Abstrak - Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (SIAKAD UBJ)
merupakan sistem mandatory use yang artinya user tidak memiliki pilihan lain untuk melakukan
kegiatan akademik selain menggunakan sistem tersebut. User yang menggunakan sistem tersebut
terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan dan biro. SIAKAD dibangun umtuk memberikan
kemudahan dalam melakukan kegiatan akademik secara online, akan tetapi SIAKAD masih
memiliki kekurangan seperti website yang sering down ketika pengisian KRS, sering terjadi
kesalahan dalam konversi nilai, website yang belum menggunakan protokol internet HTTPS
(Hypertext Transfer Protocol Secure), dan informasi yang ditampilkan dalam kalender akademik
terlalu banyak yang diurutkan dari tahun terlama ke tahun terbaru. Tujuan dari penelitian ini
salah satunya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna terhadap
SIAKAD UBJ. Metode yang digunakan penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan
model Technology Acceptance Model (TAM) digabungkan dengan End User Computing
Satisfaction (EUCS). Teknik pengambilan sampelnya adalah simple random sampling. Sampel
pada penelitian ini teradapat 201 responden. Pengolahan data menggunakan metode PLS-SEM
dengan bantuan aplikasi SmartPLS versi 3.0. Hasil penelitian ini adalah perceived ease of use,
perceived usefulness, attitude, content, accuracy, ease of use, dan security mempengaruhi
kepuasan pengguna terhadap SIAKAD UBJ. Variabel format dan timeliness tidak mempengaruhi
kepuasan pengguna. Penulis merekomendasikan untuk pengembang SIAKAD UBJ agar terus
melakukan pengembangan dan peningkatan terhadap fitur-fitur yang terdapat pada sistem
akademik, salah satunya mengaktifkan fitur unduh pada transkip akademik, agar mahasiswa
tidak perlu ke fakultas untuk meminta transkip akademik.
Kata Kunci : Kepuasan Pengguna, Technology Acceptance Model (TAM), End User Computing
Satisfaction (EUCS), PLS-SEM, SmartPLS.
1. Latar Belakang
Penggunaan teknologi informasi oleh informasi. Hal tersebut tentu membuat
suatu organisasi merupakan hal yang tidak kegiatan proses bisnis menjadi lebih efektif
dapat dipungkiri, perkembangannya terjadi dan efisien. Perkembangan teknologi
sangat cepat dan pesat. Hal-hal yang informasi juga mendorong lembaga-lembaga
sebelumnya dilakukan secara manual kini di Indonesia khususnya lembaga pendidikan
terotomatisasi dengan adanya teknologi untuk membuat sebuah website sebagai
sarana pusat informasi dan komunikasi melakukan kegiatan akademik seorang user
(Susanto, Zo, Lee, & Ciganek, 2012). Salah tidak punya pilihan selain menggunakan
satu kegiatan yang menggunakan teknologi sistem ini.
informasi dalam pendidikan adalah sistem SIAKAD UBJ sudah ada sejak tahun
informasi akademik. Sistem informasi 2015 dan mempunyai 13.470 jumlah
akademik (SIAKAD) adalah kumpulan dari pengguna. SIAKAD UBJ diharapkan dapat
sub-sub sistem yang saling terkait dan mengurangi kegiatan yang sebelumnya
bekerjasama bertujuan untuk mengolah data manual menjadi terkomputerisasi sehingga
menjadi informasi yang berkaitan dengan mempercepat proses kegiatan administrasi
kegiatan akademik yang dibutuhkan oleh akademik. IT Helpdesk masih sering
pengguna informasi (Sutabri, 2012). menerima keluhan dari user-user pengguna
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya SIAKAD. Terdapat tiga masalah yang
adalah Perguruan Tinggi Swasta dengan diajukan oleh pengguna yang disebabkan
Yayasan Brata Bhakti sebagai badan karena data yang belum terbaharui, seperti
penyelenggaranya. Universitas Bhayangkara kesalahan kelas, status mahasiswa yang
Jakarta Raya memiliki visi dan misi yaitu tidak ada, dan Kartu Hasil Studi (KHS) yang
mendukung keberhasilan tugas Kepolisian tidak sesuai. Peneliti melakukan observasi
Negara Republik Indonesia khususnya dan dengan wawancara singkat kepada Bapak
pengembangan kualitas hidup Asep dan Ibu Nurfiyah mengenai KHS yang
bermasyarakat berbangsa dan bernegara tidak sesuai. Pak Asep menyatakan KHS
pada umumnya. Visi Ubhara Jaya adalah yang tidak sesuai disebabkan oleh kesalahan
terwujudnya Universitas Bhayangkara dalam konversi nilai, yang sebelumnya
Jakarta Raya sebagai universitas unggulan di hanya memiliki nilai mutu A, B, C, D, E
tingkat nasional yang berwawasan menjadi A, A-, B+, B, B-, C+, C, D, dan E.
kebangsaan dan berbasis security guna Kesalahan tersebut menyebabkan
menghasilkan sumber daya manusia yang mahasiswa mengajukan keluhan kepada
mampu bersaing dan berperilaku baik. dosen yang bersangkutan dengan mata
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya kuliah tersebut. Keluhan tersebut
mempunyai sistem informasi akademik menandakan bahwa informasi yang
berbasis web yang diberi nama SIAKAD ditampilkan kurang akurat, padahal untuk
UBJ. Sistem informasi akademik dibuat mengetahui apakah sistem tersebut memiliki
untuk memudahkan pengguna dalam presisi yang baik, user dapat melihat jumlah
melakukan kegiatan pengelolaan akademik kesalahan yang dihasilkan saat memproses
kampus secara online, seperti proses data menurut (Arthur, Andry, Robert, &
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Abdurachman, 2012), sedangkan untuk
pembuatan jadwal kuliah, pengisian Kartu status mahasiswa tidak ada dikarenakan
Rencana Studi (KRS), pengisian nilai, mahasiswa tersebut telat membayar uang
pengelolaan data dosen & mahasiswa, kuliah.
evaluasi belajar mengajar dan kegiatan Master Kalender menunjukan
lainnya. SIAKAD UBJ merupakan sistem informasi yang ditampilkan tidak update
mandatory use yang artinya dalam sehinga user tidak mengetahui jadwal
kegiatan akademik Universitas Bhayangkara TAM, yaitu persepsi pemanfaatan
Jakarta Raya, padahal jadwal kegiatan (perceived usefulness) dan persepsi
adalah salah satu unsur penting dalam kemudahan penggunaan (perceived ease of
organisasi, perusahaan, instansi dan lembaga use), hal ini dibenarkan oleh teori yang
untuk dapat mengatur semua kegiatan yang mengatakan user akan lebih mudah
sudah dan akan dilaksanakan (Lestiono, menerima suatu sistem informasi ketika
2013). user merasa bahwa sistem informasi tersebut
Peneliti menemukan adanya mudah untuk digunakan dan memiliki
kekurangan dari SIAKAD UBJ yaitu masih manfaat dalam pekerjaan user (Sayekti &
kurangnya keamanan yang dapat dilihat dari Putarta, 2016).
URL tersebut http://sia.ubharajaya.ac.id/. Penelitian yang menggabungkan
SIAKAD UBJ belum menggunakan model TAM mandatory use dengan model
protokol internet HTTPS (Hypertext kepuasan pengguna pernah dilakukan oleh
Transfer Protocol Secure) yang berarti (Charlesto Sekundera, 2006). Model ini
belum terdapat sertifikat digital atau SSL mengacu pada model yang dibuat oleh
(Secure Socket Layer), yakni teknologi yang (Sefan Linders, 2004). Model tersebut
memungkinan terjadinya enkripsi data yang menjelaskan bahwa penerimaan pengguna
dikirimkan dari server ke klien. Keamanan dan kepuasan pengguna memiliki hubungan
adalah inti utama dari transaksi di internet dalam menggambarkan keberhasilan
dan faktor utama yang orang perhatikan implementasi sistem informasi.
dalam melakukan transaksi di internet, Penelitian menyatakan bahwa model
karena sebagian besar transaksi dilakukan di EUCS yang sudah berumur 20 tahun
web (Raman & Annamalai, 2011). ternyata masih dapat digunakan untuk
Keberhasilan suatu sistem terdiri dari menganalisis kepuasan pengguna terhadap
tiga komponen, yaitu kualitas sistem, sistem berbasis web (Xiao & Dasgupta,
manfaat sistem, dan kepuasan pengguna. 2002). Variabel-variabel yang ada pada
Sistem informasi memiliki kualitas yang EUCS yang terdiri dari isi (content), akurasi
baik dan dapat memberikan kepuasan (accuracy), tampilan (format), temudahan
kepada penggunanya maka dapat dikatakan (ease) dan tetepatan waktu (timeliness)
berhasil (Guimaraes et al., 2003). Mereka dianggap cocok dengan masalah-masalah
akan menerima sistem informasi yang yang ada pada SIAKAD UBJ. Peneliti juga
digunakan oleh sebuah organisasi jika menambahkan variabel keamanan (security)
pengguna merasa puas (Sekundera, 2006). yang digunakan oleh beberapa peneliti
Peneliti perlu mengetahui hal-hal apa saja karena keamanan memiliki peran yang
yang mendorong penerimaan oleh pengguna penting dalam mempengaruhi kepuasan
akhir untuk mengetahui kesuksesan pada pengguna akhir.
SIAKAD UBJ. Peneliti memiliki ketertarikan untuk
Technology Acceptance Model (TAM) melakukan penelitian yaitu mengukur
adalah model yang bertujuan untuk kepuasan pengguna terhadap sistem
memahami penerimaan pengguna teknologi informasi akademik berdasarkan latar
informasi berdasarkan faktor-faktor dalam belakang di Universitas Bhayangkara
dengan judul “Analisis Kepuasan Pengguna sangat berarti mengenai penggunaan TI
Terhadap Sistem Informasi Akademik (Hartono, 2007).
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya”.
2.2.2. End User Computational
Satisfa.ction (EUCS)
2. Materi dan Metode
End User Computational Satisfaction
2.1. Materi (EUCS) merupakan tata cara untuk
Sistem Informasi Akademik mengukur kepuasan konsumen sistem
(SIAKAD) merupakan sistem pendukung aplikasi dengan menyamakan impian serta
penyelenggaraan pendidikan, sehingga realitas sistem informasi. Kepuasan
dalam proses pendidikan dapat menyediakan komputasi pengguna akhir sistem informasi
layanan informasi yang lebih baik kepada didasarkan pada penilaian umum dari
mahasiswanya. Sistem Informasi Akademik pengalaman pengguna sistem informasi
(SIAKAD) memiliki peran yang vital dalam dalam menggunakan sistem (Doll &
mengatur segala hal yang berkaitan dengan Torkzadeh, 1988). Model penilaian EUCS
penyelenggaraan kegiatan akademik, karena dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh.
dalam sistem informasi akademik Model ini menekankan kepuasan konsumen
komponen-komponen yang ada dapat saling akhir dengan teknologi dengan
berinteraksi (Suryawan M. B. & Prihandoko, mengevaluasi konten, akurasi, format,
2018). ketepatan durasi, serta keringanan
pemakaian sistem. Sefan Linders (2004)
2.2. Metode menyatakan bahwa TAM yang ditemukan
oleh Davis tidak cocok untuk mengetahui
2.2.1. Technology Acceptance Model
kesuksesan penerapan sistem informasi pada
(TAM)
sistem yang bersifat mandatory use.
Technology Acceptance Model (TAM)
Menurut Sefan, model tersebut lebih cocok
digunakan untuk menentukan faktor-faktor
diterapkan pada sistem yang bersifat
yang menyebabkan orang menerima ataupun
voluntary use, yang artinya user dapat
menyangkal teknologi informasi atau TI
menentukan sistem yang akan digunakan
(Davis, 1989) Pengembangan model ini
untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga
terinspirasi dari model Theory Rational
kemudahan dan kebermanfaatan yang
Action (TRA) yang dikembangkan oleh
diperoleh user berdampak pada intention to
(Ajzen & Fishbein, 1980). Model TAM
use. Sedangkan pada sistem yang bersifat
membedakan antara pandangan kognitif
mandatory use, pengguna sistem mau tidak
serta emosional dengan menafsirkan struktur
mau harus menggunakan sistem yang ada.
kepercayaan selaku pandangan kognitif serta
Hal tersebut membuat variabel kemudahan
perilaku selaku pandangan emosional. Davis
dan kemanfaatan yang diperoleh user
percaya kalau persepsi pemanfaatan
berdampak pada kepuasan pengguna
(perceived usefulness) dan persepsi
(Linders, 2004). Pada penelitian yang
kemudahan penggunaan (perceived ease of
dilakukan oleh Harwani & Safitri (2017)
use) merupakan 2 kepercayaan pribadi yang
menunjukkan bahwa security memiliki model Technology Acceptance Model
pengaruh positif pada user satisfaction. (TAM), End User Computational
Satisfaction (EUCS), dan menambahkan
3. Model Penelitian variabel security sebagai variabel
Model penelitian yang akan independen yang terhubung dengan
dikembangkan merupakan gabungan antara kepuasan pengguna.
4.2 Hasil Analisis Model Pengukuran masing tahapan analisi outer model
(individual item reability, internal
4.2.1 Hasil Analisis Outer Model consistency reliability, average variance
Setelah melakukan analisis outer extracted, dan discriminant validity).
model, diketahui bahwa model yang Sehingga dapat disimpulkan bahwa model
digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai ini sudah dapat dilanjutkan untuk analisis
dengan syarat-syarat yang ada pada masing- selajutnya, yaitu analisis inner model.
Tabel 2. Analisis Pengukuran Model (Outer Model)
4.2.2
4.2.2 Hasil Analisis Inner Model 1,96 yaitu sebesar 1,593 dan 1, 571. Pada
Hasil pengujian t-test pada analisis tahap pengujian path coefficient terdapat 2
inner model menunjukan bahwa terdapat 2 jalur yang berada dibawah nilai ambang
hipotesis yang ditolak yaitu variabel Format batas, yaitu SEC->US dan TIM->US,
(FOR) dan Timeliness (TIM) tidak memiliki dikarenakan nilai path coefficient berada
pengaruh terhadap User Satisfaction (US). dibawah nilai ambang batas yaitu 0.1 artinya
Hal ini dikarenakan nilai t-test yang dibawah kedua jalur tersebut tidak memiliki pengaruh
yang signifikan.