TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran,
pengiriman dan/atau penerimaan dari setiap informasi
dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar,
suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio
atau sistem elektromagnetik lainnya.
-4-
Pasal 2
Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk
mengatur dan mengendalikan setiap kegiatan
pembangunan dan penggunaan bersama menara
telekomunikasi.
Pasal 3
Tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk :
a. memberikan kepastian hukum kepada masyarakat
dan aparatur Pemerintah Daerah dalam
merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan
mengawasi kegiatan pembangunan dan penggunaan
menara telekomunikasi; dan
b. mewujudkan upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat terhadap layanan jasa telekomunikasi
dengan memperhatikan prinsip penataan ruang,
estetika, keamanan dan kepentingan umum.
BAB II
PENEMPATAN MENARA BERSAMA
Bagian Kesatu
Penataan Pembangunan Menara
Paragraf 1
Pembangunan Menara Baru
Pasal 4
Standar baku pembangunan menara baru adalah sebagai
berikut:
-7-
Pasal 5
(1) Pembangunan menara SST baru hanya diperbolehkan
pada:
a. zona cell plan; dan
b. pada zona cell plan yang belum dan/atau sudah
berdiri menara telekomunikasi dengan jumlah
kurang dari lima menara.
(2) Zona cell plan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Huruf B yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 6
(1) Penyedia Menara wajib mengasuransikan menaranya
dan menjamin risiko/kerugian yang ditimbulkan
akibat dari adanya bangunan menara.
(2) Penyedia Menara harus menyelesaikan pelaksanaan
pembangunan menara yang dimohon secara
keseluruhan pada waktu yang telah ditentukan.
(3) Penyedia Menara yang membangun Menara Bersama
dapat memanfaatkan barang atau aset daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
-8-
Paragraf 2
Pengaturan Menara yang Sudah Ada (Existing)
Pasal 7
Menara yang pada saat ditetapkan Peraturan Bupati ini
telah berdiri dan telah memiliki IMB tetap digunakan dan
wajib menjadi Menara Bersama.
Bagian Kedua
Penempatan Menara Bersama
Paragraf 1
Zona Cell Plan
Pasal 8
(1) Penempatan lokasi pembangunan menara mengacu
pada zona cell plan yang ditentukan dengan
memperhatikan potensi ketersediaan lahan,
perkembangan teknologi, permintaan jasa-jasa
telekomunikasi baru dan kepadatan pemakaian jasa
telekomunikasi dengan mempertimbangkan kaidah
penataan ruang, tata bangunan, estetika dan
keamanan lingkungan serta kebutuhan
telekomunikasi pada umumnya, termasuk kebutuhan
luasan area lokasi pembangunan menara.
(2) Penempatan lokasi pembangunan menara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai
dengan zona cell plan
(3) Pada setiap zona cell plan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. zona cell plan terdiri dari 2 (dua) kategori, yaitu
zona cell plan exsisting yang merupakan zona
yang sudah ada sebelum ditetapkannya Peraturan
Bupati ini dan zona cell plan baru yang
merupakan zona tambahan setelah ditetapkannya
Peraturan Bupati ini;
b. dalam setiap zona cell plan dapat ditempatkan
paling banyak 5 (lima) menara dan beda operator;
-9-
Paragraf 2
Pembangunan Menara Penguat atau Penghubung
dan Penempatan BTS
Pasal 9
(1) Pembangunan dan pengoperasian Menara Penguat
atau Penghubung dapat diizinkan untuk penyediaan di
luar zona cell plan sepanjang fungsinya hanya sebagai
Menara Penguat atau Penghubung untuk
meningkatkan kehandalan cakupan (coverage) dan
kemampuan trafik frekuensi telekomunikasi, serta
memenuhi aspek pengendalian menara
telekomunikasi, aspek estetika, dan aspek pemenuhan
kewajiban layanan komunikasi.
(2) Menara Penguat atau Penghubung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) antara lain berupa:
a. menara microcell;
b. menara mobile/combat;
c. menara guyet must;
d. menara monopole kamuflase; dan
e. menara rooftop.
-10-
Bagian Ketiga
Penggunaan Menara
Pasal 10
Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara yang
memiliki menara atau Pengelola Menara harus memberikan
kesempatan yang sama tanpa diskriminasi/pengecualian
kepada para Penyelenggara Telekomunikasi lain untuk
menggunakan menara miliknya secara bersama-sama
sesuai kemampuan teknis menara.
BAB IV
PERIZINAN
Pasal 11
(1) Setiap pembangunan menara baru harus mendapat
rekomendasi dari Dinas.
(2) Pembangunan menara baru dapat dilaksanakan
bekerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah
Aneka Usaha Kulon Progo.
-11-
Pasal 12
(1) Untuk memperoleh rekomendasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4), pemohon
menyampaikan :
a. surat permohonan rekomendasi kepada Kepala
Dinas dengan mencantumkan identitas pemohon,
calon lokasi/ koordinat yang direncanakan;
b. apabila menurut kajian Dinas dan/atau Tim
terhadap calon lokasi/koordinat yang
dimohonkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan maka pemohon segera
melengkapi Surat Persetujuan Pemilik Lahan dan
warga terdampak; dan
c. apabila menurut kajian Dinas dan/atau Tim
terhadap calon lokasi/koordinat yang
-12-
BAB V
PENGAWASAN PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 13
(1) Pengawasan menara dilakukan oleh Dinas.
(2) Pengawasan menara dilakukan terhadap kelaikan
fungsi bangunan menara telekomunikasi secara
berkala melalui pemantauan dan audit menara (site
audit).
(3) Hasil pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan
Menara Bersama Telekomunikasi dilaporkan kepada
Bupati, sebagai pertimbangan dalam menentukan
kebijakan lebih lanjut.
Pasal 14
Pembinaan menara telekomunikasi ditujukan kepada:
a. masyarakat umum melalui sosialisasi secara seimbang
terhadap manfaat dan dampak atas keberadaan
menara telekomunikasi; dan
b. pemilik menara telekomunikasi melalui peringatan,
teguran dan sanksi serta penghargaan (reward)
terhadap ketaatan atas ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 15
-14-
Pasal 16
(1) Setiap orang atau sekelompok orang dilarang
melakukan tindakan sepihak terhadap menara
telekomunikasi yang menyebabkan kerusakan,
hilangnya akses, atau gangguan terhadap menara
telekomunikasi.
(2) Setiap orang atau sekelompok orang dapat melakukan
pengaduan kepada Pemerintah Daerah atas keluhan
dan permasalahan akibat berdirinya menara
telekomunikasi dengan membuat surat tertulis
bermeterai cukup yang ditandatangani oleh pengadu
dan diketahui oleh Ketua RT dan/atau RW setempat.
(3) Penyelesaian permasalahan menara telekomunikasi
dilaksanakan secara musyawarah oleh pihak terkait.
(4) Setiap pengalihan status kepemilikan menara wajib
dilaporkan kepada Pemerintah Daerah melalui Kepala
Dinas.
-15-
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 17
(1) Menara yang telah memiliki IMB wajib digunakan
untuk Menara Bersama sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Menara yang telah berdiri sebelum Peraturan Bupati
ini ditetapkan namun belum memiliki IMB, diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan perizinan IMB
paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Bupati ini
mulai berlaku.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Kulon Progo Nomor 68 Tahun 2011 tentang
Rencana Penempatan Menara Bersama Telekomunikasi
(Berita Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 Nomor
68) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Kulon Progo Nomor 42 Tahun 2015 (Berita Daerah
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 Nomor 43), dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 19
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-16-
Ditetapkan di Wates
cap/ ttd
SUTEDJO
Diundangkan di Wates
cap/ ttd
ASTUNGKORO
.Hum.
9».9.197.20822 199503 1 003
-1-
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI KULON PROGO
NOMOR 35 TAHUN 2021
TENTANG
PENEMPATAN MENARA BERSAMA
TELEKOMUNIKASI
Spesifikasi Menara
No. Jenis Menara Gambar
Struktur dan bentuk Menara Ketinggian
maksimal
1 Menara microcell Bangunan menara tunggal, 20 m
menggunakan profil pipa bulat atau
polygon dengan diameter pole sampai
dengan 50 cm.
-2-
Spesifikasi Menara
No. Jenis Menara Gambar
Struktur dan bentuk Menara Ketinggian
maksimal
2 Menara mobile/combat; Bentuk menara telekomunikasi 20 m
bergerak/ portabel, menara di atas
kendaraan, tidak ditancapkan ke
tanah tetapi diperbolehkan diperkuat
dengan kawat/sling yang diangkurkan.
Spesifikasi Menara
No. Jenis Menara Gambar
Struktur dan bentuk Menara Ketinggian
maksimal
minimal 4 m
maksimal
tinggi gedung
-4-
cap/ ttd
SUTEDJO
DP`E'R"
M.Hum.
20822 199503 1 003