SYOK KARDIOGENIK
Oleh:
a. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Agen pencedera Nyeri Akut
-Mayor fisiologis (mis.
1.mengeluh Nyeri
infarmasi, lakemia,
DO : neoplasma)
-Mayor
1. Tampak meringis
2 protektif (mis. waspada,
posisi menghindari nyeri)
3.Gelisah
4.Frekuensi nadi meningkat
Sulit tidur
-Minor
1.Tekanan darah meningkat
2.pola napas berubah
3.nafsu makan berubah
4.proses berpikir terganggu
5.Menarik diri
6.Berfokus pada diri sendiri
7.Diaforesis
2 DS :
-Mayor
1.mengeluh Nyeri
DO :
-Mayor
1. Tampak meringis
2 protektif (mis. waspada,
posisi menghindari nyeri)
3.Gelisah
4.Frekuensi nadi meningkat
Sulit tidur
-Minor
1.Tekanan darah meningkat
2.pola napas berubah
3.nafsu makan berubah
4.proses berpikir terganggu
5.Menarik diri
6.Berfokus pada diri sendiri
7.Diaforesis
DO :
-Mayor
1. frekuensi jantung
meningkat >20% dari kondisi
sehat
-Minor
1.Tekanan darah berubah
>20% dari kondisi istirahat
2.Gambaran EKG
3.menunjukan aritmia
saat/setelah aktivitas
4.Gambaran EKG
menunjukan iskemia
5.Sianosi
3. Intervensi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Tinjauan Kasus
Klien Ny. S usia 64 tahun datang ke IGD RS Sehat Sejahtera diantar
suaminya Tn. M. Dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti terbakar
menjalar ke bahu kiri, skala nyeri 8, memberat ketika beraktifitas. Sehari- hari
klien adalah ibu rumah tangga sementara suaminya bekerja sebagai petani di Desa
Angin Ribut. Suami klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri dirumah,
lalu suami klien membawa klien ke RS dengan menggunakan mobil, klien tiba di
RS pukul 17.22 WIB langsung dibawa ke IGD. Saat pengkajian di IGD
didapatkan hasil TTV sebagai berikut: TD: 170/100 mmHg, N: 75x/menit, RR:
19x/menit, S: 36,7°C, suami klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri
dirumah, kaki tidak bisa digerakan, lemas, mual, muntah, lalu perawat IGD
memasangkan infus ditangan kanan klien dengan cairan RL 20 Tpm, dan
memasangkan O2 Masker 10 Lpm, memasangkan DC dan mendapatkan terapi
obat omeprazol, ondansentron, citicolin, mecobalamin dan ceftriaxone. Pukul
17.30 WIB klien sempat kejang 2x lama kejang 30 detik kemudian apneu
didapatkan TTV TD: 60/40 mmHg, N: 120x/menit, RR: 28x/Menit, S: 34,7°C,
klien dipindahkan ke ruang resusitasi lalu dilakukan tindakan RJP dan Bagging
selama 3 siklus didaptkan RR: 18x/Menit, N: 70x/Menit, TD: 109/70 mmHg,
klien kembali sadar. Karena kondisi ini klien tidak dapat melakukan aktifitasnya
secara mandiri, klien memerlukan bantuan dari oranglain. Sedangkan hal yang
meringankan klien adalah saat klien tirah baring dan tidak beraktifitas.
Suami klien mengatakan sebelumnya klien memang sudah sering keluar
masuk RS, tetapi sebelumnya belum pernah sampai kejang dan sampai seperti ini
(apneu). Klien juga mempunyai riwayat tekanan darah tinggi atau Hipertensi, dan
juga penyakit ginjal (CVD). Klien tidak ada alergi apapun, tidak ada
ketergantungan obat-obatan maupun minum-minuman keras, klien juga tidak
merokok.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, pasien nampak
pucat, diaforesis, sulit bernapas, oliguri, GCS: 1-1-1, terdapat sekret dan ada suara
napas tambahan snoring, SPO2: 78%. Hasil pemerikasaan head to toe didapatkan
data sebagai berikut:
1. Kepala
a. Wajah dan kulit kepala:
Simetris, ekspresi nampak lemah, warna kuning pucat
b. Mata:
Sclera ikhterik, konjungtiva anemis, tidak ada benjolan pada mata
c. Hidung:
Tidak ada polip, kotor, tidak ada radang, tidak ada benjolan.
d. Telinga:
Terdapat serumen, tidak menggunakan alat bantu
e. Mulut:
Gigi berwarna kuning, berkaries, tidak memakai gigi palsu, lidah
berwarna putih, bibir kering
2. Leher
Kelenjar thyroid tidak membesar, simetris, tidak ada kelainan kelenjar
getah bening, terdapat distensi vena jugularis, tidak teraba tekanan
vena jugularis.
3. Thorax dan Paru
Bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, payudara simetris, jenis
pernafasan whezzing, frekuensi 28x/menit, irama reguler.
4. Jantung
Adanya bunyi jantung S4 dan S3 gallop, penurunan intensitas bunyi
jantung pertama dan split paradoksikal bunyi jantung kedua,
ditemukan murmur mid sistolik atau late siistolik apikal bersifat
sementara, bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering
terdengar, HR= 159x/menit
5. Abdomen
Perut buncit, tidak ada luka, bising usus 3x/ menit
6. Muskuluskeletal
Tangan dan kaki simetris, tidak ada oedema, tidak ada luka, tangan
dan kaki berkeringat
7. Integumen
Warna kulit sawo matang, elastis, tidak ada pengerasan kulit.
B. Pengkajian
Ruang : IGD
Nomor Register :-
A. Identitas Klien
Nama : Ny. S Suami/Istri/Orang Tua :
Suku/Bangsa : Jawa
Bahasa : Jawa
Pendidikan :-
Status : Menikah
→ Obyektif
1. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 60/40 mmHg
Suhu : 34,7 0C
CRT > 2 detik
C. Kasus Trauma
→ Subyektif
1. Keluhan Utama
-
2. Mekanisme Trauma
-
→ Obyektif
1. Airway
Terdapat sekret dan ada suara napas tambahan snoring
2. Breathing
Klien terlihat sesak nafas, RR: 28x/menit, terdapat suara tambahan
whezzing, tidak ada trauma dada, SPO2: 78%, menggunakan otot bantu
nafas retraksi intercostalis, menggunakan alat bantu nafas spontan
breathing 10 lpm
3. Circulation
Tidak ada perdarahan, kulit kuning pucat, nadi cepat N: 120x/menit,
akral dingin, diaforesis (mandi keringat), CRT < 3 detik, irama reguler,
HR: 159x/menit, TD: 60/40 mmHg, MAP: 43 mmHg, konjungtiva
anemis, terdapat distensi vena junggularis, Syok indeks= 3,4.
4. Disability
kesadaran coma, GCS: E=1 M=1 V=1, ROM terbatas
5. Exposure/Environtmental Control
Tidak ada trauma tumpul maupun tajam di dada
6. Full Set Of Vital Sign / Five Interventions
Tekanan Darah : 60/40 mmHg
Nadi : 159 x/menit,
Kelaianan : Takikardi
Respiratory Rate : 28 x/menit,
Pola Napas : hiperpnea
Suhu : 34,7 °C
Five Interventions: pasang infus RL 20 tpm
7. Give Comfort
Mempertahankan posisi yang nyaman bagi pasien
iii. Rambut
Alopesia Penyebaran Tidak Merata
iv. Wajah
Pucat Kemerahan Asimetris
v. Ubun-ubun
Datar Cekung Cembung
vi. Lain-lain
-
II. Mata
i. Mata
Semetris Asimetris
iii. Konjungtiva
Anemis Kemerahan Tidak ada kelainan
iv. Sklera
Icterus Kemerahan Tidak ada kelainan
v. Pupil
Reflek cahaya : Langsung : Positif Negatif
Miosis Midriasis
viii. Lain-lain
-
III. Hidung
i. Tulang hidung dan posisi septum nasi
Terdapat deviasi Tidak ada kelainan
iii. Lain-lain
-
IV. Telinga
i. Bentuk telinga
Simetris Asimetris
iv. Lain-lain
-
Kering basah
iii. Lidah
Warna merah merata Kotor
v. Lain-lain
-
VI. Leher
i. Trakea
Simetris Deviasi Pembesaran kel. tiroid
iii.
Lain-lain
-
VII. Thorax / Paru
i. Bentuk
Normal chest Pigeon chest Funnel chest
ii. Pernapasan
Dyspnea Retraksi intercosta
Retraksi supra sternal Pernapasan cuping hidung
Stridor Gurgling
iv. Perkusi
Sonor Redup Pekak
Hipersonor Timpani
v. Palpasi (fremitus)
Kanan = Kiri Kanan >> Kiri >>
vi. Lain-lain
-
VIII. Jantung
i. Inspeksi
Pulsasi jejas
iv. Perkusi
Batas jantung normal Kardiomegali
v. Lain-lain
-
IX. Abdomen
i. Bentuk abdomen
Flat Scapoid Rounded
vi. Lain-lain
-
X. Ektremitas
i. Tulang
Simetris Asimetris
iii. Palpasi
Pitting edema Non pitting edema
Hangat Dingin
Lembab Kering
iv. Jejas
Contusio Abratio Laserasi
v.
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
vi. Tanda-tanda fraktur
-
vii. Lain-lain
Terdapat sianosis di area kuku
XI. Pelvis dan Genetalia
Jejas Benjolan Luka
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
-
2. Radiologi/USG/CT-Scan/MRI
-
3. Elektrokardiografi Sinus
takikardia
C. Analisa Data
No Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung ybd Perubahan kontraktilitas myokardium dd TD:
60/40 mmHg, nadi: 156x/ menit, EKG: Sinus takikardia, pitting edema+,
adanya distensi vena junggularis, MAP: 43 mmHg, Konjungtiva anemis,
CRT> 2 detik, Terdapat sianosis perifer
2. Nyeri akut ybd agens cidera biologis iskemik dd Klien mengatakan nyeri
dada sebelah kiri, nyeri seperti terbakar, skala 8, memberat jika beraktifitas
E. Tindakan Resusitasi
A. Kesimpulan
1. Syok kardiogenik adalah suatu kondisi dimana otot jantung tidak dapat
melakukan kontraktilitas sehingga menyebabkan penurunan curah jantung
2. Penyebab dari syok kardiogenik paling banyak adalah karena infark
miokardium
3. Penatalaksanaan syok kardiogenik adalah revaskularisasi, fakmakologi,
resusitasi cairan, dan memelihara hemodinamik
4. Pengkajian asuhan keperawatan kegawatdaruratan dengan klien Ny. S
didapatkan bahwa Ny. S mengeluh nyeri dada sebelah kiri, skala 8, nyeri
seperti terbakar, menjalar ke bahu sebelah kiri.
5. Diagnosa keperawatan pada Ny. S adalah nyeri akut, penurunan curah
jantung, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, dan intoleran aktifitas.
DAFTAR PUSTAKA
Arya, C., Susanti, E., Ferdian, E., Arina, H. A., & Kusuma, Z. (2016). Asuhan
Keperawatan Syok Kardiogenik. Politeknik Kesehatan RS dr. Soeparaoen
Malang.
Black, M. J., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Singapore: Elsevier.
Kurniawati, D., Mardiana, S., Wibowo, M., O., T. P., Sari, Y., Priyono, &
Fahmie, H. (2015). Makalah Syok Kardiogenik. Stikes Al- Iryad Al-
Islamiyyah.
Makiah, Fadhil, M. H., Dianti, P., Rosita, R., Hidayat, R., Qamariyah, S., …
Aurora, J. fransisca. (2018). Askep dengan Patofisiologi Syok Kardiogenik.
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Mebazaa, A., Combes, A., Diepen, S. Van, Hollinger, A., & Katz, J. N. (2018).
Management of cardiogenic shock complicating myocardial infarction.
Intensive Care Medicine, 44(6), 760–773. https://doi.org/10.1007/s00134-
018-5214-9
Pambudi, A. S. (2015). Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik. Universitas
Islam Sultan Agung Semarang.
Zhang, Y. B., Zhang, Z. Z., Li, J. X., Wang, Y. H., Zhang, W. L., Tian, X. L., …
Liu, Y. (2019). Aplication of Pulse Index Continous Cardiac Output System
in Elderly Patients with Acute Myocardial Infarction Complicated by
Cardiogenic Shock. World Journal of Clinical Cases, 7(11), 1291–1301.
https://doi.org/10.12998/wjcc.v7.i11.1291