Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KULIAH

MANAJEMEN PROYEK (RE-702)

PERENCANAAN PEMASANGAN PLTS PADA ROOFTOP


LAB ELEKTRONIKA UNTUK PENERANGAN DAN
PENDINGIN RUANGAN

KELOMPOK 2

Hannan Adib Ryandika NIM.2315374013


Arya Made Batur Suryana NIM.2315374076
Ni Made Ari Sarasuandewi NIM.2315374082
I Gusti Putu Ferdi Mahandika NIM.2315374085

KELAS ENERGI TERBARUKAN


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK OTOMASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BALI
2023
I. Judul Proyek : Perencanaan Pemasangan PLTS pada Rooftop Lab Elektronika untuk
Penerangan dan Pendingin Ruangan
II. Deskripsi Proyek:
Pemasangan PLTS Rooftop pada Lab Elektronika jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Bali berfungsi untuk membantu suplai beban penerangan dan pendingin ruangan.
Pemasangan PLTS ini dilakukan dengan menempatkan beberapa panel surya pada atap. Panel
surya menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik berupa arus DC
kemudian dikonversi melalui inverter menjadi arus AC. Adapun komponen penting yang
digunakan dalam pemasangan PLTS adalah panel surya, inverter, serta kWh ekspor-impor.
Proyek ini berupa PLTS On Grid yang terinterkoneksi dengan jaringan listrik PLN. PLTS On
Grid adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung langsung ke jaringan
listrik umum. Ini berarti bahwa energi listrik yang dihasilkan oleh sistem PLTS dapat
dialirkan ke jaringan listrik yang ada, dan grid atau jaringan listrik utama (PLN) menyediakan
sumber energi listrik saat cuaca buruk dan malam hari. Dalam hal ini mencakup pemasangan
panel surya, perangkat kontrol dan konversi energi, serta penghubungnya ke sistem listrik
Lab Elektronika untuk memastikan pasokan listrik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pemasangan panel surya ini diharap mampu mengurangi biaya operasional Laboratorium
Elektronika dalam jangka waktu panjang. Selain manfaat finansial juga diharap mampu
memiliki dampak positif terhadap lingkungan, dengan menggunakan sumber daya alam yang
bersih dan ramah lingkungan.

Gambar 1. Lab Laboratorium untuk Proyek Pemasangan PLTS


Gambar 2. Posisi Pemasangan PLTS pada Lab Elektronika (Arah Utara)

Gambar 3. Ukuran Bangunan Lab Elektronika Menggunakan Google Earth

III. SMART Project Goals :


SMART merupakan lima langkah dalam penetapan tujuan, yang berarti Specific,
Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-Bound. Dengan menetapkan target SMART,
hal tersebut akan lebih mengarah menuju target yang ingin dicapai.
1. Spesific
Memiliki makna tujuan dari proyek tersebut harus spesifik dan jelas, dengan definisi
yang tepat tentang apa yang ingin dicapai.
a. Perencanaan apa yang akan dilakukan dan mengapa merencanakan hal tersebut?
Perencanaan Pemasangan PLTS Rooftop pada Lab Elektronika memiliki tujuan
untuk mengurangi mengurangi biaya operasional Laboratorium Elektronika dalam
jangka waktu panjang terutama pada bagian penerangan dan pendingin ruangan. Dengan
luas ruangan 567,6 m2 dengan beban total adalah 11570W berupa 31 lampu TL 18 watt,
17 lampu LED 13 watt, dan 7 AC 1540 watt. Panel surya akan dipasang pada rooftop
yang menghadap ke arah utara dengan menggunakan jenis panel surya Monocrystalline
Silicon Longi Solar LR4-60TL5G kapasitas 445Wp dan inverter SMA Sunny Boy 12.0-3
dengan sistem on-grid.

b. Bagaimana mencapai perencanaan yang sudah dibuat?


Langkah-langkah dalam memasang PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
meliputi survei dan studi kelayakan, pembuatan desain dan spesifikasi, pengadaan dan
pemasangan, komisioning, serta pemeliharaan berkala. Survei melibatkan penentuan
lokasi, orientasi rooftop, dan kebutuhan daya listrik. Desain dan spesifikasi disesuaikan
dengan faktor-faktor tersebut, sambil mengikuti anggaran. Pengadaan komponen PLTS
dilakukan, diikuti oleh pemasangan oleh tenaga profesional. Setelah pemasangan,
dilakukan komisioning untuk menguji kinerja, lalu pemeliharaan rutin untuk menjaga
optimalitas operasi PLTS.
2. Measurable
Memiliki makna tujuan dari suatu proyek harus dapat diukur, sehingga dapat
melacak kemajuan dan mengevaluasi apakah telah mencapai tujuan tersebut. Dengan
measurable ini dapat mengurangi biaya operasional dari lab tersebut sebesar sekitar
78.64% dan tentunya menjadi ramah lingkungan.
3. Achievable
Memiliki makna tujuan dari suatu proyek harus realistis dan dapat dicapai dalam
waktu dan sumber daya yang dimiliki. Memasang sistem PLTS rooftop dengan kapasitas
12kWp pada lab elektronika dalam waktu 3 bulan dengan anggaran dengan perkiraan
Rp200.000.000,00 yang sudah dialokasikan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut
mempertimbangkan faktor-faktor berikut yang membuatnya dapat dicapai:
1. Kapasitas PLTS: 12kWp, yang sesuai dengan kapasitas yang memadai untuk lab
elektronika.
2. Batas waktu: 3 bulan, yang merupakan jangka waktu yang realistis untuk instalasi
PLTS rooftop pada lab elektronika tersebut.
3. Anggaran yang sudah dialokasikan, menunjukkan bahwa sumber daya keuangan
sudah tersedia untuk proyek tersebut.
Dengan cara ini, tujuan menjadi lebih dapat dicapai karena sesuai dengan sumber daya
yang ada dan realistis dalam hal waktu dan anggaran yang diperlukan. Ini membantu
menghindari kesulitan yang tidak perlu dan memastikan proyek berjalan dengan lancar.
4. Relevant
Untuk mencapai kesuksesan dalam proyek tersebut, sangat penting untuk memiliki
tim kerja yang solid dan produktif. Tim yang solid akan dapat bekerja sama dengan
efisien, memastikan bahwa perencanaan PLTS terlaksana sesuai rencana dan anggaran,
serta meminimalkan risiko yang mungkin muncul selama proses implementasi.
Selain itu, lingkungan kerja yang kondusif di Lab Elektronika Politeknik Negeri Bali
akan memungkinkan tim untuk merancang dan melaksanakan PLTS dengan lebih baik.
Dalam lingkungan yang kondusif, inovasi dan kolaborasi akan didorong, sehingga
ide-ide baru untuk perencanaan dan pelaksanaan PLTS dapat muncul, dan karyawan akan
merasa termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka.
5. Time bound
Memiliki makna tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas untuk memberikan
fokus yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Proyek pengerjaan pemasangan
PLTS di estimasikan selama 3 bulan yang dibuat serealistis mungkin mulai dari tahap
pencarian lokasi dan desain, perizinan pemasangan PLTS ke PLN, kontrak kerja dengan
kontraktor, mulai pemasangan, komisioning, sampai dengan proyek selesai.

Kesimpulan
Dalam rangka memasang PLTS Rooftop pada Laboratorium Elektronika Politeknik Negeri
Bali, langkah-langkah perencanaan yang telah diambil memenuhi kriteria SMART. Tujuan
proyek ini secara spesifik telah ditetapkan dengan jelas, yaitu mengurangi biaya operasional
lab, terutama pada penerangan dan pendingin ruangan. Kemudian, langkah-langkah yang
perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut telah diuraikan dengan detail, meliputi survei,
desain, pengadaan, pemasangan, komisioning, dan pemeliharaan rutin.
Kriteria measurable memastikan bahwa kesuksesan proyek dapat diukur, dalam hal ini,
mengurangi biaya operasional lab sebesar 78.64%. Tujuan yang telah ditetapkan juga realistis
dan dapat dicapai dalam waktu 3 bulan, dengan anggaran yang telah dialokasikan, sehingga
proyek dapat berjalan dengan efisien dan lancar.
Keterkaitan tim yang solid dan lingkungan kerja yang kondusif menunjukkan pentingnya
kolaborasi dan inovasi dalam mencapai tujuan proyek PLTS Rooftop. Lingkungan yang
mendukung dan tim yang efisien akan memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Terakhir,
batas waktu yang jelas, yaitu estimasi 3 bulan, memberikan fokus yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan proyek ini. Dengan demikian, proyek ini memenuhi kriteria
SMART dan diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan dalam pengurangan biaya
operasional laboratorium elektronika dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih ramah.

IV. Rough Plan/Siklus Proyek

V. Detail Plan
1. Technical Design
2. Desain Development
a. Lokasi Pemasangan PLTS

PLTS akan dipasang pada Rooftop di sisi Utara Gedung Workshop Teknik
Elektronika karena memiliki kontur atap yang cocok untuk panel surya, sedangkan
pada Laboratorium Elektronika memiliki kontur atap yang kurang cocok untuk
dipasang panel surya.

b. Beban yang akan di Supply

Pada tabel di atas ditunjukkan bahwa, Gedung Laboratorium Elektronika


memiliki total beban untuk penerangan dan pendingin ruangan sebesar 78936 Wh.
c. Desain Pemasangan

Panel surya yang akan digunakan bertipe Monocrystalline 380W


berjumlahkan 24 panel 2 String yang akan di pasang di Rooftop Gedung Workshop
Teknik Elektronika menghadap ke sisi utara.

3. Spesifikasi
a. Spesifikasi Panel Surya
Panel Surya yang akan dipasang pada Lab Elektronika memiliki spesifikasi seperti
di bawah ini.

Materials : Monocrystalline
Maximum Power (Pmax/W) : 380W
Open Circuit Voltage (Voc/V) : 41,3V
Short Circuit Current (Isc/A) : 11,67 A
Voltage at Maximum Power (Vmp/V) : 34,7 V
Current at Maximum Power (Imp/A) : 10,96 A
Module Efficiency (%) : 20,9%
Operational Temperature : -40° ~ +85°C
Dimension : 1755 x 1038 x 30 mm

b. Spesifikasi Inverter
Spesifikasi inverter yang digunakan pada sistem PLTS on-grid di lab elektronika
adalah sebagai berikut:
Input (PV-DC)
Max. PV generator power : 18000 Wp
Max. input voltage : 1000 V
MPP voltage range : 206 V bis 800 V
Rated input voltage : 570 V
Min. input voltage / initial input voltage : 150 V / 188 V
Max. input current per MPP tracker : 24 A
Max. short-circuit current per MPP tracker : 35 A
Output (AC)
Rated power (at 230 V, 50 Hz) : 12000 W
Max. apparent power : 12000 VA
Nominal AC voltage : 3/N/PE; 220 V / 380 V
Voltage range : 176 V bis 275 V
Grid frequency / range : 50 Hz / 44 Hz bis 56 Hz
Rated grid frequency / rated grid voltage : 50 Hz / 230 V
Rated output current : 3 x 17,4 A
Max. output current : 3 x 36,6 A
Max. efficiency / European efficiency : 98,3 % / 97,7 %

c. Spesifikasi Kabel
Spesifikasi kabel yang akan digunakan pada sistem PLTS on-grid di lab elektronika
adalah sebagai berikut:
Kabel : NYM
Luas Penampang : 3x2,5 mm2
DC Resistance at 20°C : 4.61 Ω/km
AC Resistance at 70°C : 5.516 Ω/km
Insulation Resistance at 70°C : 0.0077 M.Ω.km
Inductance : 0.297 mH/km
Current-Carrying Capacity at 30°C in air : 34 A
4. Bill of Quantity (BoQ)

5. Rencana Kerja Syarat


BIOGRAPHICS TEAM PROJECT

Hannan, Madiun 09 Oktober 2001. Jenjang Pendidikan sebelumnya D33


Teknik Komputer Kontrol, Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Madiun,
Madiun, Indonesia, 2023

Hannan Adib Ryandika, saat ini merupakan mahasiswa dengan NIM.


2315374013, Kelas Energi Terbarukan, Program Studi D4 Teknik
Otomasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali, Jimbaran,
Indonesia

Posisi / tugas dalam Tim Proyek : Ketua Tim Proyek


Arya, Badung 28 Juli 2002. Jenjang Pendidikan sebelumnya D3
Manajemen Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali,
Jimbaran, Indonesia, 2023

Arya Made Batur Suryana, saat ini merupakan mahasiswa dengan NIM.
2315374076, Kelas Energi Terbarukan, Program Studi D4 Teknik
Otomasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali, Jimbaran,
Indonesia

Posisi / tugas dalam Tim Proyek : Anggota Tim Proyek


Sarasuandewi, Tabanan 09 Februari 2002. Jenjang Pendidikan
sebelumnya D3 Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Negeri Bali, Jimbaran, Indonesia, 2023

Ni Made Ari Sarasuandewi, saat ini merupakan mahasiswa dengan NIM.


2315374082, Kelas Energi Terbarukan, Program Studi D4 Teknik
Otomasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali, Jimbaran,
Indonesia

Posisi / tugas dalam Tim Proyek : Anggota Tim Proyek


Ferdi Mahandika, Tinga-Tinga 08 Februari 2002. Jenjang Pendidikan
sebelumnya D3 Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Negeri Bali, Jimbaran, Indonesia, 2023

I Gusti Putu Ferdi Mahandika, saat ini merupakan mahasiswa dengan


NIM. 2315374085, Kelas Energi Terbarukan, Program Studi D4 Teknik
Otomasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali, Jimbaran,
Indonesia

Posisi / tugas dalam Tim Proyek : Anggota Tim Proyek

Anda mungkin juga menyukai