Disusun oleh :
1741150021
Di susun oleh :
BAB V KESIMPULAN
5.1..................................................................................................................................Kesimpulan……
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Instalasi Listrik
instalsi litrik adalah perlatan rangkaian listrik yang dirangkai sedemikian
rupa yang menghubungkan komponen satu dengan yang lainnya dalam ruang
tertentu untuk tujuan tertentu dan sesuai dengan standar-standar yang telah
ditetapkan dan disepakati baik secara internasioanal maupun secra nasional.
Artinya, dalam pemasangan komponen atau peralatan instalasi listrik harus ditata
sedemikian rupa, sehingga dapat terlihat rapih dan indah serta tidak menyalahi
peraturan yang berlaku.
5. Keamanan
Artinya, harus mempertimbangkan faktor keamanan dari suatu instalasi listrik,
baik keamanan terhadap manusia, bangunan atau harta benda, makhluk hidup lain
dan peralatan itu sendiri.
6. Ekonomis
Artinya, biaya yang dikeluarkan dalam pemasangan instalasi listrik harus
diperhitungkan dengan teliti dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu
sehingga biaya yang dikeluarkan dapat sehemat mungkin tanpa harus
mengesampingkan hal-hal diatas.
2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya
listrik serta tindakan keselamatan kerja. Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan
listrik diantaranya :
3. Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi
dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut.
6
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5 Peralatan-peralatan Untuk Instalasi Penerangan
Dalam pengerjaan proyek instalasi diperlukan alat-alat yang nantinya
digunakan untuk mempermudah pengerjaan. Alat – alat yang dibutuhkan telah
disediakan oleh Bengkel dan diletakkan pada drawer tiap mahasiswa. Adapun
beberapa alat yang kurang layak digunakan, seperti pisau yang kurang tajam dan
test pen yang lampu indikatornya tidak menyala. Berikut adalah gamabar
peralatan yang ada pada drawer serta penjelasan beberapa alat yang akan
digunakan.
a. Test Pen
berbentuk obeng yang mempunyai mata minus (-) berukuran kecil pada
bagian ujungnya. Tespen juga memiliki jepitan seperti pulpen sebelumnya
dan di dalamnya terdapat led yang mampu menyala sebagai indikator
tegangan listrik.Pada job sheet ini, penggunaan Test Pen paling banyak
digunakan pada saat KWh meter telah terpasang ke terminal sumber
menggunakan kabel twisted, yang berfungsi sebagai mengetahui apakah
rangkaian telah tersambung sempurnya.
b. Obeng
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan
atau mengendorkan baut.Ada beberapa model obeng yang digunakan di
seluruh dunia. Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah yang populer
disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering disebut
obeng minus (-).
Pada job ini Obeng juga memegang peranan besar, terutama dalam
pemasangan kabel dengan komponen yang digunakan pada instalasi
penerangan atau pun pada panel. Jenis obeng yang dipilih disesuaikan
dengan baut yang akan dilepas atau dipasang.
c. Meteran
Satuan yang digunakan dalam meteran adalah mm atau cm, feet tau
inch.Pita ukur atau meteran tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30
meter sampai 50 meter.Pita ukur biasanya dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm.
d. Tang
Tang Kombinasi (Multi Purpose Plier)Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk
menjepit kawat atau kabel. Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk
mengunci mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel. Kelemahannya,
jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.
10
e. Tangga
f. Kunci Pas
Kunci pas berfungsi untuk mengencangkan dan melepas baut dan mur
yang tidak terlalu kuat momen pengencangannya atau kepala baut dan mur yang
telah dilonggarkan. Pada job sheet kali ini, kunci pas digunakan untuk
mengencangkan/melonggarkan pada saat pemasangan kabel twisted ke terminal
menggunakan connector.
g. Heater
Pada job kali ini diperlukan pipa sebagai media peletakan kabel. Di Politeknik
diajarkan sejak dini untuk memakai segala macam perlengkapan seadanya jika
bahan yang digunakan tidak tersedia dan asalkan dapat menggantikan fungsi yang
sama.
12
Pada job ini bengkel tidak memberikan bahan berupa pipa siku sehingga
mahasiswa dituntut kreatif untuk membengkokkan pipa sendiri menggunakan alat
bernama heater, seperti gambar diatas.
Langkah untuk membengkokkan pipa adalah :
1. Ukur panjang pipa disalah satu sisi yang akan dibengkokkan,
jangan terlebih dahulu memotong pipa, biarkan salah satu sisi
yang panjang
2. Tandai daerah yang akan dibengkokkkan dengan menggunakan
drawing pen
3. Sipkan kabel NYM inti 3 sepanjang 60 cm sebagai media
pembengkok
4. Panaskan bagian pipa yang sudah ditandai dengan heater,
setelah pipa melunak masukkan kabel NYM
5. Tarik sesegera mungkin sambil dilengkungkan sampai
membentuk sudut siku (90 derajat)
6. Ketika pipa sudah melengkung segera tarik keluar kabel NYM
7. Pijat-pijat permukaan pipa jika terjadi lengkungan kecil selagi
pipa masih panas
a. Multimeter
Merupakan alat ukur yang dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan
baik dalam tegangan AC maupun DC. Cara penguprasiannya hanya dapat
mengukur satu parameter namun ketika ingin mengukur parameter lain kita dapat
memindahkan selektornya ke parameter yang kita inginkan. Gambar multimeter
sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah:
13
Multimeter lebih dipilih penggunaannya karena dinilai lebih praktis, dalam satu
alat dapat mengukur 3 parameter yaitu untuk mengukur arus,hambatan dan
tegangan.
b. KWh Meter
Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.
Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan
arus, piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan
aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah
perputaran piringan aluminium.
Model Fisik KWh Meter
mengalir sesuai dengan perubahan arus terhadap waktu. Hal ini menimbulkan
adanya medan di permukaan kawat tembaga pada koil kumparan arus. Kumparan
tegangan membantu mengarahkan medan magnet agar menerpa permukaan
alumunium sehingga terjadi suatu gesekan antara piringan alumunium dengan
medan magnet disekelilingnya.
Dengan demikian maka piringan tersebut mulai berputar dan kecepatan putarnya
dipengaruhi oleh besar kecilnya arus listrik yang melalui kumparan arus. Gambar
b merupakan koneksi KWH Meter dimana ada empat buah terminal yang terdiri
dari dua buah terminal masukan dari jala – jala listrik PLN dan dua terminal
lainnya merupkan terminal keluaran yang akan menyuplai tenaga listrikke
rumah.Dua terminal masukan dihubungkan ke kumparan tegangan secara parallel
dan antara terminal masukan dan keluaran dihubungkan ke kumparan arus.
2.6
2.7
Peran pipa dalam instalasi penerangan on plaster ini adalah sebagai tempat
kabel yang menghubungkan antara satu komponen instalasi ke komponen
lain. Pipa ini juga dapat berfungsi sebagai perlindungan dari lingkungan
serta untuk menjaga keindahan dan kerapian. Pada job ini mahasiswa
membutuhkan 4 meter pipa atau sama dengan 1 lonjor pipa PVC dengan
diameter 5/8 inchi.
Kegunaan klem pvc 5/8 ini pada instalasi on plaster adalah sebagai penguat dan
penetap posisi pipa agar tidak bergeser. Alasan dipakainya klem ini juga dapat
dikatakan agar penataan pipa terlihat rapi. Dalam job ini klem pvc yang digunakan
sebanyak 12 buah.
Klem ini berfungsi hanya untuk merapikan kabel NYM yang sulit dipengkokkan
dengan tang, agar tata letak kabel NYM ini indah klem ini digunakan. Klem ini
berbeda dengan klem untuk pipa PVC yang pemasangannya direkatkan
menggunakan baut, klem ini dipasang dan direkatkan menggunakan paku. Pada
job ini klem NYM 10mm dibutuhkan sebanyak 3 buah.
e. Saklar Seri
Gb. 2.7.5
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor
yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan
penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh
LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor
yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu
merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berubah-ubah menurut
banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya.Pada job ini saklar cahaya yang
dibutuhkan sebanyak 1 buah.
g. Push Button
18
Fitting lampu ini berfungsi sebagai tempat untuk menaruh lampu. Lampu
yang dapat dimasukkan dalm fitting ini adalah jenis lampu ulir baik LHE ataupun
lampu pijar. Pada job ini diperlukan fitting local sebanyak 3 buah yang masing-
masing ditempatkan pada roset kayu.
i. Roset Kayu
19
Roset kayu ini berfungsi sebagai tempat dudukan fitting lampu lokal. Roset ini
berhubungan langsung dengan papan untuk instalasi sehingga paku sekrup yang
digunakan juga sangat tebal. Pada job ini diperlukan roset kayu sebanyak 3 buah
j. Fitting Tender
Fitting lampu ini berfungsi sebagai tempat lampu seperti fitting pada
umumnya, hanya bahannya saja yang berbeda. Pada job ini diperlukan fitting
tender sebanyak 1 buah.
k. Kotak Kontak 1 Fasa
Kotak kontak berfungsi sebagai penyalur tegangan untuk alat listrik. Disini
menggunakan kotak kontak 1 fasa karena netral dan ground digabung menjadi 1.
Pada job ini diperlukan kotak kontak sebanyak 1 buah.
20
Box panel yang digunakan pada job ini berfungsi sebagai tempat
pengaman serta line up terminal yang menghubungkan kabel sumber dengan
kabel beban. Box panel yang digunakan berukuran kecil dengan ukuran panjang
kali lebar sebesar 40 x 30 cm. pada job ini diperlukan box panel sebanyak 1 buah.
Saklar impuls adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja
magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls bekerja.Lamanya
mengoperasikan dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar
ini mempunyai dua posisi kontak, “off” pada impuls kedua dan kontak “on” pada
posisi pertama.
Dalam mengendalikan (on dan off) suatu lampu menggunakan push button
sebagai control Bantu, dipakai suatu saklar impuls yang bekerja oleh adanya
impuls (sinyal) yang diberikan dari push button. Pada job ini mahasiswa diberikan
1 buah saklar impuls.
o. Busbar CU
Busbar Tembaga pada job ini berada di dalam panel, fungsinya sebagai
media penyaluran kabel fasa dan ground dari sumber menuju beban. Busbar
22
tembaga ada yang pemasangannya menggunakan mata itik serta ada juga yang
hanya dimasukkan ke dalam lubang masukan.
p. Profil “G”
q. Profil “V”
Secara umum sama seperti profil line up terminal hanya profil ini
difungsikan untuk peletakan fuse dan saklar impuls. Pada job hanya dibutuhkan 1
buah profil dengan ukuran 5x 28 cm.
r. Line Up Terminal
fuse dan untuk kabel netral dan ground masuk ke busbar. Dari busbar dan fuse
sebelum ke beban kabel harus melewati line up terminal terlebih dahulu. Saat
memasukkan kabel pada line up terminal harus dicek terlebih dahulu, apakah
sedah benar-benar tertancap dan tidak bisa lepas, karena jika kabel ini belum rekat
masuk ke line up terminal ini dipastikan elektronnya tidak akan mengalir.
Pada praktek ini line up terminal yang dibutuhkan sebanyak 3 buah untuk
kabel dari sumber dan 13 buah untuk kabel keluaran menuju beban.
s. OAK
t. Terminal Blok
u. KWh Meter
24
KWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara
langsung hasil kali tegangan, arus faktor kerja, kali waktu yang tertentu (UI cos𝜑)
yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan
bekerjanya induksi magnetis oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh arus
melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi
magnetis ini berpotongan dengan induksi magnetis yang dibangkitkan oleh arus
melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama.
Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis
kedua medan magnet tersebut diatas bergeser fasa sebersar 90 derajat satu
terhadap lainnya (azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi
kumparan tegangan dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap
inductance murni.
rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual,
sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal,
pada instalasi penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain
sebagainya.
Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih
tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan
melengkung sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada
MCB biasanya juga terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi
grounding (ground fault) atau hubung singkat (short circuit).
w. Kabel NYM
y. Lasdop
z. Benang Instalasi
dipilin (sambungan ekor babi). Penggunaan benang instalasi saat ini suda tidak
popular lagi karena sudah digantikan dengan isolasi pita yang lebih praktis.
Benang instalasi terbuat daru serat ataupun wol. Pemasangan benang instalasi
harus hati – hati karina dapat berakibat patal. Kabel instalasi dipasang dengan cara
membelitkan benang ke kabel yang suda dipilin terlebih dahulu. Pada job ini
dibutuhkan benang isolasi sebanyak 3 helai dengan panjang 15cm.
aa. Connector
bb. Sekrup
Merupakan alat yang dipakai untuk menancapkan berbagai perlengkapan
instalasi ke papan job. Jenisnya yang beraneka ragam dirancang ungtuk tujuan
masing-masing. Didisain dengan ukuran yang berbeda-beda agar peralatan yang
ingin dipasang melekat dengan rapat ke papan job.
28
Lampu Pijar pada job ini, digunakan sebagai indicator apakah instalasi on
plaster yang telah kita rancang apakah sudah benar maupun sudah benar
penempatan antara fasa dengan netralnya.
BAB III
PERENCANAAN PRAKTIKUM
3
30
3.1
3.2
3.3 Diagram Kerja
Diagram kerja adalah suatu gambar rangkaian dari fungsi kerja suatu
sistem secara menyeluruh sederhana dan mudah dimengerti serta digambarkan
berdasarkan simbol-simbol instalasi listrik.
Diagram jaringan kerja mempunyai dua peranan, yaitu perencanaan
proyek dan evaluasi secara grafik dari kegiatan-kegiatan suatu proyek. Oleh
sebab itu diagram jaringan kerja harus mampu memberi gambaran tentang:
1. Hubungan antar komponen kegiatan
2. Arus operasi mulai dari awal sampai berakhirnya suatu proyek.
BAB IV
PROSES PENGERJAAN
4
4.1 Prosedur dan Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan proses pengerjaan “Instalasi Listrik On Plaster”,
sebaiknya menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker untuk
menghindari masuknya debu kapur ke dalam tubuh
2. Mepersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengerjaan
instalasi. Seperti :
Papan kayu dengan ukuran 122cm x 122cm
Kapur tulis untuk membuat sketsa
Penggaris besi panjang (100 cm) untuk mempermudah pengerjaan
sketsa
34
Gb 4.1.1
7. Setelah proses pemipaan, selanjutnya menge-klem pipa-pipa tersebut
dengan klem pipa PVC 5/8 yang berguna untuk, pada saat pengawatan di
dalam pipa, pipa tidak lepas Karena tarikan dari kabel-kabel yang
dimasukkan kedalam pipa tersebut.
35
11. Setelah pemasangan box panel, kita mengeluarkan isi dari box panel
tersebut yang berisi profil G, profil V serta Busbar CU
36
14. Melakukan cek tanpa beban ( cek kontinuitas instalasi) apakah instalasi
yang dipasang sudah sesuai/ memenuhi syarat dalam artian tidak ada
masalah baik pengawatan di dalam pipa maupun pengawatan di dalam
panel. Untuk mengeceknya menggunakan multimeter (ohm meter).
(Lampiran table kontinuitas akan dilampirkan pada halaman berikutnya)
15. Setelah melalui proses pengecekan tanpa beban hasil akhir dari proses ini
adalah seperti gambar berikut
39
BAB V
PENUTUP
42
KESIMPULAN
5
5.1 Kesimpulan
1. Sebelum memasang sebuah instalasi yang perlu dilakukan adalah
membuat diagram kerja instalasi yang akan dikerjakan. Memahami
gambar diagram serta menentukan kebutuhan bahan dan memperhatikan
keselamatan kerja.
2. Cara membuat pipa siku bila tidak disediakan L bow adalah dengan cara
memanaskan Pipa yang akan dibengkokkan yang tentu sebelumnya telah
ditandai. Setelah pipa melunak segera masukkan kabel NYM sebagai
media pembantu untuk membengkongkan pipa. Tarik sambil tekuk
permukaan pipa sesuai standart, yaitu 90 derajat.
3. Cara mengetauhi apakah pemasangan sambungan kita sudah tepat atau
belum adalah dengan menyambungkan kedua ujung dengan voltmeter.
Jika kedua ujung sudah berhubungan akan timbul beda potensial sehingga
jarum penunjuk akan menyimpang.
4. APP merupakan singkatan dari Alat Pengukur dan Pembatas. Karena pada
alat ini bukan hanya terdiri dari kWh meter yang berfungsi sebagai alat
pengukur daya nyata. Namun juga terdapat komponen MCB yang
merupakan alat pembatas arus lebih