Saat ini jumlah pengguna media sosial indonesia cukup tinggi. Hampir 8 jam sehari seluruh
penduduk menggunakan media sosial setiap harinya. Dalam aplikasi whatsapp misalnya, Indonesia
menjadi negara yang waktu pemakaiannya paling banyak dibanding negara lainnya di dunia. Dari situasi
ini, maka diperlukan analisis bagaimana hukum dapat mengikuti perkembangan penggunaan teknologi
informasi komunikasi seperti halnya dalam penggunaan media sosial. Mengenai hukum sendiri, Hukum
fungsinya tidak semata-mata untuk ketertiban dan keadilan tapi hukum juga untuk kebermanfaatan dan
sebagai infrastruktur dan akselelator informasi.
Tantangan tranformasi digital saat ini : filter bubble & echo chamber
1. filter buble adalah keadan di mana informsi yang muncul di medi sosial kita seragam. Misalnya: kita
nyari speda di iklan trus saat kita buka website ada iklan sepedah. Hal ini disebabkan oleh filter
algoritma media sosial yang menyaring informasi-imformasi yang ada dan hanya memunculkan yang
sesuai dengan preferensi pemilik media sosial.
2. Dalam media berita, ruang gema (echo chamber) adalah sebuah deskripsi kiasan dari sebuah keadaan
dimana keyakinan diyakini atau disebarkan oleh komunitas dan diulang-uang dalam sebuah sistem
tertutup
2. Sniffing : tindak kejahatan penyadapan data melalui jaringan internet. Aksi sniffing yang
marak terjadi belakangan ini memakai modus foto pesanan paket. Penipu mengaku sebagai
kurir paket dan mengirim file foto paket kepada korbannya melalui chat WhatsApp. File yang
dikirim tersebut sebenarnya adalah aplikasi berbahaya. Jika file tersebut diunduh korbannya
maka pengirim dapat mengambil data dari ponsel korban.
3. Cyberbullying : Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat
marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran
4. Privacy Crime
Pasal-pasal UU ITE yang dicabut: Pasal 27 ayat (1), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat (2), Pasal 30,
Pasal 31 ayat (1), Pasal 31 ayat (2), Pasal 36, Pasal 45 ayat (1), Pasal 45 ayat (3), Pasal 45A ayat
(2), Pasal 46, Pasal 47, dan
Ada satu ilmu yang mendukung segala hal yaitu network sharing
1. Konsep optimalitas
Frekuensi merupakan sesuatu yang tidak nyata namun sesungguhnya kita setaip harinya mengonsumsi
frekuensi. Terdapat 5 dimensi dalam infrastructure sharing
1. Technology
2. Geography
3. Architecture
4. Partners
5. sourcing
Regulasi SFr:
Dalam uu cipta kerja & aturan pelaksanannya (termasuk juga dalam perpus 2022 tentang cipta
kerja dibuat terobosan kebijakan baru berupa kerjasama penggunaaan sprektrum frekuensi agar
spektrum menjadi lebih efisien dan optimal nilai manfaatnya
Salah satu bentuk kerjasama penggunaan SFR: peminjaman spektrum frejuensi radio (spektrum
leasing)
Dengan adanya kebijakan tersebut, maka membuka ruang kerja sama berbasi B2B kepada suatu
pihak (mial vertical industries) untuk dapat mengakses pita frekuensi yang telah diberikan izin
oleh penggunaanya kepada pihak lain seperti operator seluler
Spectrume Sharing
Konsep Specrtrum Sharing pada spectrum frekuensi radio (SFR) terbagi 2 tahapan:
1. Penggunaan bersama
2. Kerjasama penggunaan
Infrastructure Sharing merupakan proses baru dimana para penyedia infrastruktur biasanya bersaing
sekarang menjadi partner dalam rangka efisiensi pembiayaan investasi
Kerja Sama Penggunaan SFR hanya untuk teknologi baru 5g dan setelahnya
5G membutuhkan kebijakan kerja sama penggunaan spektrum frekuensi radio dalam bentuk
penggabungan frekuensi (spectrum pooling).
5G yang digelar dengan frekuensi terbatas akan menghasilkan layanan yang tidak optimal dan
masyarakat menikmati layanan yang lebih rendah dibanding layanan 5G di negara lain.
PP46-2021& PP 5-2021
1. Tidak dibatasi dengan ketentuan "TeknologiBaru"
3. Dapat dilakukan untuk seluruh atau sebagian pita frekuens, tidak mengubah masa laku IPFR,
kewajiban (termasukBHP) beralih kepada penerima hak yang baru
c. Ketentuan lain yang ditetapkan Menteri berdasar pertimbangan kepentingan umum dan
optimalisasi penggunaanSFR
5. Jika disetujui, IPFR dicabut dari pengguna lama dan ditetapkan IPFR kepada pengguna baru
(masa laku tetap)
6. Sanksi pengalihan tanpa persetujuan Menteri teguran, denda, blacklist perizinan frekuensi,
penghentian operasionalsementara, dan/atau pencabutan IPFR
PM Kominfo 7-2021
4. Mempertegas bahwa hasil evaluasi dapat berupa penolakan, menyetujui sebagian proposal,
atau menyetujui seluruh proposal
5. Evaluasi untuk pengalihan hak penggunaan SFR sebagai akibat dari aksi korporasi
(penggabungan atau peleburan badan hukum)juga mempertimbangkanprinsip-prinsip & tujuan
pengalihan seperti pada case pengalihan yang tanpa disertai dengan aksi korporasi
Indra Maula, SH,LL.M : Tinjauan Umum Sektor Telekomunikasi Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja