T ABSES MANDIBULA
DI RUANG RAJAWALI 5A RSUP DR. KARIADI SEMARANG
1. Pengkajian
1. Data Pasien
Nama : Tn. T
Umur : 51 Tahun
Alamat : Kaligawe
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
Diagnosa Medis : Abses Mandibula
Masuk RS : 23 Mei 2021
No. Register : C859044
2. Data Penanggung Jawab
Nama : Tn. K
Umur : 20 Tahun
Alamat : Kaligawe
Pendidikan : SMA
Hubungan : Anak
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
3. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keadaan umum pasien lemah dengan nilai GCS : E4V5M6 (composmentis). Pasien post
drainase abses regio submandibula, discarded covid dengan hasil pemeriksaan
specimen-PCR 2 kali pada tanggal 26/5/2021 negatif dan tanggal 28/05/2021 negatif.
Keadaan sekarang pasien mengatakan sesak nafas dan semalam susah untuk tidur, serta
pasien mengatakan nyeri pada rahang bawah, P : nyeri dirasakan saat aktivitas, Q :
tertusuk - tusuk, R : rahang bawah, S : VAS 3, T : hilang timbul. Tanda-tanda vital TD :
118/85 mmHg, respirasi 28x/menit, nadi 86x/menit, terpasang oksigen dengan NRM 10
lpm. Pasien mendapatkan terapi cairan NaCl 0,9 % 60 cc/jam, injeksi lansoprazol 30 mg
/ 24jam IV, obat oral asam folat 1 mg / 24jam, bicnat 3x500 mg serta tambahan terapi
lanjut injeksi ampisilin sulbactam 1,5 mg / 12 jam IV, Inj metronidazole 500 mg / 8 jam
IV, Inj. Ketorolax 30 mg / 8 jam IV dan Inj. Dexsametason 5 mg / 8 jam IV.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat seperti ini sebelumnya. Keluhan ini
baru dirasakan setelah masuk rumah sakit.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami sakit yang sama
dengan pasien. Keluarga juga mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit keturunan seperti DM dan Hipertensi.
4. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obat-
obatan
5. Genogram
: Perempuan : Pasien
: Garis Keturunan : Meninggal
4. Pola Fungsional Gordon
1. Pola Manajemen dan Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa ke tempat
pelayanan kesehatan terdekat seperti Puskesmas. Saat sakit pasien berusaha untuk
mendatangi tempat pelayanan kesehatan untuk kesembuhan penyakitnya.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan sayur dan lauk pauk. Pasien minum ± 1
Liter per hari.
b. Saat Sakit
Pasien mengatakan mendapatkan makanan 3x sehari yang diberikan dari RS. Pasien
mengatakan tidak menghabiskan 1 porsi yang diberikan dari RS.
Observasi :
A : BB : 55 Kg
TB : 155 cm
B : Turgor kulit : Baik
Mata : konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik
CRT: >3detik
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan mandiri ketika BAB 1 x sehari dan BAK ±2-4x sehari
b. Saat Sakit
Pasien BAB atau BAK dibantu oleh keluarga dengan pola eliminasi ±2-4x sehari
Balance Cairan
Cairan infus+injeksi = 1409 cc
IWL = 43,7 cc
Urine = 900 cc
Input – output = 465,3 cc
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya teratur. Pasien mengatakan pasien tidur
malam jam 9 dan terbangun di jam 5 pagi.
b. Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit tidurnya tidak teratur teratur dan susah untuk tidur
dimalam hari
5. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit beraktivitas seperti biasa
b. Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit aktivitasnya dibantu oleh keluargnya
Skrining Fungsional – Indeks Barthel
Faktor Ketergantungan Skor Faktor Ketergantungan Skor
1. Personal Hygiene 5 6. Memakai pakaian 5
2. Mandi 5 7. Kontrol BAB 10
3. Makan 5 8. Kontrol BAK 10
4. Toileting 5 9. Ambulasi atau 5
menggunakan kursi roda
5. Menaiki tangga 5 10. Transfer kursi – tempat 5
tidur
Kategori :
Ketergantungan total (0-24)
Ketergantungan berat (25-49)
Ketergantungan sedang (50-74)
Ketergantungan ringan (75-90)
Ketergantungan minimal (91-99)
Tn. T masuk dalam kategori ketergantungan sedang dengan jumlah skor 60
6. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan pasien mempunyai peran dan hubungan baik kepada orang lain
(Istri dan anak). Saat sakit pasien tidak dapat menjalankan perannya sebagai kepala
keluarga.
7. Pola Persepsi Kognitif dan Sensori
Pasien tidak memiliki gangguan pada indera penglihatan, pendengaran,
penciuman,pengecapan dan perabaan. Pasien tidak mengalami disorientasi waktu dan
tempat.
8. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri
Pasien mengatakan tidak malu dengan anggota tubuhnya. Pasien ingin cepat sembuh
dan pulang ke rumah.
9. Pola Mekanisme Koping
Pasien selalu terbuka dengan perawat dan keluarga. Setiap ada masalah pasien selalu
mendiskusikannya dengan keluarga. Saat ini pasien menghadapi permasalahannya
dengan bertanya pada dokter dan perawat.
10. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit, pasien teratur menjalankan sholat setiap harinya dan tetap berdoa untuk
kesehatan dirinya.
11. Kebutuhan aman dan nyaman
Saat pengkajian didapatkan VAS 3.
P : nyeri dirasakan saat aktivitas
Q : tertusuk – tusuk
R : rahang bawah
S : VAS 3
T : hilang timbul.
5. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : GCS 5 E: 4 M: 6 V: 5
c. TTV :
TD : 118/85 mmHg,
SpO2 : 99 % NRM 10 lpm
R : 28 x/menit
N : 86x/Menit
S : 36,5°C
2. Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala : Mesochepal, tidak ada nyeri tekan ataupun benjolan
Mata : konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik
Hidung : Simetris, tidak ada polip, lesi maupun sekret
Telinga : Tidak ada serumen, simetris
Mulut : Pada hasil pemeriksaan X Foto Panoramix tanggal 23/05/2021 :
- Tampak keries gigi 1.7/3.1/3.2/4.1/4.2
- Tampak karies disertai pariapikal lusensi pada gigi 3.7
- Tampak sisi akar 1.5/1,6/2.3/2.5/2.6/3.3/3.4/3.5/4.3/4.4/4.5/4.6
- Tampak sisa akar disertai pariapikal lusensi pada gigi 2.4/3.6
- Missing teeth 1.8/2.8/3.8/4.8
- Tak tampak impikasi
- Tak tampak tumpatan
- Canalis alveolaris kanan kiri tampak baik
b. Leher : Pada hasil pemeriksaan X Foto Cervical tanggal 23/052021 :
Opasitas disertai air bubble lusensi pada region submandibular kiri dengan devisiasi
trakea kekanan setinggi corpus vertebra cervical 3-5, cenderung abses.
c. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tampak menggunakan otot bantu pernafasan dan
kemampuan inspirasi menurun.
Palpasi : Getaran seimbang antara kanan dan kiri, taktil fremitus
teraba
Perkusi : Sonor
Auskultasi : ronchi (-)
2) Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat di ICS 5
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi : Redup
Auskultasi : S1 > S2, regular, tidak terdengar bunyi gallop dan
Murmur
d. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus terdengar 11 x/menit
e. Punggung : Tidak ada lesi / dekubitus, bentuk tulang normal
f. Genetalia : Tidak ada lesi
g. Ekstermitas :
Atas : Pasien terpasang IVFD disisi tangan kanan
Bawah : tidak terdapat edema.
Kekuatan Otot :
4 5
5 5
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium patologi klinik pada tanggal 31 Mei 2021
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hematocrit 39,8 % 32 – 62
MCV 86,1 fl 76 – 96
1. Wajah pasien
tampak sedikit
tenang
2. VAS : 3
Menganjurkan pasien DO :
relaksasi nafas dalam. 1. Pasien dapat
melakukan teknik
relaksasi nafas
dalam
2. Wajah pasien
tampak tegang
3. Pasien tampak
meringis
4. VAS : 3
1. Pasien tampak
sedikit rileks
2. VAS : 2
DO :
1. Pasien tampak
sedikit rileks
2. VAS : 2
3. VAS : 2
2. Pasien mengatakan
susah tidur
dimalam hari
akibat sesak
DO :
1. Menggunakan otot
bantu pernafasan
2. Tekanan inspirasi
pasien menurun
3. RR 28x/menit
4. SpO2 : 99 %
DO :
1. Pasien tampak
rileks
RR : 24x/menit
3. Balutan telah
diganti
5. Hasil pemeriksaan
lab hasil leukosit
20,4 10ᶺ3/ul
01 Juni Resiko Infeksi 1. Menilai tanda- DO : LFE
2021 tanda infeksi pada 1. Luka post drainase
Pukul luka abses regio
11.10 2. Melakukan submandilaris hari
perawatan luka dan ke-9
ganti balutan luka
2. Terdapat abses
3. Telah diberikan
injeksi Ampisili 3. Telah dilakukan
sulbactam 1,5 g / perawatan luka
12 jam menggunakan
cairan NaCl 0,9 %
dan di balut kassa
4. Balutan telah
diganti
N Tanggal/Jam Diagnosa
Evaluasi Paraf
O Keperawatan
O:
Skala nyeri 2
P: Lanjutkan intervensi
O:
RR : 24x/menit
SpO2 : 99 %
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi