Anda di halaman 1dari 9

Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Ada tiga sasaran utama dari upaya penerapan SI/TI dalam suatu organisasi. Pertama,
memperbaiki efisiensi kerja  dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola 
informasi. Kedua, meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan 
informasi guna pengambilan keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan 
keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis (Ward and Peppard,
2002).
Namun sering ditemukan bahwa penerapan TI kurang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
dan kesuksesan bisnis organisasi maupun peningkatan daya saing organisasi. Hal tersebut terjadi
akibat  penerapan SI/TI yang hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara
efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan SI/TI adalah dengan berkonsentrasi
pada kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan
perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan TI sebagai bagian solusi (Earl, 1992).
Permasalahan di dalam penerapan SI/TI pada suatu organisasi dapat dikatakan sebagai
paradoks produktivitas (Roach, 1994). Dimana didalam penerapan SI/TI sudah
diimplementasikan secara baik, namun dari sisi lain seperti halnya keamanan, sumber daya 
manusia, transparansi, dan lain-lain bersifat  sebaliknya
   Apakah proyek TI selalu berhasil?
  Berapa banyak yang berhasil?
  Apa yang akan terjadi?
           
Tidak ada perencanaan strategis SI/TIyang baik

Perencanaan strategi sistem ini akan memberikan gambaran bagaimana cara pendekatan untuk
melakukan perencanaan sistem informasi teknologi informasi secara strategis dalam perusahaan.
Perencanaan strategis sangat penting dilihat dari berbagai aspek, antara lain:
  Strategi Bisnis,
  Perkembangan Teknis Global,
  Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur,
  Sumber Daya Manusia, Keuangan  dan lain-lain.
Semua elemen-elemen diatas perlu dijadikan satu sehingga rencana akhir (TI Plan) merupakan
suatu rencana yang menyeluruh dan didukung perusahaan secara utuh. Dalam mencapai rencana
strategis yang lengkap dan efisien, seorang perencana perlu mengetahui pendekatan-pendekatan
metodologis (proven method). Perencanaan strategis (strategic plan) harus bisa memberikan
jalur migrasi (migration path) yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada,
mengeksploitasi kekuatan dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru

Sasaran utama dari upaya penerapan SI/TI dalam suatu organisasi.


1.      memperbaiki efisiensi kerja  dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola
informasi.
2.      meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna
pengambilan keputusan.
3.      memperbaiki daya saing atau meningkatkan  keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah
gaya dan cara berbisnis
Namun sering ditemukan bahwa penerapan TI kurang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
dan kesuksesan bisnis organisasi maupun peningkatan daya saing organisasi. Hal tersebut terjadi
akibat penerapan SI/TI yang hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif
untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan SI/TI adalah dengan berkonsentrasi pada
kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan
lingkungannya serta mempertimbangkan TI sebagai bagian solusi (Earl, 1992).

Permasalahan Penerapan IS/IT


  Paradoks Produktifitas
  Investasi SI/TI masih belum berhasil memberikan manfaat yang diharapkan kepada organisasi

Mengapa Paradoks Produktifitas Terjadi


1.      Analisis dan representasi data tidak menunjukkan terjadinya peningkatan produktivitas
Produktivitas  pembandingan output dengan input
Output pengukurannya sangat relatif sifatnya
Input  pemakaian TI dalam perusahaan bersifat sistemik yaitu menyebar keseluruh proses ini
dan aktivitas penunjang yang ada, sehingga sulit menentukan proporsi nilai investasi.

2.      Tingginya Alokasi IT


Kurang adil jika investasi dalam TI hanya dibebankan pada sebuah proses atau sub sistem,
sementara kontribusi manfaat yang ada di dirasakan diberbagai proses yang lain diperusahaan
Contoh kasus :
      Pengadaan investasi mesin ATM
      meningkatkan produktivitas pelayanan pada pelanggan dibandingkan dengan petugas teller
      Manfaat sistemik yang ada adalah:
  mempercepat transfer antar rekening
  mengurangi biaya komunikasi dan transaksi
  meningkatkan rasa aman pelanggan
  kepuasan nasabah
3.      Ada kerugian yang muncul di area kerja lainnya
Penggunaan sebuah aplikasi di satu departemen/ divisi berhasil meningkatkan produktivitas
karyawan yang ada di dalamnya
Karena produktivitas meningkat, perusahaan dapat mengurangi jumlah karyawan pada
departemen divisi terkait dan memindahkan ke divisi lain

Permasalahan lain dalam penerapan SI/TI adalah investasi SI/TI masih belum berhasil
memberikan manfaat yang diharapkan kepada organisasi (Ward and Peppard, 2002). Pimpinan
perusahaan sering dihadapkan pada kenyataan bahwa belanja modal (capital expenditure) untuk
SI/TI tidak membuahkan hasil hingga nilai tertentu sesuai dengan besarnya investasi yang telah
dilakukan. Perusahaan menggunakan SI/TI untuk pengelolaan akuntansi dan keuangan,
operasional pemasaran, layanan pelanggan, koordinasi antar kantor cabang, perencanaan
produksi, pengendalian persediaan, mengurangi lead time, melancarkan distribusi dan lain
sebagainya. Namun tidak jelas apakah penggunaan SI/TI semacam ini sudah secara nyata
menghasilkan output yang lebih banyak (Robert Solow dalam McCarty, 2001).
STRATEGI SI DAN STRATEGI TI
Bila kita mengharapkan agar penerapan TI optimal, dibutuhkan suatu strategi SI/TI yang selaras
dengan strategi bisnis organisasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang dikeluarkan untuk TI
sesuai dengan kebutuhan dan memberi manfaat yang diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Earl membedakan antara strategi SI dan TI (Earl, 1997).
         Strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan rganisasi.
Esensi dari strategi SI adalah menjawab pertanyaan “apa ?”.
         Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada pemilihan teknologi, infrastruktur, dan keahlian
khusus yang terkait atau menjawab pertanyaan “bagaimana ?”.

Sebagai contoh suatu organisasi menerapkan Executive Information System pada bidang
pemasaran hal ini mempengaruhi aliran informasi vertikal dalam perusahaan. Pihak manajemen
atas memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan sumber
informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi sebagai aplikasi teknologi
informasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara departemen dan
divisi yang berbeda. Hubungan antara strategi TI, strategi SI dan strategi bisnis terlihat pada
gambar dibawah ini

PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses


identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam
pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI
mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam
memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan
berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI
dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang
inovatif (Ward & Peppard, 2002). Gambar dibawah menunjukkan skema perencanaan strategis
SI/TI Ward dan Peppard.
Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis SI/TI antara lain adalah adanya misi utama :
Keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari
eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa inovasi
pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisa top down (Pant & Hsu, 1995).

Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer
yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan
bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan
kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis
SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk
menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui
penerapan teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002). Gambar dibawah menunjukkan skema
perencanaan strategis SI/TI Ward dan Peppard.
Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis SI/TI antara lain adalah adanya misi utama :
Keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari
eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa inovasi pengguna
dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisa top down (Pant & Hsu, 1995).

Pendekatan metodologi versi Ward and Peppard ini dimulai dari kondisi investasi SI/TI dimasa lalu
yang kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi dan menangkap peluang bisnis, serta fenomena
meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi karena mampu memanfaatkan SI/TI dengan
maksimal. Kurang bermanfaatnya investasi SI/TI bagi organisasi disebabkan karena perencanaan
strategis SI/TI yang lebih fokus ke teknologi, bukan berdasarkan kebutuhan bisnis.
Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward & Peppard, 2002).
Tahapan masukan terdiri dari:
1.      Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini, sasaran,
sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.
2.        Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek ekonomi, industri, dan iklim
bersaing perusahaan.
3.        Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis
saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan
sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio
dari SI/TI yang ada saat ini.
4.        Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya,
serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen
perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari:
1.      Strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI
untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.
2.      Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya
manusia SI/TI.
3.      Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui
organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

Beberapa teknik/metode analisis yang digunakan dalam perencanaan strategis SI/TI pada metodologi
ini, mencakup analisis SWOT, analisis Five Forces Competitive, analisis Value Chain, metode
Critical Succes Factors, metode Balanced Scorecard, dan McFarlan’s Strategic Grid.
Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana bagi pengelolaan
analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer
Untuk perencanaan strategi informasi  dapat dilihat dari dua sisi yaitu:
  data, arah tinjauan strategisnya adalah terhadap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh enterprise.
  aktivitas, arah tinjauan strategisnya adalah dalam hal pemanfaatan teknologi untuk peningkatan
kinerja enterprise.,

Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Strategic Information System Planning/SISP)


digunakan untuk mendukung strategi bisnis organisasi agar mampu mencapai tujuan bisnisnya
dengan lebih cepat. Kemampuan tersebut terkait langsung dengan bagaimana organisasi memilih
strategi, aplikasi dan kebijakan organisasi yang tepat dengan berfokus pada Sistem
Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI).
Perencanaan Strategis SI/TI yang tepat, akan membantu organisasi dalam mengembangkan
kompetensi intinya untuk mampu bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain.
Manfaat Proses Perencanaan
Yang umum dicapai dalam proses perencanaan adalah:
1.      Penyelarasan SI/ TI dengan bisnis
2.      Competitive advantage melalui SI/ TI, dengan mengeksploitasi oportuniti dan melawan ancaman
dari faktor eksternal dengan menggunakan kekuatan organisasi
3.      membangun pondasi yang rasional dan fleksibel untuk ke depannya
4.      membaiknya anggaran dan penggunaan sumber daya dan kemampuan untuk mengembangkan
kasus cost/ benefit untuk jangka panjang atau pembangunan infrastruktur.

Sasaran IISP
Sasaran Keseluruhan Information Strategic Planning (ISP) menurut Roger dalam Rekayasa
Perangkat Lunak:
1.      Menentukan sasaran dan tujuan bisnis strategis.
 Misal pada industri manufaktur menyatakan tujuan-tujuan seperti
  Mengotomatisasi pemasangan komponen secara manual,
  Mengurangi tingkat penolakan pelanggan sebesar 20 % dalam 9 bulan.
2.      Mengisolasi faktor sukses kritis yang memungkinkan bisnis mencapai tujuan dan sasaran
tersebut. Critical Success Factors (CSF) dapat dihubungkan dengan sasaran/tujuan individual.
 Misal  bentuk CSF (Critical Success Factors)   pada  SI Rumah Sakit :  
  motivasi   dan pelatihan   pekerja atau pegawai
  mesin-mesin komputer dengan reabilitas tinggi,
  rencana pelayanan untuk menyakinkan pasien agar yakin untuk berobat.
  mempertimbangkan kemungkinan pengembangan sebagai pengaruh dari peningkatan kebutuhan
bisnis
3.      Menganalisis pengaruh teknologi dan otomasi terhadap tujuan dan sasaran. Dengan menekankan
pada pertanyaan :
         seberapa kritiskah teknologi digunakan untuk mencapai sasaran bisnis?
         Bagaimanakah teknologi dapat mengubah cara bisnis dilakukan ?
         Bagaimana bisnis harus menyesuaikan atau memperluas sasaran atau tujuan untuk
mengakomodasi teknologi ?
4.      Menganalisis informasi yang ada untuk menentukan perannya dalam pencapaian sasaran dan
tujuan

Faktor Keberhasilan ISIP


Faktor yang bisa dianggap penting untuk kesuksesannya:
1.      menggunakan orang yang terbaik dari bisnis, fungsi SI dan penasihat eksternal -mereka
memberikan pengetahuan tak ternilai mengenai industri dan bisnis, hubungannya dengan SI/ TI.
2.      mendapatkan antusiasme, komitmen dan keterlibatan manjamen tingkat atas
3.      mendapatkan pemahaman mendalam atas bisnis internal dan eksternal dan lingkungan SI/ TI
4.      menetapkan tujuan yang konsisten dengan pengalman dan kedewasaan
5.      meyakinkan bahwa bisnis meyakini rekomendasinya sendiri
Rencana Strategis Teknologi Informasi (acuan / kebijakan)
Posted by heri sutrisno ⋅ May 14, 2012 ⋅ 1 Comment

Berikut ini informasi terkait ketika kita mulai membuat rencana strategis TI, mudah-mudahan
dapat membantu.

Tujuan

 Rencana TI yang telah disusun akan menjadi referensi bersama bagi seluruh unit kerja yang ingin
mensinergikan inisiatif TI nya.
 Agar perencanaan TI selaras dengan perencanaan dan tujuan bisnis perusahaan.
 Keselarasan perencanaan TI dengan bisnis dilakukan sejak tahap awal proses dan mencakup
internal satuan unit kerja maupun hubungan antar satuan unit kerja
 Mendefinisikan kontribusi TI yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan, biaya
terkait dan sasaran kinerja, dan melakukan penilaian rencana strategis bagaimana TI dapat
menciptakan peluang bisnis.
 Menerjemahkan rencana strategis menjadi  operasional TI jangka pendek, proyek-proyek TI dan
tujuan TI. Menilai tujuan kinerja TI taktis dalam hal hal ketersediaan, fungsionalitras, biaya
kepemilikan total saat ini dan ROI.

Lingkup

Rencana Strategis TI

 Menetapkan visi, misi dan strategi TI dalam hubungannya dengan kebutuhan perusahaan
 Menetapkan kebutuhan stakeholder sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan

Penetapan Proses

 Penterjemahan strategi bisnis, ekspektasi bisnis, kemampuan TI saat ini dan saat mendatang
menjadi Rencana Strategis TI
 Pengidentifikasian, pendokumentasian dan penanganan saat terjadi perubahan organisasi,
evolusi teknologi dan ketentuan perundangan dalam proses perencanaan
 Pendefinisian peran dan tanggung jawab dari para stakeholder dalam proses pembuatan
perencenaan TI
 Pengesahan dan pengkomunikasian Perencanaan TI agar dipahami oleh para stakeholder yang
akant menterjemahkan menjadi anggaran, rencana taktis, strategi pengadaan dan struktur
organisasi

Penentuan arah dan tujuan TI

 Penterjemahan tujuan TI yang didasarkan atas tujuan bisnis menjadi outcome yang
direpresentasikan menjadu metrik (what) dan target yang dapat dikaitkan dengan manfaat
bisnis dan disetujui oleh stakeholder terkait
 Penetapan arah dan tujuan TI yang didorong oleh kebutuhan bisnis
Rancangan Induk TI

Arsitektur Informasi,  yaitu model informasi pada Perusahaan yang mendefinisikan lingkup
kebutuhan informasi yang dipetakan kedalam proses bisnis

 Tujuannya adalah tersedianya referensi model informasi perusahaan yang akan menjadi rujukan
seluruh desain software aplikasi di tahap selanjutnya dalam rangka mengurangi tingkat
redudansi informasi
 Arsitektur Informasi mencakup informasi arsitektur (database, database table, pertukaran data)
dan informasi tidak terstruktur (gambar, video, file dokumen, dan lainnya)
 Arsitektur Informasi mencakup penetapan klasifikasi ke dalam kelas-kelas data, pemetaan
kepemilikan data, dan pendefinsian data dictionary dan syntax rules
 Arsitektur Informasi juga menetapkan klasifikasi tingkat keamanan data untuk setiap klasifikasi
kelas data melalui penetapan kriteria yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan

Arsitektur Aplikasi, yaitu model aplikasi pada Perusahaan yang mendefinisikan lingkup aplikasi
beserta persyaratan dan spesifikasi desain yang dibutuhkan untuk mengakomodasi seluruh
tingkat proses bisnis seperti: operasional, transaksional, pelaporan, analisa, monitoring dan
perencanaan

 Tujuannya adalah terealisasinya dukungan atas proses bisnis dimana setiap aplikasi selalu akan
berkorelasi terhadap sebuah proses bisnis yang didukungnya
 Arsitektur Aplikasi memberikan peta tentang aplikasi apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan
karakteristik perusahaan dan manajemen

Arsitektur aplikasi dikelompokkan seperti berikut :

1. Pelayanan publik, merupakan aplikasi yang dikhususkan untuk memberikan pelayanan kepada
warga dan komunitas bisnis, baik layanan informasi, komunikasi maupun transaksi
2. Manajemen Internal, merupakan aplikasi yang dikhususkan untuk mengelola proses bisnis
seperti keuangan, kepegawaian, pengelolaan aset, pengelolaan program kerja, monitoring
kinerja dan sejenisnya
3. Pendukung Manajemen, merupakan aplikasi yang sifatnya mendukung operasional manajemen
sehingga proses-proses bisnis standar manajemen dan pelayanan kepada publik dapat optimal,
mencakup diantaranya fungsional informasi, komunikasi dan kolaborasi
4. Data Warehouse dan Business Intelligence, merupakan aplikasi yang digunakan untuk
mengelola laporan dan fasilitas analisa data multidimensional

Arsitektur Infrastruktur Teknologi, yaitu topologi, konfigurasi, dan spesifikasi infrastruktur


teknologi, dapat berupa perangkat keras, perangkat lunak sistem, database dan perangkat
komunikasi & jaringan yang harus tersedia untuk menghasilkan Sistem Informasi yang
dibutuhkan.

 Infrastruktur teknologi mencakup jaringan komunikasi, perangkat pemrosesan informasi (server,


workstation dan peripheral pendukungnya), software system (sistem operasi, database RDBMS
(Relational Database Management System) untuk mengatur data disimpan secara teratur dan
operasi data sesuai permintaan) dan media penyimpanan data
 Perencanaan arsitektur infrastruktur teknologi mengutamakan mekanisme Shared-Services,
fokus untuk meningkatkan efisiensi belanja TI. Mekanisme Shared-Services arsitektur teknis di
implementasikan atas aspek-aspek sumberdaya berikut:

1. Infrastruktur komunikasi: jaringan komputer/komunikasi, koneksi internet


2. Infrastruktur penyimpanan data (Data Center) dan DRC (Disaster Recovery Center)

Perencanaan Manajemen dan Organisasi

 Yaitu struktur organisasi dan metoda pengelolaan yang mampu menyediakan layanan dan
produk Teknologi Informasi yang efektif untuk internal organisasi dan operasional Teknologi
Informasi di  lingkup Perusahaan
 Perencanaan organisasi mencakup identifikasi struktur organisasi pengelola yang akan
melakukan operasional harian
 Perencanaan manajemen mencakup pendefinisian prosedur teknis dengan prioritas pada:

1. Realisasi Sistem
2. Operasi Sistem
3. Pemeliharaan Sistem

Perencanaan Pendekatan dan Implementasi Roadmap

 Pendekatan dan Implementasi Roadmap yaitu menciptakan suatu kerangka kerja Sistem
Informasi terpadu yang akan menjadi dasar pengembangan dan penerapan sistem informasi
fungsional perusahaan yang mencakup tugas-tugas seluruh unit kerja di Perusahaan.
 Setiap perencanaan sistem menggunakan skenario Project Management untuk setiap proyek
inisiatif TI yang direncanakan untuk memastikan dapat diselesaikan tepat waktu, tepat sasaran,
dan tepat anggaran
  Setiap inisiatif yang direncanakan selalu menyertakan proyeksi waktu, kapan manfaat (benefit)
yang diharapkan dapat terealisasi.
 Setiap perencanaan sistem mempunyai implementasi Roadmap yang didasarkan pada analisa
kesenjangan arsitektur (informasi, aplikasi dan infrastruktur teknologi) serta kesenjangan
manajemen dan organisasi

Pengkajian dan Pemutakhiran

 Perusahaan memiliki Rencana Induk TI lima tahunan yang akan menjadi dasar dalam
pelaksanaan inisiatif TI tahunan, dengan memperhatikan keselarasan dengan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan
 Komite Pengarah TI Perusahaan dapat melakukan review tahunan terhadap kekinian dan
kesesuiaan Rencana Induk TI.
 Komite Pengarah TI memberikan persetujuan akhir atas rencana induk TI lima tahunan yang
kemudian akan disahkan secara legal dan formal oleh eksekutif Perusahaan
  Komite Pengarah TI melakukan review dan memberikan masukan atas perencanaan TI

  Indikator Keberhasilan
Keselarasan strategis

 Tingkat kontribusi tujuan TI dalam mendukung tujuan perusahaan secara umum


 Tingkat kepuasan stakeholder atas rencana TI yang sudah disusun
 Tingkat kesesuian proyek-proyek TI yang sudah/sedang berjalan dibandingkan dengan rencana

Efisiensi arsitektur

 Penurunan tingkat redudansi sistem akibat kurang optimalnya implementasi mekanisme shared-
services arsitektur

Anda mungkin juga menyukai