Anda di halaman 1dari 19

Penerapan Finite State Automata

Pada Pemetaan Sistem Parkiran


Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Jerry Adrian Pelupessy (672012140)
Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2016
Penerapan Finite State Automata
Pada Pemetaan Sistem Parkiran
Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga

Artikel Ilmiah

Dijaukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :
Jerry Adrian Pelupessy (672012140)
Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2016
2
3
4
5
6
7
Penerapan Finite State Automata
Pada Pemetaan Sistem Parkiran
Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga

Jerry Adrian Pelupessy 1, Magdalena A. Ineke Pakereng 2


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
Email: 672012140@student.uksw.edu1, ineke.pakereng@staff.uksw.edu2

Abstract
UKSW Salatiga has a public parking for cars and motorcycle’s, where it is manually managed by
KAMTIBPUS as campus’s security. Motorcycle’s parking system has many step and rule that is applied. The
theory of automata is used as base logic to draw the mapping of motorcycle’s parking system at UKSW. The
mapping which conducted is done by dividing every system using finite states automata to make applying the
system easier.

Keywords: Theory of Automata, Finite State Automata, Motorcycle’s Parking System

Abstrak
UKSW Salatiga memiliki sarana parkiran untuk kendaraan mobil dan motor, dimana dilakukan secara manual
oleh KAMTIBPUS selaku pihak keamanan kampus. Sistem parkiran kendaraan motor memiliki banyak tahap
dan aturan yang diberlakukan. Teori bahasa automata digunakan sebagai logika dasar untuk melakukan
pemetaan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW. Pemetaan yang dilakukan adalah dengan cara
membagi tiap sistem menggunakan finite state automata sehingga memudahkan penyelesaian sistem.

Kata Kunci: Teori Bahasa Automata, Finite State Automata, Sistem Parkiran Kendaraan Motor

1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.
2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

8
1. Pendahuluan

Teori Bahasa dan Automata merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang didasari oleh
model dan gagasan mendasar mengenai komputer. Sebagai keluaran dari automata, bahasa
memungkinkan penyampaian gagasan dan pemikiran manusia, sedangkan sebagai ilmu yang
juga mempelajari mengenai mesin abstrak, automata dapat membaca input berupa string dari
alphabet yang diberikan dari input file.
Salah satu contoh penerapan teori bahasa dan automata adalah pada parkiran di kampus
UKSW Salatiga. UKSW Salatiga memiliki parkiran untuk kendaraan mobil dan motor, dimana
sistemnya dilakukan secara manual oleh pihak keamanan kampus. Sistem parkiran yang
dilakukan bagi kendaraan mobil berbeda dengan kendaraan motor. Sistem parkiran kendaraan
mobil yang dilakukan lebih simple dibandingkan dengan sistem parkiran yang dilakukan bagi
kendaraan motor. Sistem parkiran kendaraan motor memiliki lebih banyak tahap dan aturan yang
diberlakukan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang menerapkan
Teori Bahasa dan Automata dengan konsep finite state automata pada pemetaan sistem parkiran
kendaraan motor di kampus UKSW Salatiga.

2. Tinjauan Pustaka

Sudah banyak penelitian tentang penerapan atau penggunaan Finite State Auotmata, salah
satu contoh penelitian berjudul “Penerapan Teori Bahasa dan Automata untuk Mengecek
Kebenaran Format SMS pada SMS Premium”, menjelaskan tentang penggunaan teori bahasa dan
automata untuk mengatasi permasalahan terhadap pengecekan format SMS premium. Ini telah
dibuktikan dengan tiga hal yang menjadi ciri-ciri algoritma yang baik telah dipenuhi oleh
algoritma teori bahasa dan automata untuk pengecekan tersebut, yaitu pertama algoritma teori
bahasa dan automata memberikan keluaran yang benar terhadap hasil yang diinginkan, kedua
algoritma teori bahasa dan automata memberikan hasil yang pasti terhadap string yang diberikan,
dan yang ketiga adalah dengan menggunakan algoritma teori bahasa dan automata diperoleh
efisiensi waktu dan memori [1].
Penelitian yang kedua “Perancangan dan Implementasi Finite Automata pada Simulasi
Vending Machine”. Lewat rancangan state diagram berdasarkan konsep Mealy Machine yang
telah dibuat, maka aplikasi simulasi vending machine dapat dibuat, dan hasil dari setiap input
yang dipilih oleh user pada aplikasi sesuai dengan hasil rancangan tersebut [2].
Penelitian yang ketiga berjudul “Perangkat Lunak Pengucapan Kata Bahasa Indonesia
Berdasarkan Pemenggalan Kata Dengan Finite State Automata”. Penelitian ini menjelaskan
tentang perancangan aplikasi yang menggunakan Finite State Automata sebagai mesin abstrak
yang akan mengenali dan memenggal kata dalam kalimat, sesuai dengan kalimat yang diucapkan
[3].
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan tentang teori bahasa dan automata dan finite
state automata, maka akan dilakukan penelitian tentang penerapan Finite State Automata Pada
Pemetaan Sistem Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga. Penelitian yang
dilakukan membahas tentang sistem parkiran kendaraan motor yang secara manual dilakukan
oleh pihak keamanan kampus dengan beberapa tahap dan aturan yang harus dilakukan oleh
pengendara kendaraan motor, mulai dari tahap masuk area pintu parkiran sampai dengan tahap
keluar area pintu parkiran. Sistem yang diterapkan kemudian dipetakan dalam bentuk state
menggunakan konsep finite state automata.

9
Finite State Automata (FSA) disebut juga Finite Automata (FA) merupakan suatu model
matematika dari suatu sistem dan yang menerima input menghasilkan output diskrit [4]. Finite
State Automata memiliki state yang banyaknya berhingga (terbatas), dan dapat berpindah-pindah
dari satu state ke state lain. Perubahan state ini dinyatakan dengan fungsi transisi. State adalah
kondisi atau keadaan atau kedudukan. Prinsip kerja Finite State Automata adalah sebagai
berikut: (1) Menerima input string, (2) Membaca (menyerap substring) karakter awal dengan
kontrol berada pada state awal, (3) Dengan kontrol dan karakter awal yang telah dibaca, state
akan berpindah ke state baru, (4) Proses berlanjut sampai semua string terserap habis, (5) Jika
state akhir yang ditempati saat string habis tersebut berada dalam himpunan final state yang
telah ditentukan, maka string tersebut diterima atau dikenali oleh Finite State Automata tersebut.
Jika tidak, maka string tersebut ditolak atau tidak dikenali oleh Finite State Automata itu.
Sebuah Finite State Automata M dinyatakan dengan lima tupel, yaitu (Q , Σ , δ , S , F ),
dimana:
Q = himpunan state
Σ = himpunan alfabet masukan
δ = fungsi transisi
S = initial state atau state awal
F = final state atau himpunan state akhir

Gambar 1 Contoh State Diagram Finite State Automata [4]

Keterangan Gambar 1: (1) Gambar lingkaran menyatakan state, (2) Label pada lingkaran
adalah nama state tersebut, (3) Busur panah menyatakan transisi atau perpindahan state, (4)
Gambar lingkaran yang didahului sebuah busur panah tanpa label menyatakan state awal, (5)
Gambar lingkaran ganda menyatakan final state.
Maka;
Q = {A, B}
∑ = {0, 1}
S = {A}
F = {B}
δ = Fungsi transisi
δ (A, 0) = A
δ (A, 1) = B
δ (B, 0) = B
δ (B, 1) = A
Berdasarkan fungsi transisi tersebut, dapat dibuat tabel transisi seperti pada Tabel 1.
Tabel 1 Tabel Transisi Berdasarkan Gambar 1
δ 0 1
A A B
B B A

10
Contoh bila string yang masuk adalah ‘1011’, maka string tersebut bergerak dari Start ke
state A, kemudian membaca karakter ‘1’ dan berpindah ke state B, yang merupakan state tujuan
dari hasil pembacaan karakter ‘1’. Kemudian string selanjutnya yang dibaca adalah ‘0’. Karena
state tujuan dari pembacaan karakter ‘0’ adalah B sendiri, maka state tidak berpindah.
Selanjutnya membaca karakter ‘1’. Berpindah dari state B ke stateA yang merupakan state
tujuan setelah membaca karakter ‘1’. Setelah itu, karakter ‘1’ dibaca dan state berpindah ke state
B. Pembacaan string berhenti karena karakter sudah habis. State terakhir yang ditempati adalah
state B, dan karena state B berada dalam himpunan final state, maka string ‘1011’ diterima oleh
Finite State Automata tersebut.
NDFA (Non Deterministic Finite Automata) adalah salah satu bagian dari automata
berhingga atau Finite State Automata (FSA). Pada Non Deterministic Finite Automata
(NFA) dimungkinkan satu simbol menimbulkan transisi ke lebih dari satu kondisi dan
memberikan beberapa kemungkinan gerakan sehingga keluarannya tidak dapat dipastikan. Selain
itu dimungkinkan juga terjadinya transisi spontan atau transisi –ε.
NDFA (Non Deterministic Finite Automata) didefenisikan sebagai M yang merupakan
sebuah koleksi dari 5 obyek (Q , Σ , s , F , ∆ ) dimana :
Q adalah sebuah himpunan hingga dari state.
Σ adalah sebuah abjad masukan.
s adalah salah satu kedudukan di dalam Q yang ditetapkan sebagai kedudukan permulaan.
F adalah sebuah koleksi dari kedudukan-kedudukan yang diterima atau final (koleksi /
himpunan dari kondisi akhir).
∆ adalah sebuah relasi pada (Q x Σ) x Q dan dinamakan relasi transisi.
Salah satu rangkaian NDFA (Non Deterministic Finite Automata) terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Rangkaian NDFA (Non Deterministic Finite Automata) [5]

Rangkaian pada Gambar 2 tergolong dalam NDFA (Non Deterministic Finite


Automata) karena beberapa transisi yang berasal dari satu kondisi yaitu kondisi q0 memiliki input
yang sama yaitu ‘a’. Rangkaian tersebut akan menerima string ab, aab, aabaab, aba, dan abaaba,
tetapi tidak akan menerima string abb dan aabb.

3. Metode dan Perancangan

Tahapan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi ke dalam 5 (lima) tahap
yaitu: (1) tahap analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) tahap studi literatur, (3) tahap
implementasi dan perancangan Finite State Automata, (4) tahap pengujian Finite State Automata,
(5) tahap penulisan laporan.

11
Analisis Kebutuhan dan
Pengumpulan Data

Studi Literatur

Perancangan dan Implementasi


Finite State Automata

Pengujian Finite State Automata

Penulisan Laporan

Gambar 3 Tahapan Penelitian

Tahapan Penelitian pada Gambar 3, dapat dijelaskan sebagai berikut, Tahap Analisis
Kebutuhan dan Pengumpulan Data: Pada tahap ini dilakukan analisis dan pengumpulan data
terkait dengan sistem yang dilakukan pada parkiran kendaraan motor di kampus UKSW Salatiga;
Tahap Studi Literatur: Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan terhadap data dari jurnal-jurnal
terkait, buku, serta sumber mengenai pembahasan terkait penelitian tersebut; Tahap
Perancangan dan Implementasi Finite State Automata: Pada tahap ini akan dilakukan
perancangan finite state automata menggunakan NDFA (Non Deterministic Finite Automata);
Tahap Pengujian Finite State Automata: Pada tahap terakhir ini dilakukan pengujian terhadap
penerapan finite state automata pada parkiran kendaraan motor di kampus UKSW Salatiga
menggunakan NDFA (Non Deterministic Finite Automata) yang telah dibuat. Pengujian
dilakukan dengan evaluasi terhadap keseluruhan perancangan finite state automata pada parkiran
kendaraan motor di kampus UKSW Salatiga menggunakan NDFA (Non Deterministic Finite
Automata) yang telah dibuat, apakah sudah berjalan dengan semestinya, jika belum maka
dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan; Tahap Penulisan Laporan: Dalam tahap ini
dilakukan penulisan laporan dari tahapan penelitian yang dilakukan.
Pengumpulan data tentang sistem dalam melakukan parkir kendaraan motor pada area
parkiran motor di kampus UKSW Salatiga adalah melalui wawancara dengan pihak
KAMTIBPUS UKSW selaku pengelola parkiran, serta simulasi langsung di lapangan.

12
Gambar 4 Denah Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW

Keterangan Gambar 4: (1) Warna putih pada denah adalah jalan, (2) Busur panah warna ungu
adalah area pintu masuk parkiran, (3) Warna coklat adalah tempat pengambilan kartu parkir, (4)
Warna abu-abu adalah area parkiran, (5) Warna merah adalah tempat pengembalian kartu parkir
dan pemeriksaan STNK, (6) Warna hijau adalah tempat penulisan keterangan tidak membawa
STNK, (7) Busur panah warna biru adalah area pintu keluar parkiran, (8) Warna hitam adalah
area sekitar parkiran.

4. Hasil dan Pembahasan

Rancangan state diagram pada pemetaan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW
dapat dilihat pada Gambar 5, yang menjelaskan tentang pemetaan sistem parkiran kendaraan
motor di kampus UKSW berdasarkan sistem atau tahap yang dilakukan pengendara motor dalam
melakukan parkir kendaraan motor. Berikut adalah sistem atau tahap yang dilakukan pengendara
motor dalam melakukan parkir kendaraan motor, yaitu:
1. Masuk area pintu parkir.
2. Menerima kartu parkir.
3. Parkir kendaraan.
4. Untuk pengendara yang tidak memiliki STNK saat melakukan parkir, diharuskan menulis
keterangan tidak memiliki STNK.
5. Pengendara mengeluarkan kendaraannya dari tempat parkir dan menyerahkan kartu parkir
dan STNK untuk diperiksa oleh pihak pengelola parkir.
6. Keluar dari tempat parkir.

13
Gambar 5 State Diagram Sistem Parkiran

State diagram pada Gambar 5 dinyatakan dalam 5 tupel, yaitu:

Q = {S1, S2, S3, S4, S5, S6}


 = {a, b, c, d, e}
S = {S1}
F = {S6}
∆ = {((S1, a)S2) ((S1, e)S6), ((S2, b)S3), ((S2, d)S5), ((S3, c)S4), ((S3, d)S5), ((S4,
d)S5), ((S5,e)S6)}

Untuk keterangan abjad, himpunan simbol input yang menyatakan apa yang dilakukan
pengendara; (a) ambil kartu parkir, (b) parkir motor, (c) tulis keterangan tidak ada STNK, (d)
kembalikan kartu parkir dan pemeriksaan STNK, (e) keluar parkiran. Sedangkan untuk
keterangan state yang menyatakan tempat atau area : (S1) area pintu masuk parkiran, (S2) tempat
pengambilan kartu parkir, (S3) area parkiran, (S4) tempat penulisan keterangan tidak memiliki
STNK, (S5) tempat pengembalian kartu parkir dan pemeriksaan STNK, (S6) area pintu keluar
parkiran.
Relasi transisi dapat dipetakan dalam tabel, menjadi seperti pada Tabel 2.
Tabel 2 Tabel Relasi transisi sistem parkiran
a b c d e

S1 S2 Ø Ø Ø S6
S2 Ø S3 Ø S5 Ø
S3 Ø Ø S4 S5 Ø
S4 Ø Ø Ø S5 Ø
S5 Ø Ø Ø Ø S6
S6 Ø Ø Ø Ø Ø
14
Tabel 2 menjelaskan tentang perpindahan state apabila ada input yang masuk. Misalnya pada
state S1 mendapat input a maka akan berpindah ke state S2, sesuai Gambar 5. Kemudian dari
state S2 mendapat input b maka akan berpindah ke state S3. Bila mendapat input d maka akan
berpidah ke state S5. Begitu seterusnya untuk cara membaca transisi dari state yang lain.
Perpindahan state akan bernilai Ø (Bahasa kosong) apabila tiap input yang masuk tidak sesuai.
Misalnya state S1 apabila mendapat input b, maka akan bernilai Ø (Bahasa kosong). Begitu juga
seterusnya untuk state yang lain, yang mendapat input tidak sesuai.

Gambar 6 State Diagram Parkiran Kosong

State diagram pada Gambar 6, menyatakan area tempat parkir yang masih kosong, sehingga
pengendara dapat melakukan parkir kendaraan di area parkir tersebut. Dinyatakan dalam 5 tupel,
yaitu:
Q = {P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8}
 = {a, b}
S = {P1}
F = {P8}
∆ = {((P1, a)P1), ((P1, b)P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8), ((P2, a)P2), ((P2, b)P3, P4, P5, P6,
P7, P8), ((P3, a)P3), ((P3, b)P4, P5, P6, P7, P8), ((P4, a)P4), ((P4, b)P5, P6, P7, P8)
((P5, a)P5), ((P5, b)P6, P7, P8), ((P6, a)P6), ((P6, b)P7, P8), ((P7, a)P7), ((P7,
b)P8)}

Untuk keterangan abjad pada Gambar 6, himpunan simbol input yang menyatakan parkiran
yang masih kosong (a), dan parkiran yang sudah penuh (b). Sedangkan untuk keterangan state
yang menyatakan area parkir, yang dibagi menjadi 8 area parkir.
Relasi transisi dapat dipetakan dalam tabel, menjadi seperti pada Tabel 3.

15
Tabel 3 Tabel Relasi transisi parkiran kosong
a b

P1 P1 P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8
P2 P2 P3, P4, P5, P6, P7, P8
P3 P3 P4, P5, P6, P7, P8
P4 P4 P5, P6, P7, P8
P5 P5 P6, P7, P8
P6 P6 P7, P8
P7 P7 P8
P8 Ø Ø

Algoritma keamanan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW adalah sebagai
berikut:
Petugas pintu masuk parkir
1 Masukkan nomor kendaraan
2 Cek kelengkapan pengendara
3 Berikan kartu parkir sesuai kelengkapan pengendara
4 Jika pengendara menggunakan helm, maka berikan kartu parkir hijau 1
5 Jika pengendara tanpa helm, maka berikan kartu parkir merah 1
6 Jika pengendara dan boncengan menggunakan helm, maka berikan kartu parkir hijau 2
7 Jika pengendara dan boncengan tanpa helm, maka berikan kartu parkir merah 2
8 Jika pengendara menggunakan helm dan boncengan tanpa helm, maka berikan kartu parkir hijau
merah
9 Jika pengendara tanpa helm dan boncengan menggunakan helm, maka berikan kartu parkir merah
hijau
10 Masukan data pengendara
11 Cek data pengendara
12 Periksa STNK Kendaraan
13 Ambil kembali kartu parkir pengendara

Algoritma menjelaskan tentang gambaran aplikasi yang dibuat, berguna untuk keamanan
dalam sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW. Konsep aplikasi dijalankan oleh
petugas parkir.
Pseudocode keamanan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW, dijelaskan
sebagai berikut

Kamus
nomor_kendaraan, kelengkapan_pengendara, data_pengendara = string

Start
INPUT nomor_kendaraan
READ nomor_kendaraan
INPUT kelengkapan_pengendara
READ kelengkapan_pengendara
IF pengendara menggunakan helm THEN kartu parkir hijau 1
IF pengendara tanpa helm THEN kartu parkir merah 1
IF pengendara menggunakan helm AND boncengan menggunakan helm THEN kartu parkir hijau 2
IF pengendara tanpa helm AND boncengan tanpa helm THEN kartu parkir merah 2
IF pengendara menggunakan helm AND boncengan tanpa helm THEN kartu parkir hijau merah
IF pengendara tanpa helm AND boncengan menggunakan helm THEN kartu parkir merah hijau
INPUT data pengendara

16
READ data_pengendara
PRINT data pengendara
end

Rancangan pseudocode merupakan gambaran konsep aplikasi yang dibuat, berguna untuk
membatu petugas parkir dalam menentukan pengecekan kelengkapan pengendara dan pemberian
kartu parkir sesuai kelengkapan pengendara sebelum melakukan parkir dan sebelum keluar dari
tempat parkir.

Kode Program 1 Perintah Untuk Menampilkan Keterangan Kelengkapan Pengendara

Kode Program 1 merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan kelengkapan


pengendara. Kelengkapan pengendara yang dimasukkan ke dalam aplikasi oleh petugas parkir
berguna untuk aplikasi dalam menentukan kartu parkir yang nanti diberikan oleh petugas parkir
untuk pengendara.

Kode Program 2 Perintah Untuk Input Nomor Kendaraan dan Kelengkapan Pengendara

Kode Program 2 merupakan perintah untuk memasukkan nomor kendaraan dan kelengkapan
pengendara sesuai keterangan kelengkapan pengendara yang dilakukan oleh petugas parkir,
kemudian aplikasi akan menentukan kartu parkir apa yang harus diberikan petugas parkir kepada
pengendara sesuai keterangan yang dimasukkan.
Program dibuat menggunakan bahasa pemrograman C# dan merupakan program dengan
tampilan sederhana yaitu console application. Konsep program dirancang berdasarkan keamanan
sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW, yang dijalankan oleh petugas parkir.
17
Gambar 7 Output Program

Gambar 6 adalah hasil output dari program yang dibuat. Input dilakukan secara manual
menggunakan keyboard oleh petugas parkir, kemudian diproses sehingga menampilkan kartu
parkir warna apa yang harus diberikan petugas parkir kepada pengendara.

Tabel 4 Tabel Analisis Pengujian dan Hasil


Start state Input State yang Final state Jumlah state yang Jumlah Input
dilewati dilewati
S1 a, b, c, d, e S2, S3, S4, S5 S6 4 5
S1 a, b, d, e S2, S3, S5 S6 3 4
S1 a, d, e S2, S5 S6 2 3
S1 e - S6 - 1

Tabel 4 menjelaskan tentang analisis pengujian dan hasil dari konsep finite state automata
yang dibuat. Analisis pengujian dan hasil pertama menunjukkan, start state S1 sampai final state
S6 melalui 4 state, yaitu state S2, S3, S4, S5, memiliki 5 input, yaitu input a, b, c, d, e. Analisis
pengujian dan hasil kedua menunjukkan, start state S1 sampai final state S6 melalui 3 state,
yaitu state S2, S3, S5, memiliki 4 input, yaitu input a, b, d, e. Analisis pengujian dan hasil ketiga
menunjukkan, start state S1 sampai final state S6, melalui 2 state, yaitu state S2 dan S5, dan
memiliki 3 input, yaitu input a, d, e. Analisis pengujian dan hasil keempat menunjukkan, start
state S1 sampai final state S6, tidak melalui state yang lain, dan memiliki 1 input, yaitu input e.

5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dan implementasi finite state automata pada pemetaan sistem
parkiran kendaraan motor di kampus UKSW yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :
(1) Finite state automata digunakan sebagai logika dasar untuk melakukan pemetaan sistem
parkiran kendaraan motor di kampus UKSW; (2) Pemetaan yang dilakukan adalah membagi tiap
sistem ke dalam bentuk state sehingga memudahkan penyelesaian sistem; (3) Aplikasi yang
dibuat dalam bentuk algoritma, pseudocode dan console application adalah berdasarkan pada
kerja dari petugas parkir yang mengatur jalannya sistem, berguna untuk keamanan dalam sistem.
18
6. Daftar Pustaka

[1] Sugiono, B., 2010. Penerapan Teori Bahasa dan Automata untuk Mengecek Kebenaran
Format SMS pada SMS Premium, Skripsi, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
[2] Irawan, J. Ch., Pakereng, M. A. I., Somya, R., Perancangan dan Implementasi Finite
Automata pada Simulasi Vending Machine, Skripsi, Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana.
[3] Kuswardayan, I., Tjahyanto, A., Siregar, K. M. S., 2005. Perangkat Lunak Pengucapan Kata
Bahasa Indonesia Berdasarkan Pemenggalan Kata Dengan Finite State Automata. Insitute
Teknologi Sepuluh Nopember.
[4] Utdirartatmo, F., 2001. Teori Bahasa dan Otomata. Yogyakarta: J & J Learning.
[5] Sutopo, M., 2010, Non Deterministic Finite Automata
(NFA)(http://mursids.blogspot.co.id/2010/02/nondeterministic-finite-automata-nfa.html ,
diakses tanggal 5 Agustus 2016)

19

Anda mungkin juga menyukai