Anda di halaman 1dari 5

KODE ETIK PROFESI

A. Pengertian Kode Etik Profesi

Menurut UU No. 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, kode etik


profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam buku etika dan
Akuntabilitas Profesi Akuntan Publik, kode etik adalah produk kesepakatan yang
mengatur tingkah laku moral suatu kelompok tertentu dalam masyarakat untuk
diberlakukan dalam suatu masa tertentu dengan ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh anggota kelompok itu.

Secara umum, pengertian etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki
seorang profesional sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang
tugasnya serta menerapkan norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus
atau profesi dalam kehidupan manusia. Kode etik juga disebut dengan sistem
norma atau aturan
yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak
baik, apa yang benar dan apa yang salah, serta perbuatan apa yang dilakukan dan
tidak
boleh dilakukan oleh seorang profesional.

B. Ciri-ciri Kode Etik Profesi

Ciri-ciri kode etik profesi adalah :

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini


dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksanaan profesi


harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, gimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

5. Kaum profesi biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.


C. Prinsip Kode Etik Profesi

Kode etik memiliki beberapa prinsip, diantaranya :

 Prinsip Tanggung Jawab

Profesional harus bisa bertanggung jawab atas dampak profesinya, terutama yang
ada di sekitar mereka.

 Prinsip Keadilan

Menurut seseorang untuk dapat menjalankan profesinya tanpa merugikan orang


lain, terutama yang berkaitan dengan profesinya.

 Prinsip Otonomi

Didasarkan pada kebut uhan untuk memberikan kebebasan penuh kepada


para profesional untuk menjalankan profesinya.

 Prinsip Integritas Moral

Profesional juga harus membuat komitmen pribadi untuk melindungi


kepentingan profesional, pribadi dan sosial mereka.

D. Manfaat Kode Etik Profesi

Manfaat kode etik profesi antara lain:

1. Menjadikan acuan terhadap pelaksanaan tugas dan penentuan sikap dalam


profesi. Kode etik dibuat secara tertulis sehingga mudah diakses.

2. Meningkatkan kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga


profesional. Para tenaga profesional dituntut untuk melakukan tindakan-tindakan
yang sesuai dengan kode etik.

3. Menjadi standar pengetahuan dan perilaku untuk menilai kinerja para anggota.
E. Peran Kode Etik Profesi

Kode etik profesi memiliki peran, yaitu :

1. Kode dapat memunculkan inspirasi dan menjadi tuntunan yang bersifat umum
dalam berperilaku secara etis.

2. Kode etik profesi dapat memberi dukungan dalam berperilaku etis dan
dukungan hukum di pengadilan terhadap permasalahan moral.

3. Kode berfungsi sebagai basis formal yang dapat mencegah perbuatan amoral
dan dapat meningkatkan disiplin dalam berperilaku profesional.

4. Kode etik dapat digunakan sebagai bahan diskusi dan refleksi permasalahan
moral dalam mendorong terciptanya pemahaman timbal balik di antara para pelaku
profesional.

5. Kode etik akan meningkatkan citra positif suatu profesi di mata publik.

6. Kode etik profesi menuntun terbentuknya integritas moral yang kuat di


kalangan pengemban profesi.

7. Kode etik profesi menjadi acuan supaya anggota profesi tetap bermartabat
dalam profesinya.

F. Tujuan Kode Etik Profesi

Tujuan Dibuatnya Kode Etik Profesi :

1. Melindungi anggota organisasi untuk menghadapi persaingan pekerjaan profesi


yang tidak jujur dan untuk mengembangkan tugas profesi sesuai dengan kepentingan
masyarakat.

2. Menjalin hubungan bagi anggota profesi satu sama lain dan menjaga nama
baik profesi.

3. Merangsang pengembangan profesi dan kualifikasi pendidikan yang memadai.

4. Mencerminkan hubungan antara pekerjaan profesi dengan pelayanan


masyarakat dan kesejahteraan sosial.

5. Mengurangi kesalahpahaman dan konflik baik antar anggota maupun


dengan masyarakat umum.
6. Membentuk ikatan yang kuat bagi sesama anggota dan melindungi profesi
terhadap pemberlakuan norma hukum yang bersifat imperatif sebelum disesuaikan
dengan saluran norma moral profesi.

Selain tujuan di atas etika profesi juga memiliki 3 tujuan lain, yaitu :

1. Untuk memahami nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi pedoman


profesi tertentu.

2. Untuk menyelesaikan masalah moral dalam profesi.

3. Untuk membenarkan penilaian moral tentang profesi.

Secara gamblang etika profesi memang dimaksudkan agar individu profesional dapat
mengembangkan seperangkat keyakinan sikap dan kebiasaan yang harus ditunjukkan
sesuai profesi mereka. Jika dijabarkan lagi tiga tujuan dari etika profesi yang
berkaitan dengan moral profesional ini dapat dikelompokkan menjadi dua tujuan
utama yaitu:

a. Pertama etika profesi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif


maupun keterampilan intelek dalam berpikir jernih.

b. Kedua etika profesi memiliki tujuan agar individu profesional dapat bertindak
dengan cara yang diinginkan secara moral untuk menuju komitmen moral dan perilaku
bertanggung jawab.

Dari beberapa tujuan etika di atas tidaknya memberi gambaran bahwa etika profesi
adalah rambu-rambu moral bagi individu profesional dalam kehidupannya. Hal
tersebut secara langsung dapat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang dapat
mempertanggungjawabkan profesinya kepada masyarakat dan lingkungan di
sekitarnya.

G. Contoh Kode Etik Profesi

Contoh dari etika profesi dalam dunia kerja ialah :

1. Transparansi etika profesi dalam dunia kerja umum contohnya lewat


transparasi etika ini menuntut pelibatan transparansi fakta secara akurat
transparansi contohnya yaitu misalnya seorang pegawai mendapatkan
perusahaan
kesultanan pajak mendapat clean dari atasan mengerjakan catatan pajak
dari klan tersebut jadi transparansi mengharuskan seorang pegawai untuk
mengatakan kebenaran secara dan mengomunikasikan dan jelas dan
terbuka tentang yang dilakukan sebagai pegawai.
2. integritas etika profesi yang satu ini mungkin paling akrab bagi masyarakat awam
karena dapat ditemukan di hampir semua kantor contoh dari etika ini dapat dilihat
dari seorang pegawai pemerintah di dinas tertentu misalnya datang seorang dari
perusahaan tambang yang hendak mengajukan penerbit analisis mengenai dampak
lingkungan AMDAL, contoh AMDAL :

1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)

2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)

3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

3. Loyalitas etika profesi yang satu ini secara umum berhubungan relasi pegawai dan
perusahaan tempatnya bekerja secara profesional pegawai dituntut memiliki loyalitas
kepada tempatnya bernau contoh nya dari seorang pegawai memiliki koneksi dengan
perusahaan lain dengan sektor bisnis yang sama dengan tempat bekerja ia
mendengar bahwa perusahaan tempat bekerja kesulitan mengeksekusi sesuatu
proyek di daerah tertentu sedangkan perusahaan lain yang ia ketahui juga sedang
mengerjakan proyek serupa di daerah lain dan juga sama-sama menganjurkan tender
untuk proyek di daerah yang sama. Contoh loyalitas perusahaan:

1. Karyawan berani mengutarakan ketidaksetujuan

2. Bekerja dengan integritas

3. Karyawan memuji rekan kerjanya

Sekian rangkuman tentang Kode Etik Profesi dari kami, kurang lebihnya mohon

maaf. Terima Kasih, wassalamu'alaikum wr.wb :)

Kelompok 1 :

1. Arifah Nur Malaika

2. Aulia Shyfa Ramadhani

3. Bunga Amalia

4. Farra Jauza Husna

5. Melani

6. Salma Nadiah El-Imani

Anda mungkin juga menyukai