audit berbasis komputer, baik untuk hardware, Sasaran mencakup keputusan terkait strategi, pengembangan
software, maupun brainware, secara umum pada perusahaan dan penyempurnaan kebijakan dan pedoman TI, dan tujuan
(Rahmanto et al., 2020). Audit Sistem Informasi (SI) adalah pengendalian yang digunakan untuk penilaian kinerja (Andry,
langkah dalam mewujudkan pengendalian tata kelola SI, dan 2017). Untuk mengetahui kesiapan dalam menerapakan
COBIT (Control Objectives for Information and Related sistem informasi diperlukan Analisa Tata kelola Teknologi
Technology) merupakan salah satu standar audit SI yang Informasi dengan menggunakan Cobit 4.1. Kerangka kerja
dipadukan pandangan bisnis dan Teknologi Informasi (TI) Cobit 4.1 adalah kerangka kerja yan tepat untuk mengetahui
dalam kerangka kerjanya (Rahayu, 2019). tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil evaluasi
Finance berdasarkan tingkat kematangan dan menghasilkan
Manajemen keuangan merupakan segala aktivitas rekomendasi untuk memperbaiki tata kelola teknologi
perusahaan yang berhubungan dengan usaha untuk informasi (Tukino et al., 2021).
mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan dengan biaya dan
syarat-syarat yang paling menguntungkan, serta usaha untuk Maturity Levels
menggunakan dana tersebut dengan se-efisien mungkin, Tingkat kematangan (Maturity levels) menjadi parameter
selain itu juga bertujuan untuk mengelola dana dan juga aset atau indikator dalam standar COBIT dimana maturity level
yang dimiliki perusahaan untuk dimanfaatkan pada hal atau yang digunakan untuk menentukan sejauh mana tingkat
kegiatan yang membantu tercapainya tujuan utama proses dan manajemen IT didalam sebuah instansi. Maturity
perusahaan (profit). Keuangan adalah dasar operasional level adalah suatu standar yang penting dalam peningkatan
perusahaan yang harus dikelola dengan baik (Mulyanti, kinerja dan membantu dalam mengukur bagaimana proses
2017). Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai bisnis dan tujuan teknologi informasi berjalan. Berikut ini
target yang telah ditetapkan, adapun tujuan setiap perusahaan merupakan penjelasan mengenai maturity level:
adalah mencapai atau meraih suatu keuntungan. Salah satu 1. Level 0 (Non-existent): Bahwa di dalam instansi tidak
cara suatu perusahaan mengetahui perusahan yang akan memiliki kesadaran akan perkembangan IT dalam
datang, maka perusahan perlu membuat laporan keuangan mencapai tujuan instansi.
yang mana laporan keuangan merupakan gambaran mengenai 2. Level 1 (Initial): Bahwa sudah ada solusi teknologi
keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode yang dalam instansi tetapi belum ada standarisasi atau
telah ditentukan (Rosyida et al., 2021). Laporan keuangan stuktur yang jelas.
merupakan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan 3. Level 2 (Repeatable but Intuitive) Bahwa instansi sudah
pengambilan keputusan. Laporan keuangan mengandung dalam mengembangkan proses yang ada. Namun
informasi tentang kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan, belum adanya pelatihan dan kemampuan dalam
sehingga dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah penggunaanya.
dalam perbaikan strategi. Laporan keuangan adalah alat 4. Level 3 (Defined Process): Bahwa suatu instansi sudah
penting untuk mengetahui kinerja manajemen dan kondisi memiliki prosedur yang sesuai standar yang ada dan
keuangan perusahaan (Achmad et al., 2021). sudah terstuktur. Proses ini sudah di tangani oleh
instansi meskipun belum seimbang dengan prosedur Berdasarkan gambar 1 tahapan metodologi penelitian
yang sudah ditetapkan. diatas langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah
5. Level 4 (Managed and Measurable): Bahwa instansi melakukan identifikasi masalah terhadap masalah yang
telah mengawasi dalam pemenuhan solusi IT dan diteliti kemudian melakukan studi literatur yaitu mencari
sudah berjalan seimbang dengan prosedur. Solusi yang materi-materi terkait dengan masalah yang diidentifikasi
sudah ada berjalan dengan baik dan dapat barulah peneliti dapat menentukan objek yang tepat dalam
dikembangkan lagi untuk kedepannya. melakukan penelitian. Setelah itu, mempersiapkan
6. Level 5 (Optimized) Bahwa instansi sudah mencapai dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk melakukan
level tertinggi atau level yang sangat baik dibanding wawancara. Setelah dokumen terkumpul, peneliti
level sebelumnya dalam penggunaan IT. Bahkan
mempersiapkan pertanyaan untuk wawancara. Pertanyaan
instansi sudah mampu dalam memanfaatkan teknologi
wawancara akan dilakukan pemeriksaan ulang, guna melihat
menjadi sebuah strategi bisnis (Hambali, 2021).
kecukupan data yang diperlukan. Jika terdapat kekurangan
maka akan dilakukan kembali persiapa pertanyaan sampai
3. METODOLOGI PENELITIAN dirasa sudah cukup maka siap untuk melakukan wawancara.
Dalam memahami metodologi agar lebih mudah, dibuatlah
Data yang diperoleh dari hasil wawancara akan dievaluasi dan
sebuah flow penulisan yang akan menjadi panduan dalam
dianalisis berdasarkan standar yang ada pada COBIT 4.1 pada
proses penyusunan penulisan laporan yang dibentuk dalam
domain Deliver and Support lalu dibuatkan kesimpulan dari
sebuah flowchart. Pengumpulan data dan informasi ini
olahan dan analisis tersebut.
melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Prosedur pada penelitian merupakan suatu kegiatan yang
wajib dilakukan pada saat melakukan penelitian. Dibawah ini
adalah tahapan dan prosedur penelitiannya sebagai berikut:
1) Planning (Perencanaan),
Perencanaan adalah tahapan awal pada prosedur
penelitian yang penulis lakukan. Karena pada
tahapan ini penulis dapat menentukan ruang lingkup
(scope), objek mana saja yang akan di audit, standar
evaluasi dari hasil audit serta komunikasi yang
dilakukan terhadap orang yang bersangkutan pada
organisasi atau perusahaan yang akan diaudit dengan
menganalisa visi, misi, sasaran dan tujuan objek, dan
kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pengolahan
investigasi. Pada tahap perancangan mencakup
beberapa aktivitas utama yaitu penetapan ruang
lingkup dan tujuan audit, pengorganisasian tim,
pemahaman mengenai operasi bisnis perusahaan,
pengkajian ulang hasil audit sebelumnya, dan
penyiapan program audit.

2) Field Work (Pemeriksaan Lapangan)


Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi dan data dengan cara mengumpulkannya
dari pihak-pihak yang terkait yang menggunakan
beberapa metode yang dapat dilakukan seperti
wawancara, kuesioner, dan melakukan survei
langsung ke tempat penelitian dilakukan. Pertanyaan
akan dibuat dengan beberapa penyesuaian Control
Objectives yang ada pada masing-masing domain
pada COBIT 4.1 yang telah dipilih sebelumnya
(Andry & Sebastian, 2018). Data yang di dapat
nantinya akan membantu auditor melakukan analisa
sebuah organisasi atau perusahaan yang di audit.
Observasi dilakukan untuk melihat proses
operasionalnya berjalan di perusahaan dan
Gambar 1. Tahapan Metodologi Penelitian (Andry et al., 2019) memastikan bahwa hasil wawancara yang akan
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan proses
bisnis perusahaan (Christianto et al., 2020).
3) Reporting (Pelaporan)
Setelah proses pengumpulan informasi dan data, DS.1 Define and Manage Service Levels
maka akan didapat informasi dan data yang akan Bagian ini bertujuan untuk mengetahui adakah
diproses untuk dihitung berdasarkan perhitungan komunikasi efektif antara manajemen IT dan pelanggan
maturity level. Pada tahap ini yang akan dilakukan bisnis mengenai pelayanan yang diperlukan telah
peneliti adalah memberikan informasi berupa diterapkan dengan proses yang sesuai pada pelayanan IT
hasil-hasil dari audit. Perhitungan maturity level dan tingkat pelayanan. Pada Tabel.1 Hasil Evaluasi
mengacu pada hasil wawancara, survey dan rekap sub-domain DS.1 Define and Manage Service Levels,
hasil penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil dijelaskan maturity level pada perusahaan dari ini.
maturity level yang mencerminkan kinerja
Tabel.1 Domain DS.1
perusahaan saat ini (current maturity level) dan
kinerja standar atau ideal yang diharapkan akan Subdomain Process Maturity Level
menjadi acuan atau patokan untuk selanjutnya COBIT
dilakukan analisis kesenjangan (gap). Hal tersebut
bertujuan untuk mengetahui kesenjangan (gap) serta DS1.1 Layanan Tingkat
3
mengetahui apa yang menyebabkan adanya gap Manajemen
tersebut. Dengan adanya pelaporan maka suatu
masalah akan dapat terlihat lebih jelas dimana letak DS1.2 Definisi Layanan 4
permasalahnnya.
4) Follow-Up (Tindak Lanjut) DS1.3 Perjanjian Layanan 3
Setelah melakukan pelaporan atau reporting maka
hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah DS1.4 Perjanjian Operasional 3
memberikan laporan hasil audit berupa rekomendasi
tindakan perbaikan kepada pihak managemen DS1.5 Pemantauan dan Pelaporan
Pencapaian Layanan
3
perusahaan yang diteliti, untuk selanjutnya
wewenang perbaikan akan menjadi tanggung jawab
managemen perusahaan yang diteliti apakah akan DS1.6 Review Perjanjian dan
4
diterapkan atau hanya menjadi acuan untuk Kontrak
perbaikan.
DS.1 Rata-Rata 3,3

4. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil Hasil evaluasi DS.1 Define and Manage Service Levels
analisa tingkat kematangan dari perusahaan pakan ternak, tingkat dari tabel berikut secara keseluruhan
yang dituangkan kedalam bentuk tabel serta pengertian atas mendapatkan nilai rata-rata 3.3. Nilai berikut diperoleh
tiap domain dan proses-prosesnya. dari 6 nilai dalam subdomain COBIT 4.1.

Identifikasi Business Goal DS.2 Manage Third-party Services


Pada tahap ini akan di definisikan Business Goals yang Kebutuhan untuk memastikan bahwa layanan yang
berlaku di COBIT 4.1 yang diselaraskan dengan tujuan dari diberikan oleh pihak ketiga (pemasok, vendor, dan mitra)
Sistem Finance pada Perushaan pakan ternak. Adapun memenuhi persyaratan bisnis memerlukan suatu proses
tujuannya yaitu sebagai berikut: manajemen pihak ketiga yang efektif. Proses ini dicapai
1) Tujuannya untuk mengukur tingkat kematangan dengan jelas mendefinisikan peran, tanggung jawab dan
Sistem Finance dalam perusahaan pakan ternak. harapan dalam perjanjian pihak ketiga serta meninjau dan
2) Meningkatkan informasi Sistem Finance dalam memantau perjanjian tersebut untuk efektivitas dan
Perusahaan Pakan Ternak. kepatuhan. Pada bagian ini pihak ketiga cukup penting
3) Untuk memetakan kematangan Sistem Keuangan PT. karena dalam proses transaksi dibutuhkan pihak ketiga
Pakan Ternak. yang terpercaya. Proses transaksi yang dilakukan oleh
internal yang terpecaya dan terjamin. Apabila terjadi
Hasil Analisis Sub Domain DS kecurangan internal dapat dilakukan tindakan tegas.
Dari proses pengukuran yang telah dilakukan, Namun pihak ketiga masih kurang dalam mengawasi
didapatkan hasil pengukuran tingkat kematangan system transaksi antara pihak internal dan external. Pada Tabel.2
Finance pada perusahaan berbasis pada tingkat Hasil Evaluasi sub-domain DS.2 Manage Third-party
kematangan COBIT 4.1. Hasil tersebut dapat dilihat pada Services, dijelaskan maturity level pada perusahaan dari
tabel-tabel berikut. Hasil evaluasi maturity level pada ini.
perusahaan tersebut dinilai berdasarkan hasil analisis dari
berbagai macam subdomain yang ada pada domain DS
(Deliver and Support) pada tabel-tabel berikut.
Tabel.2 Domain DS.2 memonitoring jalannya perusahaan dan pelaporan
keuangan dilakukan menggunakan program SAP. IT
Subdomain Process Maturity
COBIT Level dapat membantu dalam melakukan pencarian bahan baku
dengan kualitas yang lebih baik. Penanganan kesalahan
DS2.1 Identifikasi Semua pada program SAP dilakukan oleh bagian yang
Pemasok 3 memahami program SAP. Namun masih terdapat
Hubungan masalah terkait transaksi yang tidak langsung masuk dan
harus dicoding secara manual. Proses ini mencakup
DS2.2 Manajemen Hubungan peramalan kebutuhan masa depan berdasarkan beban
Pemasok
4 kerja, penyimpanan, dan persyaratan darurat. Proses ini
memberikan jaminan bahwa sumber daya informasi yang
DS2.3 Manajemen Risiko mendukung kebutuhan bisnis selalu tersedia. Hasil
Pemasok
3
evaluasi DS.3 Manage Performance and Capacity
tingkat dari tabel berikut secara keseluruhan
DS2.4 Perjanjian Operasional 3 mendapatkan nilai rata-rata 3.4. Nilai berikut diperoleh
dari 5 nilai dalam subdomain COBIT 4.1.
DS2.5 Pemantauan Kinerja
Pemasok
3
DS.10 Manage Problem
Manajemen masalah yang efektif dan efisien
DS.2 Rata-Rata 3,2 memerlukan identifikasi, klasifikasi, analisis akar
penyebab dan penyelesaian masalah. Proses manajemen
Hasil evaluasi DS.2 Manage Third-party Services masalah juga menjadi rumusan rekomendasi dalam
tingkat dari tabel berikut secara keseluruhan perbaikan, pemeliharaan catatan masalah dan proses
mendapatkan nilai rata-rata 3.2. Nilai berikut diperoleh dalam status tindakan korektif. Hasil evaluasi maturity
dari 5 nilai dalam subdomain COBIT 4.1. level pada Perusahaan pakan ternak ini dinilai
berdasarkan hasil analisis dari 4 subdomain yang ada
DS.3 Manage Performance and Capacity pada domain DS.10 pada tabel 4.
Kebutuhan untuk mengelola kinerja dan kapasitas
sumber daya IT memerlukan proses untuk meninjau Tabel.4 Domain DS.10
kinerja dan kinerja saat ini secara berkala kapasitas Subdomain Process Maturity
sumber daya TI. Pada Tabel.3 Hasil Evaluasi sub-domain COBIT Level
DS.3 Manage Performance and Capacity, dijelaskan
maturity level pada perusahaan dari ini. DS10.1 Identifikasi dan
klasifikasi Masalah
3
Tabel.3 Domain DS.3
DS10.2 Pelacakan masalah dan
Subdomain Process Maturity Level
solusi
2
COBIT
DS10.3 Penutupan masalah 2
DS3.1 Performa dan Kapasitas
3
Perencanaan
DS10.4 Integrasi konfigurasi
DS3.2 Performa dan Kapasitas manajemen, kejadian 3
Saat Ini
4 dan masalah

DS3.3 Performa dan Kapasitas DS10 Rata-Rata 2,5


Masa Depan
3
Hasil evaluasi DS.10 Manage Problem tingkat dari
DS3.4 Ketersediaan Sumber Daya
TI
3 tabel berikut secara keseluruhan mendapatkan nilai rata-
rata 2.5. Nilai berikut diperoleh dari 4 nilai dalam
DS3.5 Pemantauan dan Pelaporan 4 subdomain COBIT 4.1. Pada hasil tabel berikut yang
menunjukan nilai dalam Perusahaan pakan ternak pada
Rata-Rata saat mengatasi masalah yang terjadi didalam perusahaan.
DS.3 3,4
DS.12 Manage the Physical Environment
Pada bagian ini IT dibutuhkan untuk proses pencatatan Perlindungan untuk perangkat yang dibutuhkan bagi
kinerja perusahaan dan mencari informasi mengenai perusahaan memerlukan fasilitas fisik yang dirancang
kemungkinan terjadi inflasi terhadap bahan baku. IT dengan baik dan dikelola dengan baik. Proses
pengelolaan lingkungan fisik meliputi penentuan Proses ini mencakup penentuan kebijakan dan prosedur
persyaratan lokasi fisik, pemilihan fasilitas yang tepat, operasi untuk pengelolaan yang efektif dalam pemrosesan
dan perancangan proses yang efektif dalam memantau yang terjadwal, melindungi pengeluaran sensitif, memantau
faktor lingkungan dan mengelola akses fisik. kinerja infrastruktur dan memastikan pemeliharaan perangkat
Pengelolaan lingkungan fisik yang efektif mengurangi keras yang preventif. Manajemen operasi yang efektif dapat
gangguan bisnis dari kerusakan peralatan dan perangkat. membantu dalam menjaga integritas data dan mengurangi
Hasil evaluasi maturity level pada Perusahaan pakan penundaan bisnis dan biaya operasional TI. Hasil evaluasi
ternak ini dinilai berdasarkan hasil analisis dari 5 maturity level pada Perusahaan pakan ternak ini dinilai
subdomain yang ada pada domain DS.12 pada tabel 5. berdasarkan hasil analisis dari 5 subdomain yang ada pada
domain DS.13 pada tabel 5.
Hasil evaluasi DS.12 tingkat dari tabel berikut secara
keseluruhan mendapatkan nilai rata- rata 3.2. Nilai GAP Maturity Level
berikut diperoleh dari 5 nilai dalam subdomain COBIT Expected level adalah nilai ekspektasi atau target yang
4.1. tabel berikut menunjukan nilai yang berkaitan diharapkan dapat menjadi acuan untuk membantu
dengan pengelolaan produk pada perusahaan. meningkatkan kinerja pada Perusahaan pakan ternak.
Berikut hasil dari GAP pada tabel dibawah.
Tabel 5. Domain DS.12
Tabel.7 GAP
Subdomain Process Maturity Level
COBIT Domain Current Expected GAP
COBIT Maturity Maturity
DS12.1 Pemilihan lokasi dan tata
3 DS1 3,3 4
letak 0,7
DS12.2 Tindakan keamanan fisik 4 DS2 3,2 4 0,8
DS12.3 Akses fisik 4 DS3 3,4 4 0,6
DS12.4 Perlindungan terhadap
3 DS10 2,5 3 0,5
lingkungan

DS12.5 Fasilitas fisik manajemen 2 DS12 3,2 4 0,8

DS12 Rata-Rata 3,2 DS13 3 4 1

DS.13 Manage Operations Penjelasan dari tabel di atas secara umum


Pengolahan data yang lengkap dan akurat diperlukan menggambarkan bahwa nilai maturity level yang didapat
pengelolaan prosedur pengolahan data yang efektif dan dari analisis pada domain DS terhadap system Finance
perawatan perangkat keras yang rajin. pada Perusahaan pakan ternak. Nilai GAP ini didapatkan
dari hasil pengurangan antara expected maturity level
Tabel 6. Domain DS.13 dengan current maturity level. Oleh karena itu, sebelum
Subdomain Process Maturity mencari nilai kesenjangan dari masing-masing subdomain
COBIT Level DS yang diteliti, peneliti menentukan expected level yang
dianggap sesuai dengan perusahaan.
DS13.1 Prosedur Operasi dan
3
Instruksi

DS13.2 Penjadwalan Pekerjaan 4

DS13.3 Pemantauan Infrastruktur TI 3

DS13.4 Dokumen dan Keluaran


3
Sensitif Perangkat

DS13.5 Pemeliharaan Preventif


2
untuk Perangkat keras

DS13 Rata-Rata 3
Gambar 2. Hasil Current dan Expected Maturity Level
Hasil GAP yang dimiliki oleh masing-masing Sistem finance pada perusahaan pakan ternak tersebut
subdomain DS yang diaudit memiliki nilai yang belum berjalan sepenuhnya sesuai dengan framework
berbeda-beda. Akan tetapi beberapa subdomain DS COBIT 4.1 dikarenakan sistem finance tersebut perusahaan
memiliki expected maturity level yang sama. Misalnya, ini diketahui hanya dijalankan berdasarkan kebutuhan
pada DS1, DS2, DS3, DS12 dan DS13 memiliki expected untuk mendukung dan menjalankan bisnis perusahaan atau
maturity level senilai 4 (Managed and Measurable) hal ini dasarnya. Hasil perhitungan GAP pada subdomain DS yang
dikarenakan domain tersebut masih memiliki current dilaksanakan pada perusahaan pakan ternak memiliki
maturity level yang termasuk pada tingkat 3 (Defined), dan memiliki nilai rata-rata current maturity level sebesar 3,1
hanya DS10 yang memiliki expected maturity level 3 yang masih termasuk kedalam tingkat 3 yaitu Defined dan
(Defined) karena memiliki current maturity level tingkat 2 rata-rata expected maturity level yang diharapkan adalah
(Repeatable but Intuitive). Selanjutnya, adalah hasil (Managed dan Measurable) pada level 4. Dan juga dapat
analisis kesenjangan maturity level secara keseluruhan diketahui juga terdapat nilai selisih yang diperoleh dari
rata-rata dari subdomain yang telah di audit: rata-rata yang di peroleh dari pengurangan nilai rata-rata
expected level dengan current level adalah 0,9.
Tabel 8. Hasil Perhitungan Gap pada DS
Domain Rata-rata Keseluruhan Rekomendasi yang penulis dapat berikan kepada
Perusahaan pakan ternak tersebut yaitu harus memiliki
Current Expected Gap
DS pihak ketiga yang kompeten dalam mengawasi transaksi
3.1 4 4 - 3.1 antara pihak internal dan external. Pihak ketiga harus bisa
mengawasi agar transaksi berjalan sesuai dengan SOP yang
Rata-rata 0.9 berlaku. Dan juga perusahaan pakan ternak harus lebih
meningkatkan performa dari IT, walaupun IT hanya
Pada tabel 8 hasil dari domain DS yang telah di lakukan sebagai sistem pendukung atau supporting. Memperbaiki
di perusahaan pakan ternak ini memiliki nilai rata-rata kekurangan program terkait transaksi karena transaksi
current maturity level sebesar 3,1 yang dianggap masih merupakan sesuatu yang penting.
termasuk kedalam tingkat 3 yaitu Defined dan rata-rata
expected maturity level yang diharapkan adalah tingkat 4 Diharapkan perusahaan pakan ternak tersebut dapat
atau Managed dan Measurable. Dan juga dapat diketahui memperbaiki kekurangan yang dimilikinya di
terdapat nilai selisih yang diperoleh dari rata-rata yang di masing-masing subdomain DS yang di audit, terutama pada
dapat dari pengurangan nilai rata-rata expected level subdomain DS yang memiliki nilai paling rendah yaitu
dengan current level yang diperoleh adalah 0,9. DS10, dengan tujuan meningkatkan proses bisnisnya agar
dapat berjalan jauh lebih meningkat dan memaksimalkan
5. KESIMPULAN penggelolaan pada sistem finance. Dan juga dapat
Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian yang di melakukan evaluasi kembali pada sistem finance dengan
lakukan berdasarkan kegiatan audit yang di laksanakan pelaksanaan audit dengan model COBIT 5.
pada perusahaan pakan ternak ini maka dapat diketahui dan
diambil kesimpulan dan saran yang nantinya akan REFERENCES
digunakan oleh perusahaan masukan atau tolak ukur untuk
perusahaan dikedepannya. Saat ini perusahaan pakan Achmad, A., Sulistiyo, A. B., & Prasetyo, W. (2021). Analisis
ternak tersebut telah mengimplementasikan sistem finance dan Desain Sistem Informasi Kinerja Keuangan Badan
pada tingkat Defined. Tingkat tersebut didapatkan Usaha PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
berdasarkan hasil observasi dan wawanvara dengan Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 21(02).
beberapa domain DS yaitu DS1, DS2, DS3, DS10, DS12 https://doi.org/10.29040/jap.v21i02.1482
dan DS13 yang saat diolah menghasilkan rata-rata nilai Andry, J. F. (2017). Process Capability Model Based on
maturity level sebesar 3,1. Dengan expected level pada COBIT 5 Assessments (Case Study). Journal of
tingkat 4 yaitu Managed and Measurable dan memiliki Information System,Graphics, Hospitality and
nilai kesenjangan rata-rata maturity level sebanyak 0,9. Technology, 3(1).
Yang artinya perusahan pakan ternak tersebut sudah Andry, J. F., & Hartono, H. (2017). Performance
memiliki sistem finance yang cukup baik. Measurement of IT Based on COBIT Assessment : A
Case Study. Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII),
Hasil penelitian berdasarkan hasil perhitungan maturity 2(2017).
Andry, J. F., & Sebastian, B. (2018). Conceptual Framework
level di ketahui bahwa terdapat kelemahan atau yang paling
for Successful IT-Governance and BSC for Service
rendah pada domain DS10 dengan nilai 2,5 yang termasuk
Industry. International Journal of Innovative Science
pada tingkat 2 level Repeatable but Intuitive. Sedangkan, and Research Technology, 3(5).
nilai subdomain yang paling tinggi berada pada domain Andry, J. F., Surya, J., & Haeraini, D. (2019). Evaluation and
DS3 sebesar 3,4 yang masih termasuk pada level Defined. Recommendation IT Governance in Hospital Base on
COBIT Framework. In International Journal of Open 9(1).
Information Technologies (Vol. 7, Issue 5). Rahmanto, Y., Ulum, F., & Priyopradono, B. (2020). Aplikasi
Azizah, N. (2017). Audit Sistem Informasi Menggunakan Pembelajaran Audit Sistem Informasi Dan Tata Kelola
Framework Cobit 4.1 Pada E-Learning Unisnu Jepara. Teknologi Informasi Berbasis Mobile. Jurnal Tekno
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Kompak, 14(2). https://doi.org/10.33365/jtk.v14i2.723
Komputer, 8(1). Rosyida, Z., Fadilah, R., & Yusrani Anugrah, Y. D. (2021).
https://doi.org/10.24176/simet.v8i1.1024 Penerapan Manajemen Kas, Manajemen Piutang dan
Budiono, N. J., Cahyono, A. D., & Tanaem, P. F. (2021). Manajemen Persediaan dalam Laporan Keuangan.
Evaluasi Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pada Muhasabatuna : Jurnal Akuntansi Syariah, 3(2).
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga https://doi.org/10.54471/muhasabatuna.v3i2.1260
Menggunakan Framework COBIT 5.0. Sebatik, 25(1). Siregar, L. Y., & Nasution, M. I. P. (2020). Perkembangan
https://doi.org/10.46984/sebatik.v25i1.1174 Teknologi Informasi Terhadap Peningkatan Bisnis
Christianto, K., Loisa, J., & Andry, J. F. (2020). IT Strategy Online. HIRARKI Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis
Driven Performance Measurement Based on BSC and (HJIMB), 02(01).
COBIT. International Journal of Open Information Swastika, D. K. S., Agustian, A., & Sudaryanto, T. (2011).
Technologies, 8(12), 71–76. Analisis Senjang Penawaran Dan Permintaan Jagung
Driya, P. D., Putra, I. G. L. A. R., & Pradyana, I. M. A. Pakan Dengan Pendekatan Sinkronisasi Sentra
(2022). Teknik Pengumpulan Data Pada Audit Sistem Produksi, Pabrik Pakan, Dan Populasi Ternak Di
Informasi Dengan Framework COBIT. INSERT : Indonesia. Informatika Pertanian, 2(2).
Information System and Emerging Technology Journal, Tukino, Faqih Pratama Muthi, & Aditia Agustian. (2021).
2(2). https://doi.org/10.23887/insert.v2i2.40235 Analisis Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi
Esfarditya, D., & Rachmadi, A. (2019). Implementasi Cobit Menggunakan Cobit 4.1 Pada Peminjaman Buku
4.1 Domain Deliver and Support (DS) Terhadap Tata Perpustakaan “Studi Kasus Perpustakaan Kabupaten
Kelola Teknologi Informasi (Studi Kasus: Dinas Karawang.” BUANA ILMU, 5(2).
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulungagung). https://doi.org/10.36805/bi.v5i2.1812
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu
Komputer, 3(2).
Hambali, H. (2021). Penerapan Domain Monitor And
Evaluate Framework Cobit 4.1 Dalam Pelaksanaan
Audit Sistem Informasi. Journal Of Science And Social
Research, 4(2). https://doi.org/10.54314/jssr.v4i2.608
Istinasari, C., Ngago, E. G., & Aprillianti, D. (2021).
Penerapan Laporan Keuangan Berbasis Sak Emkm
Sebagai Sistem Pengembangan Kinerja Keuangan
(Studi Kasus UMKM Fedcacare). Media Mahardhika,
19(3). https://doi.org/10.29062/mahardika.v19i3.284
Kristanto, T. (2015). Teknologi Informasi Pada PT Adira
Dinamika Multi Finance. Seminar Nasional Sistem
Informasi Indonesia, November.
Lumenta, M., Gamaliel, H., & Latjandu, L. D. (2021).
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan
Transportasi Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19.
Emba, 9(3).
Maulidya, A., Gunawan, J., & Ardiantono, D. S. (2020).
Perancangan Perencanaan dan Pengelolaan Rantai
Pasok Produksi Pakan Ternak Unggas di PT Charoen
Pokphand Indonesia (Tbk) Sidoarjo, Jawa Timur.
Jurnal Sains Dan Seni ITS, 8(2).
https://doi.org/10.12962/j23373520.v8i2.48220
Mulyanti, D. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan.
Jurnal Ilmiah Akuntansi.
Mutiara, V. A. (2020). Teknologi Informasi Komunikasi dan
Perkembangannya. Teknologi Informasi Komunikasi
Dan Perkembangannya, 1(Perkembangan pada TIK), 6.
Priharto, S. (2020). Standar Audit: Pengertian Audit dan 10
Standar Lengkapnya. In Accurate.
Rahayu, B. (2019). Audit Sistem Informasi Perbankan
Dengan Menggunakan Framework Cobit 4.1 Pada
Domanin Delivery Dan Support. Jurnal Wawasan
Ilmiah: Manajemen Dan Wawasan Teknik Informatika,

Anda mungkin juga menyukai