Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DENGAN

SYOK KARDIOGENIK

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Tugas


di Departemen Keperawatan Kegawatdaruratan

Oleh:

Nada Azhar Prandini, S. Kep.


NIM. 1901031002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
Tahun Akademik 2019/2020
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Primary Survey
1) Airway
Penilaian akan kepatenan jalan napas, meliputi pemeriksaan
mengenai adanya obstruksi jalan napas, adanya benda asing.
Pada klien yang dapat berbicara dapat dianggap jalan napas
bersih. Dilakukan pula pengkajian adanya suara napas
tambahan seperti snoring
2) Breathing
Frekuensi napas, apakah ada penggunaan otot bantu
pernapasan, retraksi dinding dada, adanya sesak napas. Palpasi
pengembangan paru, auskultasi suara napas, kaji adanya suara
napas tambahan seperti ronchi, wheezing, dan kaji adanya
trauma pada dada.
3) Circulation
Dilakukan pengkajian tentang volume darah dan cardiac output
serta adanya perdarahan. Pengkajian juga meliputi status
hemodinamik, warna kulit, nadi.
4) Disability
Nilai tingkat kesadaran, serta ukuran dan reaksi pupil.
b. Secondary Survey
Pengkajian sekunder meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Anamnesis dapat menggunakan format AMPLE (alergi, medikasi,
past illness, last meal, dan environment). Pemeriksaan fisik dimulai
dari kepala hingga kaki dan dapat pula ditambahkan pemeriksaan
diagnostik yang lebih spesifik seperti foto thoraks,dll
2. Diagnosa keperawatan

a. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Agen pencedera Nyeri Akut
-Mayor fisiologis (mis.
1.mengeluh Nyeri
infarmasi, lakemia,
DO : neoplasma)
-Mayor
1. Tampak meringis
2 protektif (mis. waspada,
posisi menghindari nyeri)
3.Gelisah
4.Frekuensi nadi meningkat
Sulit tidur
-Minor
1.Tekanan darah meningkat
2.pola napas berubah
3.nafsu makan berubah
4.proses berpikir terganggu
5.Menarik diri
6.Berfokus pada diri sendiri
7.Diaforesis

2 DS :
-Mayor
1.mengeluh Nyeri

DO :
-Mayor
1. Tampak meringis
2 protektif (mis. waspada,
posisi menghindari nyeri)
3.Gelisah
4.Frekuensi nadi meningkat
Sulit tidur
-Minor
1.Tekanan darah meningkat
2.pola napas berubah
3.nafsu makan berubah
4.proses berpikir terganggu
5.Menarik diri
6.Berfokus pada diri sendiri
7.Diaforesis

3. DS : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas


-Mayor antara suplai dan
1. Mengeluh lelah
-Minor kebutuhan oksigen
1.Dispnea saat/setelah
aktivitas
2.Merasa tidak nyaman
setelah beraktivitas
3.Merasa lemah

DO :
-Mayor
1. frekuensi jantung
meningkat >20% dari kondisi
sehat
-Minor
1.Tekanan darah berubah
>20% dari kondisi istirahat
2.Gambaran EKG
3.menunjukan aritmia
saat/setelah aktivitas
4.Gambaran EKG
menunjukan iskemia
5.Sianosi

a. Nyeri akut ybd agens cidera biologis iskemik


b. Penurunan curah jantung ybd perubahan preload dan afterload
c. Intoleran aktivitas ybd ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen

3. Intervensi
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Tinjauan Kasus
Klien Ny. S usia 64 tahun datang ke IGD RS Sehat Sejahtera diantar
suaminya Tn. M. Dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti terbakar
menjalar ke bahu kiri, skala nyeri 8, memberat ketika beraktifitas. Sehari- hari
klien adalah ibu rumah tangga sementara suaminya bekerja sebagai petani di Desa
Angin Ribut. Suami klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri dirumah,
lalu suami klien membawa klien ke RS dengan menggunakan mobil, klien tiba di
RS pukul 17.22 WIB langsung dibawa ke IGD. Saat pengkajian di IGD
didapatkan hasil TTV sebagai berikut: TD: 170/100 mmHg, N: 75x/menit, RR:
19x/menit, S: 36,7°C, suami klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri
dirumah, kaki tidak bisa digerakan, lemas, mual, muntah, lalu perawat IGD
memasangkan infus ditangan kanan klien dengan cairan RL 20 Tpm, dan
memasangkan O2 Masker 10 Lpm, memasangkan DC dan mendapatkan terapi
obat omeprazol, ondansentron, citicolin, mecobalamin dan ceftriaxone. Pukul
17.30 WIB klien sempat kejang 2x lama kejang 30 detik kemudian apneu
didapatkan TTV TD: 60/40 mmHg, N: 120x/menit, RR: 28x/Menit, S: 34,7°C,
klien dipindahkan ke ruang resusitasi lalu dilakukan tindakan RJP dan Bagging
selama 3 siklus didaptkan RR: 18x/Menit, N: 70x/Menit, TD: 109/70 mmHg,
klien kembali sadar. Karena kondisi ini klien tidak dapat melakukan aktifitasnya
secara mandiri, klien memerlukan bantuan dari oranglain. Sedangkan hal yang
meringankan klien adalah saat klien tirah baring dan tidak beraktifitas.
Suami klien mengatakan sebelumnya klien memang sudah sering keluar
masuk RS, tetapi sebelumnya belum pernah sampai kejang dan sampai seperti ini
(apneu). Klien juga mempunyai riwayat tekanan darah tinggi atau Hipertensi, dan
juga penyakit ginjal (CVD). Klien tidak ada alergi apapun, tidak ada
ketergantungan obat-obatan maupun minum-minuman keras, klien juga tidak
merokok.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, pasien nampak
pucat, diaforesis, sulit bernapas, oliguri, GCS: 1-1-1, terdapat sekret dan ada suara
napas tambahan snoring, SPO2: 78%. Hasil pemerikasaan head to toe didapatkan
data sebagai berikut:
1. Kepala
a. Wajah dan kulit kepala:
Simetris, ekspresi nampak lemah, warna kuning pucat
b. Mata:
Sclera ikhterik, konjungtiva anemis, tidak ada benjolan pada mata
c. Hidung:
Tidak ada polip, kotor, tidak ada radang, tidak ada benjolan.
d. Telinga:
Terdapat serumen, tidak menggunakan alat bantu
e. Mulut:
Gigi berwarna kuning, berkaries, tidak memakai gigi palsu, lidah
berwarna putih, bibir kering
2. Leher
Kelenjar thyroid tidak membesar, simetris, tidak ada kelainan kelenjar
getah bening, terdapat distensi vena jugularis, tidak teraba tekanan
vena jugularis.
3. Thorax dan Paru
Bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, payudara simetris, jenis
pernafasan whezzing, frekuensi 28x/menit, irama reguler.
4. Jantung
Adanya bunyi jantung S4 dan S3 gallop, penurunan intensitas bunyi
jantung pertama dan split paradoksikal bunyi jantung kedua,
ditemukan murmur mid sistolik atau late siistolik apikal bersifat
sementara, bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering
terdengar, HR= 159x/menit
5. Abdomen
Perut buncit, tidak ada luka, bising usus 3x/ menit
6. Muskuluskeletal
Tangan dan kaki simetris, tidak ada oedema, tidak ada luka, tangan
dan kaki berkeringat
7. Integumen
Warna kulit sawo matang, elastis, tidak ada pengerasan kulit.

B. Pengkajian

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Tgl/Jam MRS : 22 April 2020

Ruang : IGD

Nomor Register :-

Diagnosa Medis : Syok kardiogenik

A. Identitas Klien
Nama : Ny. S Suami/Istri/Orang Tua :

Umur : 64 thn Nama :Tn. M

Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Petani

Agama : Islam Alamat : Desa Angin Ribut

Suku/Bangsa : Jawa

Bahasa : Jawa

Pendidikan :-

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : Menikah

Alamat : Desa Angin Ribut


B. Kasus Non Trauma
→ Subyektif

1. Keluhan Utama (PQRST)


Nyeri dada sebelah kiri seperti terbakar menjalar ke bahu kiri, skala
nyeri 8, memberat ketika beraktifitas

2. Riwayat kesehatan sekarang


Suami klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri dirumah, lalu
suami klien membawa klien ke RS dengan menggunakan mobil, klien
tiba di RS pukul 17.22 WIB langsung dibawa ke IGD. Saat pengkajian di
IGD didapatkan hasil TTV sebagai berikut: TD: 170/100 mmHg, N:
75x/menit, RR: 19x/menit, S: 36,7°C, suami klien mengatakan klien
sempat tidak sadarkan diri dirumah, kaki tidak bisa digerakan, lemas,
mual, muntah
3. Riwayat kesehatan dahulu
Suami klien mengatakan sebelumnya klien memang sudah sering keluar
masuk RS, tetapi sebelumnya belum pernah sampai kejang dan sampai
seperti ini (apneu). Klien juga mempunyai riwayat tekanan darah tinggi
atau Hipertensi, dan juga penyakit ginjal (CVD). Klien tidak ada alergi
apapun, tidak ada ketergantungan obat-obatan maupun minum-minuman
keras, klien juga tidak merokok
4. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak terkaji

→ Obyektif

1. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 60/40 mmHg

Nadi : 159 x/menit, Kelaianan : Takikardi

Respiratory Rate : 28 x/menit, Pola Napas : hiperpnea

Suhu : 34,7 0C
CRT > 2 detik

C. Kasus Trauma
→ Subyektif

1. Keluhan Utama
-

2. Mekanisme Trauma
-

3. SAMPLE (symptom, allergy, medications, past illness, last meals,


event)
-

→ Obyektif

1. Airway
Terdapat sekret dan ada suara napas tambahan snoring
2. Breathing
Klien terlihat sesak nafas, RR: 28x/menit, terdapat suara tambahan
whezzing, tidak ada trauma dada, SPO2: 78%, menggunakan otot bantu
nafas retraksi intercostalis, menggunakan alat bantu nafas spontan
breathing 10 lpm

3. Circulation
Tidak ada perdarahan, kulit kuning pucat, nadi cepat N: 120x/menit,
akral dingin, diaforesis (mandi keringat), CRT < 3 detik, irama reguler,
HR: 159x/menit, TD: 60/40 mmHg, MAP: 43 mmHg, konjungtiva
anemis, terdapat distensi vena junggularis, Syok indeks= 3,4.
4. Disability
kesadaran coma, GCS: E=1 M=1 V=1, ROM terbatas
5. Exposure/Environtmental Control
Tidak ada trauma tumpul maupun tajam di dada
6. Full Set Of Vital Sign / Five Interventions
Tekanan Darah : 60/40 mmHg
Nadi : 159 x/menit,
Kelaianan : Takikardi
Respiratory Rate : 28 x/menit,
Pola Napas : hiperpnea
Suhu : 34,7 °C
Five Interventions: pasang infus RL 20 tpm
7. Give Comfort
Mempertahankan posisi yang nyaman bagi pasien

8. Triage warning skore


Komponen Skore
Mobilisasi 2
RR 2
HR 3
TD sistole 3
Suhu 2
Kesadaran 3
Trauma 0
Interpretasi: Prioritas 1
9. Head To Toe Assesment
I. Kepala
i. Bentuk Kepala
 Simetris ‫ ۝‬Asimetris ‫ ۝‬Dolikhosefalus

‫ ۝‬Brakhiosefalus ‫ ۝‬Hidrosefali ‫ ۝‬Mikrosefali

ii. Kulit Kepala


‫ ۝‬Luka ‫ ۝‬Benjolan Tidak ada kelainan

iii. Rambut
‫ ۝‬Alopesia ‫ ۝‬Penyebaran Tidak Merata

‫ ۝‬Berbau ‫ ۝‬Kotor tidak ada kelaian

iv. Wajah
 Pucat ‫ ۝‬Kemerahan ‫ ۝‬Asimetris

‫ ۝‬Simetris ‫ ۝‬Sembab ‫ ۝‬Tidak ada kelainan

v. Ubun-ubun
‫ ۝‬Datar ‫ ۝‬Cekung ‫ ۝‬Cembung

‫ ۝‬terdapat benjolan  Tidak ada kelaianan

vi. Lain-lain
-
II. Mata
i. Mata
 Semetris ‫۝‬Asimetris

ii. Kelopak mata


‫ ۝‬Edema ‫ ۝‬Lesi ‫ ۝‬Peradangan

‫ ۝‬Benjolan ‫ ۝‬Ptosis ‫ ۝‬Ektropion

‫ ۝‬Entropion ‫ ۝‬Bulu mata rontok ‫ ۝‬Brill Hematom

iii. Konjungtiva
 Anemis ‫ ۝‬Kemerahan ‫ ۝‬Tidak ada kelainan

iv. Sklera
‫ ۝‬Icterus ‫ ۝‬Kemerahan Tidak ada kelainan

v. Pupil
Reflek cahaya : Langsung : Positif ‫ ۝‬Negatif

Konsensual :  Positif ‫ ۝‬Negatif

Diameter :  Isokor ‫ ۝‬Anisokor

‫ ۝‬Miosis ‫ ۝‬Midriasis

vi. Kornea dan Iris


 Terdapat lesi ‫ ۝‬Terdapat tanda peradangan

vii. Pergerakan bola mata


 Keenam arah ‫ ۝‬Kelainan....................................................

viii. Lain-lain
-

III. Hidung
i. Tulang hidung dan posisi septum nasi
‫ ۝‬Terdapat deviasi Tidak ada kelainan

ii. Lubang hidung


 Rinorea ‫ ۝‬Sumbatan

Mukosa : ‫ ۝‬Kering ‫ ۝‬Basah  Lembab

iii. Lain-lain
-

IV. Telinga
i. Bentuk telinga
 Simetris ‫ ۝‬Asimetris

ii. Lubang telinga


‫ ۝‬Ototea ‫ ۝‬Corpus alienum

iii. Prosesus mastoideus


‫ ۝‬Nyeri tekan ‫ ۝‬Battle sign

iv. Lain-lain
-

V. Mulut dan Faring


i. Bibir
‫ ۝‬Sianosis ‫ ۝‬Jejas

‫ ۝‬Kering  basah

ii. Gigi dan Gusi


‫ ۝‬Perdarahan ‫ ۝‬Gigi lepas

iii. Lidah
 Warna merah merata ‫ ۝‬Kotor

‫ ۝‬Luka ‫ ۝‬Bercak-bercak putih

iv. Rongga Mulut


‫ ۝‬Napas berbau ‫ ۝‬Peradangan ‫ ۝‬Luka

‫ ۝‬Sekret ‫ ۝‬Perubahan fonasi

v. Lain-lain
-
VI. Leher
i. Trakea
 Simetris ‫ ۝‬Deviasi ‫ ۝‬Pembesaran kel. tiroid

ii. Vena jugularis


 Distensi ‫ ۝‬Tidak ada kelainan

iii.
Lain-lain
-
VII. Thorax / Paru
i. Bentuk
 Normal chest ‫ ۝‬Pigeon chest ‫۝‬Funnel chest

‫ ۝‬Barrel chest ‫ ۝‬Kifosis ‫ ۝‬Skoliosis

ii. Pernapasan
 Dyspnea ‫ ۝‬Retraksi intercosta
‫ ۝‬Retraksi supra sternal ‫ ۝‬Pernapasan cuping hidung

‫ ۝‬Sianosis ‫۝‬Pola napas hiperapnea

iii. Suara napas


‫ ۝‬Bronkial ‫ ۝‬Bronkovesikuler ‫ ۝‬Vesikuler

 Ronchi  Whezing ‫۝‬Friction rubs

‫ ۝‬Stridor ‫ ۝‬Gurgling

iv. Perkusi
 Sonor ‫ ۝‬Redup ‫ ۝‬Pekak

‫ ۝‬Hipersonor ‫ ۝‬Timpani

v. Palpasi (fremitus)
 Kanan = Kiri ‫ ۝‬Kanan >> ‫ ۝‬Kiri >>

vi. Lain-lain
-
VIII. Jantung
i. Inspeksi
 Pulsasi ‫ ۝‬jejas

ii. Palpasi ictus cordis


‫ ۝‬Tidak teraba Teraba di ICS 3

iii. Suara jantung


‫ ۝‬BJ I & II tunggal  Bising/Mur-mur

iv. Perkusi
‫ ۝‬Batas jantung normal  Kardiomegali

v. Lain-lain
-
IX. Abdomen
i. Bentuk abdomen
‫ ۝‬Flat ‫ ۝‬Scapoid  Rounded

‫ ۝‬Protuberans ‫ ۝‬Spyder navy

ii. Peristaltik usus


‫ ۝‬Tidak ada  Ada, 3x/menit

iii. Benjolan/massa pada abdomen


‫ ۝‬ada  Tidak ada ‫ ۝‬Nyeri tekan

iv. Turgor kulit


 Normal ‫ ۝‬Menurun
v. Perkusi
‫ ۝‬Sonor ‫ ۝‬Redup ‫ ۝‬Pekak

 Timpani ‫ ۝‬Shifting dullness ‫ ۝‬Undulasi

vi. Lain-lain
-

X. Ektremitas
i. Tulang
 Simetris ‫ ۝‬Asimetris

ii. Range of Motion


 Terbatas ‫ ۝‬Tidak terbatas

iii. Palpasi
 Pitting edema ‫ ۝‬Non pitting edema

‫ ۝‬Krepitasi ‫ ۝‬Nyeri tekan

‫ ۝‬Hangat ‫ ۝‬Dingin

‫ ۝‬Lembab ‫ ۝‬Kering

iv. Jejas
‫ ۝‬Contusio ‫ ۝‬Abratio ‫ ۝‬Laserasi

v.
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
vi. Tanda-tanda fraktur
-
vii. Lain-lain
Terdapat sianosis di area kuku
XI. Pelvis dan Genetalia
‫ ۝‬Jejas ‫ ۝‬Benjolan ‫ ۝‬Luka

‫ ۝‬Pembengkakan ‫ ۝‬Perdarahan ‫ ۝‬Hematuria

 Lain-lain tidak ada kelainan, terpasang DC

10. Inspect Posterior Surface


Tidak ada kelainan

D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
-
2. Radiologi/USG/CT-Scan/MRI
-

3. Elektrokardiografi Sinus
takikardia
C. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS: Agens cidera biologi Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri dada iskemik
sebelah kiri, nyeri seperti
terbakar, skala 8, memberat
jika beraktifitas
DO:
1. TD: 60/40 mmHg
2. Nadi: 156x/ menit
3. RR: 28x/ menit
4. Diaforesis
5. EKG: sinus takiardia

2. DS:- Perubahan Penurunan curah


DO: kontraktilitas jantung
1. Perubahan irama jantung myokardium
takikardi/bradikardi
2. Gambaran EKG aritmia
3. Preload mengalami edema
4. Disntensi vena jugularis
5. Hematomegali
6. Tekanan darah
meningkat/menurun
7. Nadi perifer teraba lemah
8. Oliguris
9. Warna kulit pucat
10. Terdengar suara jantung
s3/s4

3. DS:- Gangguan aliran Ketidakefektifan


DO: darah sekunder perfusi jaringan
1. TD: 60/40 mmHg perifer
2. Nadi: 156x/ menit
3. EKG: Sinus takikardia
4. Pitting edema+
5. Adanya distensi vena
junggularis
6. MAP: 43 mmHg
7. Konjungtiva anemis
8. CRT> 2 detik
9. Terdapat sianosis perifer
4. DS:- Ketidakseimbangan Intoleran aktivitas
DO: antara suplai dan
1. TD: 60/40 mmHg kebutuhan oksigen
2. Nadi: 156x/ menit
3. EKG: Sinus takikardia
4. SPO2: 78%
5. Klien menggunakan
NRBM 10 lpm
6. Terdapat sianosis perifer

D. Daftar Diagnosa Sesuai Prioritas

No Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung ybd Perubahan kontraktilitas myokardium dd TD:
60/40 mmHg, nadi: 156x/ menit, EKG: Sinus takikardia, pitting edema+,
adanya distensi vena junggularis, MAP: 43 mmHg, Konjungtiva anemis,
CRT> 2 detik, Terdapat sianosis perifer

2. Nyeri akut ybd agens cidera biologis iskemik dd Klien mengatakan nyeri
dada sebelah kiri, nyeri seperti terbakar, skala 8, memberat jika beraktifitas

3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer ybd Gangguan aliran darah


sekunder dd dd TD: 60/40 mmHg, nadi: 156x/ menit, EKG: Sinus
takikardia, pitting edema+, adanya distensi vena junggularis, MAP: 43
mmHg, Konjungtiva anemis, CRT> 2 detik, Terdapat sianosis perifer

4. Intoleran aktifitas ybd Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen dd TD: 60/40 mmHg, nadi: 156x/ menit, EKG: Sinus takikardia,
SPO2: 78%, Klien menggunakan NRBM 10 lpm, Terdapat sianosis perifer

E. Tindakan Resusitasi

No Tgl/Jam Tindakan Resusitasi Keterangan


1 22-04-2020 Dilakukan tindakan resusitasi ciran Pemasangan IV line
17.22 RL 20 tpm berfungsi untuk
mempermudah
pemasukan obat-
obatan
2. 17.30 Dilakukan resusitasi jantung paru Klien apnea, nadi tidak
dengan perbandingan 30:2 teraba, RR 0 kpm

3. 17.32 Dilakukan resusitasi jantung paru Nadi tidak terapa, RR:


dengan perbandingan 30:2 siklus ke 0 kpm
2

4. 17.34 Dilakukan resusitasi jantung paru Nadi 156 kpm, RR:


dengan perbandingan 30:2 siklus ke 28kpm
3
F. Perencanaan

Tgl/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Para


Jam Keperawatan dan f
Kriteria
Hasil
22- Nyeri akut Tujuan: 1. Kaji KU
1. KU sebagai Nad
04- Nyeri akut klien indikator a
202 klien status
0/ berkurang 2. Monitor kesehatan
17.2 setelah TTV klien
2 tindakan (TD, 2. Perubahan
keperawat nadi), status
an 1x8 raut kesehatan
jam wajah, diketahui
skala
KH: dengan
1. Raut nyeri monitoring
wajah dan evaluasi
rileks 3. Memperbaiki
3. Lakukan
2. Skala RJP dan sirkulasi dan
nyeri 1- ventilasi perfusi serta
2 mengembalik
3. TD an fungsi
dalam jantung paru
batas 4. Edukasi 4. Pengetahuan
normal keluarga merupakan
(sistole tentang modal bagi
100- proses perilaku
130 penyakit sehat lebih
mmHg, permanen
diastole
5. Kolabora 5. Analgetik
60- si dengan berfungsi
85mm dokter menghambat
Hg) pemberia reseptor
4. Nadi n nyeri,
60- analgetik sedangkan
100x/ dan antikoagulasi
menit antikoag berfungsi
ulasi mencegah
terbentuknya
trombus
dalam
pembuluh
darah
koroner
22- Penurunan Tujuan: 1. Kaji KU 1. KU sebagai Nad
04- curah jantung Penuruna klien indikator a
202 n curah status
0/ jantung 2. Monitor kesehatan
17.2 klien TTV klien
2 teratasi (TD, 2. Perubahan
dalam Nadi, status
waktu 1x8 RR) kesehatan
jam diketahui
KH: dengan
1. TD monitoring
sistole 3. Pasang dan evaluasi
100- DC 3. Mempermud
130 ah
mmHg 4. Catat perhitungan
2. TD bunyi output urine
diastole jantung 4. Monitor
60- adanya
85mm perubahan
5. Palpasi
Hg kontraktilitas
nadi
3. Nadi: myokardium
perifer
60-100 5. Indikator
6. Pantau
mmHg adanya perfusi
4. RR: 12- output jaringan
20x/ urine 6. Indikator
menit penurunan
7. Edukasi kardiak
keluarga output
tentang 7. Pengetahuan
proses merupakan
penyakit modal bagi
perilaku
8. Berikan sehat yang
oksigen lebih
tambaha permanen
n 8. Memenuhi
(NRBM kebutuhan
10 lpm) oksigenasi
9. Pasang jaringan.
infus RL 9. Meningkatka
20 tpm n volume
intravaskuler
22- Ketidakefekti Tujuan: 1. Kaji KU 1. KU sebagai Nad
04- fan perfusi Perfusi klien indikator a
202 jaringan jaringan status
0/ perifer perifer 2. Monitor kesehatan
17.2 klien TTV klien
2 efektif ( tekanan 2. Perubahan
dalam darah, status
waktu 1x nadi, dan kesehatan
8 jam RR) diketahui
KH: dengan
1. TD monitoring
sistole 3. Edukasi dan evaluasi
100- keluarga 3. Pengetahuan
130 tentang merupakan
mmHg proses modal bagi
2. TD penyakit perilaku
diastole sehat lebih
60- 4. Kolabora permanen
85mm si dengan 4. Mencegah
Hg advis terbentuknya
3. Nadi: pemberia trombus dan
60-100 n iskemik pada
mmHg antikoag pembuluh
4. RR: 12- ulasi darah
20x/ 5. Mengembali
menit 5. Lakukan kan fungsi
RJP dan jantung paru
ventilasi
22- Intoleran Tujuan: 1. Istirahatk 1. Mengurangi Nad
04- aktifitas Intoleran an klien beban a
202 aktivitas jantung dan
0/ klien paru dalam
17.2 membaik proses
2 setelah 2. Beri metabolisme
tindakan posisi dan
keerawata yang pertukaran
n dalam nyaman oksigen
waktu 1x8 2. Mempermud
3. Berikan ah proses
jam
lingkung istirahat
KH:
an yang 3. Memberikan
1. TD
nyaman rasa nyaman
sistole 4. Monitori
100- ng 4. Perubahan
130 tekanan status
mmHg darah, kesehatan
2. TD nadi, RR, diketahui
diastole dan dengan
60- saturasi monitoring
85mm oksigen dan evaluasi
Hg 5. Pengetahuan
3. Nadi: merupakan
60-100 5. Edukasi modal bagi
mmHg keluarga perilaku yang
4. RR: 12- tentang lebih
20x/ status permanen
menit kesehata 6. Farmakologi
5. SpO2:
95- n membantu
100% proses
6. Kolabora penyembuha
si dengan n penyakit
dokter
pemberia
n
farmakol
ogi
G. Implementasi

Tgl/Jam Dx. No Tindakan Keperawatan Paraf


22-04- 2 1 Mengkaji KU klien: KU lemah
2020
17.22
17.23 1 2 Memasang infus RL 20 tpm
17.24 1,2,3, 3 Monitoring dan evaluasi
4 Skala nyeri 8, wajah meringis,
diaforesis, TD: 60/40 mmHg, Nadi:156
x/ menit, RR: 28 x/ menit, SPO2 78%
17.26 4 Memasang DC
17.27 1 5 Monitoring dan evaluasi
1,3 Nadi tidak teraba, RR 0 x/ menit
17.30 6 Melakukan RJP dan ventilasi 30:2
17.32 1,3 7 Monitoring dan evaluasi
1,3 Nadi tidak teraba
17.34 8 Lanjutkan RJP dan ventilasi 30:2
1,3 Nadi tidak teraba
17.36 9 Lanjutkan RJP dan ventilasi 30:2
1,3 Nadi teraba 156 x/ menit, RR: 28 x/
menit
17.37 10 Istirahatkan pasien
17.40 4 11 Monitoring dan evaluasi
1,2,3, TD:65/40 mmHg, Nadi 122 x/ menit,
4 RR: 24 x/ menit, KU: lemah
18.00 12 Pindahkan pasien ke ICCU
H. Evaluasi

Masalah Tgl / Catatan Perkembangan Paraf


Kep/Kolaboratif Jam
Penurunan curah 22-04- S. -
jantung 2020 O: Nadi: 123x/ menit, TD: 65x/ menit,
17.45 RR: 23x/ menit
A: Masalah keperawatan belum
teratasi
P: interfensi dilanjutkan
Nyeri akut 22-04- S. Nyeri dada sebelah kiri, skala 8,
2020 seperti terbakar, menjalar ke bahu
17.45 kiri, memberat jika beraktifitas
O: ekspresi wajah meringis, skala: 8,
TD: 65/ 40 mmHg, Nadi: 123 x/
menit
A: masalah keperawatan belum
teratasi
P: intrevensi dilanjutkan
Ketidakefektifan 22-04- S: -
perfusi jarngan perifer 2020 O: Nadi: 123x/ menit, TD: 65x/ menit,
17.45 RR: 23x/ menit
A: Masalah keperawatan belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
Intoleran aktivitas 22-04- S: -
2020 O: Nadi: 123x/ menit, TD: 65x/ menit,
17.45 RR: 23x/ menit, SpO2: 78%
A: Masalah keperawatan belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Syok kardiogenik adalah suatu kondisi dimana otot jantung tidak dapat
melakukan kontraktilitas sehingga menyebabkan penurunan curah jantung
2. Penyebab dari syok kardiogenik paling banyak adalah karena infark
miokardium
3. Penatalaksanaan syok kardiogenik adalah revaskularisasi, fakmakologi,
resusitasi cairan, dan memelihara hemodinamik
4. Pengkajian asuhan keperawatan kegawatdaruratan dengan klien Ny. S
didapatkan bahwa Ny. S mengeluh nyeri dada sebelah kiri, skala 8, nyeri
seperti terbakar, menjalar ke bahu sebelah kiri.
5. Diagnosa keperawatan pada Ny. S adalah nyeri akut, penurunan curah
jantung, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, dan intoleran aktifitas.
DAFTAR PUSTAKA

Arya, C., Susanti, E., Ferdian, E., Arina, H. A., & Kusuma, Z. (2016). Asuhan
Keperawatan Syok Kardiogenik. Politeknik Kesehatan RS dr. Soeparaoen
Malang.
Black, M. J., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Singapore: Elsevier.
Kurniawati, D., Mardiana, S., Wibowo, M., O., T. P., Sari, Y., Priyono, &
Fahmie, H. (2015). Makalah Syok Kardiogenik. Stikes Al- Iryad Al-
Islamiyyah.
Makiah, Fadhil, M. H., Dianti, P., Rosita, R., Hidayat, R., Qamariyah, S., …
Aurora, J. fransisca. (2018). Askep dengan Patofisiologi Syok Kardiogenik.
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Mebazaa, A., Combes, A., Diepen, S. Van, Hollinger, A., & Katz, J. N. (2018).
Management of cardiogenic shock complicating myocardial infarction.
Intensive Care Medicine, 44(6), 760–773. https://doi.org/10.1007/s00134-
018-5214-9
Pambudi, A. S. (2015). Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik. Universitas
Islam Sultan Agung Semarang.
Zhang, Y. B., Zhang, Z. Z., Li, J. X., Wang, Y. H., Zhang, W. L., Tian, X. L., …
Liu, Y. (2019). Aplication of Pulse Index Continous Cardiac Output System
in Elderly Patients with Acute Myocardial Infarction Complicated by
Cardiogenic Shock. World Journal of Clinical Cases, 7(11), 1291–1301.
https://doi.org/10.12998/wjcc.v7.i11.1291

Anda mungkin juga menyukai