Anda di halaman 1dari 8

JUITA p-ISSN: 2086-9398 (print); e-ISSN: 2579-9801 (online); Volume VI, Nomor 2, November 2018

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi


Menggunakan
Kerangka Kerja COBIT 5
(Evaluation of Information Technology Governance
Using COBIT 5 Framework)
Septi Fajarwati 1, Sarmini 2, Yuyun Septiana3
1,2,3
Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto
Jl. Let. Jend. Pol Soemarto Watumas Telp/Fax. (0281) 623321
1septi.semangat45@amikompurwokerto.ac.id
2sarmini@amikompurwokerto.ac.id
3septiana.yuyun@yahoo.com

Abstrak – Agar dapat memberikan pelayanan yang levels of the current capability of IT implementation in
maksimal kepada masyarakat, maka diperlukan sebuah Baturraden Sub-district Office, that was at level 1
tata kelola Teknologi Informasi (TI) yang baik. Tata (Performed process) with a value of 1.75. This showed that
kelola TI yang tidak efektif dapat menyebabkan kerugian IT implementation in Baturraden Sub-district Office has
bisnis, biaya diluar perkiraan, kualitas penggunaan TI been running and reaching its goal but there is no process
yang rendah serta kegagalan TI memberikan nilai kepada to ensure the benefits in the delivery process and risk
perusahaan. Evaluasi tata kelola TI di Kantor Kecamatan optimization are set, and achieving the expected output.
Baturraden bertujuan untuk mengukur tingkat
kapabilitas dan mengetahui sejauh mana tata kelola TI di Keywords - IT Governance, Capability Level, COBIT 5
Kantor Kecamatan Baturraden dengan mengacu pada
referensi COBIT 5. Berdasarkan hasil perhitungan I. PENDAHULUAN
tingkat kapabilitas yang telah dicapai oleh masing-masing
proses domain EDM, maka didapatkan hasil tingkat Perkembangan TI telah mengubah cara pandang
kapabilitas saat ini implementasi TI di Kantor bagaimana implementasi TI dalam sebuah organisasi
Kecamatan Baturraden berada pada tingkat 1 (Proses
baik itu instansi swasta maupun pemerintahan. TI tidak
dijalankan) dengan nilai sebesar 1,75. Hal ini
menunjukan bahwa implementasi TI di Kantor
lagi hanya dianggap sebagai pendukung akan tetapi
Kecamatan Baturraden telah berjalan dan mencapai telah menjadi bagian utama organisasi dalam proses
tujuannya namun belum ada proses untuk memastikan bisnis yang dijalankannya guna memperoleh
keuntungan dalam proses pengiriman dan optimasi keunggulan kompetitif pada organisasi. Pola pekerjaan,
resiko yang ditetapkan, dan dicapainya keluaran yang kinerja pegawai, dan sistem manajemen dalam sebuah
sesuai harapan. organisasi telah berubah karena adanya peran TI dalam
organisasi. Diakui bahwa TI memiliki peran penting
Kata kunci – Tingkat Kapabilitas, Tata Kelola TI, dalam meningkatkan praktik tata kelola perusahaan,
COBIT 5 karena pada proses bisnis yang kritis biasanya akan
secara otomatis dan direktur bergantung pada informasi
Abstract - In order to provide maximum service to the
community, a good Information Technology (IT)
yang diberikan oleh sistem TI untuk pengambilan
governance is required. Ineffective IT governance can lead keputusan mereka.
to business losses, unexpected costs, low IT usage and IT Kecamatan adalah bagian dari daerah
failures in delivering value to companies. Evaluation of IT kabuapaten/kota yang memiliki kewenangan untuk
governance in Baturraden Sub-district Office aims to meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
measure the level of capability and to know the extent of IT pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan
governance in Baturraden Sub-district Office by using masyarakat desa/kelurahan yang dipimpin oleh seorang
COBIT 5. Based on the calculation of the level of capability Camat. Kantor Kecamatan Baturraden terletak di Jl.
that has been achieved by each EDM domain process, it got

Evaluasi Tata Kelola ... | Fajarwati, S., Sarmini, Septiana, Y., 73 – 80 73


JUITA p-ISSN: 2086-9398 (print); e-ISSN: 2579-9801 (online); Volume VI, Nomor 2, November 2018

Raya Baturraden Km 7, sebagai kantor pemerintahan kelola TI [6]. Dibandingkan dengan model tata kelola
yang memiliki tugas kewenangan untuk memberikan lainnya, COBIT secara lebih lengkap dan luas
pelayanan publik. Agar dapat memberikan pelayanan menyediakan untuk mempermudah organisasi dalam
yang maksimal kepada masyarakat maka diperlukan memperoleh daya guna dari penggunaan TI [2][7].
sebuah tata kelola TI yang baik dalam penyelenggaraan Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan
pemerintahannya [1]. dengan evaluasi tata kelola TI menggunakan kerangka
Untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai, kerja COBIT 5. Penelitian yang dilakukan oleh [8],
Kecamatan Baturraden telah mengintegrasikan TI menjelaskan bahwa perlunya evaluasi proses tata kelola
dalam setiap proses kegiatannya baik kegiatan TI pada PT Pos Indonesia untuk mengetahui dan
administrasi internal maupun pelayanan kepada memahami kondisi TI saat ini dan kemampuan untuk
masyarakat. Implementasi TI di Kantor Kecamatan mencapai tujuan bisnis organisasi dengan
Baturraden dapat dilihat dengan penerapan berbagai menggunakan COBIT versi 5. Kemudian penelitian
aplikasi pendukung seperti e-Office yang digunakan berikutnya dilakukan oleh [9], penelitian tersebut
untuk kegiatan internal karyawan, SIAK yang berfungsi menggunakan kerangka kerja COBIT 5 untuk
untuk percetakan Kartu Keluarga (KK) dan mesin memperkirakan tingkat kemampuan tata kelola TI
perekaman e-KTP. pada aspek manajemen SDM sebagai salah satu cara
Dalam menunjang proses bisnis pada organisasi menilai sistem dari perspektif teknologi dan untuk
implementasi TI tidak selamanya dapat berjalan sesuai mengetahui pencapaian pada manajemen pengelolaan
harapan dan mencapai keberhasilan tujuan organisasi. SDM. Hal yang serupa juga dilakukan oleh [10] dalam
Ada resiko kegagalan yang cukup besar dalam penelitiannya menggunakan COBIT 5 untuk
implementasi TI dikarenakan nilai investasi yang memperkirakan tingkat kematangan implementasi TI
menyertainya cukup besar. Oleh karena itu, agar Akademik di Unjani, hal ini dikarenakan COBIT 5
implementasi TI dapat berjalan dan digunakan secara lebih fokus terhadap proses-proses yang hanya akan
maksimal, organisasi memerlukan suatu kerangka kerja dinilai sesuai dengan hasil pemetaan proses yang telah
yang dapat membantu organisasi untuk membenahi tata dilakukan.
kelola TI sesuai dengan standar tata kelola TI. Tata Evaluasi tata kelola TI di Kantor Kecamatan
kelola TI yang tidak efektif dapat menyebabkan Baturraden bertujuan untuk mengukur tingkat
kerugian bisnis, biaya diluar perkiraan, kualitas kapabilitas dan mengetahui sejauh mana tata kelola TI
penggunaan TI yang rendah serta kegagalan TI di Kantor Kecamatan Baturraden. Proses domain
memberikan nilai kepada perusahaan [2]. Evaluate, Direct and Monitoring (EDM) menjadi fokus
Tata kelola TI merupakan sebuah kerangka kerja dalam penelitian ini karena proses domain EDM secara
yang memastikan infrastruktur TI organisasi dapat khusus menjabarkan proses tata kelola.
mendukung pencapaian strategi dan tujuan perusahaan
[3][4]. Penting dan perlunya evaluasi tata kelola TI II. METODE PENELITIAN
dilakukan adalah untuk memastikan keselarasan
organisasi TI dengan tujuan organisasi sehingga Kerangka penelitian sebagaimana pada Gambar 1.
penggunaan TI dapat mendukung organisasi untuk menggambarkan langkah-langkah penyelesaian masalah
mencapai tujuannya [5]. pada penelitian ini yang mengacu pada kerangka kerja
Control Objective for Information and Related COBIT 5, kerangka kerja tersebut diadopsi dari ISACA
Technology (COBIT) merupakan salah satu standar [6].
kerangka kerja yang digunakan untuk menilai tata

74 Evaluasi Tata Kelola ... | Fajarwati, S., Sarmini, Septiana, Y., 73 – 80


JUITA p-ISSN: 2086-9398 (print); e-ISSN: 2579-9801 (online); Volume VI, Nomor 2, November 2018

Tahap1- Perencanaan Penelitian

Studi Pustaka Observasi Wawancara

Tahap 2- Scenario Mapping

Mapping
Mapping IT
Sasaran Enterprise Enterprise
. related Goals to
Goals Goals to IT
Process
related Goals

Penyusunan
kuesioner

Tahap 3- Capability Level dan Analisis GAP

Perhitungan
Kuesioner Capability Analisis GAP Rekomendasi
Level

Gambar 1. Kerangka Penelitian

Berdasarkan pada Gambar 1., berikut adalah C. Tingkat Kapabilitas dan Analisis Kesenjangan
penjelasan masing-masing dari tahapan kerangka Tahap ini adalah tahapan untuk menghitung tingkat
penelitian: kapabilitas dan analisis kesenjangan dengan menyusun
A. Perencanaan Penelitian dan menjabarkan temuan-temuan evaluasi untuk setiap
Tahap perencanaan diawali dengan melakukan studi proses domain EDM01, EDM02, EDM03, EDM05.
pustaka, observasi dan wawancara pada objek Process Assessment Model (PAM) adalah model
penelitian. Hal ini dilakukan untuk menemukan proses penilaian proses pada kerangka kerja COBIT 5 dengan
domain pada COBIT 5 yang terpilih sesuai dengan mengaplikasikan pendekatan baru berbasis pada
ruang lingkup kebutuhan penelitian. International Organization for Standardization
(ISO)/International Electrotechnical Commission (IEC)
B. Skenario Pemetaan 15504 [11]. Ada 6 (enam) tingkat kapabilitas yang
Pada langkah ini pemetaan dilakukan untuk dapat dicapai oleh masing-masing proses, yaitu:
memetakan sasaran strategis Kantor Kecamatan
1) Proses tidak lengkap. Pada tingkat ini tidak
Baturraden terhadap tujuan COBIT 5 untuk diketahui
mengimplementasikan proses atau gagal mencapai
kebutuhan sasaran strategis objek. Tahapan ini untuk
tujuannya.
mendapatkan proses-proses yang nantinya akan
digunakan sebagai referensi perancangan kuesioner 2) Proses dijalankan. Pada tingkat ini telah
evaluasi. berhasil mengimplementasikan proses dan mencapai
tujuannya.

Evaluasi Tata Kelola ... | Fajarwati, S., Sarmini, Septiana, Y., 73 – 80 75


JUITA p-ISSN: 2086-9398 (print); e-ISSN: 2579-9801 (online); Volume VI, Nomor 2, November 2018

3) Proses teratur. Pada tingkat ini telah saat ini yang diperoleh dari evaluasi dengan tingkat
menjalankan dan mengimplementasikan proses dengan kapabilitas yang diharapkan. Analisis kesenjangan
cara yang lebih teratur dan menetapkan, mengendalikan diterapkan untuk setiap proses domain yang terpilih.
serta menjaga dengan baik produk yang dihasilkan.
4) Proses tetap. Pada tingkat ini implementasi TI III. HASIL DAN PEMBAHASAN
telah menggunakan proses tertentu yang telah
disepakati dan mencapai keluaran yag sesuai harapan. A. Menentukan Domain dan Kontrol Proses
5) Proses yang dapat diprediksi. Pada tingkatan 1) Sasaran tujuan perusahaan. Dalam
ini telah menjalankan proses dalam batasan yang menentukan sasaran tujuan perusahaan mengacu pada
ditentukan untuk dicapai keluaran proses yang sesuai aliran sasaran tujuan COBIT 5 yang meliputi 17 tujuan
dengan harapan. perusahaan secara umum yang dikelompokan
berdasarkan dimensi keseimbangan kartu nilai [6].
6) Proses optimasi. Pada tingkat ini terus
Untuk menentukan sasaran tujuan perusahaan dilakukan
meningkatkan proses secara berkelanjutan sehingga
dengan mengidentifikasi COBIT tujuan perusahaan
tujuan bisnis saat ini dan masa depan dapat dipenuhi.
yang kemudian disesuaikan dengan tujuan Kantor
Setelah tahap penilaian tingkat kapabilitas Kecamatan Baturraden. Dari tahap ini akan didapatkan
dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan hasil pemetaan tujuan Kantor Kecamatan Baturraden.
analisis kesenjangan. Analisis kesenjangan ini Hasil pemetaan ditunjukan pada Gambar 2.
digunakan untuk membandingkan tingkat kapabilitas

Gambar 2. Hasil Pemetaan Sasaran Tujuan Kantor Kecamatan Baturraden

2) Pemetaan Tujuan Perusahaan untuk Sasaran dengan TI adalah dukungan utama untuk tujuan
Terkait TI. Pemetaan menunjukan bagaimana masing- perusahaan. Sedangkan S adalah singkatan dari
masing tujuan yang terkait dengan TI didukung oleh Sekunder, menunjukan masih ada hubungan yang kuat
proses yang terkait dengan COBIT 5 [6]. tetapi kurang penting hubungannya dimana tujuan yang
berkaitan dengan TI adalah dukungan sekunder untuk
Gambar 3. menunjukan hasil pemetaan tujuan
tujuan perusahaan. Penentuan hubungan tersebut P atau
perusahaan untuk sasaran terkait TI dimana P adalah
S mengacu pada proses COBIT 5 [6].
singkatan dari Primer, yang menunjukan adanya
hubungan yang penting dimana tujuan yang berkaitan

76 Evaluasi Tata Kelola ... | Fajarwati, S., Sarmini, Septiana, Y., 73 – 80


JUITA p-ISSN: 2086-9398 (print); e-ISSN: 2579-9801 (online); Volume VI, Nomor 2, November 2018

Gambar 3. Hasil Pemetaan Tujuan Perusahaan untuk Sasaran Terkait TI


3) Pemetaan TI Terkait Sasaran ke Proses. tujuan perusahaan. Keempat proses domain tersebut
Berdasarkan hasil dari pemetaan yang sebelumnya telah adalah EDM01, EDM02, EDM03, EDM05 seperti pada
dilakukan, maka didapatkan 4 (empat) proses domain Gambar 4. Dalam membuat kuesioner mengacu pada
yang memiliki skala primer dimana tujuan yang proses COBIT 5 yaitu PAM dari ISACA [11].
berkaitan dengan IT adalah dukungan utama untuk

Evaluasi Tata Kelola ... | Fajarwati, S., Sarmini, Septiana, Y., 73 – 80 77


JUITA p-ISSN: 2086-9398 (print); e-ISSN: 2579-9801 (online); Volume VI, Nomor 2, November 2018

Gambar 4. Hasil Pemetaan TI Terkait Sasaran ke Proses

4) Proses Pengukuran Tingkat Kapabilitas. Tahap c) Tingkat 3 dengan perolehan 1 yang terdiri dari
ini dilakukan dengan menilai proses domain yang domain EDM 05.
terpilih, dimana masing-masing proses domain tersebut
dicek secara bertahap apakah proses tersebut telah
memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
pada masing-masing tingkat, mulai dari tingkat 1
hingga 5. Untuk memenuhi syarat penilaian terdapat
ketentuan kategori yang harus dipenuhi untuk setiap
tingkatnya, yaitu satu proses akan mendapat kategori
Largely achieved (L) jika nilai yang didapatkan adalah
50-80% dan jika nilai yang dicapai adalah 85-100%
maka kategori yang diperoleh adalah Fully achieved (F)
[6].
Hasil dari perhitungan tingkat kapabilitas
ditampilkan dalam grafik perhitungan tingkat Gambar 5. Grafik Perhitungan Tingkat Kapabilitas
kapabilitas yang ditunjukan pada Gambar 5[12]. Dari grafik perhitungan tingkat kapabilitas yang
Gambar 5. menjelaskan hasil perhitungan tingkat ditunjukan pada Gambar 5, kemudian dibuat diagram
kapabilitas pada proses domain EDM yaitu: jaring laba-laba yang menunjukkan tingkat kapabilitas
a) Tingkat 1 dengan perolehan 2 yang terdiri dari yang dicapai, target tingkat kapabilitas yang diharapkan
domain EDM 02 dan EDM 03. dan kesenjangan dari masing-masing proses EDM yang
b) Tingkat 2 dengan perolehan 1 yang terdiri dari dinilai sebagaimana pada Gambar 6.
domain EDM 01.

78 Evaluasi Tata Kelola ... | Fajarwati, S., Sarmini, Septiana, Y., 73 – 80


JUITA p-ISSN: 2086-9398 (print); e-ISSN: 2579-9801 (online); Volume VI, Nomor 2, November 2018

Keterangan :
yn(y0....y5) = jumlah proses yang berada di tingkat n
z = jumlah proses yang dievaluasi

Berdasarkan persamaan 1, didapatkan hasil perhitungan


tingkat kapabilitas sebagai berikut:

(0∗0)+(1∗2)+(2∗1)+(3∗1)+(4∗0)(5∗𝑦0)
= 4
7
=4
= 1.75

IV. PENUTUP

Gambar 6. Diagram Jaring Laba-Laba Analisis A. Simpulan


Kesenjangan
1) Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata tingkat
Berdasarkan hasil perhitungan 4 proses domain kapabilitas yang telah dicapai oleh proses domain
yang terpilih, kemudian menjadi acuan untuk EDM01, EDM02, EDM03, EDM05 maka diperoleh
mengetahui analisis kesenjangan dengan terlebih dahulu hasil tingkat kapabilitas saat ini implementasi TI di
menentukan target yang ingin dicapai. Hasil analisis Kantor Kecamatan Baturraden berada pada tingkat 1
kesenjangan ditunjukkan pada TABEL I. [12]: (Proses dijalankan) dengan nilai sebesar 1,75. Hal ini
menunjukkan bahwa implementasi TI di Kantor
TABEL I Kecamatan Baturraden telah berjalan dan mencapai
HASIL ANALISIS KESENJANGAN
tujuannya, namun belum ada proses untuk memastikan
No IT Keterangan Ting Targ GAP
Process kat et
keuntungan dalam proses pengiriman dan optimasi
1 EDM 01 Framework 2 3 1 resiko yang ditetapkan, dan dicapai keluaran yang
tata kelola sesuai harapan.
sudah diatur 2) Untuk menciptakan tata kelola TI yang sesuai
dan dengan target yang diharapkan, maka Kantor
melakukan Kecamatan Baturraden dapat merapikan tata kelola TI
perawatan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Proses ini dapat
secara
diawali dengan fokus pada pencapaian tingkat 1
berkala
2 EDM 02 Memastikan 1 3 2
bertahap sampai dengan tingkat 3, yaitu dengan cara
keuntungan melengkapi semua keluaran proses yang belum dicapai
dalam proses pada tingkat 1, selanjutnya dapat berfokus pada proses-
pengiriman proses yang berada di tingkat 2 saat ini dan melakukan
3 EDM 03 Memastikan 1 4 3 perbaikan untuk mencapai tingkat 3.
Optimasi
Resiko B. Saran
4 EDM 05 Memastikan 3 4 1 Saran untuk dapat meningkatkan penggunaan TI di
transparansi Kantor Kecamatan Baturraden berdasarkan dari hasil
Stakeholder evaluasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis kesenjangan diatas, maka 1) Kantor Kecamatan Baturraden disarankan
langkah selanjutnya adalah perhitungan rata-rata tingkat untuk membuat SOP agar mencapai persyaratan pada
kapabilitas. Perhitungan dilakukan menggunakan rumus tingkat 3 sesuai dengan tingkat kemampuan yang
rata-rata tingkat kapabilitas yang mengacu pada hendak dicapai.
penelitian [13], rumus perhitungan rata-rata tingkat 2) Jika kebutuhan Kantor Kecamatan Baturraden
kapabilitas sebagaimana pada persamaan 1. adalah untuk merapikan kelengkapan tata kelola TI
yang ada di Kantor Kecamatan Baturraden, maka
(0∗𝑦0)+(1∗𝑦1)+⋯(5∗𝑦5)
Capability Level = (1) prioritas dapat dipilih sesuai tujuan dan sasaran yang
𝑧
ada di organisasi dan dimulai dari proses yang memiliki

Evaluasi Tata Kelola ... | Fajarwati, S., Sarmini, Septiana, Y., 73 – 80 79


JUITA p-ISSN: 2086-9398 (print); e-ISSN: 2579-9801 (online); Volume VI, Nomor 2, November 2018

dampak besar bagi organisasi, dan secara bertahap [8] J. K. Sitinjak et al., “Penilaian Terhadap Penerapan
mengevaluasi secara keseluruhan semua proses yang Proses IT Governance Menggunakan COBIT Versi 5
ada sesuai dengan standar kerangka kerja COBIT 5. Pada Domain BAI Untuk Pengembangan Aplikasi Studi
Kasus Ipos di PT . Pos Indonesia,” vol. 2, no. 2, pp. 1–
10, 2015.
DAFTAR PUSTAKA [9] R. Novita, E. Nugroho, and S. Sumaryono, “Penilaian
Tingkat Kapabilitas Tata Kelola Teknologi Informasi
[1] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun Pada Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia,”
2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Indonesia, 2014. Semin. Nas. Teknol. dan Multimed., pp. 41–46, 2014.
[2] I. E. Kaban, “Tata Kelola Teknologi Informasi (IT [10] E. Ekowansyah, Y. H. Chrisnanto, Puspita, and N.
Governance),” CommIT, vol. 3, no. 1, pp. 1–5, 2009. Sabrina, “Audit Sistem Informasi Akademik
[3] IT Governance Institute, Board Briefing on IT Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal
Governance, 2nd ed. 3701 Algonquin Road, Suite 1010 Achmad Yani,” Pros. Semin. Nas. Komput. dan Inform.,
Rolling Meadows, IL 60008 USA, 2003. pp. 201–206, 2017.
[4] R. W. J. Weill Peter, IT Governance : How Top [11] ISACA, COBIT 5: Process Assessment Model (PAM):
Performers Manage IT Decision Rights for Superior Using COBIT 5. 2013.
Results. 60 Harvard Way, Boston, Massachusetts [12] A. R. Hidayat, “Audit Control Capability Level Tata
02163: Havard Business School, 2004. Kelola Sistem Informasi Menggunakan Cobit 5
[5] R. Weber, Information Systems Control and Audit, (Studi :Direktorat TIK UPI Bandung),” Informasi, vol.
Berilustra. University of Virginia: Prentice Hall, 1999. VII, no. 2, pp. 33–47, 2015.
[6] ISACA, Enabling Processes. 2012. [13] I. Bagus, K. Wedanta, S. F. S. Gumilang, F. R. Industri,
[7] H. Purnomo, S. Fauziati, and W. W. Winarno, U. Telkom, and T. Kelola, “Perancangan Tata Kelola
“Penilaian Tingkat Kapabilitas Proses Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Industri Telekomunikasi
Teknologi Informasi Dengan COBIT 5 Pada Domain Indonesia (INTI) Menggunakan Framework COBIT 5
EDM (Studi Kasus di PT. Nusa Halmahera Minerals),” Pada Domain Deliver, Service, and Support,” vol. 2, no.
Knastik, pp. 69–75, 2016. 2, pp. 5195–5200, 2015.

80 Evaluasi Tata Kelola ... | Fajarwati, S., Sarmini, Septiana, Y., 73 – 80

Anda mungkin juga menyukai