Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PADA TN. Y DENGAN ISCHEMIC HEART DISEASE


DI RUANG ICU RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL

NAMA : ITA AGGRIANSARI


NIM : D1023004

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PADA NY. S DENGAN ISCHEMIC HEART DISEASE

DI RUANG ICU RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 01 November 2023
Ruang : ICU
Mahasiswa : Ita Anggriansari
B. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
a.Nama : Tn. Y
b.Jenis Kelamin :L
c.Umur : 44 th
d.Agama : Islam
e.Status Perkawinan : Menikah
f.Pendidikan : SMA
g.Alamat : Slawi Kulon rt 03 Slawi
h.Pekerjaan : Wiraswasta
i.Tanggal Masuk : 01-11-2023
j.No.Register : 740320
k.Diagnosa Medis : Ischemik Heart Disease
2. Identitas Penanggung Jawab
a.Nama : Ny . U
b.Alamat : Slawi Kulon rt 03 Slawi
c.Pekerjaan : Karyawan swasta
d.Hub dengan pasien : Istri
C. PRIMERY SURVEY
1. Airway
- Tidak ada sumbatan jalan nafas
- Tidak ada suara tambahan

2. Breathing

Gerakan dada simetris


Retaksi otot bantu nafas :-
Frekuensi pernafasan : 30 x/mnt
Keadaan umum pasien : compos mentis
Irama nafas : tidak teratur, nafas purse lip, nafas
cepat dan dangkal

3. Circulation
Pada pemeriksaan fisik detak jantung meningkat, akral dingin dan
pucat
Tekanan darah : 147/112 mmHg
Nadi : 127x/mnt
SPO : 98%
Kapilari refill : 1 detik, tidak ada perdarahan
Suhu : 37,1°C

4. Dissability
Kesadaran compos mentis, GCS 15 ( E4 V5 M6)
5. Exposure
Tidak terdapat perdarahan
Tidak terdapat fraktur

D. SECONDARY SURVEY
1. Keluhan Utama
Nyeri dada
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke UGD dr. Soeselo kabupaten tegal tanggal 1
November 2023 pukul 05.00 WIB dengan keluhan nyeri dada
sebelah kiri, terasa seperti tertimpa beban berat sejak jam 03.00
WIB, sesak nafas, lemes. Kesadaran compos mentis, TD saat di
UGD 158/90 nnhg, RR 32x/menit, sb 36.9ͦC, nadi 126x/menit, spo2
96%. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang ICU pukul 11.00
WIB. Pada saat pengkajian di ICU, pasien masih mengeluh dada
sebelah kiri masih sakit, terasa berat seperti tertindih benda berat,
pasien tampak gelisah, sesak nafas, lemes. Kesadaran compos
mentis, Td 147/112 mmhg, nadi 127/menit, RR 30x/menit, Sb 37,1
̊C, spo2 98 %.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Keluarga mengatakan pasien punya riwayat hipertensi tetapi tidak
pernah kontrol.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga tidak ada yang sakit seperti
ini.

3. Pemeriksaan Fisik
a. BB : 70kg
b. TB : 170cm
BB 70
c. IMT : = =24 , 2
(TB) ² m ( 1 ,7 ) ² m
d. Kepala
1) Kepala, kulit, rambut
Kepala bentuk mesochepal, tidak ada lesi atau luka, rambut
lepek, kulit sawo matang, turgor elastis, tidak terdapat lesi
2) Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
3) Hidung
Bersih ,tidak ada polip
4) Telinga
Pendengaran normal, tidak ada serumen, tidak ada benjolan
5) Mulut
Mukosa bibir kering
6) Leher
Tidak ada pembesaran tiroid, tidak tampak cedera servikal
e. Dada
1) Jantung
Inpeksi : tampak ictus cordis
Perkusi : terdengar pekak
Palpasi : tidak ada pembengkakan jantung
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
2) Paru
Inpeksi : gerak dada simetris, tidak ada luka dan benjolan
Perkusi : perkusi paru terdengar sonor
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : vesikuler
f. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan dan tidak ada luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Berbunyi timpani
Auskultasi : Terdengar bising usus 12x/mnt
g. Genetalia
terpasang kateter urine
h. Ekstremitas
Tidak terdapat fraktur, tidak edema

E. TERSIERY SURVEY
1. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium :
Jenis pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 13,4 g/Dl
Leukosit 17.100
Trombosit 220.000
Eritrosit 4,52
Hematokrit 36.3
MCV 81,4
MCH 29,7
MCHC 36,5
Granulosit 96,2%
Limfosit 1,7%
Monosit 2,1%
Glukosa Sewaktu 146 mg/dL
b. Terapi

No Nama Obat Dosis


1 Infus RL 15 tpm
2 Injeksi 30 mg
Lansoprazole
3 Injeksi Dobutamin 10kg/bb/mg
4 Fargoxin 2 x ½ tab
c. EKG : gambaran aritmia
2. Pola Kebiasaan sehari – hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit pasien makan 3x sehari, makan dengan porsi sedang
dan makan habis Pasien minum 7-8 gelas tiap harinya, pasien
mengatakan tidak mempunyai alergi makanan. Saat sakit, pasien
hanya makan ¼ porsi dan minum hanya 7 gelas.
b. Pola Eliminasi
Sebelum sakit pasien BAK 6-8x/ hari , BAB 1X/ hari dan setelah
sakit pasien terpasang kateter dengan per hari 1000cc
c. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit pasien tidur teratur 7-8 jam / hari, setelah sakit
pasien sulit tidur
d. Pola Aktifitas dan Latihan
Sebelum sakit pasien aktifitas bekerja dan setelah sakit aktifitas
dibantu keluarga dan perawat.
e. Personal Hygiene
Sebelum sakit pasien mandi 2x/ hari secara mandiri dan setelah
sakit pasien mandi dibantu perawat.

f. Kebutuhan Psikologis
Pasien saat ada keluhan selalu menyampaikan dengan istri dan
anaknya.
g. Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit pasien rajin beribadah lima waktu ke mushola
setelah sakit pasien hanya berbaring di tempat tidur.
h. Kebutuhan Seksual
Setelah sakit pasien tidak bisa memenuhi pola reproduksi dan
seksual bagi istrinya.

F. ANALISA DATA

N Hari/ Data focus Etiologi Masalah Tanda


o Tgl/Jam tangan
1. Rabu, 01- DS : pasien mengatakan Agen Nyeri akut Ita
11-2023 nyeri dada sebelah kiri pencedera
seperti tertindih benda fisiologis
berat
DO : pasien tampak
gelisah, sesak nafas
TD : 147/112 mmhg,
Nadi 127x/menit, RR
30x/menit
P : nyeri saat aktivitas
Q : seperti tertindih
benda berat
R : dada sebelah kiri
S : skala nyeri 4
T : intermitten
2. Rabu, 01- DS: pasien mengatakan Pola nafas Penurunan Ita
11-2023 sesak nafas tidak energi
Jam DO: efektif
14.05 Ku : Compos mentis
GCS 15 ( E4 V5 M 6)
Nafas pursed lip
Nafas cepat dan
dangkal
frekuensi nafas
38x/mnt
TD : 147/122 mmHg
N : 122x/mnt
SPO spo2 : 97%

3. Rabu,01- DS : pasien mengatakan Intoleransi Ketidakseimba Ita


11-2023 lelah, nyeri dada, aktivitas ngan antara
Jam pusing. suplai dan
14.05 wib DO : kebutuhan
Ku: compos mentis oksigen
Gambaran EKG
mengalami aritmia
TD : 147/122 mmHg
N : 122x/mnt
SPO spo2 : 97%
Terpasang O2 3lpm
G. DIAGNOSA KEPERAWATANmengi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen

H. INTERVENSI

N Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi ttd


o tgl/
Jam
1 Rabu, Nyeri akut Setelah dilakukan I.08238 Ita
01-11- tindakan Manajemen nyeri
2023 keperawatan  Identifikasi lokasi,
Jam selama 3x24 jam karakteristik, durasi,
14.15 diharapkan nyeri frekuensi, kualitas,
berkurang dengan intensitas nyeri
kriteria hasil:  Identifikasi skala nyeri
Tingkat nyeri  Berikan teknik
(L.08066) nonfarmakologi untuk
1. Keluhan nyeri mengurangi rasa nyeri
menurun  Ajarkan teknik
2. Gelisah nonfarmakologis untuk
menurun mengurangi nyeri
3. Frekuensi nadi  Kolaborasi pemberian
membaik analgetik jika perlu
4. Pola nafas
membaik
5. Tekanan darah
membaik
2 Rabu, Pola nafas Setelah dilakukan I.01011 Ita
01-11- tidak tindakan Manajemen jalan nafas
2023 efektif keperawatan  Monitor pola nafas
Jam selama 3x 24 jam (frekuensi,kedalama,usaha
14.15 diharapkan nafas)
masalah pola nafas  Posisikan semi powler
tidak efektif dapat  Berikan oksigen 3Lpm
teratasi dengan  Ajarkan tehnik nafas dalam
kriteria hasil :  Kolaborasi dengan dokter
Pola Nafas
(L.01004)
1. Dispnea
menurun
2. Pernafasan
pursed-lip
menurun
3. Frekuensi nafas
membaik
3 Rabu, Intoleransi Setelah dilakukkan I.02035 Ita
01-11- aktivitas tindakan Manajemen aritmia
2023 keperawatan  Monitor keluhan nyeri
Jam selama 3x24 jam dada
14.15 diharapkan  Monitor saturasi oksigen
toleransi aktivitas  Berikan lingkungan yang
meningkat dengan tenang
kriteria hasil :  Pasang monitor jantung
Toleransi  Berikan oksigen 3Lpm
aktivitas  Kolaborasi pemberian
(L.05047) antiaritmia
1. keluhan lelah
menurun
2. dispnea saat
aktivitas
menurun
3. frekuensi nadi
membaik
4. frekuensi
nafas
membaik

I. IMPLEMENTASI
No Hari/tgl/ Diagnosa Implementasi Respon ttd
jam
1 Rabu, Nyeri akut  Mengidentifikasi lokasi,  P : nyeri saat Ita
01-11- karakteristik, durasi, aktivitas
2023 frekuensi, kualitas, intensitas  Q : seperti
Jam nyeri tekanan
14.10  Mengidentifikasi skala nyeri  R : dada kiri
 S : skala 4
 T:
intermitten

 Menganjurkan pasien rileks,  Pasien


melakukan relaksasi nafas kooperatif,
dalam nyeri
berkurang
setelah
melakukan
nafas dalam

2 Rabu, Pola nafas  Memonitor pola nafas  Frekuensi Ita


01-11- tidak efektif (frekuensi,kedalama,usaha nafas
2023 nafas) 30x/mnt,
Jam cepat dan
14.25 dangkal
 Memposisikan pasien semi
 Pasien
fowller
posisi semi
powler

 Memberikan oksigen 3lpm


 Terpasang
o2 3lpm
 Mengajarkan tehnik nafas
dalam
 Pasien dapat
melakukan
nafas dalam
 Kolaborasi dengan dokter
 Pasien
dalam pemberian terapi
terpasang
sryngepump
dobutamin
10kg/bb/mg

3 Rabu, Intoleransi  Memonitor keluhan nyeri P: aritmia Ita


01-11- aktivitas dada Q: tertimpa
2023 beban berat
Jam R: dada
15.00 S: skala nyeri
4
T:hilang
timbul
 Memonitor saturasi HR : 100x/mnt
oksigen  Spo2 98%

 Memberikan lingkungan
 Keluarga
yang tenang dengan
kooperatif
membatasi pengunjung

 Memasang monitor jantung  Kooperatif

 Memberikan oksigen 3 lpm  Terpasang


o2 3lpm

 Kolaborasi pemberian  Kooperatif


digoxin 2 x ½ tab

1 Kamis, Nyeri akut  Mengidentifikasi lokasi,  P : nyeri Ita


02-11- karakteristik, durasi, saat
2023 frekuensi, kualitas, aktivitas
15.00 intensitas nyeri  Q : seperti
 Mengidentifikasi skala tekanan
nyeri  R : dada kiri
 S : skala 3
 T :
 Menganjurkan melakukan intermitten
relaksasi nafas dalan atau  Pasien
distraksi kalau nyeri datang kooperatif

2 Kamis, Pola nafas Memonitor pola nafas  Frekuensi Ita


02-11- tidak efektif (frekuensi,kedalama,usaha nafas
2023 nafas) 28x/mnt,
15.00 pernafasan
mulai
dalam, sesak
berkurang

Memposisikan pasien semi  Pasien


fowller posisi semi
powler
Memberikan oksigen 3lpm

 Terpasang
o2 3lpm
Mengajarkan tehnik nafas
dalam  Pasien dapat
melakukan
Kolaborasi dengan dokter nafas dalam
dalam pemberian terapi  Pasien
terpasang
sryngepum
dobutamin
10kg/bb/mg

3 Kamis, Intoleransi  Memonitor keluhan nyeri P: aritmia Ita


02-11- aktivitas dada Q:tertimpa
2023 beban berat
16.00 R: dada
S: skala nyeri
3
T:hilang
timbul
 Memonitor saturasi HR 95x/mnt
oksigen  Spo2 98%

 Memberikan lingkungan
 Keluarga
yang tenang dengan
kooperatif
membatasi pengunjung
 Memasang monitor jantung  Kooperatif

 Memberikan oksigen 3 lpm  Terpasang


o2 3lpm

 Kolaborasi pemberian  Kooperatif


digoxin 2 x ½ tab

1 Jumat Nyeri akut  Mengidentifikasi  P : saat Ita


03-11- karakteristik, durasi, aktivitas
2023 frekuensi, kualitas,  Q : sepeti
Jam intensitas nyeri tekanan
14.30  Mengidentifikasi skala  R : dada kiri
nyeri  S : skala 1
 T :
intermitten
 Menganjurkan melakukan  Pasien
relaksasi nafas dalam atau kooperatif
distraksi jika nyeri
2 Jumat Pola nafas Memonitor pola nafas  Frekuensi Ita
03-11- tidak efektif (frekuensi,kedalama,usaha nafas
2023 nafas) 24x/mnt,
Jam pernafasan
14.30 mulai
dalam, sesak
nafas
berkurang
Memposisikan pasien semi  Pasien
fowller posisi semi
powler
Memberikan oksigen 3lpm

 Terpasang
o2 3lpm
Mengajarkan tehnik nafas
dalam  Pasien dapat
melakukan
Kolaborasi dengan dokter nafas dalam
dalam pemberian terapi  Pasien
terpasang
sryngepum
dobutamin
10kg/bb/mg
3 Jumat Intoleransi  Memonitor keluhan nyeri P: aritmia Ita

03-11- aktivitas dada Q:tertimpa


2023 beban berat
Jam R: dada
15.30 S: skala nyeri
1
T:hilang
timbul
 Memonitor saturasi HR 90x/mnt
oksigen  Spo2 98%

 Memberikan lingkungan
 Keluarga
yang tenang dengan
kooperatif
membatasi pengunjung

 Memasang monitor jantung  Kooperatif

 Memberikan oksigen 3 lpm  Terpasang


o2 3lpm

Kolaborasi pemberian digoxin  Kooperatif


2 x ½ tab
J. EVALUASI

No Hari/tgl/jam Diagnosa Evaluasi ttd


1 Rabu , 01- Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri dada masih Ita
11-2023 O : Pasien tampak gelisah
Jam 18.00 P : nyeri saat aktivitas
Q : seperti tekanan
R : dada kiri
S : skala 3
T : intermitten
A ; masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
atau distraksi

2 Rabu , 01- Pola nafas S: Pasien mengatakan masih sesak nafas Ita
11-2023 tidak efektif O: Kes kompos mentis
Jam 18.00 Terpasang o2 3 lpm
Spo2 98%
Frekuensi nafas 28x/mnt, cepat dan
dangkal

A: Masalah belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi
- Monitor pola nafas
(frekuensi,kedalama,usaha nafas)
- Posisikan semi powler
- Berikan oksigen 3Lpm
- Ajarkan tehnik nafas dalam
- Kolaborasi dengan dokter
3 Rabu , 01- Intoleransi S: pasien mengatakan masih merasa lelah Ita
11-2023 aktivitas O: Kes compos mentis
Jam 18.00 P: aktivitas
Q: tekanan
R: dada kiri
S: skala nyeri 3
T:hilang timbul
HR : 100x/mnt
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor keluhan nyeri dada
- Monitor saturasi oksigen
- Berikan lingkungan yang tenang
- Pasang monitor jantung
- Berikan oksigen 3Lpm
- Kolaborasi pemberian antiaritmia

1 Kamis, 02- Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri dada masih tapi Ita
11-2023 sudah berkurang
Jam 18.00 O : Pasien tampak lebih tenang, rileks
P : nyeri saat aktivitas
Q : seperti tekanan
R : dada kiri
S : skala 2
T : intermitten
A ; masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
atau distraksi

2 Kamis, 02- Pola nafas S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang Ita
11-2023 tidak efektif O: Kes kompos mentis
Jam 18.00 Terpasang o2 3 lpm
Spo2 98%
Frekuensi nafas 26x/mnt
Nafas mulai dalam
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor pola nafas
(frekuensi,kedalama,usaha nafas)
- Posisikan semi powler
- Berikan oksigen 3Lpm
- Ajarkan tehnik nafas dalam
- Kolaborasi dengan dokter
3 Kamis, 02- Intoleransi S: pasien mengatakan lelah sudah Ita
11-2023 aktivitas agakberkurang
Jam 18.00 O: Kes compos mentis
P: aktivitas
Q: tekanan
R: dada kiri
S: skala nyeri 2
T:hilang timbul
HR : 95x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor keluhan nyeri dada
- Monitor saturasi oksigen
- Berikan lingkungan yang tenang
- Pasang monitor jantung
- Berikan oksigen 3Lpm
1 Jumat, 03- Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri dada masih tapi Ita
11-2023 sudah berkurang
Jam 18.00 O : Pasien tampak rileks
P : nyeri saat aktivitas
Q : seperti tekanan
R : dada kiri
S : skala 1
T : intermitten
A ; masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
atau distraksi

2 Jumat, 03- Pola nafas S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang Ita
11-2023 tidak efektif O: Kes kompos mentis
Jam 18.00 Terpasang o2 3 lpm
Spo2 98%
Frekuensi nafas 24x/mnt
Nafas mulai dalam
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor pola nafas
(frekuensi,kedalama,usaha nafas)
- Posisikan semi powler
- Berikan oksigen 3Lpm
- Ajarkan tehnik nafas dalam
- Kolaborasi dengan dokter
2 Jumat , 03- Intoleransi S: pasien mengatakan lelah berkurang Ita
11-2023 aktivitas O: Kes compos mentis
Jam 18.00 P: aktivitas
Q: tekanan
R: dada kiri
S: skala nyeri 1
T:hilang timbul
HR : 90x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor keluhan nyeri dada
- Monitor saturasi oksigen
- Berikan lingkungan yang tenang
- Pasang monitor jantung
- Berikan oksigen 3Lpm

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Deni Irawan, M. Kep Riswan, S.Kep.,Ns.

Anda mungkin juga menyukai