Anda di halaman 1dari 7

Isu-Isu Aktual CyberLaw Transformasi Digital dan Legislasi Baru Postelsiar – Prof Ramli

Saat ini jumlah pengguna media sosial indonesia cukup tinggi. Hampir 8 jam sehari seluruh
penduduk menggunakan media sosial setiap harinya. Dalam aplikasi whatsapp misalnya, Indonesia
menjadi negara yang waktu pemakaiannya paling banyak dibanding negara lainnya di dunia. Dari situasi
ini, maka diperlukan analisis bagaimana hukum dapat mengikuti perkembangan penggunaan teknologi
informasi komunikasi seperti halnya dalam penggunaan media sosial. Mengenai hukum sendiri, Hukum
fungsinya tidak semata-mata untuk ketertiban dan keadilan tapi hukum juga untuk kebermanfaatan dan
sebagai infrastruktur dan akselelator informasi.

Regulasi cipta kerja (omnibus law)

1. regulasi multi sektor

2. omnibus law dan hukum progresif

3. implementasi dan resesi global

4. putusan MK dan atmosfir politik dan perpu cipta kerja

Tantangan tranformasi digital saat ini : filter bubble & echo chamber

1. filter buble adalah keadan di mana informsi yang muncul di medi sosial kita seragam. Misalnya: kita
nyari speda di iklan trus saat kita buka website ada iklan sepedah. Hal ini disebabkan oleh filter
algoritma media sosial yang menyaring informasi-imformasi yang ada dan hanya memunculkan yang
sesuai dengan preferensi pemilik media sosial.

2. Dalam media berita, ruang gema (echo chamber) adalah sebuah deskripsi kiasan dari sebuah keadaan
dimana keyakinan diyakini atau disebarkan oleh komunitas dan diulang-uang dalam sebuah sistem
tertutup

Jenis baru cybercrime

1. doxxing : mempermalukan orang, data pribadi di expose

2. Sniffing : tindak kejahatan penyadapan data melalui jaringan internet. Aksi sniffing yang
marak terjadi belakangan ini memakai modus foto pesanan paket. Penipu mengaku sebagai
kurir paket dan mengirim file foto paket kepada korbannya melalui chat WhatsApp. File yang
dikirim tersebut sebenarnya adalah aplikasi berbahaya. Jika file tersebut diunduh korbannya
maka pengirim dapat mengambil data dari ponsel korban.

3. Cyberbullying : Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat
marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran

4. Privacy Crime

CYBERCRIME & LEGISLASI KODIFIKASI


 Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (UU KUHP)
MENGHAPUS SEBAGIAN Pasal-pasal Cybercrime Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 19
Tahun 2016 (UU ITE).

 Pasal-pasal UU ITE yang dicabut: Pasal 27 ayat (1), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat (2), Pasal 30,
Pasal 31 ayat (1), Pasal 31 ayat (2), Pasal 36, Pasal 45 ayat (1), Pasal 45 ayat (3), Pasal 45A ayat
(2), Pasal 46, Pasal 47, dan

 Pasal 51 ayat (2).

 Kita harus memilih bertransformasi atau terdistruksi

Spectrum Sharing Regulasi untuk Efisiensi : Dr Agung Harsoyo

 Ada satu ilmu yang mendukung segala hal yaitu network sharing

 Network sharing ini sudah cukup lama di INdonesia

 Teknsis sharing saat ini cukup rumit

1. Konsep optimalitas

Frekuensi merupakan sesuatu yang tidak nyata namun sesungguhnya kita setaip harinya mengonsumsi
frekuensi. Terdapat 5 dimensi dalam infrastructure sharing

1. Technology

2. Geography

3. Architecture

4. Partners

5. sourcing

Regulasi SFr:

 Dalam uu cipta kerja & aturan pelaksanannya (termasuk juga dalam perpus 2022 tentang cipta
kerja dibuat terobosan kebijakan baru berupa kerjasama penggunaaan sprektrum frekuensi agar
spektrum menjadi lebih efisien dan optimal nilai manfaatnya

 Salah satu bentuk kerjasama penggunaan SFR: peminjaman spektrum frejuensi radio (spektrum
leasing)

 Dengan adanya kebijakan tersebut, maka membuka ruang kerja sama berbasi B2B kepada suatu
pihak (mial vertical industries) untuk dapat mengakses pita frekuensi yang telah diberikan izin
oleh penggunaanya kepada pihak lain seperti operator seluler
Spectrume Sharing

 Konsep Specrtrum Sharing pada spectrum frekuensi radio (SFR) terbagi 2 tahapan:

1. Penggunaan bersama

2. Kerjasama penggunaan

 Penggunaan bersama SFR merupakan aturan lama di PP 53/2000 sedangkan kerjasama


penggunaaan SFR adalah regulai baru

 Penerapan teknologi baru hanya berlaku untuk kerja sama penggunaan

 Kerja sama penggunaan wajib mendapat persetujuan menteri

Infrastructure Sharing merupakan proses baru dimana para penyedia infrastruktur biasanya bersaing
sekarang menjadi partner dalam rangka efisiensi pembiayaan investasi

Manfaat Infrastructure Sharing

1. mengurangi opex dan capex

2. hambatan masuk yang lebih rendah meningkatkan persaingan

3. duplikasi aset yang lebih rendah

Kerja Sama Penggunaan SFR hanya untuk teknologi baru 5g dan setelahnya

 Teknologi 5G memiliki kebutuhan pita frekuensi lebih besar, semisal:

 100 MHz untuk Middle Band (1-6 GHz)

 1000 MHz untuk High Band(> 6 GHz)

 5G membutuhkan kebijakan kerja sama penggunaan spektrum frekuensi radio dalam bentuk
penggabungan frekuensi (spectrum pooling).

 5G yang digelar dengan frekuensi terbatas akan menghasilkan layanan yang tidak optimal dan
masyarakat menikmati layanan yang lebih rendah dibanding layanan 5G di negara lain.

PP46-2021& PP 5-2021
1. Tidak dibatasi dengan ketentuan "TeknologiBaru"

2. Terdapat 2 Bentuk Pengalihan: Transfer atau Swap

3. Dapat dilakukan untuk seluruh atau sebagian pita frekuens, tidak mengubah masa laku IPFR,
kewajiban (termasukBHP) beralih kepada penerima hak yang baru

4. Ketentuan dalam mengajukan permohonan pengalihan:

a. tidak memilik itunggakan PNBP,

b. Telah memenuhi 5o% kewajiban pembangunan jaringan telekomunikasi 5 tahunan, dan

c. Ketentuan lain yang ditetapkan Menteri berdasar pertimbangan kepentingan umum dan
optimalisasi penggunaanSFR

5. Jika disetujui, IPFR dicabut dari pengguna lama dan ditetapkan IPFR kepada pengguna baru
(masa laku tetap)

6. Sanksi pengalihan tanpa persetujuan Menteri teguran, denda, blacklist perizinan frekuensi,
penghentian operasionalsementara, dan/atau pencabutan IPFR

PM Kominfo 7-2021

1. Penegasanbeberapa pengaturan terkait pengalihan lah dicantumkan di dalam UUCK & PP


46/2021,term pengalihan dilakukan untuk seluruh wilayah layanan di dalam IPFR-nyaz

2. Menambahkan rincian pengaturan bahwa dalam mengajukan permohonan pengalihan perlu


disampaikan latar belakang pengalihan, kondisi jaringan eksisting, proyeksi jaringan ke depan,
business plan pasca pengalihan, dan analisis pencapaian tujuan

3. Dalam mengevaluasi permohonan pengalihan, Menkominfo dapat berkoordinasi dengan


Menteri/Pimpinan Lembaga lain, mis KPPU

4. Mempertegas bahwa hasil evaluasi dapat berupa penolakan, menyetujui sebagian proposal,
atau menyetujui seluruh proposal

5. Evaluasi untuk pengalihan hak penggunaan SFR sebagai akibat dari aksi korporasi
(penggabungan atau peleburan badan hukum)juga mempertimbangkanprinsip-prinsip & tujuan
pengalihan seperti pada case pengalihan yang tanpa disertai dengan aksi korporasi

Indra Maula, SH,LL.M : Tinjauan Umum Sektor Telekomunikasi Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja

 Dikeluarkannya UU Cipta Kerja dikarenakan adanya kegentingan yang memaksa, syarat


keadaann memaksa
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 138/PUU-VII/2009 menyatakan ada tiga syarat keadaan
secara objektif dapat disebut sebagai kegentingan yang memaksa yaitu:
• Adanya keadaan yaitu kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan masalah hukum secara cepat
berdasarkan UU.
• UU yang dibutuhkan tersebut belum ada sehingga terjadi kekosongan hukum, atau ada Undang-
Undang tetapi tidak memadai
• Kekosongan hukum tersebut tidak dapat diatasi dengan cara membuat undang-undang secara
prosedur biasa karena akan memerlukan waktu yang cukup lama sedangkan keadaan yang
mendesak tersebut perlu kepastian untuk diselesaikan.

 PERPU 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja


1. Substansi Sektor Telekomunikasi dalam Perpu Cipta Kerja masih sama dengan substansi
yang diatur dalam UU Cipta Kerja sebelumnya.
2. Ketentuan sektor Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran diatur dalam Paragraf 15, Pasal 69
s.d 72 (mulai hal 510).
3. Sektor Telekomunikasi diatur dalam Pasal 71 yang memuat 11 ketentuan
perubahan/penghapusan
 Pemetaan Ketentuan Sektor Telekomunikasi Dalam Perpu Cipta Kerja


Anda mungkin juga menyukai