Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena dengan rahmat
dan karunianya saya dapat menyelesaikan pekerjaan “ INSTALASI PENERANGAN RUMAH
TINGGAL DAN PEMBUATAN LAPORAN ” dari hasil kerja saya selama kurang lebih 4
minggu yang berjudul “ PROYEK TUAN SUDOMO “.
Laporan ini berisi tentang segala apa-apa yang berkaitan dengan praktek yang telah
dilakukan, macam-macam alat dan kegunaannya masing-masing,serta manfaat dari praktek itu
sendiri.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak dalam hal ini
instruktur dan rekan lainnya, maka dalam praktek maupun pembuatan laporan ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak terkait,khususnya kepada dosen pembinmbing (instruktur).
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kesalahan, baik dari
isi, penyusunan maupun penulisannya, oleh karena itu, penulis menyampaikan maaf dan
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan pembuatan laporan ke
depannya.
Syafira Saharani
Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
Page 2
menerangkan semua sistem pengaturan instalasi penerangan yang dioperasikan dari
berbagai jenis saklar secara manual dan otomatis. Dengan memberikan suatu latihan
perencanaan gambar diagram lokasi praktek dari pemakaian peralatan dan
perhitungannya serta melengkapi diagram kerja rangkaian, diharapkan mahasiswa akan
berhasil dalam praktek bengkel listrik ini. Pelajaran ini boleh dikatakan sudah
seluruhnya sebelumnya diketahui mahasiswa, sehingga dengan sedikit instruksi dan
pengarahan maka mahasiswa akan mampu melaksanakannya. Seluruh latihan ini
dituangkan dalam modifikasi latihan rancangan listrik dengan judul “Proyek Sudomo”.
Proyek sudomo ialah rancangan instalasi penerangan dirumah tuan Sudomo. Tuan
Sudomo memesan pada konsultan untuk merancang instalasi penerangan dirumah
tinggalnya. Dalam hal penggambaran rancangan instalasi penerangan ini mahasiswa
diumpamakan sebagai konsultan. Pada semester III ini seluruh gambar rancangan
penerangan ini dipraktekkan dalam bentuk simulasi.
Mengingat lokasi penerangan rumah tuan Sudomo yang begitu besar dan
memiliki taman yang luas maka kerja praktek bukan dilakukan di tempat yang
sebenarnya. Melainkan dikerjakan pada papan berukuran 120 x 100 cm sebagai
simulasinya. Semua peralatan listrik yang dipasang disesuaikan seluruhnya dengan
deskripsi data.
Didalam pemasangan instalasi listrik banyak hal yang harus dikerjakan dengan
mengingat enam prinsip dasar instalasi listrik, antara lain :
Keamanan.
Keandalan.
Kemudahan tercapai.
Ketersediaan (cadangan).
Ekonomis dan,
Pengaruh lingkungan.
Page 3
Jadi pemasangan instalasi listrik harus direncanakan dari awal pekerjaan hingga
selesainya. Untuk lebih jelasnya diharapkan mahasiswa membaca PUIL 2000, disana
dijelaskan bagaimana cara menginstalasi yang baik. Didalam praktek ini teori teknik
bengkel dilaksanakan sepenuhnya sebagaimana mestinya, diantaranya : membengkokan
pipa, memasang pipa, penarikan kabel, penempatan peralatan, penyambungan kabel dan
mencari kesalahan ( trouble shooting ) telah menjadi sasaran utama.
Dari praktek ini saya mencoba menyusun laporan yang memaparkan teknik
penerangan secara umum. Pengoperasian Manual dan Otomatis adalah sebagian dari
sistem yang dipakai dalam rangkaian listrik. Sebagaimana dari itu telah menjadi bahan
dalam laporan ini. Semoga praktek listrik ini dapat dipakai setelah selesai pendidikan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
1. Dapat membuat rangkaian instalasi listrik untuk praktek bengkel semester III.
2. Dapat mengenal dan memasang peralatan-peralatan listrik sebagaimana fungsinya.
3. Dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari peralatan listrik yang digunakan.
Page 4
4. Dapat mengatasi kesalahan yang terjadi baik pada peralatan maupun rangkaian.
5. Dapat menormalkan kerja rangkaian dari kesalahan yang terjadi.
6. Terampil dalam memasang komponen yang digunakan
7. Dapat membedakan rangkaian otomatis dan manual
8. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja peralatan dan komponen yang digunakan
9. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian tiap-tiap grup
10.Mahasiswa mampu membaca dan memahami gambar dengan mudah
11. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian sesuai dengan gambar
12. Terampil dalam mengawati rangkaian.
Page 5
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pemanas (heater) digunakan untuk memanaskan pipa PVC agar pipa PVC dapat
dengan mudah dibengkokkan tanpa merusak bentuk dari pipa yang digunakan.
2. 1. 4. ALAT UKUR.
1. Rol besi digunakan sebagai alat bantu dalam pembuatan garis pada papan kerja.
2. Level water pass digunakan dalam menentukan posisi horizontal dan vertical.
Page 6
3. Multi tester digunakan sebagai alat Bantu dalam pemasangan / penyambung
terminal. Untuk memastikan Apakah penyambungan yang dipasang sudah
terhubung atau belum .
Cara kerja dari gambar diagram pengawatan diatas adalah sebagai berikut :
Lampu A1 akan menyala jika saklar seri C1 ditekan, Lampu A2 akan menyala jika saklar
C2 ditekan. Jadi kesimpulannya lampu dioperasikan sendiri-sendiri dan tidak saling
mempengaruhi ON-OFF kedua lampu tersebut.
2.2.2. SAKLAR TUKAR
Adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu
dari tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk
meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian. Rangkaian instalasi
penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah
penginapan maupun di lorong-lorong yang panjang. Sehingga saklar tukar ini dikenal juga
sebagai saklar hotel maupun saklar lorong. Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi
waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini sangat praktis. Sakelar tukar menpuyai tiga
Page 7
buah terminal, dimana satu buah terminal masukan sumber dan dua buah terminal lagi
dihubungkan dengan sakelar tukar kedua dihubungkan kebeban lampu. Dalam keadaan normal
sakelar tukar terhubung pada salah satu terminalnya. Simbol dari sakelar tukar diperlihatkan
pada gambar dibawah ini
Tombol tekan merupakan jenis saklar tunggal tetapi prinsip kerjanya hanya
bekerja sesaat tidak mengunci seperti saklar tanggal atau saklar lain.
Page 8
Maka sebagian besar tegangan sumber 220 Volt didrop oleh lampu tanda,
akibatnya lampu tanda menyala.Dan pada saklar posisi ON maka lampu tanda akan
mati,dikarenakan hubungan paralel langsung dengan saklar terseridengan tegangan 220
Volt dengan menghubungkan ke beban lampu sehingga lampu tanda disini tidak
berfungsi dikarenakan tegangan mengalir melalui saklar ke beban (lampu tanda menjadi
terhubung singkat)
stop kontak adalah instalasi listrik yang berfungsi sebagai penghubung antara
instalasi listrik dan peralatan listrik
Page 9
Dari simbol diagram diatas terlihat pada saklar impuls hanya mempunyai satu
anak kontak saja, sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsinya sama dengan saklar
tunggal hanya prinsip kerjanya saja yang berbeda.
2.2.8 STAIRCASE
Staircase adalah saklar waktu yang cara kerjanya sama seperti timer, dimana ia
bekerja berdasarkan waktu yang ditentukan. Staircase salah satu saklar yang bekerja
secara magnetis yang akan memutuskan rangkaian secara otomatis sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Staircase tiga kawat tidak menambah waktu apabila dalam operasinya tombol
tekan ditekan sebanyak mungkin, sebelum habis waktu operasi semula. Sedangkan untuk
staircase 4 kawat akanmenambah waktu walaupun saklar masih dalam beroperasi dengan
cara menekan tombol tekan berulang kali maka sisa waktu yang masih ada bertambah
dengan setting waktu yang telah ditentukan.
Page 10
2.2.9. LDR (Light Depended Resistor)
LDR atau sensor cahaya adalah saklar yang bekerja berdasarkan cahaya yang
diterima, di dalam sensor cahaya telah dipasang suatu alat yang berfungsi untuk
Kontruksi LDR
mengontrol cahaya yang masuk jika mencapai cahaya yang telah ditentukan maka
dalam sensor cahaya akan terjadi reaksi elektronis yang dapat menghubungkan suatu
tegangan yang terlebih dahulu telah dirakitsesuai dengan terminal-terminalnya.
Cara kerjanya adalah Jika LDR menerima cahaya maka LDR akan berfungsi
sebagai saklar, yaitu memutuskan arus yang mengalir kebeban. Begitu juga sebaliknya
apabila LDR tidak menerima cahaya maka LDR akan mengalirkan arus kebeban.
Page 11
2.2.11 RELAY OMRON MK2P
Dari beberapa kontaktor kita dapat membuat beberapa rangkaian kontrol yang
dapat mengoperasikan dengan berbagai sistem antara lain pengoperasian dengan
pengunci. Cara kerja dari kontaktor yaitu apabila mekanis (koil) dialiri arus listrik maka
dalam koil akan timbul medan magnet dan akan menarik anak kontak NO dan NC
sehingga merubah anak kontak dari posisi semula. Jadi relay hanya akan bekerja jika
teraliri arus listrik.
2.2.12. MCB
Page 12
nominal 2A, dengan perhitungan tegangan di Indonesia adalah (standar rata-rata) 220
Volt jika kita ingindaya yang terpasang dirumah kita 450VA yang perlu kita lakukan
hanyalah membagi 450 dengan 220, hasilnya akan 2,04 sehingga kita membutuhkan
MCB dengan nominal 2 Ampere. Berikut ini beberapa satuan - satuan listrik yang
digunakan adalah:
Sakelar pilih biasanya juga disebut dengan sakelar selector. Sakelar ini terdiri dari
sebuah poros yang dapat berputar kekanan atau kekiri dalam satu piringan. Pada piringan
tersebut terdapat lekuk-lekuk, dan pada porosnya dipasang alat pengoprasian. Pada masing-
masing posisi ( kutub ) sakelar ( 0,1,2, ) terdapat penahan, oleh karena itu setiap kedudukan
sakelar kontaknya akan tertahan. Jumlah kontak yang terdapat dalam satu perangkat alat ini
tergantung dari jenis dan keperluan sakelar tersebut. Simbol dari sakelar pilih dalam rangkain
kontrol diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Page 13
2.2.13 LAMPU TANDA
Pada rangkaian panel penerangan lampu tanda merupakan peralatan indicator yang
cukup penting terutama dalam rangkaian kontrol. Lampu tanda ini berfungsi untuk memberikan
keterangan tentang kondisi dari rangkaian kontrol. Seorang operator dapat mengetahui kondisi
kerja dari rangkian dengan melihat lampu tanda tersebut, apakah rangkaian bekerja dalam
operasi normal atau terdapat gangguan-gangguan.
Kotak tusuk digunakan untuk menghubungkan alat pemakai listrik yang dapat
dipindahkan dengan saluran yang dipasang tetap atau tidak tetap. Sebuah kotak tusuk
selalu terdiri dari bagian yang memberi aliran dan menerima aliran. Kotak tusuk harus
terdiri dari bahan yang tidak terbakar dan tahan lembab serta harus cukup kuat. Mengenai
menggunakan pemasangan kotak kontak harus diperhatikan beberapa ketentuan antara
lain:
1. Kotak kontak dinding 1 phasa harus dipasang sedemikian rupa sehingga kotak
netralnya berada disebelah kanan.
Page 14
2. Kotak kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 m diatas lantai harus dilengkapi
dengan penutup.
3. Pada kemampuan kotak kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan alat yang
dihubungkan padanya.
1. Bending / pembengkokan pipa baja dipakai sebagai alat untuk membengkokan pipa baja
union.
2. Kawat spiral dipakai : Untuk membantu dalam pembengkokan pipa KIR.
3. Kawat spiral penarik kabel dipakai : sebagai alat untuk mempermudah penarikan kabel di
dalam pipa.
4. Gergaji besi dipakai : sebagai alat pemotong pipa union dan PVC dan KIR.
5. Tang potong dipakai : sebagai alat pemotong kabel pejal dan strainded.
6. Tang pengupas wires dipakai : sebagai pengupas kabel berukuran kecil sampai sedang yang
berisolasi PVC.
7. Tang setengah bulat dipakai sebagai pembuatan mata itik.
8. Tang kombinasi.
9. Pisau lipat dipakai sebagai pemotong dan membersihkan isolasi / selubung dari isolasi PVC
dan selubung kabel.
10. Pisau kabel dipakai sebagai pengupas selubung kabel.
11. Obeng no. 1, 2, 3, 5 dipakai sebagai pengencang dan melonggarkan sekrup dan mur.
12. Obeng cucuk dipakai sebagai pemberi tanda dan sekaligus pelubang sekrup.
13. Klem siku dipakai sebagai penjepit dan penyiku bingkai panel.
Page 15
14. Palu dipakai sebagai penokok paku.
Page 16
buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu
dengan carabergantian. Rangkaian instalasi penerangan yang
menggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah
penginapan maupun di lorong-lorong yang panjang. Sehingga saklar
tukar ini dikenal juga sebagai saklar hotel maupun saklar lorong.
Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga
karena penggunaan saklar ini sangat praktis.
Tombol Tekan : Berfungsi sebagai penghubung dan pemutus dari sumber ke beban/relay
tanpa pengunci dimana tombol tekan hanya digunakan untuk relay dan
beban yang tidak melebihi kapasitas penghantarnya.
Page 17
BAB III
Page 18
16 Sakelar seri 1 buah Import/tender Sch 1
C. Panel
Page 19
3.1.2. DAFTAR KEBUTUHAN / PERALATANUNTUK LATIHAN SEMESTER III TIAP
MAHASISWA
253 x 603 x 8 mm
Page 20
52 Dempul untuk kayu (putty) 0,1 mm Lokal ( pejal )
253 x 453 x 8 mm
Page 21
BAB IV
PEMBAHASAN/ ANALISIS
Dalam merakit panel, bahan bahan yang merupakan bahan yang harus dipasang
hendaknya sudah harus siap. Di karenakan pada praktek ini tidak melakukan pembuatan kotak
panel maka semua hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan panel tidak mengalami
pembahasan disini. Pertama adalah mengambil panel dan memasang panel pada papan kerja.
Ukuran-ukuran pemasangan panel hendaknya sudah diukur dan dilubangi atas panel/ langit
langit panel guna mempermudah pemasangan pipa pada panel
kotak panel disekrupkan dengan sekrup menempel erat , dilanjutkan dengan pemasangan tutup
kotak panel. Pemasangan berikutnya adalah pemasangan profil - profil yang diperlukan guna
tempat melekatnya peralatan nantinya. Setelah diperkuat dengan baut/mur, diyakinkan agar tidak
bergerak lagi. Berikutnya pemasangan wiring chanel yang dipasang disebelah kiri dari penutup
pintu panel dilihat dari depan. Wiring langsung dilekatkan dengan roundhead mur.Selanjutnya
adalah pemasangan bus bar memiliki beberapa baut guna perekatan kabel nantinya sehingga
Page 22
baut-baut perekat tersebut harus sudah dipasangkan dan langsung diikatkan dengan papan
pertinax dan diikatkan dengan mur geser pada profil C.Perlu diingat bahwa bus bar yang
terpasang ada dua buah yaitu bus bar untuk netral dan PE. Khusus yang PE, bus barnya mesti
tidak terhalang oleh isolator apapun termasuk pertinax sebab bus bar PEmesti terhubung
langsung dengan badan kotak panel.Setelah itu dengan pemasangan peralatan seperti rumah
relay, , K4T, K6T, K7, K9A, line up terminal, terminal blok sumber.Sampai disini perakitan
panel sudah dapat dianggap selesai.Langkah berikutnya adalah pemasangan pipa, saklar-saklar,
Fitting,Tombol, Stop Kontak, dan LDR. Tentu setelah semua ukuran telah ditetapkan.Guna
mempermudah pemasangan dan pengawatan disarankan agar pada pemasangan peralatan
tersebut diatas dan pemasangan pipa diikuti oleh pengawatan kabel sehingga tidak
mengalamikesulitan bila nantinya sudah dipasang pipa terlebih dahulu.Pemasangan kawat
kepada alat-alat tersebut diatas sesuai dengan karakteristik alat seperti yang telah dijelaskan
didepan.
Pengawatan ini memerlukan sedikit ketelitian karena ia tidak akan pernah bekerja sesuai
dengan fungsinya jika pengawatan yang dipasangkan pada alat adalah salah.Dalam
pengawatan tersebut sebaiknya digunakan sedikit trik yaitu mengerjakan pengawatan
pergroup. Sehingga bila berhasil mengerjakan group yang satu baru kemudian
dilanjutkan dengan group yang lain. Untuk melakukan pengawatan pada setiap grup di
selesaikan dengan melakukan pengawatan dari grup yang lebih mudah terlebih dahulu.
Adapun grup pada praktek ini sebagai berikut : Group I penerangan kamar
tamu,makan,dan ruang dapur.
Sekring 1 berfungsi untuk mengontrol penerangan kamar, ruang tamu,ruang makan dan dapur
yang dikontrol oleh saklar implus.
Page 23
Sekring 2 berfungsi untuk penerangan kamar mandi, tidur, selesar, panel ruangan.
Sekring 3 berfungsi untuk penerangan jalan parkir yang dikontrol oleh anak kontak relay K7 NO.
Sekring 4 berfungsi untuk penerangan parkir dalam rumah dan parkir di luar rumah dimana
penerangan parkir diluar rumah di control oleh sebuah saklar cahaya (LDR) yang beroprasi
untuk menghidupkan penerangan lampu parkir luar rumah pada malam hari,dimana sistim
control ini juga menggunakan dua buah lelay yaitu K9A dan K7 ,satu buah starcase K6T ,timer
K4T dan saklar cahaya,yang masing-masing berkerja untuk menyalakan penerangan parkir
dalam rumah maupun diuar rumah.
Page 24
Page 25
Page 26
BAB V
TROUBLE SHOOTING
4.2 PERALATAN
1. Mengecek fungsi rangkaian per group untuk mengetahui letak trouble shotting
pada rangkaian.
2. Menggunakan multimeter untuk mengecek setiap sambungan pada rangkaian
untuk mengetahui posisi troble shotting.
3. Melakukan perbaikan dari hasil analisa yang telah dilakukan.
Page 27
Lampu pada grup 2 tidak dapat difungsikan sebagaimanamestinya
LDR tidak berfungsi dengan baik
Page 28
BAB VI
GAMBAR DIAGRAM
Page 29
6.2 GAMBAR DIAGRAM PENGAWATAN
L N PE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
PO
kwh
LDR
F0
0
25 A
A
M
L N PE
H5
S1 S1
S2 S2
Fasa Sumber
Fuse 1
Fuse 2
Fuse 3
Fuse 4
Netral
Pentanahan
Kontrol
6.3 Berikut adalah gambar rangkaian single line panel diagram rumah tinggal AB sudomo:
Page 30
Gambar diagram pengawatan
Page 31
6.3 GAMBAR SIMULASI “PROYEK TUAN SUDOMO” DI PAPAN
120cm x 100 cm
Page 32
6.4 DENAH RUMAH TINGGAL TUAN SUDOMO
Up
Page 33