Disusun Oleh:
Agung Vallery Salubongga
NIM. 1841230028
Dosen Pembimbing:
Ir. Moh. Nasir Hariyanto, M.T.
NIP. 19590213 198603 1 001
Oleh:
Agung Vallery Salubongga
NIM. 1841230028
Disetujui oleh:
1. Ir. Moh. Nasir Hariyanto, M.T
NIP. 19590213 198603 1 001 ___________________ (Pembimbing)
2.
___________________ (Penguji 1)
3.
___________________ (Penguji 2)
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penyusun haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia kesehatan, kesempatan, dan semangat yang tinggi sehingga
proposal skripsi berjudul “Pengaruh Temperatur Injeksi dan Holding Time Terhadap
Cacat Bubble Injection Molding Polietilena Tereftalat” ini dapat disusun dan tepat
waktu.
Dengan selesainya Proposal Skripsi ini, penyusun sampaikan terimakasih kepada:
1. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri
Malang;
2. Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang dan Dosen Pembimbing Skripsi;
3. Dr. Drs. Moh. Hartono, M.T., selaku Ketua Program Studi D-IV Teknik
Mesin Produksi dan Perawatan, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri
Malang;
4. Dosen, Tenaga Kependidikan dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin,
khususnya Program Studi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, yang
memberikan dukungan atas terselesaikannya Proposal Skripsi;
5. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Proposal Skripsi.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 9
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
RINGKASAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh parameter temperatur injeksi terhadap cacat bubble?
2. Bagaimana pengaruh parameter holding time terhadap cacat bubble?
3. Bagaimana menentukan parameter yang tepat agar tidak terjadi cacat bubble?
2
1.5. Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi masyarakat luas
dan dalam dunia pendidikan, manfaat baiknya antara lain, yaitu:
1. Menjadi pengetahuan lebih jauh tentang mesin cetak plastik dengan sistem
injeksi dan pemahaman terhadap cacat bubble dari produk plastik.
2. Menjadi metode pengaturan variabel untuk mencapai atau memperoleh
produk terbaik dalam pencetakan produk plastik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2. Plastik
Plastik merupakan bahan yang andilnya besar di kehidupan sehari – hari yang
biasanya digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena sifat yang kuat,
ringan dan praktis. Oleh sebab itu penggunaan bahan plastik lebih banyak
dibandingkan bahan logam yang massanya lebih berat dan mudah terkena korosi.
Plastik juga dapat diperkuat secara komposit dengan mencampur material lain
(Widiastuti, 2019).
Plastik digolongkan menjadi 2 (dua) jenis, antara lain: thermoplastics,
thermosetting. Termoplastik (thermoplastics) merupakan plastik yang akan lunak saat
dipanaskan dan mengeras pada saat didinginkan, contoh plastik jenis termoplastik
antara lain: poliethilin, PVC (polyvinyl chlorida), polipropilin, dan polistiren.
Sedangkan plastik thermosetting merupakan plastik yang tidak dapat didaur ulang
dan tidak dapat lunak dengan pemanasan, contoh plastik jenis termoset antara lain:
melamine resin, bakelit, phenol formaldehyde dan urea formaldehyde (Adyaksa,
2021).
5
2.4. Injection Molding
Injection Molding adalah metode yang paling sering digunakan dalam
pembentukan plastik. Pembentukan plastik pada injection molding dengan cara
melelehkan material plastik lalu diinjeksikan ke cetakan (mold). Keunggulan dari
injection molding, salah satunya mampu membuat produk berbahan dasar plastik
dengan bentuk yang rumit juga kepresisian yang tinggi (Purnomo, 2017).
Dalam konstruksi injection molding terdapat bagian utama mesin injeksi yang
terbagi menjadi tiga unit, yaitu Clamping Unit, Injection Unit, dan Molding Unit.
Ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
1. Clamping Unit
Clamping Unit adalah komponen dari mesin cetak plastik sistem injeksi yang
berfungsi menjadi pencekam molding yang gunanya mengatur mold pada saat
membuka dan menutup saat proses injection molding sedang berlangsung, lalu
clamping unit juga berfungsi untuk mengatur gerakan ejektor. Ejektor adalah
bagian dari clamping unit yang berfungsi untuk melepaskan produk yang telah
6
tercetak pada molding unit (Adyaksa, 2021). Clamping unit mempunyai dua jenis
yang biasa digunakan, yaitu toggle clamp dan hydraulic clamp.
2. Injection Unit
Injection Unit ini mempunyai fungsi yaitu melelehkan material lalu
menginjeksikannya ke dalam cetakan (mold). Disinilah bagian pengolahan
material plastik, pertama material dimasukkan melalui hopper lalu material
menuju barrel yang berfungsi sebagai tempat untuk melelehkan material
tersebut. Terdapat dua jenis bagian injeksi (injection unit), yaitu ram injection
dan reciprocating screw. Dari dua jenis bagian injeksi ini yang sering digunakan
pada mesin adalah reciprocating screw, karena pengadukan lebih baik, dimana
pelelehan material yang lebih seragam, dan pencampuran (blending) lebih baik
(Yakub, 2011).
3. Molding Unit
Molding unit merupakan bagian akhir dari proses injection molding, bagian ini
mempunyai fungsi yang mencetak sebuah produk dari lelehan plastik. Terdapat
dua bagian utama pada molding unit, yaitu bagian cavity dan core. Bagian cavity
merupakan bagian cetakan yang berhubungan langsung dengan nozzle pada
mesin, sedangkan bagian core adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan
ejector (Adyaksa, 2021).
7
2.6. Bubble atau Void
Cacat bubble adalah kumpulan – kumpulan atau gelembung udara yang
terperangkap dalam produk. Cacat bubble biasa terjadi pada proses injeksi material ke
cavity. Udara terjebak dicavity yang belum sempat keluar melalui airvent menjadi
salah satu penyebab terjadinya cacat bubble (Kelik, 2015).
Temperatur Injeksi
Injection Molding Cacat Bubble
Waktu Tahan
Waktu Injeksi
Kecepatan Injeksi
Tekanan Injeksi
Material
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Ya
Pengambilan Data Analisis Data
Selesai Kesimpulan
9
3.3. Waktu dan Tempat Penelitian
10
3. Variabel Terkontrol
Variabel terkontrol adalah variabel yang sama untuk spesimen. Variabel
kontrol yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
a. Tekanan injeksi.
b. Kecepatan injeksi.
c. Waktu injeksi.
d. Material Biji Plastik PET.
11
Tabel 3.4 Tahap Pengambilan Data 3
Pengulangan
Temperatur Injeksi Holding Time
1 2 3 4 5
1 X1 X2 X3 X4 X5
1 2 X6 X7 X8 X9 X10
3 X11 X12 X13 X14 X15
1 X16 X17 X18 X19 X20
2 2 X21 X22 X23 X24 X25
3 X26 X27 X28 X29 X30
1 X31 X32 X33 X34 X35
3 2 X36 X37 X38 X39 X40
3 X41 X42 X43 X44 X45
12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14