Anda di halaman 1dari 7

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangEtika merupakan kata yang sudah familiar dengan kehidupan kita sehari-
hari.Dimana pun kita berada pasti tidak bisa lepas dari etika. Baik di keluarga maupundi
masyarakat etika akan selalu menyertai kehidupan kita. Begitupun dalamprofesi,
etika tidak bisa dilepaskan dari profesi. Tiap-tiap profesi pasti mempunyaietikanya masing-
masing.Mengapa etika ada dalam suatu profesi? Hal ini pasti karena etika mempunyaiperanan
yang sangat penting dalam suatu profesi. Dalam mengemban suatuprofesi, kita
tidak bisa hanya mengandalkan keahlian dan kecakapan kita tanpamemperhatikan etika
dalam bekerja. Sudah banyak contoh dari orang-orang pintaryang mumpuni di bidangnya
hancur disebabkan tidak mempunyai etika yang baik(moralitas). Di samping itu, belakangan
ini isu-isu seputar pelanggaran etika ataukode etik banyak terjadi. Oleh karena itu, etika harus
dipahami dan diterapkandalam sebuah profesi.Berdasarkan hal-hal tersebut, kami akan
membahas permasalahan etika,peranannya, urgensi etika, serta sanksi-sanksi karena
pelanggaran etika.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi
2. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi
3. Apa tujuan adanya kode etik profesi
4. Apa urgensi adanya etika profesi
5. Apa prinsip-prinsip dari etika profesi.
6. Apa saja peranan etika dalam profesi.
7. Apa penyebab pelanggaran kode etik profesi.
8. Bagaimana sistem penilaian etika
seorang profesional, tetapi seorang penjahat yang pada dasarnya anti moral atauimmoral.2.3.
Ciri-Ciri dan Syarat Profesi.Ciri-ciri suatu profesi diantaranya adalah:a. Adanya pengetahuan
khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan inidimiliki berkat pendidikan, pelatihan
dan pengalaman yang bertahun-tahun.b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat
tinggi. Hal ini biasanyasetiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik
profesi.c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesiharus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.d. Izin khusus untuk
menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selaluberkaitan dengan kepentingan
masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaanberupa keselamatan, keamanan, kelangsungan
hidup dan sebagainya, makauntuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin
khusus.e. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Syarat suatu
profesi:1. Melibatkan kegiatan intelektual.2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang
khusus.3. Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedarlatihan.4.
Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.5. Menjanjikan karir hidup dan
keanggotaan yang permanen.6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.7.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.8. Menentukan standarnya
sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.5
2.4 Pengertian Etika Profesi.Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu
hal yangberkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang
sangatdipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerjatetapi
belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahliansaja yang
diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup untukmenyatakan suatu
pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teorisistematis yang mendasari
praktek pelaksaan, dan penguasaan teknik intelektualyang merupakan hubungan antara teori
dan penerapan dalam praktek. MenurutKeiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7), etika
profesi adalah sikap hidupberupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional
terhadap masyarakatdengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangkamelaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.Profesional (seorang
profesional) adalah orang yang menjalani suatuprofesi, dan karenanya, mempunyai
tanggung jawab yang tinggi untuk berkaryadengan standar kualitas tinggi dilandasi dengan
kmitmen moral yang tinggi pula.Mengingat makna profesi dan profesional itu, maka
etika profesi merupakanunsur atau dimensi yang tak terpisahkan dari setiap profesi. Etika
profesi atauetika professional merupakan unsur sangat penting dalam kehidupan
komunitasprofesi. Etika profesi merupakan pembeda utama antara para profesional
denganorang-orang yang sekedar ahli di bidang yang mereka pilih untuk
ditekuni( pekerjaan). Dengan berpedoman pada nilai-nilai etis, yang antara lain
digariskandalam kode etik profesi, para profesional meraih dan memiliki reputasi
yangtinggi, dan karena itu jasa mereka sangat dibutuhkan dan dihargai
olehmasyarakat. Etika profesi merupakan jantung harapan publik dalam
kaitannyadengan tingkat kepercayaan dalam pekerjaan yang dikategorikan dengan
sebutanprofesional. Masyarakat menghargai profesi yang memegang teguh standar etikayang
tinggi dan akan memandang rendah profesi itu jika kepercayaan yangmereka
berikan dikhianati. 6
Recommended for you
Document continues below
16
Proposal Magang
Proposal Magang
Audit Komunikasi
96% (57)
Etika profesi atau etika profesional merupakan suatu bidang etika (sosial)terapan. Etika
profesi berkaitan dengan kewajiban etis mereka yang mendudukiyang disebut profesional.
Etika profesi berfungsi sebagai panduan bagi paraprofesional dalam menjalani
mereka memberikan dan mempertahankan jasakepada masyarakta yang berstandar
tinggi. Sebagai bidang etika terapan, etikaprofesi pada dasarnya berkaitan dengan penerapan
standar moral atau prinsip-prinsip moral tertentu yang disepakati untuk dijadikan
sebagai nilai-nilai danpanduan bersamaoleh para anggota profesi. Dengan demikian, dalam
kaitannyadengan profesi, etika meliputi norma-norma yang mentransformasikan nilai-
nilaiatau cita-cita (luhur) ke dalam praktik sehari-hari para profesional
dalammenjalankan profesi mereka. Norma-norma ini biasanya dikodifikasikan secaraformal
ke dalam bentuk kode etik (code of ethics) atau kode (aturan) perilaku(code of conducts)
profesi yang bersangkutan.Etika profesi dibedakan dari etika kerja (work ethics atau
occupationalethics) yang mengatur praktik, hak dan kewajiban bagi mereka yang bekerja
dibidang yang tidak disebut profesi (non-profesional). Non-propfesional
adalahpegawai atau pekerja biasa dan dianggap dan dianggap kurang memiliki otonomidan
kekuasaan atau kemampuan profesional. Namun demikian, ada sejumlahpendapat
yang menyatakan bahwa tidak ada alasan moral untuk mengeluarkanetika kerja dari kajian
etika profesional karena keduanya tidak terlalu berbedajenisnya kecuali yang menyangkut
besarnya bayaran yang diterima dari pekerjaanmereka. 2.5. Kode Etik ProfesiKode; yaitu
tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisanatau benda yang disepakati
untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untukmenjamin suatu berita, keputusan atau
suatu kesepakatan suatu organisasi. Kodejuga dapat berarti kumpulan peraturan yang
sistematis.7
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompoktertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun ditempat kerja. Menurut
UU no. 8 (pokok-pokok kepegawaian), Kode etik profesi adalahpedoman sikap, tingkah laku
dan perbuatan dalammelaksanakan tugas dan dalamkehidupan sehari-hari.Kode etik
profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksanaseseorang sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etikaprofesi. Ada tiga hal pokok
yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :a. Kode etik profesi memberikan pedoman
bagi setiap anggota profesi tentangprinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya
bahwa dengan kode etikprofesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh
dia lakukandan yang tidak boleh dilakukan.b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesiyang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatupengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti
pentingnyasuatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksanadi
lapangan keja (kalangan sosial).c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak
diluar organisasi profesitentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti
tersebut dapatdijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaanyang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi
atauperusahaan.2.5.1. Sanksi Pelanggaran Kode EtikSebagaimana pelanggaran terhadap
peraturan, kode etik pun mempunyaisanksi jika terjadi pelanggaran terhadapnya. Sanksi-
sanksi itu yaitu :a. Sanksi moralb. Sanksi dikeluarkan dari organisasic. Kasus-kasus
pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan8
kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. 2.5.2 Penyebab Pelanggaran
Kode Etik ProfesiPenyebab pelanggaran kode etik diantaranya yaitu :a. Pengaruh sifat
kekeluargaan. Misalnya, Seorang dosen yang memberikan nilaitinggi kepada seorang
mahasiswa dikarenakan mahasiswa tersebut keponakandosen tersebut.b. Pengaruh jabatan.
Misalnya, seorang yang ingin masuk ke akademi kepolisian,dia harus membayar puluhan juta
rupiah kepada ketua polisi di daeranhya,kapolsek tersebut menyalah gunakan jabatannya.c.
Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehinggamenyebabkan
pelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatirmelakukan
pelanggaran.d. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat.e. Organisasi
profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagimasyarakat untuk
menyampaikan keluhan.f. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode
etik profesi,karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri.g. Belum
terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untukmenjaga martabat luhur
profesinya.h. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban
profesiuntuk menjaga martabat luhur profesinya.2.5.3. Fungsi kode etik profesiKode etik
profesi mempunyai fungsi sebagai berikut :a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsipprofesionalitas yang digariskan.b. Sebagai sarana kontrol sosial
bagi masyarakat atas profesi yangbersangkutan.9
c. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentanghubungan
etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlahdibutuhkan dalam berbagai
bidang.2.5.4. Tujuan Kode Etika ProfesiTujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan
dalam kode etik (Codeof conduct) profesi adalah:a. Standar-standar etika menjelaskan
dan menetapkan tanggung jawabterhadap klien, institusi, dan masyarakat pada
umumnyab. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apayang
harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etikadalam pekerjaanc.
Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama danfungsi-fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yangjahat dari anggota-anggota
tertentu.d. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral
dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjaminbahwa para anggota
profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik)profesi dalam pelayanannya.e.
Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan danintegritas atau
kejujuran dari tenaga ahli profesi.f. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak
sama dengan hukum(atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar
kode etikprofesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.g. Untuk
meningkatkan mutu organisasi profesi.h. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.i.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.j. Menentukan baku standarnya
sendiri.10
2.6. Urgensi Etika ProfesiDalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan
hiduptingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur
bagaimanaseharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi
salingmenghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokolerdan lain-
lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentinganmasingmasing yang
terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindungtanpa merugikan
kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengahdijalankan sesuai dengan
adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangandengan hak-hak asasi umumnya.
Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnyaetika di masyarakat kita.Etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.Etika memberi manusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melaluirangkaian tindakan sehari-hari.
Itu berarti etika membantu manusia untukmengambil sikap dan bertindaksecara tepat
dalam menjalani hidup ini. Etika padaakhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan
tentang tindakan apa yangperlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa
etika ini dapatditerapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita .Begitu juga dengan
etikaprofesi yang keberadaannya sangat diperlukan bagi kalangan professional. Kode etik
profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkanberdasarkan penerapan
pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapatberubah dan diubah seiring
perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakanpengaturan diri profesi yang
bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yanghakiki, yang tidak dipaksakan dari
luar.Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dannilai-nilai yang
hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri.Setiap kode etikprofesi selalu dibuat
tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan,dalam bahasa yang baik,
sehingga menarik perhatian dan menyenangkanpembacanya. Semua yang tergambar
adalah perilaku yang baik-baik.Bukanalgoritma sederhana yang dapat menghasilkan
keputusan etis atau tidak etisKadang-kadang bagian-bagian dari kode etik dapat
terasa saling bertentangan11
ataupun dengan kode etik lain. Kita harus menggunakan keputusan yang etisuntuk
bertindak sesuai dengan semangat kode etik profesi.Kode etik yang baikmenggariskan
dengan jelas prinsip-prinsip mendasar yang butuh pemikiran, bukankepatuhan
membuta.Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok
yangberkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan
danpelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semuakeahlian
dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai daridalam oleh rekan
sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesidengan perangkat “built-in
mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal inijelas akan diperlukan untuk menjaga
martabat serta kehormatan profesi, dan disisi lain melindungi masyarakat dari segala
bentuk penyimpangan maupunpenyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999).Oleh
karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapatmemperoleh kepercayaan
dari masyarakat bilamana dalam diri para elitprofesional tersebut ada kesadaran kuat
untuk mengindahkan etika profesi padasaat mereka ingin memberikan jasa keahlian
profesi kepada masyarakat yangmemerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang
semua dikenal sebagai sebuahprofesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi
menjadi sebuah pekerjaanpencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai
dengan nilai-nilaiidealisme dan ujungujungnya akan berakhir dengan tidak adanya
lagi respekmaupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.2.7.
Prinsip dan Peranan Etika ProfesiPrinsip-Prinsip Etika Profesia. Tanggung jawabTanggung
jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnyadan tangggung jawab
terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupanorang lain atau masyarakat pada
umumnya.b. Keadilan12
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yangmenjadi haknya.c.
OtonomiPrinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di berikebebasan
dalam menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawabdan komitmen profesional dan
tidak mengganggu kepentingan umum.d. Prinsip integritas moral yang tinggiKomitmen
pribadi menjaga keluhuran profesiPeranan Etika dalam Profesia. Nilai-nilai etika itu
tidak hanya milik satu atau dua orang, atausegolongan orang saja, tetapi milik setiap
kelompok masyarakat, bahkankelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada
suatu bangsa.Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan
akanmempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.b. Salah satu golongan
masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadilandasan dalam pergaulan baik
dengan kelompok atau masyarakatumumnya maupun dengan sesama anggotanya,
yaitu masyarakatprofesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanyatata
nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etikprofesi) dan
diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.c. Sorotan masyarakat menjadi semakin
tajam manakala perilaku-perilakusebagian para anggota profesi yang tidak
didasarkan pada nilai-nilaipergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam
kode etikprofesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat
profesitersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanyamafia
peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirianklinik super spesialis
di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidakmungkin menjamahnya.2.8. Sistem
Penilaian Etika Profesi13
Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu adalah pada perbuatan baikatau jahat, susila
atau tidak susila. Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telahmenjadi sifat baginya atau
telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak ataubudi pekerti. Budi tumbuhnya
dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentukperbuatan namanya pekerti. Jadi suatu
budi pekerti, pangkal penilaiannya adalahdari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan,
cita-cita, niat hati, sampai ialahir keluar berupa perbuatan nyata.Burhanuddin Salam, Drs.
menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilaipada 3 (tiga) tingkat, yaitu :a. Tingkat pertama,
semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati, niat.b.
Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.c. Tingkat ketiga, akibat
atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.Berdasarkan sistematika di atas, kita
bisa melihat bahwa Etika Profesimerupakan bidang etika khusus atau terapan yang
merupakan produk dari etikasosial. Kata hati atau niat biasa juga disebut karsa atau
kehendak, kemauan, wil.Dan isi dari karsa inilah yang akan direalisasikan oleh
perbuatan. Dalam halmerealisasikan ini ada (4 empat) variabel yang terjadi, yaitu :a. Tujuan
baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik.b. Tujuannya yang tidak baik, cara
mencapainya kelihatannya baik.c. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak
baik.d. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik14
BAB IIIKESIMPULANKode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab
dihasilkanberkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi.
Tetapisetelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak
menggantikanpemikiran etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis.Supaya
kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlakadalah bahwa kode
etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak akanefektif kalau di drop begitu
saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai
oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidupdalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi dari luar
bisa menganjurkan membuatkode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam
merumuskan, tetapipembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang
bersangkutan.Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi
hasilSELF REGULATION (pengaturan diri) dari profesi.Dengan membuat kode etik, profesi
sendiri akan menetapkan hitam atasputih niatnya untuk mewujudkan nilai nilai moral yang
dianggapnya hakiki. Halini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik
yang berisikannilainilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bisa
mendarahdaging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan
untukdilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus dipenuhiagar
kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di awasiterus menerus.

Anda mungkin juga menyukai