Oleh
Ramdhani Syahputra
1820952002
DOSEN PENGAMPU
Prof. Ikhawana Elfitri, Ph.D
`Menurut Kominfo Periode 2014-2019 pada bulan November tahun 2018 ketika
indosat melakukan ujicoba 5G dengan Ericson, ada beberapa tantangan yang
dihadapi dalam pengimplementasian 5G di indonesia, yaitu :
1. Operator kesulitan dalam era perang tarif data seperti saat ini
2. 5G tak bisa dipisahkan dari jaringan fiber optik
3. Membangun site BTS baru makin mahal
4. Keharusan Network sharing antar operator untuk efisiensi
Pada artikel online gatra pada tanggal 29 Oktober 2019, Menteri Kominfo
periode 2014-2019 mengatakan bahwa frekuensi untuk jaringan 5G lebih tepatnya
akan ditetapkan setelah pelaksanaan World Radiocommunication Conference
(WRC) yang akan digelar di Mesir pada 28 Oktober hingga 22 November 2019.
Sebab, dalam konferensi tersebut akan dibahas mengenai jatah frekuensi radio
dalam ruang lingkup internasional. Di Indonesia sendiri, pengembangan
implementasi jaringan 5G saat ini baru sampai tahap uji coba dengan operator untuk
melihat kualitas frekuensi. Di mana pihak Kominfo sendiri rencananya akan
menetapkan frekuensi 3,5 GHz untuk jaringan 5G.
Selain tantangan dari faktot teknis, tantangan yang dihadapi 5G di indonesia yaitu
:
1. Belum ada Kebutuhan Pasar
Pemasaran teknologi 5G di Indonesia salah satunya adalah belum ada
kebutuhan publik akan akses informasi yang lebih cepat dari 4G. Karena untuk
kebutuhan koneksi sehari-hari dengan layanan 4G saja sudah terpenuhi, bahkan
terkadang layanan 4G sudah dirasakan lebih dari cukup untuk penggunaan
massal di masyarakat luas. Kebutuhan masyarakat di Indonesia hanya untuk
berhubungan dengan orang lain dan tetap terkoneksi secara online dengan
aplikasi-aplikasi kebutuhan sehari-hari. Paling tidak hingga 2020 kebutuhan
masyarakat Indonesia masih sama, belum ada kecendrungan harus
menggunakan teknologi 5G.
2. Kemauan Membayar
Secara koneksi dan kecepatan akses 5G memang memiliki keunggulan
lebih dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Kendati demikian kecepatan
akses bukan satu-satunya pertimbangan untuk masyarakat menggunakan
layanan ini. Tetapi ada hal lain yang turut mempengaruhi kemauan
menggunakan layanan ini yaitu harga(Ririek Adriansyah, 2019). Dari segi
harga, penggunaan 5G membutuhkan dana yang lebih besar dibadingkan 4G.
Masyarakat diyakini tidak akan mau membayar 3 kali lebih besar untuk
mengkases layanan 5G dibandingkan dengan layanan generasi 4G. Terlebih
dengan menggunakan 4G saja sudah mendapatkan layanan yang cepat dan
memuaskan. Apalagi kebutuhan layanan masyarakat hanya untuk dapat
berkomunikasi dengan orang lain melalui smartphone.
3. Infrastruktur
Persiapan infrastruktur jaringan di Indonesia membutuhkan waktu yang
relatif lebih lama. Selain dikarenakan teknologinya baru sehingga
membutuhkan waktu untuk adapatasi, wilayah Indonesia yang sangat luas juga
menjadi tantangan dalam membangun infrastruktur dengan cepat. Untuk
menjangkau seluruh Indonesia dibutuhkan waktu yang relatif lama, layanan 4G
saja belum dapat dinikmati diseluruh Indonesia apalagi layanan 5G yang barus
saja diluncurkan di seluruh dunia.
[1] Awangga Febian Surya Admaja, Kajian Awal 5G Indonesia, Terbit Online
Di Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 13 No.2 (2015) 97-114