Anda di halaman 1dari 3

B.

KODE ETIK PROFESI HUMAS

1. Kode Etik Profesi


Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar bagi
profesional. Adanya kode etik menghindarkan para profesional dari tindakan tidak
profesional yang merugikan klien atau masyarakat.
Kode etik profesi menjadi pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kode etik tercantum
sanksi yang dikenakan pada pelanggar.
Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial. Namun, bila ada kode etik yang
agak berat, maka termasuk dalam kategori norma hukum.
a. Tujuan kode etik profesi
Tujuan kode etik profesi adalah sebagai berikut.
1) Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, terutama kesan dari
masyarakat sebagai upaya mencegah orang luar memandang rendah
suatu profesi.
2) Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, yaitu
kesejahteraan materi anggota profesi kode etik umumnya
menerapkan larangan larangan bagi anggotanya untuk melakukan
perbuatan yang merugikan kesejahteraan.
3) Meningkatkan pengabdian para anggota profesi, berisi tujuan
pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi dapat
dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian
profesinya.
Menurut Sony A. Keraf, ada dua tujuan kode etik profesi. Pertama, kode etik bermaksud
melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian baik secara sengaja
maupun tidak sengaja oleh kaum profesional. Kedua, kode etik bertujuan melindungi
keseluruhan profesi tersebut dari perilaku perilaku buruk orang tertentu yang mengaku
dirinya profesional (Keraf,1998).

b. Fungsi kode etik


1) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan.
2) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan.
3) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.

2. Ketentuan Kode Etik Pemerintah


Humas pemerintah memiliki kode etik yang harus ditegakkan yang mengacu pada
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 371/Kep/M. Kominfo/8/2007 tentang
Kode Etik Humas Pemerintahan dengan ketentuan umum sebagai berikut.
a. Secara kelembagaan, tunduk kepada kode etik Humas pemerintah yang berlaku.
b. Secara individu, praktisi humas dapat menjadi anggota organisasi profesi humas
yang ada, baik nasional, regional, maupun internasional, dan taat pada kode etik
tiap-tiap organisasi profesi.
c. Sebagai tenaga profesional, praktisi humas pemerintah menegakkan asas asas-asas
penyelenggaraan pemerintah dan asas umum penyelenggaraan negara yang bersih
dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta efisiensi, efektivitas, tanggung
jawab, bebas, jujur, adil, dan otonomi.

3. Etika Penulis Humas


Menurut Wilcox (2005:58-59), penulis naskah bidang kehumasan perlu mengembangkan
suatu etika penulisan media untuk melakukan komunikasi persuasif, dengan menggunakan
uji ‘Etika Formula TARES’, yaitu terdiri dari lima prinsip moral dalam teknik penulisan di
berbagai media publikasi dalam public relations. Uji etika penulisannya sebagai berikut.
a. Kepercayaan (truthfulness)
b. Keaslian naskah (authenticity)
c. Menghargai dan menghormati (respect)
d. Hak kewajaran (equity)

4. Ketentuan ketentuan Perilaku Humas


a. Perilaku terhadap klien atau atasan
1) Berlaku jujur dalam berhubungan dengan klien atau atasan.
2) Tidak mewakili dua atau beberapa kepentingan yang berbeda atau yang
bersaing tanpa persetujuan dari semua pihak terkait.
3) Menjamin rahasia serta kepercayaan, baik yang diberikan oleh klien atau
atasan maupun yang pernah diberikan oleh mantan klien atau mantan
atasan.
4) Tidak melakukan tindakan atau mengeluarkan ucapan yang cenderung
merendahkan martabat, baik klien atau atasan.
5) Dalam memberikan jasa-jasa kepada klien atau atasan, tidak menerima
pembayaran, komisi, atau imbalan, dari pihak manapun selain dari klien atau
atasannya yang telah memperoleh kejelasan lengkap.
6) Tidak akan menyerahkan kepada calon klien atau calon atasan bahwa
pembayaran atau imbalan jasa-jasanya akan menyetujui perjanjian apapun
yang mengarah pada hal yang serupa.
b. Perilaku terhadap masyarakat dan media massa
1) Menjalankan kegiatan profesional kehumasan dengan memperhatikan kepentingan
masyarakat serta harga diri anggota masyarakat.
2) Tidak melibatkan diri dalam tindak manipulasi integritas sarana ataupun jalur
komunikasi massa.
3) Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau yang menyesatkan
sehingga dapat menodai profesi kehumasan.
4) Membantu untuk kepentingan Indonesia.

c. Perilaku terhadap teman sejawat


1) Tidak dengan sengaja merusak dan mencemarkan reputasi atau tindak
profesional sejawatnya.
2) Tidak menawarkan diri atau mendesak klien atau atasan untuk menggantikan
kedudukan sejawatnya.
3) Membantu dan bekerja sama dengan sejawat di seluruh Indonesia untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi kode etik kehumasan ini.
5. Kode Etik Profesi Humas Pemerintah

a. Anggota humas pemerintahan menjunjung tinggi kehormatan sebagai pegawai


instansi pemerintah.
b. Anggota humas pemerintah mengutamakan kompetensi, objektivitas, kejujuran, serta
menjunjung tinggi integritas dan norma norma keahlian, serta menyadari
konsekuensi tindakannya.
c. Anggota humas pemerintahan memegang teguh rahasia negara, sumpah jabatan,
serta wajib mempertimbangkan dan mengindahkan etika yang berlaku agar sikap
dan perilakunya dapat memberikan citra yang positif bagi pemerintahan dan menjaga
keutuhan NKRI.
d. Anggota humas pemerintahan menyampaikan informasi publik yang benar dan
akurat serta membentuk citra humas pemerintahan yang positif di masyarakat.
e. Anggota humas pemerintahan menghargai, menghormati, dan membina solidaritas
serta nama baik rekan seprofesi.
f. Anggota humas pemerintahan akan berusaha meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas kerja, serta memajukan
profesi humas pemerintahan di Indonesia.
g. Anggota humas pemerintahan loyal terhadap kepentingan organisasi/instansinya,
bukan kepada kepentingan perseorangan/golongan.
h. Anggota humas pemerintahan wajib melaksanakan hal sebagai berikut.
1) Menjalin komunikasi kepada semua pegawai di organisasi/instansinya agar tercapai iklim
organisasi yang mendukung peningkatan kompetensi organisasi
2) Mengingatkan rekan seprofesinya yang melakukan tindakan di luar batas kompetensi
dan kewenangannya untuk mencegah terjadinya pelanggaran kode etik humas
pemerintahan.
i. Anggota humas pemerintahan tunduk, mematuhi, dan menghormati kode etik humas
pemerintahan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
j. Anggota humas pemerintahan wajib menyediakan dan memberikan informasi publik yang
benar dan akurat kepada masyarakat, media massa, dan insan pers sesuai dengan tugas
dan fungsi organisasi/institusinya dan perundang-undangan yang berlaku.
k. Anggota humas pemerintahan tidak diperkenankan melakukan penekanan terhadap
media massa dan insan pers serta mencegah pemberian barang dan jasa kepada media
massa dan insan pers dengan dalih kepentingan publikasi (publisitas)
pribadi/golongan/organisasi/instansinya.
l. Anggota humas pemerintahan menghargai, menghormati, dan membina hubungan baik
dengan profesi lainnya.
m. Anggota humas pemerintahan wajib bertukar informasi dan membantu memperlancar
arus informasi dengan sesama anggota.
n. Anggota humas pemerintahan bersedia mendukung pelaksanaan tugas sesama anggota.
o. Anggota humas pemerintahan tidak dibenarkan mendiskreditkan sesama anggota.

Anda mungkin juga menyukai