Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN DAN KEEKONOMIAN PROYEK TEKNIK

PEMBANGUNAN TOOLS
FIBER OPTIC MANAGEMENT SYSTEM (FOMS)
UNTUK REGIONAL METRO JUNCTION JAKARTA

Kelompok 3 Luthfan Aufar Akbar 1806155762


Fahimah Rahmadian 1806155541
Nur Irsyakdiah 1806155882
Reynaldo Gultom 1806245114
Moses Sitompul 1806244944
Nuril Hudha Pramono 1806155895

Universitas Indonesia
Mean Time to Recovery ≤ 3.5 jam

Mean Time to Repair ≤ 10 jam LATAR


Trafik naik sehingga dibutuhkan penambahan infrastruktur
BELAKANG

Tuntutan untuk “always on”


Setiap jalur harus ada main & back-up

Daerah jakarta kabelnya rawan putus karena pihak ketiga

BELUM ADA VISUALISASI UNTUK DATA KABEL


DAN PETA JALUR KABEL OPTIK

GOALS: SEBAGAI PANDUAN DALAM PENGAWALAN JALUR


HISTORI PENCATATAN RECORD CABLE-CUT
INVENTORI PEMAKAIAN CORE
FIBER OPTIK

KEUNGGULAN KEKURANGAN

Bandwidth sangat besar; kecepatan transmisi mencapai Konstruksi serat optik cukup lemah; butuh lapisan
Gbps penguat sebagai proteksi

Biaya pemasangan dan pengoperasian rendah, tingkat Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan
keamanan tinggi dari luar yang berlebihan

Ukuran kecil dan ringan; hemat pemakaian ruang Tidak dapat dilewati arus listrik; tidak dapat memberikan
catuan pada pemasangan repeater

Kebal terhadap gangguan elektromagnetik dan


gangguan gelombang radio

Non-penghantar; tidak mengalirkan listrik dan percikan


api

Tidak berkarat
Struktur Kabel FO
Core (inti) Serat kaca yang tipis menjadi media cahaya

Cladding Lapisan luar pelindung inti & memantulkan cahaya terpancar


FIBER Coating Pelindung mekanis yang menjaga serat optik dari kerusakan

OPTIK Strength Member &


Pelindung kabel dari gangguan luar
Outer Jacket
(cont.)
Jenis Kabel FO

Step Index Multimode Graded Index Multimode Step Index Single Mode

Diameter core lebih kecil (2-10 µm) sehingga


dapat mengurangi dispersi
Indeks bias core konstan Indeks bias core berbeda; tertinggi di pusat
core dan turun sampai ke core cladding  Cahaya hanya merambat dalam single mode
Diameter core besar (50mm-125mm); mudah dispersi berkurang saja (sejajar dengan sumbu serat optik)
digunakan dalam penyambungan kabel
Dispersi minimum sehingga baik untuk jarak
Dispersi karena dampak besarnya core Bisa digunakan untuk transmisi jarak jauh
menengah
dengan bit rate tinggi dan bandwidth lebar
Hanya baik digunakan untuk data/informasi Diameter core: 30-60 mm, diameter cladding:
kecepatan rendah & jarak relatif dekat 100-150 mm

Merupakan penggabungan single mode &


multimode step index
APLIKASI JARINGAN
FIBER OPTIK

Konfigurasi Jaringan Optik

Wide Area Network (WAN)

Regional Network

Local Network
GIS
(Geographical Information System)

What is GIS?

“A powerful set of tools for collecting, storing, retrieving at


will, transforming and displaying spatial data from the real
world” (Burrough, 1986)

“Any manual or computer based set of procedures used to


store and manipulate geographically referenced data”
(Aronoff, 1989)

“A decision support system involving the integration of


spatially referenced data in a problem solving
environment” (Cowen, 1988) “Systems... ...that know how to deal ...with stuff in space”
Hardware, Software, Spatial Data (Location &
Data capture, Storage, Retrieval
Systems that know how to deal with stuff in space” Networks Geometry)
(Herrington, 1998) Attribute Data (Qualities &
Procedures & Policies Analysis, Models, Process
Quantities)

Organizations,
Display, Maps, Reports, Graphs Time
Institutions, Society
MANFAAT DATA
GIS GEOGRAFIS

Manfaat GIS Data Spasial

Digitasi

GPS

Foto Udara

Foto Satelit

Problem solving Business analysis Supports


common
Decision support Network analysis research
Research methods
Change detection
Data Atribut
Inventories
Site analysis & selection Basis Data Tabular
Comm planning
Environmental analysis
Modeling & simulation
PENGUMPULAN TAMPILAN DATA
DATA GIS
Vector GIS
Merepresentasikan suatu
ruang ke dalam suatu
garis, titik, dan bentuk
poligon yang
Satellite Data Digital Maps Aerial Photography memungkinkan terdapat
banyak atribut

Raster GIS
Merepresentasikan suatu
ruang ke dalam bentuk
Tabular Information Other digital data cell atau pixel yang
memungkinkan hanya
terdapat 1 atribut

Data ditempatkan
dalam layer yang
sesuai dengan
tema/
New Information
karakteristiknya
MANAJEMEN • Mengacu pada PMBOK (Project Management Body of Knowledge) sebagaimana yang didefenisikan oleh Project Management Institute
(PMI), manajemen proyek adalah penerapan pengetehuan, keterampilan “tools and techniques” pada aktivitas proyek agar persyaratan
dan kebutuhan proyek terpenuhi.
PROYEK • Pada Manajemen proyek terdapat 5 proses dan 10 grup knowledge area.

Initiating Planning
Project Scope Project Communications
Knowledge Areas
Group Project Time Project Risk

Process Project Cost Project Procurement


Closing Executing
Project Quality Project Stakeholder

Monitoring Project Human Project Integration


& Resource
Controlling

Knowledge Area (Project Scope Management)


Merupakan tahap sebelum implementasi proyek
PLANNING

Suatu kegiatan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan yang


Tujuan: definisi scope, menulis daftar pekerjaan, estimasi dilakukan telah mencakup semua requirement yang telah didefinisikan,
waktu dan biaya, critical path, estimasi resiko, menghitung dan tidak terdapat kegiatan tambahan yang tidak berhubungan dengan
kebutuhan resource (SDM) requirement
Plan Scope Management
Melakukan pembagian cakupan yang perlu dan tidak perlu dilakukan untuk menyelesaikan

PROJECT proyek

SCOPE Collect Requirement

MANAGEMENT Kegiatan untuk mengumpulkan kebutuhan dari stakeholder

Define Scope
Menetapkan kebutuhan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah dikumpulkan pada
tahap sebelumnya

Create WBS
Pembagian pekerjaan untuk memudahkan tahapan selanjutnya
FIBER OPTIC MANAGEMENT SYSTEM
(FOMS)

A tool built and managed by


PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

It will help Telkom design, build, analyze, and maintain


its fiber optic network

Fiber optic network maintained spans the entire area


in Jabodetabek

FOMS is the most important tool to help Telkom


manage its most important asset: the network

FOMS enables users to clearly visualize the fiber


circuits, no matter how complex, to make designing
network easier Tampilan awal FOMS versi beta
KAJIAN
Permasalahan
JURNAL Sulitnya mengetahui informasi di lapangan

Kesulitan dalam monitoring lapangan

Tujuan
Membangun sistem yang dapat membantu
monitoring kondisi di lapangan

Mempermudah administrasi dalam pencarian


data yang valid
METODOLOGI PENELITIAN

1 3 5 7
Identifikasi Membuat Mendefinisikan Kesimpulan
Plan Scope Scope
awal
Management Membuat project scope
statement dan project
document updates

2 4 6
Studi Mengumpulkan Membuat WBS
Literatur Kebutuhan Membuat scope baseline
Mempelajari knowledge area project Membuat dokumentasi dan project document
scope management dan kelompok kebutuhan dan matriks updates
proses planning penelusuran kebutuhan
2 Mengumpulkan Kebutuhan 4 Membuat WBS
METODOLOGI
Membuat dok. kebutuhan Membuat scope baseline
PENELITIAN Membuat matriks penelusuran kebutuhan Membuat project documents
updates
(cont.)

Dengan berfokus pada knowledge area


Project Scope Management dengan Memperhatikan scope management plan, Memperhatikan scope management plan,
requirements management plan, stakeholder project scope statement, requirements
kelompok proses Planning, terdapat 4 proses: management plan, stakeholder register documentation, enterprise environmental
factors, organizational process assets

1 Plan Scope Management 3 Mendefinisikan Scope


Membuat scope management plan Membuat project scope statement
Membuat requirements scope management Membuat project documents updates
plan

A goal without plan


Memperhatikan project management plan, project Memperhatikan scope management plan, project is just a wish.
charter, enterprise environmental, dan charter, requirements documentation, dan
organizational process assets. organizational process assets Larry Elder
PROJECT TIMELINE

Sep-18 Okt-18 Nov-18 Des-18 Jan-19


Uraian Kegiatan Bobot
W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4

Identifikasi awal permasalahan 5 5

Pembentukan tim dan masing-masing jobdesc 3 3

Pengumpulan data 10 3,3 3,3 3,3


Diskusi dengan developer 10 5 5

Proses pembuatan oleh developer 25 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8

Peluncuran versi beta 12 12

Presentasi project dan evaluasi 20 20

Peluncuran versi alfa 15 15


Jumlah 100
ANALISIS DAN BAHASAN

manhole

Contoh tampilan jaringan di salah satu STO terbesar di Indonesia, Tampilan data kabel, merk, dan jumlah core yang ada di dalam suatu
Jatinegara. (hub jaringan network di seluruh Indonesia) kabel

Masing-masing jalur kabel FO bisa terlihat secara visual dan mudah Jumlah core menunjukkan utilisasi core yang digunakan dan
dimengerti availability core
ANALISIS DAN BAHASAN
(cont.)

Data jarak kabel antar ruas/antar STO Data longitude dan latitude manhole

Dengan mengetahui jarak kabel, titik putus akan lebih mudah ditemukan Keuntungan:
sehingga nilai Mean Time to Repair (MTTR) akan lebih baik Setelah mengetahui titik putus dan lokasi manhole terdekat dengan
titik putus, maka tim dapat segera bergerak menuju manhole tsb.

Tidak membutuhkan spare cable karena jarak yang pendek antara titik
penyambungan dengan titik putus
ANALISIS DAN BAHASAN
(cont.)

Histori gangguan FO cut terdata dengan baik sehingga dapat menjadi Merupakan breakdown isi core yang tersedia
lesson learned dan improvement

Dapat megetahui berapa kali putus di titik tertentu, sehingga action plan Dapat mengetahui redaman sehingga jika ada FO yang degrade, maka
dapat diambil dengan bijak preventive maintenance dapat segera dilakukan
EVALUASI HASIL FOMS
Penyebab utama gangguan kabel backbone FO putus pada periode FM Oktober 2018 (MtD 1-31 Oktober 2018) adalah aktivitas Pihak
ke-3 yaitu kegiatan penggalian pipa pertagas, pelebaran jalan, pembuatan gorong-gorong, penggalian pipa PDAM yang menggunakan
alat-alat berat.

Materi RADIR FM Oktober KPI “Service Availability RMJ Nasional” Materi RADIR FM November KPI “Service Availability RMJ Nasional”

Terdapat 23 gangguan Terdapat 16 gangguan

Mean Time To Recovery sebesar 2,82 jam Mean Time To Recovery sebesar 2,49 jam

Action To Be Taken (ATBT)

Pengoptimalan FOMS untuk meminimalkan potensi gangguan karena pihak ke-3

Meningkatkan upaya preventive maintenance dan proaktif maintenance dengan


kegiatan patroli rutin

NOTES Data yang diambil dari versi Beta belum lengkap sehingga data hasil
FOMS belum valid 100%. ATBT: perbaikan data sehingga lebih akurat
KESIMPULAN SARAN
Dengan adanya Fiber Optic Management System (FOMS) ini:

Mengefektifkan waktu perbaikan ketika terjadi FO cut mengacu


kepada target Mean Time to Recovery 3.5 jam dan Mean Time
to Repair 10 jam Tampilan yang lebih user-friendly

Membantu mencatat histori record cable cut

Mencatat inventori pemakaian core untuk preventive


maintenance Tersedia monitoring sensor secara real-time ketika ada
cable cut
Membantu meningkatkan performansi backbone FO yang
terlihat dari angka Mean Time to Recovery dan Mean Time to
Repair yang sedikit demi sedikit membaik

Dibuat aplikasi untuk mobile app sehingga teknisi


dapat melakukan pencatatan lebih praktis
Project Management Institute, A Guide to the Project Management Body of Knowledge, (PMBOK
Guide) – Fifth Edition, Project Management Institute, 2013.

Freeman. Roger L, Telecommunications Transmission Handbook, Fourth Edition, John Wiley And
Sons inc, 1998.

Jim Hayes, FOA Guide Reference to Fiber Optics: Study Guide to FOA Certification, The Fiber Optic
DAFTAR
Association Inc.
PUSTAKA
Harrington.J W, Geography and Technology, Springer Science+Business Media,LLC

Anda mungkin juga menyukai