Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1

MAKALAH TENTANG ETIKA PROFESI

DISUSUN OLEH

1. Soni nusantara putra (1914221026)

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Menurut Martin, 1 etika didefinisikan
sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control
system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang
akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang
secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam
bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai
menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan
“self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalani
kehidupan sebagai pengemban profesi. Hanya pengemban profesi yang bersangkutan yang
dapat atau yang paling mengetahui tentang apakah perilakunya dalam mengemban profesi
memenuhi tuntutan etika profesinya atau tidak. Karena tidak memiliki kompetensi teknikal,
maka awam tidak dapat menilai hal itu. Ini berarti, kepatuhan terhadap etika profesi akan
sangat tergantung pada akhlak dan moral pengemban profesi yang bersangkutan.2 Disamping
itu pengemban profesi sering dihadapkan pada situasi yang menimbulkan masalah pelik untuk
menentukan perilaku apa yang memenuhi tuntutan etika profesi. Sedangkan perilaku dalam
pengembanan profesi dapat membawa akibat negatif yang jauh terhadap klien, dimana
kenyataan tersebut dapat menunjukkan bahwa kalangan pengemban profesi itu sendiri
membutuhkan adanya pedoman obyektif yang lebih konkret bagi perilaku profesionalnya.
Karena itu, dari dalam lingkungan para pengemban profesi itu sendiri dimunculkan seperangkat
kaidah perilaku sebagai pedoman yang harus dipatuhi dalam mengemban profesi tersebut.
Perangkat kaidah itulah yang disebut sebagai kode etik profesi (biasa disingkat: kode etik), yang

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
dapat tertulis maupun yang tidak tertulis. Pada masa sekarang, kode etik itu pada umumnya
berbentuk tertulis yang ditetapkan secara formal oleh tiap-tiap organisasi profesi yang
bersangkutan. Pada dasarnya, kode etik itu bertujuan untuk menjaga martabat profesi yang
bersangkutan, dan di lain pihak untuk melindungi klien (warga masyarakat) dari
penyalahgunaan keahlian dan atau otoritas profesional. Yang dalam perkembangan selanjutnya
kode etik tersebut termasuk kelompok kaidah moral positif.3
Profesi hukum berkaitan dengan masalah mewujudkan dan memelihara ketertiban yang
berkeadilan di dalam kehidupan bermasyarakat. Ketertiban yang berkeadilan itu adalah
kebutuhab dasar manusia, karena hanya dalam situasi demikian manusia dapat menjalani
kehidupannya secara wajar, yakni sesuai dengan martabat kemanusiannya. Keadilan adalah nilai
dan keutamaan yang paling luhur dan merupakan unsur esensial dari martabat manusia.4
Hukum, kaidah-kaidah hukum positif, kesadaran hukum, kesadaran etis dan keadilan
bersumber pada penghormatan terhadap martabat manusia. Penghormatan terhadap martabat
manusia adalah titik tolak atau landasan bertumpunya serta tujuan akhir dari hukum. Sebagai
sarana untuk mewujudkan ketertiban yang berkeadilan, hukum diwujudkan dalam pelbagai
kaidah perilaku kemasyarakatan yang disebut kaidah hukum. Keseluruhan kaidah hukum positif
yang berlaku dalam suatu masyarakat tersusun dalam suatu sistem yang disebut tata hukum.
Ada dan berfungsinya tata hukum dengan kaidah –kaidah hukumnya serta penegakannya adalah
produk dari perjuangan manusia dalam upaya mengatasi pelbagai masalah kehidupan dalam
masyarakat, termasuk menanggulangi dan mengarahkan kecenderungan-kecenderungan yang
negatif agar menjadi positif dan mengaktualisasikan atau memproduktifkan kecenderungan-
kecenderungan positif yang ada dalam diri manusia.5
Salah satu bagian dari profesi hukum tersebut adalah kepolisian yang mana memiliki
tanggungjawab untuk mengayomi dan melindungi masyarakat. Polisi terikat oleh etika profesi
yang mengharuskannya berperan sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, sekaligus
penegak hukum.
Pembahasan tentang Etika Kepolisian dicantumkan pada Pasal 34 ayat (1) UU No.2 Tahun
2002 tentang Kepolisian yang menyatakan Sikap dan perilaku pejabat Kepolisian Negara
Republik Indonesia terikat pada Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Untuk
memperkukuh pelaksanaan etika profesi kepolisian ini, maka pelaksanaannya didasarkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri. Secara
spesifik Pasal 5 huruf a Peraturan Pemerintah tersebut menyebutkan bahwa anggota Kepolisian

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
dilarang melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan dan martabat negara,
pemerintah, atau Kepolisian Negara Republik Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi
2. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi
3. Apa tujuan adanya kode etik profesi
4. Apa prinsip-prinsip dari etika profesi.

1.3. Tujuan Penelitian


1. Peneliti ingin mengetahui apa yang dimaksud tentang etika profesi
2. Peneliti ingin mengetahui apa yang dimaksud tentang kode etika profesi
3. Peneliti ingin mengetahui apa yang tujuan tentang kode etika profesi
4. Peneliti ingin mengetahui apa yang prinsip - prinsip etika profesi

1.4 Batasan Masalah


Dari Rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup/batasan masalah dalam makalah ini di titik
beratkan pada pengertian kode etik dan prinsip – prinsip tentang etika profesi

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Profesi

Etika profesi adalah suatu panduan profesionalisme yang ada di dalam dunia kerja.
Bagaimana cara kita untuk berbicara dan bertindak apakah salah satu pemahaman
mengenai etika sebagai profesional.

Selain itu, cara dalam mengambil keputusan juga dapat dilakukan secara
profesional. Etika profesi tidak hanya berlaku untuk satu profesi saja. Akan tetapi, berlaku
secara menyeluruh pada semua profesi pada umumnya.

Di dalam sebuah profesi tertentu, bisa ditambahkan sebuah aturan mengenai etika
khusus. Aturan tersebut sesuai dengan profesi pada pekerjaan itu. Sebagai orang yang
profesional di dunia kerja, seseorang harus selalu mengingat etika profesi.

Serta mengingat etika yang pantas, supaya bisa menjalin hubungan yang baik
dengan semua bagian di dalam organisasi.

Etika profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan untuk
memberi pelayanan profesional pada masyarakat. Caranya adalah dengan berbagai keahlian,
serta terlibat secara penuh dalam rangka pelaksanaan tjhas.

Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang atau
sebuah kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika profesi, maka
dapat memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang harus bertindak.

Khususnya bertindak terhadap orang lain dan institusinya di alam lingkungan itu.
Pada akhirnya, etika akan digunakan oleh semua orang pada kelompok yang sama.
Meskipun nilai antar seseorang di dalam kelompok tersebut berlainan.

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
2.2 Pengertian Kode Etik Profesi

Kode etik terdiri dari dua kata, yakni kode dan etik. Kode artinya tanda yang disertai
maksud atau makna tertentu dan disepakati bersama. Etik berasal dari bahasa Yunani,
yakni ethos, artinya watak, cara hidup, dan adab.

Dari dua pengertian tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa kode etik berarti
tanda yang mengatur adab dalam bekerja dan telah disepakati bersama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga mencatat pengertian kode etik sebagai
norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku.
Sementara itu, kode etik profesi merupakan rangkaian peraturan yang berisi apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam menjalankan profesinya.

Kode etik profesi menjaga lingkungan kerja agar tetap profesional lantaran pekerja
lebih disiplin dalam menunaikan kewajibannya. Pelanggaran terhadap kode etik profesi akan
berujung pada pemberian sanksi ringan, keras, bahkan pemecatan.

2.3 Apa Tujuan Kode Etik

Kode etik dibuat berdasarkan tujuan yang ingin diharapkan oleh organisasi profesi.
Ada tiga garis besar tujuan kode etik, yaitu:

1. Karyawan memahami nilai moral yang harus dilakukan.


2. Para pekerja memiliki moral yang lebih baik.
3. Memperbaiki moral dalam suatu profesi.

Tiga tujuan tersebut dapat dirinci lebih dalam sehingga menghasilkan dua tujuan
utama. Setiap tujuan utama pasti memiliki beberapa dasar ekspektasi yang diharapkan dari
seorang pekerja. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dua poin di bawah ini.

Melatih Kemampuan Pekerja

Pertama, kode etik dibuat supaya pekerja memiliki kemampuan berpikir


jernih serta mengasah skill-nya. Ada lima poin yang diharapkan, yaitu:
1. Membentuk sikap dan moral pekerja saat dihadapkan dengan masalah.
2. Memahami dan menilai pendapat dari berbagai perspektif.
3. Membentuk sudut pandang sesuai fakta yang sedang terjadi.
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
4. Mencari solusi serta menerima masukan dari pihak lain.

5. Mengungkapkan dukungan kepada orang lain dengan cara yang benar.

Menjadi Pribadi yang Bertanggung Jawab

Kedua, kode etik dirancang supaya pekerja bisa menjadi orang yang
bertanggung jawab dalam tugasnya. Ada lima hal yang diharapkan dari tujuan ini,
yaitu:

1. Mau bertanggung jawab atas setiap keputusan dan pekerjaannya.


2. Menghormati keputusan orang lain dan menunjukkan kepedulian
kepada orang lain.
3. Memiliki sikap toleransi dan tidak membeda-bedakan setiap individu.
4. Memiliki pendapat rasional dalam menyelesaikan masalah.
5. Mampu berintegrasi dengan pekerjaan meskipun tidak sedang
menjalankan tugasnya.

2.4 Prinsip – Prinsip Etika Profesi

Prinsip-Prinsip Etika Profesi

1. Prinsip otonomi

Prinsip pertama yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah prinsip


otonomi. Prinsip otonomi ini mewajibkan setiap pelaku profesi memiliki wewenang
dan kebebasan bekerja dan berpendapat sesuai dengan profesi yang dijalankan.
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberikan kebebasan
dalam menjalankan profesinya. Dengan demikian, seseorang memiliki hak untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan etika profesi yang berlaku
dalam profesi tersebut.

2. Prinsip integritas moral

Prinsip kedua yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah prinsip


integritas moral. Etika profesi adalah prinsip ini mewajibkan setiap pelaku profesinya
untuk secara konsisten memiliki moral dan kejujuran dalam menjalankan
pekerjaannya. Pelaku profesi harus selalu bersikap adil, mementingkan profesi, dan
memikirkan kepentingan masyarakat.

3. Prinsip keadilan

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
Prinsip ketiga yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah prinsip
keadilan. Etika profesi adalah harus menjunjung tinggi prinsip keadilan kepada para
anggota profesinya dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Prinsip ini menuntut
anggota profesinya untuk memberikan pelayanan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya. Terutama jika profesi tersebut di bidang pelayanan masyarakat.

4. Prinsip tanggung jawab.

Prinsip keempat yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah prinsip


tanggung jawab. Dalam prinsip etika ekonomi adalah setiap pelaku profesi harus
memiliki kesadaran bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan hasil
pekerjaannya. Selain itu, kesadaran bertanggung jawab ini juga terhadap dampak
dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia,
etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik
sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang
dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam
tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari
kode etik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”,
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok
sosial (profesi) itu sendiri. Hanya pengemban profesi yang bersangkutan yang dapat atau
yang paling mengetahui tentang apakah perilakunya dalam mengemban profesi
memenuhi tuntutan etika profesinya atau tidak.
Ini berarti, kepatuhan terhadap etika profesi akan sangat tergantung pada akhlak
dan moral pengemban profesi yang bersangkutan.2 Disamping itu pengemban profesi
sering dihadapkan pada situasi yang menimbulkan masalah pelik untuk menentukan
perilaku apa yang memenuhi tuntutan etika profesi.
Sedangkan perilaku dalam pengembanan profesi dapat membawa akibat negatif
yang jauh terhadap klien, dimana kenyataan tersebut dapat menunjukkan bahwa
kalangan pengemban profesi itu sendiri membutuhkan adanya pedoman obyektif yang
lebih konkret bagi perilaku profesionalnya.
Karena itu, dari dalam lingkungan para pengemban profesi itu sendiri dimunculkan
seperangkat kaidah perilaku sebagai pedoman yang harus dipatuhi dalam mengemban
profesi tersebut.
Perangkat kaidah itulah yang disebut sebagai kode etik profesi (biasa disingkat: kode
etik), yang dapat tertulis maupun yang tidak tertulis. Pada masa sekarang, kode etik itu
pada umumnya berbentuk tertulis yang ditetapkan secara formal oleh tiap-tiap
organisasi profesi yang bersangkutan.

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
Pada dasarnya, kode etik itu bertujuan untuk menjaga martabat profesi yang
bersangkutan, dan di lain pihak untuk melindungi klien (warga masyarakat) dari
penyalahgunaan keahlian dan atau otoritas profesional.
Yang dalam perkembangan selanjutnya kode etik tersebut termasuk kelompok
kaidah moral positif.3 Profesi hukum berkaitan dengan masalah mewujudkan dan
memelihara ketertiban yang berkeadilan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Ada dan berfungsinya tata hukum dengan kaidah –kaidah hukumnya serta
penegakannya adalah produk dari perjuangan manusia dalam upaya mengatasi pelbagai
masalah kehidupan dalam masyarakat, termasuk menanggulangi dan mengarahkan
kecenderungan-kecenderungan yang negatif agar menjadi positif dan
mengaktualisasikan atau memproduktifkan kecenderungan-kecenderungan positif yang
ada dalam diri manusia.
Salah satu bagian dari profesi hukum tersebut adalah kepolisian yang mana memiliki
tanggungjawab untuk mengayomi dan melindungi masyarakat.

Pembahasan tentang Etika Kepolisian dicantumkan pada Pasal 34 ayat (1) UU No.2
Tahun 2002 tentang Kepolisian yang menyatakan Sikap dan perilaku pejabat Kepolisian
Negara Republik Indonesia terikat pada Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

Peneliti ingin mengetahui apa yang prinsip - prinsip etika profesi 1.4 Batasan Masalah
Dari Rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup/batasan masalah dalam makalah ini
di titik beratkan pada pengertian kode etik dan prinsip – prinsip tentang etika profesi
2.1 Pengertian Etika Profesi Etika profesi adalah suatu panduan profesionalisme
yang ada di dalam dunia kerja. Sementara itu, kode etik profesi merupakan rangkaian
peraturan yang berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam
menjalankan profesinya.
2.3 Apa Tujuan Kode Etik Kode etik dibuat berdasarkan tujuan yang ingin diharapkan
oleh organisasi profesi.
1.4 Prinsip – Prinsip Etika Profesi Prinsip-Prinsip Etika Profesi
1.Prinsip otonomi Prinsip pertama yang merupakan prinsip-prinsip etika
profesi adalah prinsip otonomi. Prinsip otonomi ini mewajibkan setiap pelaku profesi

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
memiliki wewenang dan kebebasan bekerja dan berpendapat sesuai dengan profesi
yang dijalankan. Dengan demikian, seseorang memiliki hak untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu berdasarkan etika profesi yang berlaku dalam profesi
tersebut.
2. Prinsip integritas moral Prinsip kedua yang merupakan prinsip-prinsip etika
profesi adalah prinsip integritas moral. Etika profesi adalah prinsip ini mewajibkan
setiap pelaku profesinya untuk secara konsisten memiliki moral dan kejujuran dalam
menjalankan pekerjaannya.
3.Prinsip keadilan Prinsip ketiga yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi
adalah prinsip keadilan.

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021

Anda mungkin juga menyukai