Dhea Ambarwati, Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Ujung Pandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 (Kampus I); Jl. Tamalanrea Raya (BTP) (Kampus II)
Makassar, Indonesia
Email : dheaambarwati31@gmail.com
Abstrak
Prinsip yang dimiliki 5G yaitu menambah kecepatan, menurunkan latensi, dan menambah
kapasitas sehingga pemerintah di Indonesia perlu mengidentifikasikan perubahan-perubahan beserta
dampak yang akan ditimbulkan oleh kehadiran teknologi 5G ini sehingga mampu menjaga kestabilam
industri dan manfaatnya dapat diperoleh secara optimal. Beberapa vendor perangkat jaringan
telekomunikasi telah dan akan bekerjasama dengan beberapa operator untuk melakukan ujicoba 5G di
Indonesia dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku .
24.25–27.5 GHz,
37–40.5 GHz,
Gambar 1. Perkembangan Teknologi seluler 45.5–50.2 GHz,
dan adopsinya di Indonesia 66–76 GHz,
31.8–33.4 GHz,
40.5–42.5 GHz,
BAB II 50.4–52.6 GHz,
81–86 GHz
Pembahasan * (Tracy, 2016)
Sebagai teknologi komunikasi berbasis
Sementara itu, GSMA mengklasifikasikan
nirkabel, kebutuhan 5G akan spektrum
spektrumspektrum ke dalam 3 kategori, dimana
frekuensi merupakan salah satu hal yang
masing-masing lebih cocok untuk skenario
fundamental. Meskipun standar teknologi
penggelaran 5G yang berbeda-beda.
belum ditetapkan, beberapa operator
bekerjasama dengan vendor-vendor jaringan a) Sub 1 GHz. Spektrum pada kategori ini ideal
telekomunikasi sudah melakukan ujicoba 5G untuk memenuhi kebutuhan dari sisi luas
dengan menggunakan spektrum yang sangat cakupan, sehingga sangat cocok untuk
bervariasi, baik spektrum yang berada di bawah pengguna di wilayah pedesaan. Namun
6 GHz maupun diatas 6 GHz. International demikian, kekurangannya adalah pita-pita pada
Telecommunication Union (ITU) telah merilis kategori ini tidak mampu menyediakan pita
daftar frekuensi yang pada rentang 24 GHz yang cukup lebar.
b) 1-6 GHz. Terdapat banyak pita spektrum Beberapa vendor perangkat jaringan
yang sudah dimanfaatkan pada rentang antara 1 telekomunikasi telah dan akan bekerjasama
GHz sampai dengan 2.6 GHz untuk komunikasi dengan beberapa operator untuk melakukan
mobile. Ketika 5G siap untuk digelar, terdapat ujicoba 5G, dengan menggunakan spektrum
beberapa pita lain diatas 2.6 GHz yang dapat baik yang lebih rendah maupun di atas 6 GHz.
digunakan. Meskipun pita-pita pada rentang ini Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
menawarkan kelebihan dilihat dari segi
cakupan dan kapasitas, tetapi dianggap belum
mencukupi untuk mendukung visi 5G daalam
hal data rate tanpa melakukan agregasi
spektrum (carrier aggregation).
https://teknologi.bisnis.com/read/20190801/101/
1131271/implementasi-5g-di-indonesia-bakal-
dimulai-dari-pasar-korporasi
https://teknologi.bisnis.com/read/20190615/101/
934133/implementasi-5g-di-indonesia-masih-
menunggu-ekosistem
https://telset.id/277525/3-implementasi-5g-yang-
bisa-dilakukan-di-indonesia/
https://techno.okezone.com/read/2019/04/25/54
/2048094/implementasi-5g-di-indonesia-masih-
menunggu-beberapa-tahun-lagi