Oleh :
Yushinta Prassanty A
195150401111005
Sistem Informasi 2019
Dari uraian tersebut di atas, terjadi dampak negatif sebagai akibat pelanggaran
kode etik profesi yaitu :
a. Merugikan Negara karena hilangnya potensi penerimaan negara dari masyarakat
yang menggunakan software yang asli berupa dana bea masuk yang cukup besar dari
produsen software yang memasarkan produknya di Indonesia.
b. Mencoreng nama baik Negara.
c. Membuat industi software lokal menjadi lesu bahkan mereka lebih memilih menjual
software buatannya ke luar negeri.
Sebagai wujud langkah tindak, ada delapan sudut pandang dan sebagai bahan
analisis bagaimana mencari alternatif solusi atas pelanggaran kode etik profesi tersebut,
yaitu :
a. Tanggung Jawab Profesi
Mendorong para profesi teknologi informasi agar memiliki tanggung jawab akan
profesinya karena para profesi teknologi informasi itu seharusnya memajukan
perusahaannya dengan cara dan jalan yang benar. Sebab pembajakan merupakan
cara curang yang tidak bertanggung jawab (mengambil milik orang lain tanpa izin).
b. Kepentingan Publik
Profesionalitas yang pada prinsipnya mengakibatkan orang lain mendapatkan
kesejahteraan, mandapatkan manfaat dari tindakan para profesi. Para profesi
teknologi informasi tidak perlu melakukan pembajakan software tetapi perlu
berpihak memikirkan kepentingan publik. Para pembajak software perlu
memperdulikan kepentingan atau kerja keras pencipta software.
c. Integritas
Para pekerja teknologi informasi adalah orang-orang yang memiliki kepintaran
dalam mengelola teknologi dan perlu dikelola secara benar atau baik. Tindakan
mereka diharapkan dapat mencerminkan adanya keseimbangan antara brain,
beauty, dan behavior.
d. Obyektivitas
Mencegah para profesi teknologi informasi untuk tidak melakukan pembajakan
software. Para pemilik software yang bekerja keras menciptakan software perlu
diperlakukan dengan adil.
e. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Membantu dan mendorong agar para
profesi teknologi informasi yang menyalahgunakan kompetensi yang dimiliki untuk
melakukan sesuatu yang benar, hatihati dan professional. Tindakan yang hati-hati
tersebut dapat menaikkan derajat profesionalitas seorang profesi.
f. Kerahasiaan
Sebuah software yang beredar pasti ada hak cipta dari si pemilik. Para profesi yang
membajak software tersebut perlu disadarkan untuk memandang adanya
kerahasiaan dalam software.
g. Perilaku Profesional
Seseorang dikatakan profesional apabila seseorang tersebut melakukan sesuatu dan
memanfaatkan kepandaiannya bagi orang lain sesuai dengan profesinya. Untuk itu
para profesi tersebut diarahkan untuk tidak melakukan kecurangan agar mereka
dapat disebutkan memiliki perilaku profesional.
h. Standar Teknis
Pada prinsipnya semua software memiliki standar teknis yang dapat beragam dalam
pengembangan maupun dalam pemasarannya. Para profesi teknologi informasi
menyadari untuk tidak melanggar dan perlu mematuhi standar teknis yang berlaku
pada dunia TI. Para profesi tersebut harus mengapresiasikan dengan cara baik akan
software yang diciptakan oleh orang lain.
Daftar Pustaka