Nomor: M100004025
Perjanjian Sewa Infrastruktur Tower BTS Hotel Renewal Tahun 2021 di Regional Sulawesi Sejumlah 2 Site
ini dibuat pada hari ini, _____________, tanggal _____________, bulan _____________, tahun Dua Ribu
Dua Puluh Dua, (“Tanggal Efektif”) oleh dan antara yang bertanda tangan dibawah ini:
1. PT Telekomunikasi Selular, sebuah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia, berkedudukan di Telkom Landmark Tower Menara 1, Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia, dalam perbuatan hukum ini diwakili secara sah oleh Prabowo,
jabatan Manager Power, Transport, Tower and Infrastructure Buyer (selanjutnya disebut sebagai
“Telkomsel”); dan
2. PT Samekh Chet Abadi, sebuah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia, berkedudukan di Jl. Wahab Tarru No.19 Kelurahan Bulogading Kecamatan Ujung
Pandang Sulawesi Selatan Makassar 90111, Indonesia, dalam perbuatan hukum ini diwakili secara
sah oleh Evy Makalew, jabatan Direktur Utama (selanjutnya disebut sebagai ”Rekanan”).
Telkomsel dan Rekanan secara sendiri-sendiri selanjutnya disebut “Pihak” dan secara bersama - sama
selanjutnya disebut “Para Pihak”.
b. BAHWA, Rekanan memiliki sejumlah 2 (dua) Site di Regional Sulawesi, yang sesuai dengan titik yang
diperlukan untuk perluasan jaringan Telkomsel;
c. BAHWA, sebagai tindak lanjut atas hal tersebut di atas, Telkomsel sepakat untuk menyewa
Infrastruktur BTS Hotel yang dibangun Rekanan untuk jangka waktu tertentu.
OLEH KARENA ITU, berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Pihak sepakat untuk saling mengikatkan diri
satu kepada lainnya dalam Perjanjian Sewa Infrastruktur Tower BTS Hotel Renewal Tahun 2021 di
Regional Sulawesi Sejumlah 2 Site (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut:
PASAL 1: PENGERTIAN-PENGERTIAN
Selain definisi yang disebutkan dalam bagian lain pada Perjanjian ini, istilah-istilah berikut yang diawali
dengan huruf besar dalam Perjanjian ini mempunyai arti seperti tercantum dibawah ini:
a. "Berita Acara Kesiapan Site” atau “BAKS” adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani
oleh Para Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah yang menyatakan bahwa Sistem Site telah berfungsi
dengan baik sesuai dengan persyaratan Perjanjian ini dan siap untuk diintegrasikan ke dalam
jaringan milik Telkomsel.
b. “Berita Acara Penggunaan Site” atau “BAPS” adalah dokumen tertulis yang dibuat dan
ditandatangani oleh Para Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah menurut hukum di atas meterai
secukupnya yang menyatakan bahwa Site yang disediakan Rekanan siap digunakan oleh Telkomsel
dimana tanggal dimulainya sewa menyewa Infrastruktur BTS Hotel untuk Site terkait sebagaimana
tercantum dalam dokumen BAPS.
c. “Harga Sewa” adalah jumlah nominal yang harus dibayarkan oleh Telkomsel kepada Rekanan untuk
pemenuhan seluruh tanggung jawab Rekanan berdasarkan Perjanjian ini sebagaimana dimuat dalam
Lampiran I.
d. “Infrastruktur BTS Hotel” adalah (i) Lahan dan atau bangunan; (ii) Pole / Tiang sesuai spesifikasi yang
ditetapkan oleh Telkomsel; (iii) Ruangan atau shelter atau bangunan khusus lengkap dengan sarana
yang diperlukan, termasuk Catu Daya, Mekanikal Elektrikal, Air Conditioning, dan Sistem
Pengamanan dalam keadaan lengkap untuk sistem telekomunikasi; (iv) Fiber Optic Transmisi atau
Fronthaul dan Backhaul; (v) Jasa pelayanan/pemeliharaan di Site.
f. “Site” adalah suatu tempat / lokasi yang terdiri dari (i) lahan atau konstruksi beton atap bangunan
dengan luas tertentu (ii) Pole tiang sebagai sarana untuk penempatan antenna dan (iii) Ruangan atau
shelter atau bangunan khusus sebagai sarana untuk pemasangan perangkat beserta sarana
penunjangnya yang sudah ditentukan oleh Telkomsel sesuai Lampiran I Perjanjian ini.
g. “Space” adalah ruangan atau tempat pemasangan antenna radio atau RRU atau BBU yang
ditentukan oleh Telkomsel.
2.1 Ruang Lingkup Pekerjaan. Telkomsel sepakat untuk menyewa Infrastruktur BTS Hotel untuk
penempatan perangkat Base Transceiver Station (“BTS”) yang dimiliki oleh Rekanan sebagaimana
Rekanan bersedia memenuhi kebutuhan Telkomsel dimaksud (selanjutnya disebut “Pekerjaan”),
dengan Prosedur Pelaksanaan Penanganan Pelayanan Infrastruktur BTS Hotel di Site seperti termuat
pada Lampiran IV.
2.2 Volume Pekerjaan. Volume Pekerjaan dalam pelaksanaan Perjanjian ini meliputi sebagian dan atau
seluruh kebutuhan Site BTS yang akan dibangun Telkomsel untuk perluasan jaringan selular dengan
perincian jumlah Site yang akan disewa oleh Telkomsel dari Rekanan yaitu sebagaimana dimuat
dalam Lampiran I.
3.1 Rekanan menjamin bahwa Telkomsel dapat mempergunakan Infrastruktur BTS Hotel yang menjadi
objek Perjanjian ini, sesuai dengan maksud dari Perjanjian ini termasuk perijinan untuk pemasangan
dan penempatan peralatan telekomunikasi milik Telkomsel.
3.2 Apabila setelah diadakannya Perjanjian ini terdapat pernyataan keberatan dari warga sekitar Site,
atau terjadi penggusuran terhadap Site oleh pihak ketiga atau berdasarkan larangan penggunaan
Infrastruktur BTS Hotel yang mengakibatkan Telkomsel tidak dapat mempergunakan Site
sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 3.1, maka Telkomsel berhak untuk mengakhiri Perjanjian
ini dan Rekanan wajib untuk mengembalikan Harga Sewa yang telah dibayarkan oleh Telkomsel yang
besarnya sebanding dengan jangka waktu sewa yang belum dijalankan atau mengusahakan
Infrastruktur BTS Hotel pengganti atas obyek sewa dimaksud atau memberikan pemotongan
pembayaran Harga Sewa senilai dengan jumlah yang harus dikembalikan oleh Rekanan pada Site lain
yang telah dan/atau akan disewa oleh Telkomsel.
3.3 Apabila terjadi hal sebagaimana dimaksud Pasal 3.2 di atas dan Telkomsel telah melakukan
pembayaran atas Harga Sewa, maka sisa pembayaran Harga Sewa yang belum terlewati akan
dilaksanakan lebih lanjut oleh Rekanan sebagai berikut: (i) pembayaran Harga Sewa diperhitungkan
sebagai pembayaran Harga Sewa untuk Infrastruktur BTS Hotel Site lainnya yang sedang dijalankan
secara paralel; atau (ii) pembayaran Harga Sewa diperhitungkan sebagai pembayaran Harga Sewa
untuk Infrastruktur BTS Hotel Site Pengganti atau (iii) bila tidak ada Menara Site Paralel dan Menara
Site Pengganti maka Harga Sewa yang belum terlewati dikembalikan oleh Rekanan kepada Telkomsel
secara proporsional sesuai periode yang belum terlewati.
3.4 Dalam hal terjadi penghentian sewa Infrastruktur BTS Hotel sesuai ketentuan Pasal 3.2 di atas, maka
Para Pihak akan mengadakan Berita Acara Penghentian Sewa Infrastruktur BTS Hotel dengan
menyebutkan penyebab penghentian sewa, masa sewa yang telah dipakai dan terbayar dan detail
perincian Harga Sewa yang harus dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan Pasal 3.3 oleh
Rekanan.
4.1 Jangka Waktu Perjanjian. Jangka waktu Perjanjian ini adalah berlaku sejak Tanggal Efektif hingga 1
(satu) tahun atau mengikuti Jangka Waktu Sewa yang tertera pada BAPS. Perjanjian ini dapat
diperpanjang atau diakhiri sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur didalam Perjanjian
ini.
4.2 Jangka waktu Sewa. Para Pihak sepakat bahwa jangka waktu penggunaan Infrastruktur BTS Hotel
Layanan Dasar adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal mulai Sewa sebagaimana disebutkan
dalam BAPS.
4.3 Keterlambatan. Dalam hal Rekanan melakukan keterlambatan dalam penyelesaian pembangunan
Infrastruktur BTS Hotel, maka kepada Rekanan akan dikenakan denda sebagaimana diatur dalam
Pasal 9 Perjanjian ini. Kecuali keterlambatan itu terjadi karena Rekanan diminta oleh Telkomsel
untuk melaksanakan Pekerjaan tambahan di luar lingkup Pekerjaan, maka Rekanan diperbolehkan
memperpanjang waktu penyelesaian Pekerjaan dimaksud atas persetujuan Telkomsel.
5.1 Kewajiban Rekanan. Selain kewajiban-kewajiban yang diatur dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini,
pihak Rekanan mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan Site serta kelengkapannya yang disebabkan
karena kesalahan konstruksi atau kurang baiknya mutu bangunan Infrastruktur BTS Hotel;
b. Mengijinkan karyawan atau pihak yang berhubungan dengan Telkomsel atau pihak lain yang
telah mendapatkan surat tugas atau kartu identitas resmi dari Telkomsel untuk memasuki
Site dimana Infrastruktur BTS Hotel terletak selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dalam 7
(tujuh) hari seminggu dan melaksanakan pekerjaannya dengan tetap memperhatikan
ketentuan yang berlaku di lingkungan Rekanan;
c. Apabila terjadi kerusakan terhadap Infrastruktur BTS Hotel, Telkomsel harus memberikan ijin
khusus kepada Rekanan untuk melakukan perbaikan peralatan di luar jam kerja yang telah
ditentukan;
d. Menjaga seluruh fasilitas Infrastruktur BTS Hotel dalam kondisi baik, menjaga kebersihan
seluruh area umum termasuk eksterior, serta menjamin keamanan sekitar Site dimana
Infrastruktur BTS Hotel terletak;
e. Pihak Rekanan mengijinkan Pihak Telkomsel untuk melakukan penambahan dan atau
penggantian perangkat (apabila secara teknis memungkinkan) termasuk jalur akses menuju
Pole tersebut dengan disertai surat tugas atau kartu identitas resmi dari Telkomsel yang
ditujukan kepada Rekanan;
f. Apabila Rekanan bermaksud melakukan perbaikan, renovasi atau pembongkaran terhadap
Site dan tindakan mana sepatutnya diduga akan mempengaruhi Infrastruktur BTS Hotel,
maka Rekanan wajib memberitahukan kepada Telkomsel selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelumnya. Apabila renovasi, perbaikan atau pembongkaran tersebut mengharuskan dan
menyebabkan perangkat dipindahkan, maka Rekanan akan mengusahakan Infrastruktur BTS
Hotel pengganti dalam lingkungan Infrastruktur BTS Hotel terletak sebagai pengganti dan
biaya pemindahan tersebut ditanggung Rekanan;
g. Dalam hal salah satu atau dua Space Menara yang akan dilakukan perubahan penempatan di
ketinggian yang berbeda, maka Rekanan bertanggung jawab untuk melakukan pemindahan
Infrastruktur BTS Hotel tersebut sepenuhnya;
h. Rekanan berkewajiban untuk melakukan Prosedur Pelaksanaan Penanganan Pelayanan
Infrastruktur BTS Hotel sesuai Lampiran IV Perjanjian ini;
i. Rekanan berkewajiban untuk mengasuransikan seluruh Infrastruktur BTS Hotel yang
disewakan kepada Telkomsel.
j. Rekanan berkewajiban untuk memberikan hak prioritas utama secara berkelanjutan dalam
menyediakan Space Menara kepada Telkomsel.
5.2 Kewajiban Telkomsel. Selain kewajiban-kewajiban yang diatur dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini,
pihak Telkomsel mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut:
a. Memperbaiki kerusakan pada Infrastruktur BTS Hotel yang disebabkan karena kesalahan atau
kelalaian pihak Telkomsel;
b. Tidak menggunakan Site untuk keperluan lain selain yang diatur dalam Perjanjian ini;
c. Tidak diperbolehkan menyimpan atau membawa benda atau barang yang bersifat
membahayakan seperti senjata api, amunisi, mesiu dan lain sejenisnya;
d. Mengembalikan Infrastruktur BTS Hotel sesuai dengan kondisi terakhir kepada Rekanan pada
saat berakhirnya Perjanjian ini antara Para Pihak;
e. Menjamin keamanan konstruksi peralatan milik Rekanan yang dipasang pada Site.
6.1 Perhitungan Harga Sewa Infrastruktur BTS Hotel tertuang dalam Lampiran I dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini. Harga
Sewa tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) tetapi belum termasuk Pajak Pertambahan
Nilai (PPN). PPh merupakan tanggung jawab Rekanan sedangkan PPN merupakan tanggung jawab
Telkomsel.
6.2 Penentuan item yang akan disewa antara lain meliputi dan tidak hanya terbatas pada:
▪ Pole Site
a. GF Pool atau rooftop pole (ketinggian 18-20 meter sesuai regulasi Pemda setempat),
termasuk jika diperlukan camouflage antenna.
b. Antenna sectoral multiband 2G/3G/LTE 3 buah per site dedicated termasuk material
instalasi dan aksesoris.
c. Space untuk pemasangan Antenna 3 sektoral dan 3 RRU. Termasuk penambahan
space (1st Additional System : 3 RRU + 2 Core), sehingga total sampai dengan 3 RF, 6
RRU, dan 4 Core.
d. Complete Civil Mechanical Electrical termasuk grounding system.
e. Fasilitas listrik (ACPDB) milik Tower Provider termasuk grounding kit.
f. Power supply sampai dengan ACPDB sesuai dengan kebutuhan perangkat.
g. Pasokan listrik AC, Rectifier + Baterai backup 2 jam untuk RRU.
h. Biaya akuisisi lahan dan perijinan yang dibutuhkan.
▪ Transmisi
a. Fronthaul dari OTB BTS Hotel ke OTB Pole site 2 core per system.
b. Backhaul dari BTS ke RNC Telkomsel.
▪ Hotel Site
a. Fasilitas pasokan listrik AC (ACPDB) sampai dengan 16.5 kVA. Dalam pelaksanaannya
sesuai kebutuhan perangkat Telkomsel yang dipasang.
b. Instalasi kabel AC sampai dengan ACPDB.
c. Panel Lampu.
d. Air Conditioner (AC) dengan suhu operasional 25oC.
e. Kewajiban Backup Power System untuk Battery backup 2 jam dan genset maksimal
360 jam/tahun/Cluster pada saat terjadi failure pasokan listrik.
f. Grounding kit.
g. Space/ruangan untuk penempatan BTS.
h. Rack 19” untuk penempatan BBU.
▪ O & M meliputi:
a. Biaya perawatan site (renovasi, pengecatan, dll).
b. Penggantian material consumables.
c. Asuransi untuk seluruh sarana yang disewakan (tidak termasuk equipment dari
Telkomsel) dan 3rd party liabilities.
d. Biaya PLN bulanan untuk pole site dan BTS Room.
e. Keamanan lokasi dan kebersihan.
f. Akses site untuk pemasangan, upgrade dan perbaikan BTS Telkomsel.
6.3 Perubahan terhadap Harga Sewa akan dituangkan dan berlaku efektif sejak ditandatangani Berita
Acara Kesepakatan Perubahan Harga oleh Para Pihak dan dituangkan dalam bentuk Amandemen
Perjanjian ini.
7.1 Pelaksanaan Pembayaran. Pembayaran terhadap Harga Sewa akan dilakukan di setiap awal periode
sewa.
7.2 Penyerahan Dokumen Pembayaran selanjutnya dilakukan oleh Supplier kepada Telkomsel melalui
sistem elektronik Telkomsel, yang meliputi/mencakup
(i) Tagihan;
(ii) Faktur Pajak;
Keseluruhan tata cara pembayaran diatas diharuskan untuk dapat melampirkan / menyerahkan
dokumen BAUT dan/atau BAST yang dibuat dalam sistem elektronik milik Telkomse.
7.3 Periode Pembayaran Telkomsel. Setelah diterimanya berkas tagihan dimaksud, tiap-tiap
pembayaran di atas pelaksanaannya akan dilakukan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
Telkomsel menerima tagihan secara lengkap dan benar sesuai Pasal 7.2 di atas. Apabila tanggal
tersebut jatuh pada hari libur maka pembayaran dilakukan pada hari kerja berikutnya.
7.4 Alamat penagihan Untuk proses penagihan, Rekanan harus menyampaikan semua dokumen
penagihan yang dibutuhkan melalui sistem elektronik Telkomsel.
7.5 Penyelesaian Secara Netting. Dalam pelaksanaan pembayaran yang timbul dari Perjanjian ini,
Telkomsel dapat menjumpakan (set-off) suatu jumlah yang merupakan kewajiban (payable)
Telkomsel dari Perjanjian ini terhadap suatu jumlah yang menjadi hak (receivables) Telkomsel dari
perjanjian lainnya yang mengikat Telkomsel dan Rekanan (jika ada). Oleh karenanya, jumlah yang
harus dibayarkan oleh Telkomsel kepada Rekanan berdasarkan Perjanjian ini dapat dikurangi atau
diselesaikan dengan jumlah yang harus dibayar oleh Rekanan kepada Telkomsel. Pelaksanaan
pembayaran secara netting sebagaimana dimaksud ayat ini dapat dilakukan dalam satu atau lebih
mata uang apapun. Pelaksanaan netting sebagaimana dimaksud ayat ini akan diberitahukan secara
tertulis oleh Telkomsel.
PASAL 8: BERITA ACARA KESIAPAN SITE DAN BERITA ACARA PENGGUNAAN SITE
8.1 Prinsip uji Kelayakan. Rekanan akan melakukan uji kelayakan atas Infrastruktur BTS Hotel di Site
dimaksud dalam Perjanjian ini sesuai dengan rencana uji kelayakan yang disampaikan oleh Rekanan
setelah mendapat persetujuan dari Telkomsel dan uji kelayakan hanya dapat dilaksanakan apabila
ada wakil dari Para Pihak pada saat dilaksanakan uji kelayakan.
8.2 Masa Uji Kelayakan. Setelah Rekanan melaksanakan pekerjaan pembangunan Infrastruktur BTS
Hotel, Rekanan wajib melakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Telkomsel tentang persiapan
uji kelayakan, paling lambat 35 (tiga puluh lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kelayakan untuk
menguji apakah Pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi. Seluruh prosedur dan
parameter uji kelayakan harus dilaksanakan sesuai dengan standar baku uji kelayakan sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran V. Telkomsel mempunyai waktu untuk melakukan penilaian terhadap uji
kelayakan bersama dengan Rekanan selama 6 (enam) hari kerja sejak dilaksanakannya uji kelayakan
dimaksud ("Masa Uji Kelayakan").
8.3 Penandatanganan Berita Acara Kesiapan Site. Dalam hal Site dinyatakan layak untuk dipakai oleh
Telkomsel, maka Telkomsel dan Rekanan akan menerbitkan Berita Acara Kesiapan Site yang
ditandatangani oleh Para Pihak.
8.4 Kewajiban Perbaikan Error. Jika terdapat kesalahan, cacat, kelainan atau penyimpangan teknis
(selanjutnya disebut "Error") selama Masa Uji fungsi, Telkomsel akan memberitahukannya kepada
Rekanan secara tertulis, dan Rekanan wajib memperbaiki Error dimaksud dalam jangka waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan dimaksud. Setelah perbaikan
terhadap Error dilaksanakan, maka Telkomsel akan kembali melakukan penilaian dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari kerja berikutnya, apakah Error telah diperbaiki. Apabila Telkomsel menyatakan
Error telah diperbaiki maka Pekerjaan harus diterima oleh Telkomsel dan BAKS akan diterbitkan.
8.5 Perbaikan dalam Masa Uji Kelayakan; Kompensasi. Perbaikan terhadap hal-hal yang disebabkan
dalam Pasal ini harus dilakukan Rekanan atas biaya sendiri dan harus dilaksanakan segera setelah
menerima pemberitahuan. Apabila Rekanan lalai memperbaiki keadaan tersebut dengan segera,
Telkomsel dapat menuntut untuk sebagian atau seluruh dari keadaan tersebut diperbaiki dengan
cara lain. Dalam hal ini Rekanan harus memberikan ganti rugi kepada Telkomsel untuk semua
kerugian yang wajar, kerusakan-kerusakan, biaya-biaya, tagihan-tagihan dan pengeluaran yang
diderita Telkomsel yang disebabkan oleh kelalaian atau keterlambatan pelaksanaan Perjanjian ini
yang besarnya akan ditentukan oleh Telkomsel berdasarkan kerugian-kerugian yang dimaksud.
8.6 Tata cara penerbitan BAPS. BAPS akan diterbitkan oleh Telkomsel untuk setiap 1(satu) tahun
periode sewa dan akan ditandatangani oleh GM Network Infrastructure Deployment Telkomsel.
8.7 Dokumen-dokumen Kelengkapan. BAPS akan ditandatangani oleh Para Pihak setelah memenuhi
kelengkapan dokumen sebagai berikut (i) Berita Acara Kesiapan Site (ii) copy Perjanjian sewa
menyewa atas ruang/lahan yg disewa (iii) copy PBB dan (iv) copy IMB Menara.
8.8 Mulai Tanggal Sewa. Tanggal dimulainya sewa menyewa Infrastruktur BTS Hotel Site dimaksud
sebagaimana ditentukan dan tercantum dalam dokumen BAPS.
9.1 Denda keterlambatan Pekerjaan SITAC Infrastruktur BTS Hotel. Dalam hal Rekanan tidak dapat
menyelesaikan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan maka Telkomsel mengeluarkan Surat
Peringatan. Telkomsel berhak untuk membatalkan Pesanan/PO jika peserta tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan SITAC lebih dari 86 hari dari Tanggal mulai pekerjaan.
9.2 Denda keterlambatan Implementasi Keseluruhan Infrastruktur BTS Hotel. Dalam hal Rekanan tidak
dapat menyelesaikan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan maka Telkomsel mengeluarkan
Surat Peringatan. Telkomsel berhak untuk membatalkan Pesanan/PO jika peserta tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan CME lebih dari 141 hari dari Tanggal mulai pekerjaan.
9.3 Denda atas tidak tercapainya Service Level Agreement (SLA). Dalam hal Rekanan gagal untuk
melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan SLA yang telah disepakati bersama, maka Telkomsel berhak
mengenakan denda kepada Rekanan dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI.
9.4 Denda keterlambatan Pembayaran Tagihan. Dalam hal Telkomsel melakukan keterlambatan
pembayaran sebagaimana dimaksud Pasal 7 Perjanjian ini, Rekanan berhak untuk mengenakan
denda sebesar 10/00 (satu per mil) dari Nilai tagihan untuk setiap hari keterlambatan sampai dengan
jumlah maksimum 5 % (lima persen) dari Nilai tagihan tersebut. Nilai denda tersebut di atas dihitung
30 (tiga puluh) hari kerja dari penyerahan tagihan secara lengkap dan benar sesuai dengan Pasal 7.2
Perjanjian ini.
10.1 Keberpatuhan terhadap Undang-Undang Perpajakan. Para Pihak memahami dan sepakat bahwa
karena kegiatan di Indonesia atau karena mendapatkan penghasilan dari Telkomsel, Rekanan harus
bertanggung jawab untuk pajak pembayaran dan/atau untuk persyaratan administratif yang
berkaitan dengan pajak tersebut. Rekanan harus bertanggung jawab dan harus membayar semua
jenis pajak sesuai waktu yang ditentukan, sesuai dengan ketentuan undang-undang dan harus
mematuhi undang-undang perpajakan itu.
10.2 Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Telkomsel harus bertanggung jawab untuk melakukan pemotongan
dan pembayaran segala PPN yang timbul akibat Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan perpajakan
yang berlaku.
10.3 Pajak Penghasilan (PPh). Jika dipersyaratkan oleh Undang-Undang Pajak, Telkomsel akan
memotong dan memungut pajak penghasilan dari pembayaran yang dilakukan oleh Telkomsel
kepada Rekanan. Telkomsel akan menerapkan tarif Pemotongan PPh sesuai dengan UU pajak, saran
Konsultan Pajak Telkomsel dan arahan atau instruksi tertulis dari Kantor Pajak Indonesia. Jika tarif
pemotongan PPh yang benar tidak disepakati, Rekanan harus memberikan pemberitahuan tertulis
kepada Telkomsel tentang tarif pajak yang diberlakukan, bersama dengan lampiran dokumen
sebagai berikut:
a. Surat Penegasan berkekuatan hukum dari Kantor Pajak Pemerintah untuk transaksi terkait;
atau
b. Surat Pengecualian Pajak berkekuatan hukum dari Kantor Pajak Pemerintah.
Rekanan akan memberi akses yang wajar ke Site kepada Telkomsel selama 24 (dua puluh empat) jam sehari
dalam 7 (tujuh) hari seminggu untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan perangkat maupun
pemeliharaan perangkat.
12.1 Tanpa mengesampingkan ketentuan lain dalam Perjanjian ini, selain hak-hak yang dimiliki Telkomsel
berdasarkan peraturan perundang-undangan, Telkomsel berdasarkan keputusan sendiri dapat
mengakhiri Perjanjian ini dengan melakukan pemberitahuan kepada Rekanan, dalam hal terjadinya
kondisi sebagai berikut:
(a) jika Rekanan menjadi insolven atau melakukan pengalihan secara menyeluruh untuk
kepentingan kreditur-krediturnya atau mengakui dirinya insolven atau jika suatu gugatan
pailit didaftarkan terhadap Rekanan.
(b) jika suatu perintah atau keputusan dibuat untuk pembubaran atau likuidasi dari Rekanan.
(c) jika kustodian, kurator, manager atau karyawan yang memiliki kekuasaan yang sama ditunjuk
bagi kepentingan Rekanan atau untuk harta benda milik Rekanan.
(d) jika Rekanan berhenti melaksanakan kegiatan usahanya sehari-hari.
(e) jika ada kreditor yang menguasai harta benda apapun yang dimiliki Rekanan atau jika eksekusi
atau proses serupa dikenakan atau ditegakkan terhadap harta benda dimaksud dan tetap
belum diselesaikan oleh Rekanan.
Saat menerima pemberitahuan tersebut, Rekanan akan menghentikan Pekerjaan sesuai dengan
pemberitahuan terkait, dan akan mengambil tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk dilakukan
agar meminimalisir biaya-biaya terhadap Telkomsel yang berhubungan dengan pengakhiran
Pekerjaan.
12.2 Pengakhiran Perjanjian karena Sebab. Telkomsel berhak secara sepihak, tanpa adanya tuntutan
apapun dari Rekanan untuk mengakhiri sebagian atau seluruh Pekerjaan menurut Perjanjian ini,
apabila salah satu di antara sebab-sebab pengakhiran tersebut di bawah ini terjadi :
a. Rekanan tidak mematuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur
berdasarkan Perjanjian ini; atau
b. Pekerjaan tertunda karena terjadinya peristiwa force majeure yang berlangsung lebih dari 60
(enam) puluh hari; atau
c. Rekanan tidak dapat melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan Service Level Agreement (SLA)
yang telah disepakati oleh Para Pihak sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI;
d. Rekanan menyerahkan suatu laporan kepada Telkomsel yang mengakibatkan kerugian
materiil atas hak, kewajiban atau kepentingan Telkomsel, yang dari pemeriksa / auditor
diketahui bahwa laporan tersebut palsu.
12.3 Pengesampingan Hukum. Telkomsel dan Rekanan dengan ini sepakat untuk mengesampingkan
ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terhadap pengakhiran Perjanjian
dimaksud, sehingga pengakhiran Perjanjian dengan alasan tersebut di atas cukup dilakukan dengan
pemberitahuan tertulis dari Telkomsel kepada Rekanan tanpa harus menunggu keputusan Hakim.
12.4 Kewajiban Rekanan. Dalam hal terjadi pengakhiran atas Perjanjian, Rekanan tetap berkewajiban
memberikan jaminannya untuk bagian Pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh Rekanan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini.
13.1 Rekanan wajib mengirimkan surat pemberitahuan kepada Telkomsel perihal tanggal berakhirnya
periode sewa, selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sebelum berakhirnya Jangka
Waktu Sewa sebagaimana dijabarkan pada Pasal 4 Perjanjian ini. Surat pemberitahuan tersebut
ditujukan kepada GM Network Engineering and Project area terkait dengan tembusan kepada Head
of Network Operation Division area terkait.
13.2 Dalam hal Telkomsel ingin memperpanjang Jangka Waktu Perjanjian ini maka Telkomsel akan
mengajukan Surat Permintaan Perpanjangan Perjanjian kepada Rekanan. Surat permintaan harus
sudah dikirim kepada Rekanan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu
Perjanjian sebagaimana dijabarkan pada Pasal 4 Perjanjian ini.
13.3 Rekanan wajib menjawab Surat Permintaan Perpanjangan Perjanjian dalam jangka waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya surat tersebut dari Telkomsel.
13.4 Sebagai tindak lanjut atas persetujuan terhadap Surat Permintaan Perpanjangan Perjanjian
dimaksud pasal 13.1 dan 13.2 Perjanjian ini, Kedua Pihak menyepakati untuk menerbitkan Perjanjian
Sewa Sarana Infrastruktur untuk jangka waktu selanjutnya dengan syarat dan ketentuan yang sama
dengan Perjanjian ini.
13.5 Dalam hal tidak terjadi perpanjangan jangka waktu Perjanjian, maka Telkomsel harus mengosongkan
semua Site yang disewa paling lambat 1 (satu) bulan sejak masa Sewa Menyewa Perjanjian ini telah
berakhir.
14.1 Bila selama masa berlakunya Perjanjian ini seperti tercantum pada Pasal 4, Rekanan bermaksud
mengalihkan dengan cara apapun termasuk menjual sebagian atau seluruh Site maka harus
memberitahukan kepada Telkomsel dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelumnya dan Telkomsel
mempunyai hak untuk membeli Site-site tersebut.
14.2 Apabila setiap saat selama masa Perjanjian ini penguasaan dan/atau kepemilikan Lahan tempat
Infrastruktur BTS Hotel yang menjadi obyek Perjanjian ini beralih kepada pihak manapun dan dengan
cara apapun, maka sebelum dilaksanakan transaksi pengalihan hak tersebut Rekanan wajib
memberitahukan kepada Telkomsel dan pihak yang akan menerima alih penguasaan dan/atau
pemilikan tersebut (selanjutnya disebut ”Penerus”) untuk menghormati hak-hak Telkomsel dan
mengikatkan diri terhadap ketentuan dan syarat Perjanjian ini.
15.1 Tidak dilaksanakannya atau tertundanya pelaksanaan sebagian atau keseluruhan ketentuan
Perjanjian ini oleh salah satu Pihak atau Para Pihak tidak termasuk sebagai pelanggaran atas
Perjanjian apabila hal tersebut disebabkan oleh adanya force majeure (keadaan memaksa).
15.2 Yang termasuk sebagai force majeure adalah peristiwa, keadaan/kondisi, atau kejadian yang terjadi
di luar kemampuan, kekuasaan, atau kendali wajar suatu Pihak dan tidak disebabkan karena
kesalahan Pihak tersebut, dan peristiwa, keadaan/kondisi, atau kejadian tersebut menghambat,
menghalangi, atau menunda Pihak itu dalam menjalankan kewajibannya berdasarkan Kontrak ini.
Yang disebut atau dikategorikan sebagai force majeure mencakup, antara lain:
(i) Bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, letusan gunung berapi, angin topan, badai,
gempa bumi, atau petir;
(ii) Wabah penyakit menular;
(iii) Pemberontakan, huru hara, kerusuhan, perang (baik yang diumumkan atau tidak), atau
tindakan militer;
(iv) Kebakaran;
(v) Embargo;
(vi) Pemogokan;
(vii) Sabotase;
(viii) Ketidaktersediaan daya listrik;
(ix) Gangguan pada jaringan telekomunikasi, baik terestrial maupun ekstra-terestrial (ruang
angkasa), yang disebabkan karena peristiwa yang terjadi di ruang angkasa termasuk, namun
tidak terbatas pada, sun-outage, gerhana matahari, kejadian astronomi, atau kejadian
meteorit;
(x) Dikeluarkannya keputusan, kebijakan, peraturan, atau dilaksanakannya suatu tindakan, oleh
pihak yang berwenang yang menghambat, menghalangi, atau menunda secara langsung
pelaksanaan kewajiban suatu Pihak berdasarkan Perjanjian ini
15.3 Pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya sehubungan dengan force majeure tersebut harus
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh)
Hari Kerja sejak mulainya kejadian tersebut.
15.4 Kelalaian atau kelambatan Pihak yang terkena force majeure dalam memberitahukan sebagaimana
dimaksud pasal ini dapat mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa dimaksud sebagai force majeure.
15.5 Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai akibat force majeure tidak
menjadi tanggung jawab Pihak lainnya.
15.6 Jika peristiwa Force Majeure berkepanjangan hingga 60 (enam puluh) hari kalender atau lebih, maka
salah satu dari Para Pihak, dengan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya dapat mengakhiri
Perjanjian ini tanpa kewajiban-kewajiban lebih lanjut terhadap Pihak lainnya yang menyangkut
pengakhiran Perjanjian ini, kecuali kewajiban pembayaran yang belum diselesaikan selama
Perjanjian ini berlangsung.
16.1 Perjanjian ini diatur oleh, tunduk pada, dan ditafsirkan berdasarkan hukum Republik Indonesia.
16.2 Dalam hal terjadi perselisihan di antara Para Pihak mengenai pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para
Pihak dengan didasari itikad baik sepakat untuk menyelesaikannya terlebih dahulu secara
musyawarah untuk mufakat.
16.3 Jika Para Pihak tidak dapat mencapai kata sepakat dalam musyawarah tersebut, maka Para Pihak
sepakat untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (untuk selanjutnya
disebut “BANI”), dengan panel arbitrase yang terdiri atas 3 (tiga) arbiter dimana 1 (satu) arbiter
ditunjuk oleh Telkomsel, 1 (satu) arbiter ditunjuk oleh Rekanan dan 1 (satu) sisanya ditunjuk secara
bersama oleh kedua belah Pihak.
16.4 Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari Para Pihak tidak mencapai kesepakatan dalam penunjukan
tersebut, maka Arbiter ketiga tersebut ditentukan oleh Ketua BANI. Sidang arbitrase dilaksanakan
berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku di BANI, dan putusan yang diambil oleh BANI
adalah bersifat final dan mengikat bagi Para Pihak.
16.5 Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan keberlakuan Pasal 48 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (UU Arbitrase) sehingga arbitrase tidak
harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Segala surat menyurat sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini dialamatkan pada:
18.1 Rekanan atau perwakilannya atau agent, atau affiliasi dari Rekanan tidak diperkenankan
mengikatkan atau mencoba melakukan pemberian hadiah atau komisi.
18.2 Telkomsel dapat mengakhiri Perjanjian, baik seluruhnya maupun sebagian, apabila Telkomsel
berdasarkan alasan yang jelas menemukan bahwa Rekanan, perwakilan atau agen atau affiliasi dari
Rekanan, telah bekerjasama atau mencoba untuk bekerjasama dalam rangka pemberian hadiah atau
komisi.
18.3 Rekanan atau pegawai dari Rekanan dilarang menawarkan, memberikan atau setuju untuk memberi
hadiah, komisi, rabat, atau bentuk-bentuk lainnya kepada pegawai Telkomsel yang berkaitan dengan
pelaksanaan Perjanjian ini.
18.4 Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut Pasal ini oleh Rekanan atau pegawainya atau orang yang
bekerja untuknya dapat mengakibatkan dibatalkannya Perjanjian ini oleh Telkomsel. Pelanggaran
terhadap ketentuan ini dapat mengakibatkan Rekanan, sub rekanannya dan atau agennya dikenakan
tuntutan pidana.
19.1. Pembebasan dan Ganti Rugi. Rekanan wajib bertanggung jawab dan menanggung dan
membebaskan Telkomsel, karyawan-karyawannya, Direktur, konsultan dan agennya dari segala
kehilangan, kerugian dan pengeluaran apapun, termasuk biaya pengacara, yang mungkin dapat
19.2. Pembatasan Tanggung Jawab. Dalam hal kerugian timbul berhubungan dengan pelaksanaan dari
Perjanjian ini, Rekanan akan bertanggungjawab untuk mengganti kerugian atau membebaskan
Telkomsel berdasarkan Rekanan ini, dimana tidak akan melebihi Harga Sewa sebagaimana
tercantum pada Pasal 6.1, dengan catatan pembatasan tanggungjawab berdasarkan Pasal ini tidak
akan berlaku dalam hal kelalaian, kecerobohan atau kesalahan yang disengaja dari REKANAN atau
karyawannya atau Rekanan lokalnya, serta pelanggaran atas Hak Milik Atas Kekayaan Intelektual.
Apabila selama berlakunya Perjanjian ini terdapat pasal yang menjadi tidak sah karena hukum, tidak dapat
dilaksanakan atau bertentangan dengan ketentuan perundangan yang berlaku di wilayah hukum Negara
Republik Indonesia, selanjutnya dimengerti dan disetujui oleh Para Pihak bahwa pasal yang tidak sah, tidak
dapat dilaksanakan atau pasal yang bertentangan dengan ketentuan perundangan tersebut tidak
mengakibatkan berakhirnya Perjanjian ini dan karenanya pasal-pasal yang lain masih tetap berlaku dan
mengikat Para Pihak.
21.1 Lampiran. Dokumen-dokumen yang disebut di bawah ini akan dilampirkan dan merupakan bagian
yang tidak dipisahkan dari Perjanjian ini:
Lampiran I : Daftar Lokasi Site dan Perhitungan Harga Sewa Infrastruktur BTS Hotel dengan
nilai total Rp 360.000.000,- (terbilang: Tiga Ratus Enam Puluh Juta Rupiah)
Lampiran II : Risalah Rapat/Minutes of Meeting.
Lampiran III : Prosedur Pelaksanaan Penanganan Pelayanan Infrastruktur Hotel BTS.
Lampiran IV : Draft Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) & Berita Acara Kesiapan Site (BAKS).
Lampiran V : Service Level Agreement BTS Hotel.
Lampiran VI : Cyber Security Penalty.
21.2 Perbedaan-perbedaan. Juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini adalah
semua korespondensi yang dilakukan selama masa pelaksanaan sampai terselesaikannya seluruh
Pekerjaan dengan ketentuan, apabila terdapat perbedaan antara pasal-pasal dalam Perjanjian
dengan lampiran-lampirannya, maka yang berlaku adalah pasal-pasal dalam Perjanjian dimaksud.
22.1 Pertentangan Kepentingan. Para Pihak sepakat bahwa pihak yang melakukan penandatanganan
Perjanjian atau Pemilik dari Rekanan itu bukan (i) anggota Dewan Direksi atau anggota Dewan
Komisaris Telkomsel (ii) karyawan/wati Telkomsel (iii) saudara, suami, istri, ipar dari karyawan/wati,
Direktur, Komisaris Telkomsel atau keadaan lain yang dapat menimbulkan pertentangan
kepentingan.
22.2 Pemutusan Sepihak Akibat Pertentangan Kepentingan. Jika dikemudian hari diketahui bahwa
Perjanjian memiliki pertentangan kepentingan, maka Rekanan diwajibkan untuk
mengungkapkannya kepada Telkomsel dan Telkomsel mempunyai hak sepenuhnya untuk
mengakhiri Perjanjian secara sepihak apabila transaksi tersebut dipandang tidak wajar dan tidak ada
kewajiban bagi Telkomsel untuk memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun apapun sehubungan
dengan pengakhiran tersebut.
PASAL 23: PERSYARATAN KEAMANAN, KEAMANAN SIBER DAN PERLINDUNGAN TERHADAP DATA
TELKOMSEL & DATA PRIBADI PELANGGAN TELKOMSEL
Tanpa mengesampingkan kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh Supplier berdasarkan Kontrak ini,
terutama dalam hal ketentuan-ketentuan dibawah ini berkaitan dengan Pekerjaan yang dilakukan oleh
Supplier, Supplier harus mematuhiketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal ini, sebagai berikut:
1. Keamanan
a. Supplier wajib mengikuti instruksi yang sah dan wajar yang diberikan oleh TELKOMSEL kepada
Supplier dalam ruang lingkup Kontrak ini;
b. Apabila Lokasi atau sebagian dari Lokasi berada di tempat (-tempat) yang berada dibawah
pengendalian TELKOMSEL:
i. TELKOMSEL akan memberikan informasi kepada Supplier mengenai peraturan,
ketentuan, dan kebijakan yang diterapkan/diberlakukan oleh TELKOMSEL di tempat (-
tempat) tersebut;
ii. Supplier wajib mematuhi peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang
diterapkan/diberlakukan oleh TELKOMSEL di tempat (-tempat) tersebut;
iii. Setiap personil Supplier harus memakai tanda pengenal yang terlihat setiap saat
selama berada di tempat (-tempat) yang bersangkutan;
iv. Semua koneksi akses remote yang menghubungkan daerah luar ke jaringan
TELKOMSEL maupun sebaliknya melalui telepon, leased line, maupun jaringan lainnya
hanya boleh digunakan untuk aktifitas yang sudah disetujui terlebih dahulu oleh
TELKOMSEL;
v. Ketika Kontrak ini berakhir atau atas permintaan TELKOMSEL, (i) Supplier wajib
mengembalikan kepada TELKOMSEL semua tanda pengenal, kartu akses, peralatan,
dan perlengkapan TELKOMSEL dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam; (ii) Supplier
harus memberi tahu TELKOMSEL 1 (hari) sebelum meninggalkan Lokasi dan/atau
sistem TELKOMSEL, dengan tidak memberikan akses ke akun IT Supplier dari sistem
TELKOMSEL di mana Pekerjaan disediakan untuk TELKOMSEL; dan/atau (iii) Supplier
tidak boleh mencoba mengakses Lokasi atau sistem TELKOMSEL tanpa persetujuan
tertulis dari TELKOMSEL.
2. Keamanan Siber
Selama jangka waktu Kontrak, Supplier wajib untuk mematuhi ketentuan keamanan siber
sebagaimana diatur dalam Lampiran VI Kontrak ini.
a. Supplier harus mengambil semua tindakan teknis dan organisasi yang diperlukan untuk
melindungi sistem teknologi informasi dan data yang digunakan sehubungan dengan
pengoperasian Pekerjaan berdasarkan Perjanjian. Tanpa membatasi ketentuan di atas,
Supplier, afiliasinya, anak perusahaan, personil dan subkontraktornya Supplier harus
menetapkan, menerapkan, memelihara, dan mematuhi, teknologi informasi, keamanan
informasi, keamanan siber, dan kontrol perlindungan data, kebijakan dan prosedur, termasuk
pengawasan, kontrol akses, enkripsi, pengamanan teknologi dan fisik dan kelangsungan
bisnis/pemulihan bencana dan rencana keamanan yang dirancang untuk melindungi dan
mencegah pelanggaran, kehancuran, kehilangan, distribusi yang tidak sah, penggunaan,
akses, kecacatan, penyalahgunaan atau modifikasi, atau kompromi atau penyalahgunaan
atau terkait dengan sistem teknologi informasi atau data yang digunakan sehubungan dengan
pengoperasian Pekerjaan ("Keamanan Siber"). Supplier mengakui dan memastikan bahwa
Supplier tidak boleh melanggar kontrol Keamanan Siber atau melakukan penipuan tersebut.
Supplier juga segera memberi tahu Telkomsel dalam waktu tidak lebih dari 24 jam atau waktu
lain yang ditentukan oleh Telkomsel jika Keamanan Siber tersebut telah dilanggar atau
kemungkinan besar akan dilanggar; dan
b. Supplier wajib, tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Telkomsel:
i. tidak menggunakan data atau informasi apa pun yang disediakan atau digunakan oleh
Telkomsel atau yang diperoleh atau diterima dari Telkomsel dalam rangka, untuk
tujuan, dan/atau sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini (termasuk namun
tidak terbatas pada data keuangan Telkomsel, data karyawan, data jaringan, IT, data,
dan data pelanggan);
ii. tidak berusaha mengakses dan melakukan perubahan apa pun pada sistem Telkomsel;
iii. tidak mengakses sistem atau jaringan Telkomsel;
iv. tidak membagikan source code Telkomsel dengan pihak ketiga manapun;
v. tidak membuat, memodifikasi, atau mengubah dengan cara apa pun, kredensial atau
akun dalam sistem Telkomsel;
vi. tidak berusaha menghilangkan prosedur melakukan 3 (tiga) kali penguncian login yang
gagal untuk sistem yang mereka kelola untuk Telkomsel;
vii. tidak menerapkan dan mengelola sistem apa pun yang tidak menerapkan kata sandi
yang kuat untuk pengguna bisnis dan kata sandi yang rumit untuk Privilege Access
Users;
viii. mengintegrasikan sistem yang mereka kelola ke dalam sistem Telksomsel Privilege
Access Management, sistem Identify and Access Management, dan layanan Telkomsel
Security Monitoring dalam waktu 60 hari setelah diberitahukan oleh Telkomsel atau
waktu lain yang ditentukan oleh Telkomsel;
ix. bekerja dengan Telkomsel, tanpa biaya apa pun kepada Telkomsel, untuk menginstal
anti- virus atau deteksi tingkat akhir sebelum Supplier diizinkan masuk ke tahap
pengerjaan (jika ada).
x. diharuskan untuk menyimpan semua sistem pada patch saat ini, serta tepat waktu
dalam memulihkan kerentanan kritis dan berperingkat tinggi;
xi. memastikan semua sistem TI Supplier yang terkait dengan implementasi Pekerjaan
mematuhi ISO 27001 selama jangka waktu Perjanjian ini;
xii. apabila berlaku, berdasarkan arahan Telkomsel, mengintegrasi dengan layanan
keamanan Telkomsel termasuk namun tidak terbatas pada firewalls, layanan
perlindungan basis data, file monitoring, Identity and Access Management System,
Anti-DDoS, Web Access Firewalls; dan
xiii. Jika Supplier membuat aplikasi seluler untuk Telkomsel, mereka harus mematuhi
standar Apple dan Google store. Lebih lanjut untuk aplikasi Android, Supplier harus
memastikan standar SafetyNet yang sangat ketat berlaku termasuk kemampuan
keamanan seperti SSL Pinning untuk tidak mengizinkan ponsel yang terinfeksi atau
ponsel yang di-rooting mengakses aplikasi Telkomsel di ponsel.
c. Selama jangka waktu Perjanjian, Supplier wajib menyerahkan sistem yang digunakan untuk
mengimplementasikan Pekerjaan kepada Telkomsel untuk uji keamanan.
d. Tidak Ada Pelanggaran Keamanan Cyber.
i. Supplier harus memastikan bahwa tidak ada pelanggaran Keamanan Siber
berdasarkan poin a sampai c seperti di atas dan/atau kondisi apapun yang terkait
dengan pelanggaran Keamanan Siber selama pelaksanaan kewajiban Supplier
berdasarkan Perjanjian ini. Tanpa mengurangi ketentuan apa pun yang dinyatakan
dalam pasal ini, jika Supplier menyebabkan pelanggaran(-pelanggaran) yang timbul
dari atau sehubungan dengan tindakan atau Supplier saat melakukan Pekerjaan,
Supplier harus membayar penalti Keamanan Siber (“Penalti Keamanan Siber”) seperti
yang dijelaskan di Lampiran VI - Cyber Security Penalty; Perjanjian ini.
ii. Tanpa mengurangi hak atau upaya hukum apa pun yang dimiliki Telkomsel
berdasarkan Perjanjian ini, Telkomsel dapat, atas biaya Telkomsel, meminta pihak
ketiga yang independen untuk melakukan, memverifikasi, mengidentifikasi, atau
menganalisis penyebab awal pelanggaran Keamanan Siber terkait dengan Pekerjaan
berdasarkan Perjanjian ini. Supplier harus memberikan, dan harus memastikan bahwa
subkontraktor Supplier memberikan, semua bantuan yang wajar yang diperlukan oleh
Telkomsel. Sekalipun demikian, jika laporan, audit, atau latihan mengungkapkan
bahwa Supplier telah melanggar Keamanan Siber, maka Telkomsel akan menagih
biaya pihak ketiga independen yang dikeluarkan oleh Telkomsel dari Supplier.
iii. Sehubungan dengan jumlah Penalti Keamanan Siber yang menjadi tanggung jawab
Supplier kepada Telkomsel berdasarkan Perjanjian ini, Telkomsel dapat memotong
dari sejumlah uang yang menjadi hak Supplier berdasarkan Perjanjian ini (termasuk
dalam bentuk Performance Bond (jika ada) atau set-off dari perjanjian apa pun).
Namun, jika jumlah Penalti Keamanan Siber tersebut tidak dibayarkan oleh Supplier,
Telkomsel dapat mengeluarkan pemberitahuan kepada Supplier untuk jumlah
tersebut kapan saja dan jumlah tersebut akan dibayarkan oleh Supplier dalam waktu
(7) memiliki kebijakan tata kelola, prosedur kerja pengoperasian, dan mekanisme
audit yang dilakukan secara berkala terhadap perangkat yang dimiliki.
iv. wajib mengakhiri aktivitas pemrosesan atas dasar:
(1) berakhirnya jangka waktu penyimpanan yang telah disetujui;
(2) tercapainya tujuan pemrosesan data; atau
(3) permintaan dari TELKOMSEL.
v. wajib menyediakan rekam jejak audit terhadap seluruh kegiatan penyelenggaraan
perangkat. Rekam jejak audit tersebut termasuk:
(1) memelihara log transaksi sesuai kebijakan retensi data penyelenggara, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
(2) memastikan tersedianya fungsi jejak audit untuk dapat mendeteksi usaha
dan/atau terjadinya penyusupan yang harus ditinjau atau dievaluasi secara
berkala; dan
(3) dalam hal sistem pemrosesan dan jejak audit merupakan tanggungjawab pihak
ketiga, maka proses jejak audit tersebut harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Supplier.
vi. wajib menyediakan, mendidik, dan melatih personel yang bertugas dan bertanggung
jawab terhadap pengamanan dan pelindungan sarana dan prasarana perangkat.
d. Lebih lanjut, tanpa membatasi ketentuan lain dalam Kontrak ini, Supplier harus:
i. menggunakan data pelanggan TELKOMSEL termasuk data pribadi yang disediakan
kepada Supplier berdasarkan Kontrak ini untuk tujuan melakukan kewajiban-
kewajiban Supplier berdasarkan Kontrak ini atau sebagaiamana dibutuhkan oleh
hukum, peraturan dan/atau perintah pengadilan;
ii. tidak boleh mengungkapkan data pelanggan TELKOMSEL (termasuk data pribadi);
iii. melindungi data pelanggan TELKOMSEL (termasuk data pribadi) yang disediakan
kepada Supplier berdasarkan Kontrak ini dari kesalahan penggunaan, kerugian dan
akses yang tidak resmi, modifikasi atau pengungkapan;
iv. memastikan bahwa data pelanggan TELKOMSEL disimpan di Indonesia dan tidak
diekspor ke negara lain;
v. memastikan bahwa akses jarak jauh terhadap data pelanggan TELKOMSEL hanya akan
diijinkan dengan ijin tertulis TELKOMSEL yang diperoleh Supplier.
vi. memastikan setiap orang yang dipekerjakan oleh Supplier, Afiliasi Supplier, dan
subkontraktor yang memiliki tingkat akses yang akan memungkinkan orang tersebut
untuk mendapatkan akses ke data pelanggan TELKOMSEL (termasuk data pribadi)
tidak akan mengakses, penggunaan, mengungkapkan atau menyimpan data yang
diberikan berdasarkan Kontrak ini;
vii. membuat, merawat dan menerapkan kebijakan dan prosedur yang sesuai, dan kendali
akses terkait dan langkah-langkah teknologi lainnya, guna memastikan bahwa data
pelanggan TELKOMSEL (termasuk data pribadi) yang disediakan kepada Supplier
berdasarkan Kontrak ini hanya dapat diakses oleh personel Supplier yang memerlukan
akses tersebut untuk tujuan melaksanakan tugas mereka.
viii. mematuhi semua permintaan atau arahan yang wajar dari TELKOMSEL mengenai
penyimpanan, pengamanan, penggunaan dan pengungkapan data pelanggan
TELKOMSEL (termasuk atas data pribadi) yang disediakan bagi Supplier berdasarkan
Kontrak ini termasuk Supplier wajib menerapkan langkah-langkah keamanan teknis
dan operasional untuk melindungi data pelanggan TELKOMSEL dari akses,
pengumpulan, penggunaan, pengungkapan, pemrosesan, modifikasi, penyalinan,
pembuangan, pemusnahan, penghancuran, atau risiko serupa yang tidak sah,
termasuk tetapi tidak terbatas pada: (i) memisahkan data pelanggan TELKOMSEL dari
data sendiri dan data pelanggan lainnya, (ii) penggunaan nama samaran dan enkripsi
data pelanggan TELKOMSEL, jika perlu, (iii) langkah-langkah untuk memastikan
kerahasiaan, integritas, ketersediaan dan ketahanan yang berkelanjutan dari sistem
dan layanan Supplier, (iv) kemampuan untuk memulihkan ketersediaan dan akses ke
data pelanggan TELKOMSEL secara tepat waktu jika terjadi insiden fisik atau teknis
(rencana respon insiden), dan (v) proses untuk menguji, menilai, dan mengevaluasi
efektivitas secara berkala tindakan teknis dan organisasi untuk memastikan keamanan
pemrosesan data pelanggan TELKOMSEL, (vi) rekam jejak data pelanggan TELKOMSEL;
ix. bekerja sama dengan setiap permintaan yang wajar atau arahan dari TELKOMSEL
terkait hukum yang berlaku tentang keamanan, penggunaan, pengungkapan,
pengalihan dan penghapusan data pelanggan TELKOMSEL (termasuk atas data
pribadi), dan hak-hak individu untuk mengakses dan memperbaiki data-data tersebut;
x. sesegera mungkin dalam waktu tidak lebih dari 24 jam atau waktu lain yang ditentukan
oleh TELKOMSEL, memberitahu TELKOMSEL apabila Supplier menyadari bahwa telah
terjadi pengungkapan data atau data pelanggan TELKOMSEL (termasuk atas data
pribadi) yang dilarang oleh hukum dengan mencakup informasi data yang terungkap,
kapan dan bagaimana data terungkap, dan upaya penanganan dan pemulihan atas
terungkapnya data tersebut;
xi. sesegera mungkin dalam waktu maksimal 24 jam atau waktu lain yang ditentukan oleh
TELKOMSEL, memberitahu TELKOMSEL apabila Supplier menyadari adanya
pelanggaran terhadap Pasal ini; dan
xii. tidak menunda, memanipulasi (selain untuk membuat backup sebagai bagian dari
Pekerjaan), mengirimkan atau menangkap atau dengan cara lain bersepakat atau
mengganggu setiap Data atau data lain atau informasi:
(1) milik TELKOMSEL; atau
(2) yang terkandung dalam materi TELKOMSEL atau Materi Kontrak Baru, yang,
pada saat yang relevan, di bawah kendali Supplier atau dimana Supplier atau
subkontraktor memiliki akses, kecuali dengan izin tertulis berdasarkan Kontrak
ini atau bila tidak dengan mengungkapkan ijin tertulis dari TELKOMSEL;
Supplier mengetahui dan setuju bahwa Pasal ini berlaku juga untuk Pihak Supplier Yang Relevan. Oleh
karena itu apabila Supplier dan/atau Pihak Supplier Yang Relevan melanggar salah satu ketentuan dalam
Pasal ini akan dianggap sebagai pelanggaran material dari Kontrak ini yang tidak dapat disembuhkan oleh
Supplier. Selanjutnya, TELKOMSEL dapat melaksanakan hak atau upaya hukum yang tersedia untuk
TELKOMSEL berdasarkan Kontrak ini atau sebaliknya, baik menurut hukum atau ekuitas.
PASAL 24 : LAIN-LAIN
24.1 Amandemen. Hal-hal lain yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini tetapi mengingat
sifat pekerjaan yang perlu dan harus dilaksanakan oleh Rekanan akan ditetapkan kemudian dan
dituangkan dalam amandemen terhadap Perjanjian.
24.2 Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Rekanan wajib memenuhi seluruh instruksi dan
ketentuan yang diterbitkan oleh Telkomsel atau Pemerintah Republik Indonesia dari waktu ke waktu
terkait TKDN dalam penyediaan barang dan jasa kepada Telkomsel sebagaimana diatur dalam
Perjanjian ini, termasuk namun tak terbatas pada komitmen Rekanan untuk mencapai target TKDN,
pelaporan mandiri TKDN, dan prosedur verifikasi laporan TKDN. Rekanan wajib melindungi dan
mengganti kerugian Telkomsel yang disebabkan kegagalan Rekanan dalam memenuhi kewajibannya
terkait TKDN. Kegagalan Rekanan tersebut akan dianggap sebagai suatu pelanggaran material dan
Telkomsel berhak segera mengakhiri Perjanjian ini.
24.3 Judul. Setiap judul dalam pasal-pasal Perjanjian hanya untuk memudahkan pembacaannya saja dan
dengan demikian tidak mengubah atau memberi arti tertentu penafsiran.
24.4 Perbedaan-perbedaan. Juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Kontrak ini adalah
semua korespondensi yang dilakukan selama masa pelaksanaan sampai terselesaikannya seluruh
Pekerjaan dengan ketentuan, apabila terdapat perbedaan antara pasal-pasal dalam Kontrak dengan
lampiran-lampirannya, maka yang berlaku adalah pasal-pasal dalam Kontrak dimaksud
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan ditandatangani oleh Para Pihak yang sah, setelah
diberi materai secukupnya masing-masing mengikat dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
LAMPIRAN I :
DAFTAR LOKASI SITE DAN PERHITUNGAN HARGA SEWA INFRASTRUKTUR BTS HOTEL
LAMPIRAN II :
LAMPIRAN III :
LAMPIRAN IV :
DRAFT BERITA ACARA PENGGUNAAN SITE (BAPS) & BERITA ACARA KESIAPAN SITE (BAKS)
LAMPIRAN V :
LAMPIRAN VI :
CYBER SECURITY PENALTY
occured.
Catatan:
Apabila nilai mata uang yang digunakan dalam Kontrak ini adalah Rupiah maka Para Pihak sepakat untuk melakukan
konversi mata uang asing USD (US Dollar) yang digunakan dalam tabel ini menjadi mata uang Rupiah dimana penentuan
konversi tersebut berlaku saat salah satu dan/atau beberapa kejadian-kejadian diatas terjadi.