Anda di halaman 1dari 16

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA


KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : GHINA AFIATA

NIM : 43219010151

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karna atas berkah dan
rahmatnya saya diberikan kesempatan untuk menulis artikel sistem informasi manajemen
mengenai “Implikasi Etis Dari Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Karyawan PT.
Garuda Indonesia ”. Dan terima kasih kepada dosen pengampu saya bapak Yananto Mihadi
Putra, SE, M.Si yang telah memberikan kesempatan untuk saya menyelsaikan tugas ini. Saya
harap artikel yang saya buat dapat berguna bagi masyarakat dan mahasiswa/I dalam mencari
informasi mengenai sistem informasi manajemen.

Tangerang, September 2020

penulis
ABSTRAK

Perkembangan bisnis terhadap berbagai sektor industry berjalan sangat pesat, tidak
terkecuali industri jasa penerbangan. Industri penerbangan global adalah salah satu bagian
internal perekonomian global yang memiliki peran penting dalam pembangunan di berbagai
sektor seperti transportasi, manufaktur, teknologi, serta sektor-sektor lainnya. Industry
penerbangan juga memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kondisi perekonomian
global. Dalam makalah ini akan dijabarkan secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan strategis perusahaan penerbangan dalam rangka implitasi etis pada pemanfaatan
teknologi informasi pada karyawan khususnya oleh PT Garuda Indonesia (Persero) TBK
merupakan salah satu perusahaan penerbangan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang memiliki skala dan cakupan bisnis serta kualitas pelayanan dan keselamatan
internasional.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya membawa perusahaan menjadi lebih baik adalah tugas dari setiap
elemen perusahaan, terutama dari pihak manajemen sesuai visi dan misi untuk selalu
menjadi lebih baik. Dengan adanya keinginan untuk menjadi lebih baik inilah yang
kemudian menerapkan corporate governance dengan baik. Istilah corporate governance
sering digunakan dalam pengelolaan suatu perusahaan serta dianggap sebagai hal yang
penting karena menjadi salah satu mekanisme yang dilakukan dalam upaya manajemen
laba. Penerapan corporate governance ditujukan untuk meminimalisir manajemen yang
dianggap tidak efektif dan tidak efisien sehingga berpotensi merugikan pihak lain.

Indonesia dalam perspektif industri jasa penerbangan tersebut mencatat pertumbuhan


yang sangat pesat terlihat dengan banyaknya maskapai penerbangan yang melayani rute
penerbangan baik international maupun nasional serta dari peningkatan total pengguna
angkutan udara tiap tahunnya. Industry penerbangan merupakan salah satu industry di
bidang transportasi dewasa yang angka pertumbuhan penggunaannya meningkat pesat.
Hal ini tentunya memberikan dampak secara langsung pada Indonesia dimana
peningkatan kegiatan bisnis tersebut pasti berkolerasi positif terhadap peningkatan
perekonomian nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan mengenai definisi moral, etika, dan hukum dalam hubungannya
dengan teknologi informasi?
2. Mengapa dalam pemanfaatan teknologi informasi perlu adanya aturan yang
terkait dengan moral dan etika berperilaku?
3. Menjelaskan mengenai tentang hacking, cracking, hoaks dalam pemnafaatan
teknologi informasi yang tidak memiliki moral dan etika ?
4. Bagaimana karyawan menggunakan hak atas computer dengan baik dalam
bekerja di perusahaan ?
5. Bagaimana perkembangan PT Garuda Indonesia (Persero) TBK ?
6. Bagaimana visi misi dan tujuan dari PT Garuda Indonesia (Persero) TBK ?
7. Bagaimana implikasi etis dari pemanfaatan teknologi informasi pada
karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) TBK ?

BAB 2

LITERATUR TEORI

Perilaku kehidupan kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang
mengenal komputer telah diterapkan dibanyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti
hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak.
Beberapa negara lebih maju dibandingkan yang lain dalam hal mengeluarkan undang-undang
semacam ini, dan hukum di satu negara dapat mempengaruhi penggunaan komputer di
tempat lain di dunia.

Etika merupakan tata nilai yang berkembang dari nilai-nilai kebenaran hasil
pemikiran manusia, sedangkan moral adalah tindakan manusia yang baik dan sesuai dengan
pemikiran yang ada dalam masyarakat. Moral dan etika dalam penggunaan teknologi
informasi adalah tindakan manusia yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai kebenaran hasil
pemikiran manusia dalam penggunaan teknologi informasi. Sedangkan hukum dalam
teknologi informasi adalah suatu perlindungan yang akan menjadi payung hukum untuk
melindungi. Dengan adanya etika dan moral dalam pemanfaatan teknologi informasi, tidak
sembarang orang akan berperilaku sembarangan. Seperti dapat menghargai hasil karya orang
lain. Untuk itulah peran dari etika dan moral sangat penting.

Perusahaan memiliki kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti
oleh para karyawannya. Budaya ini didukung oleh kredo perusahaan dan program-program
etika. Audit internal perusahaan dapat berkontribusi terhadap penggunaan etis sistem
informasi dengan cara melakukan tiga jenis audit-operasional, finansial, dan beriringan-serta
melibatkan diri dalam desain sistem pengendalian internal.

Direktur infomasi (Chief Infomation Officer-CIO) dapat memainkan peran yang amat
penting dalam praktik etika komputer suatu perusahaan. CIO dapat menjalankan program
proaktif untuk menjaga agar sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan para
eksekutif dan manajer untuk mendukung upaya-upaya etis perusahaan tersebut, agar
eksekutif dan manajer bukan hanya memahami infomasi yang menyediakan data finansial
namun juga berkontribusi terhadap perancangannya, agar elemen-elemen lingkungan seperti
pemegang saham dan pemilik memahami bahwa perusahaan tersebut menggunakan
komputernya secara etis, dan agar biata IT tidak terbuang sia-sia.

Dengan memainkan peranan ini, CIO menjaga agar perusahaanya tersebut memenuhi
kewajibannya untuk menyusun keterangan keunagan secara akrat dan tepat waktu. Seperti
yang diharuskan oleh Undang-undang Sarbanes-Okley. Kunci terhadap jasa-jasa informasi
yang menyediakan dukungan ini adalah gabungan pengendalian terhadap semua sistem yang
akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Di era sekarang, untuk melindungi kejahatan dalam pemanfaatan teknologi informasi


yaitu dengan adanya perbelakuan UU ITE ini, sedikit banyak etika dan moral penduduk
Indonesia sudah mulai membaik, UU ITE juga dapat dijadikan pedoman penduduk Indonesia
untuk berperilaku. Dengan adanya pula UU ITE di dalam sebuah perusahaan, maka para
karyawan akan mendapat pedoman dalam berperilaku serta menciptakan citra yang baik
untuk perusahaan itu sendiri.

Adanya UU ITE dapat dikatakan efektif, karena UU ITE ini melindungi hal-hal yang
sifatnya tidak baik. Sehingga karyawan akan menjadikan UU ITE tersebut sebagai pedoman
dalam kehidupan saat memanfaatkan teknologi informasi.

Contoh kejahatan di dalam pemanfaatan teknologi informasi yaitu hacking, cracking,


dan hoax. Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain.
Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Meski sama-sama menerobos keamanan
komputer orang lain, “hacker” lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan “cracker” lebih fokus
untuk menikmati hasilnya. Hoax adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang
diplintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon hingga serius.

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Moral, Etika, Dan Hukum


 Moral

Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan salah. Moral
merupakan institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan. Kita mulai belajar
mengenai perilaku moral semenjak kecil: “Perilaku orang lain sebagaimana layaknya kita
ingin diperlakukan.” “Selalu ucapkan terima kasih,” Saat kita tumbuh dewasa secara fisik dan
mental, kita belajar mengenai peraturan-peraturan yang diharapkan masyarakat untuk kita
ikuti. Aturan perilaku ini adalah moral kita. Meskipun masyarakat di sekeliling dunia tidak
semuanya mengikuti seperangkat moral yang sama, terdapat kesamaan di antara semuanya.
“Melakukan apa yang secara moral benar,” adalah landasan dasar perilaku sosial kita.

 Etika

Perilaku kita juga diarahkan oleh etika. Kata etika berasal dari bahasa
Yunani ethos, yang berarti “karakter”. Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan,
standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seorang atau masyarakat.
Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas perilaku mereka,
Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, Negara, atau profesi.

Tidak seperti moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan yang
lain. Keberagaman di bidang computer ini terlihat dalam bentuk peranti lunak
bajakan (pirated software) peranti lunak yang diduplikasi secara illegal dan kemudian
digunakan atau dijual.

 Hukum

Hukum (law) adalah peraturan perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang
berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. Selama sekitar 10
tahun pertama penggunaan computer dibidang bisnis dan pemerintahan, tidak terdapat hukum
yang berkaitan dengan penggunaan computer. Hal ini dikarenakan pada saat itu computer
merupakan inovasi baru, dan system hokum membutuhkan waktu untuk mengejarnya.

Pada tahun 1966, kasus kejahatan computer pertama menjadi berita ketika seorang
programmer untuk sebuah bank mengubah suatu program komputer sehingga program
tersebut tidak akan menandai rekeningnya ketika terlalu banyak uang ditarik. Ia dapat terus
menulis cek meskipun tidak ada uang di dalam rekeningnya. Tipuan ini bekerja hingga
computer tersebut rusak, dan pemrosesan manual mengungkapkan rekening dengan saldo
yang sudah negatih dan tidak ditandai tersebut. Programmer tersebut tidak dituntut atas
kejahatan computer, karena pada saat itu tidak ada hokum mengenai kejahatan tersebut.
Sebaliknya, ia dituntut atas tuduhan membuat entri palsu pada catatan bank.

2. Kebutuhan Akan Budaya Etika


Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan
kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Penney pada
JCPenney Colonel John Patterson di National Cash Register, atau Thomas J. Watson, Sr. di
IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini CEO
perusahaab seperti FedEX, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang
penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut
seperti CEO-nya.

Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika. Jika
perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis
dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus
memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya etika (ethics culture).

 Kredo Perusahaan (Corporate credo) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-


nilai yang ingin dijunjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk
memberitahu individu dan organisasi, baik didalam maupun diluar perusahaan, akan
nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.
 Program Etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas
yang di desain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan
kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang diadakan
untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian cukup besar ditujukan untuk
masalah etika.
 Kode Perusahaan Yang Disesuaikan. Banyak perusahaan merancang sendiri kode
etik perusahaan mereka. Terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode
untuk industry atau profesi tertentu. Di bab yang akan datang akan dipelajari kode etik
untuk profesi system informasi.

3. Alasan Pentingnya Etika Computer

Kelenturan logika adalah kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apa pun
yang kita inginkan. Komputer bekerja tepat seperti yang diinstruksikan oleh programernya.

Faktor Transformasi adalah alasan kepedulian pada etika komputer ini didasarkan pada
fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu.
Faktor Tak Kasat Mata adalah karena komputer dipandang sebagai suatu kotak hitam.
Semau operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak
nampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemograman yang tidak terlihat, perhitungan
rumit yang tidak terlihat dan penyalahgunaan yang tidak terlihat.

 nilai-nilai pemograman yang tidak terlihat adalah perintah-perintah yang programmer


kodekan menjadi program yang mungkin dapat atau tidak menghasilkan pemrosesan
yang diinginkan pemakai.
 perhitungan rumit yang tidak terlihat bebrbentuk program-program yang demikian
rumit sehingga tidak dimengerti oleh pemakai. Program-program ini umumnya model
matematika kompleks atau penerapan kecerdasan buatan.
 penyalahgunaan yang tidak terlihat meliputi tindakan yang sengaja melanggar hukum
dan etika.
Hak atas komputer

Komputer adalah peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat di pisahkan
dari masyarakat.yakni bahwa masyarakat memiliki hak akses komputer,keahlian
komputer.,sppesialis komputer dan pengambilan keputusan komputer.

Hak atas akses komputer

Setiap orang tidak perlu memiliki komputer,seperti juga tidak setiap orang memiliki mobil.
Namun,pemilikan atau akses komputer merupakan kunci mencapai hak-hak tertentu lainnya.
Misalnya akses komputer berarti kunci mendapatkan pendidikan yang baik.

Hak atas keahlian komputer

Saat komputer mula-mula muncul,ada ketakutan yang luas dari para pekerja bahwa komputer
akan mengakibatkan pemutusan kerja masal. Hal itu tidak terjadi. Kenyataannya,komputer
telah menciptakan pekerjaan lebih banyak dari pada yang di hilangkan.

Hak atas spesialis computer


Mustahil setiap orang memperoleh setiap pengetahuan dan keahlian komputer yang di
perlukan. Karena itu kita harus memiliki akses ke para spesialis tersebut.

Hak atas pengambilan keputusan komputer

Walaupun masyarakat tidak banyak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai


bagaimana komputer di terapkan,masyarakat memiliki hak tersebut.

Hak atas Informasi

 Hak atas privacy : meningkatnya kemampuan computer untuk digunakan bagi


pengintaian, dan yang lain adalah meningkatnya nilai informasi dalam dalam
pengambilan keputusan. Pemerintah federal mengatasi sebagian masalah ini
dalam Privacy Act of 1974.
 Hak atas Akurasi : komputer dipercaya mampu mencapai tingkat akurasi yang tidak
dapat dicapai oleh sstem nonkomputer.
 Hak atas kepemilikan : para penjual perangkat lunak dapat menjaga hak milik
intelektual mereka dari pencurian melalui hak cipta, paten, dan perjanjian lisensi.
Hingga tahun 1980-an, perangkat lunak tidak dilindungi oleh UU hak cipta atau
paten.
 Hak atas Akses : banyak informasi tersebut yang telah diubah
menjadidatabase komersial yang menjadikannya kurang dapat diakses masyarakat.
Dengan melihat fakta bahwa komputer dapat mengakses data dari penyimpanan
lebih cepat dan lebih mudah dari teknologi lain.

Kode-kode Etik

A. Kode prilaku profesional ACM.

ACM dibentuk pada 1947 dan sekarang merupakan perkumpulan profesional komputer AS
tertua. Dan memiliki 80.000 anggota di seluruh dunia. Kode prilaku profesional terdiri dari
lima canon;

1. Seorang anggota ACM selalu bertindak dengan integritas.


2. Seorang anggota ACM harus berusaha meningkatkan kemampuannya serta kemampuan
dan prestiseprofesi.
3. Seorang anggota ACM bertanggung jawab atas pekerjaannya.
4. Seorang anggota ACM bertindak dengan tanggung jawab dan profesional.
5. Seorang anggota ACM harus menggunakan pengetahuannya dan keahlian khususnya
untuk kesejahteraan umat manusia.

B. Kode etik DPMA

Didirikan pada tahun 1951 dan memliki sekitar 35.000 anggota di seluruh dunia.misinya
adalah”menjunjung manajemen informasi yang efektif dan bertanggun jawab untuk kebaikan
para angotanya,para bemberi kerja,dan masyarakat bisnis.

C. Kode etik ICCP

Didirikan tahun 1973 dengan maksud memberi sertifikat pada para profisional komputr.
Sertifikat ICCP meliputi Certified Computer Programer (CCP) dan certified in data
processing (CDP). Untuk mendapat sertifikat, pelamar harus lulus ujian dan setuju untuk
terikat pada kode etik ICCP.

D. Kodde etik ITAA

Didirikan tahun 1961 sebagai suatu asosiasi bagi organisai-organisasi yang memasarkan
perangkat lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer.keanggotaanya meliputi ratusan
perusahaan seperti Microsoft dan Lotus DevelopmentComporation.dan terdiri atas prinsip-
prinsip dasar yang mengatur penilaian,komunikasi dan kualitas jasa dengan klien.

E. Model SRI

Idealnya,semua perlumpulan profesional bergabung membuat suatu kode etik. Kode etik
tersebut harus membahas tanggung jawab setiap orang dalam profesi dalam hal etika
penggunaan komputer. Model sri ini unik karena tidak terbatas pada profesional komputer
yang beroprasi dalam lingkungan bisnis, tetapi luas jangkkauannya.
ETIKA DAN SPESIALIS INFORMASI

Banyak peneliti yg telah mempelajari keyakinan etis para spesialis informasi. Penelitian ini
biasanya menggunakan scenario pertentangan etika.

4. Hacking, Cracking, Hoaks


Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker
adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca
program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. Hacker memiliki
wajah ganda; ada yang budiman ada yang pencoleng. Biasanya seseorang yang melakukan
hacking mempunyai tujuan tertentu ada yang hanya ingin mengetahui isi dokumen
komputer seseorang ada juga untuk tujuan kejahatan tertentu dan biasanya para hacker
mendapat imbalan dari seseorang yang ingin meretas dokumen komputer milik orang lain
dan hacking juga bisa bertujuan untuk pencemaran nama baik seseorang.

Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk cracker adalah hacker bertopi
hitam (black hat hacker). Berbeda dengan carder yang hanya mengintip kartu kredit,
cracker mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya
untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang
lain, hacker lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan cracker lebih fokus untuk menikmati
hasilnya. Biasanya Seorang Cracker melakukan hacking untuk tujuan kejahatan. Cracker
mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk
keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain,
hacker lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan cracker lebih fokus untuk menikmati
hasilnya.

Hoaks mengandung makna berita bohong, berita tidak bersumber. Menurut Silverman
(2015), hoaks merupakan sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan,
tetapi “dijual” sebagai kebenaran. Hoaks bukan sekadar misleading alias menyesatkan,
informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual, tetapi disajikan seolah-
olah sebagai serangkaian fakta. Biasanya orang yang membuat berita hoax adalah orang
yang hanya percaya bahwa opini dia adalah benar dan sudah valid padahal berita yang ia
sebarkan belum tentu kebenarannya dan saat ini banyak sekali orang yang percaya akan
berita yang belum diketahui kebenarannya.
5. Profil Singkat PT Garuda Indonesia (Persero) TBK
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia
yang merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nama
Garuda digunakan dan disadur dari nama burung tunggangan Dewa Wisnu dalam
legenda pewayangan. Pada tahun 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai
Indonesia lainnya (termasuk anak perusahaan Garuda Indonesia, yaitu Citilink),
dilarang terbang memasuki wilayah Eropa dikarenakan tidak dipenuhinya faktor
keselamatan yang ditetapkan oleh regulator lokal di kawasan tersebut. Setahun
kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit
(IOASA) dari IATA yang menunjukkan bahwa Garuda Indonesia telah memenuhi
standar keselamatan penerbangan internasional. Perbaikan layanan dan meningkatnya
kualitas layanan maskapai membuat Garuda Indonesia menjadi pemenang kategori
“World’s Most Improved Airlines” dari Skytrax.

Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi
penerbangan Skyteam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di
Denpasar, Bali. Pada tanggal 30 Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute Jakarta –
2 Amsterdam nonstop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki
desain kabin terbaru. Pada tanggal 8 September 2014, Garuda Indonesia
memperpanjang rute penerbangannya menuju London. Pada tanggal 11 Desember
2014, bertepatan dengan mundurnya Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah
Satar. Garuda Indonesia mendapat anugerah penghargaan sebagai maskapai “Bintang
5” dari Skytrax dan menjadi anggota 8 maskapai dunia yang mendapat penghargaan
tersebut.

Visi Perusahaan

‘To be a sustainable airline company through customer-oriented services and growth


in profit’

Misi Perusahaan

“To maximize shareholder return through strong revenue growth, cost leadership in
full service operations, and group synergy while providing the highest value to
customers through excellent Indonesian hospitality”
6. Implikasi Etis Dari Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Karyawan PT
Garuda Indonesia (Persero) TBK

Dalam mendukung kegiatan usahanya, Perusahaan mengoperasikan sebuah website


yang memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun investornya untuk
berhubungan dengan Perusahaan. Berdasarkan UU ITE, Perusahaan masuk dalam
kategori sebagai penyelenggara sistem elektronik. Sebagai penyelenggara sistem
elektronik, Perusahaan harus senantiasa menjaga dan memelihara kegiatan teknologi
informasinya tersebut sesuai dengan UU ITE. UU ITE mewajibkan Perusahaan
sebagai penyelenggara sistem elektronik untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
 Menyelenggarakan sistem elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab
terhadap beroperasinya sistem elektronik sebagaimana mestinya.
 Mengoperasikan sistem elektronik yang memenuhi persyaratan minimum yang
ditentukan dalam UU ITE.
Berdasarkan ketentuan dalam UU ITE, Perusahaan dilarang menggunakan setiap
informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang tanpa
persetujuan dari pemilik data pribadi tersebut.

BAB 4
KESIMPULAN

Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga
Negara yang memiliki tanggug jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara
moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum. Sama halnya seperti pelaksanaan
teknologi informasi walaupun berkecimpung di dunia maya namun perlu mengetahui
regulasi yang ada. Oleh karena itu perlindungan terhadap akses masuk untuk suatu
komputer diperlukan. Untuk menjaga itu semua diperlukanlah sebuah aturan atau
undang-undang yang mengatur mengenai itu. Banyak Negara maju telah mempunyai
undang-undang khusus mengenai komputer.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Implikasi Etis dari Teknologi Informasi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

MODUL PERTEMUAN KE 4_IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI

https://www.academia.edu/41555972/
ETIKA_BISNIS_DAN_IMPLEMENTASI_GOOD_CORPORATE_GOVERNANCE_PT_
WIJAYA_KARYA_BUSINESS_ETHICS_AND_IMPLEMENTATION_GOOD_CORPOR
ATE_GOVERNANCE_PT_WIJAYA_KARYA (Diakses pada 27 september 2020 jam
14.00)

https://www.academia.edu/36007821/
LAPORAN_ANALISIS_PERUSAHAAN_YANG_TELAH_MENERAPKAN_ETIKA_BIS
NIS_PT_GARUDA_INDONESIA_PERSERO (Diakses pada 27 september 2020 jam 14.15)

https://www.academia.edu/34861008/
PENERAPAN_NILAI_ETIKA_BISNIS_Studi_Pada_PT_Garuda_Indonesia_Tbk_Periode_2
016_Makalah_ini_dibuat_untuk_memenuhi_salah_satu_tugas_mata_kuliah_Business_Ethics
_and_Good_Governance (Diakses pada 27 september 2020 jam 15.00)

https://www.academia.edu/31873236/
Analisis_Manajemen_Strategi_PT_Garuda_Indonesia_Persero_Tbk (Diakses pada 27
september 2020 jam 15.10)

Anda mungkin juga menyukai