Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems).

2/10 (2014), 108-117


DOI: http://dx.doi.org/10.21609/jsi.v10i2.393

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT 5


DI KEMENTERIAN ESDM
(Studi Kasus pada Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM)

Abdul Hakim, Hoga Saragih, dan Agus Suharto

Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha, Jl.
Haji Samali No. 51, Kalibata, Jakarta, Indonesia, 12740

Email: nagabonar10@yahoo.com, hogasaragih@gmail.com, agustave529@gmail.com

Abstract

This study discusses the governance of information technology in the Ministry of Energy and Mineral
Resources conducted by the Center of Data and Information Technology ESDM as the Network
Operation Center (NOC). This research aims to learn how the management and utilization of IT in
improving its services in KESDM is and to recommend some IT management suggestions using COBIT
5 model. Data is collected through interview, questionnaire and observation. The data processing results
adjusted to the COBIT 5 domain will be used as an assessment of the interdomain capability measure.
Results show the average level of current capability of 4 in the range of 0. The highest capability value
in APO, DSS and MEA domains is 4, whereas the value in the EDM domain is equal to 2.

Keywords: COBIT 5, IT governance, pusdatin and capability

Abstrak

Penelitian evaluasi ini membahas bagaimana tata kelola teknologi informasi di Kementerian Energi dan
a teknologi informasi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilakukan oleh Pusat Data
dan Teknologi Informasi ESDM sebagai Network Operation Center (NOC). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan dan pemanfaatan TI dalam meningkatkan pelayanannya di
KESDM dan merekomendasikan usulan kebijakan pengelolaan TI yang efektif dan efisien dengan
menggunakan model COBIT 5. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, kuesioner
dan observasi. Hasil pengolahan data yang disesuaikan dengan domain COBIT 5 akan dijadikan
penilaian evaluasi kapabilitas antardomain. Hasil menunjukkan nilai rata-rata tingkat kapabilitas saat
ini yaitu sebesar 4 pada rentang 0. Nilai kapabilitas tertinggi terdapat pada domain APO, DSS dan MEA
yaitu sebesar 4, sedangkan nilai terendah terdapat pada domain EDM yaitu sebesar 2.

Kata kunci: COBIT 5, tata kelola TI, pusdtin dan kapabilitas

1. Pendahuluan sistem jaringan komputer, dan pengembangan tek-


nologi jaringan, KESDM telah memiliki sebuah
Perkembangan Teknologi informasi (TI) saat ini Rencana Induk untuk pengembangan E-Govern-
sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi ment pada tahun 2005 yaitu Pengembangan Ren-
hampir semua organisasi perusahaan baik pemerin- cana Induk Sistem Informasi Departemen Energi
tahan maupun swasta sebagai penunjang dalam dan Sumber Daya Mineral dengan Keputusan Me-
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses ki- nteri Nomor: 393.K/73/MEM/2003 dan Keputusan
nerja, untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
pengelolaan TI yang baik dan benar, sehingga ke- 1231/73/MEM/2004 tentang Pengembangan E-
beradaan TI dirasakan termanfaatakan oleh organi- Government Departemen Energi dan Sumber Daya
sasi. Salah satu tugas dan fungsi Pusat Data dan Mineral. Hal tersebut yang menjadi dasar pengu-
Teknologi Informasi di bawah unit eselon II Sekre- kuran mengenai indikator keluaran dalam analisa
tariat Jenderal KESDM adalah melakukan pening- ini, sehingga tingkat kematangan mengenai tata ke-
katan pelayanan sistem jaringan insfrastruktur tek- lola Sistem Informasi di Kementerian Energi dan
nologi informasi dan merupakan Network Opera- Sumber Daya Mineraldapat diketahui dan langkah
tion Center (NOC) backbone yang melayani jari- apa yang akan dilakukan dalam membuat Rencana
ngan informasi beberapa unit di KESDM. Dalam Strategis Pengelolaan TI KESDM (Renstra) untuk
kaitannya dengan hal tersebut Pusdatin ESDM ber- dapat meningkatkan pelayanan dalam bidang TI
tanggung jawab terhadap pelayanan pengelolaan ESDM.

108
Abdul Hakim, et al., Evaluasi Tata Kelola 109

TABEL 1 TABEL 2
RENCANA KONTROL ESDM LIMA KONTROL PADA EVALUATE, DIRECT, AND MONITOR
No Kode Uraian No Domain Pertanyaan
1 EDM01 Pengaturan kerangka tata kelola dan 1 EDM01 Bagiaman perencanaan dan prosudur yang
pemeliharaan terkait dengan pengelolaan TI KESDM.
2 EDM03 Pengelola resiko IT 2 EDM02 Bagaiman PUSDATIN ESDM dapat
3 APO01 Pengelolaan management framework IT mempertahankan kualitas layanan TI
4 APO02 Pengelolaan strategi KESDM.
5 APO03 Pengelolaan enterprise architecture 3 EDM03 Bagaimana organisasi memiliki suatu
6 APO04 Pengelolaan inovasi perencanaan dalam kerja sama dengan pihak
7 APO06 Pengelolaan anggaran dan biaya eksternal dalam pengelolaan TI
8 APO07 Pengelolaan sumber daya manusia 4 EDM04 Bagaimana organisasi memiliki peraturan
9 APO08 Pengelolaan hubungan tentang penadaan perangkat TI di KESDM
10 APO09 Pengelolaan perjanjian layanan it 5 EDM05 Bagaimana organisasi dapat di diatur dan
11 APO10 Pengelolaan pemasok diukur oleh pihak ekternal dalam kegiatan TI
12 APO11 Pengelolaan kualitas KESDM.
13 APO12 Mengelola resiko
14 APO13 Pengelolaan keamanan
15 BAI01 Kelola program dan proyek pu menciptakan nilai optimal TI dengan cara men-
16 BAI02 Kelola persyaratan definisi jaga keseimbangan antara mendapatkan keuntu-
17 BAI03 Kelola solusi identifikasi dan membangun
18 BAI04 Kelola ketersediaan & kapasitas
ngan dan mengoptimalkan tingkat resiko dan peng-
19 BAI05 Kelola organisasi perubahan gunaan sumbar daya. COBIT 5 juga memungkin-
pemberdayaan kan TI pengelolaan dan pengaturan dalam yang le-
20 BAI06 Kelola perubahan bih baik untuk lingkup perusahaan, meliputi selu-
21 BAI07 Kelola perubahan penerimaan dan transisi
22 BAI08 Kelola pengetahuan
ruh lingkup bisnis dan fungsional TI, dengan mem-
23 BAI09 Kelola aset pertimbangkan kepentingan para stakeholder inter-
24 BAI10 Kelola konfigurasi nal dan eksternal yang terkait dengan TI. Imple-
25 DSS01 Kelola operasi mentasi COBIT 5 berguna untuk perusahaan, baik
26 DSS02 Kelola permintaan layanan dan insiden
27 DSS03 Kelola masalah
itu sektor komersial, sektor non-profit, maupun se-
28 DSS06 Kelola proses bisnis ktor pemerintahan atau publik.
29 MEA01 Monitor, evaluasi, dan menilai kinerja dan COBIT 5 merupakan pengembangan dari
kesesuaian COBIT versi sebelumnya. Pada COBIT 5, terdapat
30 MEA02 Monitor, evaluasi, dan menilai sistem
pengendalian intern
lima dasar prinsip kunci tata kelola dan manajemen
31 MEA03 Memantau, evaluasi, dan menilai TI perusahaan yang dicakup, yaitu seperti terdapat
pada Gambar 1. COBIT 5 mempunyai model pro-
Permasalahan yang ada adalah belum adanya ses tata kelola dan manajemen TI perusahaan me-
suatu sistem tata kelola terstandar baik dalam peng- njadi dua domain proses utama, yaitu: 1) Tata kelo-
elolaan dan pengadaan perangkat TI pada setiap la, yang memuat lima proses tata kelola. Pada se-
unit kerja, sehingga sulit dalam penanganan perma- tiap proses Evaluate, Direct, dan Monitor (EDM)
salahan pada setiap pengguna serta masih belum ditentukan implementasi masing-masing; 2) Mana-
adannya sistem integrasi pengelolaan data KE- jemen, yang memuat empat domain. Hal ini sejajar
SDM. Meningkatnya investasi dalam pengelolaan dengan area tanggung jawab dari Plan, Build, Run,
dan pengembangan sistem informasi yang akan te- dan Monitor (PBRM). Proses ini juga bertujuan un-
rus meningkat di masa mendatang. Pengawasan tuk menyediakan ruang lingkup TI yang lebih baik.
maupun penilaian terhadap kinerja TI khususnya
sistem informasi yang digunakan dan evaluasi ki- Permasalahan Penelitian
nerja sistem maupun karyawan baik karyawan non-
TI maupun karyawan TI yang terlibat dalam sistem Kementerian ESDM dalam melakukan aktifitasnya
informasi ESDM tersebut belum dilakukan secara pada umumnya sudah didukung dengan pemanfa-
optimal. atan Teknologi Informasi (TI), namun belum me-
Untuk dapat mewujudkan visi dan misi peru- miliki sebuah kebijakan/standarisasi, dan tidak ad-
sahaan, maka diperlukan evaluasi/analisis dalam anya evaluasi dalam pengelolaan TI, sehingga ber-
pengelolaan jaringan di KESDM dengan menggu- dampak kepada implementasi dalam pengelolaan
nakan Framework COBIT 5. Dalam memetakan ke teknologi informasi yang kurang efektif dan efisein
tingkat kematangan tertentu, dapat memberikan in- dan terkendala dalam sistem integritas dengan un-
formasi tentang kondisi TI KESDM pada saat ini, it–unit di lingkungan KESDM. Profil mengenai ke-
untuk dapat berinovasi dalam mengembangkan, ar- giatan, tujuan, serta sasaran teknologi informasi di
sitektur teknologi informasi dengan mudah [1]. Kementerian ESDM dapat dilihat pada Lampiran
COBIT 5 merupakan sebuah kerangka yang Tabel I-III.
dapat membantu organisasi atau perusahaan dalam Kementerian ESDM dalam melakukan aktivi-
Tata Pengelola dan Manajemen TI. COBIT 5 mam- tasnya pada umumnya sudah didukung dengan pe-


110 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 10, Issue 2, October 2014

1. Meeting
stakeholder
needs

5. Separating
2. Covering
governance
the enterprise
from
end-to-end
management
COBIT 5
Principles

3. Applying a
4. Enabling a
single
holistic
integrated
Gambar 1. Perkembangan COBIT approach
framework

manfaatan Teknologi Informasi (TI) dengan jari-


ngan infrastruktur. Namun, belum memiliki Gambar 2 Prinsip COBIT 5
sebuah standardisasi dalam pengelolaan teknologi
infor-masi sehingga terkadang terdapat kendala
dalam penanganan permasalahan TI. Dari sisi menggunakan framework COBIT 5. Dan Mengop-
perenca-naan pengembangan TI pun masih kurang timalkan fungsi framework COBIT untuk meng-
efektif dan efisien disebabkan oleh tidak ada suatu hasilkan suatu data evalusi pengelolan dan peman-
acuan dalam pengembangan TI antarpengguna fatan TI ESDM, adanya suatu reperensi dalam me-
yang ada di lingkungan KESDM dan adanya sistem mbuat suatu kebijakan dan Membantu dalam pe-
integrasi antarunit di lingkungan KESDM yang ngintegrasian dan pengembangan pengelolaan dan
kurang men-dukung. Berdasarkan permasalahan pemanfaatan TI ESDM.
tersebut, di-perlukan adanya penelitian mengenai Evaluasi tata kelola teknologi informasi me-
tata kelola teknologi informasi ESDM. Dalam nggunakan COBIT framework telah banyak dila-
penelitian ini dibutuhkan suatu evaluasi kukan dan hasil rekomendasinya dapat membantu
berdasarkan framework COBIT untuk mengetahui perusahaan, baik pemerintahan maupun swasta,
sejauh mana pengelo-laan dan pemanfaatan TI untuk dapat memperbaiki tata kelola teknologi in-
dalam meningkatkan pe-layanan TI di KESDM. formasi menjadi lebih baik. Dalam penelitian ten-
Selain itu, dibutuhkan pula suatu kebijakan yang tang evaluasi tata kelola Teknologi Informasi KE-
dapat dijadikan suatu acuan dalam pengelolaan SDM dengan menggunakan model COBIT, hasil
teknologi informasi di KESDM yang efektif dan referensi penelitian sebelumnya antara lain:
efisien. Alex Pasquini menganalisis fungsi dan ke-
Adapun yang menjadi ruang lingkup masalah lebihan COBIT 5 dengan menilai perbandingan
tersebut adalah antara lain: 1) Penelitian dilakukan dengan COBIT lain dan standar tata kelola yang
pada pemanfaatan TI Pusdatin ESDM sebagai ada, dengan melakukan wawancara dan kuisioner,
NOC unit-unit di lingkungan KESDM yang ter- untuk dapat digunakan oleh perusahaan pengelola
letak di Jl. Medan Merdeka Selatan No 18 Jakarta TI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa COBIT 5
Pusat; 2) Penelitian dilakukan pada domain CO- mampu menyediakan layanan dukungan untuk di-
BIT 5 yaitu Evaluate, Direct, dan Monitor (EDM) gunakan dalam model penilaian baik dari sisi tata
dan Plan, Build, Run, dan Monitor (PBRM), serta kelola maupun manajemen TI [2].
dilakukan pada 32 control domain, hal ini terlihat Cantika Pragita meneliti tentang masalah ya-
pada Tabel 1; 3) Adanya suatu model framework ng terjadi di dalam sistem atau aplikasi pada Di-
IT yang dapat menciptakan suatu kebijakan (Stan- rektorat Sistem Informasi Universitas Telkom, pe-
dar Operasi (SOP), Blueprint, Renstra TI (Renca- laporan kinerja TI, infrastruktur, maupun dari sum-
na Strategis Pengelolaan Teknologi Informasi) dan ber daya TI lainnya. Berdasarkan penelitian, sistem
RPMA) dalam pemanfaatan dan pengelolaan TI di tersebut masih belum memiliki acuan baku dalam
KEDM menangani permasalahan yang mendasar untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ada- meningkatkan manajemen kualitasnya. Oleh kare-
nya suatu evaluasi yang akan membentuk suatu nanya diperlukan evaluasi sistem informasi ini ya-
rekomendasi kebijakan antara lain SOP atau Ren- itu dengan menggunakan standar COBIT 5 yang
stra TI ESDM yang dapat digunakan untuk mem- berfokus pada Domain APO subdomain Manage
permudah proses pengelolaan TI ESDM dengan Quality. Standar COBIT 5 digunakan karena me-
rupakan cukup baik sebagai panduan dan kedetai-
Abdul Hakim, et al., Evaluasi Tata Kelola 111

TABEL 3 TABEL 4
ALIGN, PLAN, AND ORGANIZE (APO) BUILD, ACQUIRE, AND IMPLEMENT (BAI)
No Domain Pertanyaan No Domain Pertanyaan
1 APO01 Bagaimana organisasi mengintergasi 1 BAI01 Bagaimana sistem keamanan yang
proses yang khusus untuk TI dengan memadai sudah dimiliki
proses manajemen bisnis organisasi 2 BAI02 Bagaimana organisasi sistem pelaporan
2 APO02 Bagaimana organisasi telah kinerja
mengidentifikasi potensi teknologi 3 BAI03 Bagaimana mengelola solusi identifikasi
dalam menciptakan pelayanan publik. dan membangun dan pengawasan
3 APO03 Bagaimana organisasi memfasilitasi terhadap insfrastruktur sofware dan
penciptaan TI yang optimal. hadware.
4 APO04 Bagaimana organisasi menempatkan TI 4 BAI04 Bagaimana melakukan pengawasan
berfungsi dalam struktur organisasi terhadap kapasitas dari sumberdaya TI
5 APO05 Bagaimana organisasi tentang sistem yang ada.
pelaporan organisasi sesuai waktu 5 BAI05 Bagaimana penetapan rencacana uji
diterntukan perubahan TI sudah sesuai standar.
6 APO6 Bagaimana organisasi memiliki skala 6 BAI06 Bagaimana melakukan perubahan
proritas anggaran TI dilakukan secara mendadak dan bagaiman
7 APO07 Bagaimana proses perekrutan personil dengan pendokumentasiannya
sesuai dengan kebijakan dan prosedur 7 BAI07 Bagaimana melakukan penetapan
8 APO08 Bagaimana koordinasi dalam penerapan rencacana uji perubahan transisi sudah
integrasi pengelolaan jaringan dengan sesuai standar
unit-unit di lingkungan KESDM 8 BAI08 Bagaimana organisasi dapat melakukan
9 APO09 Bagaimana organisasi melakukan perencaaan pengembangan SDM untuk
kontrak kerja sama dengan pihak lain solusi opresional
dalam pengelolaan insfastruktu TI 9 BAI09 Bagaimana melakukan pengawasan dan
10 APO010 Bagaimana mengidentifikasi dan solusi terhadap aset pengelolaan TI
pemeliharaan dari pengadan barang TI. 10 BAI10 Bagaimana memiliki identifikasi dan
11 APO11 Bagaimana organisasi meningkatkan pemeliharaan dari pengadan barang
layan kulitas TI
12 APO12 Bagaimana menilai kemungkinan dan
dampak dari semua risiko yang rapa karakteristik tingkat kematangan. Metode ya-
teridentifikasi. ng dimodifikasi untuk penilaian tingkat kematang-
13 APO13 Bagaimana sistem keamanan yang
memadai sudah dimiliki.
an kemudian diimplementasikan pada proses audit
PT. Pos Indonesia menggunakan COBIT 4. Proses
wawancara dan keusioner digunakan untuk mengu-
lan setiap aktivitas di prosesnya. COBIT 5 meru- mpulkan data secara langsung dari semua penggu-
pakan standard untuk melakukan audit penggunaan na. Hasil audit memberikan nilai yang lebih realis-
TI dan digunakan sebagai acuan untuk mengha- tis untuk menyesuaikan tingkat kematangan yang
silkan dokumen (temuan dan rekomendasi) yang berasal dari temuan fakta dan dapat mengungkap-
merupakan hasil audit sistem informasi pada Di- kan beberapa kondisi riil yang ada. Analisis dari te-
rektorat Sistem Informasi Universitas Telkom. Hal muan fakta juga dapat memberikan beberapa reko-
ini diharapkan dapat membantu Direktorat Sistem mendasi untuk meningkatkan sumber daya TI [4].
Informasi Universitas Telkom dalam meningkat-
kan manajemen kualitas serta mencapai keunggu- Control Objectives for Information and related
lan operasional sehingga dapat bermanfaat bagi ke- Technology (COBIT) 5
majuan organisasi. Metode penelitian yang dilaku-
kan adalah dengan pengambilan data wawancara COBIT 5 adalah kerangka bisnis untuk tatakelola
dan kuesioner. Dari hasil evaluasi yang dilaksa- dan manajemen organisasi dan perusahaan IT (IT
nakan, pengukuran capability level proses area governance framework). COBIT merupakan suatu
APO11-Manage Quality pada Direktorat Sistem sistem yang mendukung para manajer untuk meng-
Informasi Universitas Telkom, diperoleh hasil ca- koordinasikan kebutuhan perusahaan. COBIT 5
pability level 3, level rata-rata 3.38, artinya APO11 memiliki prinsip sebagai berikut (Gambar 2): 1)
sedang dalam tahap menuju capability level 4 dan Memenuhi kebutuhan stakeholder (meeting stake-
masih mencapai 0.38 di atas level 3 [3]. holder needs), dimana perusahaan dapat memberi-
Falahah mengevaluasi kinerja manajemen TI kan sebuah nilai bagi para stakeholder-nya. Misal-
dengan menggunakan beberapa tujuan kontrol, me- nya, dengan menjaga keseimbangan antara realisa-
tode, dan pengukuran kematangan standard. Peni- si keuntungan dan risiko yang mungkin; 2) Meling-
laian terhadap tingkat kematangan biasanya meru- kupi seluruh perusahaan (covering the end-to-end),
pakan langkah pertama untuk memulai proses audit yaitu dengan memberikan pandangan tentang tata
dalam suatu organisasi. Fahala mengusulkan modi- kelola dan manajemen TI dalam satu organisasi
fikasi metode pengukuran tingkat kematangan de- ber-dasarkan sejumlah enabler yang ada di sekitar
ngan pendekatan yang lebih realistis. Pendekatan organisasi/perusahaan tersebut; 3) Menerapkan
yang diusulkan tersebut memetakan adanya bebe- suatu kerangka tunggal yang terintegrasi (applying


112 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 10, Issue 2, October 2014

TABEL 5 TABEL 7
DELIVER, SERVICE AND SUPPORT (DSS) HASIL PERHITUNGAN EVALUASI EDM
No Domain Pertanyaan Domain Perta- Tingkat Indek Target Gap
1 DSS01 Bagaimana mengimplementasikan Proses nyaan Level Level
prosudur operasi TI untuk mendukung EDM01 3 3 1 3 -2
kinerja. EDM02 5 3 2 3 -1
2 DSS02 Bagaimana layanan TI untuk mendukung EDM03 5 3 2 3 1
kinerja eksternal. EDM04 5 2 3 3 1
3 DSS03 Bagaimana mengelola permasalahan TI EDM05 11 3 4 3 1
sudah sesuai standar. EDM Rata-rata 2 3 0

TABEL 6 TABEL 8
MONITOR, EVALUATE, AND ASSESS (MEA) HASIL PERHITUNGAN EVALUASI APO
No Domain Pertanyaan Domain Pertanyaan Tingkat Indek Target Gap
1 MEA01 Bagaimana mengevaluasi dan menye- Proses Level Level
laraskan kerangka tata kelola teknologi APO01 23 4 6 3 2
informasi dengan tata kelola organisasi APO02 15 3 5 3 2
secara keseluruhan. APO03 13 3 4 3 1
2 MEA02 Bagaimana melakukan penilaian tujuan APO04 15 3 5 3 2
yang direncanakan telah dicapai, menca- APO05 15 3 5 3 2
kup sumber dana yang digunakan dan APO6 15 3 5 3 2
kinerja yang telah ditargetkan terpenuhi. APO07 15 3 5 3 2
3 MEA03 Bagaimana mengidentifikasi secara terus APO08 15 3 5 3 2
menerus, hukum lokal dan internasional, APO09 15.0 3 5 3 2
peraturan, dan persyaratan eksternal la- APO010 5 3 2 3 1
innya yang harus dipenuhi untuk dima- APO11 7 3 2 3 1
sukkan ke dalam kebijakan organisasi, APO12 11 3 4 3 1
standard, prosedur dan metodologi tek- APO13 5 3 2 3 1
nologi informasi APO Rata-rata 4 3 1

a single integrated framework). COBIT 5 meru- Ensure risk optimisation (EDM03); 4) Resource
pakan framework terintegrasi yang dapat diseja- optimisation (EDM04); 5) Ensure stakeholder tra-
jarkan dengan standar lainnya yang berhubungan nsparency (EDM05). Rinciannya terdapat pada Ta-
dengan TI dalam menyediakan arahan pada akti- bel 2.
vitas TI dalam s atu perusahaan; 4) Menggunakan Plan, Build, Run, and Monitor (PBRM)
sebuah pendekatan yang menyeluruh (enabling a Pada domain manajemen ini terdapat 4 domain,
holistic approach) yang mendefinisikan enabler yaitu: 1) Penyelarasan, Perencanaan, dan Pengatur-
dalam satu perusahaan sehingga tata kelola dan an (Align, Plan, and Organize/APO) yang di da-
manajemen TI menjadi efektif dan efisien; 5) Pe- lamnya terdapat 13 subproses; 2) Membangun,
misahan tata kelola dari manajemen (separating Memperoleh, dan Mengimplementasikan (Build,
governance from management). Hal ini menjelas- Acquire, and Implement/BAI) yang memiliki 10
kan perbedaan antara tata kelola dan manajemen. subproses; 3) Mengirimkan, Layanan, dan Duku-
Dua disiplin penting yang di dalamnya juga ter- ngan (Deliver, Service and Support/DSS), memili-
dapat struktur, aktivitas, tanggung jawab, dan tu- ki 6 subproses; 4) Pengawasan, Evaluasi, dan Pe-
juan yang berbeda satu sama lain [5]. nilaian (Monitor, Evaluate, and Assess/MEA), me-
miliki 3 subproses. Rinciannya terdapat pada Tabel
Model Referensi Proses Dalam COBIT 5 4-6.

Pada COBIT 5 terdapat model referensi proses ya- Kapabilitas Proses Dalam COBIT 5
ng menentukan dan menjelaskan mengenai proses
tata kelola dan manajemen [5]. Pada COBIT 5 ter- Pada COBIT 5 adanya model kapabilitas proses,
dapat dua domain proses yaitu proses tata kelola yang berdasarkan pada ISO/IEC 15504, standar
dan manajemen TI yaitu Evaluate, Direct, and Mo- mengenai Software Engineering dan Process As-
nitor (EDM) serta Plan, Build, Run, and Monitor sessment. Model ini mengukur performa tiap-tiap
(PBRM) dengan penjelasan sebagai berikut: proses tata kelola (EDM-based) atau proses mana-
jemen (PBRM-based) untuk mengidentifikasi area
Evaluate, Direct, and Monitor (EDM). yang akan ditingkatkan performanya.
Pada proses ini, diatur bagaimana cara mengeva- Pada COBIT 5 terdapat enam penilaian kapa-
luasi dan memonitor tata kelola TI pada suatu or- bilitas yang dapat dicapai oleh masing-masing pro-
ganisasi. Terdapat 5 domain proses, yaitu: 1) Ensu- ses, yaitu: 1) Level 0, incomplete process – proses
re governance framework setting and maintenance tidak lengkap; 2) Level 1, performed process – pro-
(EDM01); 2) Ensure benefit deliver (EDM02); 3) ses dijalankan (satu atribut). Pada tahap ini, organi-
Abdul Hakim, et al., Evaluasi Tata Kelola 113

sasi sudah mengimplementasikan namun belum serta kebijakan pengelolaan TI ESDM untuk me-
tercapainnya tujuan; 3) Level 2, Managed Process ningkatkan pelayanan secara efektif dan efisien.
– Proses teratur (dua atribut); Pada tahap ini orga- Bentuk penelitian dilakukan secara deskriptif kua-
nisasi telah menjalankan melaksanakan proses TI litatif dan kuantitatif dengan metode wawancara
dan mencapai tujuannya dilaksanakan secara terke- dan kuesioner. Analisis tata kelola TI ESDM dila-
lola dengan baik, pengelolaan di sini berarti pelak- kukan dengan menggunakan framework COBIT
sanaannya melalui proses perencanaan, evaluasi yaitu dengan mengumpulkan data, memetakan, ke-
dan penyesuaian untuk ke arah yang lebih baik mudian mengolahnya. Hasil yang ingin dicapai
lagi; 4) Level 3, Established Process – Proses tetap melalui penelitian ini adalah berupa rekomendasi
(dua atribut). Pada tahap ini organisasi sudah me- untuk pembuat kebijakan. Hal ini diperrinci dalam
ngimplementasikan proses-proses TI dan terstan- bagan alur penelitian sebagaimana terdapat pada
dar; 5) Level 4, Predictable Process – Pada tahap Gambar 3.
ini organisasi telah melakukan proses implemen-
tasi TI dalam batasan yang ditentukan untuk men- Gambaran Umum Organisasi
capai outcome proses yang diharapkan; 6) Level 5,
Optimising Process - Proses Optimasi (dua atri- Pusat Data dan Informasi ESDM sebagai salah satu
but). Pada tahap ini organisasi telah mengimple- unit dari Sekretariat Jenderal KESDM telah melak-
mentasi proses TI dan terus ditingkatkan secara sanakan berbagai pelayanan data dan informasi,
berkelanjutan. yang meliputi: 1) Pelayanan data dan informasi se-
cara online pada website ataupun publikasi dalam
2. Metode media cetak untuk kepentingan umum; 2) Pengka-
jian strategis untuk mendukung pimpinan dalam
Metode yang digunakan pada penelitian ini meng- menentukan kebijakan; 3) Pengelolaan dan peman-
ikuti kerangka berpikir yang diawalin dengan pe- faatan data hasil kegiatan survei umum, eksplorasi
rumusan permasalahan. Permasalahan yang ada dan eksploitasi minyak dan gas bumi; 4) Pengin-
antara lain adalah evaluasi tingkat kematangan pe- tegrasian layanan data dan informasi online di ling-
ngelolaan TI ESDM dengan framework COBIT 4.1 kungan KESDM dan lintas kementerian (National
Single Window, JDSN); 5) Pengintegrasian jaring-
an komputer dan Internet KESDM.

Perancangan Penelitian

Studi pustaka dilakukan untuk mencari data dan in-


formasi tentang teori, metode dan konsep yang
TABEL 9
HASIL PERHITUNGAN EVALUASI BAI
Domain Pertanyaan Tingkat Indek Target Gap
Proses Level Level
BAI01 9 3 3 3 0
BAI02 15 3 5 3 -2
BAI03 3 3 1 3 -2
BAI04 11 3 4 3 -1
BAI05 5 3 2 3 1
BAI06 5 3 2 3 1
BAI07 7 3 2 3 1
BAI08 9 3 3 3 0
BAI09 10 3 3 3 0
BAI10 15 3 5 3 -2
BAI Rata-rata 3.0 3.0 -0.4

TABEL 10
HASIL PERHITUNGAN EVALUASI DSS
Domain Pertanyaan Pernyataan Indek Target Gap
Proses Level
DSS01 15 3 5 3 -2
DSS02 9 3 3 3 0
DSS03 15 2 8 3 -5
DSS04 15 3 5 3 -2
DSS05 5 2 3 3 1
DSS06- 8 3 3 3 1
DSSRata-rata 4 3 -1

Gambar 3. Alur Penelitian


114 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 10, Issue 2, October 2014

TABEL 11 TABEL 12
HASIL PERHITUNGAN EVALUASI MEA KESENJANGAN ANTARDOMAIN
Domain Responden Pernyataan Indek Target Gap Domain Pertanyaan Pernyataan Indek Target Gap
Proses Level Proses Level
MEA01 10 3 3 3 0 EDM 46 14 2 3 0
MEA02 15 3 5 3 2 APO 146 40 4 3 1
MEA03 15 3 5 3 2 BAI 89 30 3 3 0
MEA Rata-rata 4 3 1 DSS 67 16 4 3 -1
MEA 40 9 4 3 1
Rata-rata 4 3 0
sesuai dengan permasalahan. Penelitian dilakukan
dengan studi kasus untuk mengukur tingkat kema- Pada tahap ini, proses teknologi informasi yang se-
tangan pengelolaan TI di Pusat Data Dan Tekno- suai dengan standar COBIT 5 dilakukan dengan
logi KESDM, penelitian ini menggunakan metode pemetaan antara Rusim dengan domain COBIT.
COBIT 5. Pengumpulan data primer dan sekunder Evaluasi penelitian dilakukan dengan model
yang berkaitan dengan TI ESDM juga dilakukan COBIT 5. Tujuannya adalah untuk melihat dari ba-
melalui studi kasus tersebut. gian mana saja proses kegiatan TI KESDM yang
Metode yang digunakan pada penelitian ini masih di bawah level 3, sehingga dapat diusulkan
adalah menggunakan model COBIT untuk mem- dalam membuat suatu kebijakan pengelolaan. Dari
buat sebuah usulan kebijakan pengelolaan TI di bagian dua domain dan 37 control model COBIT 5
KESDM (Renstra, Permen atau blueprint). Dalam akan terlihat tingkat kesenjangan (gap) yang ter-
perhitungan dilakukan beberapa tahapan. Pada ta- dapat pada domain EDM maupun PBRM.
hapan pertama, dilakukan nilai responden seperti
ditunjukkan pada persamaan(1). 3. Hasil dan Analisis

Nilai responden (1) Pada bagian ini, hasil analisis yang dilakukan ter-
∑ Responden terbayak ∑ Responden terkecil
hadap apa yang diperoleh, ditinjau secara kualitatif
∑ Jumlah pertanyaan
dan kuantitatif.
Selanjutnya, dilakukan perhitungan nilai indeks Penentuan tingkat kapabilitas (Capability Le-
dengan persamaan(2) vel) sebagai alat ukur terhadap jawaban responden
dari kuesioner dibuat berdasarkan framework CO-
∑ Nilai responden (2) BIT 5. Kuesioner ini berisi tentang pertanyaan-per-
Indeks
∑ Nilai Pertanyaan tanyaan dari domain control seperti yang terlihat
pada Tabel 3-6.
Setelah itu, dilakukan perhitungan untuk mencari
nilai gap, sebagaimana diberikan pada persamaan Hasil Perhitungan Domain Evaluate, Direct, and
(3). Monitor (EDM)

Nilai Gap Indeks Target (3) Hasil pengukuran tingkat kemampuan (capability),
proses evaluasi tata kelola Teknologi Informasi
menggunakan framework COBIT 5 pada Kemen-
Analisis data mencakup penerapan dan peng-
terian Energi dan Sumber Daya Mineral, dapat di-
ukuran capaian kinerja terhadap tata kelola TI di
lihat pada Tabel 7.
KESDM. Data berasal dari data kuisioner dan wa-
Hasil tingkat model capability skala peneli-
wancara diolah sesuai metode COBIT 5. Tahap-
tian penerapan framework COBIT 5 pada evaluasi
tahap analisis yang dilakukan dengan menyebarkan
tata kelola teknologi informasi di KESDM yaitu
kuesioner dan wawancara untuk mengetahui kon-
skala target 3 (established process) dengan rata-ra-
disi tingkat kematangan TI. Dengan demikian, da-
ta nilai indeks level 2 dan nilai kesejenjangan 0 di-
pat diketahui gap antara tingkat kematangan saat
mana TI KESDM sudah mengimplementasikan ta-
ini dengan tingkat kematangan yang diharapkan.
ta kelola Teknologi Informasi dengan menerapkan
Berdasarkan hasil pengurukuran tersebut, RUSIM
pemeliharaan perangkat TI dan kualitas dengan
ESDM, IT Process, serta control objectives akan
baik, namun belum ditunjang dengan sistem rekru-
diidentifikasi berdasarkan COBIT 5. Hal ini dapat
itmen personel yang sesuai dengan tugas dan fu-
memberikan saran dan rekomendasi dalam penge-
ngsi TI disebabkan tidak adanya suatu standar da-
lolaan tata kelola TI.
lam rekruitmen. Hal ini perlu diperhatikan oleh pa-
ra pemegang kebijakan untuk dapat meningkatkan
Identifikasi Proses Tata Kelola TI
pelayanan menjadi lebih optimal.
Abdul Hakim, et al., Evaluasi Tata Kelola 115

Hasil Perhitungan Domain Align, Plan, and organisasi. Namun, hal ini belum ditunjang dalam
Organize (APO) pengukuran tingkat kepuasan pelayanan umum.
Penilaian tingkat kepuasan dalam pelayanan umum
Hasil tingkat model capability skala penelitian pe- sangat penting untuk mengetahui sejauh mana pe-
nerapan framework COBIT 5 pada domain APO se- layanan kinerja organisasi tercapai. Penilaian ini
perti ditunjukkan pada Tabel 8. Berdasarkan hasil juga merupakan suatu penilaian yang dapat dijadi-
tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir semua kan rekomendasi untuk dapat meningkatkan pela-
telah memenuhi skala target 3 (established pro- yanan dalam bidang TI.
cess) dengan nilai indeks level rata-rata 4 dan nilai
kesenjangan 1 hanya domain APO13 masih di ba- Hasil Perhitungan Domain Monitor, Evaluate,
wah target. Hal ini menunjukkan bahwa TI KE- and Assess (MEA)
SDM sudah melakukan adanya suatu intergrasi an-
tara TI dengan tujuan organisasi KESDM, adanya Hasil tingkat model capability skala penelitian pe-
suatu proritas dalam investasi TI, adanya suatu ke- nerapan framework COBIT 5 pada evaluasi tata ke-
inginan dalam perencanaan pengembangan TI ke lola teknologi informasi di KESDM pada domain
depan, serta adanya suatu tingkat koordinasi di li- MEA berada pada skala target 3 (established pro-
ngkungan pengelola TI internal. Namun, pada sis- cess) dengan nilai rata-rata 4 dan nilai kesenjangan
tem pengelolaan keamanan TI diperlukan suatu pe- 2 pada domain ini organisasi telah mengoptimali-
ningkatan karena hal ini penting dalam distribusi sasikan sistem pelaporan kinerja TI sesuai peren-
data dan kinerja para pengguna pengguna TI di canaan dengan berpedoman pada kebijakan orga-
KESDM. nisasi KESDM. Hasil ini terdapat pada Tabel 11.

Hasil Perhitungan Domain Build, Acquire, and Berdasarkan rekapitulasi rata-rata jawaban
Implement (BAI) dari para responden, maka didapatkan nil-ai rata-
rata tingkat kapabilitas saat ini sebesar 4 pa-da
Hasil tingkat model capability skala penelitian pe- rentang 0. Nilai kapabilitas tertinggi terdapat pada
nerapan framework COBIT 5 pada evaluasi tata ke- APO, DSS dan MEA yaitu sebesar 4, sedang-kan
lola teknologi informasi di KESDM pada domain nilai terendah terdapat pada EDM yaitu sebesar 2.
BAI berada pada skala target 3 (established pro- Rekapitulasi ini dapat dilihat pada Tabel 12.
cess) dengan nilai rata-rata 3 dan nilai kesenjangan
0. Hasil ini terdapat pada Tabel 9. Nilai tertinggi 4. Kesimpulan
dari domain BAI2 dan BAI10 dengan nilai 5 dan
tingkat kesenjangan -2 hal ini telah melewati target Berdasarkan hasil penelitian evaluasi pada domain
yang ditentukan, sedangkan domain BAI5 dan EDM. dengan target capaian rata-rata 2, maka da-
BAI6 dengan nilai 1,7 dengan nilai kesenjangan pat disimpulkan bahwa sistem pengelolaan TI ma-
1,3 yang masih di bawah target di tentukan dimana sih lemah. Namun, pada domain APO dengan nilai
TI KESDM sudah melakukan pengelolaan kinerja rata-rata 4, menunjukkan bahwa sistem manajemen
TI sesuai dengan sasaran perencanaan, pemeliha- TI sudah baik tetapi tetap harus dikembangkan.
raan insfrastruktur TI, dan pengadaan barang TI Hasil nilai yang lemah terdapat pada APO
sesuai dengan ketentuan standar pengadaan bara- subdomain APO13 yang hanya mampu memper-
ng, namun masih adanya kelemahan pada sisi peru- oleh nilai rata rata 2.38 menunjukkan masih adanya
bahan sistem baik dari segi software dan hardware kelemahan dalam penangan keamanan dalam pe-
disebabkan oleh tidak adanya pendokumentasian ngelolaan TI. Hal ini akan mengganggu distribusi
memadai. data dan kinerja pengguna.
Hasil penelitian evaluasi pada domain BAI
Hasil Perhitungan Domain Deliver, Service and dengan target capaian 3 menunjukkan hampir se-
Support (DSS) muanya memenuhi syarat. Akan tetapi masih terda-
pat kelemahan pada sisi perubahan sistem baik dari
Hasil tingkat model capability skala penelitian pe- segi software dan hardware disebabkan oleh tidak
nerapan framework COBIT 5 pada evaluasi tata ke- adanya pendokumentasian memadai.
lola teknologi informasi di KESDM pada domain
DSS berada pada skala target 3 (established pro- Referensi
cess) dengan nilai rata-rata 4, dan nilai kesenjangan
-1. Hasil ini ditunjukkan pada Tabel 10. Nilai ter- [1] Rencana Umum Sistem Informasi KESDM
tinggi dicapai pada domain DSS1 dan DSS4 de- (RUSIM): 393.K/73/MEM/2003 tentang Pe-
ngan nilai 5 dan nilai kesenjangan -2. Hal ini me- ngembangan E-Government KESDM
nandakan perlunya optimasi dalam hal implement- [2] Pasquini, A. and Galiè, E., 2013. COBIT 5
tasi dan pemeliharaan TI untuk menunjang kinerja and the Process Capability Model. Improve-


116 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 10, Issue 2, October 2014

ments Provided for IT Governance Process. Framework (Case study: IT Management


Proceedings of FIKUSZ, 13, pp.67-76. audit of PT.POS Indonesia)”, in Information
[3] Cantika Pragita, ST., MT, Yanuar Firdaus, and Communication Technology for the Mu-
and ST., MT., Erda Perdana, "Analisis Audit slim World (ICT4M), International Conferen-
Sistem Informasi pada Domain APO (Align, ce on, 2010, pp. B-8-B-13.
Plan, Organize) Manage Quality dengan me- [5] Oliver, D. and Lainhart, J., 2012. COBIT 5:
nggunakan COBIT Framework," 2014 Adding value through effective GEIT. ED-
[4] Falahah, “Implementation of modified matu- PACS, 46(3), pp.1-12.
rity level measurement model for AI1 COBIT

Lampiran

LAMPIRAN TABEL I
TUJUAN DAN SASARAN TI PUSDATIN
No Tujuan No Sasaran
1 Mendukung penerapan e-government nasional di 1 Rumusan kebijakan, aturan, standar, pedoman, hasil
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral kajian, statistik skala nasional, serta informasi publik
yang dapat dilihat di situs KESDM pada hari
diumumkan.
2 Sistem informasi internal (proses pengadaan barang,
kepegawaian, dan inventaris) telah berbasis web dan
mengarah ke paperless automation
3 Pengelola e-government Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral telah menggunakan standard
operating procedure (SOP) atau standar prosedur
operasional.
4 Penilaian setahun sekali sesuai dengan kriteria
penilaian yang ada dalam Standar Prosedur
Operasional (SOP).
2 Meningkatkan kinerja Departemen Energi dan 5 Terbentuknya Network Operating Center (NOC) di
Sumber Daya Mineral Jakarta dan Bandung.
3 Menjamin ketersediaan informasi yang akurat dan 6 Aplikasi online untuk keperluan perizinan
tepat waktu di lingkungan Departemen Energi dan kepengusahaan sektor Energi dan Sumber Daya
Sumber Daya Mineral, Mineral.
7 Terbentuknya infrastruktur informasi sektor Energi
dan Sumber Daya Mineral untuk skala nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota
4 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam 8 Semua pegawai telah menggunakan back-office untuk
menjalankan roda pemerintahan; keperluan kedinasan.
5 Membantu Pemerintah Pusat dan lembaga negara lain, 9 Tersedianya bandwidth minimal 2 mbps yang
Pemerintah Daerah, dan pelaku bisnis untuk menghubungkan unit-unit Departemen Energi dan
memanfaatkan infrastruktur yang telah ada Sumber Daya Mineral untuk mendukung semua
aplikasi.
6 Mempercepat dan memperluas penyebaran informasi 10 Terbentuknya infrastruktur informasi sektor Energi
dari Depertemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan Sumber Daya Mineral untuk skala nasional,
kepada masyaraka provinsi, dan kabupaten/kota

LAMPIRAN TABEL II
IT BISNIS PUSDATIN ESDM
No Sasaran
1 Rumusan kebijakan, aturan, standar, pedoman, hasil kajian, statistik skala nasional, serta informasi publik yang dapat
dilihat di situs Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral pada hari diumumkan.
2 Sistem informasi internal (proses pengadaan barang, kepegawaian, dan inventaris) telah berbasis web dan mengarah
ke paperless automation
3 Pengelola e-government Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral telah menggunakan standard operating
procedure (SOP) atau standar prosedur operasional.
4 Penilaian setahun sekali sesuai dengan kriteria penilaian yang ada dalam Standar Prosedur Operasional (SOP).
5 Terbentuknya Network Operating Center (NOC) di Jakarta dan Bandung.
6 Aplikasi online untuk keperluan perizinan kepengusahaan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.
7 Terbentuknya infrastruktur informasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral untuk skala nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota
8 Semua pegawai telah menggunakan back-office untuk keperluan kedinasan.
9 Tersedianya bandwidth minimal 2 mbps yang menghubungkan unit-unit Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral untuk mendukung semua aplikasi.
10 Terbentuknya infrastruktur informasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral untuk skala nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota
Abdul Hakim, et al., Evaluasi Tata Kelola 117

LAMPIRAN TABEL III


TARGET VERSI COBIT 5
Bidang No. Target
Keuangan 1 Penyelarasan IT dan strategi bisnis
2 Komitmen IT dan dukungan untuk kepatuhan bisnis dengan undang-undang dan peraturan
eksternal
3 Komitmen manajemen eksekutif untuk membuat keputusan yang terkaitdengan IT
4 Risiko bisnis Managed terkait IT-
5 Manfaat yang direalisasi dari IT-enabled investasi dan layanan portofolio
6 Transparansi biaya TI, manfaat dan risiko
Pelanggan 7 Penyampaian layanan TI sesuai dengan kebutuhan bisnis
8 Penggunaan Memadai aplikasi, informasi dan solusi teknologi
Internal 9 Kestabilan IT
10 Keamanan informasi, infrastruktur pengolahan dan aplikasi
11 Optimalisasi aset TI, sumber daya dan kemampuan
12 Pemberdayaan dan dukungan dari proses bisnis dengan mengintegrasikan aplikasi dan
teknologi ke dalam proses bisnis
13 Pengiriman program memberikan manfaat, tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi
persyaratan dan standar kualitas
14 Ketersediaan informasi yang dapat dipercaya dan berguna untuk pengambilan keputusan
15 Kepatuhan IT dengan kebijakan internal
Pengembangan 16 Bisnis dan TI personel yang kompeten dan termotivasi
dan Pembelajaran
17 Pengetahuan, keahlian dan inisiatif untuk inovasi bisnis

Anda mungkin juga menyukai