Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelompok

XI TKJ 2

Judul :
Teknologi Jaringan 5G
Kelompok 3 :
Dwi Arum Setianingsih [05]
Fauqa Nabila Lutfiana [08]
Friska Agustina [09]
Hesti Sodikusromahdoni [12]
Ines Aprilia [15]
Mila Oktavia [17]
Nadia Tussalimah [22]
TEKNOLOGI 5G DI INDONESIA

1. Sejarah 5G Di Indonesia

Indonesia memasuki babak baru teknologi informasi. Sejak Senin (24/5/2021), jaringan
seluler 5G mulai beroperasi secara komersial di seluruh Indonesia. Jaringan bergerak seluler 5G
yang beroperasi perdana tersebut berbasis teknologi IMT-2020 (International Mobile
Telecommunications-2020) pada pita frekuensi 2.300 MHz atau 2,3 GHz.

Ketika meresmikan layanan jaringan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
Johnny Gerard Plate menyatakan beroperasinya jaringan seluler 5G merupakan buah hasil kerja
pemerintah dan penyelenggara telekomunikasi sekaligus menjadi wujud percepatan transformasi
digital di Indonesia. Sebelum diluncurkan Kementerian Kominfo bersama dengan beberapa
penyelenggara telekomunikasi telah melakukan 12 kali uji coba jaringan 5G sepanjang 2017
hingga 2020."Salah satu uji coba dilakukan pada saat perhelatan Asian Games pada 2018. Awal
2021 ini, Kementerian Kominfo juga telah melakukan lelang pita frekuensi 2,3 GHz," jelas
Menteri Johnny.

Layanan jaringan 5G ini juga menandai tahapan operasi simultan 4G dan 5G di tanah air.
Dengan demikian, kehadiran layanan 5G tidak lantas menggusur layanan 4G yang sudah
digunakan masyarakat. Pasalnya, dalam tahapan pengembangan awal tersebut, jaringan 4G juga
dibutuhkan sebagai basis operasionalisasi 5G.

Sebagai teknologi baru, jaringan 5G tentunya akan semakin mendorong kemajuan sektor
digital Indonesia. Yang pasti, layanan 5G lebih cepat dan kapasitas jaringan lebih besar sekaligus
andal dibandingkan jaringan 4G. Di samping itu, teknologi 5G akan membuka potensi layanan
tidak hanya untuk komunikasi antar manusia (human-to-human), tetapi juga mengintegrasikan
jaringan manusia dengan mesin (human-to-machine) dan juga jejaring komunikasi machine-to-
machine.
Supaya layanan 5G lebih optimal, Indonesia membutuhkan alokasi spektrum frekuensi
setidaknya di tiga layer lapisan, yaitu low band, middle band, dan high band. Teknologi 5G
merupakan teknologi yang sangat fleksibel. Artinya, teknologi itu dapat diterapkan untuk jenis
layanan Mobile Broadband maupun Fixed Broadband atau Fixed Wireless Access (FWA).

Pita-pita frekuensi di lapisan low band dan middle band, seperti pita 700 MHz, 2,6 GHz, dan
3,5 GHz, lebih cocok untuk dimanfaatkan sebagai layanan 5G Mobile Broadband. Saat ini, 5G
Mobile Broadband akan diutamakan dalam pengembangan 5G di Indonesia.
Kementerian Kominfo juga mengupayakan layanan 5G Fixed Broadband sesuai standardisasi
dunia, yakni dengan memanfaatkan pita spektrum pada lapisan high band, seperti pita frekuensi
28 GHz yang memiliki kapasitas transmisi yang besar.

Adapun Kementerian Kominfo telah mengeluarkan Surat Keterangan Laik Operasi


(SKLO) Layanan 5G kepada PT Telkomsel sebagai provider pertamanya. Penerbitan SKLO
didasarkan pada pelaksanaan Uji Laik Operasi (ULO) pada 19 hingga 20 Mei 2021. Berdasarkan
hasil ULO, PT Telkomsel dinyatakan laik operasi setelah Kementerian Kominfo melakukan
pengujian teknis atas sarana dan prasarana PT Telkomsel dalam mengoperasikan jaringan 5G.

2. Pengertian Jaringan 5G
Teknologi jaringan 5G merupakan teknologi jaringan seluler generasi kelima yang
menawarkan kecepatan internet lebih tinggi hingga 20 kali lebih cepat dari generasi
sebelumnya. Teknologi jaringan 5G menjanjikan kecepatan yang dapat membuat
internet seluler setara dengan Wi-Fi kepada penggunanya. 

3. Keunggulan Jaringan 5G
Setelah mengetahui pengertian 5G, Anda perlu tahu kelebihannya. Pada praktiknya,
teknologi jaringan 5G masih berupa konsep yang keunggulannya belum terpampang dengan
jelas. Tetapi jika melihat lebih dalam lagi dalam konsep 5G, maka bisa disimpulkan beberapa
kelebihan 5G ini seperti:
a. Memiliki kecepatan data yang jauh lebih tinggi, dibandingkan 4G sehingga
membuat penggunanya akan lebih nyaman setelah memakainya.Memiliki kecepatan
satu mili per detik untuk transfer data dari satu telepon ke telepon lainnya.
b. Teknologi jaringan 5G memberikan kelebihan yang sulit disamakan teknologi lain
yaitu bisa terkoneksi dengan alat lainnya seperti peralatan rumah tangga, telepon dan
mobil.
c. Koneksi lebih luas. Meski pun sama-sama mengusung OFDM,teknologi 5G
menawarkan kelebihan dibanding LTE yang hanya mempunyai subcarrier spacing
mencapai 15 kHz. Teknologi 5G yang mempunyai kapasitas yang besar, hingga 100
kali, sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai perangkat. Sehingga, semakin
banyaknya perangkat-perangkat berbasis smart yang dapat terhubung dan beradaptasi
dengan jaringan 5G.
d. Hampir tidak memiliki delay. Teknologi 5G hampir tidak memiliki delay seperti
generasi sebelumnya. Dimana jaringan 5G memiliki waktu delay hanya sekitar 4
hingga 5 milidetik. Bahkan, waktu delaynya bisa sampai 1 milidetik, sehingga
memungkinkan pengguna teknologi 5G bisa menonton video beresolusi tinggi tanpa
buffering.
e. Hemat energi. Teknologi 5G dilahirkan memang untuk mengurangi konsumsi
energi. Dimana kemampuan untuk mengurangi konsumsi energi sebesar 10% dengan
cara mengurangi trafik data. Kecepatan transmisi data yang super cepat juga
menyumbang kontribusi terbesar dalam menciptakan teknologi yang hemat energi.
4. Kekurangan Jaringan 5G

Selain memiliki kelebihan, teknologi 5G juga memiliki beberapa kekurangannya yaitu:

a. Frekuensi radio yang penuh. Pastinya jika hadirnya jaringan 5G sebesar 6 GHz


akan menimbulkan masalah karena susuan pita frekuensi radio sudah penuh.
b. Privasi dan keamanan. Dengan kemudahannya dan kecepatan dalam mentransfer
data berkualitas tinggi, tidak bisa dipungkiri pastinya akan menyebabkan rentannya
tingkat keamanan pada teknologi 5G.
c. Daya tembus yang minim. Walaupun teknologi 5G memiliki koneksi yang lebih
luas, namun daya tembusnya masih minim. Tidak seperti generasi sebelumnya,
jaringan 5G kurang optimal untuk menembus pengahalang seperti gedung, tembok,
beton, dan pohon.

5. Perbedaan jaringan 4G dan 5G

a. Kecepatan Maksimal
Dibandingkan 4G, 5G menawarkan bandwidth dan kapasitas yang jauh lebih besar
dan tinggi. Secara teori kecepatan maksimal 4G adalah di kisaran 300 Mbs. Angka ini
tentu jauh berbeda dengan kenyataan yang ada, karena realitanya kecepatan 4G rata-rata
berada di kisaran 40 – 60 Mbps saja.

Bandingkan dengan 5G yang umumnya memiliki kecepatan yang bisa mencapai 1


Gbps, atau sepuluh kali lipat dari kecepatan 4G. Bahkan perusahaan teknologi seperti
Huawei mengklaim telah menciptakan sebuah modem 5G dengan kecepatan maksimum
mencapai 6,5 Gbps.

b. Kecepatan Upload
Jaringan 4G memiliki kecepatan upload mencapai 17,7 mbps. Sedangkan  jaringan
5G memiliki kecepatan upload yang bisa mencapai 23,7 mbps.

c. Kekuatan Sinyal
Perbedaan 4G dan 5G juga terletak pada kekuatan sinyalnya. Dengan penggunaan
gelombang yang lebih pendek jaringan 5G memiliki sebaran sinyal yang lebih baik,
terarah dan tidak menimbulkan gangguan. Sementara sebaran sinyal milik 4G tidak
beraturan serta berpotensi membuang energi dan tenaga dari pemancar.

d. Kecerdasan Perangkat
Kecerdasan perangkat juga menjadi perbedaan 4G dan 5G. Dengan teknik radio
kognitif yang dapat mengidentifikasi tiap perangkat, jaringan 5G mampu membedakan
perangkat tetap/fixed dan mobile. Hal ini tentu saja tidak dapat dilakukan oleh 4G.
e. Latency
Latency adalah lama waktu yang dibutuhkan data untuk sampai ke tujuan yang diukur
dalam satuan mili detik. Dimana semakin kecil latency maka jaringan tersebut semakin
baik. Berbeda dengan 4G yang memiliki latency lebih lama, jaringan 5G justru
menawarkan latency yang jauh lebih singkat. Standar latency rendah milik 5G biasa
disebut sebagai URLLC: ultra-reliable, low-latency connections.

6. Dampak negative jaringan 5G

a. Meningkatkan Risiko Kanker

Menurut WHO, radiasi RF atau radio waves yang dipancarkan oleh transmitter 5G


bermuatan 24-90 GHz bisa memicu penyebab kanker. Frekuensi tersebut juga mendekati
frekuensi senjata militer AS yang berkekuatan 95 GHz. Senjata militer seperti itu dapat
membuat kulit manusia panas bahkan dari jarak jauh.

b. Mengacaukan Sistem Komunikasi Penerbangan

Bagi yang sering bepergian menggunakan pesawat, sebaiknya pikir-pikir lagi sebelum
menggunakan jaringan 5G. Pasalnya, Dirección General de Aeronáutica Civil (DGAC),
otoritas penerbangan sipil Perancis telah melarang penggunaan perangkat dengan
jaringan 5G di dalam pesawat.

Hal ini karena 5G dapat memblokir data dari altimeter sehingga pilot akan kesulitan
mengetahui berapa ketinggian pesawat.

c. Menimbulkan Risiko Mengganggu Metabolisme Tubuh

Masalah radiasi yang mengganggu kesehatan sebenarnya bukan masalah baru. Hanya
saja pancaran RF yang kuat dari radiasi 5G menyebabkan efek yang lebih banyak.
Adapun salah satunya adalah mengganggu metabolisme tubuh. Bahaya radiasi sinyal 5G
ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, mempercepat penuaan dini hingga
berpotensi menyebabkan kerusakan otak.

Anda mungkin juga menyukai