net/publication/350495655
CITATIONS READS
0 702
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Azhyqa Rereantica Martkliana on 30 March 2021.
NIM : 43217120150
Kelas : M-705-1
JAKARTA
2021
ABSTRAK
Perkembangan teknologi yang semakin maju pada era industri 4.0 ini, membawa banyak
sekali dampak pada masyarakat khususnya dalam hal kemudahan mendapatkan informasi secara
tepat dan akurat melalui internet. Menurut data hasil survey yang dilakukan APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) terdapat 171,17 juta pengguna internet Indonesia di
tahun 2018 dan dinilai angka terus naik setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan total jumlah
penduduk Indonesia, maka lebih dari setengah penduduknya merupakan pengguna internet atau
dapat kita sebut sebagai "masyarakat melek internet". Berbanding lurus dengan kemudahan
akses internet, kecanggihan teknologi juga menjadikan teknologi informasi berkembang sangat
pesat. Perkembangan teknologi informasi ini juga membawa banyak pengaruh positif dan negatif
dalam kehidupan.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi khususnya komputer, etika dalam
pemanfaatan sistem informasi dirasa sangat penting bagi masyarakat. Etika sistem informasi
mendapat perhatian yang lebih besar daripada sebelumnya karena masyarakat memiliki persepsi
dan ketakutan tertentu dengan penggunaan teknologi informasi. Salah satunya adalah banyak
penggunaan internet sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan
teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara
yang tidak sah. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan
kriminal. Sehingga menimbulkan fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-hari
serta apa yang dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban.
Namun di sisi lain, teknologi komputer sebagai sarana informasi juga memberikan banya
keuntungan. Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan
pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas.
Hal-hal inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting
kaitannya dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, mengingat salah satu
penyebab pentingnya etika adalah karena etika melingkupi–wilayah yang belum tercakup dalam
wilayah hukum. Faktor etika disini menyangkut identifikasi dan penghindaran terhadap
unethical behavior dalam penggunaan sistem informasi berbasis komputer.
Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran bahwa
komputer dapat mengganggu hak privasi individual, properti dan akses. Sedangkan dalam dunia
bisnis salah satu alasan utama perhatian tersebut adalah masalah pembajakan perangkat alat
lunak yang dapat mengurangi pendapatan penjual perangkat lunak cukup signifikan. Namun
subyek etika komputer lebih dalam daripada masalah privasi dan pembajakan.
BAB 2
LITERATUR TEORI
1) Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah
institusi social dengan sejarah dan seperangkat aturan. Kita mulai belajar mengenai perilaku
moral semenjak kecil. Saat kita tumbuh dewasa secara fisik adan mental, kita belajar mengenai
peraturan-peraturan yang diharapkan masyarakat untuk kita ikuti. Aturan perilaku ini adalah
moral.
2) Etika
Perilaku kita juga diarahkan oleh etika. Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti
“karakter”. Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang
mengarahkan, yang merasuk ke dalam seorang atau masyarakat. Menurut Arief (2009: 228)
pengertian etika adalah prinsip-rinsip mengenai suatu yang benar dan salah yang dilakukan
setiap orang dalam menentukan pilihan sebagai pedoman perilaku mereka. Perkembangan
teknologi dan sistem informasi menimbulkan pertanyaan baik untuk individu maupun
masyarakat pengguna karena perkembangan ini menciptakan peluang untuk adanya perubahan
sosial yang hebat dan mengancam adanya distribusi kekuatan, uang, hak, dan kewajiban. Tidak
seperti moral, etika bias jadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan komunitas yang lain.
Keberagaman komputer ini bias dilihat dala bentuk peranti lunak bajakan yaitu peranti lunak
yang diduplikasi secara illegal dan kemudia digunakan atau dijual.
3) Hukum
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti
pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. Selama 10 tahun pertama penggunaan
komputer di bidang bisnis dan pemerintahan, tidak terdapat hukum yang berkaitan dengan
komputer. Hal ini dikarenakan karena komputer merupakan inovasi baru, dan sistem hukum
membutuhkan waktu untuk mengerjakannya.
Pada tahun 1966, kasus kejahatan komputer pertama terjadi, yaitu seorang programer sebuah
bank mengubah suatu program komputer sehingga program tersebut tidak akan menandia
rekeningnya ketika terlau banyak menarik uang. Programer tersebut tidak di tuntut atas kejahtan
komputer, karena tidak ada landasan hukumnya. Ia dituntut atas tuduhan membuat entri palsu
pada catatan bank.
• Nilai pemograman yang tidak tampak adalah perintah rutin yang dikodekan programer
ke dalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna. Selama proses
penulisan program, programer tersebut harus melakukan serangkaian penilaian
mengenai bagaimana program tersebut harus mencapai tugasnya. Hal ini bukan
merupakan tindakan jahat yang dilakukan pemogram, tapi lebih pada kurangnya
pemahaman.
• Penghitungan rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat rumit sehingga
pengguna tidak dapat memahaminya.
• Penyalahguanaan yang tidak tampak mencakup tindakan yang disengaja yang melintasi
batasan hukum maupun etis. Misalnya, pelanggaran hak individu akan privasi dan
memata-maai orang lain.
• Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang.
• Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer.
• Hak milik intelektual akan dilindungi.
• Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari
ketidaktahuan informasi.
Dengan demikian, masyarakat jasa informasi harus bertanggung jawab atas kontrak sosial yang
timbul dari sistem yang dirancang dan diterapkannya.
4) Kode Etik
Ada empat asosiasi profesional komputer AS telah membuat kode etik sebagai panduan bagi para
anggotanya, yaitu :
A. Kesimpulan
Moral, etika, dan hukum, semua mengatur perilaku kita. Moral memiliki sejarah dan ada dalam
bentuk peraturan-peraturan. Etika, di lain pihak dipengaruhi oleh masyarakat dan dapat berbeda
dari satu masyarakat ke yang lain. Hukum ada dalam bentuk tertulis dan mewakili perilaku
masyarakat yang menerapkan hukum tersebut.
Dalam pemanfaatan teknologi informasi, ada tindakan baik dan buruk (kriminal). Memanfaatkan
teknologi menjadi hak setiap orang, tetapi hak orang akan terganggu jika ada pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab ikut campur dalam pemanfaatan teknologi. Maka dari itu perlu adanya
etika dalam pemanfaatan teknologi untuk mengantisispasi pihak-pihak yang kurang bertanggung
jawab.
Hubungan etika dalam sistem informasi sangatlah berpengaruh besar untuk menyaring efek-efek
negatif. Pada saat ini undang-undang mengenai kejahatan computer belum begitu tegas, sehingga
masih banyak yang menganggap enteng kejahatan komputer. Organisasi bisnis biasanya tidak
dilindungi oleh UU komputer dan hanya bergantung pada etika mereka sendiri dan lingkungan
sekitar mereka.
B. Saran
Dengan mempelajari etika dan moral ini diharapkan kita bisa menjadi lebih baik dalam
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, sebaiknya pemerintah
menyediakan perlindungan kepada pengguna komputer. Dan menekankan untuk beretika dalam
memanfaatkan teknologi innformasi. Pemeritah sebaiknya juga memberikan sanksi tegas kepada
siapa saja yang menggunakan teknologi informasi secara tidak bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Malang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang.
Azhar Susanto. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization, Management
Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information System Quality.
Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME ’ s
Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences
(ACEBISS) 2019, 1 (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro, Small
and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and
Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences
(ACEBISS) 2019, 1 , (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
James A. Hall. 2013. Accounting Information Systems, 8th Edition, South Western Cengage
Learning. USA.
Maramis Frans, Bahan Ajar Hukum Teknologi Informasi dan Teknologi, Fakultas Hukum
Universitas Samratulangi, 2015.
Marshall B. Romney dan Paul John Steintbart. 2015. Accounting Information Systems, edisi 13.
Pearson Education Limited. England.
McLeod, R. & Schell, G. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks.
Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization and Islamic Banking
Contribution Discourses. Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics,
Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1 (11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290773
O’Brien, James. A. (2005). Introduction to Information System. 12th Edition. McGraw-
Hill.Singapore.
Putra, Y. M., (2018). Implikasi Etis dari Teknologi Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical Testing of
Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of
Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.