Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI

DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA


DIREKTORAT PENGENDALIAN POS DAN INFORMATIKA
Indonesia Terkoneksi: Makin Digital, Makin Maju
Menara Danareksa Lantai 11, Jl. Medan Merdeka Selatan No 14, Jakarta Pusat, 10110 Telp./Fax. (021) 3441246/56 www.kominfo.go.id

Nomor : B-4387/DJPPI.6/PI.05.03/04/2024 Jakarta, 05 April 2024


Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) lembar
Hal : Surat Pemberitahuan

Kepada Yth.
Direktur Utama
Penyelenggara Jasa Akses Internet (Internet Service Provider/ISP)
di tempat

Dalam rangka tertib penyelenggaraan telekomunikasi khususnya untuk ketentuan


penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service Provider/ISP), maka dalam
pelaksanaannya Penyelenggara ISP wajib mematuhi seluruh ketentuan sesuai dengan:
• Pasal 11 ayat (1), Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja;
• Pasal 22, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 13 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi;
• Pasal 34, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2021
tentang tentang Perubahan Kedua atas PM Kominfo Nomor 13 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi;
• Pasal 223, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi;
• Lampiran V butir 11, Peraturan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan
Informatika Nomor 1 Tahun 2021 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan
Jasa Telekomunikasi.

Ketentuan-ketentuan yang wajib dipatuhi berdasarkan peraturan tersebut diatas


diantaranya adalah:
1. Penyelenggaraan telekomunikasi dapat dilaksanakan setelah memenuhi
perizinan berusaha dari Pemerintah Pusat.
2. Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dilarang turut serta dalam
penyelenggaraan telekomunikasi ilegal dengan menjual layanan internet
(bandwidth) kepada RT RW Net yang tidak memiliki perizinan berusaha
penyelenggaraan telekomunikasi.
3. Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dilarang melakukan penawaran produk
yang dikhususkan untuk RT RW Net melalui website maupun media lainnya.

Catatan :
- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1
"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
4. Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dilarang melakukan penjualan layanan
internet (bandwidth) untuk dijual kembali oleh pelanggannya (end user).
5. Jual kembali jasa telekomunikasi dapat dilakukan dengan kerjasama antara
penyelenggara jasa telekomunikasi dengan pelaksana jual kembali (mitra
reseller) yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama.
6. Kerjasama antara penyelenggara jasa telekomunikasi dengan pelaksana jual
kembali jasa telekomunikasi (mitra reseller) harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Segala bentuk pelanggaran atas ketentuan tersebut akan dikenakan sanksi


sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 1 Tahun 2021, berupa :
a. Teguran Tertulis;
b. Pencabutan layanan Jasa Telekomunikasi; dan/atau;
c. Pencabutan Izin Penyelenggaraan.

Lebih lanjut dalam hal Penyelenggara Jasa Telekomunikasi ditemukenali melakukan


penjualan layanan internet (bandwidth) untuk dijual kembali oleh pelanggannya (end
user) sebagaimana dimaksud angka 2 dan/atau 4 di atas, maka dapat dikategorikan turut
serta dalam penyelenggaraan telekomunikasi ilegal dan dikenakan sanksi sebagaimana
diatur dalam Pasal 47 jo. Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999
tentang Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja jo. Pasal 55 ayat 1 KUHP, sebagai berikut :

“Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).”

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dalam pelaksanaannya, dan atas


perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Tembusan Yth.:
1. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
2. Ketua Umum APJII

Catatan :
- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1
"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE

Anda mungkin juga menyukai