DISUSUN OLEH
Etika profesi adalah suatu panduan profesionalisme yang ada di dalam dunia kerja.
Bagaimana cara kita untuk berbicara dan bertindak apakah salah satu pemahaman
mengenai etika sebagai profesional.
Selain itu, cara dalam mengambil keputusan juga dapat dilakukan secara
profesional. Etika profesi tidak hanya berlaku untuk satu profesi saja. Akan tetapi, berlaku
secara menyeluruh pada semua profesi pada umumnya.
Di dalam sebuah profesi tertentu, bisa ditambahkan sebuah aturan mengenai etika
khusus. Aturan tersebut sesuai dengan profesi pada pekerjaan itu. Sebagai orang yang
profesional di dunia kerja, seseorang harus selalu mengingat etika profesi.
Serta mengingat etika yang pantas, supaya bisa menjalin hubungan yang baik
dengan semua bagian di dalam organisasi.
Etika profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan untuk
memberi pelayanan profesional pada masyarakat. Caranya adalah dengan berbagai keahlian,
serta terlibat secara penuh dalam rangka pelaksanaan tjhas.
Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang atau
sebuah kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika profesi, maka
dapat memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang harus bertindak.
Khususnya bertindak terhadap orang lain dan institusinya di alam lingkungan itu.
Pada akhirnya, etika akan digunakan oleh semua orang pada kelompok yang sama.
Meskipun nilai antar seseorang di dalam kelompok tersebut berlainan.
Kode etik terdiri dari dua kata, yakni kode dan etik. Kode artinya tanda yang disertai
maksud atau makna tertentu dan disepakati bersama. Etik berasal dari bahasa Yunani,
yakni ethos, artinya watak, cara hidup, dan adab.
Dari dua pengertian tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa kode etik berarti
tanda yang mengatur adab dalam bekerja dan telah disepakati bersama.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga mencatat pengertian kode etik sebagai
norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku.
Sementara itu, kode etik profesi merupakan rangkaian peraturan yang berisi apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam menjalankan profesinya.
Kode etik profesi menjaga lingkungan kerja agar tetap profesional lantaran pekerja
lebih disiplin dalam menunaikan kewajibannya. Pelanggaran terhadap kode etik profesi akan
berujung pada pemberian sanksi ringan, keras, bahkan pemecatan.
Kode etik dibuat berdasarkan tujuan yang ingin diharapkan oleh organisasi profesi.
Ada tiga garis besar tujuan kode etik, yaitu:
Tiga tujuan tersebut dapat dirinci lebih dalam sehingga menghasilkan dua tujuan
utama. Setiap tujuan utama pasti memiliki beberapa dasar ekspektasi yang diharapkan dari
seorang pekerja. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dua poin di bawah ini.
Kedua, kode etik dirancang supaya pekerja bisa menjadi orang yang
bertanggung jawab dalam tugasnya. Ada lima hal yang diharapkan dari tujuan ini,
yaitu:
1. Prinsip otonomi
3. Prinsip keadilan
3.1 Kesimpulan
Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia,
etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik
sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang
dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam
tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari
kode etik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”,
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok
sosial (profesi) itu sendiri. Hanya pengemban profesi yang bersangkutan yang dapat atau
yang paling mengetahui tentang apakah perilakunya dalam mengemban profesi
memenuhi tuntutan etika profesinya atau tidak.
Ini berarti, kepatuhan terhadap etika profesi akan sangat tergantung pada akhlak
dan moral pengemban profesi yang bersangkutan.2 Disamping itu pengemban profesi
sering dihadapkan pada situasi yang menimbulkan masalah pelik untuk menentukan
perilaku apa yang memenuhi tuntutan etika profesi.
Sedangkan perilaku dalam pengembanan profesi dapat membawa akibat negatif
yang jauh terhadap klien, dimana kenyataan tersebut dapat menunjukkan bahwa
kalangan pengemban profesi itu sendiri membutuhkan adanya pedoman obyektif yang
lebih konkret bagi perilaku profesionalnya.
Karena itu, dari dalam lingkungan para pengemban profesi itu sendiri dimunculkan
seperangkat kaidah perilaku sebagai pedoman yang harus dipatuhi dalam mengemban
profesi tersebut.
Perangkat kaidah itulah yang disebut sebagai kode etik profesi (biasa disingkat: kode
etik), yang dapat tertulis maupun yang tidak tertulis. Pada masa sekarang, kode etik itu
pada umumnya berbentuk tertulis yang ditetapkan secara formal oleh tiap-tiap
organisasi profesi yang bersangkutan.
Pembahasan tentang Etika Kepolisian dicantumkan pada Pasal 34 ayat (1) UU No.2
Tahun 2002 tentang Kepolisian yang menyatakan Sikap dan perilaku pejabat Kepolisian
Negara Republik Indonesia terikat pada Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Peneliti ingin mengetahui apa yang prinsip - prinsip etika profesi 1.4 Batasan Masalah
Dari Rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup/batasan masalah dalam makalah ini
di titik beratkan pada pengertian kode etik dan prinsip – prinsip tentang etika profesi
2.1 Pengertian Etika Profesi Etika profesi adalah suatu panduan profesionalisme
yang ada di dalam dunia kerja. Sementara itu, kode etik profesi merupakan rangkaian
peraturan yang berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam
menjalankan profesinya.
2.3 Apa Tujuan Kode Etik Kode etik dibuat berdasarkan tujuan yang ingin diharapkan
oleh organisasi profesi.
1.4 Prinsip – Prinsip Etika Profesi Prinsip-Prinsip Etika Profesi
1.Prinsip otonomi Prinsip pertama yang merupakan prinsip-prinsip etika
profesi adalah prinsip otonomi. Prinsip otonomi ini mewajibkan setiap pelaku profesi