Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Ny. D STROKE HEMORAGIK

Disusu oleh:

Nama : Ester Elisabet Nainggolan


Kelas : 3B
Nim : 344070180023

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN AJARAN 2020 – 2021


PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
DARING
PRODI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


Tanggal Masuk : 26 Oktober 2020
Jam Masuk : 14.00 – 19.00 WIB
Ruang/Kelas/ RS : Dahlia/3/RS Dradjat Prawiranegara
No. Register : 4450890
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragic
Tgl Pengkajian : 27 Oktober 2020

A. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Tempat/tanggal lahir : Serang, 16 Agustus 1936
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah menikah
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Taman Ciruas Permai
Sumber Biaya : BPJS
Sumber Informasi :
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengalami penurunan kesadaran
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit Pada tanggal 26 Oktober 2020 Pukul 14.00 WIB dari
Rumah Sakit, dengan penurunan kesadaran sejak 19.00 malem. Pasien mengatakan tidak
dapat menelan dan terpasang NGT. Semua kebutuhan dipenuhi oleh keluarga dan perawat.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat penyakit /alergi dan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
(merokok, minuman keras, ketergantungan obat, makanan)
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi minuman keras
b. Riwayat penatalaksanaan ( dirawat di Puskesmas/ RS/operasi)
Pasien mengatakan pernah di rawat rumah sakit
c. Obat-obat yang pernah diminum
Pasien pernah minum obat paracetamol
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dikeluarganya tidak memiliki pnyakit keturunan
5. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Saat pengkajian terlihat hubungan pasien dengan anggota keluarganya baik, komunikasi
pasien dengan perawat juga baik.

6. Pola kebiasaan sehari-hari


Pola Kebiasaan Di Rumah (Sebelum sakit) Di RS (Sakit)
Pola Nutrisi dan Cairan Baik Makanan dan minuman
melalui NGT
Pola Eliminasi BAB 2 – 3x sehari Terpasang pampers, produksi
BAK 4- 5x sehari urine rata – rata 500 cc/ hari
Pola Tidur 3 jam Kadang susah tidur
Pola Personal Hygiene Mencuci rambut, menggosok Dimandikan ditempat tidur
gigi dalam 3x sehari setiap pagi dan sore
Pola Aktifitas dan Pasien sering nonton Tv Tidak bisa dikaji
Latihan

7. Pengkajian kognitif Klien dan keluarga (Pengetahuan terhadap penyakitnya)


Keluarga mengatakan sebelum sakit pasien tidak mengalami gangguan pendengaran,
pasien tidak pikun, pasien mengalami penurunan kesadaran.

C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum : Lemah
2. Kesadaran : Somnolen
BB: 60 Kg
TB: 170 Cm
3. Tanda-tanda vital:
 TD : 100/70 mmHg N: 80x/menit
 RR : 26x/menit
 S: 36,5 °C

4. Review of system (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)


a. Kepala dan Rambut
Inpeksi : Penyebaran rambut merata, bentuk lonjong bulat
Palpasi : Tidak teraba adanya hematoma
b. Telinga
Ineksi : Tidak ada pengeluaran cairan, tampak bersih
Palpasi : Tidak ada teraba benjolan
c. Mata
Inpeksi : Conjungtiva tampak anemis, reflek cahaya baik
Palpasi : Tidak teraba adanya peninggian bola mata
d. Hidung
Inpeksi : Terpasang NGT, terpasang O2 nasal lpm
Palpasi : Tidak ada kelainan tulang hidung
e. Mulut
Inpeksi : Bibir tampak hitam kecoklatan, ada produksi sekret
f. Leher
Inpeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada peningkatan JVP
Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening

g. Dada
 Jantung
Inpeksi : Tidak tampak gerakan iktus kordis
Auskultasi : Irama reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
 Paru – paru
Inspeksi : Pergerakan dinding simetris, Dypnea, tidak ada batuk
Palpasi : Vokal fremitus, tidak bisa dilakukan
Auskultasi : Terdengar bunyi gurgling
h. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, lemas, tidak tampak adanya distensi
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Bunyi tymphani
Auskultasi : Terdengar bising usus
i. Genetalia
Inspeksi : Pampers
j. Eksremitas atas
Inspeksi : Tangan kanan disifikasi, tingkat mobilisasi 4
Palpasi : Teraba hangat, nadi radialis teraba, N: 80x/menit
k. Eksremitas bawah
Inspeksi : Tangan kanan disifikasi, tingkat mobilisasi 4
Palpasi : Teraba hangat
l. Kulit
Inspeksi : Warna sawo matang
Palpasi : Teraba elastis, turgor baik
D. Pemeriksaan Penunjang (Patologi klinik dan anatomi)
a. Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan / Normal
 Ureum 71 mg/dl 10.0 – 50.0 mg/dl
 Kreatinin 1.28 mg/dl L: 0.70 – 1.20 mg/dl

 K+ 3.91 g/dl 3.48 – 5.50 g/dl

 Na+ 139.57 g/dl 135.37 – 145.00 gg/dl


114.57 g/dl 96.0 – 106.00g/dl
 Cl

b. Hasil Rontgen/ CT – scan


c. USG

E. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan untuk stroke hemoragik, antara lain:
1. Menurunkan kerusakan iskemik cerebral
Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan otak, sekitar
daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa diselematkan, tindakan awal
difokuskan untuk menyelematkan sebanyak mungkin area iskemik dengan
memberikan O2, glukosa dan aliran darah yang adekuat dengan mengontrol /
memperbaiki disritmia (irama dan frekuensi) serta tekanan darah.
2. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala yang
berlebihan, pemberian dexamethason.
3. Pengobatan
a) Anti koagulan: Heparin untuk menurunkan kecederungan perdarahan pada
fase akut.
b) Obat anti trombotik: Pemberian ini diharapkan mencegah peristiwa
trombolitik/emobolik.
c) Diuretika : untuk menurunkan edema serebral
4. Penatalaksanaan Pembedahan
Endarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran darahotak.
Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita beberapa penyulit
seperti hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular yang luas. Tindakan ini
dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi
yang baik dapat dipertahankan.

F. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. DS: -
DO:

 Pasien gelisah
Penurunan Kesadaran Resiko jatuh
 TD: 100/70 mmHg
(Gelisah)
 N: 80x/menit
 RR: 26x/menit
 S: 36,5 °C
 BB: 60 Kg
 TB: 170 Cm
2. DS: -
DO:
 Tidak terdapat
fraktur Penurunan kekuatan Gangguan mobilisasi fisik
 Tangan kanan tidak otot
dapat digerakkan
 Eksremitas atas
tangan kiri dapat
menggenggam dan
dapat digerakkan
dengan bebas
 Ekremitas bawah
kaki kiri dapat
digerakkan melawan
tahanan tetapi
kekuatannya
berkurang
Kaki kanan tidak dapat
digerakan

G. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)


 Risiko jatuh berhubungan dengan penurunan kesadaran.
 Gangguan mobilisasi fisik berhubungan penurunan kekuatan otot

H. Asuhan Keperawatan
No Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan/ Intervensi Rasional (Waktu,
Kriteria Hasil Respon/Hasil
, Pelaksana)
S: Pasien
Latihan Rentang mengatakan
Tingkat jatuh Gerak akan
1.
menurun setelah Observasi berjalan hati
dilakukan tindakan – hati,
 Identifikasi
keperawatan memakai
indikasi 1. Mengetahui
selama 3x 24 jam tongkat dan
dilakukan perilaku
dengan kriteria tidak jalan
latihan yang
hasil ditempat
 Identifikasi membuat
licin
 Jatuh dari keterbatasan pasien
O: Terdapat
tempat pergerakkan jatuh
tidur sendi 2. Meningkat pegangan tangan
 Jatuh saat  Monitor lokasi kan disekitar kamar
berdiri ketidaknyamana keamanan pasien dan lantai
 Jatuh saat n atau nyeri pasien agar disekitar pasien
berjalan pada saat tidak jatuh tidak licin
bergerak 3. Meningkat A: Masalah
Teraupetik kan resiko jatuh
 Gunakan lingkungan belum diratasi
pakaian yang yang aman P: Intervensi
longgar dilanjutkan
 Cegah trauma
selama latihan
rentang gerak
dilakukan
 Bantu
mengoptimalka
n posisi tubuh
untuk sendi
yang aktif dan
pasif
Edukasi
 Ajarkan rentang
gerak aktif
sesuai dengan
program latihan
 Informasikan
tujuan dan
latihan
Kolaborasi
 Kolaborasi
dengan
fisioterapis
mengembangka
n program
latihan
 Berikan
dukungan
positif pada saat
tindakan latihan
gerak sendi

Dukungan 1. Mengident S: Pasien


2. Setelah dilakukan mobilisasi ifikasi mengatakan
tindakan Observasi kelemahan tidak dapat
keperawatan  Identifikasi / kekuatan menggerakkan
selama 3x24 jam adanya nyeri dan dapat anggota tubuh
pasien atau keluhan memberik lainnya yang ada
menunjukkan fisik lainnya an O: Memiliki
kemampuan dalam  Identifikasi informasi nilai resiko
gerakan dari satu toleransi fisik bagi tinggi jatuh
atau lebih melakukan pemulihan A: Masalah
eksremitas secara pergerakan 2. Menurunk belum diratasi
mandiri  Monitor an resiko P: Intervensi
Kriteria hasil: frekuensi terjadinya dilanjutkan
jantung dan trauma
 Pergerakan
tekanan darah
ekrwmitas
sebelum mulai
meningkat
mobilisasi
 Kekuatan
 Monitor kondisi
otot
umum selama
meningkat
melakukan
 Tentang
mobilisasi
gerak atau
room Teraupetik
meningkat  Fasilitasi
aktivitas
mobilisasi
dengan alat
bantu
 Fasilitasi
melakukan
pergerakkan
 Libatkan
keluarga
untuk
membantu
pasien
dalam
meningkatka
n
pergerakkan
Edukasi
 Jelaskan
tujuan dan
prosedur
mobilisasi
 Fasilitasi
melakukan
pergerakka
n
 Libatkan
keluarga
untuk
membantu
pasien
dalam
meningkatk
anpergerak
an

I. Catatan Perkembangan
No. DX Catatan Perkembangan Pelaksana (Nama/Paraf)
S: Pasien mengatakan akan
1. berjalan hati – hati, memakai
Risiko jatuh
tongkat dan tidak jalan
berhubungan dengan
ditempat licin
penurunan
O: Terdapat pegangan tangan
kesadaran.
disekitar kamar pasien dan lantai
disekitar pasien tidak licin
A: Masalah resiko jatuh belum
diratasi
P: Rencana tindakan dilanjutkan
I:

1. Identifikasi indikasi
dilakukan latihan
2. Identifikasi keterbatasan
pergerakkan sendi
3. Ajarkan rentang gerak aktif
sesuai dengan program
E: Pasien mengatakan masih
lemas
R: Kolaborasi dengan fisioterapis
mengembangkan program latihan
S: Pasien mengatakan tidak dapat
2. Gangguan mobilisasi menggerakkan anggota tubuh
fisik berhubungan lainnya yang ada
penurunan kekuatan O: Memiliki nilai resiko tinggi
otot jatuh
A: Masalah belum diratasi

P: Rencana tindakan dilanjutkan


I:
1. Identifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
3. Bantu mengoptimalkan
posisi tubuh untuk
digerakkan sendi aktif dan
pasif
E: Pasien mengatakan masih
lemah pada kaki dan tangan
R: Kolaborasi dengan fisioterapis
mengembangkan program latihan

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


DARING
PRODI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA

FORMAT RESUME

Tanggal Masuk : 26 Oktober 2020


Jam Masuk : 02.00 – 03.00
Ruang/Kelas/ RS : Dahlia/3/RS Dradjat Prawiranegara
No. Register : 4450890
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragic
Tgl Pengkajian : 27 Oktober 2020

A. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Tempat/tanggal lahir : Serang, 16 Agustus 1936
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah menikah
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat Rumah : Taman Ciruas Permai
Sumber Biaya : BPJS
Sumber Informasi :

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengalami penurunan kesadaran

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien datang ke Rumah Sakit Pada tanggal 26 Oktober 2020 Pukul 14.00 WIB dari
Rumah Sakit, dengan penurunan kesadaran sejak 19.00 malem. Pasien mengatakan tidak
dapat menelan dan terpasang NGT. Semua kebutuhan dipenuhi oleh keluarga dan
perawat.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat penyakit /alergi dan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
(merokok, minuman keras, ketergantungan obat, makanan)
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi minuman
keras
b. Riwayat penatalaksanaan ( dirawat di Puskesmas/ RS/operasi)
Pasien mengatakan pernah di rawat rumah sakit
c. Obat-obat yang pernah diminum
Pasien pernah minum obat paracetamol
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dikeluarganya tidak memiliki pnyakit keturunan
5. Data Psikologis
Saat pengkajian terlihat hubungan pasien dengan anggota keluarganya baik, komunikasi
pasien dengan perawat juga baik.
6. Pengkajian kognitif klien dan keluarga (Pengetahuan terhadap penyakitnya)
Keluarga mengatakan sebelum sakit pasien tidak mengalami gangguan pendengaran,
pasien tidak pikun, pasien mengalami penurunan kesadaran

B. Data Pengkajian

No Data Etiologi Masalah

1. DS: -
DO:

 Pasien gelisah
Penurunan Kesadaran Resiko jatuh
 TD: 100/70 mmHg
(Gelisah)
 N: 80x/menit
 RR: 26x/menit
 S:
 BB: 60 Kg
 TB: 170 Cm
2. DS: -
DO: Penurunan kekuatan Gangguan mobilisasi fisik
 Tidak terdapat otot
fraktur
 Tangan kanan tidak
dapat digerakkan
 Eksremitas atas
tangan kiri dapat
menggenggam dan
dapat digerakkan
dengan bebas
 Ekremitas bawah
kaki kiri dapat
digerakkan melawan
tahanan tetapi
kekuatannya
berkurang
 Kaki kanan tidak
dapat digerakan

1. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan / Normal
 Ureum 71 mg/dl 10.0 – 50.0 mg/dl
 Kreatinin 1.28 mg/dl L: 0.70 – 1.20 mg/dl

 K+ 3.91 g/dl 3.48 – 5.50 g/dl

 Na+ 139.57 g/dl 135.37 – 145.00 gg/dl


114.57 g/dl 97.0 – 106.00g/dl
 Cl

b. Hasil Rontgen/ CT – scan


c. USG

2. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan untuk stroke hemoragik, antara lain:
 Menurunkan kerusakan iskemik cerebral
Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan
otak, sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa diselematkan,
tindakan awal difokuskan untuk menyelematkan sebanyak mungkin area
iskemik dengan memberikan O2, glukosa dan aliran darah yang adekuat
dengan mengontrol / memperbaiki disritmia (irama dan frekuensi) serta
tekanan darah.
 Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala
yang berlebihan, pemberian dexamethason.
 Pengobatan
A. Anti koagulan: Heparin untuk menurunkan kecederungan
perdarahan pada fase akut.
B. Obat anti trombotik: Pemberian ini diharapkan mencegah peristiwa
trombolitik/emobolik.
C. Diuretika : untuk menurunkan edema serebral

 Penatalaksanaan Pembedahan
Endarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran
darahotak. Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita
beberapa penyulit seperti hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular
yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran
pernafasan dan kontrol ventilasi yang baik dapat dipertahankan.

C. Diagnosa Keperawatan
 Risiko jatuh berhubungan dengan penurunan kesadaran.
 Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot

D. Perencanaan (Tujuan/Intervensi/Rasional)

No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Tujuan dan Kriteria Latihan Rentang Gerak
hasil: Observasi 1. Mengetahui
Tingkat jatuh menurun 1. Identifikasi indikasi perilaku yang
setelah dilakukan tindakan dilakukan latihan membuat pasien
keperawatan selama 3x24 2. Identifikasi jatuh
jam dengan keterbatasan 2. Meningkatkan
Kriteria hasil: pergerakan sendi keamanan pasien
 Jatuh dari tempat 3. Monitor lokasi agar tidak jatuh
tidur ketidakyamanan atau 3. Meningkatkan
 Jatuh saat berdiri nyeri pada saat lingkungan yang
 Jatuh saat duduk bergerak aman

 Jatuh saat berjalan Teraupetik


 Gunakan pakaian
yang longgar
 Cegah trauma selama
latihan rentang gerak
dilakukan
 Bantu
mengoptimalkan
posisi tubuh untuk
pergerakan sendi
yang aktif dan pasif
Edukasi
 Ajarkan rentang
gerak aktif sesuai
dengan program
latihan
 Informasikan tujuan
dan latihan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan
fisioterapis
mengembangkan
program latihan
 Berikan dukungan
positif pada saat
melakukan latihan
gerak sendi
2. Tujuan : Setelah Dukungan mobilisasi 1. Mengidentifikasi
dilakukan tindakan Observasi kelemahan/
keperawatan selama  Identifikasi adanya kekuatan dan
3×24 jam pasien nyeri atau keluhan dapat
menunjukkan fisik lainnya memberikan
kemampuan dalam  Identifikasi toleransi informasi bagi
gerakan fisik dari satu fisik melakukan pemulihan
atau lebih ekstremitas pergerakan 2. Menurunkan
resiko terjadinya
secara mandiri  Monitor frekuensi trauma
Kriteria hasil: jantung dan tekanan
 Pergerakan ekstremitas darah sbelum mulai
meningkat mobilisasi
 Kekuatan otot meningkat  Monitor kondisi
 Rentan gerak atau room umum selama
meningkat melakukan mobilisasi
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan
alat bantu
 Fasilitasi melakukan
pergerakan
 Libatkan keluarga untuk
membantu pasien
dalam meningkatkan
pergerakan

Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
 Anjurkan melalukan
mobilisasi dini
 Ajarakan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan

E. Implementasi (Waktu/Respon/Pelaksana)

No. Tgl/Jam/Hari Diagnosa keperawatan Implementasi Ttd


1. Risiko jatuh  Mengidentifikasi
29 oktober 2020 berhubungan dengan indikasi dilakukan
08.00 penurunan kesadaran. latihan
 Mengidentifikasi
keterbatasan
pergerakan sendi
 Memonitor lokasi
ketidakyamanan atau
nyeri pada saat
bergerak
2. Gangguan mobilisasi  Mengidentifikasi
29 oktober 2020 fisik berhubungan adanya nyeri atau
08.00 penurunan kekuatan keluhan fisik lainnya
otot  Mengidentifikasi
toleransi fisik
melakukan pergerakan
 Memonitor frekuensi
jantung dan tekanan
darah sbelum mulai
mobilisasi
 Memonitor kondisi
umum selama
melakukan mobilisasi
F. Evaluasi (SOAPIE)
No. DX Catatan Perkembangan Pelaksana (Nama/Paraf)
S: Pasien mengatakan akan
2. berjalan hati – hati, memakai
Risiko jatuh
tongkat dan tidak jalan
berhubungan dengan
ditempat licin
penurunan
O: Terdapat pegangan tangan
kesadaran.
disekitar kamar pasien dan lantai
disekitar pasien tidak licin
A: Masalah resiko jatuh belum
diratasi
P: Rencana tindakan dilanjutkan
I:

4. Identifikasi indikasi
dilakukan latihan
5. Identifikasi keterbatasan
pergerakkan sendi
6. Ajarkan rentang gerak aktif
sesuai dengan program
E: Pasien mengatakan masih
lemas
S: Pasien mengatakan tidak dapat
2. Gangguan mobilisasi menggerakkan anggota tubuh
fisik berhubungan lainnya yang ada
penurunan kekuatan O: Memiliki nilai resiko tinggi
otot jatuh
A: Masalah belum diratasi

P: Rencana tindakan dilanjutkan


I:
4. Identifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik lainnya
5. Identifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
6. Bantu mengoptimalkan
posisi tubuh untuk
digerakkan sendi aktif dan
pasif
E: Pasien mengatakan masih
lemah pada kaki dan tangan

KOMP. DIIIKEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


KMB UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
AREA RANGE OF MOTION (ROM)
KOMPETENSI
MOBILISASI PROSEDUR TINDAKAN/BUKTI SCORE
1 2 3 4 5
Latihan gerak aktif – paasif atau range of motion
(ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
PENGERTIAN
mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian
secara normal dan lengkap
1. Untuk mengurangi kekuatan pada sendi yang
kelemahan pada otot yang dapat dilakukan
secara aktif maupun pasif tergantung dengan
TUJUAN keadaan pasien
2. Meningkatkan atau mempertahankan
fleksibilitasi dan kekuatan otot
1. Pasien yang mengalami hambatan molitasi
fisik
INDIKASI
2. Pasien yang mengalami keterbatasan rentang
gerak

Tahap kerja

Gerakan Rom

1. Leher
Tekuk kepala kebawah dan atas lalu menoleh
kesamping kanan dan kiri
2. Lengan / pundak
PROSEDUR
KERJA Angkat tangan ke atas lalu kembali ke bawah,

setelah itu ke samping dan kebawah lagi

3. Siku

Dengan menekuk lengan, gerakan lengan ke atas dan

kebawah

4. Pergelangan tangan
Tekuk pergelangan tangan kedalam dan keluar lalu
samping kiri dan kanan
5. Jari tangan
Tekuk keempat jari tangan ke arah dalam lalu
regangkan kembali. Kepalkan seluruh jari lalu buka.
Tekuk tiap jari satu persatu.
6. Lutut
Angkat kaki ke atas lalu lutut ditekuk kemudian
diturunkan lagi. Gerakan kaki ke samping kanan dan
kiri lalu putar ke arah dalam dan luar.
7. Pergelangan kaki
Tekuk pergelangan kaki keatas lalu diluruskan.
Tekuk jari kaki ke atas dan kebawah
8. Jika mampu berdiri
lakukan gerakan badan
Respon
Membungkuk kemudian putar pinggang ke samping

1. Respon verbal: klien


mengatakan tidak kaku
lagi
EVALUASI
Respon non verbal: klien tidak terlihat sulit
menggerakkan sisi tubuhnya yang kaku

2..Beri reinforcoment positif

3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

4. Mengakhiri kegiatan dengan baik

Link youtube: https://m.youtube.com/watch?v=H2xq5A7rhwA&t=124s

Referensi:

 Randy, M, C & Margareth. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Dan Penyakit
Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai