Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS OPERATOR BOLT!

TERKAIT REGULASI PENGGUNAAN SPEKTRUM


FREKUENSI DI INDONESIA

Makalah

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum dan Regulasi

oleh:

Milleniartha Moslem (1401174130)


MB40-05

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
1. PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Batasan Masalah...............................................................................................................2

2. KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................................3

2.1 Pengertian Hukum.............................................................................................................3

2.2 Pengertian Regulasi...........................................................................................................3

2.3 Layanan BOLT!................................................................................................................4

3. ANALISIS OPERATOR BOLT! TERKAIT REGULASI PENGGUNAAN SPEKTRUM


FREKUENSI DI INDONESIA.......................................................................................................5

3.1 Latar Belakang Permasalahan...........................................................................................5

3.2 Regulasi yang Dilanggar...................................................................................................6

3.3 Pengembalian Hak Pelanggan PT. Internux dan PT. First Media....................................6

4. PENUTUP...................................................................................................................................8

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8

4.2 Saran..................................................................................................................................8

SUMBER.........................................................................................................................................9

i
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan sosial masyarakat Indonesia akan menuju kepada masyarakat informasi
yaitu masyarakat yang menempatkan telekomunikasi sebagai sumber kegiatan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, permintaan akan layanan telekomunikasi
baik dari sisi jumlah maupun kualitas akan semakin meningkat.
Peningkatan permintaan masyarakat terhadap internet ini terus mendorong para
perusahaan operator telekomunikasi untuk berinovasi memuaskan permintaan masyarakat di
Indonesia maupun dunia. Inovasi perusahaan tersebut beragam salah satunya hingga adanya
inovasi terhadap jaringan terbaru yang disebut 4G. Setelah masyarakat puas dengan jaringan
3G lalu masyarakat menginginkan peningkatan kecepatan akses internet untuk menunjang
kegiatan sehari-hari.
Kompetisi bisnis telekomunikasi pada penyedia jasa layanan internet di Indonesia tampak
semakin intens sebagai akibat dari ekspansi yang dilaksanakan oleh pemain provider lama
seperti Telkomsel, Indosat, XL dan adanya pemain operator baru seperti Natrindo,
Hutchison, dan Internux. Persaingan kualitas produk dan harga begitu pesat, menuntut para
pemasar untuk dapat menyediakan produk-produk yang berkualitas dan harga yang
terjangkau oleh konsumen serta dapat mengembangkan suatu produk yang bermanfaat dan
inovatif sesuai dengan harapan konsumen dan kebutuhan pasar.
Maraknya produk dan layanan teknologi terbaru ini tentu saja tidak luput dari
permasalahan hukum dan regulasi dikarenakan teknologi tersebut bersifat baru dan belum
teruji di masyarakat luas, sehingga perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti BOLT!
perlu mengkaji kebijakan hukum perusahaan terhadap hukum dan regulasi wilayah
operasinya demi mencegah adanya permasalahan yang merugikan banyak pihak.
Demi mengetahui hukum dan regulasi terkait produk dan jasa teknologi informasi dan
telekomunikasi di Indonesia, maka penulis mengambil judul “Analisis Operator BOLT!
Terkait Regulasi Penggunaan Spektrum Frekuensi di Indonesia”.

1
1.2 Batasan Masalah
Kajian dalam makalah ini ditekankan pada beberapa aspek, yaitu:
1) Permasalahan Terkait Spektrum Frekuensi BOLT!;
2) Regulasi Spektrum Frekuensi di Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah


Perumusan masalah dalam artikel ini adalah sebagai berikut:
1) Apa permasalahan regulasi terkait spektrum frekuensi di Indonesia oleh BOLT!?
2) Apa saja pasal yang dilanggar oleh BOLT! terkait spektrum frekuensi di Indonesia?

1.4 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis penulis sebagai berikut:
1)Menjelaskan gambaran mengenai layanan BOLT! terhadap hukum dan regulasi teknologi
informasi dan informatika di Indonesia;
2)Mendeskripsikan dampak produk layanan BOLT! terhadap hukum dan regulasi teknologi
informasi dan informatika di Indonesia.

1.5 Metode Penyusunan


Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka, yakni
dengan mencari data-data informasi yang berhubungan dengan permasalahan spektrum
frekuensi di Indonesia oleh BOLT!.

2
2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hukum


Hukum secara umum merupakan sistem yang sengaja di buat oleh manusia bertujuan
sebagai pembatas terhadap berbagai tingkah laku dari manusia, agar tingkah laku manusia
tersebut dapat terkontrol atau dengan kata lainnya bahwasanya Hukum adalah berbagai dari
aspek yang sangat penting keberadaannya digunakan atas dari rangkaian kekuasaan dari
suatu kelembagaan.
Tugas dari hukum tersebut adalah untuk menjamin segala kapastian hukum di tengah
masyarakat, maka dari itu untuk setiap warga masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan
pembelaan di depan hukum sehingga dengan penjelasan ini kita Hukum dapat di artikan
berupa peraturan serta berbagai ketentuan tertulis atau tidak tertulis yang mana untuk
mengatur kehidupan masyarakat serta menyediakan berupa sanksi bagi yang melanggarnya.
Hukum terdiri dari peraturan-peraturan yang di ciptakan oleh suatu lembaga yang
memiliki kewenangan, hukum memiliki sifat mengikat semua orang, maka hukum wajib
untuk di taati karena mencangkup dengan adanya aturan kehidupan manusia.

2.2 Pengertian Regulasi


Dalam KBBI regulasi memiliki arti sebagai pengaturan, yaitu suatu pengendalian
terhadap peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan suatu kelompok, lembaga/
organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan bersama,
bermasyarakat, dan bersosialisasi.
Tujuan dibuatnya regulasi atau aturan adalah untuk mengendalikan manusia atau
masyarakat dengan batasan-batasan tertentu. Regulasi diberlakukan pada berbagai lembaga
masyarakat, baik untuk keperluan masyarakat umum maupun untuk bisnis.
Istilah regulasi banyak digunakan dalam berbagai bidang, sehingga definisinya memang
cukup luas. Namun secara umum kata regulasi digunakan untuk menggambarkan suatu
peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat

3
2.3 Layanan BOLT!
BOLT! adalah operator 4G LTE di Indonesia yang diluncurkan oleh PT. Internux dan PT.
First Media,Tbk pada tanggal 14 November 2013 yang merupakan layanan mobile
broadband dengan teknologi 4G LTE pertama di Indonesia dengan menggunakan fiber optic
sebagai backbone koneksi layanannya yang terus menerus berupaya untuk mencapai kualitas
jaringan yang stabil, dapat diandalkan dengan jangkauan layanan yang merata di seluruh
daerah operasinya. Teknologi 4G yang diusung oleh BOLT! Super 4G LTE berjalan pada
frekuensi TDD 2,3 Ghz memungkinkan para pelanggan untuk menikmati akses data internet
super cepat hingga 72 Mbps.
Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun semenjak didirikannya, layanan internet
super cepat dan stabil BOLT! Super 4G LTE yang didukung ± 3000 BTS berhasil
mengakusisi satu juta pelanggan di wilayah Jabodetabek pada February 2015. Untuk dapat
selalu memberikan kepuasan bagi para pelanggan, teknologi layanan internet super cepat ini
akan ditingkatkan dengan mengaplikasikan teknologi LTE Advanced yang dapat
memberikan kecepatan hingga 150 Mbps.
Disamping layanan data, BOLT! Super 4G LTE juga menjadi yang pertama kali dalam
menyediakan device yang dapat mengakses layanan 4G bagi konsumen di Indonesia (BOLT
MiFi) yang meraih sukses besar dari segi penjualan maupun penyebarannya bahkan hingga
mencapai daerah yang belum terjangkau oleh layanan BOLT! Super 4G LTE.
Selain MiFi, tersedia juga powerphone untuk mengakomodasi kebutuhan komunikasi
intensif pelanggan namun tetap ingin terkoneksi dengan layanan data super cepat BOLT!
Super 4G LTE. Hal ini dimungkinkan karena powerphone dilengkapi dengan teknologi
komunikasi terkini berupa dual on feature.

4
3. ANALISIS OPERATOR BOLT! TERKAIT REGULASI PENGGUNAAN SPEKTRUM
FREKUENSI DI INDONESIA

3.1 Latar Belakang Permasalahan


PT First Media Tbk dan PT Internux (Bolt) sedang terbelit masalah ihwal Izin Pita
Spectrum Frekuensi Radio (IPSFR). Spektrum frekuensi radio yang merupakan media
transmisi nirkabel ini digunakan untuk menyalurkan informasi dari perangkat pemancar atau
transmitter ke perangkat penerima alias receiver. Pada praktiknya, spektrum frekuensi radio
ini diperjualbelikan kepada perusahaan-perusahaan swasta maupun BUMN yang bergerak di
bidang telekomunikasi.
PT First Media dan PT Internux merupakan dua dari delapan perusahaan pemenang
lelang penyelenggara telekomunikasi. Dua anak usaha Lippo Group tersebut mendapat hak
untuk menjadi penyelenggara di wilayah Sumatera bagian utara, Jabodetabek dan juga
Banten, selama 10 tahun. Hanya ada 21 perusahaan yang lolos evaluasi dokumen
prakualifikasi. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukan dan
tidak saling mengganggu. Sebab, sifat spektrum frekuensi radio dapat merambat ke segala
arah tanpa mengenal batas wilayah negara.
Bagi pemenang lelang dan pemegang hak penyelenggara spektrum frekuensi radio, maka
memiliki kewajiban membayar biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio. Pengguna
wajib membayar dimuka setiap tahun Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi
Radio yang besarnya sesuai peraturan perundang-undangan. Pembayaran BHP Spektrum
Frekuensi Radio wajib dilakukan melalui sistem host-to-host dengan bank yang telah
ditunjuk. Dengan begitu, seluruh BHP frekuensi radio masuk ke kas negara sebagai
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dicabutnya izin IPSFR milik First Media dan juga Internux, mengakibatkan penghentian
layanan modem Bolt!. Jika masih beroperasi, maka layanan tersebut adalah ilegal secara
hukum dan juga administratif. Saat ini, PT First Media dan PT Internux menunggak
pembayaran Biaya Hak Pakai (BHP) Frekuensi Radio yang telah jatuh tempo. Total utang
Internux yang merupakan produsen modem Bolt mencapai Rp463 miliar sejak 2016-2018.
Sedangkan First Media masih memiliki utang senilai Rp364,84 miliar pada 2016-2017.

5
3.2 Regulasi yang Dilanggar
BHP frekuensi radio di Indonesia diatur dalam :
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit. Penggunaan spektrum frekuensi diatur secara
global oleh International Telecommunication Union (ITU) sebagai badan di bawah PBB
yang membawahi bidang telekomunikasi.
Pengguna spektrum frekuensi radio yang tidak membayar BHP Spektrum Frekuensi
Radio saat jatuh tempo pembayaran akan dikenakan sanksi. 
 Sanksi administrasi berupa denda sebesar dua persen per bulan sesuai peraturan
perundang-undangan.
 Pengguna spektrum frekuensi radio yang tidak memiliki Izin Stasiun Radio atau tidak
sesuai peruntukannya dan menimbulkan gangguan, terancam pidana penjara selama 4
tahun atau denda paling banyak Rp400 juta. Apabila menimbulkan kematian, maka
pengguna spektrum bisa dipidana penjara paling lama 15 tahun.
 Pencabutan IPSFR tercantum dalam Peraturan Kominfo nomor 5/2017. Pencabutan
IPSFR dilakukan setelah Kemenkominfo mengirimkan surat peringatan bernomor
2883/SP1/KOMINFO/DJSDPPI.3/SP.02.04/10/2018 pada 26 Oktober 2018.

3.3 Pengembalian Hak Pelanggan PT. Internux dan PT. First Media
Setelah mengeluarkan keputusan pengakhiran penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz
untuk PT. Internux dan PT. First Media, Tbk., Kementerian Komunikasi dan Informatika
menghimbau untuk keduanya melakukan pengembalian pulsa dan kuota milik  pelanggan
serta hak-hak pelanggan lainnya yang sekiranya masih ada di kedua operator.
Berdasarkan pantauan Kementerian Kominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia sejak hari Jumat tanggal 28 Desember 2018, kedua operator telah melakukan
shutdown terhadap core radio network operation center (NOC) agar tidak ada lagi
pemancaran frekuensi yang menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz. 
Mengenai pengembalian hak pelanggan, Kementerian Kominfo menerima laporan telah
dibuka gerai layanan langsung bagi pelanggan yang ada di 28 lokasi. 25 lokasi gerai di

6
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi serta 5 gerai di Medan, Sumatera Utara. Lebih
lengkap bisa diakses di www.bolt.id/storelocation
Pelanggan dapat melakukan refund dengan menyerahkan perangkat dan/atau kartu. Selain
itu pelanggan diminta untuk menujukkan  kartu identitas asli (KTP/SIM), menyerahkan
fotocopy kartu identitas dan menyiapkan nama dan nomor rekening bank sesuai kartu
identitas.

7
4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
BOLT! adalah operator 4G LTE di Indonesia yang diluncurkan oleh PT. Internux dan PT.
First Media,Tbk pada tanggal 14 November 2013 yang merupakan layanan mobile
broadband dengan teknologi 4G LTE pertama di Indonesia dengan menggunakan fiber optic
sebagai backbone koneksi layanannya yang terus menerus berupaya untuk mencapai kualitas
jaringan yang stabil, dapat diandalkan dengan jangkauan layanan yang merata di seluruh
daerah operasinya. Teknologi 4G yang diusung oleh BOLT! Super 4G LTE berjalan pada
frekuensi TDD 2,3 Ghz memungkinkan para pelanggan untuk menikmati akses data internet
super cepat hingga 72 Mbps.
Saat ini, PT First Media dan PT Internux menunggak pembayaran Biaya Hak Pakai
(BHP) Frekuensi Radio yang telah jatuh tempo. Total utang Internux yang merupakan
produsen modem Bolt mencapai Rp463 miliar sejak 2016-2018. Sedangkan First Media
masih memiliki utang senilai Rp364,84 miliar pada 2016-2017.
Spektrum frekuensi radio yang merupakan media transmisi nirkabel ini digunakan untuk
menyalurkan informasi dari perangkat pemancar atau transmitter ke perangkat penerima
alias receiver. Pada praktiknya, spektrum frekuensi radio ini diperjualbelikan kepada
perusahaan-perusahaan swasta maupun BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi.

4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan artikel ini. Oleh karena itu,
penulis memberi saran kepada penyusun selanjutnya untuk melakukan hal-hal berikut:
1) Mendalami pencarian informasi terkait perusahaan-perusahaan operator
telekomunikasi ;
2) Memahami lebih lanjut hukum dan regulasi yang berlaku di Indonesia;
3) Memahami legalitas produk dan layanan telekomunikasi beserta regulasi yang berlaku
di Indonesia.

8
SUMBER
 https://kominfo.go.id/content/detail/15830/siaran-pers-no-05hmkominfo012019-tentang-
hasil-pantauan-pengembalian-hak-pelanggan-pt-internux-dan-pt-first-media-
tbk/0/siaran_pers
 https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20181128123033-213-349878/alasan-kominfo-
cabut-utang-frekuensi-bolt-2-tahun-kemudian
 https://katadata.co.id/berita/2018/11/12/izin-first-media-dan-bolt-terancam-dicabut-
karena-tunggakan-frekuensi

Anda mungkin juga menyukai