Anda di halaman 1dari 28

Isu Sosial dan Etika Profesi

ETIKA PROFESI DALAM ICT

Gustin Setyaningsih, S.Kom., M.MSI.


Etika

Menurut KBBI, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian
normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan –
permasalahan di dunia nyata.
Etika Profesi?
Etika Profesi

Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan


profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat. (Suhrawardi Lubis, 1994)

Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak professional.
Sangsi Pelanggaran Etika

1. Sanksi Sosial
Skala relative kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat “dimaafkan”.
2. Sanksi Hukum
Skala besar, merugikan hak pihak lain. Hukum pidana menempati prioritas
utama, diikuti oleh hukum Perdata.
Prinsip etika di beberapa kebudayaan yang bertahan sepanjang sejarah

1. Golden Rule (Aturan Emas) : Perlakukan orang lain seperti apa yang kita harapkan maka orang lain
akan perlakukan kita sesuai dengan yang kita terapkan
2. Immanuel Kant’s Categorical Imperative : jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh
semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapapun juga
3. Descartes Rules of Change (Aturan Perubahan Descartes) : Jika sebuah tindakan tidak dapat
dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk diambil
4. Ultilitarian Principle (Prinsip Utilitarian) : Ambil tindakan dapat mencapai sebuah nilai yang lebih
besar atau luhur
5. Risk Aversion Principle (Prinsip Menghindari Risiko) : Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan
potensi biaya atau biaya yang paling sedikit
6. Ethical “no free lunch” Rule (Aturan Etika “tidak ada makan siang gratis”) : Asumsikan bahwa
sebenarnya semua obyek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan
khusus lain
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam
kode etik (code of conduct) profesi

1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada
umumnya.
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau
mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam
masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.
4. Standar-standar etika mencerminkan/membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian
standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi
dalam pelayanannya.
5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli
profesi.
6. Perlu  diketahui  bahwa  kode  etik  profesi  adalah  tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang
ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
Penyebab pelanggaran kode etik yang biasanya terjadi dilingkungan

1. Pengaruh jabatan
2. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga menyebabkan pelaku
pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatir melakukan pelanggaran.
3. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat.
4. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan.
5. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya
pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri
6. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat
luhur profesinya.
7. Pengaruh sifat kekeluargaan
Sepuluh Perintah untuk Etika Komputer

1. Jangan menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain.


2. Jangan mencampuri pekerjaan komputer orang lain.
3. Jangan mengintip file orang lain.
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.
5. Jangan menggunakan komputer untuk bersaksi dusta.
6. Jangan menggunakan atau menyalin perangkat lunak yang belum kamu bayar.
7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi.
8. Jangan mengambil hasil intelektual orang lain untuk diri kamu sendiri.
9. Pikirkanlah mengenai akibat sosial dari program yang kamu tulis.
10. Gunakanlah komputer dengan cara yang menunjukkan tenggang rasa dan rasa penghargaan.
Etika Profesional Komputer

Etika profesional komputer adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan profesi seseorang
dibidang komputer.
Secara umum perilaku etis yang diharapkan dari para profesional komputer :
1. Jujur dan adil
2. Memegang kerahasiaan
3. Memelihara kompetensi profesi
4. Memahami hukum yang terkait
5. Menghargai dan melindungi kerahasiaan pribadi
6. Menghindari merugikan pihak lain
7. Menghargai hak milik
Kode Etik Pengguna Internet
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras
(SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di
Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating,
hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya
sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang
mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
segala muatan/ isi situsnya.
Kode Etik Programmer

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:


1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk
membingungkan atau tidak akurat.
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah
membeli atau meminta ijin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin.
6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara
bersamaan kecuali mendapat ijin.
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk
mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan
mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
Undang-undang yang mengatur tentang IT Di Indonesia

1. UU HAKI (Undang-undang Hak Cipta)


nomor 28 tahun 2014.

2. UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik)


nomor 19 tahun 2016.
Contoh Pelanggaran Etika Profesi Di Bidang IT
1. Kejahatan Komputer
Kejahatan komputer adalah kejahatan yang ditimbulkan karena penggunaan komputer secara ilegal.
Kejahatan komputer terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi komputer saat ini.
Beberapa jenis kejahatan komputer meliputi :
a. Denial of Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem komputer),
b. penyebaran virus, 
c. spam, 
d. carding (pencurian melalui internet)
e. Hacker
f. Cracker
g. Scrip Kiddie
h. Cyber Terrorist
i. Lamer
2. Cyber Ethic
Dampak dari semakin berkembangnya internet, yang didalamnya pasti terdapat
interaksi antar penggunanya yang bertambah banyak kian hari, maka
dibutuhkan adanya etika dalam penggunaan internet tersebut.
3. Netiket
Tingginya tingkat pemakaian internet di dunia melahirkan sebuah aturan baru di
bidang internet yaitu netiket.
Netiket merupakan sebuah etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan
internet.
Standar netiket ditetapkan oleh IETF (The Internet Engineering Task Force),
sebuah komunitas internasional yang terdiri dari operator, perancang jaringan
dan peneliti yang terkait dengan pengoperasian internet.
4. E-Commerce
Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. E-commerce ini
menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan konsumen, permasalahan kontrak transaksi,
masalah pajak dan kasus-kasus pemalsuan tanda tangan digital.
5. Pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran HAKI seperti
pembajakan program komputer, penjualan program ilegal dan pengunduhan ilegal.
6. Tanggung Jawab Profesi
Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru seperti programmer, teknisi
mesin komputer, desainer grafis dan lain-lain. Para pekerja memiliki interaksi yang sangat tinggi dengan
komputer sehingga diperlukan pemahaman mendalam mengenai etika komputer dan tanggung jawab
profesi yang berlaku.
 Hak Sosial dan Komputer

Deborah Johnson, professor pada Rensselaer Polytechnic Institute, yakin bahwa masyarakat memiliki :
1. hak atas akses komputer,
pemilikan atas akses computer merupakan kunci mencapai hak-hak tertentu lain.
Misalnya akses ke komputer berarti kunci mendapatkan pendidikan yang baik.
2. hak atas keahlian komputer
Dalam mempersiapkan pelajar untuk bekerja di masyarakat modern, pendidik sering menganggap pengetahuan tentang
komputer sebagai suatu kebutuhan.
3. hak atas spesialis komputer
mustahil seseorang memperoleh semua pengetahuan dan keahlian komputer yang diperlukan. 
4. hak atas pengambilan keputusan komputer.
Walau masyarakat tidak banyak berpartisipasi dalam pengambilan\keputusan mengenai bagaimana komputer
diterapkan, masyarakat memiliki hak tersebut. Hal ini layak jika komputer dapat berdampak buruk bagi masyarakat.
Hak-hak ini dicerminkan dalam UU computer yang telah mengatur penggunaan komputer. Hak atas Informasi. 
empat hak asasi masyarakat dalam hal informasi

Klasifikasi hak asasi manusia dalam era komputer yang paling luas dipublikasikan adalah
PAPA yang dibuat Richard O. Mason, seorang professor di Southern Methodist
University.

PAPA merupakan singkatan dari


1. Privacy (privasi)
2. accuracy (akurasi)
3. property (kepemilikan)
4. accessibility (aksesbilitas).
Study Kasus

Kasus pertama kejahatan komputer terjadi pada tahun 1966.


Saat programer untuk suatu bank membuat suatu tambahan di program sehingga program tersebut tidak
dapat menunjukan bahwa pengambilan dari rekeningnya telah melampau saldo.
Ia dapat terus menulis cek walau tidak ada lagi uang di rekeningnya.
Penipuan ini terus berlangsung hingga komputer tersebut rusak, dan pemrosesan secara manual
mengungkapkan saldo yang telah minus.

Apa yang terjadi pada programer tersebut? Apakah dia mendapatkan sangki / hukuman?
Programer tersebut tidak dituntut melakukan kejahatan komputer, karena peraturan hukumnya belum ada.
Sebaliknya, ia dituntut membuat entry palsu di catatan bank.
Study Kasus

Seorang pakar telematika katakanlah namanya “AB” digugat oleh kliennya karena
telah menyebarkan data-data milik kliennya tanpa persetujuan dari si pemiliknya.
Parahnya adalah “AB” mempublikasikannya melalui media massa.
Pengacara sang klien menyebut bahwa “AB” telah melanggar kode etik profesi
teknologi informasi.
Benarkah demikian?
Analisis Etika 

Beberapa cara menganalisis ketika kita dihadapkan pada situasi yang memunculkan
nilai etika, yaitu sebagai berikut :
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas. 
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang
terlibat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
Contoh kasus Terkait Isu Sosial dan Etika Dalam Implementasi Sistem
Informasi dan Pemanfaatan Internet

1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.

Ada seorang karyawan divisi  IT  yang ditugaskan untuk memperbaiki permasalahan/ error yang
terjadi  dialami karyawan  divisi lain, yaitu  memperbaiki error  pada  aplikasi system perusahaan
dan error dalam mengakses email kantor.
Namun dalam perjalanan waktu, Karyawan divisi IT tersebut menggunakan hak akses  dan
 kemampuan serta pengetahuan IT  yang dimilikinya untuk mengakses komputer karyawan lain 
untuk dapat melihat semua isi  email, conversation history dan memeriksa isi /file komputer
karyawan tsb.
Dalam kasus ini sudah terjadi pelanggaran hak privasi yaitu hak individu untuk mempertahankan
informasi pribadi dari pengaksesan orang lain yang memang tidak berhak untuk melakukannya.
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang
terlibat

Hal ini menimbulkan konflik bahwa karyawan divisi IT tersebut telah


melanggar kode etik  seorang profesional teknologi informasi  dan melanggar
hak privasi orang lain.
Dalam kasus ini telah terjadi pelanggaran tanggung jawab profesi karena tidak
melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang diamanatkan dan telah melanggar
prinsip integritas.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.

Pihak – pihak yang berkepentingan atas adanya pelanggaran hak privasi ini
antara lain karyawan yang telah dilanggar hak privasinya dan manajemen
perusahaan
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan

Karyawan divisi IT yang melakukan pelanggaran harus meminta maaf kepada pihak pihak yang telah dirugikan, yaitu  kepada
karyawan yang telah dilanggar hak privasinya karena perbuatan tersebut telah membuat orang lain menjadi tidak nyaman dan 
khawatir karena  kehilangan kebebasan individu.
Serta meminta maaf kepada manajemen perusahaan karena telah melakukan tindakan yang melanggar kode etik perusahaan
dan harus siap menerima semua konsekuensi yang ada dari pihak menejemen perusahaan.
Manajemen perusahaan harus  bersikap tegas dengan memberikan hukuman (Punishment) yang sesuai dengan tindak
pelanggaran yang telah dilakukan yaitu memberikan surat peringatan (SP)  atau berupa pemutusan hubungan kerja.
Hal ini harus dilakukan manajemen agar tidak terjadi kembali pelanggaran yang sama dan sebagai kendali  bagi karyawan
untuk selalu berfikir dan bertindak secara benar dan tepat dalam segala  situasi dan kondisi  dengan mengedepankan
kepentingan kemajuan  perusahaan.
Manajemen perusahaan juga  harus semakin meningkatkan tingkat keamanan dan menjaga data-data perusahaan dan privasi
karyawan.
5.  Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda

Perusahaan dapat memilih karyawan baru yang memang memiliki dan mejaga kode etik  seorang profesional teknologi informasi 
dan seorang karyawan yang berintegritas dalam melakukan pekerjaannya
Semakin meningkatkan keamanan sistem informasi dan privacy karyawannya dengan melakukan strategi strategi keamanan
informasi sebagai berikut :
Physical security adalah keamanan informasi yang menfokuskan pada strategi untuk mengamankan individu / anggota organisasi
dan tempat kerja dari bencana alam, kebakaran, dll. Physical security memfokuskan pada aset fisik dari suatu informasi.
Personal security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada keamanan personal, berhubungan dengan keamanan
physical security
Operation security adalah keamanan informasi yang membahas mengenai strategi suatu organisasi, agar organisasi tersebut dapat
mengamankan kemampuan organisasi untuk berjalan tanpa ada gangguan.
Communication Security adalah keamanan informasi bertujuan mengamankan media komunikasi dan memanfaatkan media
tersebut untuk  mencapai tujuan organisasi
Network Security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada pengamanan peralatan jaringan ataupun data organisasi.

Anda mungkin juga menyukai