I. IDENTITAS
Nama : Tn. D
Umur : 67 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : BTN minasaupa
tatus perkawinan : kawin
Agama : kristen
Suku : Toraja
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : Wiraswata
No register : 22 86 77
Tanggal pengkajian : Senin, 3 januari 2011
Diagnosa medis : OMI antero septal
V. HASIL EKG
Sinus rhytem, HR: 61x/i, ST elevasi: II,III,AVR,V1-V3,
T inverted: I, AVL,V2-V4,
VI. TERAPI
Norvask 5 g 1-0-0
Aspilet 50 g 0-1-0
Farsorbid 10 g 1-1-1
Simvastatin 10 g 0-0-1
Neurodex 0-1-0
VII. MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri
Intoleran aktivitas
B. Intoleran aktivitas
1. Catat frekuensi jantung, irama dan perubahan TD sebelum,
selama, sesudah aktivitas sesuai indikasi.
R/ Kecenderungan meningkatkan respon klien terhadap aktivitas
dan dapat mengindikasikan penurunan oksigen miokardia
2. Tingkatkan istirahat
R/ Menurunkan kerja miokardia/ konsumsi oksigen
3. Anjurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen
R/ Aktivitas yang memerlukan menhan napas dan menununduk
dapat mengakibatkan bradikardia, juga menurunkan curah jantung
dan takikardia dengan peningkatan TD
4. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas.
R/ aktivitas yang maju memberikan kontrol jantung,
meningkatkan regangan kontrol jantung, meningkatkan regangan
dan mencegah aktivitas berlebihan.
IX. EVALUASI
1. Klien mengatakan akan mengurangi aktivitas yang berat maupun
ringan secara i ntensif.
2. Klien mengatakan akan selalu memperhatikan pola hidup dengan
baik dan benar.
3. Klien mengatakan akan selalu rajin kontrol ke RS tentang
penyakitnya.
RESUME RUANG KATETERISASI JANTUNG
I. IDENTITAS
Nama : Ny. M
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Jln. Matahari no.10
Status perkawinan : kawin
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : Wiraswata
No register :
Tanggal pengkajian : Kamis, 6 januari 2011
Diagnosa medis : PJK
II. KELUHAN UTAMA :
Klien berkunjung ke ruang kateterisasi jantung RS Wahidin
sudirohusodo makassar dengan keluhan nyeri dada, dan rencana
pemasangan PTCA dengan indikasi dari hasil pemeriksaan
diagnostik/kateterisasi jantung yang menemukan bahwa klien mengalami
penyempitan pembuluh darah pada daerah pembuluh darah arteri kanan
dan kiri.
d. Mata : Ukuran pupil 2 mm, isokor kiri dan kanan, reaksi terhadap
cahaya baik, akomodasi baik, konjungtiva nampak anemis,
peningkatan TIO tidak ada, fungsi penglihatan baik, tidak ada tanda-
tanda radang, tidak ada bekas operasi
e. Hidung : Tidak ada reaksi alergi
f. Mulut dan tenggorokan : Gigi tidak lengkap pada daerah gigi
geraham depan, tidak ada kesulitan menelan. Mulut klien miring
kearah kiri. Nampak luka bekas operasi pada area leher.
g. Dada dan paru-paru : Ronchi tidak ada, pola nafas tidak teratur
tidak menggunakan otot bantu pernapasan, batuk tidak ada, nyeri
dada terasa, sesak dirasakan klien.
h. Jantung dan sirkulasi : CRT < 3”, distensi vena jugularis tidak ada,
sternum atau iga tidak terangkat, teraba getaran jantung, Bunyi
jantung 1 terdengar jelas dan bunyi jantung 2 terdengar keras, irama
jantung tidak teratur
i. Abdomen: peristaltik usus 10x/i, nyeri tekan tidak ada, pembesaran
hati tidak teraba, distensi abdomen tidak ditemukan
j. Genitalia dan status reproduksi : Genitalia klien nampak bersih, tidak
mengidap penyakit menular yang melibatkan organ reproduksi, klien
telah menopause.
k. Status neurologi : gaya bejalan terkoordinasi, klien tidak ada
tremor,refleks normal, mulut klien nampak miring ke arah kiri yang
dialami kurang lebih 30 tahun akibat tindakan operasi pengangkatan
benjolan pada area leher.
l. Ekstremitas : tidak ada kelemahan dan kelumpuhan, semua
sendi dapat digerakkan, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri
tekan, postur tubuh tidak tegak, tidak ada deformitas.
V. HASIL EKG
VI. TERAPI
IX. EVALUASI