“ADHF”
ANGGOTA KELOMPOK 2 :
1. INDAH OCTAVIANTI
2. IQKE ANANDA VUSFITASARI
3. MELA WULANDARI
4. MIFTAHUR RAHMI
5. NADIA SANDORA
D-III KEPERAWATAN TK II
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR YARSI
BUKITTINGGI
INFORMASI UMUM
a. Alasan masuk
pasien mengatakan sesak dan nyeri dada
b. Keluhan utama :
pasien mengatakan sesak napas serta batuk berdahak, nyeri pada dada dan terdapat
edema pada kaki , tangan dan perut terasa kembung
D. Pemeriksaan fisik
• 1. Oksigenasi
• Inspeksi: Bentuk dada simetris kiri & kanan,frekuensi napas cepat
dan pola napas cepat
• Palpasi : Taktil fremitus kiri & kanan
• Perkusi : Bunyi yang dihasilkan pada paru- paru pasien
terdengar suara sonor dan tidak ada bunyi abnormal
seperti redup atau pekak
• Auskultasi : Bunyi yang terdengar pada paru-paru pasien terdengar suara
ronkhi
2. Sirkulasi
Inspeksi : Bibir pasien tampak pucat
Konjungtifa pasien tanpak anemis
Bentuk dada pasien tanpak simetris
Palpasi : Ictus cordis pasien tidak teraba
CRT < 3 detik
Akral pasien teraba dingin
Perkusi : Bunyi jantung pasien yang dihasilkan terdengar pekak
Auskultasi : Bunyi yang terdengar pada jantung pasien terdapat bunyi
tambahan S3
TTV: TD : 119/102 N : 98x/iS: 37 ̊C RR : 24x/i
- gambaran EKG menunjukkan arimia
3. Nutrisi
a. Antropometri :
TB : 155 cm
BB : 80 kg
BMI : 80/ (1,55) = 80/ 2,40 =33,31
b. Clinical signs
- pasein tanpak letih,lemah,dan lesu
- pasien mengatakan tidak merasakan mual dan muntah
c. Diet
pasien melaksanakan diet DASH ( Dietary apprathess to stop hiipertensi )
d. Abdomen
Inspeksi:tidak terdapat lesi/pembesaran
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen pasien
Perkusi : abdomen pasien menghasilkan bunyi timpani
Auskultasi : bising usus paisen 32x/mnt
4. Eliminasi
BAK
Frekuensi : pasien mengatakan dari pagi kurang lebih 6 x
Warna : pasien mengatakan warna bak kuning agak keruh
Keluhan BAK : pasien mengatakan tidak ada keluhan pada bak
BAB
Frekuensi : -
Konsistensi :-
Warna :-
Keluhan BAB : pasien mengatakan sejak masuk di RSUD belum bab
NO AKTIVITAS/KEMAMPUAN 0 1 2 3 4
1 Beraktivitas v
2 Makan/ minum v
3 Mandi v
4 Berpakaian v
5 Toileting v
6 Mobilitas di tempat v
7 Tidur
8 Berpindah v
9 Berjalan
10 Menaiki tangga
Kekuatan otot
Kiri kanan
555 555
555 555
5. Aktivitas dan istirahat
- Kemampuan perawatan diri
- Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan sebelumnya tidur normal,tetapi setelah dirawat
kesulitan tidur dan sering terbangun ditengah malam dan di waktu
paginya badan merasa tidak segar dan tidak puas tidur
6. Proteksi dan perlindungan
a. Tanda inflamasi dan infeksi
- Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) atau yang disebut juga
gagal jantung dekompensasi adalah suatu kondisi perburukan pada gagal
jantung kronik, yang dapat terjadi secara akut, yang biasanya disebabkan
oleh edema paru kardiogenik dengan akumulasi cairan yang cepat di
paru-paru dapat terjadi edema dan juga bisa tidak terjadi edema
- awal masik HCU terpasang infus ditangan sebelah kanan dan terjadi
pada hari berikutnya dan dipindahkan ketangan kiri
- pasien terpasang kateter sejak tanggal 30 januari
- suhu pasien 37 derajad celcius
b. resiko jatuh skala morse
4 dari 10
7. Sensori
Nyeri
P: penyakit jantung
Q: tidak terlalu buruk
R: di dada
S: 5 dari 10
T: sejal 1 hari yang lalu
Pengliatan : ketajaman normal
Konjungtiva anemis
Sklera herik tidak ada
Reflek +/+
Pendengaran : pendengaran normal +/+
Penciuman : pasien mengatakan tidak ada sumbatan pada hidung
kanan / kiri
Pada hidung Tidak tanpak ada perdarahan kanan / kiri
Pengecapan : pasien mengatakan masih bisa merasakan
manis,asin,asam,dan pahit
Kesadaran : compos mentis
8. Cairan dan elektrolit
Intake cairan sebelumnya
Intake Output
Minum : 100ml / 24 jam Urine : 1500 ml/ 24jam
Intravena : RL 500 cc / 24 jam
Drain : -
IWL : 33, 3
Diare : -
Muntah : -
Pendarahan: -
Total Balance
Tanda Dehidrasi : tidak terdapat tanda dehidrasi pada pasien
Distensi vena : tidak terdapat distensi vena jugularis
Edema : pada kaki dan tangan,kiri dan kanan
9. Fungsi neurologi
Status mental
LOC (Level of consiouness) : Aler
Memori : jangka panjang
Perhatian : perhatian pasien baik
Bahasa : pasien berbahasa dengan baik
Kognisi : baik
Orientasi : baik
10. Endokrin
Pembesaran Kelenjar tiroid : pasein tidak terdapat kelenjer tiroid
Tremor : -
Pangkreas :-
Tiaras DM :-
11. Psikologi
- pasien tanpak lelah / lemah
- pasien mengatakan sesak muncul secara tiba tiba
- pasien tanpak gelisah
12. Theraphy
- pasien dipasangkan oksigen - infus Rl 500 cc/ 24 jam
- drip Lasix 10 mg /jam - injeksi ranitidine 2x1 amp (iv)
- ramipsil 1x 2,5 mg (po) - spirola 1x 25 mg (po)
- bisoprol 1x 2,5 mg (po) - injeksi ceftriaxone 2x1 g (iv)
- asetal sisfein 3x 200 mg (po) - azitromisin 1x 500 mg (po)
- nebu ventolin 3x1 respule
Pemeriksaan Hasil
Hb 11,0
Leukosit 10.500
Hematocrit 34
Trombosit 317.000
Pemeriksaan kimia
Pemeriksaan Hasil
Gula darah sewaktu 189
Ureum 33
Kreatin 1,1
Natrium 134
Sodium 3,8
Klorida 103
- Ideal diri
Pasien mengatakan ingin mempunya tubuh yang sehat serta terhindar dari segala
penyakit
3. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan intervensi 1x24 jam A. Menejemen jalan nafas
maka pola nafas efektif membaik kriteria observasi
hasil: 1.monitor pola nafas
1.dispnea menurun 2.monitor sputum
2.penggunaan otot bantu nafas
menurun terapeutik
3.frekuensi nafas membaik 3.pertahankan kepatenan jalan nafas
4.kedalaman nafas membaik 4.berikan minum hangat
5.berikan oksigen
edukasi
6.anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
kolaborasi
7.kolaborasi pemberian
bronkadilator ekspektoran mukolitik
4 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan intervensi A. Menejemen energy
1x24jam maka diharapkan observasi
intoleransi aktivitas 1.identifikasi gangguan fungsi tubuh ysng
meningkat dengan kriteria: mengakibatkan kelelahan
1.frekuensi nadi meningkat 2.monitor kelelahan fisik dan emosional
2.saturasi oksigen meningkat 3.monitor lokasi dan ketidak nyamanan
3.keluhan lelah menurun selama melakukan aktivitas
4.Dyspnea setelah aktivitas
menurun terapeutik
5.perasaan lemah menurun 4.lakukan gerakan rentang gerak aktif
6.aritmia setelah aktivitas
menurun edukasi
7.tekanan darah membaik 5.anjurkan tirah baring
8.frekuensi nafas membaik 6.anjurkan aktivitas secara bertahap
7.anjurkan strategi koping untuk mengurangi
kelebihan kolaborasi
IMPLEMENTASI
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI