Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

p-ISSN : 2442-7942, e-ISSN 2716-5051


Volume 7 Nomor 1 Juni 2021

Menggunakan Cobit 4.1 Dan Balance Scorecard


Untuk Merancang Tata Kelola Sistem Informasi

Nibras Faiq Muhammad), Kusrini2), Asro Nasrini 3)


1
Universitas Amikom Yogyakarta, 2Universitas Amikom Yogyakarta, 3Universitas Amikom
Yogyakarta
1
Sarirejo 2 Kotagede, 2Ngringin, Condongcatur, 3Depok, Sleman
1
nibras.1064@students.amikom.ac.id, 2kusrini@amikom.ac.id, 3asro@amikom.ac.id

Abstrak

Dalam perkembangan dunia teknologi saat ini pemerintah dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan publik secara efektif dan efisien dengan upaya menyelengarakan pemerintahan
yang berbasis elektronik atau sering disebut E-Government yang tertuang pada Intruksi Presiden
nomer 3 tahun 2003. Pada RSKIA XYZ memiliki masalah untuk meningkatkan efisiensi biaya
pada infrastuktur setelah berbasis elektronik. Maka diperlukan pengukuran guna mengetahui
tingkat kematangan objek tersebut pada kasus pengelolaan efisiensi biaya. Demi tercapainya visi
dan misi sebuah lembaga dibutuhkannya Tata Kelola TI guna mengetahui sejauh mana
pemanfaatannya. Evaluasi sangatlah penting dalam penerapan tata kelola TI guna mengetahui
sejauh mana penerapan tata kelola yang baik pada lembaga. Penelitian ini akan menjelaskan
bagaimana meningkatkan infrastuktur dan profitabilitas bisnis dari lembaga medis. Balance
Scorecard adalah sebuah metode kerangka kerja untuk menilai kinerja sebuah organisasi. COBIT
dan Balance Scorecard adalah kombinasi metode yang baik untuk sabagai patokan dalam hal
Internal prespektif yang bisa menjadikan acuan manajemen sebuah lembaga untuk pembenahan
khususnya dalam hal infrasturktur TI. Kajian tersebut akan memberikan cara untuk meningkatkan
maturitas yang nantinya akan digunakan sebagai referensi dalam desain tata kelola TI berdasarkan
praktik terbaik COBIT 4.1.

Kata kunci: COBIT, Balanced Scorecard, Tata Kelola TI

1. PENDAHULUAN transparansi dan akuntabilitas pemerintahan


Mengenai “Kebijakan dan Strategi (Purwanto, 2013).
Nasional Pembangunan E-Government” yang Sesuai dengan "Instruksi Presiden No. 3
diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Mengenai “Kebijakan dan Strategi Nasional
Tahun 2003, dalam rangka penyelenggaraan Pembangunan E-Government 2003”, setiap
e-government secara nasional, gubernur dan gubernur dan bupati / walikota harus
bupati / walikota harus mengambil langkah mengambil langkah-langkah yang diperlukan
dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi, sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan
wewenang dan tugasnya masing - masing. E- masing-masing. untuk melaksanakan
government merupakan upaya pembangunan e-Government pada pemerintah
penyelenggaraan pemerintahan berbasis di seluruh negeri (KOMINFO RI, 2011). E-
elektronik dengan tujuan meningkatkan government merupakan suatu pekerjaan
kualitas pelayanan publik secara efektif dan pengelolaan pemerintahan berbasis elektronik
efisien (Bahrawi, 2014). yang bertujuan secara efektif dan efisien
Tata kelola yang baik akan memastikan meningkatkan kualitas pelayanan publik
terciptanya pemerintahan yang transparan, (Bahrawi, 2014)
akuntabel, efisien dan efektif. Teknologi Mengingat semakin pentingnya peran
Informasi (TI) Kemajuana memberikan TI dalam upaya peningkatan kualitas layanan,
peluang yang banyak digunakan, termasuk di realisasi aplikasi TI kini menjadi kebutuhan
pemerintahan. Salah satu upaya untuk setiap organisasi penyedia layanan publik dari
mewujudkan good governance adalah dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good
penerapan e-government yang diharapkan governance) (KOMINFO RI,2011).
dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas,

21
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. p-ISSN : 2442-7942, e-ISSN 2716-5051
Volume 7 Nomor 1 Juni 2021

RSKIA XYZ merupakan salah satu 2. METODE PENELITIAN


organisasi pelayanan kesehatan yang a. Jenis, Sifat dan Pendekatan
tergabung dalam organisasi kemasyarakatan Jenis penelitian ini adalah penelitian
Bantul yang berbentuk RSKIA dan dikelola eksperimental. Menurut Tuckman (1982),
oleh Pemerintah Provinsi. penelitian eksperimental bertujuan untuk
Dalam studi ini, penggunaan kerangka mengetahui pengaruh variabel tertentu
informasi dan tujuan pengendalian teknologi terhadap variabel lain dalam kondisi yang
terkait (COBIT) untuk manajemen TI. Standar dikontrol secara ketat. Selain itu menurut
COBIT digunakan karena memiliki jangkauan definisi Hadi (1985), penelitian eksperimental
manajemen yang luas dan proses yang sangat mengacu pada penelitian yang dilakukan
detail COBIT merupakan panduan terlengkap untuk mengetahui akibat perlakuan yang
dan praktik terbaik untuk manajemen TI. sengaja diberikan oleh peneliti.
Dari 34 Proses yang dimiliki COBIT, Penelitian eksperimental adalah metode
penelitian ini menggunakan empat proses dari penelitian yang dapat menguji hipotesis
domain Monitor and Evaluate (ME), yakni kausalitas dengan benar. Dalam studi
proses Pengawasan dan Evaluasi Performa TI eksperimental, peneliti memanipulasi
(ME1), Pengawasan dan Evaluasi Kontrol setidaknya satu variabel, mengontrol variabel
Internal (ME2), Memastikan Kepatuhan terkait lainnya, dan mengamati pengaruh satu
Terhadap Persyaratan Eksternal (ME3), dan atau lebih variabel dependen.
Penyediaan Tatakelola TI (ME4). Analisa data Metode dalam penelitian ini
mengacu pada Key Performance Indicator, menggunakan metode kuantitatif yang artinya
key Goal Indicator, dan Level Maturity Model telah memenuhi semua persyaratan untuk
yang memiliki enam skala atau level pengujian kausalitas. Karakteristik penelitian
kematangan ( Non-existent, Initial/Ad Hoc, eksperimental adalah menguji secara langsung
Repeatable but Intuitive, Defined, Managed pengaruh variabel terhadap variabel lain dan
and Measurable, and Optimized). menguji hipotesis kausalitas.
Berdasarkan pertanyaan diatas, maka
penulis bermaksud untuk merancang b. Alur Penelitian
manajemen tata kelola TI dalam evaluasi yang Pada penelitian ini terdapat langkah
dapat meningkatkan kinerja layanan dan pokok dalam gambar alur penelitian pada
menjadi pedoman dalam pengelolaan tata Gambar 1.
kelola TI RSKIA XYZ..
RSKIA XYZ termasuk salah satu dari
sekian banyak pelayanan kesehatan organisasi
kemasyarakatan Bantul yang berbentuk
RSKIA, karena kepemilikan bentuk organisasi
ini mengalihkan beban keuangan ke basis e-
government. Oleh karena itu, perlu dilakukan
evaluasi biaya dan manfaat yang diperoleh
saat melakukan konversi ke e-government.
Dalam penelitian ini difokuskan pada proses
COBIT 4.1, dan berdasarkan sudut pandang
Balanced Scorecard maka ditentukan referensi
dalam wawancara:
1. Internal perspective Balanced Scorecard
dengan tujuan bisnis Lower process costs
dan tujuan teknologi Acquire and maintain
IT skills that respond to the IT strategy,
dengan proses COBIT 4.1 AI3 dan AI5
2. Menjelaskan tingkat kematangan kedalam
nilai maturity level.
3. Pada penelitian ini dilakukan pada RSKIA
XYZ

Gambar 1. Alur Penelitian

22
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. p-ISSN : 2442-7942, e-ISSN 2716-5051
Volume 7 Nomor 1 Juni 2021

3. ALUR PENELITIAN kerangka kerja COBIT 4.1 agar domain


Metode penelitan yang ditetapkan ini proses terpilih dapat dilihat pada tabel 1
disusun sesuai dengan kajian yang dilakukan Tabel 1. Domain Proses
pada saat pelaksanaan penelitian akan berjalan Tujuan No Tujuan IT Proses
Bisnis IT
dengan baik.
11 Lower 7 memperoleh dan PO3,
Proses memelihara sistem AI2,
a. Identifikasi Masalah Costs aplikasi yang AI5
Tahapan ini merupakan tahap awal terintegrasi dan standar
untuk menentukan topik penelitian yang 8 memperoleh dan AI3,
mempertahankan AI5
diawali dengan wawancara dengan infrastruktur TI
narasumber sasaran. Kemudian fokus pada terintegrasi dan standar
tinjauan pustaka dari tiga aspek : landasan 13 memastikan PO6,
penggunaan dan kinerja AI4,
teori, penelitian pustaka dan literatur terkait. aplikasi dan solusi AI7,
teknologi yang tepat DS7,
b. Tahap Pemecahan Masalah DS8
15 mengoptimalkan PO3,
Pada tahap ini, setelah menemukan infrastruktur, sumber AI3,
referensi dari tahap sebelumnya, digunakan daya, dan kemampuan DS3,
metode COBIT 4.1 dan balanced scorecard TI DS7,
DS9
untuk menyelesaikan masalah tersebut. 24 meningkatkan efisiensi PO5
biaya TI dan DS6
kontribusinya terhadap
c. Pengumpulan dan Pengolahan Data profitabilitas bisnis
Ada beberapa tahapan pada tahap ini,
pertama memetakan narasumber, kemudian Dari mengacu pada perspektif internal
menyiapkan kuisioner, jika tidak disetujui BSC, melakukan pengukuran tingkat
akan direvisi. Selain itu, jika disetujui, kesesuain pada kendala yang terjadi pada
dibagikan kepada responden yang telah organisasi yang ditunjuka pada tabel 2.
menyelesaikan pemetaan sebelumnya. Setelah
data diperoleh, tingkat kematangan saat ini Tabel 2. Domain Kendala
(as-is) dan tingkat kematangan yang No Kendala Sistem Informasi Domain Proses
diharapkan (to-be) akan dipahami melalui 1 Minimnya keterlibatan dalam PO2. PO3, AI4
analisis kesenjangan. manajemen Rumah Sakit saat
menentukan arahan,
kebijakan, strategi pada
d. Tahap Perumusan Hasil pemanfaatan system informasi
Setelah memahami hasil dari tahapan rumah sakit dan aspek
pengendalian operasional
ini, peneliti akan memberikan saran perbaikan
2 Pada system informasi di PO3, AI2,
berdasarkan masalah yang ditemukan, dan rumah sakit hanya melakukan AI7, DS8
dapat melakukan perbaikan pada tujuan pengawasan saat ada laporan
keluhan dari pengguna
sebagai acuan perbaikan. Kemudian menarik
3 Saat jam sibuk penggunaan AI2, AI7, DS8
kesimpulan dari hasil penelitian dan data yang padat pada server
memberikan rekomendasi bagi peneliti menyebabkan respon menjadi
selanjutnya lambat dan lama berakibatkan
saat system pelayanan pada
bagian pendaftaran, kasir dan
farmasi lambat dalam
4. HASIL DAN PEMBAHASAN meperbarui data.
4 Saat penginputkan data sering AI4, PO2
a. Domain Penelitian terjadi kesalahan input oleh
Berdasarakan dokumen yang telah pengguna
didpatkan dari Rumah sakit XYZ dengan 5 Tidak terdapat pengukuran PO3
kinerja atau evaluasi dalam
perspektif yang terdapat di Balance Scorecard pemanfaatan system informasi
(BSC), maka peneliti melakukan focus pada secara khusus
aspek Lower Proses Cost dalam prespektif 6 Tidak ada acuan dalam PO2, PO3, AI4
pengelolaan kebijakan pada
proses Bisnis Internal pada BSC. system informasi secara
Lalu dilakukan pemetaan antara tujuan efeketif dan efisien.
bisnis dengan tujuan teknologi informasi dari
perspektif dalam internal yang mengacu pada Dari penjelasan masalah diatas yang
sesuai domain yang telah dilakukan pada table

23
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. p-ISSN : 2442-7942, e-ISSN 2716-5051
Volume 7 Nomor 1 Juni 2021

2, lalu dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa informasi saat ini dan yang diharapkan dapat
evaluasi system infomasi pada rumah sakit dilihat dari selengkapnya pada tabel di bawah
kematangannya dapat dihitung menggunakan ini
domain proses PO2, PO3, AI2, AI4, AI7 dan
DS8 Tabel 4. Analisis GAP
Domain pada proses PO2 ini tentang Domain Kondisi Kondisi yang GAP
saat ini Diharapkan
Menentukan Arsitektur Infomasi. PO3 tentang
Menentukan Arah Teknologi. AI2 PO2 3 4,20 1,2
membicarakan tentang Memperoleh dan PO3 3,10 4,27 1,17
Memelihara Software. AI4 membicarakan AI2 2,90 4,30 1,4
tentang Memungkinkan Operasi dan AI4 3 4,00 1,00
Penggunaan aplikasi. AI7 membicarakan AI7 3 4,11 1,11
tentang Solusi Perubahan instalasi dan DS8 2,29 4,00 1.71
akreditasi. DS8 membahas tentang Mengelola Rata- 2,90 4,15 1,25
Service desk dan Insiden. rata

b. Daftar Responden Pada tabel diatas hasil perhitungan


RACI dapat mengkategorikan pada menemui nilai rata-rata kematangan tata
dalam kerangka kerja COBIT 4.1 sebagai Kelola IT pada RSKIA XYZ saat ini sebesar
peran ke semua proses IT yang mengacu pada 2,90 atau dengan tingkat kematangan dilevel 3
kondisi yang sebenatnya pada Rumah Sakit (Defined). Sedangkan level kematangan yang
XYZ yang di jelaskan pada Tabel 3 diharapkan oleh pihak RSKIA XYZ adalah
pada level 4 (Managed and Measurable). Nilai
Tabel 3. Responden GAP ini diperoleh dari hasil pengurangan dari
No Respondent Jabatan Jumlah nilai kematangan yang diharapkan dengan
Responden nilai kematangan saat ini sebesar 1.
1 CEO Wakil Direktur 1
Non Medis Berikut presentasi dari hasil
perhitungan level kematangan diatas
menggunakan gambar agar lebih gampang
2 CFO Kepala Bagian 1
Keuangan dipahami.
3 CIO 1
Chart Title
4 Head Koordinator 1
Development
Series 1 Series 2
5 Head Staf 1
Operations PO2
6
Total Responden 4 4
DS8 PO3
2
0
Dari penjelasaan table diatas, tugas AI7 AI2
masing masing responden seabgai berikut :
1. CEO yaiut sebagai wakil direktur non AI4
medis, yang mempunyai jabatan tertinggi Gambar 2. Diagram GAP
membawahi semua direktorat non medis.
2. CFO dan CIO yaitu kepala bagian d. Rekomendasi Perbaikan
keuangan bertugas sebagai atasan dari tim Dari hasil perhitungan tingkat
EDP keamanan semua domain proses TI terpilih,
3. Head Developtment data Processing yang untuk mencapai tingkat kematangan yang
bertugas dalam memelihara software, diharapkan, perlu dirumuskan strategi
hardware dan mengolah data elektronik perbaikan untuk masing-masing atribut
rumah sakit yang ada di system informasi keamanan, sehingga perlu dilakukan
rumah sakit. perbaikan dan penyempurnaan pada bidang-
bidang berikut, yaitu :
c. Analisis Tingkat Kematangan 1. Kembangkan dokumen prosedural dan
Berdasarkan hasil kuesioner, nilai dokumen perencanaan untuk semua model
tingkat kematangan tata Kelola system arsitektur informasi. Memperkuat

24
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. p-ISSN : 2442-7942, e-ISSN 2716-5051
Volume 7 Nomor 1 Juni 2021

akuntabilitas (kejelasan, fungsionalitas, Tingkat kematangan adalah 3 (ditentukan).


implementasi, dan akuntabilitas) dalam Hal ini membuktikan bahwa manajemen IT
kinerja proses pengembangan arsitektur, yang terorganisir berada pada tahap dimana
dan menggunakan standar untuk mengukur walaupun manajemen belum terintegrasi
keberhasilan arsitektur informasi agar sepenuhnya, telah berhasil membuat dan
mudah memantau kemajuannya mengkomunikasikan standar manajemen
2. Dengan mempertimbangkan potensi standar untuk proses IT. Tingkat kematangan
dampak perubahan dan teknologi baru, yang diharapkan atau yang akan datang adalah
serta dengan dukungan staf TI yang 4 (dapat dikelola dan diukur), yang
memiliki keahlian dan keterampilan untuk merupakan tahap formal dan terintegrasi, dan
mengembangkan rencana infrastruktur terdapat beberapa indikator untuk mengukur
teknis, memastikan bahwa rencana kemajuan kinerja manajemen. Berdasarkan
penggunaan teknologi untuk manajemen GAP yang ada, pengelola rumah sakit perlu
harus dikembangkan dan dipelihara. meningkatkan saran guna meningkatkan
Tetapkan fungsi yang bertanggung jawab kinerja atau kematangan sistem informasi
atas pengembangan dan pemeliharaan manajemen RSKIA XYZ saat ini, sehingga
untuk mengelola pengembangan dan dapat mencapai kematangan tujuan yang
pemeliharaan rencana infrastruktur teknis diharapkan.
3. Metodologi formal yang mudah dipahami Diharapkan manajemen RSKIA XYZ
berupa dokumentasi sistem aplikasi dapat segera melaksanakan rekomendasi penerapan
menentukan arsitektur dan spesifikasi tata kelola sistem informasi yang
aplikasi, termasuk proses perancangan, terstandardisasi.
standar aplikasi, proses dan kualitas, serta Penelitian selanjutnya tentang evaluasi
dapat memelihara dan meningkatkan sistem informasi RSKIA XYZ akan
pengawasan dan pemeliharaan aplikasi. menggunakan metode Balanced Scorecard
Sistem informasi rumah sakit. (BSC) dan sudut pandang lainnya guna
4. Membuat buku pedoman dan perpustakaan mengevaluasi cakupan dengan menggunakan
formal, pengguna yang membutuhkan satu proses, sehingga cakupan proses TI yang
dapat mengakses informasi tentang materi dipilih menggunakan COBIT 4.1 lebih luas.
pelatihan sistem informasi rumah sakit, dan
meningkatkan kontrol kontrol untuk
memastikan kepatuhan dengan standar, dan 6. REFERENSI
mengembangkan prosedur agar lebih Azizah, N., 2017 Audit Sistem Informasi
sesuai untuk semua manual aplikasi Menggunakan Framework Cobit 4.1
5. Beberapa program menggunakan metode Pada E-Learning Unisnu Jepara,
khusus untuk mengevaluasi aplikasi yang Jurnal Simetris , Issn: 2252-4983, Vol
diuji oleh manajemen. Untuk melakukan 8 No 1.
evaluasi secara rinci, manajemen harus Santoso. B. P., Hariyanti E., Wuryanto E.,
memiliki indikator yang jelas pada saat 2016 Penyusunan Panduan
evaluasi Pengelolaan Keamanan Informasi
6. Membuat prosedur laporan masalah formal Untuk Firewall Configuration
dan berkala untuk diberikan kepada Berdasarkan Kerangka Kerja PCI
manajemen dalam bentuk laporan atau DSS v.3.1 dan COBIT 5”. Journal of
dokumen tertentu. Kembangkan metrik Information Systems Engineering and
untuk mengidentifikasi masalah yang telah Business Intelligence, e-ISSN 2443-
terjadi, dan evaluasi kinerja layanan dan 2555, Vol. 2, No. 2.
buat layanan sistem bantuan yang sesuai. Mustofa S. W., Handani., 2017 Pengukuran
Kinerja Sistem Informasi Tata Kelola
Keuangan Kantor Kecamatan
5. KESIMPULAN DAN SARAN Kemranjen Kabupaten Banyumas
Pada manajemen sistem informasi Menggunakan Framework Cobit 5.0
RSKIA XYZ RSKIA XYZ, pada proses IT Pada Domain Mea (Monitor, Evaluate,
yang dipilih nilai tingkat kematangan (yaitu And Assess), Jurnal Pro Bisnis, Issn :
PO2, PO3, AI2, AI4, AI7 dan DS8), PO2, 1979 – 9258 E-Issn : 2442 – 4536,
PO3, AI2, AI4, AI7 dan DS8 adalah 2,90 atau Vol. 10 No. 2.

25
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. p-ISSN : 2442-7942, e-ISSN 2716-5051
Volume 7 Nomor 1 Juni 2021

Jayaraman S., 2013 When and How to


Migrate to COBIT 5”. COBIT focus,
Volume 3
Radliya N. R., 2014 Audit Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (Studi Kasus
Pada Rsud Kota Tasikmalaya).
[Thesis]. Bandung: Universitas
Komputer Indonesia.
Hartono J., Abdilla W., 2011 Sistem Tata
kelola Teknologi Informasi. Penerbit
Andi, Yogyakarta
Gondodiyoto S., 2007 Audit Sistem Informasi
+ Pendekatan Cobit, Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Information Technology Governance
Institute, 2007, COBIT 4.1:
Framework, Control Objective,
Management Guidelines, Maturity
Models, IT Governance Institute,
Rolling Meadows

26

Anda mungkin juga menyukai