Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK PROFESI

Kelompok 5
• Ni Made Ari Sarasuandewi (2315374082)
• I Putu Ramendra Putra (2315374083)
Pengertian Kode Etik Profesi
Kode etik terdiri dari dua kata yaitu kode dan etik. Kode berasal dari bahasa inggris "code‘’
yaitu tanda berupa tulisan yang disepakati. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang
sistematis. Sedangkan etik berasal dari Bahasa Yunani “ethos” yang berarti sikap dan kebiasaan.
Dari dua kata tersebut, kode etik profesi dapat diartikan norma atau tata cara yang diterima
oleh anggota profesi tertentu sebagai landasan tingkah laku di masyarakat maupun di tempat
kerja. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi. Nilai professional
disebut juga asas etis. (Chung, 1981) mengemukakan empat asas etis, yaitu :
1. Menghargai harkat dan martabat
2. Peduli dan bertanggung jawab
3. Integritas dalam hubungan
4. Tanggung jawab/mengabdi terhadap masyarakat.
Ada beberapa definisi kode etik profesi sebagai berikut :
1. Menurut Undang-Undang RI No.8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menurut Sylvina Savitri (2012:47) Kode etik adalah pola ketentuan aturan, tata cara
yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktivitas maupun tugas suatu profesi,
mengatur mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
3. Menurut Suwarno (2012:92) kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan
profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.
Tujuan Kode Etik Profesi
Secara umum tujuan kode etik adalah agar seorang profesional dapat memberikan jasa kepada
konsumen dan mencegah perbuatan yang tidak profesional.
Tujuan kode etik profesi antara lain :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.
Fungsi Kode Etik Profesi
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan yaitu mampu mengetahui hal yang boleh dilakukan dan yang
tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan yaitu dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja.
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi dan tidak mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi
atau perusahaan.
4. Kode etik profesi mencegah kesalahpahaman dan konflik yang dapat berguna sebagai bahan
refleksi nama baik profesi.
Prinsip Kode Etik Profesi
Prinsip Tanggung Jawab Prinsip Keadilan
Kode etik dirancang untuk memastikan pelaku Kode etik dirancang agar tidak ada
profesi bertanggung jawab terhadap tugas kecurangan dalam menjalankan profesi. Sikap
yang diberikan dan pengambilan keputusan. ini juga ditunjukkan dalam pengambilan
Sikap ini akan menghasilkan profesionalisme keputusan, sehingga bermanfaat bagi
yang tinggi dalam bekerja. kepentingan bersama.

Prinsip Otonomi Prinsip Kejujuran


Prinsip ini menekankan pada kemampuan Setiap pelaku profesi harus jujur dalam
pelaku profesi untuk berpikir dan membuat menjalankan tugasnya. Kejujuran sangat
keputusan sendiri. Dan berhak memilih untuk penting untuk menjaga reputasi dan
mengikuti atau menentang kode etik yang memperoleh kepercayaan dari banyak orang.
telah ditetapkan.
Bagian Kode Etik Profesi
Pendahuluan Tujuan dan Nilai
(Introduction) (Purpose & Values)

Bagian ini memberikan konteks dan Bagian ini menjelaskan tujuan utama
latar belakang mengenai tujuan dan dari kode etik serta nilai-nilai yang
pentingnya kode etik tersebut. dipegang tinggi oleh organisasi atau
Pendahuluan sering kali mencakup profesi yang bersangkutan. Ini
pemikiran filosofis atau nilai-nilai mungkin mencakup komitmen
dasar yang menjadi landasan kode terhadap kejujuran, integritas,
pelayanan masyarakat, atau nilai-nilai
etik tersebut.
lain yang relevan.
Bagian Kode Etik Profesi
Aturan Perilaku Penerapan, Pelaporan san Sanksi
(Implementation, Reporting &
(Rules of Conduct)
Sanctions)

Bagian ini merinci aturan atau norma- Bagian ini menjelaskan bagaimana kode
norma perilaku yang diharapkan dari etik akan diterapkan dan dilaksanakan
individu yang tunduk pada kode etik. dalam praktik sehari-hari. Mencakup
Aturan ini mencakup berbagai aspek, proses administrasi, prosedur pelaporan
seperti etika profesional, kewajiban pelanggaran, serta sanksi yang
terhadap klien atau masyarakat, diberlakukan jika aturan tidak diikuti.
perlindungan terhadap informasi sensitif, Dan mencakup mekanisme untuk
dan lain-lain. Aturan perilaku khusus ini memberikan bimbingan dan dukungan
dapat dibagi lagi ke dalam sub-bagian kepada individu yang membutuhkannya
yang merinci lebih lanjut. untuk mematuhi kode etik.
Kode Etik Profesi Teknik Listrik
Kode etik profesi teknik listrik terdapat pada UU RI No. 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan adalah landasan hukum utama yang mengatur berbagai aspek terkait
dengan penyediaan, distribusi, dan penggunaan energi listrik di Indonesia, dengan tujuan
untuk memastikan penyediaan listrik yang murah, efisien, dan merata di seluruh wilayah
negara.
Dan juga mengatur tentang usaha penunjang tenaga listrik pada ayat (1) yang
dijalankan oleh BUMN, BUMN dan lainnya yang lulus sertifikat, klasifikasi dan
kualifikasi sesuai dengan undang-undang. Serta hak dan kewajiban pemegang izin usaha
penyedia tenaga listrik untuk kepentingan umum harus mengacu pada padal 20 ayat (1).
Kode Etik Profesi Teknik Listrik
Kode etik profesi Teknik listrik juga terdapat pada IEEE seperti di bawah ini :
1. Tanggung Jawab Terhadap Keselamatan Publik: Insinyur harus menerima tanggung jawab
penuh dalam pengambilan keputusan yang memperhatikan aspek keamanan, kesehatan, dan
kesejahteraan public dan secara terbuka mengidentifikasi faktor yang membahayakan
lingkungan.
2. Menghindari Konflik Kepentingan: Insinyur harus menghindari konflik kepentingan
sebenarnya atau terprediksi, serta membuka semua informasi kepada pihak-pihak yang
terpengaruh.
3. Jujur dan Realistis: Insinyur harus bersikap jujur dan realistis dalam bekerja, terutama dalam
menjual produk atau layanan kepada pelanggan.
4. Menolak Suap: Insinyur harus menolak suap dalam segala bentuknya, demi menjaga integritas
profesi.
5. Pemahaman Teknologi dan Konsekuensinya: Insinyur harus mempertimbangkan dampak dan
solusi teknologi terhadap masyarakat dan lingkungan.
6. Mengembangkan Kompetensi dan Mengakui Keterbatasan: Insinyur harus
mengembangkan kompetensi teknis dan mengambil tanggung jawab teknis lain jika mereka
memiliki kualifikasi yang sesuai.
7. Menerima Kritik dan Memperbaiki Kesalahan: Insinyur harus menerima dan mengakui
kritik serta berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan.
8. Perlakuan Adil: Insinyur harus memperlakukan semua orang secara adil tanpa memandang
faktor-faktor seperti ras, agama, jenis kelamin, dan lain-lain.
9. Menghindari Kecelakaan dan Membantu Reputasi: Insinyur harus berusaha menghindari
kecelakaan yang dapat merugikan orang lain dan melindungi reputasi profesi.
10. Membantu Rekan Sejawat dan Rekan Kerja: Insinyur harus membantu rekan sejawat dan
rekan kerja dalam pengembangan profesional serta mendukung dalam mengikuti kode etik.
Dampak Melanggar Kode Etik
Kerugian Reputasi Kerugian Finansial
Pelanggaran kode etik dapat merusak reputasi Denda atau gugatan hukum sebagai akibat
seseorang atau organisasi di mata publik. Hal dari pelanggaran kode etik bisa sangat
ini bisa mengakibatkan kehilangan merugikan secara finansial bagi individu atau
kepercayaan dari pelanggan, mitra bisnis, organisasi.
atau pemegang saham.

Sanksi Hukum Kehilangan Peluang Bisnis


Dalam beberapa kasus, melanggar kode etik Pelanggaran kode etik dapat mengakibatkan
juga dapat mengakibatkan sanksi hukum, kehilangan kesempatan bisnis, karena orang
terutama jika pelanggaran tersebut atau organisasi lain mungkin enggan untuk
melanggar hukum atau regulasi yang bekerja sama dengan mereka.
berlaku.
Dampak Melanggar Kode Etik
Kehilangan Karier
Bagi individu, melanggar kode etik dapat
berakibat pada kehilangan pekerjaan atau
penurunan dalam karier mereka karena Ketidakstabilan Organisasi
reputasi yang rusak.
Dalam konteks organisasi, pelanggaran kode
etik dapat menciptakan ketidakstabilan
internal, mengganggu budaya kerja, dan
Gangguan Hubungan Interpersonal mengurangi kinerja keseluruhan.

Pelanggaran kode etik dapat merusak


hubungan antar kolega, mitra bisnis, atau
bahkan anggota keluarga, karena
kepercayaan dan integritas yang telah
tercoreng
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai