Anda di halaman 1dari 31

ETIKA

PROFESI
TEKNOLOGI
INFORMASI
Prihandoko, S.Kom, MIT, PhD
Pengertian Etika
Pengertian Etika secara Etimologi, berasal dari
bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).

Pengertian Profesi
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan
yang menuntut keahlian atau keterampilan dari
pelakunya.
Apa itu Etika Profesi?
Etika profesi menurut Keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7)
adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas.

Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan


profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang
benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional.
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar
atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan
apa yang harus dihindari.

Tujuan kode etik yaitu agar profesional memberikan


jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya.

Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan


yang tidak professional.
Profesionalisme
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya
secara terus menerus.
“Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari
para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya.
Prinsip Dasar Etika Profesi:
1. Tanggung Jawab
Setiap profesional harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
suatu pekerjaan dan juga terhadap hasilnya. Selain itu, profesional
juga memiliki tanggungjawab terhadap dampak yang mungkin
terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain atau masyarakat
umum.

2. Keadilan
Pada prinsip ini, setiap profesional dituntut untuk mengedepankan
keadilan dalam menjalankan pekerjaannya. Dalam hal ini, keadilan
harus diberikan kepada siapa saja yang berhak.
3. Independen
Setiap profesional memiliki wewenang dan kebebasan dalam
menjalankan pekerjaan sesuai dengan profesinya. Artinya,
seorang profesional memiliki hak untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik profesi.

4. Integritas Moral
Integritas moral adalah kualitas kejujuran dan prinsip moral
dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten dalam
menjalankan profesinya. Artinya, seorang profesional harus
memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan
profesinya, dirinya, dan masyarakat.
1. Fungsi Kode Etik Profesi

a. Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi


tentang prinsip profesionalitas yang ditetapkan.
b. Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum
terhadap suatu profesi tertentu.
c. Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari
pihak lain di luar organisasi, terkait hubungan etika
dalam keanggotaan suatu profesi.
2. Tujuan Kode Etik Profesi

a. Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi.


b. Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota
profesi.
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
d. Untuk membantu meningkatkan mutu suatu profesi.
e. Untuk meningkatkan pelayanan suatu profesi di atas
keuntungan pribadi.
f. Untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi.
g. Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih
profesional dan terjalin dengan erat.
Contoh Etika Profesi
Kode etik profesi kedokteran mencakup perilaku dokter terhadap pasien,
keluarga, masyarakat, teman sejawat, dan mitra kerjanya.

1. Kewajiban Dokter
a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien.
b. Memberikan rujukan bagi pasien ke dokter lain yang memiliki keahlian
yang lebih baik bila diperlukan.
c. Menjaga kerahasiaan pasien, bahkan setelah pasien tersebut meninggal
dunia.
d. Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali bila
ada pihak lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
e. Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang ilmu kedokteran.
2. Larangan Bagi Dokter

a. Memuji kemampuan atau keahlian diri sendiri.


b.Ucapan atau tindakan yang dapat melemahkan daya tahan
pasien.
c. Mengumumkan dan melakukan suatu teknik kedokteran yang
belum diuji kebenarannya.
d.Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.
e.Mengambil alih pasien tanpa persetujuan teman sejawat.
f. Menetapkan imbalan atas jasanya secara tidak wajar.
g. Melakukan diskrimininasi dalam melakukan pelayanan.
h. Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi.
i. Mengabaikan kesehatannya sendiri.
j. Mengeluarkan keterangan palsu, meskipun diminta oleh
pasien.
k. Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau orang
lain.
l. Membocorkan rahasian pasien kepada orang lain.
Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah
mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan
hubungan:
• antara profesional atau developer TI dengan klien,
• antara para professional sendiri,
• antara organisasi profesi serta
• organisasi profesi dengan pemerintah.

Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien


(pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program
semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan
seperti:
• untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau
• user mendapat jaminan keamanan (security)
sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-
pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya
(misalnya: hacker, cracker, dll).
Kode Etik Pengguna Internet
a. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung
berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
b. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras
(SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan,
pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
c. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia
dan ketentuan internasional umumnya.
d. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak
dibawah umur.
e. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan
informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan
cracking.
f. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia
untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta
bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
g. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
h. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat
internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/
isi situsnya.
HACKING
Pada awalnya Hacking adalah suatu aktifitas dari hacker yaitu orang yang
tertarik dan mendalami sistem operasi komputer sehingga mengetahui
kelemahan yang ada pada suatu sistem tetapi tidak memanfaatkan
kelemahan tersebut untuk hal kejahatan . Hacking sudah dikategorikan
sebagai cybercrime.

HACKER
Definisi "Hacker" adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa
membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat
di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras
komputer seperti program komputer, administrasi, dan berbagai hal lainnya,
terutama pada sistem keamanan.
CRACKING
Cracking adalah kegiatan penyusupan dan penerobosan suatu sistem atau jaringan
yang bertujuan untuk kejahatan. Kegiatan yang menyusup, mengubah , membocorkan
, merusak dan mencuri semua data yang ada. Seorang cracker menyalahgunakan
keahlian mereka untuk kejahatan.

CRACKER
Cracker adalah oknum-oknum malas yang mementingkan diri sendiri. mereka yang
melakukan kegiatan cracking.

PIRACY
Piracy adalah pembajakan perangkat lunak (software) Contoh: Pembajakan software
aplikasi (contoh: Microsoft), lagu dalam bentuk digital (MP3, MP4, WAV dll). Secara
moral, hal ini merupakan pencurian hak milik orang lain, selanjutnya diperbanyak
secara ilegal dan di perjualbelikan secara ilegal.
Etika Programmer
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:
a. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan
Malware.
b. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan
sengaja.
c. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan
sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.
d. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak
cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin.
e. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh
pihak kedua tanpa ijin.
f. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
g. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam
suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
h. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode
programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan
status.
i. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam
perusahaan.
j. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
k. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
l. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
m. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
n. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya
programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
o. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari
bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan
yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT. Seorang IT harus
mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke dalam
pekerjaannya.
b. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau
Program.
c. Bekerja di bawah disiplin kerja
d. Mampu melakukan pendekatan disipliner
e. Mampu bekerja sama
f. Cepat tanggap terhadap masalah client.
Pelanggaran Etika Profesi di Bidang IT

Kejahatan Komputer
Kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang
ditimbulkan karena penggunaan komputer secara ilegal.
Kejahatan komputer terus berkembang seiring dengan kemajuan
teknologi komputer saat ini.
Beberapa jenis kejahatan komputer meliputi Denial of
Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem komputer),
penyebaran, spam, carding (pencurian melalui internet) dan lain-
lain.
E-commerce
Perdagangan melalui internet atau yang lebih dikenal dengan e-
commerce ini menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan
konsumen, permasalahan kontrak transaksi, masalah pajak dan kasus-
kasus pemalsuan tanda tangan digital. Untuk menangani permasalahan
tersebut, para penjual dan pembeli menggunakan Uncitral Model Law on
Electronic Commerce 1996 sebagai acuan dalam melakukan transaksi lewat
internet.

Pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)


Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan
terjadinya pelanggaran HAKI seperti pembajakan program komputer,
penjualan program ilegal dan pengunduhan ilegal.
Etika Teknologi Informasi dalam Undang-undang

Undang-undang yang mengatur tentang Teknologi Informasi ini diantaranya


adalah:
1. UU HAKI (Undang-undang Hak Cipta) yang sudah disahkan dengan nomor
19 tahun 2002 yang diberlakukan mulai tanggal 29 Juli 2003 didalamnya
diantaranya mengatur tentang hak cipta.
2. UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sudah
disahkan dengan nomor 11 tahun 2008 yang didalamnya mengatur
tentang:
a. Pornografi di Internet
b. Transaksi di Internet
c. Etika pengguna Internet
Kerja Kelompok
1. Membuat kelompok @ 5 orang yang memiliki profesi yg sama
2. Setiap kelompok merumuskan hal-hal berikut (60 menit):
a. Profesi setiap anggota saat ini
b. Pihak-pihak terkait dengan profesinya
c. Kewajiban-kewajiban profesi di perusahaan anda
d. Larangan-larangan profesi di perusahaan anda
e. Contoh kasus pelanggaran etika
3. Mendiskusikan poin-poin di atas dan menyepakati etika profesi yang harus
dijunjung tinggi pada profesi tsb
4. Presentasi hasil diskusi kelompok dan kelompok lain wajib memberi pertanyaan
5. Akan dipilih kelompok terbaik berdasarkan presentasi dan pertanyaan yang
diberikan pada kelompok lain

Anda mungkin juga menyukai