Statements)
3. Korupsi (corruption)
4. Tipologi fraud,cybercrime
Fraud terhadap Aset (Asset Misapproapriation)
Singkatnya, penyalahgunaan aset perusahaan (institusi),
entah itu dicuri atau digunakan untuk keperluan pribadi
tanpa izin dari perusahaan seperti kita ketahui, aset
perusahaan bisa berbentuk kas (uang tunai) dan non-kas
sehingga, asset misapproapriation di kelompokkan
menjadi dua macam:
a) Cash Missapproapriation Penyelewengan Terhadap
aset yang berupa kas
b) b) Non cash Missapproapriation Penyelewengan
terhadap aset non kas
Fraud terhadap Laporan keuangan (Fraudulent Statements), jenis fraud
ini menjadi dua macam yaitu financial dan non financial. Kelompok fraud
terhadap laporan keuangan misalnya:
a) Memalsukan bukti transaksi
b) Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang
seharusnya.
c) Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk
menaikkan atau menurunkan laba.
d) Menerapkan metode pengakuan aset sedemikian rupa sehingga aset
menjadi nampak lebih besar dibandingkan yang seharusnya.
e) Menerapkan metode pengakuan liabilitass sedemikian rupa sehingga
liabilitass menjadi nampak lebih kecil dibandingkan seharusnya.
Korupsi (corruption), jenis tindakan korupsi menjadi dua
kelompok, yaitu:
1. Konflik kepentingan (conflict of interext) Ketika
perusahaan bertransaksi dengan pihak luar ini, apabila
seorang manajer / eksekutif mengambil keputusan
tertentu untuk melindungi kepentingannya itu.
2. 2. Menyuap atau menerima suap, imbal balik (bribes
and excoration) Suap, apapun jenisnya dan kepada
siapapun, adalah tindakan fraud. Menyuap dan
menerima suap, Merupakan tindakan fraud
Tipologi fraud, cybercrime Ini adalah jenis fraud yang
paling canggih dan di lakukan oleh pihak yang
mempunyai keahlian khusus dan tidak selalu dimiliki
oleh pihak lain.
1. Fraudster secara sengaja melakukan kecurangan-
kecurangan untuk mendapatkan berbagai fasilitas yang
di sediakan oleh penyedia jasa telekomunikasi. 2. Fraud
pada kartu kredit atau biasa juga di sebut carding
pelaku melakukan transaksi dengan menggunakan kartu
kredit palsu yang di dalam nya terdapat data diri korban.
Faktor Pemicu Terjadinya Fraud Terdapat empat
faktor pendorong seseorang untuk kecurangan,
yang di sebut juga dengan teori GONE, yaitu:
1. Greed (Keserakahan)
2. Opportunity (Kesempatan)
3. Need (Kebutuhan)
4. Exposure (Pengungkapan)
Pencegahan Fraud Fraud dapat di cegah dengan
pengendalian yang memadai, dengan membentuk sistem
pengendalian yang baik dan efektif serta secara berkala
melakukan audit atas seluruh bagian, hal ini di dukung
dengan adanya fungsi internal audit di dalam
perusahaan.
1. Pengendalian Internal
2. Peran Auditor Internal
3. Sistem Pengendalian Internal
4. Komponen Pengendalian Internal
• Hukum Yang Mengatur Tantang Fraud Dalam Dunia
Informasi teknologi Bentuk sanksi terhadap pelaku dapat
berupa sanksi administrasi, tuntutan ganti rugi, ataupun
ancaman pidana. Oleh karena itu, auditor perlu
mengantisipasinya dengan memahami tentang dasar- dasar
ketentuan yang berkaitan dengan hukum di indonesia,
khususnya terhadap kasus yang di tangani termasuk kasus
perdata atau kasus pidana.
1. Hukum Perdata
2. Hukum Pidana
3. Penegakan Hukum
• Hukum perdata adalah hukum yang mengatur
hubungan hukum antara orang yang satu
dengan orang lainnya sebagai anggota
masyarakat dan menitik beratkan
kepentingan perorangan yang bersifat
pribadi. Suatu kasus perdata baru timbul bila
pihak yang merasa dirugikan melakukan
gugatan. Kebenaran formil merupakan hal
yang sangat dominan pada kasus perdata.
• Hukum pidana merupakan hukum publik yaitu
hukum yang mengatur kepentingan umum,
yakni mengatur hubungan hukum antara
orang dengan kepentingan masyarakat
dengan Negara, antar badan atau lembaga
Negara satu sama lain dengan
menitikberatkan kepada kepentingan
masyarakat dengan Negara.
Dasar Hukum