Trisa 2204411657
Milyani 2204411654
Haichal 2204411680
Vionaldo 2204411799
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang pengenalan konsep teori bahasa dan automata: finite
state automata, reduksi finite state automata ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Bahasa dan Automata.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami
masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun bahasa.
Namun, kami tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami
harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan
pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terimakasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................2
A. Teori Bahasa dan Automata dalam Ilmu Komputer...................................................................2
B. Finite State Automata................................................................................................................2
BAB III
PENUTUP...............................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................8
B. SARAN........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori bahasa dan otomata merupakan bagian dari teori komputasi pada ilmu
komputer. Beberapa teori komputasi datang dari bahasa dan rekayasa sistem,
terutama yang berbasiskan matematika. Dalam hal ini penekanannya adalah pada
pemecahan masalah. Melalui contoh-contoh ilustrasi-masalah dapat dikenali latar
belakang dari suatu konsep dan hubungannya dengan definis dan teorema yang
ada. Secara teoritis ilmu komputer diawali dari sejumlah berbeda disiplin ilmu;
ahli biologi mempelajari neural network, insinyur elektro mengembangkan
switching sebagai tools untuk mendesain perangkat keras, matematikawan bekerja
berdasarkan logika, dan ahli bahasa menyelidiki tata bahasa untuk bahasa alami
(natural language) Finite state automata dan ekspresi reguler awal dikembangkan
berdasarkan pemikiran neural network dan switching circuit. Finite state automata
merupakan tools yang sangat berguna dalam perancangan suatu penganalisa
leksikal (lexical analyzer) yang berguna dalam mengelompokkan karakter-karakter
kedalam token-token sebagai unit terkecil dalam mengenali pola. Jadi apa
sesungguhnya teori bahasa tersebut? Teori bahasa merupakan suatu gagasan
mendasar dalam komputasi yang menjadi tools untuk mengenali persoalan.
Gagasan dasar tersebut dimodel dengan suatu simbol-simbol yang
merepresentasikan juga suatu fungsi dari komputer digital. Teori bahasa pada
awalnya lebih diarahkan untuk mengenali suatu tata bahasa dan dapat
mendefinisikan spesifikasi formal dari tata bahasa tersebut. Sehingga pada
akhirnya dapat didefinisikan langkah-langkah algoritmik dalam pemrosesan tata
bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Teori Bahasa Dan Otomata Dalam Ilmu Computer?
2. Finite State Automata?
3. Reduksi Finite State Automata?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Teori Bahasa Dan Otomata Dalam Ilmu Computer.
2. Mengetahui Finite State Automata.
3. Mengetahui Reduksi Finite State Automata.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
keadaan berikutnya atau tetap dalam keadaan yang sama. Finite state automata
memiliki dua status, status terima atau status tolak. Ketika string input berhasil
di proses, dan automata mencapai state akhir,maka statusnya adalah terima,
demikian juga sebaliknya.
Finite state automata dapat didefinisikan dengan persamaan berikut:
M = (Q , Σ , δ , S , F )
Q = himpunan state
Σ = himpunan simbol input
δ = fungsi transisi δ : Q × Σ
S = state awal / initial state , S ∈ Q
F = state akhir, F ⊆ Q
Finite Automata selalu dalam kondisi yang disebut state awal (initial state)
pada saat Finite Automata mulai membaca tape. Perubahan state terjadi pada
mesin ketika sebuah karakter berikutnya dibaca.
Ketika head telah sampai pada akhir tape dan kondisi yang ditemui adalah
state akhir, maka string yang terdapat pada tape dikatakan diterima Finite
Automata (String-string merupakan milik bahasa bila diterima Finite
Automata bahasa tersebut).
{Q, Σ, q, F, δ}
Satu hal penting yang perlu diperhatikan pada jenis DFA adalah
terdapat banyak kemungkinan pada sebuah pola. Namun secara umum,
DFA dengan jumlah state minimum cenderung lebih baik.
Pada dasarnya beberapa hal di atas tidak membuat NFA lebih unggul
dari DFA. Jika kita membandingkan keduanya dalam hal kekuatan,
keduanya setara.
δ: Q X (Σ U ε ) --> 2 ^ Q.
Satu hal penting yang perlu diperhatikan pada NFA adalah jika ada
jalur untuk string input yang mengarah ke state akhir, maka string input
diterima. Misalnya, di NFA di atas, ada beberapa jalur untuk string input
"00". Karena salah satu jalur mengarah ke state akhir, "00" diterima oleh
NFA.
Distinguishable state adalah pasangan state yang dapat dibedakan. Ini adalah
kebalikan dari Indistinguishable state. Dua buah state p dan q dari sebuah FSA dikatakan
distinguishable jika ada string w ∑* sedemikian sehingga : δ (q, w) F sedangkan δ
(p, w) F.
1) Implementasi reduksi
Implementasi reduksi state dari suatu FSA dapat dilakukan sebagai berikut :
o Hapuslah semua state tidak dapat dicapai dari state awal (useless state) .
o Indentifikasi state-state yang indistinguishable dan gabungkan Secara lebih
detil tahapan-tahapanya adalah sebagai berikut : .
Hapuslah semua useless state.
Buatlah semua pasangan state (p, q) yang distinguishable, dimana p
F - -dan q F. Catat semua pasangan-pasangan state tersebut.
Secara bertahap dilakukan reduksi sebagai berikut :
a) State q5 tidak dapat dicapai dari state awal dengan jalan apapun
(useless state). Hapus state q5
b) Catat state-state distinguishable, yaitu : q4 F sedang q0, q1,
q2,q3 F sehingga pasangan (q0, q4) (q1, q4) (q2, q4) dan (q3,
q4) adalah distinguishable.
c) Pasangan-pasangan state lain yang distinguishable diturunkan
berdasarkan pasangan dari langkah 2, yaitu :
Untuk pasangan (q0, q1) δ(q0, 0) = q1 dan δ(q1, 0) = q2
belum teridentifikasi δ(q0, 1) = q3 dan δ(q1, 1) = q4 (q3,
q4) distinguishable maka (q0, q1) adalah distinguishable.
Untuk pasangan (q0, q2) δ(q0, 0) = q1 dan δ(q2, 0) = q1
belum teridentifikasi δ(q0, 1) = q3 dan δ(q2, 1) = q4 (q3,
q4) distinguishable maka (q0, q2) adalah distinguishable.
Untuk pasangan (q0, q3) δ(q0, 0) = q1 dan δ(q3, 0) = q2
belum teridentifikasi δ(q0, 1) = q3 dan δ(q3, 1) = q4 (q3,
q4) distinguishable maka (q0, q3) adalah distinguishable.
Untuk pasangan (q1, q2) q2 q0 q1 1 0 q4 1 1 0,1 q3 0 0 0 1 q5
0 1 δ(q1, 0) = q2 dan δ(q2, 0) = q1 belum teridentifikasi dan
q1, q2 F δ(q1, 1) = q4 dan δ(q2, 1) = q4 q4 F, maka
(q1,q2) mungkin indistinguishable.
7
Kedua mesin sebelum dan sesudah direduksi akan tetap menerima bahasa yang sama.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Finite state automata atau finite state machine adalah mesin abstrak yang memiliki
lima elemen atau tuple. Kelima elemen tersebut meliputi input, output, himpunan
state, dan relasi output.
2) Finite state automata dapat didefinisikan dengan persamaan berikut:
M = (Q , Σ , δ , S , F )
Q = himpunan state
Σ = himpunan simbol input
δ = fungsi transisi δ : Q × Σ
S = state awal / initial state , S ∈ Q
F = state akhir, F ⊆ Q
3) Distinguishable state adalah pasangan state yang dapat dibedakan. Ini adalah
kebalikan dari Indistinguishable state. Dua buah state p dan q dari sebuah FSA
dikatakan distinguishable jika ada string w ∑* sedemikian sehingga : δ (q, w) F
sedangkan δ (p, w) F.
4) Indistinguishable state adalah pasangan state yang tidak dapat dibedakan. Dua buah
state p dan q dari sebuah FSA dikatakan indistinguishable jika : δ (q, w) F begitu
pula δ (p, w) F dan δ (q, w) F begitu pula δ (p, w) F untuk semua w
∑*.
B. SARAN
Dengan adanya pembahasan tentang pengenalan konsep teori bahasa dan automata: finite
state automata, reduksi finite state automata ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih
lanjut tentang finite automata, reduksi state automata. Kami sebagai penulis menyadari jika
makalah ini banyak sekali kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, kami akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik
serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.trivusi.web.id/2022/08/finite-state-automata.html?m=1
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/bab%203_file_2013-03-
26_101056_dr.r._heru_tjahjana_s.si_m.si__%20(1).pdf