Anda di halaman 1dari 9

NAMA : DHEA AMBARWATI

NIM : 1221180020

Tugas mandiri II

Petunjuk:

Mohon di baca dengan seksama dan dipahami soal berikut:

1. Tuliskan definisi berikut:

a. Perangkat Masukan (Input Device)

b. Perangkat Keluaran (Output Device)

Jawaban soal nomor 1 (poin a dan poin b) dengan berdasar pada referensi para ahli (masing-
masing 3 referensi) dan cantumkan sumber referensinya.

2. Mengacu pada jawaban soal nomor 1 di atas, tuliskan/jelaskan definisi menurut Anda
(mengacu poin a sampai dengan poin b)?

3. Pilih masing-masing 2 (Dua) perangkat pada poin a dan poin b soal nomor 1. Tampilkan
Gambar rangkaiannya dan Jelaskan proses kerjanya.

JAWAB :

1. A. Input Device
- Perangkat masukan atau input device adalah perangkat keras yang berguna untuk
memasukkan data atau perintah ke dalam komputer. Alat input tidak bisa bekerja
tanpa adanya software atau perangkat lunak. Ada dua jenis perangkat masukan
yaitu peralatan input langsung (langsung diproses. Contoh: keyboard dan mouse)
dan peralatan input tidak langsung (harus melalui media tertentu.(
http://blog.unnes.ac.id/sutrisno/2017/03/08/10-macam-input-device-perangkat-
masukan-komputer/)
- Secara umum Input device adalah perangkat masukan pada personal komputer
yang berfungsi untuk memasukan perintah dari pengguna komputer baik berupa
perintah teks, gambar, maupun suara yang nantinya akan di oleh kembali oleh
perangkat processing untuk di tampilkan oleh perangkat penampil, atau output
device.( https://www.nesabamedia.com/pengertian-input-device/)
- Dikutip dari Teori dan Praktikum Komputer Dasar oleh Muh. Rizal Samad,
pengertian perangkat masukan adalah perangkat keras yang berguna memasukkan
data dan mengirimkan data atau program dalam bentuk data digital yang akan
diproses oleh komputer.( https://kumparan.com/kabar-harian/perangkat-masukan-
pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya-1wyU1w8GgIR)
B. Perangkat Keluaran (Output)

- Perangkat output adalah perangkat komputer yang digunakan untuk


menampilkan atau menyampaikan informasi yang digunakan untuk
menampilkan atau menyampaikan informasi kepada penggunanya. Informasi
yang ditampilkan oleh komputer merupakan hasil dari pemrosesan yang telah
dilakukan oleh komputer. (https://www.linimasaade.com/2019/05/output-
device-perangkat-keluaran.html)
- Menurut para ahli, output device adalah separngkat alat yang memiliki fungsi
untuk menampilkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh CPU
komputer. Hasil pengolahan data tersebut bisa ditampilkan secara digital
softcopy) atau cetak (hardcopy) tergantung dari jenis output device komputer
yang digunakan. (https://tipskomputer.net/output-device-komputer/)
- Output device atau perangkat keluaran adalah sebuah komponen perangkat
yang merupakan bagian dari personal komputer, output device merupakan
perangkat yang bertugas untuk menampilkan data yang telah di proses oleh
bagian processor, sebelumnya data di ambil oleh perangkat masukan atau
input device. Keberadaan dari output device atau perangkat keluaran sangatlah
penting, karena termasuk dalam perangkat primer untuk berjalanya sebuah
personal komputer.( https://www.nesabamedia.com/pengertian-output-device-
beserta-fungsi-dan-contoh-output-device-pada-komputer/)

2. A) Perangkat Masukan ( Input Device) adalah perangkat keras yang berguna untuk
memasukkan data atau perintah kedalam komputer yang meiliki fungsi untuk
membaca dan menerjemahkan data sehingga dapat diproses oleh komputer. Setiap
peramgkat hanya dapat memaca bentuk data yang spesifik. Kebutuhan yang berbeda
memerlukan perangkat masukan yang berbeda pula.
B) Perangkat Keluaran ( Output Device) adalah perangkat komputer yang digunakan
untuk menampilkan atau menyampaikan informasi kepada penggunanya. Inormasi
yang ditampilkan oleh komputer merupakan hasil dari pemrosesan yang telah
dilakukan oleh komputer.

3. Input Device
a) Mouse
Mouse optikal dengan sensor gambar CMOS pertama kali diperkenalkan oleh
perusahaan Agilent Technologies pada tahun 1999.Meskipun bukan mouse optikal
yang pertama, namun mouse dari Agilent Technologies telah menjadi basis bagi
generasi mouse optikal selanjutnya (hingga sekarang) dengan sistem sensor gambar.
Kini mouse optikal telah berkembang dan meluas digunakan orang menggantikan
peran mouse mekanik yang sudah lebih dulu ada.
Cara kerja mouse optikal.
Mouse optikal menghasilkan kepresisian yang lebih baik dibandingkan dengan mouse
mekanik sebelumnya yang menggunakan bola karet.
Mouse optikal bekerja dengan mekanisme optikal, prosesnya adalah sebagai berikut :
Mula-mula cahaya merah terang dipancarkan oleh sebuah LED lalu direfleksikan oleh
sebuah lensa plastik ke permukaan dasar (wadah tempat mouse digeser-geser).
Sementara itu di atas permukaan dasar terdapat sebuah sensor gambar CMOS yang
menangkap gambar-gambar permukaan dasar dengan frekwensi penangkapan yang
sangat cepat, sekitar 150 fps (frame per-second) bahkan lebih.
Apabila mouse tidak digeser maka gambar yang ditangkap oleh sensor adalah yang
itu-itu juga, tidak ada perubahan-perubahan.
Apabila mouse digeser, maka akan terjadi perubahan-perubahan gambar yang
ditangkap oleh sensor, sensor pun kemudian mengirimkan bentuk-bentuk perubahan
itu berupa sinyal ke Digital Signal Processor (DSP).
DSP adakalanya berbentuk IC tersendiri yang terpisah dari sensor, namun adakalanya
juga ia menjadi satu bagian dengan chip sensor. DSP lalu mengubah sinyal-sinyal dari
sensor menjadi berbentuk kode-kode digital di mana terdapat “clock” (Clk) dan
“data” (Dat).
Setiap pergeseran mouse (ke kiri, ke kanan, ke depan dan sebagainya) akan
menghasilkan perubahan-perubahan gambar yang berbeda sehingga menghasilkan
sinyal yang berbeda pula. Dengan demikian DSP pun akan menghasilkan informasi
pada Clk dan Dat yang berbeda-beda pula. Informasi ini kemudian dikirim melalui
kabel konektor/kabel data ke komputer.
Di komputer, informasi dalam Clk dan Dat kemudian diterjemahkan sebagai bentuk
pergeseran kursor yang dapat dilihat pada layar monitor.
Di dalam dua saluran, yaitu Clk dan Dat selain terkandung informasi tentang
pergeseran mouse, juga terkandung isyarat agar komputer merespon apabila switch
klik kanan, klik kiri atau scroll di-ON-kan.
Karena rangkaian sensor dan DSP memerlukan suplai tegangan untuk bekerja,
maka tegangan +5V diambil dari power-suply komputer melalui kabel saluran “+V”,
sedangkan ground tersambung melalui kabel “gnd”.
Dengan demikian di dalam kabel konektor/kabel data yang menyambungkan antara
mouse dengan komputer terdapat 4 sambungan kabel, yaitu : kabel saluran +V
(tegangan DC +5V), kabel saluran Clk, kabel saluran Dat dan kabel ground.
Keempat kabel ini terbungkus menjadi satu dan berujung di konektor PS/2 atau USB
untuk dikoneksikan ke komputer.
Biasanya, kabel data dilengkapi juga dengan “shield”, yaitu lapisan pelindung
pembungkus bagian dalam keempat kabel. Lapisan shield terbuat dari alumunium
tipis elastis dan dihubungkan ke ground/body komputer. Sambungan untuk lapisan
shield menjadi sambungan yang kelima.

Di kebanyakan mouse optikal (tidak semuanya), setiap saluran kabel yang terdapat di
dalam kabel data diberi warna tertentu, antara lain :

 Kabel merah : +V
 Kabel hitam : gnd
 Kabel hijau : Clk
 Kabel putih : Dat
 Kabel hitam (lebih tebal) : sambungan untuk shield.

a. Adapun pin-pin koneksi PS/2 atau USB pada mouse komputer adalah sebagai
berikut :
Gambar (A) dan (B) adalah pin koneksi untuk PS/2, sedangkan gambar (C) dan
(D) adalah untuk USB. Semua gambar memperlihatkan tampak depan.
“Male” adalah kepala konektor untuk koneksi ke komputer yang berada di ujung
luar kabel data, dan “female” adalah lubang soket yang berada di komputer.
Dalam prakteknya, sambungan mouse dapat saja dirubah, misalnya dari USB ke
PS/2 asalkan kabel untuk +V, Dat, Clk dan gnd tidak tertukar-tukar.
b) Keyboard
Keyboard juga sebenarnya memiliki prosesor sendiri dan terdapat sebuah rangkaian
sirkuit yang membawa berbagai Informasi menuju dan dari Processor tersebut. Dari
kesemua bagian tersebut yang paling besar rangkaiannya adalah “key matrix”.

“Key matrix” merupakan sebuah kisi rangkaian yang terdapat di bawah tombol-
tombol keyboard. di dalam Keyboard, pada setiap rangkaiannya terputus layaknya
saklar pada titik di bawah tiap tombol. pada saat pengguna menekan pada sebuah
tombol maka tombol tesebut seolah-olah seperti saklar, yang mana menjadi pada
rangkaian akan tersambung dan mengalirkan arus listrik yang di lewatinya. Jika
pengguna menekan pada tombol dengan waktu yang lama maka Processor tersebut
akan membaca sama seperti menekan tombol secara berulang-ulang.

Pada Saat Processor menemukan rangkaian tertutup (atau tersambung karena adanya
penekanan tombol), maka Processor tersebut akan membandingkan lokasi pada
rangkaian yang tertutup dengan sebuah peta karakter yang telah di simpan dalam
ROM (read only memory) keyboard.

Peta karakter sebenarnya adalah sebuah tabel daftar karakter yakni daftar pada setiap
posisi tombol  atau tombol kombinasi dengan karakter yang di representasikan.
Contohnya saja, Peta karakter akan memberitahukan prosesor bahwasanya pada
Tombol “a” dengan menakan tombol sendiri tanpa kombinasi maka akan
menghasilkan huruf kecil “a”, namun jika di kombinasikan bersama dengan tombol
Shift dan tombol “a” maka akan menghasilkan sebuah huruf kapital “A”.

Perangkat Keluaran Output Device


A) Speaker
Speaker adalah transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
frekuensi audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia
dengan cara menggetarkan komponen membran pada speaker tersebut
sehingga terjadilah gelombang suara.Tidak semua suara dapat didengar
oleh manusia. Suara yang dapat didengar oleh manusia adalah bunyi atau
suara yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Suara pada rentang
frekuensi tersebut dikenal dengan suara atau bunyi audiosonik. Timbulnya
suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh
gerakan atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika obyek tersebut
bergerak atau bergetar, obyek tersebut akan mengirimkan energi kinetik
untuk partikel udara disekitarnya. Hal ini dapat dianologikan seperti
terjadinya gelombang pada air. Sedangkan yang dimaksud dengan
frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu
detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek yang
menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula
frekuensinya.
Nah, pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya speaker
terdiri dari beberapa komponen utama yaitu cone, suspension, magnet
permanen, voice coil dan juga kerangka speaker. Pertama – tama, dalam
menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, speaker
memiliki komponen elektromagnetik yang terdiri dari kumparan yang
disebut dengan voice coil untuk membangkitkan medan magnet dan
berinteraksi dengan magnet permanen sehingga menggerakan cone
speaker maju dan mundur. Voice coil adalah bagian yang bergerak
sedangkan magnet permanen adalah bagian speaker yang tetap pada
posisinya. Lalu, sinyal listrik yang melewati voice coil akan menyebabkan
arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik”
dan “tolak” dengan magnet permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran
yang maju dan mundur pada cone speaker. Cone adalah komponen utama
speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya cone semakin
besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara
yang dihasilkan speaker juga akan semakin besar. Selain itu, suspension
yang terdapat dalam speaker berfungsi untuk menarik cone ke posisi
semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi
sebagai pemegang cone dan voice coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan
desain suspension sangat mempengaruhi kualitas suara speaker itu
sendiri. Jadi, cara kerja speaker itu merupakan sebuah rangkaian yang
terdiri dari beberapa komponen utama yang tidak dapat dipisahkan.

B) Monitor
Monitor yang dengan istilah lain disebut dengan VDU (Video Display Unit)
merupakan salah satu bagian yang terpenting pada suatu unit computer. Monitor
adalah sebuah output yang paling sering dipandang bila kita sedang
mengoperasikan sebuah computer. CRT (Cathode Ray Tube) atau tabung sinar
katoda ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, teknologi yang dipakai untuk
membuat sistem tampilan/monitor komputer menggunakan tabung sinar katoda.
Cara Kerja Monitor CRT
Dalam tabung sinar katoda, electron – electron secara hati – hati diarahkan
menjadi pancaran, dan pancaran ini didefleksi oleh medan magnetic untuk
menscan permukaan diujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan
berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rate earth). Ketika electron
menyentuh material pada layar ini, maka electron akan menyebabkan timbulnya
cahaya.
Fungsi Monitor CRT
CRT merupakan sebuah tabung penamplian yang banyak digunakan dalam layar
computer, monitor, video, TV, dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil
kerja Philo Farnsworth yang dipaki dalam seluruh pesawat televise sampai akhir
abad 20, dan merupakan dasar pengembangan dari layar plasma, LCD, dan
bentuk teknologi TV lainnya
Komponen Monitor CRT
Pada sebuah monitor CRT terdapat jutaan dot (titik) phospor merah, hijau, dan
biru yang berpendar ketika terkena pancaran elektron yang melewati layar untuk
menghasilkan gambar yang terlihat. Ilustrasi dibawah ini menunjukkan
bagaimana hal ini bekerja didalam monitor CRT.

Istilah anoda dan katoda digunakan dalam elektronika yang artinya sama dengan
terminal positif dan negatif. Sebagai contoh, terminal positif batere sebagai anoda
dan terminal negatifnya sebagai katoda.

Didalam CRT, katoda adalah kawat pijar yang dipanaskan. Kawat pijar tersebut
berada dalam ruang hampa (vacuum) didalam tabung (tube) kaca. Sinar ("ray")
adalah aliran elektron yang dihasilkan oleh sebuah "electron gun" yang
dituangkan pada kawat pijat katoda didalam vacuum. Elektron bersifat negatif.
Anoda adalah terminal positif, sehingga hal ini manarik elektron jatung pada
katoda. Layar ini dilapisi phospor, material yang berpendar jika terkena pancaran
elektron.

Ada tiga cara untuk menyaring pancaran elektron untuk mendapatkan gambar
yang benar pada layar monitor yaitu: shadow mask, aperture grill and slot mask.
Teknologi ini juga berpengaruh pada ketajaman (sharpness) tampilan layar.

1. Shadow-mask - "Shadow mask" adalah layar tipis dari metal yang berisi
lubang-lubang yang sangat kecil. Tiga sinar elektron melewati lubang untuk
kemudian fokus pada satu titik pada lapisan phospor pada monitor CRT.
Shadow mask membantu mengontrol sinar elektron sehingga sinar elektron
tersebut jatuh pada lapisan phospor pada intensitas yang tepat untuk
mengahasilkan warna dan gambar yang diinginkan pada layar. Pancaran sinar
yang tidak diinginkan dihalangi atau terhalang (blocked/"shadowed").
2. Aperture-grill - Monitor berbasis teknologi Trinitron, yang dimotori oleh
Sony, menggunakan "aperture-grill" dari pada tipe "shadow-mask". Aperture
grill terdiri kawat-kawat vertikal yang sangat kecil. Pancaran sinar elektron
melewati aperture grill untuk menerangi lapisan phosphor. Kebanyakan
aperture-grill pada monitor mempunyai plat (faceplate) datar yang bertujuan
untuk menampilkan gambar dengan distorsi rendah pada permukaan layar
monitor dari pada plat (faceplate) shadow-mask yang melengkun. Namun,
monitor dengan aperture-grill secara normal lebih mahal.
3. Slot-mask - Merupakan tipe monitor CRT yang jarang dipakai, tabung "slot-
mask" menggunakan kombinasi teknologi shadow-mask dan aperture-grill .
Layar CRT tipe slot mask tidak menggunakan pelubangan kecil-kecil seperti
pada tipe shadow-mask tetapi menggunakan barisan slot-slot yang disusun
secara vertikal. Rancangan ini menghasilkan gambar yang lebih terang
melalui peningkatan transmisi elektron dikombinasikan dengan pengaturan
dot/titik phosphor pada layar.

Anda mungkin juga menyukai